Anda di halaman 1dari 8

1

KALKULUS TM 11
by Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

APLIKASI TURUNAN (2)

Bentuk Grafik 1
Definisi

• Jika diberikan nilai x1 dan x2, x1 < x2, dan jika nilai fungsi f(x1) < f(x2) maka dikatakan fungsi
f(x) ‘naik’ pada selang tersebut, hal ini akan terlihat dari grafiknya yang naik,

• Jika diberikan nilai x1 dan x2, x1 < x2, dan jika nilai fungsi f(x1) > f(x2) maka dikatakan fungsi f(x)
‘turun’ pada selang tersebut hal ini akan terlihat dari grafiknya yang turun,

Fakta

• Jika f’(x) > 0 pada suatu selang, maka f(x) ‘naik’ pada interval tersebut

• Jika f’(x) < 0 pada suatu selang, maka f(x) ‘turun’ pada interval tersebut

• Jika f’(x) = 0 pada suatu selang, maka f(x) ‘konstan’ pada interval tersebut

Contoh

Tentukan interval dimana fungsi berikut naik/turun

• Cari derivatifnya dan faktorkan

• Temukan critical points dari fungsi

• Temukan selang-selang terkait

• Temukan nilai f’(x) pada masing-masing selang (positif/negatif?)

• Tentukan apakah fungsi naik/turun pada masing-masing selang

• Perubahan nilai f’(x) terjadi pada titik-titik kritis

Penyelesaian:

• Derivatif atau turunannya adalah

• Maka dengan membuat f’(x) = 0 ditemukan x = 0, x = 4 dan x = −2 sebagai titik-titik kritisnya.


2

• Berdasar titik-titik kritis yang telah ditemukan, maka dapat ditemukan juga selang-selang
atau interval yang harus dicari bentuk grafiknya, yaitu ada 4 sebagai berikut:
−<x<−2
−2<x<0
0<x<4
4<x<+
• Menemukan nilai f’(x) pada masing-masing selang dilakukan dengan cara mengambil satu
sampel nilai x pada setiap selang lalu mencari nilai f’(x):

Pada selang −  < x < − 2, diambil sampel x = − 3, maka f’(−3) = −315. Karena f’(x) pada
selang ini bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘turun’.

Pada selang − 2 < x < 0, diambil sampel x = − 1, maka f’(−1) = 25. Karena f’(x) pada selang ini
bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘naik’.

Pada selang 0 < x < 4, diambil sampel x = 1, maka f’(1) = 45. Karena f’(x) pada selang ini
bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘naik’.

Pada selang 4 < x < + , diambil sampel x = 5, maka f’(5) =−875. Karena f’(x) pada selang ini
bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘turun’.

Perhatikan gambar berikut.

• Kesimpulan:
Untuk fungsi

grafik fungsinya naik pada selang − 2 < x < 0 dan 0 < x < 4, serta turun pada selang
−  < x < − 2 dan 4 < x < + 
3

Bentuk Grafik 2
Definisi 1:

Dengan fungsi f(x) yang tertentu, maka

• f(x) konkaf atas pada suatu interval jika semua tangen pada kurva tersebut berada di bawah
grafik f(x)

• f(x) konkaf bawah pada suatu interval jika semua tangen pada kurva tersebut berada di atas
grafik f(x)

Atau digambarkan sebagai berikut


4

Definisi 2:

Sebuah titik x = c disebut titik balik (inflection point) jika fungsi tersebut kontinyu pada x = c dan ke-
konkaf-an grafik berubah pada titik tersebut.

Fakta

Dengan fungsi f(x) tertentu, maka

• Jika f’’(x) > 0 untuk semua x dalam suatu interval, maka f(x) konkaf atas pada interval
tersebut.

• Jika f’’(x) < 0 untuk semua x dalam suatu interval, maka f(x) konkaf bawah pada interval
tersebut.

Contoh

Temukan selang-selang dimana fungsi berikut naik/turun dan konkaf atas/bawah

• Cari derivatif pertamanya dan faktorkan

• Temukan critical points dari fungsi dan temukan selang-selang terkait

• Temukan nilai h’(x) pada masing-masing selang (positif/negatif?)

• Tentukan apakah fungsi naik/turun pada masing-masing selang

• Dimana nilai maksimum dan minimumnya (dimana koordinatnya)?

• Cari derivatif keduanya dan faktorkan

• Temukan selang-selang terkait

• Temukan nilai h’’(x) pada masing-masing selang (positif/negatif?)

• Tentukan apakah fungsi konkaf atas/bawah pada masing-masing selang

• Sketsalah grafiknya (perhatikan koordinat maks & min serta ke-konkaf-an grafik)

Penyelesaian:
• Derivatif atau turunan pertamanya adalah:

• Maka dengan membuat f’(x) = 0 ditemukan x = 0, x = 1 dan x = −1 sebagai titik-titik kritisnya.


• Berdasar titik-titik kritis yang telah ditemukan, maka dapat ditemukan juga selang-selang
atau interval yang harus dicari bentuk grafiknya, yaitu ada 4 sebagai berikut:
−<x<−1
−1<x<0
0<x<1
1<x<+
5

• Menemukan nilai h’(x) pada masing-masing selang dilakukan dengan cara mengambil satu
sampel nilai x pada setiap selang lalu mencari nilai h’(x):

Pada selang −  < x < − 1, diambil sampel x = − 2, maka h’(−2) = 180. Karena h’(x) pada
selang ini bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘naik’.

Pada selang − 1 < x < 0, diambil sampel x = − 0,5, maka h’(−0,5) = −2,8. Karena h’(x) pada
selang ini bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘turun’.

Pada selang 0 < x < 1, diambil sampel x = 0,5, maka h’(1) = −2,8. Karena h’(x) pada selang ini
bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘turun’.

Pada selang 1 < x < + , diambil sampel x = 2, maka h’(2) = 180. Karena h’(x) pada selang ini
bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘naik’.

Perhatikan gambar berikut.

Sehingga kesimpulannya adalah grafik fungsinya naik pada selang −  < x < − 1 dan
1 < x < + , serta turun pada selang − 1 < x < 0 dan 0 < x < 1
• Derivatif atau turunan kedua dari fungsih(x) adalah:

• Maka dengan membuat h’’(x) = 0 ditemukan x = 0, x = 0,7 dan x = − 0,7. Berdasar titik-titik
ini, maka dapat ditemukan juga selang-selang atau interval yang harus dicari bentuk
grafiknya dengan uji derivative kedua, yaitu ada 4 sebagai berikut:

−  < x < − 0,7


− 0,7 < x < 0
0 < x < 0,7
0,7 < x < + 

• Menemukan nilai h’’(x) pada masing-masing selang dilakukan dengan cara mengambil satu
sampel nilai x pada setiap selang lalu mencari nilai h’’(x):

Pada selang −  < x < − 0,7, diambil sampel x = − 1, maka h’’(−1) = − 30. Karena h’’(x) pada
selang ini bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘concave down’.
6

Pada selang − 0,7 < x < 0, diambil sampel x = − 0,5, maka h’’(−0,5) = 7,5. Karena h’’(x) pada
selang ini bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘concave up’.

Pada selang 0 < x < 0,7, diambil sampel x = 0,5, maka h’(1) = −7,5. Karena h’’(x) pada selang
ini bernilai negatif, maka grafik pada selang ini ‘concave down’.

Pada selang 0,7 < x < + , diambil sampel x = 1, maka h’’(1) = 30. Karena h’’(x) pada selang ini
bernilai positif, maka grafik pada selang ini ‘concave up’.

Perhatikan gambar berikut.

• Berdasar apa yang ditemukan di atas, grafik fungsi h(x) dapat dibuat sketsanya sebagai
berikut.

Uji Turunan Kedua


Misalkan x = c merupakan critical points dari f’(x) sedemikian sehingga f’(c) = 0 dan f’’(x) kontinyu pada
selang di sekitar x = c, maka

• Jika f’’(c) <0 maka x = c merupakan maksimum relatif

• Jika f’’(c) >0 maka x = c merupakan minimum relatif

• Jika f’’(c) =0 maka x = c dapat merupakan maksimum relatif, minimum relatif atau bukan
keduanya
7

Ilustrasi untuk kasus ketiga pada gambar berikut.

• Fungsi y = x4, titik x=0 merupakan minimum relatif

• Fungsi y = -x4, titik x=0 merupakan maksimum relatif

• Fungsi y = x3, titik x=0 bukan merupakan maksimum relatif atau minimum relatif

Optimization Problem
Contoh permasalahan

Akan dibuat suatu kandang dengan pagar kawat berduri di sebuah peternakan. Tersedia pagar
sepanjang 500 meter. Salah satu sisi kandang akan dibatasi oleh dinding bangunan yang telah ada
8

sehingga tidak memerlukan batas kawat berduri tersebut. Tentukan berapa ukuran kandang yang
merupakan ukuran yang terluas yang dapat dibuat menggunakan kawat berduri yang tersedia.
Cara penyelesaian:

• Sket kandang sesuai informasi pada soal

• Ukuran kandang adalah a = xy

• Batasan dari soal → x + 2y = 500

• Temukan formula untuk luasan A (dengan x atau y saja)

• Temukan turunan pertamanya

• Temukan x dan y

Metode Newton
• Digunakan untuk mencari satu akar fungsi (yaitu perpotongan grafik fungsi dengan sumbu x)
menggunakan iterasi

• Satu akar fungsi dapat dicari menggunakan formula:

X0 adalah perkiraan awal untuk nilai akar yang sebenarnya

X1 adalah hasil iterasi pertama

Lakukan iterasi berikutnya hingga error iterasi sesuai yang diinginkan

Error iterasi didefinisikan sebagai:

xn − xn −1
eror =
xn −1

Anda mungkin juga menyukai