Anda di halaman 1dari 3

1 Muharram merupakan satu di antara momen penting

yang ditunggu oleh umat muslim. Sebab, pada


peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram ada peristiwa
penting yang terjadi, yaitu hijrahnya Nabi Muhammad
saw. dari Madinah ke Makkah pada 622 Masehi.
Menurut sejarah, peristiwa tersebut adalah cikal bakal
terbentuknya perhitungan penanggalan Hijriah. Selain
itu, makna Tahun Baru Islam 1 Muharram bagi umat
muslim adalah waktu lahirnya Islam sebagai agama
penuh kejayaan.
Maka itu, umat muslim diminta untuk membuka
lembaran baru, berdoa supaya pada 1444 H lebih baik
lagi. Tentunya agar bisa lebih mendekatkan diri kepada
sang pencipta, Allah Swt.
Bersamaan dengan itu, tidak jarang adanya
penyampaian pidato dengan topik terkait peringatan
Tahun Baru Islam 1 Muharram. Baik saat berkumpul
dengan keluarga, mengadakan lomba, kirab, pengajian
akrab, dan masih banyak lagi.

Yang kami hormati dewan juri nan arif nan bijaksana

Pidato 1
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hamdan lillah wasyukron, amma badu.
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati,
Alhamdulillah dengan iringan rahmat, hidayah, serta
inayah Allah Swt. kita semua dapat berkumpul dalam
suasana yang penuh dengan ketakwaan dan penuh
dengan persaudaraan dalam rangka menyambut Tahun
Baru Islam 1444 Hijriah.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan hadirin yang saya hormati,
Tidak terasa hampir setahun sudah kita jalani hidup di
tahun 1443 Hijriah, sekarang kita akan memasuki
Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, berarti satu tahun umur
kita bertambah padahal hakikatnya justru umur kita
berkurang, bergantinya tahun berarti berkurangnya
umur kita, besok berkurang satu hari, lusa berkurang
lagi satu hari, begitu dan begitu seterusnya.
Namun, bagi manusia yang tahu dan mengerti akan
tugas dan fungsi hidup yaitu untuk beribadah kepada
Allah Swt. maka akan memikirkan dan membuat neraca
perhitungan, sudah sampai mana, dan dipakai apa umur
kita pada waku yang lalu? Jika di masa-masa yang lalu
kita masih banyak melakukan perbuatan-perbuatan
maksiat maka marilah pada tahun baru ini kita ganti
kemaksiatan-kemaksiatan dengan semangat
memperbanyak amal saleh.
Kapan kita memperbaiki diri kalau tidak dimulai dari
sekarang? Janganlah suka menunda-nunda waktu, sebab
kita tidak tahu kapan kehidupan kita akan berakhir.
Gunakan waktu-waktumu sebaik-baiknya dengan giat
belajar, giat bekerja, giat beribadah serta giat dalam
membangun negara dan bangsa. Waktu itu ibarat
pedang, jika kita tidak bisa menguanakan pedang itu
dengan sebaik-baiknya, tentulah pedang itu akan
memenggal lehermu.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan hadirin yang saya hormati,
Sudah kita maklumi bersama bahwa umur kita itu sudah
ditentukan ajalnya. Sekarang kita masih hidup, tetapi
siapa tahu kalau besok atau nanti kita akan mati,
sekarang kita masih bisa menikmati tahun baru, tetapi
siapa tahu kalau besok tahun depan kita sudah berada di
alam kubur.
Oleh sebab itu marilah kita isi kesempatan hidup kita di
dunia ini dengan memperbanyak beramal saleh sebagai
bekal kita dihari mendatang setelah nanti kita mati.
Semoga di Tahun Baru Islam 1444 Hijriah ini kita
mendapat keberkahan hidup dari Allah Swt.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat.
Akhirul kalam, wassalamualaiku Wr. Wb.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat


39, yang artinya:
"Maka barang siapa yang bertobat sesudah melakukan
kejahatan itu dan memperbaiki diri maka sesungguhnya
Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

Anda mungkin juga menyukai