SKRIPSI
Oleh:
NENI QORATULAINI
NIM : 501180151
1
Ust. Abdurahman, Jus „Amma dan Terjemahannya. (Pustaka Sandro Jaya Jakarta), 37.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Husni
Thamrin dan Ibu Umi Kalsum, yang senantiasa tulus mendoakan keberhasilanku
serta telah banyak memberikan dukungan baik itu segi moril dan materil.
Terimakasih banyak atas semua pengorbanan yang telah kalian berikan, tidak
ada yang dapat anakmu berikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
Bapak dan Ibu tercinta selama ini.
Bismilahirrohmanirrohim
Alhadulillah puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah SAW,
Semoga Rasulullah memberikan safaatnya.
Dan pencapaian ini tak pernah lepas dari do‟a saudara-saudaraku tercinta yakni
kedua Kakakku Anis Rawati STr.Keb dan Ria Aryuni, dan kedua adikku
Nurahmi Alma Yuselfi dan M. Sabqie Munajat Thamrin. Serta seluruh keluarga
besarku. Terimakasih aku ucapkan atas dorongan, motivasi, kesabaran serta do‟a
dan kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyeselesaikan
skripsi ini dengan baik.
vi
ABSTRAK
Skripsi ini membahas dan bertujuan untuk mengetahui tentang Etos kerja
wanita dalam peningkatan pendapatan keluarga di Desa Kuto Tanjung
Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara). Data dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder, data primer data yang diperoleh langsung
dari sumber pertama baik itu melalui wawancara, observasi dan alat lainnya dan
data sekunder adalah data primer yang telah diolah dan disajikan oleh pengumpul
informasi (data primer) maupun pihak atau kelompok lain seperti tabel dan grafik
diagram. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dimana peneliti sebagai instrumen kunci metode pengumpulan
informasi diselesaikan dengan triagulasi/ bergabung. Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukan bahwa 1. Etos kerja ibu-ibu yang bekerja disawah di Desa
Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara sudah cukup
baik hal ini dapat dilihat dari ibu-ibu membantu pemenuhan kebutuhan keluarga,
berorientasi produktifitas, meningkatkan pengatahuan dibidang pertanian serta
pandangan ibu-ibu yang memperioritaskan pendidikan anak agar dikehidupan
dimasa mendatang jauh lebih baik, 2. Kendala ibu-ibu yang bekerja disawah di
Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara yaitu
kurang dapat mengatur waktu dalam mengelola sawah, komitmen serta
kedisiplinan yang masih rendah sehingga dalam pemenuhan kebutuhan hanya
mencukupi kebutuhan primer saja.
vii
ABSTRACT
This thesis discusses and aims to find out about women's work ethic in
increasing family income in Kuto Tanjung Village, Ulu Rawas District, North
Musi Rawas Regency). The data in this study are primary data and secondary
data, primary data data obtained directly from the first source be it through
interviews, observations and other tools and secondary data is primary data that
has been processed and presented by information collectors (primary data) or
other parties or groups such as tables and diagram graphs. This research uses a
qualitative method with a descriptive approach where the researcher as a key
instrument for the information collection method is completed by triagulation /
joining. The results of the research conducted showed that 1. The work ethic of
mothers who work in Kuto Tanjung Village, Ulu Rawas District, North Musi
Rawas Regency, can be seen from the mothers helping to meet family needs, being
productivity-oriented, increasing knowledge in agriculture and the views of
mothers who prioritize children's education so that life in the future is much
better, 2. The obstacles for mothers who work in Kuto Tanjung Village, Ulu
Rawas District, North Musi Rawas Regency, are the lack of time in managing rice
fields, commitment and discipline that are still low so that in meeting needs only
meet primary needs.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana
dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan, sehingga dapat
menyeselaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, iringan sholawat serta
salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul: Etos Kerja Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan
Keluarga ( Study Kasus Ibu-Ibu Yang Bekerja Di Desa Kuto Tanjung Kecamatan
Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara), skrisi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana ekonomi pada program studi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun
dalam pembahasan materi. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak
sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data
maupun penyusunannya. Berkat bantuan dari berbagai pihak terutama dari pihak
pak Drs. Arsa, M.H.I dan pak Muhammad Subhan, S.Ag., M.E selaku
pembimbing 1 dan II. Hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terimakasih
kepada semua pihak yang tirit membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Serta
kepada yang terhormat:
ix
4. Ibu Dr. Elyanti Rosmanidar, S.E.,M.Si dan Bapak Dr.H. Eja Armar Hardi,
Lc., M.A selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
5. Drs. Arsa, M.H.I selaku pembimbing I dan Muhammad Subhan, S.Ag., M.E
selaku pembimbing II, Terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga
Allah membalas kebaikannya.
6. Bapak dan ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jmabi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Bapak dan ibu narasumber atau informasi yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini,n yang mana sangat terbuka dan koonperatif
mendukung penelitian ini hingga selesai.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa , dorongan, material, serta
semangat dan limpahan dukungan serta kasih sayang sehingga skripsi ini
diselesaikan dengan baik dan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam menyusun skripsi ini.
Neni Qoratulaini
NIM: 501180151
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
2. Pengertian Kerja ................................................................ 17
3. Pengertian Etos Kerja ........................................................ 19
4. Aspek –Aspek Etos Kerja .................................................. 19
5. Definisi Wanita .................................................................. 29
6. Pengertian Pendapatan ....................................................... 30
B. Studi Relevan .............................................................................. 32
xii
1. Etos Kerja Ibu-Ibu Yang Bekerja Di Sawah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Keluarga Di Desa Kuto
Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas
Utara Dalam Peningkatan Pedapatan Keluarga. ................ 58
2. Kendala Ibu-Ibu Yang Bekerja Di Sawah Di Desa Kuto
Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas
Utara................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................... 63
C. Implikasi ..................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR DIAGRAM
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi .................................................................................................. 69
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama yang sempurna karena mengandung
tonggak yang fudamental, mengarahkan perspektif kehidupan manusia
yang perlu diterapkan dalam kehidupan. Salah satu yang harus diterapan
dalam ajaran Islam yaitu bekerja. Bekerja merupakan salah satu gerakan
dinamis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan baik itu secara
jasmani maupun rohani untuk memenuhi tujuan tersebut manusia berusaha
dengan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi sebaik mungkin
sebagai bukti ketaatan diri kepada Allah.2
Bekerja dinyatakan kegiatan dinamis yang bermakna semua
kegiatan yang dikerjakan manusia perlu banyak dengan konfrontasi/
tantangan agar tidak monoton. Dan konsisten untuk mencari jalan atau
inovasi terbaru serta selalu merasa tidak pernah puas melakukan hal
positif dalam kebaikan. Kualitas seorang pekerja menurut keyakinan
petani ialah bagaimana cara seorang petani dalam menggapai
kesejahteraan, keadaan serta pengalaman selama bertani, mengarahkannya
betapa efektifnya bertani dengan baik akan mencukupi keperluan dirinya
sendiri maupun kebutuhan keluarganya. Dalam hal ini menujukkan
bekerja merupakan keharusan yang harus dilakukan oleh tiap manusia
di muka bumi yang ingin mendapatkan rezeki guna agar dapat memenuhi
semua kebutuhan hidupnya maupun anggota keluarganya.
Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia yaitu sandang, pangan, dan papan serta kesehatan maupun
pendidikan. Kebutuhan sandang maupun pangan ialah kebutuhan utama
atau kebutuhan pokok setiap manusia yang perlu terpenuhi, karena tiada
seorangpun yang di muka bumi ini dapat melepas dirinya dari kebutuhan
2
Mooduto and Arie, Ekonomi Islam: Pilihan Mutlak Seorang Muslim,” (Jakarta:
Gramedia, 2014), 31.
1
2
pokok tersebut. Hal ini telah dijelaskan dalam Al- Qur‟an surah An-Nahl
ayat 68.
َواَوْحَئ رَبُّكَ اِنَئ انَُّحْمِ اٌَِ اتَّخِذٌِْ يٍَِ انْجِبَالِ بُيِىْتاً َويٍَِ انشَّجَزِ َويًَِّا
ٌٌَْيعْزِشُى
Artinya:”Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “buatlah sarang
digununggunung, di pohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin
manusia.” Q.S. An-Nahl [68].3
5
Bagus Muhammad Ramadan, “Etos Kerja Islami Pada Kinerja Bisnis Pedagang
Muslim,” Episteme: Jurnal Universitas Airlangga no.1 (Januari 11 2019): 103.
66
Drs. Ahmad Djanan Asifuddin , M.A., “ Etos Kerja Islami: Telaah Psikologi”( Ph. D
Thesis, Institute, The University Press Muhammdiyah, 2004), 103.
7
Mujharotun, “Islam Dan Etos Kerja”, 31.
4
8
Al- Qur‟an dan Terjemahannya. Tajwid Aliyan. Solo: PT tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2016 .
9
Arif Saputra,” Wawancara Ketua BPD Desa Kuto Tanjung,” Direct oktober 29, 2022.
10
Bapak Hidayat, Wawancara Dengan Sekretaris Desa Kuto Tanjung.” Direct, Oktober
15, 2021.
5
11
Effendi Pasandaran, “Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah
Beririgasi Di Indonesia” Episteme:Jurnal, Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan
Pertanian, no. 04 vol 25. (2006): 251.
12
Gubernur Sumatra Selatan, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatra
Selatan, Nomor 746 Tahun 2022.
13
Observasi Pada Tanggal 15 Oktober 2021.
6
Desa Kuto Tanjung Bapak Ahmad Syukri diketahui bahwa hasil padi desa
Kuto Tanjung belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga karena
pendapatan petani masih rendah, masih banyak rumah tangga petani sawah
masuk dalam kategori miskin, padahal mereka memiliki lahan padi yang
cukup luas. Hal ini dapat dilihat hanya segelintir orang yang sudah
berangkat Haji padalah memiliki lahan yang luas dan masih sedikitnya
anak-anak dari keluarga petani sawah yang melanjutkan kuliah perguruan
tinggi. Keadaan ini dikarenakan kurangnya motivasi para Ibu-ibu petani
padi dalam memperbaiki keadaannya. 14
Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu Ibu-Ibu
yang bekerja di sawah di desa Kuto Tanjung diketahui bahwa ada
beberapa para Ibu-Ibu petani padi yang kurang bertanggung jawab
terhadap pekerjaanya dan sebagai hamba Allah sedangkan sikap tanggung
jawab merupakan salah satu ciri etos kerja islami. Hal ini tercermin dari
sikap Ibu-Ibu yang mengabaikan mengerjakan sholat ketika waktu sholat
sudah datang, Ibu-Ibu petani sawah masih sibuk dengan pekerjaanya.
Berdasarkan permasalah di atas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul ”Etos Kerja Wanita Dalam Peningkatan
Pendapatan Keluarga Di Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas
Kabupaten Musi Rawas Utara.”
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang di kemukakan dari latar belakang di
atas dapat identifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pendapatan keluarga menyebakan para Ibu-Ibu ikut
serta membantu perekonomian dalam keluarga.
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi Ibu-Ibu terkait etos kerja
selama bertani sawah di Desa Kuto Tanjung?
14
Ahmad Syukri, “Wawancara Dengan Kepala Desa Kuto Tanjung.” Direct Oktober 15,
2021.
7
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka pada
penelitian ini dibatasi hanya pada etos kerja Ibu-Ibu yang meliputi
keseimbangan bekerja dan beribadah, memiliki moralitas bersih atau
ikhlas, kemampuan mengatur waktu, memiliki disipilin, berorientasi
produktivitas, haus terhadap ilmu, serta memiliki pandangan terhadap
masa depan. Sedangkan terkait kendala ibu-ibu selama menjadi petani
sawah dalam membantu meningkatkan/ pemenuhan kebutuhan keluarga di
batasi pada pemenuhan sandang, pangan dan papan.
D. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian yang penulis kemukakan pada bagian latar
belakang tersebut, Adapun pokok masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana etos kerja Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto
Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara dalam
meningkatan pendapatan keluarga?
2. Apa saja yang menjadi kendala Ibu-Ibu terkait etos kerja selama
menjadi petani sawah di desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas
Kabupaten Musi Rawas Utara?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan
melihat latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana etos kerja Ibu-Ibu di Desa Kuto Tanjung
Kec. Ulu Rawas Kab. Musi Rawas Utara dalam meningkatkan
pendapatan keluarga
8
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala Ibu-Ibu terkait etos
kerja selama bertani sawah di Desa Kuto Tanjung Kec. Ulu rawas
Kab. Musi Rawas Utara.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoristis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
wawasan, informasi, pemikiran dan ilmu pengatahuan kepada
pihak yang berkepentingan.
b. Sebagai acuan dan pertimbangan bagi penelitian yang selanjutnya
khususnya yang berkaitan dengan etos kerja wanita dalam
peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan guna meraih gelar sarjana
strata satu (S-1) pada Fakultas Eknomi Dan Bisnis Islam STS
Jambi.
b. Sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan terhadap
kekurangan kekurangan yang terjadi khususnya pada etos kerja
wanita daalam peningkatan pendapatan keluarga (studi kasus Ibu-
Ibu di Desa Kuto Tanjung Kec. Ulu Rawas Kab. Musi Rawas
Utara).
c. Sebagai solusi untuk memberikan jalan keluar terhadap kendala-
kendala pendapatan keluarga Ibu-Ibu di Desa Kuto Tanjung Kec
Ulu Rawas Kab. Musi Rawas Utara.
9
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini
menjadi beberapa bab dan setiap bab terdiri sub bab dengan sistematika
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Indentifikasi Masalah, Batasan
Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB V Penutup
Berisi tentang Kesimpulan,Saran dan Implikasi atau rekomendasi
tentang perbaikan yang perlu di lakukan dimasa yang akan datang terkait
dengan masalah temuan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
A. Etos Kerja
1. Pengertian Etos
Soni dan Imam mengemukakan secara etimologis Etos berasal dari
bahasa Yunani ethos yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter,
serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini dimiliki oleh individu maupun
kelompok masyarakat. Etos dibentuk dari berbagai kebiasaan, pengaruh
budaya, serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos lahirlah kata
„ethic” yang artinya pedoman, moral dan perilaku, atau di kenal pula
dengan kata etiket yang artinya cara bersopan santun.15
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etos adalah pandangan
hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Sedangkan etos kerja adalah
semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok. Dengan demikian etos adalah yang bersangkutan dengan
semangat hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu pengatahuan
dan meningkatkan keterampilan agar dapat membangun kehidupan yang
lebih baik dimasa depan.16
Pareno juga mendefinisikan etika diartikan sebagai sopan santun,
oleh karena itu lebih bersifat outer action yang tindakannya tidak berasal
dari dalam hati melainkan dari pertimbangan rasional. Verdeber dala
pareno seperti yang menyatakan bahwa etika adalah standar moral yang
mengatur perilaku kita atau cara kita bertindak.17
Etos juga mempunyai makna nilai moral yaitu suatu pandangan
batin yang berifat mendarah daging dengan menghasilkan pekerjaan yang
baik, bahkan sempurna, nilai-nilai Islam yang diyakini
15
Lezi Fitriani, “Etos Kerja Petani Padi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Ditinjau
Dari Ekonomi Islam” ( Ph. D Skripsi , IAIN Bengkulu, 2019) : 18.
16
Sudirman Teba, Bekerja Dengan Hati: Bagaimana membangun Etos Kerja Dengan
Spritualitas Religiu (Jakarta, 2010), 9.
17
Fitriani, “Etos Kerja” : 18.
10
11
2. Pengertian kerja
Menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia kerja merupakan
semacam keaktifan untuk dikerjakan dan dijadikan sesuatu yang
dilakukan sebagai jembatan untuk mendapatkan uang atau mencari
nafkah.19 Poerdarmita, mengemukakan kerja ialah melakukan sesuatu,
sedangkan Taliziduhu Ndraha mengemukakan, kerja ialah proses
penciptaan atau pembuatan maupun pembentukan nilai baru pada suatu
unit sumber daya, pengubahan atau penambahan nilai suatu unit
pemenuhan alat kebutuhan yang ada.20
Menurut Renita kerja dipandang dari sudut social merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan
umum terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan dari
18
Nucholis Majid, Islam Doctrin Dan Peradaban (Jakarta : Wakaf Paramdina, 2005),
34.
19
Alwi Hasan, “ Kamus Besar Bahasa Indonesia,” Episteme: Jurnal Jakarta,
Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka ( 2005): 157.
20
Fitriani, “Etos Kerja” : 20
12
sudut religious kerja ialah suatu upaya untuk menata dunia agar sesuai
dengan kemauan pencipta.21
Islam mendorong manusia untuk bekerja dan berusaha agar
mendapatkan hasil yang lebik baik hal ini sudah jelas tertuang dalam Al-
Qu‟ran maupun Al- Hadist. Kata bekerja (amal) maupun kata bentukan
yang lainnya dari akar kata “amila” yang melukis keluasan dan kedalaman
gagasan Islam tentang kerja muncul di dalam Al-Quran sekitar 602 kali
dalam berbagai konteks yang bertalian dengan manusia, keimanan, amal
shalih, kemaslahatan, hukum maupun pertanggung jawaban di akhirat
kelak.22
Berdasarkan pengertian kerja di atas dapat disimpulkan kerja
adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan atau
mengerjakan sesuatu yang menghasilkan, alat pemenuhan yang ada seperti
barang atau jasa yang memperoleh bayaran maupun upah. Indikator kerja
atau seseorang dapat dikatakan kerja apabila mencakup 2 aspek yaitu:
a. Aktifitas yang dilakukannya karena ada dorongan untuk mewujudkan
sesuatu sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang besar sehingga
menghasilkan karya atau produk yang berkualitas. Bekerja bukan saja
untuk mencari uang tetapi ingin mengaktualisasikannya secara optimal
dan memiliki nilai transedental yang sangat luhur.
b. Dilakukan karena kesengajaan atau sesuatu yang direncanakan.
Karenanya tekandung di dalamnya suatu gairah semangat untuk
mengerahkan seluruh potesi yang di milkinya sehingga apa yang di
kerjakannya benar-benar memberikan manfaat dan kepuasan. Disisi
lain makna bekerja seorang Muslim adalah suatu upaya yang sungguh-
sungguh dengan mengerahkan suatu aset pikir dan zikirnya untuk
mengaktualisasikan atau menampakan arti dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik (kharu ummah).23
21
“Ibid”
22
Drs. Ahmad Janan Asifudin, M.A. “Etos Kerja Islami”( Ph. D Thesis, Surakarta:
Muhammadiyah Universitas UIN Sunan Kalijaga, 2004), 25.
23
Renita, “Bimbingan”, 24.
13
24
Mubyanto, Pengantar Ekonomi Pertanian (Jakarta :Lembaga Penelitian, Pendidikan
Dan Penerapan Ekonomi Sosial, 2009), 3.
25
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian ( Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan
Dan Penerangan Ekonomi Dan Sosial, 2009), 3.
26
Muchadarsyah Sinungan, Produktivitas Apa Dan Bagaimana ( Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 135.
14
27
Jansen Sinamo, Etos Kerja; 21 Etos Kerja Profesional Di Era Digital Global Edisi 1,
(Jakarta :Institut Darma Mahardika, 2002), 3.
15
28
“Ibid”.
16
a) Cerdik
b) Produktif
c) Berinisiatif
d) Banyak ide
e) Ambisius
f) Efektif
g) Efisien
h) Dedikasi
i) Antusias
j) Daya tahan kerja
k) Akurat dan teliti
l) Mandiri
m) Mampu beradaptasi
n) Gigih dan teratur.29
3. Dapat diandalkan
Dapat diandalkan yaitu aspek yang berhubungan dengan adanya
harapan terhadap hasil kerja seorang pekerja dan merupakan suatu
perjanjian implisit pekerja untuk melakukan beberapa fungsi dalam kerja.
Seorang pekerja di harapkan dapat memuaskan harapan minimum
perusahaan, tanpa perlu terlalu berlebihan sehingga melakukan pekerjaan
yang bukan tugasnya. Aspek ini merupak salah satu hal yang di inginkan
oleh pihak perusahaan terhadap pekerjaannya. Indikator seseorang dapat
diandalkan dapat dilihat dari tujuh sifat sebagai berikut:
a) Mengikuti petunjuk
b) Mematuhi peraturan
c) Dapat diandalkan
d) Dapat dipercaya
e) Berhati-hati
f) Jujur
29
Musa Asy‟arie, Islam Etos Kerja Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat,
(Yogyakarta: Lesfi 2007), 98.
17
g) Tepat waktu30
30
“Ibid” 99.
31
Hardi Mulyono, “Kepemimpinan Leadership Berbasis Karakter Dalam Peningkatan
Kualitas Pengelolaan Perguruan Tinggi,” Episteme: Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial
Humainiora, Vol 3 no. 01 (2018), : 290-291.
32
Al- Qur‟an dan Terjemahannya. Tajwid Aliyan. Solo: PT tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2016.
18
c. Menghargai waktu
Manusia yang telah menghargai waktu hingga tidak pernah
berhenti bergerak dari waktu-kewaktu, dan telah menyadari kalau
sedetik waktu berlalu tidak mungkin berulang lagi, waktu merupakan
sesuatu yang sangat penting dan berharga, waktu merupakan sebuah
ladang yang subur sehingga memerlukan ilmu yang baik serta amal
agar dikerjakan lalu hasil akhirnya bisa dipetik.33
d. Tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan (positive improvement)
Tanda-tanda kematian kreatifitas ialah sudah merasa puas di
dalam melakukan kebaikan. Oleh karena itu dampak ataupun
pengaruhnya konsekuensinya ciri-ciri manusia yang berjuang akan
terlihat dri jiwa juangnya, yang tidak mengenal lelah, tak ada kamus
menyerah pantang surut apalagi terbelenggu dalam kemalasan yang
abadi.34
e. Hidup berhemat dan efisien
Orang yang berhemat adalah orang yang mempunya pandangan
jauh kedepan. Dengan berhemat bukanlah ingin mempunyai kekayaan,
sehingga melahirkan sifat kikir individualitas, tetapi berhemat di
karnakan ada sesuatu reserve bahwa tidak selamanya waktu itu
berjalan secara lurus, ada up and donwn sehingga berhemat berati
mengestimasikan yang yang akan terjadi di masa yang akan datang.35
f. Memiliki jiwa wiraswasta (enterpreneurship)
Dia memiliki semangat wiraswata yang tinggi, tahu
memikirkan segala penomena yang ada disekitarnya, merenung dan
kemudian bergelora semangatnya untuk mewujudkan setaip renungan
batinnya dalam bentuk nyata dan realistis.36
33
Antonius Antosokhi Gea, “Time Managemen: Menggunakan waktu Secara Efektif
Dan Efisien” Episteme: Jurnal Time Managemen no. 02 (Oktober 02, 2014): 778-783.
34
Cihwanul Kirom, “Etos kerja dalam islam.,” Episteme: Joernal Of Sharia Economic
Law Vol. 1 no. 01, (maret 15, 2018): 66 – 69.
35
“Ibid”.
36
“Ibid”.
19
37
Siti Irene Astuti And Aliyah Rasyid Baswedan, “Profil Etos Kerja Dan Motif
Berprestasi Karyawan UNY,” no. 01 (2009), 82-89.
38
Krom, “Dalam Islam”, 68.
39
“Ibid”.
20
40
“Ibid” 69.
41
“Ibid”.
42
Rizalmi M Dewantara and Achmad Mujab Syukur, “Jiwa Muda Yang Pantang
Menyerah,” Vol.7 no. 01 (Januari 2018): 16-33.
43
“Ibid”.
21
44
Mardani, Hukum Bisnis Syari‟ah, (Jakarta : Kencana,2014), 89.
45
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami ( Jakarta: Gema Insani Pres, 2018),
20.
22
46
Thohir Luth, Antara Perut Dan Etos Kerja Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Gema
Instani Press, 2016), 38.
47
“Ibid”.
48
Asifuddin, “Etos Kerja,”. 14.
23
49
Toto Tasmara,” Membudayakan,”.73.
50
“Ibid”
25
C. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang didapatkan dari aktivitas
perusahaan yang dikenakan dengan sebutan yang berbeda seperti
penjualan, penghasilan jasa, bunga, income, meliputi pendapatan yang di
dapatkan dari luar operasi normalnya.51
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendapatan adalah
sejumlah uang yang di terima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi
dalam bentuk upah maupun gaji, sewa bunga, komisi, ongkos, dan laba,
bersama dengan bantuan, tunjangan pensiun, lanjut usia dan lain- lain.52
Menurut Sukino pendapatan pribadi dapat dikatakan semua jenis
pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan
sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh suatu negara. Sedangkan
menurut ekonomi pendapatan adalah nilai maksimum oleh seseorang
dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan sama pada hakikatnya
periode keadaan semula.
51
Rusman, Pendapatan Menurut Akuntansi Keuangan Sumatra Utara, (2019), 6.
52
“Ibid”.
27
b. Indikator pendapatan
1. Pendapatan pokok yaitu pendapatan yang bersifat periodik atau
semi periodik. Jenis pendapatan ini adalah sumber pendapatan yang
bersifat permanen.
2. Pendapatan tambahan yaitu pendapatan rumah tangga yang di
hasilkan rumah tangga yang bersifat tambahan.
3. Pendapatan lain- lain yaitu pendapatan yang tidak terduga yaitu
seperti bantuan dari orang lain.54
53
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi : Teori Pengantar , Edisi Ketiga (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016), 49-55.
54
“Ibid”.
55
Boediono, Pengantar Ekonomi ( Jakarta: Erlangga, 2002), 150.
28
D. Keluarga
Keluarga adalah suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan hukum dan undang-undang perkawinan yang sah hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dimana individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.57
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta
sosial dari tiap anggota keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak, yang saling
berinteraksi dan memiliki hubungan yang erat untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. 58
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keluarga unit terkecil dari masyarakt, terdiri dari dua atau lebih yang
bergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling ketergantungan
yang mempunyai hubungan untuk menciptakan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota.
56
Bambang Swasto Sunuharjo, Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok (Jakarta: Yayasan
Ilmu, 2009), 72.
57
Mansyur Cholil, Tinjauan tentang Keluarga, (Bandung: Masa Agung, 2013), 12.
58
Friedman, Ajar Tentang Keluarga, (Jakarta: EGC, 2010), 45.
29
59
Kasiati and Ni Wayan Rosmalawati, “Kebutuhan Dasar Manusia,” (Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016): 4.
60
Muhammad Arfah Rahman, Teori Segitiga Ekonomi, (Yogyakarta: Garudhawaca,
2016), 31.
30
E. Studi Relevan
Dalam memutuskan permasalahan dalam melakukan penelitian ini,
subjek penelitian, untuk melakukan penelitian kelapangan, peneliti perlu
memperhatikan apakah yang akan peneliti angkat ini telah ada yang
meneliti baik itu ditinjau dari aspek yang sama menggunakan metode yang
sama dan mengambil lokasi yang sama, serta apakah ada yang relevan
dengan penelitian yang akan di teliti agar tidak terjadi pengulangan.
Adapun judul penelitian ini adalah Etos Kerja Wanita Dalam
Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Desa Kuto Tanjung Kecamatan
Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara. Di bawah ini beberapa hasil
penelitian yang sama memiliki relevensi dengan penelitian ini, antara lain:
Tabel 3.1
Penelitian terdahulu.
No Judul Penyusu Metode Hasil penelitian Perbedaan
penelitian n penelitian
1 Etos Kerja Irzum Kualitatif Tingkat etos Yang
Dan Kuasa Farihah Deskriptif kerja perempuan membedakan
Perempuan nelayan penelitian ini
31
61
Irzum Farihah, “Etos Kerja Dan Kuasa Perempuan Dalam Keluarga: Studi Kasus
Keluarga Nelayan, Di Berondong Lamongan Jawa Timur,” Epistime: Jurnal Dakwah STAIN
Kudus, no.1 (Juni 1,2015): 159.
62
Solekah, “Religiulitas Dan Etos Kerja Perempuan Petani Di Desa Olo‟Onua
Kabupaten Konawe,” Episteme: Jurnal Mercusuar, no.1 (Juli 1, 2021): 9.
32
63
Samsul Kurniawan and Bayu Suratman, “Bertani Padi Dan Etos Kerja Petani
Perempuan Dari Suku Melayu Sambas” Episteme: Jurnal Studi Gender Dan Anak, (Juli 21,
2018): 58.
64
Ema Fatimah and Lusiana e tal., Siri‟ Sebagai Motivasi Dan Etos Kerja Perempuan
Bugis Dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga, Episteme: Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah,
no. 2 (Juni 2, 2022): 2137.
33
65
Setia Gumilar and Ahmad Sahidin, “Etos Kerja Urang Sunda: Ti Bihari Ka Kiwari,”
Epistime: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, no. 2 (Desember 17, 2019): 246.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di
Desa Kuto Tanjung Kec. Ulu Rawas Kab. Musi Rawas Utara. Alasan
penulis mengambil lokasi penelitian ini karena lokasi dapat di jangkau
serta memudahkan penulis dalam pengumpulan data dan informasi yang di
perlukan.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode penelitian
yang bergantung pada filsafat postpositivisme digunakan untuk
menganalisis objek yang alamiah objek yang berkembang apa adanya dan
tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut, dimana peneliti sebagai
instrumen kunci metode pengumpulan informasi diselesaikan dengan
triangulasi yaitu menggunakan berbagai tehnik pengumpulan data secara
gabungan/simultan. Penelitian ini berfokus pada etos kerja wanita dalam
peningkatan pendapatan keluarga Ibu-Ibu di desa Kuto Tanjung Kec. Ulu
Rawas.66
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang menjelaskan
penelitian lapangan dilakukan untuk mengatahui gejala yang ada pada saat
penelitian. Menurut Sugiono metode deskriptif adalah metode yang di
gunakan untuk menganalisa data dan cara mendeskrifsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
66
Prof. Dr.Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D . (Bandung:
Alfabeta, 2021 ), 16-17.
34
35
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah dan di
sajikan oleh pengumpul informasi (data primer) maupun oleh pihak/
kelompok lain, misalnya sebagai tabel, dokumetasi dan grafik
diagram.67 Data sekunder di kenal juga sebagai data-data pendukung
atau pelengkap data utama yang di dapatkan oleh penelitan. Dalam
penelitian ini data pendukung yaitu seperti data yang didapatkan di
berbagai sumber termasuk perpustakaan, internet maupun artikel
terkait dianggap sebagai imformasi yang opsional.
69
Ruli Indrawan And Popi Yaniwati “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan
Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan Pendidikan ,“ Bandung: PT Reflika Aditama (2014) :
136.
70
Ibrahim, And Edi Kumanto “ Metode Penelitian Kualitatif “ Bandung: CV Alfabeta (
2015) : 93-94.
38
71
Enzir, Metode Penelitian Analisis Data (Jakarta:PT Raja Grapindo Persada, 2010),
129-133.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Dan Objek Penelitian
1. Selayang pandang atau sejarah Desa
Desa Kuto Tanjung pada masa kerajaan Islam di pulau Jawa
yaitu pada masa Sunan Gunung Jati menurut cerita dari mulut kemulut
yang di ceritakan oleh kakek nenek bahwa dulu datang beberapa orang
dari pulau Jawa dari keturunan Sunan yang menyeberang kepulau
Sumatra mempergunakan jong memasuki sungai Musi kota Palembang,
di lanjutan perjalanan menyusuri hulu sungai Musi memasuki anak
sungai musi yaitu sungai Rawas di suatu lembah suangai Rawas pada
tahun 1690 keturunan dari Jawa terebut adalah satu keluarga, 72 antara
lain:
1) Teman temago
2) Pangeran Mas
3) Kario Ujung Tanjung
4) Rajo Empedu, Makam terletak di Lubuk Kemang
5) Mandi Angin
6) Rintik Ujan Panas Makam Lubuk Kemang
7) Raden Cilik Makam Lubuk Kemang73
8) Putri Daro Putih Makam Desa Remban.
Mereka mengadakan musyawarah untuk membentuk Desa
dengan hasil kesepakatannya untuk mendirikan sebuah Desa dengan
nama Lubuk Bilik. Setelah Desa kecil itu terbentuk salah satu dari 8
kerajaan tersebut terjadi pererlisihan, dan salah satu dari mereka lari
menelusuri ilir sungai Rawas akhirnya singgah di sebuah lembah. Di
situlah lama kelamaan dia bermukim di tempat penduduk pada tahun
1840 datang suatu rombongan kerajaan dari Belanda yang ingin masuk
kerompok penduduk sampai ditengah perjalanan bertemu dengan salah
72
Ibrahim,” Wawancara Ketua Adat,” Direct Maret 11, 2022.
73
“Ibid”.
39
satu penduduk dan dia melaporkan kependuduk lain bahwa ada
rombongan yang ingin masuk ke Desa kita. Dan penduduk itupun
menemui para rombongan yang di ketuai oleh Temam Temago dan
sampai di pertengahan jalan bertemu dengan rombongan dari kerajaan
belanda tersebut. Dan disitulah terjadi perbincangan akhirnya penduduk
itu mengatakan kepada kerajaan belanda bahwa desa atau rompok
tersebut tidak bisa di masuki karena ada pagar desa atau penghalang,
akhirnya para rombongan tersebut membatalkan niatnya. Kemudian
rombongan tersebut menelusuri sungai rawas. Dan penduduk itupun
pulang, kemudian akhir cerita penduduk mengadakan musyawarah di
pimpin oleh temam temago untuk menamakan rompok atau desa dan
akhirnya menemukan kesepakatan desa atau rompok tersebut di
namakan “Desa Kuto Tanjung” yang di artikan dengan Kuto berarti
pagar, Tanjung berarti Lembah Kecil.74
2. Letak geografis
Desa Kuto Tanjung merupakan salah satu daerah yang berada pada
Kecamatan Ulu Rawas. Jarak tempuh dari Desa Kuto Tanjung ke ibu kota
Kecamatan sekitar 16 Km dengan waktu tempuh 1 jam, sedangkan untuk
ibu kota Kabupaten dapat ditempuh 4 jam perjalanan dengan jarak 68 Km
dengan kondisi jalan sebagian belum di aspal. 75 Adapun batas-batas Desa
Kuto Tanjung sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Provinsi Jambi.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Napallicin.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Napallicin.76
Secara administratif Desa Kuto Tanjung terbagi menjadi 4 Dusun 77
dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini:
74
“Ibid”.
75
Profil Polindes Desa Kuto Tanjung, (Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara
Puskesmas Muara Kulam Tahun 2021), 6.
76
“Ibid”.
77
Hidayat,” Wawancara Sekretaris Desa Kuto Tanjung.” Direct Oktober 15, 2021.
Tabel 4.1
Sensus penduduk desa Kuto Tanjung tahun 2021
No Nama Kadus Jumlah KK Laki-Laki Perempuan
1 Kadus 1 79 136 138
2 Kadus 2 75 122 121
3 Kadus 3 90 147 143
4 Kadus 4 61 125 94
Total 305 530 496
Sumber : Data Primer (Diolah 2022)78
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah
kepala kelurga desa Kuto tanjung dari Kadus 1 sampai Kadus 4 berjumlah
305 Kepala Keluarga, dengan jumlah laki-laki sebanyak 530 orang dan
perempuan sebanyak 496 orang.
Bentuk geografis Desa Kuto Tanjung sebagian besar merupakan
daratan dan persawahan selain itu Desa Kuto Tanjung terletak di kawasan
(TNKS) Taman Nasional Kerinci Seblat ini memiliki budaya yang unik
meskipun secara teritorial geografis masuk wilayah Kabupaten Musi
Rawas Utara (Muratara) namun berbeda bahasa dengan daerah lainnya
yang berbahasa Rawas (rumpun bahasa melayu), Desa ini memiliki dialek
bahasa Rejang Bengkulu. Penggunaan lahan Desa Kuto Tanjung sekarang
di pilih menjadi daerah pemukiman: 691 Ha. Tanah sawah: 94 Ha.
Pertanian tanah kering:694 Ha. Penggunaan lahan lain-lain: 1 Ha.
Perkantoran:1 Ha tanah lapangan:1 Ha. Lahan tidur. Desa Kuto Tanjung
memiliki jalan sepanjang:21 Km dengan rincian: Jalan Desa:16,5 dengan
kondisi beraspal:1.5 Km. Dan jalan tanah: 3,5 Km. 79
Keadaan pemerintah Desa Kuto Tanjung
Pemerintah Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabu
paten Musi Rawas Utara adalah desa yang terletak di desa paling ujung di
Kecamatan Ulu Rawas dengan:
78
Hidayat, “Wawancara Dengan Sekretaris Desa Kuto Tanjung Direct, Maret 5, 2022.
79
“Ibid”.
a) Orbitasi
1) Jarak ibu kota dan ke kecamatan: 15 Km
2) Jarak dari ibu kota kabupaten :75 Km
3) Jarak dari ibu kota provinsi : 488 Km
b) Iklim
1) Curahan hujan: 4.500 Mm
2) Jumlah bulan hujan: 6 bulan
3) Suhu rata-rata: 23oC
4) Tinggi tempat:30-50 Mdl
5) Bentangan wilayah: Daratan tinggi. 80
3. Struktur organisasi pemerintahan desa
Struktur kelembagaan desa Kuto Tanjung di samping kelembagaan
administratif pemerintah desa dan kelembagaan yang muncul atau yang di
dorong keberadaannya ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan dan
sosial politik. Kelembagaan dari pemerintah Desa antara lain:
1. Pemerintah desa
2. BPD
3. LPM
4. PKK desa
5. PKK dusun
Dan dari segi Kelembagaan ekonomi yaitu:
1. Koperasi
2. LPD
3. Kelompok usaha kecil
4. Kelompok tani
5. Kelompok ternak
Dari segi pendidikan yaitu :
1. Komite sekolah
Dari segi kesehatan yaitu:
1. Posyandu
80
“Ibid”.
2. Kelompok dana sehat
Dari segi budaya yaitu
1. Karang taruna dan lembaga lainnya
Mengenal susunan organisasi pemerintah desa Kuto Tanjung
sebagai berikut:
1. Kepala desa :Ahmad Syukri
2. Sekretaris desa : Hidayat
3. Bendahara desa : Rahmat Kurnia
4. Kaur umum : Asnawi
5. Kaur perencanaa : Kosim
6. Kaur keuangan : Ihsan Evance
7. Kepala dusun I : Bukhori
8. Kepala dusun II : Nasution
9. Kepala dusun III : Iryan sejora
10. Kepala dusun IV : Supriadi
11. Kasi pemerintahan : Mardan
12. Kasi kesejahteraan : Husni Thamrin
13. Kasi pelayanan : Adi Arianto
14. Operator desa : Arsal Saputra81
Diagram 1.
Bagan Susunan Organisasi Pemerintah Desa Kuto Tanjung
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Bendahara Desa
Masyarakat
4. Visi dan Misi Desa Kuto Tanjung
Visi (cita-cita) yang hendak dicapai masyarakat Desa Kuto
Tanjung adalah: membangun Desa secara berkesinambungan untuk
menetaskan kemiskinan guna menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
Misi masyarakat Desa Kuto Tanjung dalam mencapai masyarakat
yang sejahtera berdasarkan visi di atas dengan mengembangkan dan
membangun di bidang peningkatan kualtias dan kapasitas masyarakat (di
bidang pendidikan dan kesehatan) prasarana dan sarana dasar ekonomi
yang meliputi:
1. Pengembangan dan perbaikan jalan desa
2. Membantu komite di dalam ikut serta mensukseskan pendidikan di
Desa Kuto Tanjung.
3. Posyandu
4. Pengembangan jalan tranmisi air minum dan fasilitas masyarakat
lainnya.
5. Meningkatkan di sektor pertanian untuk meningkatan taraf hidup
masyarakat Desa Kuto Tanjung.82
5. Agama
Masyarakat desa Kuto Tanjung saling toleransi saling menghargai
antar umat beragama satu dengan yang lainnya, mayoritas warga desa
Kuto Tanjung beragama Islam.
6. Sekilas Peningkatan pendapatan masyarakat
Struktur perekonomian Desa Kuto Tanjung masih bercorak agraris
yang menitik beratkan pada sektor pertanian. Hal ini di dukung oleh
penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi terbesar sebanyak
50% dari total penggunaan lahan desa. 97% mata pencaharian penduduk
mengantungkan hidup pada sektor pertanian, pada sektor ini komuditi
yang menonjol dalam hal adalah padi, ternak, petani kebun dan karet,
selain itu beberapa bidang mata pencaharian di Desa Kuto Tanjung yaitu
pedagang, buruh, guru, PNS, dan lain sebagainya.
82
“Ibid”.
Secara pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Kuto Tanjung
mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari bertambahnya jumlah
penduduk yang memiliki usaha atau pun pekerjaan, seperti petani,
pedagang dan lain-lain. untuk melihat peningkatan pendapatan masyarakat
maka dapat dilihat pula dari peningkatan pajak desa selama 4 tahun
terakhir seperti tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Pendapatan Pajak Keseluruhan Desa Kuto Tanjung
No Tahun Jumlah Pendapatan Pajak
1 2018 Rp. 99.000.000
2 2019 Rp. 136.753.000
3 2020 Rp. 142.987.000
4 2021 Rp. 178.295.357
Sumber Data Primer (Diolah 2022)83
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan pendapatan pajak
Desa yang terus meningkat dari tahun ketahun hal ini dapat disebabkan
meningkatnya pendapatan masyarakat dan bertambahnya penduduk Di
desa Kuto Tanjung dengan meningkatnya hasil pendapatan yang diperoleh
masyarakat maka besar pula pajak yang di bayarkan. Dalam hal ini sudah
tertuang dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan
retrebusi daerah.84
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui etos kerja Ibu-Ibu dalam
peningkatan pendapatan keluarga di Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu
Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara. Penelitian ini dilakukan selama
kurang lebih 1 bulan dari 20 Februari 2022 sampai dengan 25 Maret 2022.
Selama penelitian peneliti melakukan wawancara dan observasi terhadap
83
Arsal, ”Wawancara Operator Desa Kuto Tanjung,” Direct Februari 28, 2022.
84
Prof Dr. Mardiasmo, MBA., Akt., QIA.,CfrA., CA., Perpajakan: Edisi 19(Yogyakarta:
Anggota Ikapi 2019), 16.
Ibu-Ibu yang bekerja di Sawah di Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu
Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara sebanyak tiga belas orang orang,
tujuh orang diantaranya bertani sawah miliknya sendiri dan enam orang
diantaranya bertani sawah milik orang lain, dengan pembagian hasil panen
2/1 %, 2% untuk penggarap sawah, 1% untuk pemilik lahan sawah, akan
tetapi dari proses pembibitan, penanaman, pengolahan, sampai panen padi
semua biaya ditanggung buruh tani.85 Dengan tehnik pemilihan sampel
purposive sampling dengan kriteria penduduk asli atau Ibu-Ibu yang
bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung yang bekerja sebagai petani sawah
sudah lebih 3-5 tahun. Adapun nama-nama informan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nama-nama Ibu-Ibu yang bekerja di sawah
No Nama Umur Pendidikan Penghasilan
1 Ratna sari 35 SD Rp. 3.000.000
2 Dewi kumala 55 Tidak Tamat SD Rp. 3.500.000
85
Arif Saputra, “Wawancara Ketua BPD Kuto Tanjung,‟ Direct 29 Oktober, 2022.
Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa umur Ibu-Ibu yang
bekerja di sawah berkisaran 27-70 tahun dengan pendidikan SD,dan SMP,
jumlah penhasilan Ibu-Ibu yang bekerja di sawah rata-rata Rp.3.000.000.-
5.000.000 per sekali panen Selain itu data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah etos kerja Ibu-Ibu yang bekerja di sawah untuk peningkatan
pendapatan keluarga yang dapat dilihat dibawah ini:
1. Etos kerja Ibu-Ibu dalam peningkatan pendapatan keluarga di Desa
Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara.
Etos kerja sebagai semangat bekerja atau daya dorong di satu sisi
individu maupun perorangan di setiap bagian lainnya. Karakter seseorang
yang memiliki serta menjiwai etos kerja akan terlihat pada watak dan
perbuatannya yang berdasarkan pada suatu keteguhan yang tertanam
dalam dirinya bahwa bekerja yaitu bentuk ibadah, suatu himbawan
maupun perintah serta kewajiban dari Allah yang akan memanusiakan
dirinya, memanusiakan dirinya sebagai dari manusia pilihan. Pada
penelitian ini, etos kerja Ibu-Ibu petani sawah meliputi sebagai berikut:
Tabel 4.4
Indikator Etos Kerja Islami
Variabel Indikator
Keseimbangan antara kerja dan ibadah
Memiliki moralitas bersih atau ikhlas
Kemampuan mengatur waktu
Memiliki komitmen
Etos Kerja Islami
Disiplin
Berorientasi produktivitas
Haus terhadap ilmu
Memiliki pandangan masa depan
Sumber : Data Primer (Diolah 2022).
Hasil wawancara dengan Ibu-Ibu yang bekerja di sawah terkait etos
kerja islami memiliki moralitas bersih atau ikhlas dapat dilihat sebagai
berikut:
“Saya menyikapi kehidupan saya sebagai petani sawah dengan
menjalaninya secara ikhlas. Saya ikhlas dalam menjalankan pekerjaan
saya sebagai petani sawah akan tetapi terkadang dalam pesatnya
perkembangan zaman menjadi petani sawah memb at saya prihatin dan
berat dalam menjalaninya”.
86
Eka Putri,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 3, 2022.
87
Rosdiana, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 6, 2022.
sekolah menengah atas kalau soal makanan seperti biasa mbak makan
tiga kali sehari”88
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa Ibu-Ibu yang
bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung bisa membantu kebutuhan
keluarganya dengan baik. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa status
kepemilikan rumah yang di tempati saat ini dalam hal ini dapat dilihat
pada hasil wawancara berikut ini:
“Kondisi rumah saya seperti inilah mbak, baru bisa bangun rumah
setengah permanen. Alhamdulillah meski kecil tapi milik sendiri” 89
88
Siti Halimah, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 8, 2022.
89
Erawati,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 9, 2022.
90
Susilawati,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 9, 2022.
91
“Ibid”
92
Ibu Erawati,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 9, 2022.
93
Ibu Baiti,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa Ibu-Ibu di
Desa Kuto Tanjung sebagian besarnya adalah petani oleh karena itu
pandangan Ibu-Ibu terhadap petani sawah satu dengan petani lainnya
sama statusnya sama-sama petani.
Pada penelitian ini juga dapat diketahui bahwa metode atau cara
Ibu-Ibu yang bekerja di sawah dalam meningkatkan hasil pertanian atau
pendapatan sebagai wujud dari salah satu bentuk etos kerja yang
berorientasi produktifitas. Hasil wawancara dengan beberapa informan
dapat dilihat sebagai berikut:
“Saya melakukan peningkatan hasil pertanian atau pendapatan yang kami
peroleh dengan melakukan penambahan lahan sawah, menambah pupuk
dan ditambah lagi untuk pemberantasan hama mbak“ 94
94
Umi Kalsum, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
95
Ibu Baiti, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
“Saya selalu berusaha meningkatkan pengatahuan saya dalam bidang
bertani dengan cara gabung dengan kelompok tani dan mengikuti
penyuluhan pertanian.”96
96
Fatmawati, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 12, 2022.
97
“Ibid”
98
Erawati, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 11, 2022.
99
Fatmawati,: Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 12, 2022.
2. Kendala Ibu-Ibu terkait etos kerja selama menjadi petani sawah di
Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas
Utara.
Hasil wawancara dengan Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa
Kuto Tanjung terkait kendala menjadi petani sawah dapat dilihat sebagai
berikut:
Keseimbangan bekerja dan beribadah merupakan ciri-ciri etos
kerja islami bukan hanya kemampuan mengatur waktu dalam hal
bekerja saja, melainkan kemampuan mengatur waktu dalam bekerja
dan ibadah jangan sampai bekerja mengganggu waktu ibadah. Hasil
wawancara dengan informan terkait keseimbangan bekerja dan ibadah
dapat dilihat sebagai berikut:
“saya tidak punya waktu yang tetap untuk pergi ke sawah. Saya
berangkat ke sawah kadang-kadang jam 7.30 WIB setiap hari cuma
kadang hari sabtu dan minggu saya jarang ke sawah mbak karena
biasanya menghadiri undangan pesta atau acara-acara dihari
terebut”100
100
Juwita, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 2, 2022.
memiliki etos kerja islami yang tinggi maka ia akan menyeimbangi
waktu bekerja dan waktu beribadah.
Untuk mengetahui jawaban dari informan maka penulis
mewawancarai tentang kemampuan informan dalam mengatur waktu
dan kedisiplinan terlihat pada beberapa hasil wawancara dibawah ini:
“Dalam mengatur waktu untuk mengelola sawah saya berangkat
kesawah jam 6.00 WIB setiap hari kecuali hari-hari tertentu yang
mengharuskan saya tidak kesawah mbak, seperti ada hajatan, orang
meninggal, atau ada kegiatan kemasyarakatan lainnya”101
101
Ita Sapitri, “Wawancara Petani Padi,” Direct February 28, 2022.
102
Masjadi,”Wawancara Petani Padi,” Direct February 28, 2022.
103
Masjadi,”Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
“Untuk memperoleh hasil yang maksimal saya mecoba disiplin walau
lebih banyak datang telat mengerjakan pekerjaan disawah yang saya
miliki, Intinya mbak saya kurang disiplin walau niat dalam hati itu
ada”.104
“Itulah mbak kendala yang saya hadapi beberapa tahun terakhir ini
saya kurang disiplin dalam mengelola padi sawah saya. Karna faktor
harga pupuk yang mahal sedangkan diwaktu panen harga beras
murah jadi sering tidak balik modal mbak bukannya untung malah
buntung mbak miris mbak ”.105
104
“Ibid”
105
Umi Kalsum,“Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
106
Masjadi, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022.
107
Umi Kalsum, “Wawancara Petani Padi,” Direct Maret 5, 2022..
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani sawah di atas,
maka dapat diketahui bahwa Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa
Kuto Tanjung memiliki komitmen yang kurang baik terhadap
pekerjaanya.
108
Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Tajwid Aliyan. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2016.
2. Kendala Ibu-Ibu terkait etos kerja selama menjadi petani sawah
di Desa Kuto Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi
Rawas Utara.
Berdasarkan hasil penelitian terkait kendala Ibu-Ibu yang
bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung kecamatan Ulu Rawas
Kabupaten Musi Rawas Utara antara lain: Kemampuan mengatur
waktu, kedisiplinan serta Komitmen Ibu-Ibu dalam mengelola sawah.
Berdasarkan hasil penelitian terkait etos kerja tentang
keseimbangan bekerja dan beribadah ibu-ibu. Diketahui bahwa Ibu-Ibu
yang bekerja di sawah di desa Kuto Tanjung memiliki etos kerja yang
rendah hal ini ditandai dengan Ibu-Ibu sering menuda-nunda sholat di
waktu adzan memanggil, belum bisa mengimbangi waktu kerja dan
waktu beribadah.
Berdasarkan hasil penelitian terkait tentang kendala Ibu-Ibu
bertani sawah di Desa Kuto Tanjung dalam mengatur waktu diketahui
bahwa Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di desa Kuto Tanjung kurang
dapat mengatur waktu, dalam bekerja atau tidak memiliki waktu yang
tetap untuk pergi kesawah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
mengatur Ibu-Ibu di Desa Kuto Tanjung masih rendah. Bagi seseorang
yang memiliki semangat kerja yang tinggi maka ia tidak akan mensia-
siakan waktu, karna memahami dan merasakan betapa berharganya
waktu karna satu detik waktu berlalu tidak akan kembali. Waktu
adalah deposito yang tinggi atau yang paling berharga yang di
anugrahkan Allah SWT secara gratis dan merata pada setiap orang.
Berdasarkan hasil penelitian terkait kendala ibu-ibu yang
bekerja di sawah mengenai kedisiplinan Ibu-Ibu dalam mengelola
sawah, bahwa Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di desa Kuto Tanjung
memiliki disiplin kerja yang kurang baik, hal ini ditandai dengan
Ibu-Ibu yang kurang memperhatikan rutinitas yang harus dilakukan
dalam perkembangan padi, maupun dalam ketepatan waktu untuk
pergi kesawah.
Berdasarkan hasil penelitian dengan petani sawah terkait
komitmen Ibu-Ibu dalam mengelola sawah, maka dapat diketahui
bahwa Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung memiiki
komitmen yang kurang baik terhadap pekerjaanya. Hal ini di
tunjukkan dari sikap Ibu-Ibu petani sawah di Desa Kuto Tanjung
dalam pengelolaan sawah belum terlalu maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan di atas
hendaknya Ibu-Ibu Petani sawah dapat meningkatan lagi nilai-nilai
etos kerja seperti keseimbangan bekerja dan beribadah, kemampuan
mengatur dengan baik, kedisiplinan, serta komitmen. Supaya nilai-
nilai etos kerja yang dimiliki Ibu-Ibu dapat mengaktualisasikan
dirinya sebagai hamba Allah yang melahirkan hasil pekerjaan yang
baik dan bermanfaat.
Hasil penelitian ini senada dengan pendapat Toto Tasmara
beliau mengatakan salah satu bentuk kerja adalah memiliki komitmen
kerja yaitu merupakan sikap serta perilaku seseorang yang berkaitan
dengan keinginan kuat seseorang untuk mempertahankan usahanya
serta mendukung dan menjalankan tujuan organisasi atau perusahaan
penuh suka rela, serta komitmen kerja lebih dari kesetiaan namun
lebih kepada ikatan batin anggota terhadap anggota organisasinya.
Komitmen kerja di penuhi karakteristik individu yang
pengaruh seperti usia, masa kerja, tingkat pendidikan, kepribadian,
serta hal-hal yang menyangkut individu tersebut (Karakter).
Dijelaskan pula, bahwa semakin lama masa kerja maka semakin tinggi
komitmen kerja yang dimilikinya. Selain itu peran gender juga dapat
berpengaruh terhadap organisasinya, namun peran gender ini tidak
semata-mata perbedaan gender saja namun juga dengan jenis
pekerjaan yang diberikan dan keyakinan terhadap kemampuan yang
dimilikinya.109
109
Ali, A, Islamic Perspective on management And Organization, (Edwar elga, 2005), 18.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Etos kerja Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung
dilihat dari ibu-ibu membantu pemenuhan kebutuhan keluarga,
berorientasi produktifitas, meningkatkan peningkatan
pengatahuan di bidang pertanian, serta pandangan Ibu-Ibu
terhadap masa depan yang memprioritaskan pendidikan anak,
sudah cukup baik. Walaupun terkadang memiliki moralitas
bersih atau ikhlas yang menurun karna kebutuhan hidup dan
tuntutan zaman karena sikap ikhlas itu sangat penting dalam
pekerjaan dan etos kerja.
2. Kendala Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto Tanjung
terkait etos adalah hal ini ditandai ibu-ibu belum bisa
menyeimbangi antara waktu kerja dan beribadah, kurang dapat
mengatur waktu dalam mengelola sawah, komitmen, serta
kedisiplinan yang masih rendah, sehingga dalam pemenuhan
kebutuhan hanya bisa mencukupi kebutuhan primer saja. Jadi
secara keseluruhan etos kerja Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di
Desa Kuto Tanjung masih kurang baik hal ini dilihat
banyaknya kendala-kendala Ibu-Ibu selama bekerja di sawah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Hendaknya Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto
Tanjung meningkatkan nilai-nilai etos kerja yang telah dimiliki
selama ini seperti membantu pemenuhan kebutuhan keluarga,
berorientasi produktifitas, meningkatkan pengatahuan di bidang
60
pertanian, memiliki pandangan terhadap masa depan, serta
memiliki moralitas bersih atau ikhlas.
2. Hendaknya Ibu-Ibu yang bekerja di sawah di Desa Kuto
Tanjung dapat menyikapi dengan baik terkait kendala-kendala
yang di hadapi selama bertani sawah agar hasil panen yang di
dapatan jauh lebih baik dari yang sebelumnya sehingga dalam
membantu pemenuhan kebutuhan keluarganya jauh lebih
maksimal.
C. Implikasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan dalam penelitian Etos
kerja wanita dalam peningkatan pendapatan keluarga di Desa Kuto
Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara. Peneliti
melihat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi bagi Ibu-Ibu tentang
bagaimana mengatur waktu dengan baik, menjaga kedisiplinan agar lebih
baik lagi supaya dalam pemenuhan kebutuhan keluarga tidak ada lagi
kendala-kendala. Diharapkan kedepannya hasil penelitian ini bisa menjadi
referensi ilmiah dalam ilmu eknomi khususnya bagi yang ingin
mengatahui tentang etos kerja wanita dalam peningkatan pendapatan
keluarga.
61
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an:
Agama RI, Depertemen. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Tajwid Aliyan. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2016.
Buku:
Anoraga, Panji . Pisikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Asy‟arie, Musa. Islam Etos Kerja Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Yogyakarta: Lesfi 2007.
Boediono. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga, 2002.
Cholil, Mansyur. Tinjauan tentang Keluarga. Bandung: Masa Agung, 2013.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatra Selatan, Tahun 2022.
Enzir. Metode Penelitian Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada,
2010.
Friedman. Ajar Tentang Keluarga. Jakarta: EGC, 2010.
Ibrahim, Edi Kumanto. Metode Penelitian Kualitatif Bandung: CV Alfabeta,
2015.
Indrawan, Ruli Popi Yaniwati. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan
Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan Pendidikan , Bandung: PT
Reflika Aditama, 2014.
Luth, Thohir. Antara Perut Dan Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Gema Instani Press, 2016.
Majid, Nucholis. Islam Doctrin Dan Peradaban. Jakarta : Wakaf Paramdina,
2005.
Mubyanto. Pengantar Ekonomi Pertanian . Jakarta : Lembaga Penelitian,
Pendidikan Dan Penerapan Ekonomi Sosial, 2009.
Mooduto and Arie. Ekonomi Islam: Pilihan Mutlak Seorang Muslim. Jakarta:
Gramedia, 2014.
Mardiasmo. Perpajakan: Edisi 19. Yogyakarta: Anggota Ikapi 2019.
Panji Anoraga. Pisikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta Media, 2011.
Rusman. Pendapatan Menurut Akuntansi Keuangan Sumatra Utara, 2019.
Sumatra Selatan, Gubernur. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi
Sumatra Selatan, Nomor 746 Tahun 2022.
Sinungan, Muchadarsyah. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi : Teori Pengantar , Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2016.
Sunuharjo Bambang, Swasto. Kemiskinan Dan Kebutuhan Pokok. Jakarta:
Yayasan Ilmu, 2009.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta,
2021.
Sinamo, Jansen. Etos Kerja; 21 Etos Kerja Profesional DI Era Digital Global
Edisi 1, Jakarta : Institut Darma Mahardika, 2002.
Subagyono, Joko. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2014.
Rusman. Pendapatan Menurut Akuntansi Keuangan Sumatra Utara, 2019.
Teba, Sudirman. Bekerja Dengan Hati: Bagaimana membangun Etos Kerja
Dengan Spritualitas Religius. Jakarta: 2010.
Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Pres,
2018.
Jurnal
Bagus Muhammad Ramadan. “Etos Kerja Islami Pada Kinerja Bisnis Pedagang
Muslim” Jurnal, 2019.
Djanan Ahmad Asifuddin . “ Etos Kerja Islami: Telaah Psikologi” Thesis, 2004.
Ema Fatimah and Lusiana. “Siri‟ Sebagai Motivasi Dan Etos KerjaPerempuan
Bugis Dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga,” Jurnal, Ekonomi Dan
Ekonomi Syariah, no. 2 Juni 2022.
Farihah, Irzum. “Etos Kerja Dan Kuasa Perempuan Dalam Keluarga: Studi Kasus
Keluarga Nelayan, Di Berondong Lamongan Jawa Timur,” Jurnal,
Dakwah STAIN Kudus, no.1 Juni 2015.
Kirom, Cihwanul. “Etos kerja dalam islam” Joernal Of Sharia Economic Law
Vol. 1 No1, 2018.
Mahila, Sarifa. “Kebutuhan Hidup Layak Dan Pengaruhnya Terhadap
Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau Dari Hukum
Ketenagakerjaan.” Jurnal, Vol.14 No.2 Tahun 2014.
Novi Muharotun. “Islam Dan Etos Kerja Petani Jamur Desa Agrosari Sedayo
Bantul Yogyakarta” Skripsi, 2 Februari, 2019.
Rizalmi M Dewantara and Achmad Mujab Syukur, Jurnal, “Jiwa Muda Yang
Pantang Menyerah,” Vol.7 no. 01 Januari 2018.
Putri, Arya Dwiandana Nyoman Djinar Setiawina. “Pengaruh Umur,Pendidikan,
Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa
Berandem.” Jurnal, Vol. 2 April, 2013.
Pasandaran, Effendi. “Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah
Beririgasi Di Indonesia” Jurnal, vol. 25. 2006.
Solekah, “Religiulitas Dan Etos Kerja Perempuan Petani Di Desa Olo‟Onua
Kabupaten Konawe,” Jurnal, Mercusuar, no.1. Juli 2021.
Samsul Kurniawan and Bayu Suratman, “Bertani Padi Dan Etos Kerja Petani
Perempuan Dari Suku Melayu Sambas,”Jurnal, Studi Gender Dan Anak,
Juli 21, 2018.
Setia Gumilar and Ahmad Sahidin. “Etos Kerja Urang Sunda: Ti Bihari Ka
Kiwari,” Jurnal, Ilmiah Peradaban Islam, no. 2. Desember 17, 2019.
Wawancara:
Arsal, ”Wawancara Operator Desa Kuto Tanjung,” Direct Februari 28, 2022.
Baiti. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 5, 2022.
Hidayat. ”Wawancara Sekretaris Desa Kuto Tanjung.” Direct, Oktober 15, 2021.
Halimah, Siti. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 8, 2022.
Fatmawati. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 12, 2022.
Juwita. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 3, 2022.
Kalsum, Umi. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 11, 2022.
Masjadi. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Februari 28, 2022.
Putri, Eka. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 3, 2022.
Rosdiana. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 6, 2022.
Syukri, Ahmad . “Wawancara Kepala Desa Kuto Tanjung.” Direct, Oktober 15,
2021.
Saputra, Arif . ” Wawancara Ketua BPD Desa Kuto Tanjung,” Direct, oktober 29,
2022.
Susilawati. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 9, 2022.
Sapitri, Ita. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Februari 28, 2022.
Wati, Era. “ Wawancara Petani Padi.” Direct, Maret 9, 2022.
LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
Etos kerja wanita dalam peningkatan pendapatan keluarga di desa Kuto
Tanjung Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara.
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Usia/Umur :
A. Identitas Diri
NIM : 501180151
Email : neniqoratul@gmail.com
Nomor Hp : 083172474587