Anda di halaman 1dari 108

i

SKRIPSI

PENGARUH PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP


KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA AMAN
KABUPATEN LEBONG

OLEH:
NURHAYANI
P0 5140320 084

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
SKRIPSI

PENGARUH PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP


KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA AMAN
KABUPATEN LEBONG

Sripsi ini diajukan


Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana terapan kebidanan

Disusun Oleh:

NURHAYANI
NIM. P0 5140320 084

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2021

ii
iii
iv
v
RIWAYAT PENULIS

Nama : Nurhayani
Tempat/ Tanggal Lahir : Argamakmur, 10 Oktober 1979
Alamat : Jl.Semalo Ogan No.42 Dusun 2 Desa Selebar Jaya,
Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, Provinsi
Bengkulu
Agama : Islam
Anak ke - : 8 (delapan) dari 9 (Sembilan) bersaudara
Nama Ayah : Anwar (Almarhum)
Nama Ibu : Nurmi (Almarhum)
Nama Saudara : 1.Heriani
2.Desmimar
3.Warmiati
4.Warmiadi
5.Jufrial
6.Samsuhardi (Almarhum)
7.Masrizal(Almarhum)
8.Nurhayanti(Almarhum)
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 09 Argamakmur (1985-1991)
2. SMP Negeri 01 Argamakmur (1991-1994)
3. SPK Dep-Kes Bengkulu (1995-1998)
4. Poltekkes Kemenkes Bengkulu Program Studi

vi
DIII Kebidana (2001 – 2004)
6. Poltekkes Kemenkes Bengkulu Program Studi
DIV Kebidanan Alih Jenjang Bengkulu (2020 –
2022)

Motto dan Persembahan

Motto
“Tuhan tidak mengharuskan kita sukses Tuhan hanya mengharapkan
kita mencoba yang Terbaik, Karena Tidak Ada Eskalator dalam
meraih Kesuksesan. Engkau Harus menaiki Tangga terlebih dulu”.

Persembahan
Persembahan ini aku tuliskan dengan sepenuh hati dan penuh cinta
untuk orang-orang tersayang :
1. ALLAH SWT Karena hanya atas izin dan karuniaNya lah maka skripsi
ini dapat dibuat dan seelesai pada waktunya ,Puji dan syukur pula kita
ucapkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW, yang sudah
membawa kita dari zaman kegelapan hingga ke zaman ilmu
pengetahuan yang kita rasakan pada saat ini.

2. Teruntuk Almarhum Abak (Anwar) dan Almarhumah Amak (Nurmi)


terimakasih untuk semuanya, terimakasih semangat, support, doa, cinta
kasih, serta materill yang telah diberikan sehingga inten bisa
menyelesaikan D.IV Kebidanan. Maaf selalu merepotkan.

3. Teruntuk Keluarga besar di Argamakmur di Bengkulu , Keluarga


Mertua di Lebong, Adik, Kakak serta keponakan dan cucu Semuanya
terimakasih sudah selalu ada dalam perjalanan perkulihan ini, dalam
penelitian ini terimakasih sudah mau di repotkan selama ini Terimakasih
doa, support, semangat dan materill yang diberikan.

4. Teruntuk Pendamping Hidupku Suami tercinta (Hekler Zopi,MPD)


terimakasih telah banyak membantu dalam pengerjaan skripsi ini dan
selalu memberi semangat dan dukungan moril selama perkuliahan.

vii
5. Terimakasih untuk anak-anak bunda tersayang (Azzikra Qodratullah)
dan (Khairan Althariq) yang telah rela ditinggal bunda selama kuliah
dan bisa mandiri selama ditinggal tidak merepotkan Ayah.

6. Untuk yang ku sayangi dan ku hormati dosen pembimbingku Ibu Desi


Widiyanti, SST,M.Keb selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran dan
ketekunan dalam memberikan arahan dan bimbingan serta saran dalam
pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir dan Ibu Else Sri
Rahayu,SST, M.Tr.Keb sebagai Pembimbing II yang banyak membantu
dan memberikan masukan yang penuh kesabaran dan ketekunan dalam
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini
sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

7. Terima kasih teruntuk Ibu Rialike Burhan, SST,M. Keb sebagai ketua
penguji yang telah menyempatkan waktu untuk menguji mulai dari
sidang proposal hingga sidang hasil dan membimbing selama proses
perbaikan skripsi dan Ibu Nispi Yulyana,SST, M.Keb. sebagai penguji
satu yang yang telah menyempatkan waktu dan banyak memberikan
masukan serta dukungan moril saat menguji dan membimbing selama
proses perbaikan skripsi

8. Terimakasih pada Intitusi tempat sya bekerja teruntuk Ibu Kepala


Puskesmas (Lince Mayasari,Amd.Keb) Seluruh teman-teman Staf
Puskesmas Limaupit yang banyak mendukung dan selalu memberikan
toleransi selama perkuliahan berjalan hingga akhir perkuliahan ini.

9. Terimakasi teruntuk Ibu Kepala Puskesmas Muara Aman(Sri


Hastuti,Amd.Keb,SKM) yang telah banyak memberi dukungan
membantu saya dalam menyelesaikan penelitian serta terimakasih
banyak juga untuk Responden saya selama penelitian sangat kooperatif.

10. Pada Teman-teman seperjuanganku (Meti Anderiani,STr.Keb, Anggi


Puspita Sari,STr.keb) yang selalu ada dalam suka dan duka selama 1
tahun lebih perkuliahan ini hingga akhir perkuliahan ini dapat berakhir
dengan indah. Semoga kita sama-sama sukses.

11. Teman - teman seperjuangan DIV Kebidanan Alih Jenjang yang selalu
memberikan masukan dan semangat disaat mengerjakan skripsi, semoga
kita sukses bersama.

viii
12. Terima kasih kepada Seluruh dosen dan staff Poltekkes Kemenkes
Bengkulu terima kasih yang telah mendidik dan membimbing selama
kuliah di Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Terima kasih untuk seluruh orang-orang yang terlibat dalam proses


penelitian ini terutama Keluarga Puskesmas Curup, Dan seluruh PMB
di wilayah Puskesmas Curup yang telah mengizinkan saya melakukan
penelitian, semoga kalian selalu dalam lindungan ALLAH

ix
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Skripsi, 16 Januari 2022

Nurhayani

PENGARUH PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP


KETERAMPILAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MUARA AMAN KABUPATEN LEBONG
XII+52 halaman, 5 tabel, 2 bagan, 12 lampiran

ABSTRAK

Kasus kanker payudara di Indonesia sebesar 42,1 per 100.000. Di Kota Bengkulu
didapatkan wanita yang tidak melakukan SADARI sebanyak 85,7%. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap
keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Aman Lebong.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra eksperimen.Populasi pada
penelitian ini adalah wanita usia subur di Wilayah Puskesmas Muara Aman Kabupaten
Lebong, dengan pengambilan sampel menggunakan rumus Lemeshow sehingga
didapatkan 30 responden yang akan diambil dengan teknik Purposive sampling. Data
dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji wilcoxon sign
rank.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat perbedaan pengetahuan SADARI
sebelum dan setelah diberkan intervensi dengan beda mean 9,5(2) Terdapat perbedaan
keterampilan responden tentang pemeriksaan SADARI sebelum dan setelah intervensi
dengan beda mea 13,6 (3) Terdapat pengaruh penyuluhan meriksaan payudara sendiri
terhadap pengetahuan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Aman Lebong (p=0,000) dan (4) Terdapat pengaruh pemeriksaan payudara
sendiri terhadap keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja
Puskesmas Muara Aman Lebong (p=0,000).
Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi Puskesmas Muara
aman untuk meningkatkan upaya promosi pemeriksaan SADARI untuk meningkatkan
kesehatan reproduksi wanita usia subur di wilayah kerjanya dengan melakukan
penyuluhan dan memasang poster di Puskesmas dan Pustu di wilayah kerja Puskesmas
Muara aman

Kata Kunci : Keterampilan SADARI

24 Daftar Pustaka : 2015-2021

x
Midwifery Study Program Appied Undergraduate Program, Department of
Midwifery Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Thesis, January 16 2022

Nurhayani

THE EFFECT OF BREAST EXAMINATION ON BREAKING SKILLS IN WOMEN IN


THE WORK AREA OF MUARA AMAN PUBLIC HEALTH CENTRE
XII+52 page, 5 table, 2 chart, 12 attachment

ABSTRACT

Breast cancer cases in Indonesia are 42.1 per 100,000. In Bengkulu City, 85.7%
of women who did not do SADARI were found. This study aims to determine the effect
of breast self-examination on SADARI skills in women of childbearing age in the
Muara Aman Lebong Health Center Work Area.
This study used a quasi-experimental research method. The population in this
study were women of childbearing age in the Puskesmas Muara Aman Kabupaten
Lebong, with sampling using the Lemeshow formula so that 30 respondents were
obtained who would be taken by purposive sampling technique. Data were analyzed
using univariate analysis, bivariate using the Wilcoxon sign rank test.
The results of this study indicate (1) There is a difference in knowledge of
SADARI before and after the intervention with a mean difference of 9.5 (2) There is a
difference in the respondents' skills regarding SADARI examination before and after
the intervention with a mean difference of 13.6 (3) There is an effect of counseling on
breast examination Self-examination on SADARI knowledge in women of childbearing
age in the Muara Aman Lebong Health Center Work Area (p=0.000) and (4) There is
an effect of breast self-examination on SADARI skills in women of childbearing age in
the Muara Aman Lebong Public Health Center Work Area (p=0.000).
The results of this study are expected to provide input for the Muara Aman public
health centre to increase efforts to promote SADARI examinations to improve the
reproductive health of women of childbearing age in their working areas by
conducting counseling and putting up posters at the health centre.

keyword :SADARI Skills

24 Bibliography : 2015-2021

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Pemeriksaan Payudara Sendiri terhadap Keterampilan SADARI Pada Wanita

Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong”.

Penulis menyadari tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, mau pun

pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Eliana, SKM, MPH, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Bengkulu.

2. Ibu Yuniarti, SST, M,Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Bengkulu

3. Ibu Diah Eka Nugraheni, M.Keb selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

4. Ibu Desi Widiyanti, SST, M.Keb selaku Pembimbing I yang telah memberikan

banyak pemikiran, motivasi, bimbingan dengan penuh ketegasan, perhatian dan

kesabaran serta masukan terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Else Sri Rahayu, SST, M.Tr.Keb selaku Pembimbing II yang telah

memberikan banyak pemikiran, motivasi, bimbingan dengan penuh ketegasan,

perhatian dan kesabaran serta masukan terbaik dalam penyelesaian skripsi ini

6. Ibu Rialike Burhan, SST, M. Keb sebagai Ketua Penguji yang telah memberikan

banyak pemikiran, masukan dan saran terbaik untuk penyusunan skripsi ini

xii
7. Ibu Nispi Yulyana, SST, M. Keb sebagai Penguji I yang telah memberikan banyak

pemikiran, masukan dan saran terbaik untuk penyusunan skripsi ini

8. Kepala Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong yang telah memberikan izin

utnuk melaksanakan penelitian di wilayah kerjanya

9. Wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong

yang telah bersedia menjadi responden penelitian.

10. Teman-teman mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Bengkulu, Januari 2022

Penulis

xiii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................ 5
C. Tujuan penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ........................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ................... 8
B. Pengetahuan ..................................................................................... 11
C. Konsep Dasar Keterampilan ........................................................... 13
D. Keterampilan ................................................................................... 16
E. Metode pembelajaran ...................................................................... 19
F. Jobsheet ............................................................................................ 23
G. Pengaruh Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap Keterampilan
SADARI .......................................................................................... 26
H. Kerangka Teori ............................................................................... 28
I. Kerangka konsep ............................................................................. 29
J. Hipotesis…………………………………………………………… 29

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ............................................................................. 30
B. Identifikasi variabel ......................................................................... 30
C. Definisi operasional ......................................................................... 31
D. Subjek penelitian ............................................................................ 31
E. Lokasi dan waktu penelitian ........................................................... 33
F. Instrumen penelitian ........................................................................ 33

xiv
G. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data .................................. 34
H. Etika penelitian ............................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Jalannya Penelitian .......................................................................... 40
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 42
C. Pembahasan ..................................................................................... 45
1. Pengetahuan SADARI Sebelum Dan Setelah Intervensi ........... 46
2. Keterampilan SADARI Sebelum Dan Setelah Intervensi........... 47
3. Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan
SADARI ...................................................................................... 49
4. Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan
SADARI ...................................................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan...................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55


LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional ............................................................ 28


Tabel 4.1 Rata-rata keterampilan SADARI sebelum diberikan intervensi
pada wanita usia subur di Puskesmas Muara aman Kabupaten
Lebong ........................................................................................ 39
Tabel 4.2 Rata-rata keterampilan SADARI setelah diberikan intervensi
pada wanita usia subur di Puskesmas Muara aman Kabupaten
Lebong ........................................................................................ 40
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data..................................................................... 40
Tabel 4.4 Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap
keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah
Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong .............................. 41

xvi
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka teori................................................................................... 25


Bagan 2. Kerangka konsep............................................................................... 26

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar information sheet


Lampiran 2 Surat Pengantar Sebagai Responden
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Format penilaian keterampilan pemeriksaan Payudara (SADARI)
Lampiran 5 SOP demontrasi pemeriksaan SADARI
Lampiran 6 Jobsheet SADARI
Lampiran 7 Undangan kegiatan penelitian
Lampiran 8 Master tabel data penelitian
Lampiran 9 Hasil pengolahan data penelitian
Lampiran 10 Surat izin penelitian
Lampiran 11 surat selesai penelitian
Lampiran 12 Dokumentasi kegiatan penelitian
Lampiran 13 Lembar bimbingan skripsi

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health Organization

(WHO) memperkirakan kanker payudara saat ini merupakan salah satu jenis

kanker yang paling banyak di derita oleh perempuan dengan prevalensi yang

sangat tinggi di seluruh negara di dunia sekitar 2,3 juta kasus baru untuk

kanker payudara setiap tahunnya (WHO, 2018).

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 136.2/100.000

penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan

ke 23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk perempuan adalah kanker

payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian

17 per 100.000 penduduk. Prevalensi tumor/kanker di Indonesia

menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013

menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018 (Kementerian Kesehatan

RI, 2020).

Data Provinsi Bengkulu kejadian kanker tahun 2019 sebanyak 260

wanita dengan rincian 208 orang menderita kanker payudara, sementara

sisanya menderita kanker serviks, kanker tiroid, kanker kulit dan kanker otot

(Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2020).

19
Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui apa yang

menyebabkan sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker. Akan tetapi,

terdapat dugaan bahwa faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan hormon

memiliki keterkaitan dengan terbentuknya kanker payudara (Nareza, 2021).

Kanker payudara berpeluang besar untuk disembuhkan jika ditemukan

pada tahap awal dengan melakukan deteksi dini “pemeriksaan payudara

sendiri” atau SADARI merupakan upaya deteksi dini yang dapat dilakukan

oleh setiap wanita dengan mudah untuk menemukan benjolan ataupun

kelainan lainnya pada payudara. Jika SADARI dilakukan secara teratur, maka

akan diketahui ada tidaknya benjolan ataupun kelainan pada payudara lebih

awal walaupun dengan ukuran yang masih kecil (Maifita, 2020).

SADARI juga akan lebih efektif apabila dilakukan pada usia yang

masih muda yakni rata-rata ketika wanita mencapai usia produktif 15–49

tahun. Wanita dengan usia tersebut berisiko terkena tumor ataupun kanker

payudara. Namun, sampai saat ini kesadaran wanita masih sangat rendah

terhadap praktik SADARI yaitu hanya sekitar 25%-30% wanita di dunia yang

melakukan SADARI (Sarina et al., 2020).

Di Indonesia menurut Kemenkes RI (2017) tercatat 53,7% masyarakat

tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3% pernah melakukan

SADARI, dan 95,6% masyarakat tidak pernah melakukan SADANIS,

sementara 4,4% pernah melakukan SADANIS dan di Kota Bengkulu

didapatkan wanita yang tidak melakukan SADARI sebanyak 85,7%) dan yang

melakukan SADARI sebanyak (14,3%) (Herdiani, 2020).

20
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Gerakan Pencegahan dan

deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia pada tahun 2015 (Kemenkes,

2015). Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

mengendalikan faktor resiko dan deteksi dini kanker. Menindaklanjuti

kegiatan ini Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong sudah menginstruksikan

fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS dan Puskesmas untuk melaksanakan

kegiatan sosialisasi Pencegahan dan deteksi Dini Kanker pada Perempuan

salah satunya pemeriksaan SADARI.

Puskesmas Muara Aman sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi,

penyuluhan dan pemeriksaan SADARI tanpa dipungut bayaran yang

ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi masyarakat dalam

pemeriksaan payudara klinis (SADANIS), tetapi berdasarkan laporan Profil

Kesehatan Kabupaten Lebong tahun 2020 hasil cakupan pemeriksaan

SADANIS belum menunjukkan peningkatan yang signifikan angka

pemeriksaan masih di bawah 5%.

Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui penyuluhan. Penyuluhan

untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat. Penyuluhan memiliki banyak metode salah satunya metode

demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian

pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada audience

tentang sesuatu proses, situasi, tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar

tiruan. Peran audience saat demonstrasi hanya sekedar memperhatikan tetapi

demonstrasi menyajikan pembelajaran secara konkret. Keuntungan dari

21
metode demontrasi ini adalah terjadinya verbalisasi, pengamatan melalui

peragaan yang di laksanakan (Sukarsih, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Salmiyah (2018) menunjukkan terdapat

perbedaan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan pelatihan sadari oleh

pendidik sebaya. Penelitian yang dilakukan oleh Hartutik dan Pradani (2020)

menunjukkan hasil ada pengaruh efektifitas pendidikan kesehatan dengan

metode demonstrasi dan media audio visual (video) terhadap ketrampilan

praktik sadari di SMK Batik 2 Surakarta.

Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Lebong, tahun 2020 dari

16.848 WUS pemeriksaan SADANIS dan IVA tes hanya 124 orang (1%).

Berdasarkan data di RS Lebong diketahui tahun 2019 ca mamae sebanyak 15

orang, FAM sebanyak 4 orang dan Soft Tissue Tumor (STT) 5 orang. tahun

2020 ca mamae sebanyak 18 orang dan FAM sebanyak sedangkan tahun 2021

ca mamae sebanyak 18 orang, FAM sebanyak 3 orang dan Soft Tissue Tumor

(STT) 8 orang.

Data kejadian kanker payudara yang dirujuk di RS Lebong tahun 2019

sebanyak 3 orang, tahun 2020 sebanyak 4 orang dan tahun 2021 meningkat

menjadi 6 orang, tumor 2, curiga kanker 1, kelainan lainnya 1 dengan

Puskesmas yang melakukan rujukan yaitu Puskesmas Limaupit 2 orang,

Puskesmas Kota Baru 1 orang dan Puskesmas Muara Aman 4 orang.

Survey awal yang telah dilakukan pada 10 orang WUS di Wilayah

Kerja Puskesmas Muara Aman didapatkan hasil bahwa 6 diantaranya tidak

22
mengetahui dan tidak pernah terpapar informasi mengenai pemeriksaan

SADARI untuk deteksi dini kanker payudara.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri

terhadap Keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas masalah pada penelitian ini adalah tahun

2020 Puskesmas Muara Aman merujuk 4 orang dengan kejadian kanker

payudara hal ini karena rendahnya kesadaran WUS di wilayah kerja

Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong untuk melaksanakan

pemeriksaan payudara sendiri, dengan pertanyaan peneliti “Pengaruh

pemeriksaan payudara sendiri terhadap Keterampilan SADARI Pada Wanita

Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap

keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui rata-rata pengetahuan SADARI sebelum dan setelah

intervensi pada wanita usia subur di Puskesmas Muara Aman

Kabupaten Lebong.

23
b. Diketahui rata-rata keterampilan SADARI sebelum dan setelah

intervensi pada wanita usia subur di Puskesmas Muara Aman

Kabupaten Lebong.

c. Diketahui pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap

pengetahuan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong.

d. Diketahui pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap

keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan

literatur di perpustakaan Poltekkes Kemenkes Bengkulu sehingga

bermanfaat bagi mahasiswa yang merupakan calon tenaga kesehatan,

khususnya calon bidan yang nanti akan memberikan pelayanan pada

masyarakat.

2. Bagi Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi Puskesmas

Muara Aman untuk meningkatkan upaya promosi pemeriksaan payudara

sendiri

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai dasar bagi

penelitian selanjutnya.

24
E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keasliaan Penelitian


No Peneliti/tahun Judul Desain Hasil Perbedaan
1 Salmiyah Pengaruh pendidikan Desain quasi terdapat perbedaan Jumlah
(2018) sebaya terhadap eksperimen sebelum dan sesudah sampel,,
pengetahuan, sikap dengan diberikan edukasi dan tempat dan
dan keterampilan pendekatan pelatihan sadari oleh waktu
siswi SMA tentang one group pre pendidik sebaya pada penelitian.
pemeriksaan test-post test. kelompok intervensi,
payudara sendiri pengetahuan
(sadari) (p=0,000), sikap
(p=0,000) dan
keterampilan (0,000)
2 Hartuti dan Efektifitas Desain quasi menunjukkan hasil ada Jumlah
Pradani pendidikan eksperimen pengaruh efektifitas sampel,
(2020) kesehatan media dengan pendidikan kesehatan tempat dan
audio visual (video) pendekatan dengan metode waktu
dan demonstrasi two group pre demonstrasi dan media penelitian.
terhadap test-post test. audio visual (video)
ketrampilan praktik terhadap ketrampilan
sadari praktik sadari di SMK
Batik 2 Surakarta
Pvalue;0,003<0,05

25
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


1. Pengertian SADARI
Menurut (Rahayu, 2016) SADARI adalah pemeriksaan yang

dilakukan pada wanita dengan menggunakan cermin untuk deteksi dini

kanker payudara yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan besar

adanya benjolan yang berkembang menjadi kanker ganas.

2. Tujuan SADARI

Tujuan utama SADARI adalah membantu wanita dalam melakukan

deteksi secara dini kemungkinan terjadinya kanker payudara dengan

mengamati payudara dari depan, sisi kiri, dan sisi kanan (Rahayu, 2016).

3. Siapa yang harus melakukan SADARI

Menurut Rahayu (2016) wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau

Breast Self Examination (SADARI) untuk mengurangi memicu kejadian

kanker payudara sebagai berikut:

a. Wanita usia subur

b. Wanita pascamenopause : pada waktu tertentu setiap bulan.

c. Pemeriksaan payudara sendiri pada wanita yang berumur ≥ 20 tahun

dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali.

d. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai 50 tahun perlu

melakukan mamografi setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh dokter

setiap 2 tahun.

26
e. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun :

1) Mamogram awal atau dasar antara usia 35 sampai 40 tahun.

2) Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.

f. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan

payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.

g. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara

pada dokter dan mamogarfi setiap tahun.

4. Waktu SADARI

Menurut Rahayu (2016) waktu yang tepat untuk melakukan SADARI

yaitu:

a. Waktu yang paling dianjurkan untuk melakukan SADARI yaitu, pada

7-10 hari setelah haid.

b. Bagi wanita yang menopause, SADARI dilakukan setiap bulan

misalnya setiap tanggal 5 atau setiap tanggal lahirnya.

5. Manfaat Pemeriksaan SADARI

Menurut Rahayu (2016) deteksi dini merupakan langkah awal yang

sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan

pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena

penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk

meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker

payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita

sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah

27
metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat

mendeteksi secara dini kanker payudara.

6. Langkah-langkah melakukan SADARI

Menurut Kemenkes RI (2016), langkah-langkah dalam melakukan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah sebagai berikut:

a. Buka pakaian bagian atas, berdiri tegak tangan lurus ke bawah. Cermati

bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara,

pembengkakan dan/atau perubahan pada puting

b. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di

belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan

dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

Kebanyakan wanita memiliki payudara yang ukurannya tidak sama

besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang kiri).

c. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan

sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu

kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda

d. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri

memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari

tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh

bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-

bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke

puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan

Anda.

28
e. Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting dengan cara

tempatkan jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan

perlahan dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada

payudara yang lain.

f. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat

lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan

seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan

seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan suatu pengetahuan yang sifatnya

umum atau menyeluruh, memiliki metode yang logis dan terurai secara

sistematis. Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang karena manusia

memiliki kemampuan untuk berfikir dan memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi. Keingintahuan yang kompleks memerlukan suatu cara yang

sistematis sehingga diperoleh suatu pengetahuan (Masturoh, 2018).

a. Tingkat Pengetahuan

Ada 6 (enam) tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif menurut (Masturoh, 2018), yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

29
keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

30
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah

ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian- penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

C. Konsep dasar keterampilan

1. Pengertian

Ruang lingkup keterampilan cukup luas, meliputi kegiatan berupa

perbuatan, berpikir, melihat, mendengarkan, berbicara, dan sebagainya.

Akan tetapi dalam pengertian sempit biasanya keterampilan lebih

ditujukan kepada kegiatan- kegiatan yang berupa perbuatan. Keterampilan

31
bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan

semata (Suwarna, 2013).

Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang

memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.

Keterampilan bergerak dari yang teramat sederhana ke yang sangat

kompleks. Keterampilan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Sujana, 2013).

Menurut Sudijo dalam Fitria, dkk, (2014) keterampilan adalah

kemampuan individu untuk melaksanakan tindakan yang diawali dengan

menerima pengalaman belajar tertentu. Keterampilan menunjukkan

perilaku atau perubahan tertentu dengan makna yang terkandung dalam

aktifitas mental atau otak seseorang yang pada dasarnya merupakan tahap

lanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar

efektif. Pengetahuan, sikap dan ketersediaan fasilitas serta perilaku para

petugas kesehatan sebagai fasilitator merupakan komponen-komponen

yang dapat menentukan keterampilan seseorang.

2. Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan

Teknik penilaian kompetensi keterampilan menurut Alimudin (2013)

antaralain:

a. Penilaian Praktik

Penilaian praktik bertujuan menilai kemampuan peserta didik dalam

mendemonstrasikan keterampilannya untuk melakukan suatu kegiatan.

Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil

32
karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang

diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Pada penilaian

keterampilan pemeriksaan payudara penilaian menggunakan skor yaitu

skor 0 – 27.

b. Perencanaan Penilaian Tes Praktik

Langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan tes praktik adalah :

b. Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes

praktik.

c. Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang

akandinilai.

d. capaian indikator hasil pencapaian kompetensi..

e. Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.

f. Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penlaian.

g. Menyusun kriteria/batas kelulusan/ batas standar minimal capaian

kompetensi peserta didik.

3. Pelaksanaan Penilaian Tes Praktik

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan tes praktik :

a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilai kepada peserta

didik.

b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang

kriteria penilaian.

c. Menyampaikan tugas pada peserta didik

d. Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik.

33
e. Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.

f. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.

g. Melakukan penilaian yang dilakukan secara individual.

h. Mendokumentasikan hasil penilaian (Alimuddin, 2013)

4. Pelaporan Hasil Penilaian Tes Praktik

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pelaporan hasil penilaian

sebagaiumpan balik terhadap penilaian melalui tes praktik :

a. Keputusan diambil berdasarkan tingkat capaian kompetensi peserta

didik.

b. Pelaporan diberikan dalam bentuk angka atau kategori kemampuan

dengan dilengkapi oleh deskripsi yang bermakna.

c. Pelaporan bersifat tertulis.

d. Pelaporan disampaikan kepada peserta didik dan orangtua peserta

didik.

e. Pelaporan bersifat komunikatif, dapat dipahami oleh peserta didik

danorang tua peserta didik.

f. Pelaporan mencantumkan pertimbangan atau keputusan terhadap

capaiankinerja peserta didik (Alimuddin, 2013)

D. Keterampilan

1. Pengertian

Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang

memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.

Keterampilan bergerak dari yang teramat sederhana ke yang sangat

34
kompleks. Dalam buku Khotijah arti keterampilan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (Sujana,

2013).

Suwarna, dkk (2013) menyatakan bahwa kata keterampilan sama

artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian

melakukan suatu pekerjaan dengan benar dan cepat. Seseorang dapat

melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, tidak dapat dikatakan

terampil. Demikian pula apabila seseorang yang dapat melakukan sesuatu

dengan cepat tetapi salah juga tidak dapat dikatakan terampil. Seseorang

yang terampil dalam suatu bidang tidak ragu-ragu dalam melakukan

pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak perlu dipikirkan lagi bagaimana

melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat

pekerjaannya.

2. Perencanaan penilaian Keterampilan

Langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan tes praktik adalah :

a. Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik.

b. Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan

dinilai.

c. Capaian indikator hasil pencapaian kompetensi..

d. Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.

e. Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penlaian.

f. Menyusun kriteria/batas kelulusan/ batas standar minimal capaian

kompetensi peserta didik.

35
3. Pelaksanaan Penilaian Tes Praktik

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan tes praktik :

a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilai kepada peserta

didik.

b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang

kriteria penilaian.

c. Menyampaikan tugas pada peserta didik

d. Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik.

e. Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.

f. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.

g. Melakukan penilaian yang dilakukan secara individual.

h. Mendokumentasikan hasil penilaian (Alimuddin, 2013)

4. Pelaporan Hasil Penilaian Tes Praktik

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pelaporan hasil penilaian

sebagaiumpan balik terhadap penilaian melalui tes praktik :

a. Keputusan diambil berdasarkan tingkat capaian kompetensi peserta

didik.

b. Pelaporan diberikan dalam bentuk angka atau kategori kemampuan

dengan dilengkapi oleh deskripsi yang bermakna.

c. Pelaporan bersifat tertulis.

d. Pelaporan disampaikan kepada peserta didik dan orangtua peserta

didik.

e. Pelaporan bersifat komunikatif, dapat dipahami oleh peserta didik

36
dan orangtua peserta didik.

f. Pelaporan mencantumkan pertimbangan atau keputusan terhadap

capaian kinerja peserta didik (Alimuddin, 2013).

E. Metode pembelajaran

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “metha” dan

“hodos” metha berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara, jadi

metode adalah jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan (Arif,

2012). Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,

situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun

tiruan yang sering disertai penjelasan lisan (Djamarah, dkk. 2019).

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengajaran, salah

satu metode yang digunakan dalam pengajaran adalah metode

demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara

langsung proses terjadinya sesuatu.

2. Fungsi Metode Demonstrasi

Menurut Yamin (2017) demonstrasi sebagai suatu metode mengajar

tentunya mempunyai fungsi dalam proses belajar mengajar antara lain:

a. Memberi gambaran yang jelas dan pengertian yang konkrit tentang

suatu proses atau ketrampilan dalam mempelajari konsep ilmu fiqih

dari pada hanya dengan mendengar penjelasan atau keterangan lisan

37
saja dari guru

b. Menunjukkan dengan jelas langkah-langkah suatu proses atau

ketrampilan-ketrampilan ibadah pada peserta didik

c. Lebih mudah dan efisien dibanding dengan metode ceramah atau

diskusi karena peserta didik bisa mengamati secara langsung

d. Memberi kesempatan dan sekaligus melatih peserta didik mengamati

sesuatu secara cermat

e. Melatih peserta didik untuk mencoba mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan guru.

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, guru dalam mengajar

tentunya mempergunakan metode yang bervariasi sesuai dengan materi

yang diajarkan. Sebagai contoh dalam pembelajaran salat lebih tepat

menggunakan metode demonstrasi. Sebab dengan guru memperagakan

atau mempraktikkan salat kemudian peserta didik menirukan hasilnya

akan lebih efektif dan mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Syarat penggunaan metode demonstrasi

a. Manakala pembelajaran bersifat formal, magang, atau latihan kerja,

b. Bila materi pelajaran berupa ketrampilan gerak, petunjuk sederhana

untuk melakukan ketrampilan gerak dengan menggunakan bahasa

asing, dan prosedur melaksanakan suatu kegiatan,

c. Manakala guru, pelatih, instruktur bermaksud menyederhanakan

penyelesaian kegiatan yang panjang, baik yang menyangkut

pelaksanaan suatu prosedur maupun dasar teori nya.

38
d. Pengajar bermaksud menunjukkan sesuatu standar penampilan.

e. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik tentang latihan/praktek

yang kita laksanakan

f. Untuk dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan

dengan kegiatan hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam

buku, karena peserta didik memperoleh gambaran yang jelas dari hasil

pengamatannya.

g. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada peserta

didik dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi.

4. Teknik demonstrasi

Teknik demonstrasi dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai:

1) Pendidik, bersama peserta didik, menyusun bahan belajar untuk

didemonstrasikan. Bahan tersebut disusun berdasarkan kebutuhan

belajar, sumber – sumber yang tersedia, program/kurikulum yang

telah disusun, tujuan belajar yang akan dicapai, dan waktu kegiatan

belajar yang disediakan.

2) Pendidik, bersama peserta didik, menyiapkan fasilitas belajar

(tempat dan perlengkapan) dan alat-alat bantu yang diperlukan

seperti poster, diagram, perabot, model barang hasil produksi dan

benda sebenarnya.

b. Pada saat kegiatan pembelajaran

1) Pendidikan menjelaskan tujuan dan cara penggunaan teknik

39
demonstrasi serta motivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran Pendidik memberi contoh

dengan mendemonstrasikan proses dan/atau hasil sesuatu

sebagaimana tercantum dalam bahan belajar yang telah disusun.

2) Pendidik meminta peserta didik melakukan kembali demonstrasi

itu dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Pendidik

membantu mereka untuk menyusun bahan belajar yang akan

mereka demontrasikan

3) Peserta didik mendemonstrasikan bahan belajar yang telah mereka

susun

4) Pendidik bersama peserta didik mendiskusikan hal-hal yang timbul

dalam kegiatan pembelajaran.

c. Pada akhir kegiatan pembelajaran, pendidik bersama peserta didik

melakukan penilaian terhadap bahan belajar dan terhadap proses serta

hasil penggunaan teknik ini

5. Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi

a. Kelebihan Metode Demonstrasi

1) Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang

dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.

2) Perhatian anak didik akan terpusat kepada apa yang

didemonstrasikan. Jadi proses belajar anak didik akan lebih

terarah dan mengurangiperhatian anak didik kepada masalah ini.

3) Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam sesuatu percobaan

40
yang bersifat demonstrative, maka mereka akan memperoleh

pengalaman yang melekat pada jiwa dan ini berguna dalam

pengembangan kecakapannya

b. Kelemahan Metode Demonstrasi

1) Dalam pelaksanaannya, biasanya memerlukan waktu yang

relatif banyak atau panjang.

2) Apabila tidak ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan

yang memadai atau tidak sesuai dengan kebutuhan maka

metode ini kurang efektif.

3) Metode ini sulit dilaksanakan apabila anak belum matang untuk

mengadakan percobaan atau eksperimen. Banyak hal-hal yang

tidak dapat didemonstrasikan yang dicobakan dalam kelas

F. Jobsheet

1. Pengertian

Istilah job sheet berasal dari bahasa Inggris yaitu job yang berarti

pekerjaan atau kegiatan dan sheet yang berarti helai atau lembar. Jadi job

sheet adalah lembar kerja atau lembar kegiatan yang berisi informasi atau

perintah dan petunjuk mengerjakannya. Job Sheet merupakan dokumen

yang mencakup seluruh atau sebagian spesifikasi manufaktur dari suatu

komponen. Job sheet disebutkan juga lembaran kerja yaitu suatu media

pendidikan yang dicetak untuk membantu instruktur dalam pengajaran

keterampilan, terutama didalam laboratorium (workshop), yang berisi

41
pengarahan dan gambar-gambar tentang bagaimana cara untuk membuat

atau menyelesaikan suatu pekerjaan (Prastowo, 2012).

Menurut Trianto dalam Rido (2016) job sheet atau lembar kerja

siswa adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan

kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Job Sheet atau lembar

kerja siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan

oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar

yang harus ditempuh.

2. Fungsi dan tujuan Jobsheet

Fungsi dan Tujuan Job Sheet Menurut Prastowo (2012) fungsi

lembar kerja siswa atau job sheet adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun

lebih mengaktifkan peserta didik.

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk

memahami materi yang diberikan serta kompetensi keterampilannya.

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan mengandung unsur melatih

keterampilan siswa.

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran praktik.

3. Tujuan penyusunan job sheet

Menurut Prastowo (2012) Tujuan penyusunan job sheet adalah sebagai

berikut:

42
a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

berinteraksi dengan materi yang diberikan.

b. Menyajikan tugas-tugas dan langkah-langkah kerja yang meningkatkan

penguasaan peserta didik terhadap materi.

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik.

d. Memudahkan pendidik dalam mendampingi proses kegiatan

praktikum.

4. Kelebihan dan Keterbatasan Job Sheet

a. Kelebihan media Job Sheet

1) Peserta didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan

masing-masing

2) Disamping mengulangi materi dalam media cetak, peserta didik

akan mengikuti urutan pikiran secara logis.

3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan

hal lumrah dan dapat menambah daya tarik, serta dapat

memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua

format yaitu verbal dan visual.

4) Peserta didik akan berpartisipasi/berinteraksi dengan aktif karena

harus memberi respon terhadap pertanyaan dan latihan yang

disusun. Serta peserta didik dapat mengetahui apakah jawabannya

benar atau salah.

5) Materi dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan

dengan mudah

43
b. Keterbatasan media Job Sheet

1) Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetak.

2) Biaya percetakan lebih mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,

gambar, atau foto yang berwarna.

3) Proses percetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari,

sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan

dan kerumitan informasi pada halaman cetak.

4) Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetak harus dirancang

sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang.

5) Jika tidak dirawat dengan baik media cetak cepat rusak atau hilang

G. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan pemeriksaan

payudara sendiri wanita usia subur

Upaya pencegahan penyakit payudara tanpa harus keluar rumah

adalah dengan melakukan SADARI, hal ini disebabkan karena sangat

mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya dan dapat dilakukan sendiri di

rumah. SADARI dapat dilakukan 3 –5 hari setelah masa menstruasi

selesai karena saat menstruasi perubahan hormon akan membuat

perubahan bentuk pada payudara menjadi lebih padat dan keras

(Dharmais, 2018).

Edukasi tentang SADARI juga dapat mempengaruhi perilaku

sebanyak 83,3% (Indrayani dan Wantini, 2019). Pendidikan kesehatan

tentang SADARI dapat meningkatkan keterampilan dan perilaku SADARI

(Husna dan Handayani, 2018). Penelitian Husna dkk (2019) menunjukkan

44
hasil terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap

tingkat pengetahuan kader kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti, et al. (2020) menunjukkan ada

pengaruh pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap

peningkatan kemampuan wanita usia subur dalam upaya deteksi dari kanker

payudara. Penelitian Hayati, et al (2018) menunjukkan hasil ada pengaruh

promosi kesehatan dengan modul terhadap health belief model dalam

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada WUS di Kota Pekanbaru.

45
H. Kerangka teori

Kanker payudara

Faktor resiko 1. Faktor usia dan ras


6. Turunan 2. Masa menyusui
7. Usia reproduksi 3. Pemakaian obat DES
8. Penggunaan hormon buatan (Diethilstilbestrol
9. Komsumsi lemak berlebih 4. Konsumsi Alkohol
10. Radiasi 5. Kebiasaan merokok dan makanan
11. Periode usia subur (Menstruasi

Kurangnya pengetahuan mengenai


cara deteksi dini kanker payudara:

Diberikan pengetahuan tentang pemeriksaan


payudara (SADARI)

Media elektronik Media cetak/Jobsheet Media Di Luar Ruangan

WUS dapat mengingat WUS dapat mengulang materi WUS dapat mengingat
tentang kanker payudara dan yang telah diajarkan dengan tentang kanker payudara
deteksi dini kanker mencoba dan mempraktikan dan deteksi dini kanker
kembali SADARI payudara Sendiri

Wus terampil melakukan pemeriksaan payudara sendiri

Bagan 2.1 Kerangka Teori modifikasi dari Susilowti, 2016 , Rahayu, 2016

46
I. Kerangka konsep

Variabel independen Variabel dependen

Intervensi demonstrasi Keterampilan pemeriksaan


tentang pemeriksaan payudara sendiri sebelum
payudara sendiri dan setelah diberikan
intervensi

Bagan 2.1. Kerangka Konseptual

J. Hipotesis

Ha : Ada pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan

SADARI pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Muara

Aman Kabupaten Lebong

47
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment. Desain yang

digunakan pada penelitian ini adalah pre test-post test (one group pre and

post design). Rancangan penelitian ini menggunakan pre test dan post test

pada satu kelompok.

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Intervensi O1 X O2

Keterangan:

O1 : Pengukuran pengetahuan dan keterampilan sebelum diberikan

intervensi

X : intervensi yang diberikan adalah demonstrasi dan jobsheet

O2 : Pengukuran pengetahuan dan keterampilan setelah diberikan

intervensi

B. Identifikasi Variabel

Bagan 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Demonstrasi Keterampilan terhadap


pemeriksaan pemeriksaan payudara sendiri
payudara sendiri

30

48
C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur
Ukur
A. Variabel Independen
1. Metode Metode mengajar Memperagak Peneliti Nominal
demonstrasi dengan an cara langsung
memperagakan dan pemeriksaan memperagakan
mempertunjukkan SADARI sendiri
secara langsung dengan
baik sebenarnya demonstrasi
atau tiruan 6 dan jobsheet
langkah untuk
pemeriksaan kelompok
payudara sendiri intervensi
untuk kelompok
intervensi
demonstrasi dan
lembar job sheet
B. Variabel Dependen
2. Keterampilan Kemampuan Menilai Lembar daftar 0 – 27 Rasio
pemeriksaan responden dalam menggunakan tilik.
payudara mempraktikan lembar daftar
sendiri pemeriksaan tilik
payudara sendiri
(sadari)
3. Pengetahuan Segala sesuatu Menilai Kuesioner 0 – 15 Rasio
SADARI yang diketahui menggunakan
responden tentang kuesioner
pengertian, waktu
pelaksanaan
SADARI, yang
melakukan
SADARI, tahap
pelaksanaan
SADARI,

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia subur di wilayah

Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong tahun 2020 sebanyak 4261

orang.

49
2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur di wilayah

Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong yang pengambilannya

dilakukan secara Purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan

ciri-ciri tertentu. Sampel diambil menggunakan Rumus minimal sampel

sebagai berikut :

2δ2 [Z1-α/2 + Z1-β]2


n = ----------------------------
( μ1- μ2 )2
Keterangan :

n = Besar sampel yang diperlukan.

δ2 = (S12 + S22) / 2.

S1 = Standar deviasi kelompok kontrol.

S2 = Standar deviasi kelompok perlakuan.

Z1-α/2 = Tingkat kepercayaan 95% (1,96).

Z1-β = Kekuatan uji 90% (1,28).

μ1 = Perkiraan rata-rata nilai kelompok perlakuan.

μ2 = Perkiraan rata-rata nilai kelompok kontrol.

Bila diketahui S1 = 1,5 dan S2 = 3,0 maka δ2 = 5,625. Perkiraan

rata-rata nilai pengetahuan kelompok perlakuan μ 1= 70 dan

kelompok kontrol μ2= 68, maka jumlah sampel sebagai berikut :

2 (5,625) (1,96 + 1,28) 2

n = ------------------------------------ = 29,50 = 30 responden

(70 – 68)2

50
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel adalah 30

responden. Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi dan

ekslusi yang sudah ditetapkan, yaitu:

a. Kriteria inklusi

1. Wanita usia subur usia 30-50 tahun.

2. Bisa membaca dan menulis

3. Bersedia menjadi responden penelitian

b. Kriteria eksklusi

1. Wanita usia subur yang tuna netra/dianggap tidak bisa melihat dan

membaca.

2. Wanita usia subur yang sedang sakit atau tidak berada di wilayah

kerja Puskesmas tempat penelitian dilakukan.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman

Kabupaten Lebong pada tanggal 03 - 20 Januari 2022.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen

yaitu :

1. Kuisioner identitas responden

Format ini berisi identitas responden meliputi usia dan alamat

2. Kuesioner pengetahuan

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pemeriksaan

payudara sendiri

51
3. Kuisioner penilaian keterampilan

Instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar tilik pemeriksaan

payudara sendiri yang di kutip dari Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Bengkulu.

G. Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan data

primer, yaitu dimulai dari mengumpulkan responden penelitian yang

memenuhi kriteria inklusi yaitu wanita usia subur usia 30-50 tahun, bisa

membaca, menulis dan bersedia menjadi responden penelitian. Sampel

diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

pengambilan sampel di mana peneliti mengandalkan penilaiannya sendiri

ketika memilih anggota populasi untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Sampel didapatkan dari wanita usia subur yang berkunjung ke Puskesmas,

Posyandu ataupun PMB di wilayah kerja Pusksesmas Muara Aman

sebanyak 30 orang.

Setelah terkumpul sejumlah 30 responden, peneliti kemudian

membagikan information sheet sebagai salah satu kriteria sampel

penelitian, responden yang tidak bersedia tidak diambil kemudian dicari

gantinya untuk memenuhi kebutuhan sampel. Setelah semua sampel

terpenuhi, peneliti menentukan jadwal pertemuan yaitu 3 kali kegiatan

intervensi dalam 2 minggu pada hari senin,kamis dan senin berikutnya.

Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu peneliti memberikan

52
undangan kegiatan (terlampir) kepada responden, responden yang setuju

harus bersedia datang sebanyak 3 kali kegiatan. Sebelum kegiatan dimulai

responden akan dinilai keterampilan pemeriksaan SADARI pengisian

lembar penilaian dilakukan langsung oleh peneliti dengan menilai

keterampilan pemeriksaan SADARI yang diperagakan oleh setiap

responden, Intervensi ke-1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 10

Januari 2022, Sebelum kegiatan dimulai responden mengisi kuesioner pre

test pengetahuan dan dinilai keterampilan pemeriksaan SADARI

pengisian lembar penilaian dilakukan langsung oleh peneliti dengan

menilai keterampilan pemeriksaan SADARI yang diperagakan oleh setiap

responden menggunakan daftar tilik pemeriksaan SADARI. kegiatan

penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu membagi responden

dalam kelompok kecil yaitu 5 orang per kelompok, setiap responden

melakukan pengamatan dan mendapatkan jobsheet pemeriksaan

SADARI. Kemudian peneliti mendemonstrasikan keterampilan

pemeriksaan SADARI dengan 3 tahap yaitu:

a. Tahap ke-1 : demonstrasi 6 langkah pemeriksaan SADARI,

b. Tahap ke-2 : demonstrasi per langkah pemeriksaan SADARI

c. Tahap ke-3 : praktik pemeriksaan SADARI oleh setiap responden.

Setiap kelompok kecil akan melakukan praktik dalam waktu 20

menit karena kemampuan optimal otak manusia menyerap pelajaran

hanya 20 menit pertama, setelah itu kemampuannya menurun (Putra,

2016).

53
Post test akan dilaksanakan setelah pemberian intervensi ke-2. Post

test berupa mengisi kembali kuesioner pengetahuan dan penilaian

pemeriksaan SADARI yang akan diperagakan oleh masing-masing

responden. Hasil penilaian keterampilan dalam bentuk skor 0 – 27.

2. Pengolahan Data

a. Editing

Dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

dan dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari

beberapa katagori sehingga memudahkan melihat arti suatu kode dari

suatu variabel.

c. Entry

Merupakan tahapan memproses data agar data yang di-entry dapat

dianalisis dengan menggunakan komputer. Penulis memasukan data

dari jawaban responden sesuai dengan kode yang sudah ditentukan.

d. Tahap Cleaning

Mengecek kembali data yang sudah di entry ke program SPSS

untuk melihat ada data yang hilang (missing) dengan melakukan list,

dan data yang sudah di entry benar atau salah dengan melihat variasi

data atau kode yang digunakan.

54
3. Pengolahan data

Sesudah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data. Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Analisa Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan

dan keterampilan sebelum dan setelah intervensi.

b. Analisa Bivariat

Uji yang digunakan untuk melihat perubahan keterampilan

pemeriksaan payudara sendiri dilakukan uji normalitas dengan hasil

data berdistribusi tidak normal (p < 0,05) maka analisis dilanjutkan

dengan uji Wilcoxon sign rank.

H. Etika Penelitian

Peneliti akan mempertimbangkan etik dan legal penelitian untuk

melindungi responden agar terhindar dari segala bahaya serta

ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Ethical clearence Nurhayani dengan

nomor.KEPK.M/027/01/2022 mempertimbangkan hal-hal dibawah ini:

1. Self determinan

Dalam penelitian ini dijaga dengan memberikan kebebasan pada

responden untuk memilih dan memutuskan berpartisipasi dan menolak

dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

55
2. Tanpa nama (anonimity)

Nama responden tidak perlu dicantumkan pada lembar observasi.

Penggunaan anonimity pada penelitian ini dilakukan dengan cara

menggunakan kode pada lembar oSADARIrvasi dan mencantumkan tanda

tangan pada lembar persetujuan sebagai responden.

3. Kerahasiaan (confidentialy)

Kerahasiaan ini diartikan sebagai semua informasi yang didapat dari

responden tidak akan disebarluaskan ke orang lain dan hanya peneliti yang

mengetahuinya. Informasi yang telah terkumpul dari subjek dijamin

rahasia. Peneliti menggunakan kode yang terdapat pada lembar kuisioner

sebagai pengganti identitas responden.

4. Keadilan (justice)

Prinsip keadilan memenuhi prinsip kejujuran, keterbukaan dan kehati-

hatian. Responden harus di perlakuan secara adil awal sampai akhir tanpa

ada diskriminasi, sehingga jika ada yang tidak bersedia maka harus

dikeluarkan. Peneliti memberikan penghargaan kepada semua responden,

jika telah mengikuti penelitian dengan baik.

5. Asas kemanfaatan (beneficiency)

Asas kemanfaatan harus memiliki tiga prinsip yaitu bebas penderitaan,

bebas eksploitasi dan bebas risiko. Bebas penderitaan bila ada penderitaan

pada responden. Bebas eksploitasi tidak merugikan responden. Risiko

yang dimaksudkan adalah peneliti menghindarkan responden dari bahaya

dan keuntungan kedepannya.

56
6. Malbeneficience

Menjamin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan,

menyakiti, atau membahayakan responden baik secara fisik atau psikis.

57
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan

payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI pada wanita usia subur di

Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong, penelitian telah

dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di wilayah kerja Puskesmas Muara

Aman Kabupaten Lebong dengan menerapkan protokol pencegahan covid-19

yaitu, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Sampel sebanyak 30 orang yang diambil menggunakan teknik purposive

sampling. yaitu teknik pengambilan sampel di mana peneliti mengandalkan

penilaiannya sendiri ketika memilih anggota populasi untuk berpartisipasi

dalam penelitian. Sampel didapatkan dari wanita usia subur yang berkunjung

ke Puskesmas, Posyandu ataupun PMB di wilayah kerja Pusksesmas Muara

Aman hingga terkumpul sebanyak 30 orang. Alur kegiatan penelitian sebagai

berikut:

1. Hari ke-1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Januari 2022


a. Memberikan responden lembar informed consent
b. Responden mengisi kuesionar pretes pengetahuan dan pretes
peniliaian keterampilan SADARI per individu dilakukan oleh
peneliti sendiri
c. Penyuluhan tentang SADARI pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
d. Intervensi demonstrasi SADARI dengan membagikan jobsheet

40

58
e. Responden dibagi menjadi 5 kelompok kecil

f. Latihan dalam kelompok kecil

2. Hari ke-2 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Januari 2022

a. Penyuluhan tentang SADARI dan demonstrasi SADARI

b. Responden latihan sendiri dalam kelompok kecil

c. Responden menilai sesama responden dalam kelompok kecil

3. Hari ke-3 dilaksanakan pada hari senin tanggal 17 Januari 2022

a. Latihan kembali

b. Penilaian post test pengetahuan dan keterampilan pemeriksaan

SADARI menggunakan daftar tilik yang dilakukan sendiri oleh

peneliti.

Data penelitian yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan data

yang dimulai dari proses coding, scoring, editing, tabulating, processing

dan cleaning. Kemudian penelitian membuat hasil penelitian serta

pembahasan dari hasil penelitian tersebut. Selama melakukan penelitian

tidak ada hambatan yang ditemui. Pengolahan data yang pertama

dilakukan analisa univariat untuk mengetahui rata-rata keterampilan

pemeriksaan SADARI sebelum dan setelah dilaksanakan intervensi.

Kemudian, melakukan analisa bivariat untuk mengetahui pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap keterampilan pemeriksaan SADARI pada

wanita usia subur di Puskesmas Muara aman Kabupaten Lebong.

59
B. Hasil Penelitian

1. Analisis univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata sebelum dan

setelah intevensi keterampilan pemeriksaan SADARI pada wanita usia

subur di Puskesmas Muara aman Kabupaten Lebong. Adapun hasil

analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Rata-rata pengetahuan SADARI sebelum dan setelah


diberikan intervensi pada wanita usia subur di
Puskesmas Muara aman Kabupaten Lebong

Pengetahuan Kelompok intervensi (N=30)


pemeriksaan SADARI Min Max Mean SD Beda Mean
Sebelum intervensi 3 7 4,27 1,14
9,5
Setelah intervensi 12 15 13,77 0,89

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pengetahuan SADARI

sebelum intervensi dengan nilai mean adalah 4,27 dan standar deviasi

1,14. Setelah intervensi terjadi peningkatan pengetahuan SADARI dengan

nilai mean 13,77 dan standar deviasi 0,89 50 serta beda mean sebelum dan

setelah 9,5.

Tabel 4.3 Rata-rata keterampilan SADARI sebelum dan setelah


diberikan intervensi pada wanita usia subur di Puskesmas
Muara aman Kabupaten Lebong

Keterampilan Kelompok intervensi (N=30)


pemeriksaan SADARI Min Max Mean SD Beda Mean
Sebelum intervensi 6 16 11,6 2,34
Setelah intervensi 24 26 25,23 0,50 13,63

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui keterampilan SADARI

sebelum intervensi dengan nilai mean adalah 11,6 dan standar deviasi

60
2,34. Setelah intervensi terjadi peningkatan keterampilan SADARI dengan

nilai mean 25,23 dan standar deviasi 0,50 serta beda mean sebelum dan

setelah 13,63.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI pada

wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Pretes_pengetahuan .192 30 .006 .861 30 0.001
Post tes_ pengetahuan .336 30 .000 .813 30 0.000
Pretes_keterampilan .168 30 .031 .972 30 0.584
Post tes_ keterampilan .412 30 .000 .669 30 0.000
* shapirowilk

Berdasarkan Uji Normalitas data diatas diperoleh pretes

pengetahuan sbelum intervensi p=0,001 dan post intervnesi p=0,000 dan

pre tes keterampilan SADARI sebelum intervensi p=0.58 dan setelah

intervensi p=0.000 (p< 0.05), artinya data pengetahuan dan keterampilan

SADARI berdistribusi tidak normal, sehingga syarat uji t dua sampel

berhubungan (Paired sample t test) tidak dipenuhi, maka digunakan

Wilcoxon Sign Rank Test.

61
Tabel 4.6 Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap
pengetahuan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah
Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong

Pengetahuan SADARI Kelompok intervensi (N;30)


Mean (±SD) Beda Mean P
Sebelum intervensi 4,27 (1,14)
9.43 0,000
Setelah intervensi 13,7 (0,89)
* Wilcoxon sign rank

Berdasarkan tabel di atas diketahui dari 30 responden, rerata skor

pengetahuan sebelum diberikan intervensi adalah 4,27 dan setelah

diberikan intervensi terjadi peningkatan keterampilan dengan rerata 13,7

dengan beda mean 9,43. Hasil uji statistik didapatkan nilai p =0.00 < dari

nilai α = 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap pengetahuan

keterampilan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong.

Tabel 4.7 Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap


keterampilan SADARI pada wanita usia subur di
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong

Keterampilan Kelompok intervensi (N;30)


pemeriksaan SADARI Mean (±SD) Beda Mean P
Sebelum intervensi 11,6 (2,34)
13,6 0,000
Setelah intervensi 25,2 (0,50)
* Wilcoxon sign rank

Berdasarkan tabel di atas diketahui dari 30 responden, rerata skor

keterampilan sebelum diberikan intervensi adalah 11,6 dan setelah

diberikan intervensi terjadi peningkatan keterampilan dengan rerata 25,2

dengan beda mean 13,6. Hasil uji statistik didapatkan nilai p =0.00 < dari

nilai α = 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh pemeriksaan payudara sendiri pada wanita usia subur di

62
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong.

C. Pembahasan
1. Pengetahuan SADARI sebelum dan setelah intervensi pada wanita usia
subur di Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong
Berdasarkan hasil penelitian diketahui pengetahuan SADARI

sebelum intervensi dengan nilai mean adalah 4,27 dan standar deviasi

1,14. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui responden masih banyak

menjawab salah untuk soal nomor 1 yang dimaksud dengan SADARI 21

orang, soal nomor 2 manfaat SADARI 22 orang, soal nomor 4 Usia

sebaiknya dilakukan SADARI 23 orang, soal nomor 5 waktu untuk

melaksanakan SADARI, 23 orang.

Berdasarkan hasil penilaian diketahui responden belum mengetahui

tentang pemeriksaan SADARI sehingga hampir seluruh responden belum

bisa mendemonstrasikan 6 langkah pemeriksaan SADARI soal nomor 7

apakah kegiatan SADARI mengeluarkan biaya sebanyak 23 orang, soal

nomor 9 tahap awal pemeriksaan SADARI sebanyak 22 orang, soal nomor

10 jari tangan mana yang digunakan untuk meraba payudara sebanyak 24

orang, soal nomor 13 warna yang tidak normal pada payudara sebanyak

25 orang dan soal nomor 14 teknis pelaksanaan SADARI sebanyak 22

orang.

Tingkat pengetahuan responden yang kurang akan mempengaruhi

partisipasinya dalam melakukan deteksi dini pemeriksaan SADARI,

karena pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempermudah perubahan sikap seseorang (predisposing faktor).

63
Kesadaran WUS yang rendah dipengaruhi oleh pengetahuan yang

dimiliki, karena pengetahuan merupakan domain yang penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Jauharie, 2016).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Angrainy, dkk (2017) tentang hubungan pengetahuan, sikap tentang

SADARI dalam mendeteksi dini kanker payudara menunjukkan hasil

mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 31 (62%).

Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan intervensi

penyuluhan kesehatan terjadi peningkatan keterampilan SADARI dengan

nilai mean 13,77 dan standar deviasi 0,89, dengan skor pengetahuan

responden di rentang 12 – 15. Berdasarkan hasil penelitian hal ini terjadi

karena pemberian intervensi peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan

dengan media leaflet yaitu memberikan tambahan informasi tentang

SADARI meliputi pengertian SADARI, tujuan SADARI, kapan waktu

melakukan SADARI, manfaat SADARI, langkah-langkah melakukan

SADARI. Berdasarkan hasil kuesioner juga diketahui sebagian besar

responden sudah menjawab benar untuk semua item kuesioner.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,

penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2018). Leaflet

merupakan salah satu alat peraga yang disusun berdasarkan prinsip bahwa

64
pengetahuan manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Leaflet

dapat tersebar luas dan merupakan salah satu cara yang berguna untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat (Jannah, 2020)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Kasmiran (2021) dengan hasil penelitian menunjukkan setelah

penyuluhan diperoleh peningkatan rata-rata nilai dari 10, 28 menjadi

17,41 dengan standar deviasi 1,773.

2. Keterampilan SADARI sebelum dan setekah intervensi pada wanita usia

subur di Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui keterampilan SADARI

sebelum intervensi dengan nilai mean adalah 11,6 dan standar deviasi

2,34. Berdasarkan hasil penilaian diketahui responden belum mengetahui

tentang pemeriksaan SADARI sehingga hampir seluruh responden belum

bisa mendemonstrasikan 6 langkah pemeriksaan SADARI.

Hal ini terlihat dari setiap item langkah pemeriksaan yang

menunjukkan sebagian besar responden mendapatkan nilai 1 (melakukan

tetapi tidak sempurna). Item cheklist terbanyak yang belum dilakukan

oleh responden adalah pada langkah ke 2 yaitu memperhatikan ukuran,

bentuk, kontur, warna, adanya tarikan pada payudara dan puting dari arah

depan, samping kanan dan kiri. Hal ini disebabkan karena sebagian besar

responden belum mengetahui tentang prosedur pemeriksaan SADARI

sehingga belum mampu mempraktikkan SADARI secara benar.

65
Sebelum diberikan penyuluhan SADARI, terdapat 1 responden

yang terampil melakukan SADARI. Dari hasil wawancara yang dilakukan

oleh peneliti, 1 responden tersebut pernah mendapatkan informasi tentang

SADARI yang didapat dari televisi ataupun media massa. Hal ini sesuai

dengan pendapat Mawardi (2019) dimana faktor yang mempengaruhi

keterampilan meliputi faktor sarana dan prasarana, banyaknya

pembelajaran yang telah diperoleh seseorang akan mempengaruhi

keterampilan seseorang melakukan tindakan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui setelah intervensi terjadi

peningkatan keterampilan SADARI dengan nilai mean 25,23 dan standar

deviasi 0,50 dengan selisih mean 13,6. Berdasarkan hasil penilaian hampir

seluruh responden sudah terampil melakukan keterampilan pemeriksaan

SADARI dengan skor 3 yaitu Langkah prosedur dikerjakan dengan tepat

dan mandiri.

Peningkatan keterampilan ini salah satunya dipengaruhi oleh minat

peserta, dimana responden termotivasi untuk mampu mendeteksi dini

kanker payudara dan mencegah kematian akibat kanker payudara. Hal ini

sesuai dengan pendapat Yakout, et al (2014) bahwa kesadaran untuk

melakukan SADARI penting ditumbuhkan untuk memotivasi wanita agar

secara teratur melakukan SADARI untuk mengidentifikasi secara dini

benjolan abnormal pada payudaranya sehingga dapat segera diobati dan

menurunkan kematian akibat kanker payudara. Tingginya minat seseorang

terhadap informasi yang sebelumnya mereka belum pernah mendengar

66
atau mendapatkannya maka seseorang akan lebih termotivasi dalam proses

pemberian penyuluhan. Mereka akan memperhatikan dengan baik

sehingga informasi yang telah diberikan dapat dengan mudah diterima

oleh responden.

Hasill ini sesuai dengan pendapat Mawardi (2019) bahwa

keterampilan dipengaruhi oleh faktor peserta didik salah satunya adalah

minat dan motivasi. Minat mempengaruhi seseorang untuk mencoba atau

menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang

lebih mendalam dan akhirnya keterampilan juga akan bertambah. Hasil

penelitian yang didapatkan juga menggambarkan bahwa responden

memiliki minat yang besar untuk mendengarkan dan melihat demonstrasi,

hal ini terlihat dari nilai rata-rata setelah diberikan penyuluhan lebih tinggi

dari sebelum diberikan penyuluhan dan sebagian besar responden

dikatakan terampil.

3. Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap pengetahuan SADARI

pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman

Kabupaten Lebong

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh

pemeriksaan payudara sendiri terhadap pengetahuan SADARI pada wanita

usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong nilai p

=0.00. Hal ini karena peningkatan pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi dengan dilakukannnya pendidikan kesehatan. Pendidikan

kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai macam media. Media adalah

67
alat bantu yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan

pendidikan atau pengajaran, semakin banyak pancaindera yang digunakan

maka akan semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau

pengetahuan yang diperoleh.

Pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet sangat

efektif dalam menyampaikan pesan yang singkat dan padat. Media ini

mudah dibawa dan disebarluaskan. Leaflet merupakan media berbentuk

selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan pada kedua sisi kertas serta

dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Media ini berisi

gagasan mengenai pokok persoalan secara langsung dan memaparkan cara

melakukan tindakan secara ringkas dan lugas (Maulana, 2019).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Nurjanah (2019) yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan payudara sendiri membawa beberapa efek pada pengetahuan

dan responden. Frekuensi menerima pengetahuan atau informasi tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri akan membuat pempuan lebih mudah

menerapkan teknik Pemeriksaan Payudara Sendiri setiap hari (Simamora,

2019).

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jauhari

pada tahun 2016 dengan hasil penggunaan media leaflet dalam promosi

kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.

Menurut asumsi peneliti, media dalam pemberian pendidikan

kesehatan sangatlah penting karena dengan media pesan yang ingin

68
disampaikan dapat lebih mudah diserap. Pada penelitian ini media yang

efektif digunakan yaitu leaflet. Media leaflet dapat membantu wanita usia

subur untuk menerima pembelajaran dengan menggunakan panca

inderanya. Semakin banyak Indra yang digunakan dalam menerima

pembelajaran akan semakin banyak pembelajaran yang dapat diserap.

4. Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI

pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman

Lebong.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh

pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI pada

wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong

(p=0,000), penyuluhan dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan

keterampilan pada responden. Karena metode ini melibatkan seluruh indra

untuk menerima informasi dan diberikan secara langsung oleh penyuluh

tentang pemeriksaan SADARI.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Nubatonis (2019) yaitu

semakin banyak panca indra yang digunakan maka akan semakin jelas

pula pengertian atau pemahaman yang diperoleh sehingga responden

mampu melakukan praktik SADARI dengan terampil.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Husna dan Handayani,

(2018), mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan tentang SADARI

dapat meningkatkan keterampilan dan perilaku SADARI. Hasil penelitian

ini didukung juga penelitian yang dilakukan Husna dkk (2019) tentang

69
pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri pada kader

kesehatan menunjukkan hasil terdapat pengaruh yang signifikan

pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kader

kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti, et al. (2020) menunjukkan

ada pengaruh pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

terhadap peningkatan kemampuan wanita usia subur dalam upaya deteksi

dari kanker payudara. Penelitian yang dilakukan oleh Hayati, et al (2018)

menunjukkan hasil ada pengaruh promosi kesehatan dengan modul

terhadap health belief model dalam pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) pada WUS di RW 20 Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Baru

Kota Pekanbaru.

Metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada audience tentang

sesuatu proses, situasi, tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

Peran audience saat demonstrasi hanya sekedar memperhatikan tetapi

demonstrasi menyajikan pembelajaran secara konkret. Keuntungan dari

metode demontrasi ini adalah terjadinya verbalisasi, pengamatan melalui

peragaan yang di laksanakan. Metode demonstrasi berdasarkan kerucut

Edgar Dale berada di tingkat 8 yang menyatakan bahwa dalam proses

penyampaian informasiyang mendekati kondisi kenyataan akan lebih baik

daripada hanya sekedar ceramah dantanya jawab tanpa adanya suatu alat

peraga (Sukarsih, 2019).

70
Metode demonstrasi pada pemeriksaan sadari merupakan cara yang

tepat dalam mengajarkan tehnik dalam melakukan sadari yang benar pada

wanita usia subur. Karena dengan dengan mempraktekkan tindakan

tersebut harapannya para responden bisa melakukan dengan benar.

Terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan yaitu responden menjadi

lebih terampil dalam melakukan SADARI. Peningkatan keterampilan

responden setelah diberikan penyuluhan terjadi karena adanya sarana dan

prasarana yang baik. Dalam hal ini terdapat guru (peneliti), metode

pembelajaran dan media pembelajaran yang sebelumnya mereka belum

dapatkan (Sukarsih, 2019).

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Susilowati (2016) yang

mengatakan bahwa tujuan dari penyuluhan terbagi 3 yaitu kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (perilaku). Dalam hal ini

tujuan yang diharapkan berupa adanya peningkatan keterampilan tentang

informasi yang disampaikan. Perbedaan hasil keterampilan sebelum dan

setelah diberikan penyuluhan tersebut dapat terjadi karena sebelum

diberikan penyuluhan, sebagian besar responden belum pernah

mendapatkan informasi tentang SADARI dan melakukan praktik

SADARI namun ada beberapa 1 responden televisi dan media massa.

71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh pemeriksaan

payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI pada wanita usia subur di

Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman Lebong”, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengetahuan SADARI sebelum dan setelah diberkan

intervensi dengan beda mean 9,5.

2. Terdapat perbedaan keterampilan responden tentang pemeriksaan

SADARI sebelum dan setelah intervensi dengan beda mea 13,63.

3. Terdapat pengaruh penyuluhan meriksaan payudara sendiri terhadap

pengetahuan SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Aman Lebong (p=0,000)

4. Terdapat pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan

SADARI pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara

Aman Lebong (p=0,000).

B. Saran

1. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang

keterampilan pemeriksaan SADARI pada wanita usia subur sehingga

dapat menjadi salah satu program kegiatan kerja mahasiswa dalam rangka

meningkatkan kesehatan reproduksi wanita.

53

72
2. Bagi Puskesmas Muara Aman kabupaten Lebong

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan bagi Puskesmas

Muara aman untuk meningkatkan upaya promosi pemeriksaan SADARI

untuk meningkatkan kesehatan reproduksi wanita usia subur di wilayah

kerjanya dengan melakukan penyuluhan dan memasang poster di

Puskesmas dan Pustu di wilayah kerja Puskesmas Muara aman.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai dasar bagi

penelitian selanjutnya.

73
DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin. (2013). Penilaian dalam kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan,


Penilaian dalam Kurikulum 2013, (Vol. 1 No. 1.

Angrainy. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam


Mendeteksi Dini. Kanker Payudara Pada Remaja. Jurnal Endurance

Aulia. (2016). Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara.
Jakarta: P2TPM Kemenkes RI. http://p2ptm.kemkes.go.id/

Dharmais, R. (2018). Deteksi dini kanker payudara, Rumah Sakit Kanker


Dharmais. Available at: http://dharmais.co.id/

Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu.(2020). Profil provinsi Bengkulu. 2019.

Dinas Kesehatan kabupaten Lebong. Profil Kesehatan Kabupaten Lebong.

Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu. (2020). Profi; Kesehatan Propinsi Bengkulu

______________Kabupaten Lebong. 2021. Profil kesehatan Kabupaten Lebong

Djamarah, dkk. (2020). Strategi Belajar mengaja. :Jakarta: Rineka Cipta

Fitria. (2014). Menurut Sudijo dalam Fitria.dkk., (2014) keterampilan adalah


kemampuan individu untuk melaksanakan tindakan yang diawali dengan
menerima pengalaman belajar tertentu. Skripsi. Jakarta

Harini. 2016. Pengembangan leaflet mata pelajaran IPS berbasis 3D untuk


peningkatan motivasi belajar siswa kelas VII SMP 1 Pujon. Skripsi.

Hartutik dan Pradani. 2020. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Media Audio


Visual (Video) Dan Demonstrasi Terhadap Ketrampilan Praktik Sadari.
Indonesian Journal On Medical Science – Volume 7 No. 1 – Januari 2020.
https://ejournal.ijmsbm.org/. Diunduh 03 Oktober 2021

Hastuti, et al. (2020). Metode Demonstrasi Sadari Terhadap Kemampuan


Melakukan Sadari Pada Wanita Usia Subur. Prepotif Jurnal Kesehatan
Masyarakat Volume 4, Nomor 2, Oktober 2020
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/

Hayati, et al (2018) Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Modul Terhadap Health


Belief Model Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Wus Di
Rw 20 Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Baru Kota Pekanbaru. Jurnal
Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 1, Mei 2018

55
74
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id/ Diunduh tanggal 1 Agustus 2021

Herdiani. (2020). Sumber informasi, peran petugas kesehatan dan Pengetahuan


wanita usia subur dalam melakukan SADARI di wilayah kerja Puskesmas
Anggut Atas Kota Bengkulu. Infokes : Info Kesehatan Vol. 10, No 1,
Januari 2020

Hidayati. (2017). Kesehatan Perempuan dan perencanaan keluarga. Jakarta: Univ.


Muhammadiah Jakarta

Husna dan Handayani. 2018. Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang


Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ditinjau dari Tingkat
Ketrampilan dan Perilaku SADARI. The 7th University Research
Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah
Surakartahttp://repository.urecol.org/

Husna. (2019). Pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri pada


kader kesehatan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. Vol. 12 No. 2, Juli
2021

Indrayani, N. and Wantini, N. A. (2019) „Edukasi Periksa Payudara Sendiri Dan


Pemeriksaan Payudara Klinis Di Dusun Sentikan, Yogyakarta, Jurnal
Kesehatan Kusuma Husada, 10(1), pp. 85–89. doi:
https://doi.org/10.34035/jk.v10i1.333

Jauharie AP. 2016. Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Media Leaflet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Tentang Persalinan Preterm. Tanjungpura : FK
Universitas Tanjungpura

Kapadia. (2003). Daya Ingat (Bagaimana Mendapatkan yang Terbaik). Jakarta:


Pustaka Populer Obor

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesi 2019. Jakarta

Krisdianto. (2019). Deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara


sendiri (SADARI). Padang: Andalas University Press

Maifita. (2020). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang sadari sebagai deteksi


dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri di SMK
Negeri 2 Kota Pariaman. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11
No.2 (2020) 168-177

Masturoh. (2018). Metode penelitian Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.


http://bppsdmk.kemkes.go.id/ Diunduh tanggal 1 Agustus 2021

Maulana H. 2019. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

75
Mawardi. (2019). Faktor-faktor penunjang kemampuan belajar.
https://journal.uhamka.ac.id

Nareza. (2021). Penyebab Kanker Payudara. Diunduh tanggal 5 Agustus 2021


https://www.alodokter.com/

Nurjanah. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri Terhadap Pengetahuan dan Perilaku pada Mahasiswa.
Unusa : Jurnal Ilmu Kesehatan.

Rahayu. (2016). Praktikum kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.


Jakarta: Kemenkes RI

Salmiyah. (2018). Pengaruh Pendidikan Sebaya Terhadap Pengetahuan, Sikap dan


Keterampilan Siswi SMA tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI). Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) http://jurnal.unsyiah.ac.id/ .
Diunduh 03 Oktober 2021

Sarina et al. (2020). Faktor yang berhubungan dengan perilaku sadari


sebagaideteksi dini kanker payudara pada mahasiswi FKM UNHAS.
Hasanuddin Journal of Public Health Volume 1 Issue 1 Februari
2020 Hal 61-70

Simamora NR. 2019. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC

Suarsana. (2013). Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah


Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Indonesia, Vol. 2, No. 2, Oktober 2013. Halaman 264-275

Sujana. (2013). Ragam model pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : UPI


Sumedang

Sukarsih. (2019). Pengaruh metode demonstrasi terhadap perilaku SADARI


sebagai upaya deteksi dini kanker payudara di Puskesmas Kedurus.Sinar
Jurnal Kebidanan volume 1 no 1 September 2019

Susilowati. (2016). Promosi Kesehatan. Jakarta

Suwarna, dkk. (2013). Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar


teknik Instruksional. LMPM. UMY

WHO. (2018). Global Burden of Cancer in the world.

Yamin. (2017). Profesionalisasi Guru Dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung


Persada Press

76
L
A
M
P
I
R
A
N
77
Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian (Information sheet)

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Assalammu‟laikum Wr Wb Saya, Nurhayani dari Program Studi Kebidanan


Program Sarjana Terapan Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Saya akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap
keterampilan SADARI tentang pada wanita usia subur di Puskesmas Muara
Aman Lebong”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan tentang
pemeriksaan payudara sendiri oleh wanita usia subur sehingga dapat menjadi
evaluasi di instansi Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong.
Saya meminta dengan hormat kepada para responden yaitu para wanita usia
subur di wilayah kerja Puskesmas Muara Aman Kabupaten Lebong untuk
bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Jika anda bersedia ikut serta dalam
penelitian ini maka saya akan menjelaskan mengenai penelitian ini sebaik-
baiknya.
A. Kesukarelaan Untuk Ikut Penelitian
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
Apabila anda sudah memutuskan untuk ikut, anda juga dibebaskan untuk
mengundurkan diri atau berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau
sanksi apapun
B. Prosedur Penelitian
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda akan diminta
menandatangani lembar persetujuan, selanjutnya anda akan memperagakan
cara pemeriksaan payudara sendiri yang akan diamati oleh peneliti kemudian
peneliti akan mendemostrasikan cara pemeriksaan payudara sendiri dan anda
akan akan memperagakan kembali cara pemeriksaan payudara sendiri yang
akan diamati oleh peneliti.

78
C. Kewajiban Subjek Penelitian
Anda sebagai subjek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk
penelitian seperti yang tertulis di atas. Apabila ada yang belum jelas, anda bisa
bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti saja. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa mencantumkan identitas subjek penelitian
E. Pembiayaan
Semua pembiayaan yang berhubungan dengan penelitian akan ditanggung
oleh peneliti tanpa memberatkan ke subjek penelitian. Penelitian ini tidak
melibatkan adanya interaksi bahan, obat, atau sentuhan apapun terhadap tubuh
sehingga diharapkan tidak adanya kesalahpahaman terkait dengan adanya
risiko cidera dan adanya tuntutan biaya dalam penelitian dari subjek ke
peneliti.
F. Informasi Tambahan
Anda diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
sehubungan dengan penelitian ini. Apabila anda membutuhkan penjelasan
lebih lanjut, anda dapat menghubungi saya pada nomor berikut
…………………. (Nurhayani). Terima kasih atas kerjasama anda dalam
penelitian ini.

Salam Hormat,

Peneliti

79
Lampiran 2

SURAT PENGANTAR SEBAGAI RESPONDEN

Yth. Saudari Responden


Di-
Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Mahasiswa Program Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes kemenkes Bengkulu akan melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan
SADARI tentang pada wanita usia subur di Puskesmas Muara Aman
Lebong”

Nama : Nurhayani
NPM : P0 5140320 084

Kepada saudara saya mohon untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-
benarnya. Jawaban yang diberikan tidak akan disebarluaskan dan akan dijaga
kerahasiannya. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

(Nurhayani)

80
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Dengan ini bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan
oleh Nurhayani , Mahasiswa Program Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu dengan judul “Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri
terhadap keterampilan SADARI tentang pada wanita usia subur di
Puskesmas Muara Aman Lebong”.
Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berdampak
negatif terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden penelitian
ini.

Bengkulu, 2021
Responden

( )

81
A. PENGETAHUAN
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban
yang anda anggap paling tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan SADARI?


a. Upaya untuk menetapkan adanya benjolan atau ketidak normalan pada
payudara yang dilakukan sendiri dengan perabaan
b. Upaya untuk menetapkan adanya benjolan atau tidak dalam payudara yang
dilakukan oleh dokter
c. Periksa USG payudara

2. SADARI perlu dilakukan untuk?


a. Untuk menjaga bentuk payudara
b. Sebagai deteksi dini kanker payudara
c. Untuk mengobati kanker payudara

3. Siapakah yang dapat melakukan SADARI untuk mendeteksi kanker


payudara?
a. Diri sendiri
b. Dokter
c. Bidan

4. Usia berapakah sebaiknya dilakukan SADARI?


a. Sejak menstruasi pertama
b. 20 tahun
c. 40 tahun

5. Kapan sebaiknya melakukan SADARI secara rutin?


a. Setelah haid setiap bulan
b. Satu minggu setelah haid setiap bulan
c. Pada saat haid

6. Apakah salah satu upaya deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif dan
mudah untuk dilakukan?
a. SADARI
b. Periksa ke dokter
c. Kemoterapi

7. Apakah untuk melakukan SADARI mengeluarkan biaya?


a. Butuh biaya besar
b. Biayanya murah
c. Tidak mengeluarkan biaya

82
8. Apa yang perlu diperhatikan saat berdiri di depan cermin, dengan posisi kedua
tangan lurus kebawah di samping badan?
a. Bentuk, ukuran dan kulit payudara
b. Bentuk payudara
c. Keseimbangan payudara

9. Apa tahap awal dalam pemeriksaan payudara?


a. Memperhatikan bentuk dan ukuran payudara
b. Meraba payudara
c. Menekan puting susu

10. Bagian jari tangan mana yang digunakan untuk meraba payudara?
a. Ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
b. Telapak tangan
c. Telapak jari

11. Perabaan payudara dilakukan pada?


a. Kedua payudara dan ketiak
b. Payudara yang sakit saja
c. Puting payudara saja

12. Jika ingin meraba payudara kanan pada saat berbaring,maka tangan kanan
terletak di?
a. Atas kepala
b. Samping badan
c. Pinggang

13. Di bawah ini adalah warna yang tidak normal pada payudara?
a. Biru
b. Merah
c. Hitam

14. Bagaimana teknis pelaksanaan SADARI?


a. Sederhana, singkat murah, mudah, tidak nyeri dan tidak merasa malu
karena diperiksa sendiri
b. Sederhana, singkat, murah, mudah, tidak nyeri dan diperiksa oleh tenaga
kesehatan
c. Teknis pelaksanaannya rumit dan memerlukan waktu yang lama untuk
melakukannya

15. Tahapan pemeriksaan lengkap payudara sendiri terdiri dari?


a. Melihat payudara - meraba payudara – meraba ketiak
b. Meraba payudara – melihat payudara – meraba ketiak
c. Meraba ketiak – meraba payudara – melihat payudara

Sumber : Angrainy, 2017

83
Jawaban kuesioner pengetahuan

1. A
2. B
3. A
4. B
5. B
6. A
7. C
8. A
9. A
10. A
11. A
12. A
13. B
14. A
15. A

84
Lampiran 4

FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN


PAYUDARA (SADARI)

Nama Responden : ...............................................................................


Kode responden : ...............................................................................
Umur : ...............................................................................

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian


Petunjuk penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut:
- Penilaian hard skill:
0 : Langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali
1 : Langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat
2 : Langkah prosedur dikerjakan dengan tepat
3 : Langkah prosedur dikerjakan dengan tepat dan mandiri

SKOR
NO BUTIR YANG DINILAI
0 1 2 3
1 SADARI dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi
2 Mencuci tangan sampai siku di bawah air mengalir
3 Mengeringkan tangan dengan handuk pribadi
4 Buka pakaian bagian atas, berdiri tegak tangan lurus ke bawah. Cermati bila
ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan
dan/atau perubahan pada puting.
5 Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang
kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke
belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. Kebanyakan wanita
memiliki payudara yang ukurannya tidak sama besar (payudara kanan lebih
besar atau lebih kecil daripada yang kiri).
6 Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga
payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan
(kontraksikan) otot dada Anda.
7 Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang
bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba
dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga
ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan
lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang
sama pada payudara kanan Anda.
8 Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting dengan cara tempatkan
jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan dan perhatikan
apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.

85
9 Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan
ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti
sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh
bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

Sumber : Aulia, 2016

86
Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


DEMONSTRASI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

Tahap Tindakan

Persiapan Memperkenalkan diri kepada responden dan menjelaskan tentang


kegiatan dan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan dan
menanyakan kesediaannya, serta melakukan tes awal (pre test)
dengan melakukan penilaian keterampilan pemeriksaan SADARI
.
Tindakan a. Posisikan responden dalam posisi duduk yang nyaman di
dalam ruangan.
b. Petugas duduk di depan.
c. Anjurkan responden untuk mengatur jarak sesuai dengan
protokol kesehatan pencegahan covid..
d. Kegiatan demonstrasi dimulai setelah responden hadir lengkap
dan siap untuk mengamati.
e. Kegiatan demonstrasi pemeriksaan SADARI dengan
menggunakan jobsheet dilakukan selama kurang lebih 10 menit
dan dilanjutkan dengan sesi praktik responden dibagi dalam
kelompok kecil dan diskusi dengan reponden tentang
pemeriksaan SADARI.
f. Kegiatan demonstrasi dilakukan sebanyak 2 kali kegiatan

Terminasi Setelah kegiatan selesai, peneliti akan menilai kembali keterampilan


SADARI untuk mengetahui kemampuan responden dalam
melakukan keterampilan pemeriksaan payudara sendiri setelah
dilakukan demonstrasi. Ucapkan terima kasih atas kesediaan
responden untuk berpartisipasi.

87
Lampiran 6

JOB SHEET SADARI

KEGIATAN : MELAKUKAN PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
UNIT KETRAMPILAN : KESEHATAN REPRODUKSI
WAKTU : 10 Menit

PENDAHULUAN:
SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap
kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah
khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara (Hidayati, 2017).
SADARI merupakan suatu cara untuk mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi pada payudara (Krisdianto, 2019). Dapat disimpulkan bahwa SADARI
merupakan usaha yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini ada atau tidaknya
kanker payudara dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada payudara.

TUJUAN :
Tujuan dilakukannya SADARI adalah sebagai skrining kanker payudara
yaitu untuk deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI menunjukkan tumor
yang lebih kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan prognosis yang
baik. Para peneliti telah menunjukkan bahwa angka harapan hidup berhubungan
langsungdengan stadium penyakit saat didiagnosis (Krisdianto, 2019).

KRITERIA :
American Cancer Sosiety (ACS) dalam Hidayati (2017) telah menetapkan
petunjuk penapisan untuk wanita tanpa gejala yang meliputi tiga metode deteksi
dini salah satunya adalah SADARI, sebagai berikut:
1. Wanita > 20 tahun melakukan SADARI tiap tiga bulan.
2. Wanita > 35 tahun-40 tahun melakukan mammografi.
3. Wanita > 40 tahun melakukan check up pada dokter ahli.

88
4. Wanita > 50 tahun check up rutin/mammografi setiap tahun.
1. Wanita yang mempunyai faktor risiko tinggi (misalnya keluarga ada yang
menderita kanker) pemeriksaan ke dokter lebih rutin dan lebih sering.

HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN:


1. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
2. Perhatiakan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan
penggunaannya
3. Letakkan model dan alat pada tempat yang sesuai dan aman

KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur dilakukan, letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya Perhatikan teknik SADARI

PERALATAN :
1. Cermin
2. Tempat tidur
3. Bantal

BAHAN :
Panthom payudara

PETUNJUK :
1. Siapkan alat-alat atau bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI).
2. Baca dan pelajari job sheet
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
5. Demonstrasikan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di depan kelas
secara bergantian

89
LANGKAH KEGIATAN

No Langkah Gambar Key Word Rasional


1. Siapkan alat dan bahan yang (susun berurutan Agar tindakan
akan digunakan sesuai dengan waktu
sistematis
penggunaannya).

2. Cuci tangan dengan sabun (sebersih mungkin) Pencegahan


dan air mengalir, keringkan
Infeksi
dengan handuk bersih

3. Buka pakaian bagian atas, Apakah simetris/ Kaca mampu


berdiri tegak depan cermin sejajar & sama antara membantu kita
tangan lurus ke bawah. kanan & kiri, dalam melihat
Cermati bila ada perubahan bagaimana bentuk payudara dengan
pada bentuk dan permukaan putting susu, efektif sedangkan
kulit payudara, perubahan kulit yang tangan lurus
pembengkakan atau terjadi apakah kebawah agar
perubahan pada puting normal/ keriput, payudara bias
terdapat luka/ tidak) diamati secara
keseluruhan

4. Angkat kedua lengan ke atas, (perhatikan apakah Lengan diangkat


tekuk siku dan posisikan ada tarikan pada bersamaan ke atas
tangan di belakang kepala. permukaan agar kita mampu
dorong siku ke depan dan kulit). menilai dengan
cermati payudara; dan dorong baik ada tidaknya
siku ke belakang dan cermati penarikan pada
bentuk maupun ukuran kulit payudara
payudara. Kebanyakan
wanita memiliki payudara
yang ukurannya tidak sama
besar (payudara kanan lebih
besar atau lebih kecil
daripada yang kiri).

90
5. Posisikan kedua tangan pada Perhatikan apakah Tangan di
pinggang, condongkan bahu ada tarikan pada pinggang agar
ke depan sehingga payudara permukaan kita mampu
menggantung, dan dorong kulit ataupun menilai dengan
kedua siku ke depan, lalu benjolan yang tidak baik ada tidaknya
kencangkan (kontraksikan) normal penarikan pada
otot dada Anda kulit payudara
ataupun benjolan
yang tidak normal

6. Angkat lengan kiri ke atas, Gerakan tangan Gerakan memutar


dan tekuk siku sehingga memutar : mengikuti dilakukan dari
tangan kiri memegang bagian putaran jarum jam. pinggir keatas
atas punggung. Dengan Perhatikan apakah agar jika terjadi
menggunakan ujung jari ada benjolan: benjolan, tidak
tangan kanan, raba dan tekan besarnya, apakah terlewat dari
area payudara, serta cermati bergerak pemeriksaan
seluruh bagian payudara kiri bebas/terbatas, nyeri, sedikit pun
hingga ke area ketiak. kulit diatas benjolan
Lakukan gerakan atas-bawah, apakah
gerakan lingkaran dan merah/keriput)
gerakan lurus dari arah tepi
payudara ke puting, dan
sebaliknya. Ulangi gerakan
yang sama pada payudara
kanan Anda.
7. Periksa apakah terdapat (perhatikan apakah Pemijatan
cairan yang keluar dari puting ada cairan abnormal dilakukan
dengan cara tempatkan yang keluar) perlahan
jempol dan jari telunjuk Anda bertujuan agar
di sekitar puting, lalu tekan tidak terasa sakit
perlahan dan perhatikan saat di pijat
apakah ada cairan yang
keluar. Ulangi pada payudara
yang lain.

91
8 Pada posisi tiduran, letakkan (gerakan tangan Posisi berbaring
bantal di bawah pundak memutar : mengikuti dilakukan agar
kanan. Angkat lengan ke atas. putaran jarum jam. tidak mudah lelah
Cermati payudara kanan dan Perhatikan apakah sementara
lakukan tiga pola gerakan ada benjolan: punggung kanan
seperti sebelumnya. Dengan besarnya, apakah yang di ganjal
menggunakan ujung jari-jari, bergerak dengan bantal
tekan-tekan seluruh bagian bebas/terbatas, nyeri, bertujuan untuk
payudara hingga ke sekitar kulit diatas benjolan kenyaman diri
ketiak apakah kita sendiri.
merah/keriput) Gerakan memutar
dilakukan dari
pinggir keatas
agar jika terjadi
benjolan, tidak
terlewat dari
pemeriksaan
sedikit pun.

REFERENSI:
Aulia. (2016). Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS

Hidayati. (2017). Kesehatan Perempuan dan perencanaan keluarga. Jakarta: Univ.


Muhammadiah Jakarta

Krisdianto. (2019). Deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara


sendiri (SADARI). Padang: Andalas University Press

92
Lampiran 7

Lebong, Januari 2021

Perihal : Kegiatan Penelitian

Kepada
Yth. Ibu/Sdr..........
di
Tempat

Dengan hormat

Mohon kehadiran Ibu/ Saudari pada kegiatan pelaksanaan penelitian dengan judul
“Pengaruh pemeriksaan payudara sendiri terhadap keterampilan SADARI
tentang pada wanita usia subur di Puskesmas Muara Aman Lebong” pada ,

Hari/Tanggal :……………………………….
Waktu :……………………………….
Tempat :……………………………….
Keterangan :………………………………………………………..
………………………………………………………..

Demikian atas kehadiran Bapak / Saudara kami ucapkan terimakasih.

Peneliti

Nurhayani

93
Lampiran 8

Master Tabel Data Penelitian


A. Pengetahuan

PENILAIAN PENGETAHUAN SADARI

NO Nama PRETES POSTES

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SKOR
1 SY 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 RE 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 TE 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 FI 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12
5 JW 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
6 WK 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
7 ER 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
8 RR 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12
9 VD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
10 KI 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
11 LA 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
12 DE 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
13 SA 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
14 EV 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
15 SY 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
16 UN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14

94
17 TI 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
18 EV 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
19 NI 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
20 LI 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
21 YA 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
22 JS 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
23 WD 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
24 SU 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
25 EL 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
26 RS 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12
27 RT 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
28 DV 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12
29 WW 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13
30 AS 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
21 22 18 23 23 20 23 20 22 24 20 20 25 22 19 30 30 30 22 25 26 30 25 30 30 27 27 26 28 27

95
B. Keterampilan
PENILAIAN KETERAMPILAN 6 LANGKAH SADARI (Pre) PENILAIAN KETERAMPILAN 6 LANGKAH SADARI (POST)
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SKOR
1 SY 2 2 2 2 1 2 1 2 2 16 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25
2 RE 2 1 2 2 1 1 1 1 1 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
3 TE 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25
4 FI 2 2 1 1 1 1 1 2 2 13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26
5 JW 1 1 1 2 1 1 2 1 1 11 3 3 3 3 2 3 2 3 3 25
6 WK 2 1 1 2 1 1 2 2 1 13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26
7 ER 2 1 2 1 1 2 2 1 1 13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26
8 RR 2 2 1 2 1 2 1 2 1 14 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26
9 VD 2 1 2 2 1 1 2 1 1 13 2 3 3 3 3 3 2 3 3 25
10 KI 2 1 1 1 1 2 1 2 1 12 3 2 3 3 3 3 2 3 3 25
11 LA 2 1 2 2 1 2 1 2 1 14 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25
12 DE 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 3 3 2 3 25
13 SA 2 2 1 2 1 2 2 2 1 15 2 2 3 3 3 3 3 3 3 25
14 EV 1 1 1 1 1 1 2 2 2 12 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
15 SY 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 3 3 3 3 2 3 3 2 2 24
16 UN 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25
17 TI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 2 3 3 3 2 3 3 3 25
18 EV 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12 3 3 3 3 3 2 3 3 2 25
19 NI 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25
20 LI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25

96
21 YA 2 2 1 2 1 2 1 1 2 14 3 3 3 3 2 3 2 3 3 25
22 JS 2 2 1 2 1 2 2 1 2 15 3 3 3 2 3 2 3 3 3 25
23 WD 1 1 2 2 1 2 1 2 1 13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
24 SU 2 1 1 2 1 1 1 2 1 12 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25
25 EL 2 1 1 2 1 2 1 1 1 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
26 RS 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
27 RT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
28 DV 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25
29 WW 1 1 1 2 1 2 1 1 2 12 3 3 3 2 3 2 3 3 3 25
30 AS 2 1 1 1 1 1 1 1 2 11 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25

97
Lampiran 9

Hasil Pengolahan Data Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PRE 30 6 16 11.60 2.343

POST 30 24 26 25.23 .504

Valid N (listwise) 30

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PRE .168 30 .031 .972 30 .584

POST .412 30 .000 .669 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


a
POST - PRE Negative Ranks 0 .00 .00
b
Positive Ranks 30 15.50 465.00
c
Ties 0

Total 30

a. POST < PRE

b. POST > PRE

c. POST = PRE

b
Test Statistics

POST - PRE
a
Z -4.801

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

98
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Kegiatan penelitian menjelaskan leaflet

Kegiatan penelitian menjelaskan jobsheet

Kegiatan penelitian praktik SADARI

99
Alur Penelitian

Hari ke-1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Januari 2022


a. Memberikan responden lembar informed consent
b. Responden mengisi kuesionar pretes pengetahuan dan pretes
peniliaian keterampilan SADARI per individu dilakukan oleh
peneliti sendiri
c. Penyuluhan tentang SADARI pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
d. Intervensi demonstrasi SADARI dengan membagikan jobsheet
o Demo Live tanpa jedah
o Demo step by step, dijelaskan langkah demi langkah
e. Responden dibagi menjadi 5 kelompok kecil

f. Latihan dalam kelompok kecil,didampingi satu persatu responden

Hari ke-2 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Januari 2022

a. Penyuluhan tentang SADARI dan demonstrasi SADARI

b. Responden latihan sendiri dalam kelompok kecil

c. Responden menilai sesama responden dalam kelompok kecil

Hari ke-3 dilaksanakan pada hari senin tanggal 17 Januari 2022

a. Latihan kembali

b. Penilaian post test pengetahuan dan keterampilan pemeriksaan

SADARI menggunakan daftar tilik yang dilakukan sendiri oleh

peneliti.

100
101
102
103
104
105
106
107
108

Anda mungkin juga menyukai