PENINGKATAN PADES UNTUK

MENDORONG KEMANDIRIAN DESA

Disampaikan oleh:

I Ketut Sukadana

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA - KEMENDAGRI

Kuta - Badung, 30 mei & 1 juni 2023

PERMASALAHAN PENGELOLAAN ASET DESA

1. Belum terinventarisasi dan termanfaatkan

dengan baik untuk menghasilkan PADes
2. Banyak yang diklaim masyarakat (kab.
Lombok tengah).
3. Kerumitan pengelolaan secara manual
4. Perdebatan metode pengelolaan (basis kas vs
akrual)
5. Kekurangan norma pengaturan (penyertaan
modal aset).
6. Kapasitas (pemahaman dan keterampilan)
perangkat desa yang masih perlu
ditingkatkan khususnya terkait pemanfaatan
aplikasi sipades 2.0
 TANTANGAN PENGELOLAAN ISU2
BIN-WAS ASET DESA STRATEGIS

1. Mendorong pemerintah desa agar mampu mengelola asset secara produktif

agar memberikan sumbangan terhadap pendapatan desa.
2. Mendorong desa agar mampu mampu menatakelolakan asset dengan efektif
dan efisien melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sekaligus memenuhi prinsip fungsional, kepastian hukum, transparansi dan
keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai ekonomi serta
dilakukan secara cepat, tepat, akurat dan tuntas.

PENGELOLAAN ASET DESA BERBASIS

KEBIJAKAN:
APLIKASI

PERLU

1. Belum terinventarisasi dengan baik/ sebagian besar pemerintah desa

tidak memiliki buku inventaris asset.
2. Banyak aset desa khususnya berupa tanah dikuasai oleh pihak yang
tidak berhak (oknum);
3. Beberapa diantaranya hilang/tidak diketahui keberadaannya
4. Banyak yang diklaim masyarakat (kab. Lombok tengah).
5. Sebagian besar tanah kas desa belum disertifikatkan atas nama
pemerintah desa;
6. Sebagian besar Tanah kas desa (tkd) yang telah diambil oleh
pemerintah daerah belum dikembalikan kepada pemerintah desa
 LANJUTAN
TANTANGAN PENGELOLAAN ISU2
BIN-WAS ASET DESA STRATEGIS

1. Mendorong pemerintah desa agar mampu mengelola asset secara produktif

agar memberikan sumbangan terhadap pendapatan desa.
2. Mendorong desa agar mampu mampu menatakelolakan asset dengan efektif
dan efisien melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sekaligus memenuhi prinsip fungsional, kepastian hukum, transparansi dan
keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai ekonomi serta
dilakukan secara cepat, tepat, akurat dan tuntas.

PENGELOLAAN ASET DESA BERBASIS APLIKASI KEBIJAKAN:

PERLU
7. Kerumitan pengelolaan secara manual
8. Belum dikelola secara maksimal untuk menjadi sumber
pendapatan utama desa;
9. Penyelesaian ganti kerugian berupa uang dan kesulitan mencari
tanah pengganti yang senilai untuk proyek strategis nasional
10. Perdebatan metode pengelolaan (basis kas vs akrual)
11. Kekurangan norma pengaturan (penyertaan modal aset).
12. Kapasitas (pemahaman dan keterampilan) perangkat desa yang
masih perlu ditingkatkan khususnya terkait pemanfaatan
aplikasi sipades 2.0
DASAR HUKUM PENGELOLAAN ASET
DESA DAN APLIKASI

1. UU NOMOR 6 TAHUN 2014

PENGELOLAAN 2. PP NOMOR 43 TAHUN 2014
ASET 3. PERMENDAGRI NO. 01 TAHUN
2016

1. PERPRES NO. 95/2018 TENTANG

SISTEM PEMERINTAHAN
BERBASIS ELEKTRONIK.
2. PERPRES NOMOR 39 TAHUN 2009
PENERAPAN TTG SATU DATA INDONESIA
TIK 3. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 11
(APLIKASI) TAHUN 2015 TENTANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4. PERMENDAGRI NOMOR 67 TAHUN
2020 TTG RENSTRA KEMENDAGRI
TAHUN 2020-2024 5
 URGENSI PENGELOLAAN KEUANGAN & ASET DESA

HUKUM KELANGKAAN, “THE LAW OF SCARCITY” PENDUDUK

1. SUMBER
BERTAMBAH MENURUT DERET UKUR, SUMBER DAYA BERTAMBAH
DAYA
MENURUT DERET HITUNG, TERJADI KETIMPANGAN ANTARA
TERBATAS
KEBUTUHAN DENGAN ALAT PEMENUH KEBUTUHAN
2. DINAMIKA ERA TIK, RUTINITAS BENCANA SERTA TUNTUTAN RAKYAT
LINGKUNGAN TERHADAP PEMERINTAH UNTUK MEWUJUDKAN PELAYANAN
PEMERITAHAN YANG SERBA CEPAT, TEPAT, AKURAT & TUNTAS
3. ANGGARAN TAHUN 2023, DESA DENGAN PENDUDUK DIBAWAH 100
BESAR ORANG MINIMAL MENGELOLA DD Rp. 490.000.000
4. KEBIJAKAN SPBE (Perpres No. 95/2018), SATU DATA INDONESIA
PEMERINTAH (Perpres No. 39/2019),
MENGELOLA SUMBER DAYA DENGAN AKUNTABEL,
5. TANGGUNG
TRANSPARAN, EFEKTIF DAN EFISIEN, MENGHINDARI
JAWAB
PEMBOROSAN AGAR TERSEDIA SUMBER DAYA YANG CUKUP
PEMERINTAH UNTUK ANAK CUCU KITA.

MEMERLUKAN
PERLU PEMERINTAHAN TIDAK
TIK ADOPSI
KECANGGIHAN TATA BISA DIKELOLA MANUAL
KELOLA PEMERINTAHAN
MAMPU OLAH DATA DLM JUMLAH YG BESAR DLM 1. SISKEUDES 2.0.4
WAKTU YG SINGKAT, DENGAN HASIL YG 2. SIPADES VERSI
AKURAT, TEPAT SERTA SUMBER DAYA MINIMAL
2.0 (ONLINE)
MAMPU MEWUJUDKAN AZAS2 PENGELOLAAN 3. KONSOLIDASI
6
KEUANGAN DAN ASET DESA KEUANGAN DESA
TANTANGAN BINWAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DESA

1. MENDORONG PENINGKATAN AKUNTABILITAS PKD DAN

ASET DESA
2. MENDORONG PKD DAN ASET DESA SEBAGAI INSTRUMEN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
3. MENDORONG PEMERINTAH DESA AGAR MAMPU
MENGELOLA ASET SECARA PRODUKTIF AGAR
MEMBERIKAN SUMBANGAN TERHADAP PENDAPATAN DESA.
4. MENDORONG DESA DALAM MEMANFAATKAN
PERKEMBANGAN/KECANGGIHAN TIK AGAR MAMPU MAMPU
MENATAKELOLAKAN KEUANGAN DAN ASET DENGAN
EFEKTIF DAN EFISIEN, AKUNTABEL DAN TRANSPARAN
SERTA DILAKUKAN SECARA CEPAT, TEPAT, AKURAT DAN
TUNTAS, SEKALIGUS MEMENUHI PRINSIP FUNGSIONAL,
KEPASTIAN HUKUM, TRANSPARANSI DAN KETERBUKAAN,
EFISIENSI, AKUNTABILITAS, DAN KEPASTIAN NILAI SERTA
DILAKUKAN SECARA CEPAT, TEPAT, AKURAT DAN TUNTAS.
 KEMENDGARI LANGKAH
C.Q. Dilaksanakan melalui
DITJEN BPD
1. Perumusan
ARAH KEBIJAKAN: Regulasi (UU, PP,
TUPOKSI 1. Mendorong desa Permendagri)
agar mampu 2. Sosialisasi, bimtek,
mengelola keuangan rakor, monev dll
secara produktif
Perumusan Dan OUTPUT
efektif, efisien dan
Pelaksanaan
akuntabel.
2. Mendorong desa 1. Permendagri No.
agar mampu mampu 1 Tahun 2016
Kebijakan Di menatakelolakan 2. Permendagri No.
Bidang keuangan dengan 20 Tahun 2018
Pengelolaan efektif dan efisien 3. Pedum PKD
Keuangan & melalui pemanfaatan 4. Inmendagri
Aset Desa Teknologi Informasi
dan Komunikasi. 1. Aplikasi Siskeudes
3. Penyusunan dan (2.0.4)
Pengelolaan data 2. Sipades 2.0 (online)
PKD 3. Aplikasi Konsolidasi
Keuangan Desa

Instrumen
 ASET DESA
(UU, PP dan Permendagri No. 1/2016)

YANG BERASAL DARI KEKAYAAN ASLI

PENGERTIAN BARANG DESA, DIBELI/ DIPEROLEH ATAS
(Ps. 1 angka 5 Permen) MILIK DESA BEBAN APBDesa & PEROLEHAN HAK
LAINNYA YANG SAH.

JENIS
a. kekayaan Desa yg dibeli atau diperoleh atas
beban APBN, APBD serta APBDes.
b. kekayaan Desa yg diperoleh dari hibah &
sumbangan atau yg sejenis;
c. kekayaan Desa yg diperoleh sbg
pelaksanaan dari perjanjian/kontrak & lain-
lain sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. hasil kerja sama Desa; dan
e. kekayaan Desa yg berasal dari perolehan
lainnya yang sah (UU Ps. Ps. 76 (2))
a. kekayaan Asli Desa.
b. kekayaan Milik Desa yg diperoleh datas beban
APBDesa
c. Kekayaan Desa yg diperolah dari hibah &
sumbangan atau yg sejenis;
d. kekayaan Desa yg diperoleh sbg pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak & dan/atau diperoleh berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. hasil kerja sama Desa; dan
f. kekayaan Desa yg berasal dari perolehan lainnya
yang sah, (Permendagri Ps. 2 (1))

tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan
perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian,
hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum (UU Ps. 76 (1))
WUJUD
tanah kas Desa, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan
Desa, pelelangan ikan yg dikelola oleh desa, pelelangan hasil pertanian,
hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, lain-lain
kekayaan desa, (Permen Ps. 2 (2))
 BEBERAPA NORMA DASAR PENGELOLAAN ASET DESA/
KEKAYAAN MILIK DESA (KMD), (UU Ps. 76, PP & PERMENDAGRI 1 TAHUN 2016)

KEKAYAAN MILIK PEM, & PEMDA BERSKALA LOKAL DESA YG

ADA DI DESA DAPAT DIHIBAHKAN KEPEMILIKANNYA KPD Dilaks. Sesuai
DESA (UU PS. 76 (3)) & PERMEN PS. 49 (1))
ketentuan
peraturan per-
KEKAYAAN MILIK DESA YG TELAH DIAMBIL ALIH O/ PEMDA UU-an, (Permen Ps.
KAB./KOTA DIKEMBALIKAN KPD DESA, KECUALI YG SDH DIGUNAKAN 49 )3))
U/ FASILITAS UMUM, (UU Ps. 76 (5)) & Permen Ps. 49 (2))

ASET/KEKAYAAN MILIK DESA YG BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA

PEMERINTAH DESA, (UU Ps. 76 (4)) & Permen Ps. 6 (1))

BANGUNAN MILIK DESA HARUS DILENGKAPI DGN BUKTI STATUS KEPEMILIKAN &
DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB, (UU Ps. 76 (6)) & Permen Ps. 6 (2))

DAPAT DIASURANSIKAN SESUAI KEMAMPUAN KEUANGAN DESA (Permen Ps. 6 (3))

Diserahkan atau dialihkan kepada pihak lain sbg pembayaran

tagihan atas pemerintah desa, (PP Ps. 107 (2)) & Permen Ps. 6 (4))

LARANGAN
Digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman,
(PP Ps. 107 (3)) & Permen Ps. 6 (5))

DLM RANGKA PENGAMANAN, KMD DIBERI KODE

PENGAMANAN BARANG, (PP PS. 107 (1))
BEBERAPA NORMA DASAR PENGELOLAAN ASET
DESA/ KEKAYAAN MILIK DESA (KMD), (PP Ps. 109 -113)

ADALAH PEMEGANG
KEKUASAAN KADES KEKUASAAN PENGELOLAAN
KMD (Ps. 109 (1))

MENGUASAKAN SEBAGIAN KEKUASAANNYA KEPADA

PERANGKAT DESA. (Ps. 109 (2))

TUJUAN MENINGKATKAN
PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN MASY.
KMD DESA & MENINGKATKAN
PENDAPATAN DESA, (Ps. 110 (1)
DASAR &
PEDOMAN PERDES DGN BERPEDOMAN PADA
PENGELOLAAN PERATURAN MENTERI (Permendagri No. 1
Tahun 2016, (Ps. 110 (2))
KMD
BEBERAPA NORMA DASAR PENGELOLAAN
ASET DESA (KMD) (PP Ps. 109 -113)

PENAMBAHAN DITETAPKAN DGN PERDES

& PELEPASAN SESUAI DGN KESEPAKATAN
ASET MUSDES (Ps. 111 (1))

Kekayaan Milik Pemerintah dan Pemda berskala

lokal desa DAPAT dihibahkan sesuai dgn ketentuan
peraturan per-UU-an, (Ps. 111 (2))

KMD yang telah diambil alih oleh pemda kab/ kota

dikembalikan kpd desa, kecuali yg sudah digunakan
untuk fasilitas umum, (Ps. 112 (1)), yaitu fasilitas untuk
kepentingan masy. umum ((Ps. 112 (2)),

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan KMD diatur

dengan Peraturan Menteri, (Ps. 113) (Permendagri Nomor 1 Tahun 2016),
 PENGELOLAAN ASET DESA
(UU Ps. 77 dan Permendagri)

PELAKSANAAN PENGELOLAAN ASET DESA

AZAS TUJUAN

KEPENTINGAN UMUM,
FUNGSIONAL, KEPASTIAN
HUKUM, Transparansi &
KETERBUKAAN, EFISIENSI,
EFEKTIVITAS, AKUNTABILITAS,
DAN KEPASTIAN NILAI EKONOMI
(UU Ps. 77 (1)) & Permen Ps. 3)
MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN DAN TARAF
HIDUP MASYARAKAT DESA
SERTA MENINGKATKAN
PENDAPATAN DESA, (UU Ps. 77 (2))

DIBAHAS O/ KADES BERSAMA BPD BERDASARKAN

TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN MILIK DESA
YG DIATUR DLM PP (UU Ps. 77 (3))
 KEPALA SBG PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KMD
DESA (PP Ps. 109 (1)) & Permen Ps. 4 (1))

P
MEMPUNYA TUGAS & TANGGUNG JAWAB
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan aset;
2. Menetapkan pembantu pengelola & petugas/ pengurus aset desa;

E 3. Menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan aset;

4. Menetapkan kebijakan pengamanan aset;
5. Mengajukan usul pengadaan, pemindahtanganan dan/atau penghapusan aset
L desa yg bersifat strategis (tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan,
tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan

A
milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum & aset lainnya milik desa, (Permen Ps. 4
(3)), melalui musyawarah desa;
6. Menyetujui usul pemindahtanganan & penghapusan aset desa sesuai batas

K kewenangan;
7. Menyetujui usul pemanfaatan aset desa selain tanah dan/atau bangunan.
(Permen Ps. 4 (2))

S DALAM MELAKSANAKAN KEKUASAANNYA, DAPAT MENGUASAKAN SEBAGIAN

A KEKUASAANNYA KEPADA PERANGKAT DESA, (Permen Ps. 4 (4)), yang terdiri atas:
1. Sekdes selaku pembantu pengelola aset; Dalam posisi ini sekdes mempunyai tugas:
a. Meneliti renc. Kebutuhan aset desa, b. meneliti renc. Kebutuhan pemeliharaan
N aset desa, c. mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan, &
pemindahtanganan aset desa yg telah disetujui oleh kades, d. melakukan koordinsi

A
dalam pelaks. Inventarisasi aset desa, e. melakukan pengawasan & pengendalian
atas pengelolaan aset desa, (Permen Ps. 5 (1))
2. Unsur perangkat desa sebagai petugas/ pengurus (berasal dari kepala urusan) aset
desa dgn tugas & tanggung jawab:
a. mengajukan renc. Kebutuhan aset, b. mengajukan permohonan penetapan
penggunaan aset kepada kades, c. melakukan inventarisasi aset, d. mengamankan
& memelihara aset desa yang dikelolanya, dan e. menyusun & menyampaikan
laporan aset desa (Permen Ps. 5 (2))
 PENGERTIAN/RULINK/RANGKAIAN
KEGIATAN PENGELOLAAN ASET DESA

Perenc. penga- Peng- Peman-

start daan gunaan faatan

PENGERTIAN: Peng-
dal Rangkaian kegiatan mulai dari amanan
perenc., pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian, pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian
Peng-
was kekayaan milik desa/ aset desa (PP hapusan
Ps. 108) & Pemen Ps. 1 (angka 6) &
Ps. 7)

Pemin-
Penilai- Pelapor- Penata- dah
bin tangan-
an an usahaan
an
15
 PENJELASAN TAHAP DEMI TAHAP
(Permendagri Ps. 8 s.d. 46)

Perenc. PROSES PENENTUAN KEBUTUHAN DAN

(Ps. 8 (1) & (2) PENGANGGARAN ASET

DITUANGKAN/ DISUSUN DLM RPJMDesa (untuk kebutuhan aset 6

tahun) DAN RKP DESA (untuk kebutuhan aset 1 tahun) SERTA
dianggarkan DALAM APBDESA, SETELAH MEMPERHATIKAN
KETERSEDIAAN ASET DESA YG ADA

PROSES PRINSIP2 EFEKTIF EFISIEN,

penga- mengacu TRANSPARAN & TERBUKA, BERSAING,
PEMENUHAN
daan KEBUTUHAN ADIL/TIDAK DISKRIMINATIF DAN
BARANG AKUNTABEL, ( Permen Ps. 9 (1) )

DIATUR DENGAN PERATURAN BUPATI/WALKOT YG

BERPEDOMAN PD PERATURAN PER-UU-AN, Permen Ps. 9 (2))

1. UNTUK MENDUKUNG PENYELENGGARAAN PEM-AN DESA;

Peng-
2. STATUS PENGGUNAANNYA DITETAPKAN SETIAP TAHUN
gunaan DENGAN KEP. KEPALA DESA, (Permen Ps. 10 (1) & (2)
 PENJELASAN TAHAP DEMI TAHAP
(Permendagri Ps. 8 s.d. 46)

DAPAT DILAKS. SEPANJANG TIDAK DIPERGUNAKAN

Peman- PRINSIP LANGSUNG UNTUK MENUNJANG PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA:
faatan,
(Permen Ps. 11 (1)
– (3) ) BENTUK

PINJAM KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH/BGS ATAU

SEWA
PAKAI PEMANFAATAN BANGUN SERAH GUNA/BSG)

DITETAPKAN DALAM PERDES HASILNYA MERUPAKAN PENDAPATAN DESA & WAJIB

MASUK KE REKENING KAS DESA, (Permen Ps. 18)

TIDAK MENGUBAH 1. Para pihak yg terikat dalam

STATUS KEPEMILIKAN perjanjian
ASET DESA 2. Objek perjanjian sewa
3. Jenis, luas atau jumlah barang,
SYARAT/ JANGKA WAKTU MAKS. besaran sewa & jangka waktu
KETENTUAN, 3 TAHUN & DAPAT 4. Tanggungjawab penyewa atas
(Permen Ps. 12 biaya operasional & pemeliharaan
(1-3)) DIPERPANJANG
selama jangka waktu sewa
5. Hak & kewajiban para pihak
DILAKSANAKAN
6. Keadaan force majeure
BERDASARKAN
7. Persyaratan lain yg dianggap perlu
PERJANJIAN YANG
SEKURANG2NYA MEMUAT:
 PEMANFAATAN ASET DESA

OLEH PEMERINTAH DESA DENGAN

PELAKU
PEMERINTAH DESA LAINNYA SERTA LKD

TANAH, BANGUNAN & ASET BERGERAK

Perkecualian BERUPA KENDARAAN BERMOTOR (tidak bisa
di-pinjam pakai-kan)

PINJAM JANGKA PALING LAMA 7 HARI DAN DAPAT

PAKAI, WAKTU DIPERPANJANG
(Permen Ps.
13)
DILAKSANAKAN BERDASARKAN PERJANJIAN
YANG SEKURANG2NYA MEMUAT:
a. PARA PIHAK YANG TERIKAT DALAM PERJANJIAN;
b. JENIS & JUMLAH BARANG YG DIPINJAMKAN
c. JANGKA WAKTU PINJAM PAKAI
d. OBYEK PERJANJIAN PINJAM PAKAI;
INSTRUMEN e. TANGGUNGJAWAB PEMINJAM ATAS BIAYA
OPERASIONAL & PEMELIHARAAN SELAMA JANGKA
WAKTU PEMINJAMAN
f. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK;
g. PENYELESAIAN PERSELISIHAN;
h. KEADAAN DI LUAR KEMAMPUAN PARA PIHAK (FORCE
MAJEURE); &
i. PERSYARATAN LAIN YG DIANGGAP PERLU
 PEMANFAATAN ASET DESA
1. MENGOPTIMALKAN DAYA GUNA & HASIL GUNA
Dasar
ASET DESA
Pertimbangan 2. MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA

SUBYEK PEMDES DENGAN PIHAK LAIN

OBYEK TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

1. Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dlm

APBDesa U/ memenuhi biaya operasional/ pemeliharaan/
KERJA- perbaikan thdp tanah dan/atau bangunan dimaksud ;
2. Pihak lain yg diajak kerjasama dilarang
SAMA SYARAT menjaminkan/menggadaikan aset desa yg menjadi objek
PEMAN- kerjasama pemanfaatan ;
3. Jangka waktu paling lama 15 tahun & dapat diperpanjang.
FAATAN/ 4. Dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
KSP Bupati/Walikota (Permen Ps. 17 )
(Permen Ps. 14)

Surat Perjanjian yg memuat: 1. Para pihak yg terikat

dalam perjanjian; 2. Objek perjanjian sewa; 3. jangka
INSTRUMEN waktu; 4. Hak & kewajiban para pihak; 5. penyelesaian
perselisihan; 6. Keadaan force majeure; 6. Peninjauan
pelaksanaan perjanjian.

1. Membayar Kontribusi Tetap Setiap Tahun selama jangka

waktu pengoperasian yg telah ditetapkan, & pembagian
KEWAJIBAN keuntungan hasil KSP melalui rekening kas desa
PIHAK LAIN 2. Membayar semua biaya persiapan & pelaksanaan
kerjasama pemanfaatan
 PEMANFAATAN ASET DESA (BSG-BGS)
(Permen Ps. 15)

Bangun Guna Serah, yang selanjutnya disingkat

BGS, adalah Pemanfaatan BMN berupa tanah oleh
Pihak Lain dengan cara mendirikan bangunan dan/
atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian
B didayagunakan oleh Pihak Lain tersebut dalam
P
G jangka waktu tertentu yang telah disepakati,
E untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah
S
N beserta bangunan dan/ atau sarana berikut
G fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu,
(Ref: Pasal 15 PMK No. 115/PMK.06/2020 TTG
E PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA)
R
T
Bangun Serah Guna, yang selanjutnya disingkat
I BSG, adalah Pemanfaatan BMN berupa tanah oleh
A Pihak Lain dengan cara mendirikan bangunan dan/
N B atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah
S selesai pembangunannya diserahkan untuk
G didayagunakan oleh Pihak Lain tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang disepakati, (Ref: Pasal
16 PMK No. 115/PMK.06/2020 TTG PEMANFAATAN
BARANG MILIK NEGARA)
 PEMANFAATAN ASET DESA
(Permen Ps. 15)
a. Pemdes memerlukan bangunan & fasilitas bagi
Dasar penyelenggaraan pem-an desa
Pertimbangan b. Tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk penyediaan
bangunan & fasilitas tersebut

JANGKA PALING LAMA 20 (DUA PULUH) TAHUN DAN DAPAT DIPERPANJANG

SETELAH TERLEBIH DAHULU DILAKUKAN EVALUASI OLEH TIM YANG
WAKTU DIBENTUK KEPALA DESA DAN DIFASILITASI PEMERINTAH KAB./KOTA

B Dalam hal BGS/BSG diperpanjang, maka pemanfaatan dilakukan dengan

model KSP
S
G SYARAT DILAKS. SETELAH MENDAPAT IJIN TERTULIS DARI BUPATI/ WALIKOTA

- Diatur dengan Surat Perjanjian yang memuat:

B I 1.Para pihak yang terikat dalam perjanjian;
N 2.Objek bangun guna serah;
G S 3.Jangka waktu bangun para pihak yang terikat dalam perjanjian;
S T 4.Penyelesaiaan perselisihan;
R 5.Keadaan diluar kemampuan para pihak (force majeure); dan
6.Persyaratan lain yang di anggap perlu;
U 7.Bangunan & fasilitasnya yg menjadi bagian hasil dari pelaksanaan BGS
M atau BSG harus dilengkapi dgn izin IMB atas nama pemerintah desa.
E
N 1. Wajib Membayar kontribusi ke rekening kas desa setiap tahun yg
besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan tim yg dibentuk oleh
pemda kab/kota;
KEWAJIBAN
2. Wajib Memelihara objek BGS-BSG.
&
LARANGAN Dilarang Menjaminkan, menggadaikan/ memindahtangankan tanah
PIHAK yg menjadi objek BGS-BSG
LAIN
 PENJELASAN
KEPALA DESA Wajib melakukan
PELAKU pengamanan untuk
mencegah hilangnya
PERANGKAT DESA aset desa

Pembukuan, inventarisasi, pelaporan

ADMINISTRASI & penyimpanan dokumen
kepemilikan.
Peng- Mencegah penurunan fungsi & jumlah
BENTUK
amanan dan hilangnya barang, penyimpanan &
(Permen Ps. 19) pemeliharaan
FISIK
Khusus untuk tanah & bangunan dgn
pemagaran & pemasangan tanda batas

HUKUM Melengkapi bukti status kepemilikan

BIAYA DIBEBANKAN PADA APBDesa

Wajib melakukan
KEPALA DESA pemeliharaan untuk
PELAKU Untuk menjaga agar
Pemeli- PERANGKAT aset tetap dalam kondisi
baik, sehingga dapat
DESA
haraan digunakan secara
(Permen Ps. 20) berdaya guna
DIBEBANKAN
BIAYA
PADA APBDesa
 PENJELASAN
MERUPAKAN TINDAKAN MENGHAPUS/MENIADAKAN
esensi
ASET DESA DARI BUKU DATA INVENTARIS DESA
Peng-
hapusan
(Permen Ps. 21) SEBAB

BERALIH
PEMUSNAHAN SEBAB LAINNYA
KEPEMILIKAN

1. Pemindahtanganan DGN KETENTUAN

A atas aset desa HILANG
N kepada pihak lain
T
A
A Berupa aset yg sudah
N
R tidak dapat dimanfaatkan
2. Putusan pengadilan yg T
A dan/atau tidak memiliki
telah mempunyai A
LAIN nilai ekonomis spt: meja KECURIAN
kekuatan hukum tetap R
kursi, komputer
A

LAIN
Desa yg kehilangan hak
sbg akibat putusan Dibuatkan berita acara
pengadilan wajib pemusnahan sbg dasar TERBAKAR
menghapus dari daftar penetapan keputusan
inventaris aset milik kades tentang
desa pemusnahan
 PENJELASAN
ASET STRATEGIS:
ASET STRATEGIS Terlebih dahulu dibuatkan berita acara &
& ASET TIDAK ditetapkan dgn keputusan kades setelah
mendapat persetujuan Bupati/ Walikota (Ps. 22)
STRATEGIS

ASET TIDAK STRATEGIS:

Tidak perlu mendapat persetujuan Bupati/
Walikota, (Pasal 23 (2) )

Terlebih dahulu dibuatkan berita acara &

ditetapkan dengan keputusan kades

Peng- ASET DESA YG Uang penggantinya diserahkan kepada pemda

hapusan DIHAPUS
kab/kota sebagai pendapatan daerah (Permen Ps.
24 (1)
(Permen Ps. 22-
24) ASET DESA YG
DIGABUNG (sbg UANG PENGGANTINYA MENJADI MILIK DESA
dampak (Permen Ps. 24 (2) )
pembangunan)
Merupakan pendapatan desa yg
diprioritaskan untuk pemb. Sarana &
ASET DESA YG prasarana desa, ( Permen Ps. 24 (3) )
DIHAPUS/
DIGABUNG (sbg Aset desa yang desa-nya dihapus menjadi milik
dampak desa yang digabung/ milik desa hasil
penataan desa) penggabungan, (Permen Ps. 24 (4))
 PENJELASAN

Pemindah- pengertian TINDAKAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET DESA.

tanganan
(Permen Ps. 25 - BENTUK
27) ( Permen Ps. 25 (1 & 2) )

PENJUALAN TUKAR MENUKAR PENYERTAAN MODAL PEMDES.

A KHUSUS UTK TANAH

S DAN/ATAU BANGUNAN
E 1. Aset desa yg tidak
T memiliki nilai PENJUALAN
manfaat dan/atau LANGSUNG: meja, Dilengkapi dgn bukti
DESA nilai ekonomis dlm kursi, komputer, mesin
D penjualan & ditetapkan
mendukung tik, tumbuhan & ternak dlm keputusan kades
A penyelenggaraan
P pem-an desa;
A Dpt melalui
2. Berupa tanaman Hasil penjualan
T tumbuhan & ternak dimasukkan dlm
yg dikelola oleh LELANG: kendaraan rekening kas desa
D pemdes spt: pohon bermotor, peralatan
I sebagai PAD
jati, meranti, mesin
J bambu, sapi,
U kambing, (Ps.26)
A Berupa Tanah Kas Desa dlm rangka pendirian,
L pengembangan & peningkatan kinerja
BILA BUMDesa, (Ps. 27)
 STRUKTUR HUBUNGAN ANTARA
PENGHAPUSAN DAN PEMINDAHTANGANAN
MERUPAKAN TINDAKAN MENGHAPUS/MENIADAKAN
esensi
Peng- ASET DESA DARI BUKU DATA INVENTARIS DESA

hapusan
(Permen Ps. 21) SEBAB

BERALIH
PEMUSNAHAN SEBAB LAINNYA
KEPEMILIKAN

Aset desa dapat dijual

bila:
1. Pemindahtanganan 1. PENJUALAN 1. Aset desa yg tidak
A atas aset desa memiliki nilai manfaat
N kepada pihak lain
2. TUKAR dan/atau nilai
T
MENUKAR ekonomis dlm
A
mendukung
R
penyelenggaraan pem-
A Desa yg kehilangan hak an desa;
LAIN KHUSUS UTK TANAH
sbg akibat putusan 2. Berupa tanaman
DAN/ATAU BANGUNAN
pengadilan wajib tumbuhan & ternak yg
menghapus dari daftar dikelola oleh pemdes
inventaris aset milik spt: pohon jati,
desa 3. PENYERTAAN meranti, bambu, sapi,
MODAL PEMDES. kambing, (Ps.26)

2. Putusan pengadilan yg
telah mempunyai Berupa Tanah Kas Desa dlm rangka pendirian,
kekuatan hukum tetap pengembangan & peningkatan kinerja BUMDesa, (Ps. 27)
 PENJELASAN
Adalah Rangkaian Kegiatan Yang Dilakukan Meliputi
PENGERTIAN Pembukuan, Inventarisasi Dan Pelaporan Aset Desa
Penata- Sesuai Dgn Ketentuan Yg Berlaku, (Ps. 1 hurup angka 23)
usahaan
(Pemen Ps. 1 Aset desa yg sudah ditetapkan
& 28)
BENTUK
penggunaannya harus diinventarisir dalam
buku inventaris desa dan diberi kodefikasi,
(Permen Ps. 28 (1) )

Pemberian kodefikasi mengacu pada

Pedoman Umum mengenai kodefikasi aset
desa ( Permen Ps. 28 (2)

Proses kegiatan pengukuran yg didasarkan pada

data/fakta yg objektif & relevan dgn menggunakan
DEFINISI metode/teknik tertentu untuk memperoleh nilai aset
Penilaian desa
(Permen Ps. 29)

PELAKSANA

PEMDA KAB/KOTA BERSAMA PEMDES PENILAI PEMERINTAH ATAU PENILAI PUBLIK

MELAKUKAN INVENTARISASI & PENILAIAN UNTUK PENILAIAN ASET BERUPA TANAH
ASET DESA SESUAI KETENTUAN DAN/BANGUNAN YANG AKAN DIMANFAATKAN
PERATURAN PER-UU-AN, (Ps. 29 (1) ) ATAU DIPINDAHTANGANKAN, (Ps. 29 (2) )
KHUSUS PENJELASAN LEBIH LANJUT TENTANG
TUKAR MENUKAR (BAB III PERMEN)
BENTUK PEMINDAHTANGANAN ASET DESA (Permen Ps. 25 )

PENJUALAN TUKAR MENUKAR PENYERTAAN MODAL PEMDES.

KHUSUS UNTUK DAN/ATAU

TANAH
BANGUNAN
Untuk
Dilakukan sesuai dengan peraturan
kepentingan
per-UU-an (Permen Ps. 33 (1) )
umum
Dilaksanakan dengan ketentuan:
1. Dilakukan setelah terjadi kesepakatan besaran
ALASAN ganti rugi sesuai harga yg menguntungkan desa
(Ps. 32 - 33 ) Bukan untuk
dgn menggunakan nilai wajar hasil perhitungan
kepentingan tenaga penilai;
umum 2. Apabila tanah pengganti belum tersedia, maka
terlebih dahulu dapat diberikan berupa uang, yg
harus digunakan untuk membeli tanah pengganti yg
senilai
3. Tanah pengganti diutamakan berlokasi di desa
Tanah milik setempat;
desa yang 4. Bila tanah pengganti tidak tersedia di desa
berada di setempat, maka dapat berlokasi dlm satu
luar desa kecamatan dan/atau kecamatan lain yg berbatasan
langsung. (Permen Ps. 33 (2) )
 PROSES TUKAR MENUKAR (TM) TANAH MILIK DESA (TMD)
UNTUK KEPENTINGAN UMUM (Permen Ps. 34 – 35 )
1. TANAH PENGGANTI Sampai surat hasil musdes ttg TM tanah
GUB.
BERLOKASI DI milik desa dengan calon lokasi tanah
DESA SETEMPAT pengganti berada di desa setempat
3
B 1
KADES BUPATI/ WALIKOTA
I
L 2 Sampaikan permohonan ijin
A
1. Dapat lakukan kunlap & verifikasi data sebelum beri persetujuan; GUB.
5 2. Persetujuan
3. Melaporkan hasil TM-TMD kpd MDN (setelah Perdes ditetapkan) 4
Penyampaian hasil tinjau &
2. TANAH PENGGANTI Sampai surat hasil musdes ttg TM TMD verifikasi lapangan sbg
TIDAK TERSEDIA DI dengan calon lokasi tanah pengganti bahan pertimbangan
DESA SETEMPAT tidak berada di desa setempat pemberian persetujuan

1
KADES BUPATI/ WALIKOTA

2 Sampaikan permohonan ijin

6 3
KADES TETAPKAN PERDES TTG TM-TMD

1. Bupati/walikota tinjau lapangan (u/ mengetahui kondisi fisik TMD & lokasi calon pengganti
TMD, (Ps. 35 (1) ) & verifikasi data (untuk memperloleh bukti formil melalui pertemuan yg
dihadiri oleh pemdes, BPD, para pihak, pemilik tanah, aparat kecamatan, aparat pemda
kab/kota & provinsi dan/atau instansi tekait lainnya Ps. 35 (2)) u/ mendapatkan kebenaran
materiil & formil yg dituangkan dalam berita acara, (Ps. 34 (2).
2. Berita acara dimaksud ditandatangani para pihak dan/atau instansi lainnya dengan muatan: a.
hasil musyawarah; b. letak, luasan, harga wajar, type tanah desa berdasarkan
penggunaannya; c. bukti kepemilikan tanah desa yg ditukar & penggantinya (Ps. 35 (3 & 4)
 RINGKASAN STRUKTUR TUKAR
MENUKAR TANAH MILIK DESA
BENTUK PEMINDAHTANGANAN ASET DESA,
(Permen Ps. 25 & 32-42 )

PENJUALAN TUKAR MENUKAR PENYERTAAN MODAL PEMDES.

TANAH KHUSUS UNTUK DAN/ATAU BANGUNAN

1. KEADAAN TANAH PENGGANTI

BERLOKASI DI DESA SETEMPAT
Untuk kepentingan
umum IJIN BUPATI SETELAH
2. KEADAAN TANAH
MENDAPAT
PENGGANTI TIDAK TERSEDIA
ALASAN DI DESA SETEMPAT
PERSETUJUAN
GUBERNUR
(Ps. 32 - 33 )
1. KEADAAN TANAH
Bukan untuk PENGGANTI BERLOKASI DI ijin dari Bupati/
kepentingan umum DESA SETEMPAT Walikota,
(Seperti Gubernur, &
pengembangan
2. KEADAAN TANAH persetujuan
kawasan industri &
perumahan) PENGGANTI TDK TERSEDIA Menteri.
DI DESA SETEMPAT

Tanah kas desa selain untuk kepentingan IJIN BUPATI TANPA

umum dan bukan untuk kepentingan umum, PERSETUJUAN GUBERNUR
(Ps. 32 huruf c).
 KETENTUAN LEBIH LANJUT GANTI RUGI
BERUPA UANG (Sebagaimana tersebut dlm Ps. 36 ayat (2) hurup b)

BILA DIBELIKAN TANAH

PENGGANTI & TERDAPAT DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
SELISIH UANG YG RELATIF MEMBELI ASET SELAIN
SEDIKIT, ATAU GANTI RUGI TANAH, (Ps. 36 (1)
RELATIF KECIL, MAKA

BESARAN & PENGGUNAAN SELISIH

UANG DIATUR OLEH BUPATI/
WALIKOTA, (Ps. 36 (2)

SELISIH UANG DIMASUKAN DALAM KAS

DESA DAN PENGGUNAANNYA
DITETAPKAN DALAM APBDesa (Ps. 36 (3)
 TUKAR – MENUKAR BUKAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM (Permen Ps. 38)

Hanya dapat dilakukan bila ada

kepentingan nasional yg lebih penting
1 SYARAT & strategis (seperti kawasan industri
& perumahan, ayat (2)) dg tetap
menyesuaikan dg RT/RW, (Ayat (1))

1. Dilakukan setelah terjadi kesepakatan

besaran ganti rugi sesuai harga yg
menguntungkan desa dgn
menggunakan nilai wajar hasil
perhitungan tenaga penilai;
2 2. Tanah pengganti diusahakan berlokasi
KETENTUAN
PELAKSANAAN
di desa setempat.
3. Bila tanah pengganti tidak tersedia di
desa setempat, maka dapat berlokasi
dlm satu kecamatan dan/atau
kecamatan lain yg berbatasan langsung
(Ayat (3)
 PROSES TM BUKAN UNTUK
3 KEPENTINGAN UMUM (Permen Ps. 39 - 41)
tinjauan lapangan & verifikasi data untuk memperoleh kebenaran formil &
materiil, & dituangkan dlm BA sebelum memberi persetujuan (Ps. 41 (1))
8
MENDAGRI
1. Kajian melalui tinjauan lapangan (u/ mengetahui c.q. DIRJEN
kondisi fisik TMD & lokasi calon pengganti TMD) Permohonan
persetujuan BPD
& verifikasi data (untuk memperoleh bukti
formil melalui pertemuan yg dihadiri oleh
pemdes, BPD, para pihak, pemilik tanah, aparat 7 9
kecamatan, aparat pemda kab/kota & provinsi
dan/atau instansi tekait lainnya). 10
PERSETUJUAN
2. Dituangkan dlm BA & ditandatangani para GUBERNUR (SURAT MDN)
pihak dan/atau instansi terkait lainnya yg (Ps. 41 (2) )
memuat: a. hasil musyawarah, letak, luasan, 6
harga wajar, tipe tanah desa berdasarkan
penggunaannya, bukti kepemilikan TMD &
penggantinya.
3. 1 & 2 Dasar pemberian ijin, (Ps. 39 & Ps. 40) Permohonan ijin +
hasil kajian 5

BUPATI Bahan
2 Mengajukan permohonan ijin
3 pertimbangan

Dgn S.K. Bupati Tim Kajian Kab. BENTUK

4

Beranggotakan SKPD terkait sesuai Kaji peningkatan ekonomi desa,

kebutuhan, & mengikutsertakan tenaga apakah menguntungkan atau
penilai profesional sesuai bidangnya merugikan aset desa

Bahas bersama u/ persetujuan, Perdes

KADES ditetapkan setelah ada persetujuan BPD
1
 TM TKD SELAIN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
& BUKAN KEPENTINGAN UMUM, (Permen Ps. 42)

TMD yg berada di luar desa atau TMD

tidak satu hamparan yg terhimpit oleh
SYARAT hamparan tanah pihak lain, dan/atau TMD
KONDISI yg di dalamnya terdapat tanah pihak lain
dapat dilakukan TM ke lokasi desa
setempat, (Permen Ps. 42(1))

Untuk meningkatkan efektivitas

UMUM TUJUAN pengelolaan TMD agar lebih berdaya
guna dan berhasil guna,
(Permen Ps. 42 (2) )

1. TM harus dilakukan dengan tanah

yang senilai (tanah yg ditukar dg
tanah pengganti)
KETENTUAN 2. Ditetapkan dengan Perdes tentang
TM TM-TMD
3. Perdes ditetapkan setelah
mendapat ijin Bupati/Walikota
(Permen Ps. 42 (3))
 ADMINISTRASI & PEMBIAYAAN TM, SERTA
PENGATURAN LEBIH LANJUT ASET (Permen Ps. 43 - 45)

PEMBIAYAAN
JENIS TM (PROSES TM S.D. PENYELESAIAN PEMBEBANAN
SERTIFIKAT TANAH PENGGANTI)

TM UNTUK KEPENTINGAN UMUM

TM BUKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PIHAK
PEMOHON

TM SELAIN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

& BUKAN KEPENTINGAN UMUM

Aset desa yg ditukar, dihapus dari

PENGADMINISTRASIAN/ daftar inventaris desa, & penggantinya
PENCATATAN dicatat dalam daftar inventaris desa,
(Ps. 43)

PENGATURAN LEBIH DENGAN PERATURAN BUPATI/

LANJUT TM WALIKOTA, (Ps. 45)
 BINWAS & PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN ASET DESA, (Permen Ps. 46 & 47)

BINWAS
(Ps. 46)

PELAKU TINDAKAN

MDN MELALUI Melakukan binwas terhadap

DIRJEN BPD pelaksanaan pengelolaan aset desa

Melakukan binwas terhadap

GUBERNUR
pelaksanaan pengelolaan aset desa

BUPATI/ Melakukan binwas terhadap

WALIKOTA pelaksanaan pengelolaan aset desa

DAPAT LIMPAHKAN
KEPADA
CAMAT UNTUK

PENGELOLAAN ASET DESA

PEMBIAYAAN DIBEBANKAN PADA APBDesa, (Ps. 47)
 KETENTUAN PERALIHAN & PENUTUP
PENGELOLAAN ASET DESA , (Permen Ps. 48 6 & 50)

Pengelolaan Aset Desa khususnya yg

terkait dgn pemanfaatan &
pemindahtanganan yg sudah berjalan
dan/atau sedang dalam proses
PERALIHAN sebelum diundangkannya
(Ps. 48)
Permendagri ini, tetap dapat
dilaksanakan sepanjang tidak
bertentangan dengan Permendagri
ini.

Semua ketentuan yang mengatur

mengenai kekayaan desa, wajib
PENUTUP menyesuaikan, dengan berpedoman pada
(Ps. 50)
Permendagri ini paling lambat 1 (satu)
tahun sejak ditetapkan (7 Januari 2016)
MATUR SUKSME
TENGKYU
TERIMA KASIH
ARIGATO
HATUR NUHUN
MATUR SUWUN
MARI DISIPLIN MENERAPKAN 3M ( MENJAGA JARAK,
MENGGUNAKAN MASKER, DAN MENCUCI TANGAN)