Implementasi dan Upaya Pencegahan Penyimpangan

Oleh:

Dr. Undang Mugopal, SH., M.Hum.

KEPALA BIRO HUKUM, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI RI
Tugas
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi:

Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

• pembangunan desa dan kawasan perdesaan,
• pemberdayaan masyarakat desa,
• percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigasi
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerinahan negara.
 Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa
1 aman pada seluruh warga negara

2 Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

3 dalam kerangka Negara Kesatuan
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
4 hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya

9 Agenda Nawacita 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

Nawacita 3: 7 ekonomi domestik
“Komitmen Pemerintah
Mewujudkan Pemerataan 8 Melakukan revolusi karakter bangsa
Pembangunan”
9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
DASAR HUKUM
PELAKSANAAN DANA
DESA
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 ttg Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 ttg Perubahan Kedua

atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang bersumber dari APBN

Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 16 Tahun 2018

Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
DESA SEMAKIN MAKMUR
Program Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan meningkatkan kemakmuran rakyat
di desa, angka kemiskinan turun, inflasi
turun, sehingga meningkatkan Kinerja
Pembangunan Desa.
(KIS, KIP, Program Keluarga Harapan)
BESARAN TAHAP
PENCAIRAN DANA DESA
Ketiga, 40% Juli
2018
Kedua, 40%
Akhir Maret 2018
paling lambat
minggu keempat
20% Tahap Juni 2018
Pertama

Daerah telah
menyampaikan
ke KPPN (Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan (PMK) Nomor 225/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Negara) Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2018
 Transparan
ASAS – ASAS
PENGELOLAAN
DANA DESA
Tertib Asas-Asas
dan Pengelolaan
Akuntabel
disiplin Keuangan
anggaran Desa

Partisipatif
 ASAS PENGELOLAAN DANA DESA
ASAS PENUNJUK PERWUJUDAN
TRANSPARAN • MEMUDAHKAN AKSES PUBLIK TERHADAP
INFORMASI;
• PENYEBARTAHUAN INFORMASI TERKAIT
PENGELOLAAN DANA DESA;
AKUNTABEL • KESESUAIAN DG KETENTUAN;
• LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN;
• INFORMASI KEPADA PUBLIK.
PERTISPATIF • KETERLIBATAN EFEKTIF MASYARAKAT;
• MEMBUKA RUANG BAGI ERANSERTA
MASYARAKAT.
TERTIB & • TAAT HUKUM;
DISIPLIN • TEPAT WAKTU, TEPAT JUMLAH;
• SESUAI PERATURAN.
MENGAPA PENTING
• MEMENUHI HAK MASYARAKAT;
• MENGHINDARI TERJADINYA
KONFLIK
• MEMPEROLEH LEGITIMASI
MASYARAKAT;
• MENDAPAT KEPERCAYAAN
MASYARAKAT.
• MEMENUHI HAK MASYARAKAT;
• MENUMBUHKAN RASA MEMILIKI;
• MENINGKATKAN KESWADAYAAN
MASY.
• MENGHINDARI PENYIMPANGAN;
• MENINGKATKAN
PROFESIONALITAS.
 TUJUAN
MEWUJUDKAN DESA YANG MAJU, MANDIRI,
DEMOKRATIS.

PERENCANAAN
DIBAHAS DAN DIPUTUSKAN DALAM MUSYAWARAH DESA

PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASY. al
PRUDES/PRUKADES; BUMDES; EMBUNG DAN SORGA.

DANA PELAKSANAAN
KEGIATAN SWAKELOLA DAN PADAT KARYA TUNAI

DESA
PENGADAAN
BARANG DAN SWAKELOLA ATAU MELALUI PENYEDIA BARANG DAN
JASA JASA

ASAS
PENGELOLAAN TRANSPARAN; AKUNTABEL; PARTISIPATIF; TERTIB DAN
DISIPLIN

PENGAWASAN
OLEH MASYARAKAT DAN LEMBAGA YG BERWENANG

LAPORAN/LPJ
BENAR SESUAI DG KENYATAAN, DAN TEPAT WAKTU
DANA DESA: BENTUK POTENSI
PENYIMPANGAN DAN PENYALAHGUNAAN
 KECENDERUNGAN KEJADIAN
PENYIMPANGAN PENGELOLAAN DANA DESA
TIDAK MURNI KESALAHAN KEPALA DESA
UNSUR KE ALPA-AN/KEKHILAFAN
• KESALAHAN BISA TERJADI KARENA
KELEMAHAN DALAM ADMINISTRASI
KEUANGAN
• TERJADI KESALAHAN PERENCANAAN
• TERJADI KESALAHAN DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN
• PENYUSUNAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
• KESALAHAN ESTIMASI BIAYA
MURNI KESALAHAN KEPALA DESA
UNSUR DISENGAJA
• DUPLIKASI ANGGARAN (DOUBLE ANGGARAN)
• PENGGUNAAN DANA TIDAK SESUAI
PERUNTUKAN
• PUNGUTAN ATAU PEMOTONGAN DANA DESA
OLEH OKNUM PEJABAT KECAMATAN ATAU
KABUPATEN.
• MEMBUAT PERJALANAN DINAS FIKTIF KEPALA
DESA DAN JAJARANNYA.
• PENGELEMBUNGAN (MARK UP) PEMBAYARAN
HONORARIUM PERANGKAT DESA.
• PENGELEMBUNGAN (MARK UP) PEMBAYARAN
ALAT TULIS KANTOR.
• MEMBUAT KEGIATAN ATAU PROYEK FIKTIF YANG
DANANYA DIBEBANKAN DARI DANA DESA.
 Modus Korupsi Dana Desa (1)

Membuat rancangan anggaran biaya di atas harga pasar

Mempertanggungjawabkan pembiayaan bangunan fisik

dengan dana desa padahal proyek tersebut bersumber dari
sumber lain

Meminjam sementara dana desa untuk kepentingan pribadi

namun tidak dikembalikan

Membuat perjalanan dinas fiktif kepala desa dan jajarannya

Sumber : Indonesian Corruption Watch

(ICW)
 Modus Korupsi Dana Desa (2)

Memungut pajak atau retribusi desa namun hasil pungutan

tidak disetorkan ke kas desa atau kantor pajak
Pembelian inventaris kantor dengan dana desa namun
peruntukkan secara pribadi
Pemangkasan anggaran publik kemudian dialokasikan
untuk kepentingan perangkat desa
Melakukan permainan (kongkalingkong) dalam proyek
yang didanai dana desa
Membuat kegiatan atau proyek fiktif yang dananya dibebankan
dari dana desa

Sumber : Indonesian Corruption Watch

(ICW)
PETA
PERMASALAHAN
YANG MEMBERI
PELUANG REGULASI
MANAJEMEN
LAIN-LAIN
HUKUM
TEKNIS
TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN
DANA DESA
 KETIDAKTAHUAN PENYALAHGUNAAN
DANA DESA

• SISTEM
TERPAKSA
/DIPAKSA • INTERVENSI
• KEBUTUHAN

MEMAKSA • KESERAKAHAN
 MELAWAN HUKUM X KEWENANGAN
KERUGIAN NEGARA
(Pasal 2,3)
2
SUAP MENYUAP
(Pasal 5, Pasal 6, Pasal 11, Pasal 12a,
Pasal 12b, Pasal 12c, dan Pasal 12d)
7
• MENGHALANGI PENYIDIKAN PENGGELAPAN DALAM JABATAN
(Pasal 21) (Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10a, Pasal 10b, 5
• MEMBERIKAN KETERANGAN
dan Pasal 10c)

YANG TIDAK BENAR (Pasal 22)

30
4 • PELANGGARAN TERHADAP
JENIS TINDAK
PEMERASAN
(Pasal 12e, Pasal 12g, dan Pasal 12h)
3
PASAL KUHP (Pasal 23)
PIDANA KORUPSI
• SAKSI /ORANG LAIN DILARANG
MENYEBUT NAMA DAN
ALAMAT PELAPOR (Pasal 24)
PERBUATAN CURANG
(Pasal 7(1)a, Pasal 7(1)b, Pasal 7(1)c, 6
Pasal 7(1)d, Pasal 7(2), dan Pasal 12h)

BENTURAN KEPENTINGAN DALAM

PENGADAAN
1
(Pasal 12 I)

GRATIFIKASI
(Pasal 12b dan Pasal 12c)
2
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
MASALAH PENYIMPANGAN DANA DESA
 • KOMITMEN

FAKTOR PENEGAKAN BERINTEGRITAS;

INTEGRITAS
• KETELADANAN (MENJADI
PEMIMPIN
ROLE-MODEL);
• KEBIJAKAN YANG
MENDUKUNG.

• SISTEM PENEGAKAN

KOMUNITAS/KUMPULAN INTEGRITAS;
PENGELOLA DANA DESA SISTEM & • INSTRUMEN PENEGAKAN
KOMPETEN & BERINTEGRITAS SARANA
INTEGRITAS;
• SARANA PENEGAKAN
INTEGRITAS

• PENGAWASAN HORISONTAL;
PENGAWASAN
EFEKTIF • PENGAWASAN VERTIKAL;
• PENGAWASAN FUNGSIONAL.
 PRINSIP PENGELOLA DANA DESA

KOMPETE
N
• Bekerja sesuai dg keilmuannya;
• Akuntabel (SOP);
• Auditable.

INTEGRITA
S
• Bekerja dg jujur walau di kesepian;
• Satunya pikiran, kata, dan perbuatan ke arah kebenaran

PENGELOLA
DANA DESA
 METODE
•Luhkum/Penkum
•TP4/D STRATEGI PEMBERANTASAN
•JMS
•Zona Integritas, WBK, dan WBBM PREVENTIF KORUPSI

Proses Hukum
26 : menteri dan kepala
lembaga
19 : gubernur
Pengembalian
keuangan STRATEGI STRATEGI 205 : anggota DPR/DPRD
7 : Komisioner
Negara (Asset) RESTORATIF REPRESIF 87 : bupati/walikota
190 : Pejabat eselon I-III
4 : ketua umum partai
politik
27 : Hakim, Jaksa, &
Polisi

DATA KPK UPDATE 30 JUNI 2018

 KEMENDAGRI

KEPOLISIAN RI

KERJASAMA
DALAM
PENGAWASAN
DANA DESA

KEJAKSAAN RI

SATGAS DANA
DESA
SATGAS DANA DESA