Anda di halaman 1dari 30

Bahan Ajar

HOME CARE
Bahan Ajar
HOME CARE

Alkhusari, S.Kep., Ns., M.Kes., M.Kep.


Ns. Selamat Parmin, S.Kep., M.Kep.
Bahan Ajar
HOME CARE
© Penerbit Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia (PRCI)

Penulis:
Alkhusari, S.Kep., Ns., M.Kes., M.Kep.
Ns. Selamat Parmin, S.Kep., M.Kep.

Editor:
Rusli

Cetakan Pertama: April 2022

Cover: Rusli

Tata Letak: Tim Kreatif PRCI

Hak Cipta 2022, pada Penulis. Diterbitkan pertama kali oleh:


Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia
ANGGOTA IKAPI JAWA BARAT
Pondok Karisma Residence Jalan Raflesia VI D.151
Panglayungan, Cipedes Tasikmalaya – 085223186009

Website: www.rcipress.rcipublisher.org
E-mail: rumahcemerlangindonesia@gmail.com

Copyright © 2022 by Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia


All Right Reserved

- Cet. I –: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 2022


; 14,8 x 21 cm
ISBN: 978-623-448-060-3

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak buku ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit

Undang-undang No.19 Tahun 2002 Tentang


Hak Cipta Pasal 72
Undang-undang No.19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Pasal 72

Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta terkait sebagai dimaksud pada
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga modul home care ini dapat tersusun. Modul ini
berisi konsep untuk aplikasi mata kuliah home care yang
diperuntukkan bagi mahasiswa program studi S1
Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan modul ini


masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk
meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat kami harapkan.

Pada kesempatan ini kami menghanturkan rasa terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
proses penyusunan modul ini.

Semoga dengan adanya modul home care ini dapat


membantu proses belajar mengajar mata kuliah home care
dengan lebih baik lagi.

Akhirul kalam, kami selaku penulis senantiasa berdoa


semoga bantuan dan bimbingan ibu serta saudara-saudara
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
“Aamiin.....”

Palembang, Februari 2022


Penulis

Bahan Ajar Home Care


|i|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I KONSEP PENGANTAR HOME CARE .........................................1
A. Sejarah Home Care .......................................................................1
B. Perspektif Home Care .................................................................2
C. Definisi Home Care .......................................................................4
D. Tujuan Home Care ........................................................................6
E. Manfaat Home Care ......................................................................7
F. Ruang Lingkup Pelayanan Home Care .................................8
G. Keuntungan yang dirasakan dengan pelayanan home
care .....................................................................................................9
H. Kekurangan yang dirasakan dari pelayanan Home Care
........................................................................................................... 11
I. Faktor Pendorong Perkembangan Home Care .............. 12
J. Model dan Teori-teori Home Care ...................................... 13
K. Trand dan Issue Home Care di Indonesia ......................... 24

BAB II PERSYARATAN DAN SUMBER DAYA DALAM


MEMBANGUN PELAYANAN KEPERAWATAN HOME CARE .... 27
A. Peran Perawat dalam Pelayanan Home Care ................. 27
B. Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki dalam
Pelayanan Home care ............................................................... 32
C. Standar Praktik home care .................................................... 37

BAB III ASPEK LEGAL, ETIK, DAN ASPEK SOSIAL BUDAYA


DALAM HOME CARE ................................................................................ 41
A. Pengertian Dasar dalam Hukum ......................................... 41
B. Aspek Legal dan Etik Home Care ......................................... 44
C. Fungsi Hukum dalam Praktik Keperawatan .................. 55
D. Ruang Lingkup Home Care..................................................... 55
Bahan Ajar Home Care
| ii |
E. Prinsip-prinsip dalam Pelayanan Home Care ................ 63
F. Perizinan Home care ................................................................ 64
G. Kebijakan Home Care di Indonesia .................................... 65
H. Kepercayaan dan Budaya dalam Home Care ................. 66
I. Malpraktik .................................................................................... 67

BAB IV PELUANG DARI JASA PELAYANAN KEPERAWATAN


DENGAN SETTING HOME CARE .......................................................... 74
A. Jenis Pelayanan Home Care ................................................... 74
B. Gambaran Aplikasi Home Care di Indonesia .................. 79

BAB V GAMBARAN NYATA PELAYANAN KEPERAWATAN


DALAM SETTING HOME CARE ............................................................ 82
A. Lingkup Praktik Keperawatan Di Rumah ....................... 82

BAB VI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS DALAM SETTING


HOME CARE................................................................................................. 84
A. Isu Dan Legal Aspek ................................................................. 84

BAB VII MANAJEMEN KASUS PADA PRAKTIK HOME CARE


NURSING ...................................................................................................... 87
A. Managemen Kasus dalam Pelayanan Home Care ........ 87
B. Pengorganisasian dalam Pelayanan Home Care ........... 87
C. Manajemen dalam Pelayanan Home Care ....................... 91
D. Mekanisme Pelayanan Home Care ..................................... 92
E. Tahapan Mekanisme Pelayanan Home Care .................. 93
F. Mekanisme Penyelesaian Administrasi Home Care .... 94

BAB VIII KONSEP DASAR DOKUMENTASI DAN ASPEK LEGAL


ETIK DALAM PELAYANAN HOME CARE ......................................... 96
A. Definisi ........................................................................................... 97
B. Tujuan Dokumentasi dalam pelayanan home Care ..... 98
Bahan Ajar Home Care
| iii |
C. Manfaat Dokumentasi dalam pelayanan home Care 101
D. Prinsip-Prinsip dalam Dokumentasi Keperawatan.. 105
E. Implikasi Hukum dan Aspek Legal Dokumentasi ..... 107
F. Implikasi Etik Dokumentasi Keperawatan .................. 110
G. Standar Dokumentasi dalam Pelayanan Home Care 111
H. Jenis Dokumentasi dalam Pelayanan Home Care ...... 118

BAB IX PELAYANAN KOLABORASI INTERPROFESIONAL


DALAM SETTING HOME CARE .......................................................... 122
A. Pengertian ................................................................................. 122
B. Manfaat Kolaborasi Interprofesional ............................. 123
C. Indikator Praktik Kolaborasi ............................................. 124
D. Kompetensi Dasar dalam Praktik Kolaborasi ............. 125
E. Elemen Kolaborasi dalam Praktik Home Care ............ 127
F. Pentingnya Momerandum of Understanding (MOU)
dalam Praktik Home Care.................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 129


TENTANG PENULIS .............................................................................. 131

Bahan Ajar Home Care


| iv |
BAB I
KONSEP PENGANTAR HOME CARE

A. Sejarah Home Care


Home Care Nursing mulai berkembang sejak tahun 1700-an
dengan pelayanan home visit pada keluarga yang kurang
mampu. Boston Dispensary merupakan lembaga yang
pertama kali memberikan pelayanan dengan konsep home di
Amerika Serikat pada tahun 1796. Home Care berkembang
dari konsep Nursing Home Visit yang dikenal dengan istilah
dengan district Nurse yang didedikasikan kepada Florence
Nightingale yang ditujukan kepada para presiden yang
dirawat di rumah (Rice, 2006).

Pada tahun 1877 The Women‟s Branch yang ada di New York
yang memulai memperkerjakan lulusan perawat untuk
merawat orang sakit di rumah, sedangkan di Boston sejak
tahun 1886 telah berdiri kumpulan kelompok relawan yang
selanjutnya menjadi cikal bakal dari terbentuknya Visiting
Nurse Associations (VNAs).

Sejak tahun 1893, Lillian Wald dan Mary Brewster


mengembangkan home care yang bekerja untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan di wilayah New York City. Sampai tahun
1909, di New York sudah hampir 565 lembaga pelayanan
home care yang menyerap hampir 1416 perawat home care.
Sejak berakhirnya perang dunia II, home care berkembang
dengan sangat pesat sebagai bentuk refleksi kebutuhan
masyarakat (Rice, 2006 dalam Parellangi 2017).

Bahan Ajar Home Care


|1|
Home Care di Indonesia telah diperkenalkan sejak tahun 1974
oleh ibu Jendral A.H. Nasution yang ketika itu lebih berfokus
pada pemberian makanan bergizi kepada lanjut usia.
“Pendampingan dan Perawatn Sosial Lanjut Usia di Rumah”
atau yang dikenal dengan program Home Care kini telah
berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat Indonesia
dalam beberapa tahun terkahir (Direktorat Pelayanan Sosial
Lanut Usia, 2014).

Lahirnya Permenkes 148 tahun 2010 tentang registrasi dan


praktik keperawatan telah memberikan petunjuk yang jelas
tentang kewenangan praktik perawat di rumah yang bisa
dilakukan oleh perawat. Permenkes No 28 tahun 2011 secara
eksplisit menyebutkan bahwa home care menjadi bagian
pelayanan terintegrasi dari klinik. Dengan demikian, home
care merupakan bagian yang sangat penting dalam
pengembangan pelayanan keperawatan yang bermutu dan
menjadi salah satu pilihan dalam pelayanan kesehatan
perorangan tingkat pertama yang dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan home care.

B. Perspektif Home Care


1. Perspektif Sosial
Sebelum tahun 1960-an perawatan di rumah dipandang
sebagai pelayanan masyarakat. Meskipun keperawatan
kesehatan masyarakat berfokus pada promosi kesehatan,
home care nursing khusus berfokus pada pemulihan
kesehatan dan perawatan pasien yang sakit. Salah satu
lembaga seperti Visiting Nurse Associations (VNAs) memiliki
misi yang penting yaitu memberikan perawatan di rumah
yang berkualitas kepada semua pasien tanpa memperhatikan

Bahan Ajar Home Care


|2|
kemampuan pasien dalam membayar jasa layanan (Rice,
2006).

Home care menjadi sebuah pilihan yang cukup baik bagi salah
satu model dalam pemberian pelayanan kesehatan yang
cepat, terjangkau yang akan memberikan dampak luas dalam
peningkatan pelayanan sehingga dapat mempengaruhi mutu
pelayanan kesehatan. Sebelum tahun 1960-an, home care
masih digolongkan sebagai pelayanan sosial pemerintah yang
berbasis komunitas yang lebih fokus pada upaya pencegahan
untuk keluarga miskin serta rentan. Namun, saat ini home
care merupakan model pelayanan yang lebih banyak
mengarah ke private service yang diselenggarakan untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan sebagai dampak dari
perubahan demografi dan epidimiologi. Semakin banyaknya
lansia, meningkatnya penyakit degenaratif kronis, serta
semakin terbatasnya kesempatan keluarga untuk
mendampingi anggota keluarganya yang sakit akibat
pergeseran sosial dan budaya (seperti tuntutan pekerjaan,
tuntutan jarak tinggal dan keterbatasan waktu),
menyebabkan tenaga perawat sangat dibutuhkan untuk
menggantikan posisi keluarga tersebut (Suardana, 2013a).

2. Perspektif Teknologi dalam Home Care


Kemajuan teknologi yang sangat pesat sangat menunjang
dalam pelayanan home care. Kemajuan teknologi
memudahkan seorang perawat home care dalam mencari
artikel dan jurnal terkait dengan pelayanan home care,
sehingga meningkatkan pengetahuan dan wawasan perawat
home care dalam memberikan pelayanan (Parellangi, 2015c).

Bahan Ajar Home Care


|3|
Kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi pelayanan
kesehatan memungkinkan pelayanan home care semakin
berkembang. Perkembangan teknologi komunikasi
memungkinkan pasien, keluarga, dan perawat dapat
melakukan aktifitas pelayanan dengan semakin baik.
Penggunaan personal Digital Assistance sangat membantu
dalam melakukan telemonitoring, konsultasi dan
dokumentasi perawatan yang dilakukan (Rice, 2006).

Dampak posotif dari kemajuan teknologi dalam pelayanan


home care, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas tingkat layanan pada pasien
dengan penyakit kronis di rumah, contoh peritonial
hemodialisis
b. Kemajuan teknologi dapat membantu dalam memberikan
pelayanan pada pasien dengan keterbatasan fisik dan
finansial, contoh penggunaan berbagai bed pasien.
c. Mengurangi kerugian sosial dan ekonomi akibat
pelayanan kesehatan, contoh keluarga tidak perlu
kehilangan pekerjaan karena harus menjaga pasien di
rumah sakit.
d. Melakukan managemen pemenuhan berbagai kebutuhan
pasien di rumah, contoh seluruh kebutuhan dasar pasien
bisa dipenuhi secara profesional.
e. Melakukan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan terhadap pelayanan home secara personal,
contoh pasien bisa memilih perawat yang berkualitas
sesuai dengan standar yang dibutuhkan pasien.

C. Definisi Home Care


Home care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan
pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang
Bahan Ajar Home Care
|4|
cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena
kondisi kesehatannya (Nies, M.A & Ewen, 2001). Menurut
Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit. Rice (2006) menyatakan bahwa home
care nursing adalah pemberian asuhan keperawatan yang
berkualitas kepada pasien di rumah yang diberikan secara
intermittent atau part time. Menurut Habbs dan Perrin, 1985
(dalam Lerman D. & Eric B.L, 1993) Home Care merupakan
layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien, sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan
keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang
panjang.

Home Care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan


oleh profesional di tempat tinggal pasien (di rumah) dengan
tujuan membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan oleh tim
kesehatan profesional dengan melibatkan anggota keluarga
sebagai pendukung di dalam proses perawatan dan
penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa mandiri dalam
mengatasi masalah kesehatannya (Parellangi, 2015c).
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis
dari perawatan jangka panjang (Long term care) yang dapat
diberikan oleh tenaga profesional maupun non profesional
yang telah mendapatkan pelatihan (Helwiah, 2004).

Bahan Ajar Home Care


|5|
Di beberapa negara maju,” home care “ (perawatan di rumah ),
bukan merupakan konsep yang baru, tapi telah
dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859 yang
dia namakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan
tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang
sakit dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit.

D. Tujuan Home Care


Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan, atau memaksimalkan tingkat kemandirian,
serta meminimalkan dampak dari penyakit untuk mencapai
kemampuan individu secara optimal dalam jangka waktu
yang lama secara komprehensif dan berkesinambungan
(Triwibowo, 2012). Menurut Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan Depertemen Kesehatan RI (2007) menyatakan
bahwa tujuan umum dari pelayanan kesehatan di rumah
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga. Secara khusus pelayanan home care bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-
psiko-sosio-spritual, meningkatkan kemandirian pasien dan
keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan, dan memenuhi
kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
sesuai kebutuhan pasien. Selanjutnya, menurut Parellangi
(2015b), tujuan dari pelayanan home care (nursing) adalah:
1. Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara komprehensif dan berkesinambungan.
2. Khusus
a. Meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan
kesehatan

Bahan Ajar Home Care


|6|
b. Mengoptimalkan tingkat kemandirian klien dan
keluarganya
c. Meminimalkan akibat yang ditimbulkan dari masalah
kesehatan yang dialami klien.
d. Meningkatkan peluang kerja bagi tenaga kesehatan,
khususnya perawat untuk memberikan perawatan
kesehatan di rumah terhadap individu dalam konteks
keluarga secara mandiri dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

E. Manfaat Home Care


Tribowo (2012) menjelaskan manfaat home care bagi pasien
adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan
komprehensif
2. Pelayanan lebih profesional
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan
dengan di bawah naungan legal dan etik keperawatan
4. Kebutuhan pasien akan terpenuhi sehingga pasien akan
lebih nayman dan puas dengan asuhan keperawatan yang
profesional

Bahan Ajar Home Care


|7|
F. Ruang Lingkup Pelayanan Home Care
Ruang lingkup home care adalah masalah-masalah yang
menjadi cakupan pelayanan home care. Ruang lingkup
pelayanan Home Care menurut Terricone & Tsourus (2008)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Klasifikasi kasus Jenis Kasus
Kasus umum yang merupakan Klien dengan penyakit obstruktif
pasca perawatan di rumah paru kronis
sakit Klien dengan penyakit gagal jantung
Klien dengan gangguan oksigenasi
Klien dengan perlukaan kronis
Klien dengan diabtes
Klien dengan gangguan fungsi
perkemihan
Klien dengan kondisi pemulihan
kesehatan atau rehabilitasi
Klien dengan terapi cairan infus di
rumah
Klien dengan gangguan fungsi
persyarafan
Klien dengan HIV/AIDS
Kasus dengan kondisi khusus Klien dengan post partum
Klien dengan gangguan kesehatan
mental
Klien dengan kondisi lanjut usia
Klien dengan kondisi terminal
Sumber : Terricone & Tsourus (2008)

Bahan Ajar Home Care


|8|
Sumber: Komuniditi utama matahari home care

Sumber; keimedika.com

G. Keuntungan yang dirasakan dengan pelayanan home


care
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang
sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi
kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh
kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan
Kesehatan di rumah atau Home Care. Berikut ini adalah

Bahan Ajar Home Care


|9|
keuntungan yang dirasakan dengan adanya pelayanan home
care :
1. Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24
jam dapat diberikan secara focus pada satu klien,
sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada
beberapa pasien.
2. Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan
keperawatan bagi klien, dimana pelayanan keperawatan
dapat diberikan secara komprehensif
(biopsikososiospiritual).
3. Home care menjaga privacy klien dan keluarga dimana
semua tindakan yang berikan hanya keluarga dan tim
kesehatan yang tahu.
4. Home care memberikan pelayanan keperawatan dengan
biaya relatif lebih rendah daripada biaya pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
5. Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan
care giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti
makan, minum, dan pola tidur dimana berguna
memahami perubahan pola dan perawatan klien.
6. Home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran,
dimana keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain
dengan tidak meninggalkan klien.
7. Home care memberikan pelayanan yang lebih efisien
dibandingkan dengan pelayanan dirumah sakit, dimana
pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan
sekaligus dalam home care.
8. Pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan
pendidikan kesehatan yang diberikan, perawat dapat
memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan
perawatan yang dilakukan keluarga.

Bahan Ajar Home Care


| 10 |
H. Kekurangan yang dirasakan dari pelayanan Home
Care
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari pelayanan home
care :
1. Home care tidak termanaged dengan baik jika
menggunakan agency yang belum ada hubungannya
dengan tim kesehatan lain seperti :
a. dokter spesialis.
b. Petugas laboratorium.
c. Petugas ahli gizi.
d. Petugas fisioterapi.
e. Psikolog dan lain-lain.

2. Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih


banyak untuk mencapai unit-unit yang terdapat dirumah
sakit, misalnya :
a. Unit diagnostik rontgen
b. Unit diagnostik CT scan.
c. Unit diagnostik MRI.
d. Laboratorium dan lain-lain.

3. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien


dengan tingkat ketergantungan total, misalnya: klien
dengan koma.

4. Jika pendidikan kesehatan yang dilakukan petugas


kesehatan kurang berhasil maka tingkat keterlibatan
anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan,
dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien
sudah dapat terlayani dengan adanya home care.

Bahan Ajar Home Care


| 11 |
5. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas
emergency, misalnya :
a. Fasilitas resusitasi
b. Fasilitas defibrillator

I. Faktor Pendorong Perkembangan Home Care


Depkes (2002) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menjadi faktor pendorong, perkembangan home care. Faktor-
faktor tersebut antara lain:
1. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan
tidak efisien lagi apabila dirawat di institusi pelayanan
kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan
untuk mencapai kesembuhan.
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan
kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang
memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan
demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-
kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di
rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan
rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama.
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit,
merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama
(lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi
beban bagi manajemen.
4. Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi
pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia,
karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan
secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang
ditetapkan.

Bahan Ajar Home Care


| 12 |
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman
bagi sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di
rumah sakit, karena berada dilingkungan yang dikenal
oleh klien dan keluarga, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan sedangkan bila di rumah sakit klien akan
merasa asing dan perlu adaptasi.

J. Model dan Teori-teori Home Care


Teori dikembangkan dari refleksi terhadap hidup dan
pengalaman kerja yang dipereloh dari riset. Model disusun
dalam bentuk konsep batasan kerja, sistem, model, yang
menggambarkan fenomena yang diamati yang
menggambarkan satu proses sistematis, geralisasi hopitesis,
proses, dan evaluasi. Teori penting untuk dipahami untuk
mengarahkan batasan praktik profesional, menggambarkan
hubungan antara pasien dan perawat, mengarahkan cara
berfikir sesuai dengan pemgalaman yang dimiliki oleh pasien
dan perawat, sebagai pemicu dalam pelaksanaan penelitian
keperawatan, dan memberi petunjuk tentang peran yang
harus dilakukan dalam pelayanan kesehatan (Rice, 2006).

Adapun model/teori-teori yang mendukung home care yaitu


sebagai berikut :
1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale)
Florence Nightingale sebagai peletak dasar keperawatan
modern menjelaskan bahwa sakit merupakan proses
perbaikan (reparative) yang tidak selalu diikuti oleh suatu
proses ketakutan. Nightingale menjelaskan dalam teori
environment-nya, bahwa penyakit merupakan suatu proses
ujian alam sebagai bentuk perusakan yang sebelumnya akan
ditunjukkan dalam bentuk tanda-tanda penurunan, bukan
penyakit semata.
Bahan Ajar Home Care
| 13 |
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan
fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan
kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan
terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang
meliputi
a. Udara yang alami
b. Air yang bersih
c. Drainase yang baik
d. Kebersihan lingkungan
e. Penerangan/pencahayaan yang cukup

Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik dari


pada lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara
lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap
lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika
ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.

Contoh aplikasi dari teori Nightingale dalam pelayanan home


care yaitu sebagai dasar dalam pengendalian penyakit dan
menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien
seperti :
a. Memilih dan mengatur ruangan perawatan di rumah
b. Menjaga kebersihan tempat tidur
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat perawatan pasien
d. Mengatur ventilasi
e. Mengatur pencahayaan ruangan
f. Memonitor kelancaran drainase rumah
g. Mengurangi resiko penularan penyakit

Bahan Ajar Home Care


| 14 |
2. Teori konsep manusia sebagai unit/Science of Unitary
Human Beings (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda–beda.
Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia
dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan
berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi
tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara
alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian
system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta
proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan
helicy. Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan
dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan, dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi
mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu
dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan
frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan proses
terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan akan
terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung
dengan cepat.

Menurut Rogers (1970), tujuan keperawatan adalah untuk


mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah
kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit
dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik
keperawatan. Menurut Rogers, 1979 Kerangka Kerja Praktik:
“Manusia utuh” meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara
terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan
lingkungannya.
Bahan Ajar Home Care
| 15 |
Contoh aplikasi teori Science of Unitary Human Beings dalam
pelayanan home care nursing, yaitu:
a. Terapi komplementer alternatif berbasis biologis (herbal
dan suplemen)
b. Terapi komplementer alternatif berbasis energi (prana,
reiki, gi-gong, infrared)
c. Terapi komplementer alternatif berbasis body manipulasi
(massage, shiatsu, refleksi, akupresur, bekam, dan
akupuntur).
d. Terapi komplementer alternatif berbasis Mind and Body
(meditasi, terapi tertawa, yoga, dan story telling.
e. Sistem terapi seperti ayur werdha atau obat tradisional
cina.

3. Transkultural nursing (Leininger)


Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini
menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh
pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural
yang melekat dalam masyarakat. Teori ini menenkankan
betapa pentingnya pemahaman pasien dan keluarga ketika
melakukan pelayanan keperawatan. Terkadang perawat
dihadapkan pada dilema antara tetap fokus menggunakan
pendekatan konvensional dan mengabaikan atau menolak
konsep budaya pasien tentang penyakit. Perawat sering
memaksakan konsep konvensional dan mengabaikan
paradigma budaya pasien. Melalui teori ini, perawat
diharapkan senantiasa mampu berfikir luas dalam mengatasi
permasalahan kesehatan pasien, baik dengan pendekatan
konvensional mapun modern.

Bahan Ajar Home Care


| 16 |
Leininger beranggapan bahwa perawat harus bekerja dengan
prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care”
sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup
memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk
perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap
pelayanan pada kultur tertentu. Dalam menangani pasien
jangan pernah melakukan dikotomi antara metode
konvensional dan tradisional, tetapi hendaknya menggunakan
secara bijaksana karena pasien adalah manusia yang unik
sehingga penanganan harus dilakukan secara holistik guna
mencegah terjadinya cultural shock. cultural shock akan
dialami oleh klien ketika perawat tidak mampu beradaptasi
dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan, dan dapat menyebabkan disorientasi.

Leininger meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat


memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan
keyakinan kultur (orang biasa dan profesional) terhadap
kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja
dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-
faktor ini saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial
seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan
adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada ”care” dan
mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.

Aplikasi teroi transcultural nursing dalam pelayanan home


care pada pasien harus memperhatikan aspek budaya yang
diyakini pasien, yakni:
a. Filosofi dan keyakinan pasien
b. Pandangan hidup pasien
c. Pendidikan
Bahan Ajar Home Care
| 17 |
d. Pekerjaan
e. Kekerabatan
f. Teknologi
g. Regulasi

4. Theory of Human Caring (Watson, 1979)


Perawat merupakan profesi yang dalam melakukan
pelayanan senantiasa mengedepankan kepedulian, moralitas,
dan kasih sayang. Perawat dalam memberikan pelayanan
hendaknya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan
selalu memberikan perlindungan, membantu penyembuhan,
dan mengedepankan nilai kemanusiaan dalam membantu
pasien menghadapi penyakitnya.

Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan


dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai
manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan
pasien untuk sembuh. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya
kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.

Bahan Ajar Home Care


| 18 |
5. Teori Self-Care (Dorothea Orem)
Orem„s Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) dijelaskan
dalam tiga teori keperawatan yaitu theory of self-care, theory
of self-care deficit, dan theory of nursing system. Pandangan
teori Orem„s Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) dalam
tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri
serta mengatur dalam kebutuhannya, teori ini tidak hanya
berfokus pada satu fenomena yang berkaitan dengan
perawatan diri, namun juga melihat kompleksitas variabel
seperti faktor lingkungan dan pribadi yang mempengaruhi
perawatan diri (Orem, Taylor, Renpenning, 2001). Individu
harus memiliki kemampuan untuk mengenali kebutuhannya,
mengevaluasi kemampuan diri dan lingkungan untuk
menentukan serta melakukan tindakan keperawatan mandiri
demi mencapai hasil yang diinginkan (Thi, Chinh, Thanasilp, &
Preechawong, 2017). Tiga teori umum dari Orem„s Self-Care
Deficit Nursing Theory (SCDNT) adalah:
a. The Theory of self-care (perawatan diri)
Perawatan diri (self care) adalah pelaksanaan aktifitas
individu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
dan mempertahankan hidup, kesehatan, dan
kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan
dengan efektif, maka akan dapat membantu individu
dalam mengembangkan potensi dirinya.

Kemampuan perawatan diri (Self-Care Agency)


merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri. Faktor yang dapat mempengaruhi
perawatan diri (basic conditioning factor) adalah faktor
usia, perkembangan, sosiokultural, status kesehatan,
faktor ekonomi, dan lain-lain.
Bahan Ajar Home Care
| 19 |
Terapi kebutuhan perawatan diri (Theurapetic Self-Care
Demand) yaitu tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri
yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan
diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang tepat sebagai bantuan untuk memenuhi
syarat perawatan diri.

Self-Care Requisites yaitu kebutuhan self-care merupakan


suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan
perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta
dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self-Care
Requisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu : Universal Self-
Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang
merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care
Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan
indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang
timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).

b. Self-Care Defisit
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem.
Teori ini menggambarkan kapan keperawatan
dibutuhkan. Self-care deficit adalah istilah yang
menggambarkan hubungan antara kemampuan individu
dan tuntutan kebutuhan terhadap perawatan diri, dimana
defisit perawatan diri terjadi ketika tuntutan lebih besar
daripada kemampuan untuk melakukan perwatan diri.
Self-care deficit merupakan bagian dari perawatan secara
umum, dimana perencanaan keperawatan diberikan
ketika perawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak
mampu atau terbatas untuk melakukan self-care nya
Bahan Ajar Home Care
| 20 |
secara terus menerus. Hal ini akan memberikan pedoman
pada profesional kesehatan dalam memilih metode yang
akan dilakukan dalam upaya membantu pemenuhan
perawatan diri pasien (Kaur, Behera, Gupta, & Verma,
2009).

Self-care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum


dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta
adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam
perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self-care, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan
perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses
penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk
proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk
orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi
support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk
pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik
pada orang lain. Inti dari teori ini menggambarkan
manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki
berbagai keterbatasan dalam mencapai taraf
kesehatannya.

c. The Theory of Nursing system


Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktik
keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan
koordinasi untuk mencapai kebutuhan perawatan diri
(Self-care demand), dan untuk mengontrol pengembangan
kemampuan perawatan diri pasien (self-care agency)
(Orem, Taylor, Renpenning, 2001). Melalui Nursing system
perawat mengkaji keterbatasan individu dalam
melakukan perawatan diri, menyusun perencanaan,
Bahan Ajar Home Care
| 21 |

Anda mungkin juga menyukai