Anda di halaman 1dari 5

PROTOTYPING

A. Pengertian Prototype

Prototype adalah model pertama dari produk yang digunakan untuk men-testing
konsep atau gambaran dari ide kita. Prototyping telah digunakan oleh banyak industri.
Sebelum memulai membangun sebuah bangunan, arsitek harus
menggambarkan blueprint dari bangaunan dan membuat model dari bangunan. Perusahaan
pesawat terbang juga harus membuat sebuah prototype dari design pesawat sebelum mulai
membuatnya. Perusahaan yang bergerak di bidang software, juga membuat prototype
software untuk mengexplore ide sebelum memulai pengembangan aplikasi.

Dalam kontek pengembangan aplikasi, sebuah prototype bisa menjadi contoh awal
dari aplikasi dan hal ini menentukan mana fitur yang tidak akan digunakan sehingga muncul
gambaran dasar dari tampilan aplikasi.

B. Tahapan Dalam pembuatan Prototyping

1. Pengumpulan Kebutuhan : Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan


format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping : Membangun prototyping dengan membuat perancangan
sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan contoh output nya).
3. Evaluasi protoptyping : Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan
mengulang langkah 1, 2, dan 3.
4. Mengkodekan sistem : Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem : Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi sistem : Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum
maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem : Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap
untuk digunakan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype
1. Kelebihan Metode Prototype

Menghemat waktu dalam pengembangan sistem, penentuan kebutuhan lebih mudah


diwujudkan, pelanggan/klien berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil
perangkat lunak mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, komunikasi
yang baik antaral pelanggan dan pengembang, dan pengembang dapat lebih mudah dalam
menentukan kebutuhan pelanggan.

2. Kekurangan Metode Prototype

Proses perencangan dan analisi terlalu singkat, biasanya Kurang fleksibel dalam
menghadapi perubahan, pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi
dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

Contoh :

1. Pembuatan Sebuah Prototype Aplikasi Dengan Menggunakan IOS

Buat Sketsa dari UI aplikasi : Prototype bisa dibuat dalam berbagai cara. Bisa di tulis
langsung di kertas biasa atau dalam bentuk digital. Nah saya akan memulainya membuat
prototype dengan menggunakan tulis tangan, dan sangat direkomendasikan menggunakan
kerta biasa untuk mendesign konsep aplikasi yang akan kita buat. Hal ini dikarenakan kertas
merupakan cara terbaik dan tercepat untuk merekam semua ide yang ada dikepala kita. Contoh
ide aplikasinya gini, saya punya ide ingin membuat aplikasi tentang makanan yang
memperbolehkan saya menyimpan restaurant favorite saya di aplikasi tersebut. Ya, saya ingin
membuat kumpulan restaurant yang saya sukai dalam bentuk personal guide. Fitur yang
mungkin ada di aplikasi seperti :
 Daftar restauran favorite saya berada di home aplikasi.

 Saya bisa membuat halaman penyimpanan data restaurant seperti sebuah foto
restaurant.

 Saya juga bisa menyimpan lokasi restaurant dan dapat membagikannya melalui media
social

 Saya dapat melihat lokasi restaurant dalam bentuk maps.

 Sata dapat melihat restaurant yang orang laing bagikan di aplikasi ini.

Berikut ide design yang bisa digambarkan dari ide yang telah disebut sebelumnya.

2. Membuat Prototype menggunakan POP

Kita memang bisa membuat ilustrasi dari aplikasi kita dalam kertas. Tetapi akan lebih
bagus jika kita bisa melihat perpindahan halaman tiap design yang telah kita buat dalam
bentuk animasi. Di iPhone Store ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membuat
prototype ini, seperti POP app, Proto.io, Flinto dan InvisionApp. POP app membuat
gambaran prototype yang ada dikertas tadi menjadi protoype digital dengan cara mengambil
gambarnya menggunkan kamera dan memasukkanya kedalam photo album. Untuk
berinteraksi dengan gambar, aplikasi menyediakan fitur transisi untuk menghubungkan
masing-masing gambar.

POP app sangat mudah digunakan, ketika kita mengjalankannya pertama kali kita
akan melihat daftar project kita. Klik icon + untuk menambahkan project baru. Kita beri
nama project Food Pin, lalu pilih project ketika telah dibuat. Umumya didalamnya terdapat
project kosong. Sekarang gunakan icon kamera dan gunakan kamrea untuk mengambil
gambar sketsa ide yang telah kita buat sebelumnya. Alternatif lain dengan memasukkan
gambar yang telah ada di photo album. Berikut contohnya:
Mulai dengan tampilan awal dari aplikasi dan definisikan transisi tiap halamannya.
POP memperbolehkan kita untuk memberi tanda pada sebuah area spesidik dari gambar dan
halam yang spesifik ketika di sentuh. Kemudian definisikan tiap transisi seperti next, back,
rise dan dismiss. Ketika di halaman home screen, aplikasi seharusnya berpindah ke halaman
detail screen ketika kita menekan tombol manapun. Jadi ini bisa kita beri tanda sebagai
“next” dan menghubungkannya dengan halaman detail screen. Kita juga bisa menambahkan
tanda untuk masing-masing gambar seperti yang terlihat pada gambar dibawah untuk
melakuakn perpindah pada tiap halamannya.

Kita bisa mengulangi cara ini untuk gambar lainnya agar aplikasi terlihat berjalan
seperti aplikasi aslinya. Ketika prototype selesai dikerjakan, kita bisa membagikannya ke tim
dan user yang ingin menggunakannya menggunakan menu share.

Inilah cara yang efektif untuk mengumpulkan semua feedback dari user diawal
pengembangan. Jika user tidak menyukai ide dari tampilan aplikasi, tentu ini tidak menjadi
masalah besar. Kita hanya perlu menggambarkannya kembali dan menjelaskannya kembali
ke user sehingga mencapai kata sepakat dan user menyukai prototype aplikasi. Jika sudah
sampai pada tahap itu, pengembangan aplikasi aslinya pun akan terasa lebih mudah. Hemat
waktu, dan hemat biaya tentunya.

Seperti yang telah disebutkan diawal, membuat prototype aplikasi memiliki banyak
cara. Menggambarkannya dengan tangan merupakan salah satu cara membuat prototype. Jika
Anda seorang designer kita bisa menggunakan aplikasi Photoshop dan Sketch untuk
mendesain prototype aplikasi. Apple Keynote juga bisa digunakan untuk prototype yang
cepat. Ini sudah ada di aplikasi drawing iOS. Keynotpia juga menyediakan template
mock untuk membuat gambaran dari prototype, seperti gambar berikut.

Kesimpulan :

Proses prototyping merupakan langkah yang paling penting dalam pembuatan suatu
softwatre aplikasi. Ibarat membangun sebuah rumah kita juga harus membuat sketsa dan
mendesain aplikasi seperti apa yang akan kita buat nantinya. Selain merupakan proses yang
penting, proses pembuatan prototyping merupakan proses yang mungkin sangat sulit
dilakukan oleh pendesain karena selain mengutamakan fungsi, pembuata prototyping ini juga
harus sesuai dengan keinginan user sehingga user dapat memakai dan menggunakan aplikasi
dengan mudah dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai