Anda di halaman 1dari 23

121

Lampiran 1 Check list standard sanitation operating procedure (SSOP) Rumah


PotongHewan (RPH)

FORM MONITORING SSOP


Nama RPH : ……………………………………………..
Alamat : ……………………………………………..
Tanggal Pengambilan : ……………………………………………..
Jam Pengambilan : ……………………………………………..
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai
dengan keadaan pengamatan di lapangan

Bobot Pengamatan
Nilai Penilaian NKV
No Parameter Ket
Ya Tidak MN MY SR KT OK
1 Lokasi dan Lingkungan
1. Tidak bertentangan dengan Rencana
Umum Tata Ruang (RUTR), 0,15
2. Tidak bertentangan dengan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR), dan/atau, 0,15
3. Tidak bertentangan dengan Rencana
Bagian Wilayah Kota (RBWK) 0,15
4. Tidak berada di daerah yang padat
penduduk serta memiliki topografi yang 0,50
lebih rendah daripada pemukiman
penduduk
5. Memiliki lahan yang relatif datar dan
cukup luas untuk pengembangan RPH 0,25
6. Tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan terhadap aliran sungai dan 0,25
daerah yang lebih rendah
7. Tidak berada dekat dengan perusahaan/
industri logam dan kimia 0,30
8. Tidak berada di daerah yang rawan banjir
0,25
9. Bebas dari asap, bau, debu dan
kontaminasi lainnya 0,25
10. Saluran pembuangan air/limbah disekitar
RPH berfungsi dengan baik 0,25
Sub Total 2,50

2 Sarana dan Prasarana


1. Jalan menuju dan keluar RPH dapat
dilalui kendaraan pengangkut sapi dan 0,30
daging sapi dengan lancar
2. Tersedia kendaraan untuk pengangkut
ternak 0,20
3. Tersedia kendaraan pengangkut daging
sapi yang dilengkapi dengan mesin 0,65
pendingin (Refrigerator)
4. Sumber air yang digunakan untuk proses
produksi mencukupi dan sesuai dengan 0,55
persyaratan SNI 01-0220-1987
5. Persediaan air bersih untuk kebutuhan
ternak tercukupi 0,55
6. Tersedia instalasi air bertekanan 1,05
kg/cm2 (15psi) serta fasilitas air panas 0,25
(suhu 82 oC)
Sub Total 2,50
122

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
3 Persyaratan Bangunan dan Tata Letak 25,00
3.1 Komplek RPH terdiri atas :
1. Bangunan utama 0,35
2. Tempat penurunan ternak sapi hidup 0,25
(unloading)
3. Kandang ternak sapi 0,35
4. Kandang karantina untuk ternak yang 0,35
sakit
5. Tempat penyimpanan pakan hijauan 0,20
6. Gudang pakan konsentrat 0,20
7. Kantor Administrasi dan kantor Dokter 0,25
Hewan
8. Laboratorium 0,35
9. Tempat istirahat karyawan, Mushola dan 0,20
Kantin
10. Tempat penyimpanan barang karyawan 0,20
(locker)
11. Ruang ganti pakaian 0,20
12. Kamar mandi dan WC 0,20
13. Sarana penanganan limbah 0,20
14. Insenerator 0,20
15. Tempat parker 0,20
16. Rumah jaga 0,20
17. Pos jaga 0,20
18. Gardu listrik 0,20
19. Menara air 0,20
20. Lokasi RPH dikelilingi dengan pagar 0,35
pembatas sehingga mencegah keluar
masuknya orang yang tidak
berkepentingan maupun hewan liar
21. Pintu masuk ternak hidup harus terpisah 0,20
dari pintu keluar karkas/daging
22. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang 0,25
pembekuan cepat (blast freezer)
23. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang 0,25
penyimpanan beku (cold storage)
24. Letak komplek RPH sesuai dengan alur 0,25
kegiatan
Sub Total 5,80
3.2 Bangunan Utama RPH terdiri atas :
A. Daerah Kotor
25. Tempat penerimaan atau penurunan 0,25
ternak sapi hidup, pemeriksaan
antemortem
26. Kandang untuk istirahat sebelum ternak 0,25
di potong
27. Penimbangan ternak sapi 0,25
28. Tempat memandikan ternak 0,25
29. Pemingsanan (stunning) 0,25
30. Penyembelihan (killing) 0,50
31. Holding pens 0,25
32. Penggantungan ternak 0,25
33. Pengulitan 0,25
34. Pencucian karkas 0,25
35. Pengeluaran jeroan (eviceration) 0,25
36. Pemeriksaan postmortem 0,25
37. Pemotongan kaki dan kepala 0,20
38. Penanganan jeroan 0,25
39. Penanganan kulit 0,20
Sub Total 3,90
123

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
B. Daerah Bersih
40. Tempat pencucian karkas 0,85
41. Penimbangan karkas 0,80
42. Seleksi (grading) 0,75
43. Tempat pelayuan karkas (aging) 0,85
44. Tempat pemotongan karkas (cutting) 0,85
45. Tempat pemisahan daging dengan tulang 0,85
46. Pengemasan 0,75
47. Penyimpanan daging segar (chilling 0,75
room)
Sub Total 6,45
3.3 Sistem Saluran Pembuangan Limbah Cair
48. Sistem saluran pembuangan limbah cair
harus cukup besar, didesain agar aliran 0,25
limbah mengalir dengan lancar, terbuat
dari bahan yang mudah dirawat dan
dibersihkan, kedap air agar tidak
mencemari tanah, mudah diawasi dan
dijaga agar tidak menjadi sarang tikus
atau binatang rodensia lainnya. Saluran
pebuangan dilengkapi dengan
penyaringan yang mudah dilengkapi
dengan penyaringan yang mudah diawasi
dan dibersihkan.
49. Di dalam komplek RPH, sistem saluran
pembuangan limbah cair harus selalu 0,25
tetap tertutup agar tidak menimbulkan
bau
50. Di dalam bangunan utama, sistem saluran
pembuangan limbah cair terbuka dan 0,25
dilengkapi dengan grill yang mudah
dibuka-tutup, terbuat dari bahan yang
kuat dan tidak mudah korosif.
Sub Total 0,75
3.4 Bangunan utama RPH harus memenuhi
persyaratan :
A. Desain dan Tata Letak Ruangan
51. Ruang utama harus sesuai dengan
kondisi peralatan, kapasitas produksi dan 0,50
jumlah karyawan
52. Tata letak ruangan sesuai dengan urutan
proses serta memiliki ruangan yang 0,50
cukup sehingga seluruh kegiatan
pemotongan ternak sapi dapat berjalan
baik dan higienis
53. Tempat pemotongan didesain sedemikian
rupa sehingga pemotongan memenuhi 0,50
persyaratan halal
54. Besar ruangan disesuaikan dengan
kapasitas pemotongan ternak 0,25
55. Adanya pemisahan ruangan secara jelas
secara fisik antara daerah kotor dan 0,50
daerah bersih
56. Pada daerah pemotongan ternak dan
pengeluaran darah harus di desain 0,35
sedemikian rupa sehingga darah ternak
dapat tertampung.
Sub Total 2,60
B. Lantai
57. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak
mudah korosif dan mudah dibersihkan 0,50
124

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ketera
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK ngan
58. Permukaan lantai harus tahan air, garam,
basa, asam dan bahan kimia lainnya 0,25
59. Lantai rata, tidak licin, tidak berlubang,
dan landai kearah saluran pembuangan 0,25
60. Keramik tidak pecah dan retak 0,25
61. Sudut pertemuan antara lantai dengan
dinding tidak membentuk sudut siku-siku 0,25
melainkan membentuk sudut lengkung
Sub Total 1,50
C. Dinding
62. Tinggi dinding pada tempat proses
penyembelihan dan pemotongan karkas 0,20
minimum adalah 3 meter
63. Dinding berlapis keramik yang rapat atau
kedap air minimal 2 meter dari 0,20
permukaan lantai.
64. Pertemuan antar dinding tidak boleh
membentuk sudut siku-siku melainkan 0,20
melengkung serta kedap air
65. Dinding bebas dari debu dan kotoran
lainnya serta mudah dibersihkan, tidak 0,20
korosif dan tidak mudah mengelupas
66. Warna dinding bagian dalam berwarna
lebih terang 0,20
Sub Total 1,00
D. Langit-langit
67. Langit-langit didesain agar tidak terjadi
akumulasi kotoran dan kondensasi dalam 0,10
ruangan
68. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan
lama, kedap air, tidak korosif dan mudah 0,10
dibersihkan
69. Permukaan langit-langit halus, berwarna
terang, tidak berlubang, dan tidak mudah 0,10
terkelupas
Sub Total 0,30
E. Atap
70. Atap terbuat dari bahan yang kuat, tahan
lama, tidak mudah bocor, tidak larut air 0,10
Sub Total 0,10
F. Pintu
71. Pintu terbuat dari bahan yang kuat, tahan
lama, tidak korosif, dan tidak mudah 0,15
pecah/rusak
72. Pintu dapat ditutup dengan baik 0,15
73. Mudah dibersihkan serta pada bagian
bawahnya harus dapat menahan agar 0,15
tikus atau rodensia lainnya tidak dapat
masuk
74. Pintu didesain agar dapat membuka
keluar dan dilengkapi dengan alat 0,15
penutup pintu otomatis
Sub Total 0,60
G. Jendela
75. Dapat ditutup dengan baik 0,10
76. Tidak pecah serta mudah dibersihkan 0,10
Sub Total 0,20
H. Ventilasi dan Pengatur Suhu
77. Berada dalam kondisi bersih 0,15
78. Mampu menjamin pertukaran udara 0,15
125

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
79. Mampu menghilangkan bau, gas, uap, 0,15
asap, debu dan panas dalam ruangan
80. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan 0,15
alat yang dapat mencegah masuknya
kotoran kedalam ruangan serta mudah
dibersihkan
Sub Total 0,60
I. Penerangan
81. Penerangan dalam ruangan harus cukup
baik 0,20
82. Lampu penerangan harus mempunyai
pelindung dan mudah dibersihkan 0,20
83. Peralatan penerangan dapat berfungsi
dengan baik 0,20
84. Cahaya penerangan pada ruangan atau
daerah kerja minimal sebesar 220 lux = 0,20
20 fc (foot candle)
85. Cahaya penerangan pada ruangan
pemeriksaan antemortem dan 0,20
postmortem minimal sebesar 540 lux =
50 fc (foot candle)
86. Cahaya penerangan pada ruangan lainnya
minimal sebesar 110 lux = 10 fc (foot 0,20
candle)
Sub Total 1,20
TOTAL 25,00

4. Kantor Administrasi dan Kantor Dokter Hewan


harus memenuhi persyaratan :
1. Ventilasi dan penerangan harus cukup 0,55
baik
2. Luas ruangan disesuaikan dengan
kapasitas karyawan 0,65
3. Didesain untuk kenyamanan dan
keamanan karyawan 0,60
4. Kantor administrasi dapat dilengkapi
dengan tempat pertemuan 0,70
Sub Total 2,50
5. Tempat Istirahat Karyawan, Kantin dan
Mushola harus memenuhi persyaratan :
1. Ventilasi dan penerangan harus cukup 0,50
baik
2. Luas ruangan disesuaikan dengan
kapasitas karyawan 0,60
3. Konstruksi kantin didesain agar mudah
dibersihkan, dirawat dan tersedia tempat 0,65
cuci tangan serta memenuhi persyaratan
kesehatan karyawan
4. Mushola harus tertutup agar terhindar
dari masuknya binatang-binatang yang 0,75
dapat mengakibatkan mushola menjadi
tidak bersih
Sub Total 2,50
6. Tempat Penyimpanan Barang pribadi (locker)
atau Ruang Ganti Pakaian harus memenuhi
persyaratan :
1. Ventilasi dan penerangan harus cukup 0,65
baik
2. Luas ruangan disesuaikan dengan
kapasitas karyawan 0,85
126

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
3. Terletak dibagian arah masuk ruang
pegawai atau pengunjung 1,00
Sub Total 2,50
7. Kamar Mandi dan WC harus memenuhi
persyaratan :
1. Ventilasi dan penerangan harus cukup 0,25
baik
2. Sumber air mengalir dengan baik 0,50
3. Ruangan selalu dalam kedaaan bersih 0,50
4. Lantai tidak tergenang air 0,30
5. Pintu kamar mandi/WC tidak mengarah
ke ruang produksi dan pintu harus selalu 0,55
dalam kondisi tertutup
6. Dibangun minimal masing-masing di 0,25
daerah kotor dan daerah bersih
7. Memiliki tempat sampah berpenutup 0,35
yang dilengkapi dengan pijakan sebagai
pembukanya
8. Tersedia alas kaki khusus toilet 0,25
9. Tersedia fasilitas cuci tangan (westafel, 0,75
air, sabun, tissue, dan bak larutan klorin
200 ppm)
10. Tersedia peringatan mencuci tangan 0,30
setelah menggunakan toilet
11. Saluran pembuangan dari kamar 0,50
mandi/WC dibuat khusus ke arah “septic
tank”, tidak menjadi satu dengan saluran
pembuangan limbah proses pemotongan.
12. Dinding bagian dalam dan lantai harus 0,50
terbuat dari bahan yang kedap air, tidak
mudah korosif, mudah dirawat dan
mudah dibersihkan serta didesinfektan
Sub Total 5,00
8 Sarana Pengolahan Limbah harus memenuhi
persyaratan :
1. Saluran dan tempat pembuangan limbah 1,00
harus dalam kondisi baik (tidak
tersumbat)
2. Dapat memisahkan antara limbah padat 0,75
dan limbah cair
3. Pengolahan limbah sesuai yang 0,75
direkomendasikan dalam Dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL).
Sub Total 2,50
9 Insenerator memenuhi persyaratan :
1. Terletak dekat dengan tempat penurunan 1,50
ternak hidup dan lebih rendah dari
bangunan lain.
2. Di desain agar mudah diawasi dan mudah 1,00
dirawat sesuai yang direkomendasikan
dalam Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).
Sub Total 2,50
10 Rumah Jaga harus memenuhi persyaratan :
1. Dibangun di masing-masing pintu masuk 0,75
dan pintu keluar komplek RPH
2. Ventilasi dan penerangan harus cukup 0,25
baik
127

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
3. Terpasang atap yang terbuat dari bahan 0,60
yang kuat, tidak korosif dan dapat
melindungi petugas dari hujan dan panas
matahari
4. Di desain agar petugas di dalam 0,90
bangunan dapat mengawasi keadaan di
luar rumah jaga
Sub Total 2,50
11. Peralatan Produksi harus memenuhi
persyaratan:
1. Seluruh perlengkapan pendukung dan
penunjang di RPH harus terbuat dari 0,75
bahan yang tidak mudah korosif, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi serta mudah
dirawat
2. Peralatan yang langsung berhubungan
dengan daging harus terbuat dari bahan 0,80
yang tidak toksik, tidak mudah korosif,
mudah dibersihkan di desinfeksi serta
mudah dirawat
3. Di dalam bangunan utama harus
dilengkapi dengan sistem rel (railling 0,75
system) dan alat penggantung karkas
yang di desain khusus dan disesuaikan
dengan alur proses pemotongan dan
menjaga agar karkas tidak menyentuh
lantai dan dinding
4. Sarana untuk mencuci tangan harus di
desain sedemikian rupa sehingga tangan 0,80
dapat menyentuh kran air setelah selesai
mencuci tangan, dan dilengkapi dengan
sabun dan pengering tangan seperti lap
yang senantiasa diganti atau kertas tissue
atau pengering mekanik (hand drier).
Jika menggunakan tissue sebagai
pengering tangan maka harus disediakan
tempat sampah yang tertutup yang
dioperasikan dengan menggunakan kaki
untuk membuka penutupnya
5. Sarana pencuci tangan disediakan pada
setiap tahap proses pemotongan dan 0,70
diletakkkan ditempat yang mudah
dijangkau, ditempat penurunan ternak
hidup, kantor administrasi dan kantor
dokter hewan, ruang istirahat karyawan
dan/atau kantin serta kamar mandi/WC
6. Pada pintu masuk bangunan utama harus
dilengkapi dengan sarana untuk mencuci 0,50
tangan seperti pada poin 4 dan sarana
mencuci sepatu boot, yang dilengkapi
dengan sabun, desinfektan dan sikat
sepatu.
7. Peralatan yang digunakan untuk
menangani pekerjaan bersih harus 0,85
dibedakan dengan peralatan yang
digunakan untuk menangani pekerjaan
kotor, misalnya pisau untuk
menyembelih tidak diperbolehkan untuk
digunakan untuk pengerjaan karkas
8. Harus disediakan sarana atau peralatan
untuk membersihkan dan mendesinfeksi 0,50
ruang dan peralatan
128

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
9. Permukaan meja tempat penanganan atau
pemrosesan produk tidak terbuat dari 0,85
kayu, tidak toksik, tidak mudah rusak,
mudah dibersihkan, mudah mengering
dan dikeringkan
10. Penempatan perlengkapan dan peralatan
harus pula memperhatikan alur proses 0,75
sehingga dapat dicegah tercemarnya
karkas dari proses sebelumnya
11. Peralatan yang sulit untuk dibongkar
pasang, sarana pembersihan dan 0,50
desinfeksi dilakukan dengan metode
pembersihan di tempat (clean in place).
12. Harus disediakan sarana atau peralatan
untuk mendukung tugas dan pekerjaan 0,50
dokter hewan atau petugas pemeriksa
yang berwenang dalam rangka menjamin
mutu daging, sanitasi dan higiene di RPH
13. Bagi setiap karyawan disedaikan lemari
yang dilengkapi dengan kunci pada 0,50
Ruang Ganti Pakaian yang berfungsi
untuk menyimpan barang-barang pribadi
14. Perlengkapan standar untuk karyawan
pada proses pemotongan ternak dan 0,75
penanganan karkas/daging adalah
pakaian kerja khusus, apron plastik,
penutup kepala, penutup hidung dan
sepatu boot.
15. Jadwal pembersihan peralatan
dilaksanakan dengan baik dan teratur 0,50
Sub Total 10,00
12 Persyaratan Higiene Karyawan RPH
1. RPH harus memiliki peraturan untuk
semua karyawan dan pengunjung agar 0,85
pelaksanaan sanitasi dan higiene RPH
dan higiene produk tetap terjaga dengan
baik
2. Setiap karyawan harus sehat dan
diperiksa kesehatannya secara rutin 0,75
minimal satu kali dalam setahun
3. Setiap karyawan harus mendapat
pelatihan yang berkesinambungan 0,80
tentang higiene dan mutu
4. Terdapat catatan tentang riwayat
kesehatan karyawan 0,50
5. Daerah kotor atau daerah bersih hanya
diperkenankan dimasuki oleh karyawan 0,95
yang bekerja dimasing-masing tempat
tersebut, dokter hewan dan petugas
pemeriksa yang berwenang
6. Pengunjung (tamu) yang hendak
memasuki bangunan utama RPH harus 0,65
mendapat izin dari pengelola dan
mengikuti peraturan yang berlaku
7. Fasilitas ruang ganti pakaian, tempat
penyimpanan sepatu harus terpisah 0,50
Sub Total 5,00
13 Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner
1. Pengawasan kesmavet serta pemeriksaan 1,75
antemortem dan postmortem diRPH
dilakukan oleh petugas yang berwenang
129

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
2. Pada setiap RPH harus memiliki tenaga 1,75
Dokter Hewan yang bertanggung jawab
terhadap dipenuhinya syarat-syarat dan
prosedur pemotongan ternak, penanganan
daging serta sanitasi dan higiene
3. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai 1,50
Dokter Hewan seperti yang disebutkan
pada poin 2 dapat ditunjuk seseorang
yang memiliki pengetahuan di dalam
bidang kesehatan masyarakat veteriner
yang bekerja di bawah pengawasan
Dokter Hewan yang dimaksud
Sub Total 5,00
14 Kendaraan Pengangkut Karkas/Daging Sapi
1. Boxs pada kendaraan untuk mengangkut 2,50
karkas/daging sapi harus tertutup
2. Lapisan dalam boxs pada kendaraan 2,00
pengangkut daging harus terbuat dari
bahan yang tidak toksik, tidak mudah
korosif, mudah dibersihkan dan
didesinfeksi, mudah dirawat serta
mempunyai sifat insulasi yang baik
3. Boxs dilengkapi dengan alat pendingin 1,50
yang dapat mempertahankan suhu bagian
dalam daging sapi segar maksimum +4
o
C
4. Suhu ruangan dalam boxs pengangkut 1,50
daging sapi beku maksimal –18 oC
5. Dibagian dalam boxs dilengkapi alat 1,25
penggantung karkas
6. Persyaratan kendaraan pengangkut 1,25
daging secara rinci akan ditetapkan
dalam standar tersendiri
Sub Total 10,00
15 Persyaratan Ruang Pembekuan Cepat
1. Ruang pembekuan cepat terletak di 0,65
daerah bersih
2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan 0,50
jumlah karkas/daging yang dihasilkan
3. Konstruksi bangunan ruang pembekuaan 0,60
cepat pada bagian dalam berwarna
terang, terbuat dari bahan kedap air, tidak
toksik, tidak korosif, memiliki insulasi
yang baik, tahan benturan keras, mudah
dibersihkan dan mudah didesinfeksi serta
tidak mudah mengelupas
4. Konstruksi lantai pada ruang pembekuan 0,60
cepat terbuat dari bahan yang kedap air,
tidak mudah korosif, tidak toksik, tahan
terhadap benturan keras, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi serta tidak
mudah mengelupas
5. Selain poin 4. Lantai juga harus rata, 0,50
tidak licin dan landai ke arah saluran
pembuangan
6. Sudut pertemuan antara dinding dan 0,35
lantai harus berbentuk lengkung dengan
jari-jari sekitar 75 mm
7. Sudut pertemuan antara dinding dengan 0,35
dinding harus berbentuk lengkung
dengan jari-jari 25 mm
130

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
8. Langit-langit harus berwarna terang, 0,35
terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
memiliki insulasi yang baik, tidak mudah
mengelupas dan mudah dibersihkan
9. Intensitas cahaya penerangan dalam 0,25
ruang sebesar 220 lux
10. Ruang di desain sedemikian rupa agar 0,25
tidak ada aliran air atau limbah cair lain
dari ruang lainnya yang masuk kedalam
ruang pembekuan
11. Ruang memiliki alat pendingin yang 0,35
dilengkapi dengan kipas (blower). Suhu
dalam ruang maksimum -35 oC dengan
kecepatan udara minimum 2 m/detik
12. Suhu dalam ruang dapat menjamin agar 0,25
suhu bagian dalam daging maksimum +7
o
C
Sub Total 5,00
16 Persyaratan ruang Penyimpanan Beku
6. Ruang penyimpanan beku terletak di 1,30
daerah bersih
7. Besarnya ruangan disesuaikan dengan 1,50
kapasitas atau jumlah karkas/daging yang
dihasilkan
8. Konstruksi bangunan harus memenuhi 1,20
persyaratan seperti tertuang pada butir
15.3 – 15.11.
9. Suhu maksimum dalam ruangan -20 oC 0,50
10. Persyaratan ruang pembekuan daging 0,50
secara rinci akan ditetapkan dalam daftar
tersendiri
Sub Total 5,00
17 Persyaratan Ruang Pengolahan Karkas/
Daging Sapi
1. Ruang pengolahan karkas/daging sapi 0,75
berada di daerah bersih
2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan 0,75
kapasitas atau jumlah daging yang akan
diolah
3. Konstruksi bangunan harus memenuhhi 1,00
persyaratan seperti yang tertuang pada
butir 15.3 – 15.11.
4. Ruang dilengkapi dengan meja dan 1,25
fasilitas lain seperti fasilitas untuk
memotong karkas dan mengemas daging
5. Suhu maksimum di dalam ruangan 1,25
berada di bawah +15 oC
Sub Total 5,00
18 Laboratorium
1. Letak laboratorium berdekatan dengan 0,25
kantor Dokter Hewan
2. Konstruksi bangunan laboratorium harus -
memenuhi persyaratan:
A. Dinding
1. Dinding bagian dalam berwarna 0,25
terang, terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, tidak mudah korosif, tidak
toksik
2. Dinding mudah dibersihkan dan 0,25
didesinfeksi serta tidak mudah
mengelupas
131

Lanjutan Lampiran 1
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
B. Lantai
1. Lantai terbuat dari bahan kedap air, 0,50
tidak mudah korosif, tidak licin,
mudah dibersihkan dan didesinfeksi
2. Permukaan lantai harus rata, tidak 0,50
bergelombang, tidak ada celah atau
lubang serta landai mengarah ke
saluran pembuangan
C. Langit-langit
1. Langit-langit di desain agar tidak 0,15
terjadi akumulasi kotoran dan
kondensasi dalam ruangan
2. Langit-langit harus berwarna 0,15
terang, terbuat dari bahan yang
kedap air, kuat, tidak mudah
mengelupas, mudah dibersihkan
dan dihindari adanya lubang atau
celah yang terbuka
3. Laboratorium didesain agar tidak 0,15
dapat dimasuki, serangga,
burung,tikus atau binatang rodensia
lainnya.
3. Tata ruang didesain agar dapat 0,50
menunjang pemeriksaan laboratorium
4. Sistem penerangan dalam laboratorium 0,50
memiliki intensitas cahaya 540 lux dan
lampu harus diberi penutup
5. Ventilasi di dalam ruangan harus baik 0,50
6. Laboratorium dilengkapi dengan sarana 0,50
pencuci tangan yang dilengkapi dengan
sabun dan pengering tangan seperti lap
yang senantiasa diganti, kertas tissue atau
pengering tangan mekanik. Jika
menggunakan tissue, maka harus
disediakan pula tempat sampah tertutup
yang dioperasikan dengan menggunakan
kaki.
7. Laboratorium dilengkapi dengan meja 0,50
dimana pada bagian permukaannya
terbuat dari bahan yang kuat, tidak
mudah korosif, mudah dibersihkan dan
dididesinfeksiserta mudah dalam
perawatannya.
8. Persyaratan laboratorium secara rinci 0,30
akan ditetapkan dalam standar tersendiri.
Sub Total 5,00
TOTAL KOMULATIF 100

Petunjuk pengisian :
Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian
NKV untuk :
MN = Penyimpangan Minor
MY = Penyimpangan Mayor
SR = Penyimpangan Serius
KT = Penyimpangan Kritis
OK = Tidak ada Penyimpangan
132

Lanjutan Lampiran 1

1. Jumlah Penyimpangan
a). Penyimpangan Minor ..................... penyimpangan
b). Penyimpangan Mayor ..................... penyimpangan
c). Penyimpangan Serius ..................... penyimpangan
d). Penyimpangan Kritis ..................... penyimpangan

2. Level/ Tingkat Unit Usaha


Jumlah Penyimpangan
Level/Tingkat MN MY SR KT
I 0 0 0 0
II <7 <8 <5 0
III NA < 15 < 10 <4
IV NA NA NA <4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha


1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori
sangat baik (kualifikasi ekspor)
2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik
(menuju kualifikasi ekspor)
3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori
cukup
4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk
memperoleh NKV
133

Lampiran 2 Check list good slaughtering practices (GSP) Rumah Potong Hewan
(RPH)

FORM GSP DI RPH


Nama RPH : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Tanggal Pengambilan : …………………………………………….
Jam Pengambilan : …………………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai
dengan keadaan pengamatan di lapangan
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
1 Tahap Penerimaan dan Penampungan Ternak
1. Hewan ternak yang baru datang di 1,25
RPH harus diturunkan dari alat angkut
dengan hati-hati dan tidak membuat
ternak menjadi stress
2. Dilakukan pemerikasaan dokumen 1,25
(surat kesehatan hewan, surat
keterangan asal hewan, surat karantina
dsb)
3. Hewan ternak harus diistirahatkan 1,50
terlebih dahulu di kandang
penampungan minimal 12 jam sebelum
dipotong
4. Hewan ternak harus dipuasakan tetapi 1,75
tetap diberi minum kurang lebih 12 jam
sebelum dpotong
5. Hewan ternak harus diperiksa 1,75
kesehatannya sebelum dipotong
(pemeriksaan antemortem)
Sub Total 7,50
2. Tahap Pemeriksaan Antemortem
1. Pemeriksaan antemortem dilakukan 3,50
oleh dokter hewan atau petugas yang
ditunjuk di bawah pengawasan dokter
hewan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan (Surat Keputusan
Bupati/Walikota/Kepala Dinas)
2. Hewan ternak yang dinyatakan sakit 4,50
atau diduga sakit dan tidak boleh
dipotong atau ditunda pemotongannya,
harus segera dipisahkan dan
ditempatkan pada kandang isolasi
untuk pemeriksaan lebih lanjut
3. Apabila ditemukan penyakit menular 4,50
atau zoonosis, maka dokter hewan/
petugas yang ditunjuk di bawah
pengawasan dokter hewan harus segera
mengambil tindakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
Sub Total 12,50
3. Persiapan Pemotongan Ternak
1. Ruang proses produksi dan peralatan 2,50
harus dalam kondisi bersih sebelum
dilakukan proses penyembelihan
2. Hewan ternak harus ditimbang sebelum 1,25
dipotong
3. Hewan ternak harus dibersihkan 1,25
terlebih dahulu dengan air (disemprot
air) sebelum masuk ruang pemotongan
134

Lanjutan Lampiran 2
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
4. Hewan ternak digiring dari kandang 2,50
penampungan ke ruang pemotongan
melalui gang way dengan cara wajar
dan tidak membuat stress pada ternak
Sub Total 7,50
4. Proses Penyembelihan
1. Hewan ternak harus dipingsankan atau 2,25
tidak dipingsankan
2. Apabila dilakukan pemingsanan, maka 2,25
tata cara pemingsanan harus mengikuti
Fatwa MUI tentang tata cara
pemingsanan hewan yang
diperbolehkan
3. Apabila tidak dilakukan pemingsanan, 2,25
maka tata cara menjatuhkan hewan
harus dapat meminimalkan rasa sakit
dan stress (misalnya menggunakan re-
straining box)
4. Apabila hewan ternak telah rebah dan 5,00
telah diikat (aman) segera dilakukan
penyembelihan sesuai dengan syariat
Islam yaitu memotong bagian ventral
leher dengan menggunakan pisau yang
tajam sekali tekan tanpa diangkat
sehingga memutus saluran makanan,
saluran nafas dan pembuluh darah
5. Proses selanjutnya dilakukan setelah 2,00
ternak benar-benar mati dan
pengeluaran darah sempurna
6. Setelah hewan ternak tidak bergerak 2,25
lagi, leher dipotong dan kepala
dipisahkan dari bagian badan,
kemudian bagian kepala digantung
untuk dilakukan pemeriksaan
selanjutnya
7. Pada RPH yang fasilitasnya lengkap, 2,00
kedua kaki belakang pada sendi tarsus
dikaitkan dan dikere (hoisted),
sehingga bagian leher berada dibawah
yang bertujuan agar proses pengeluaran
darah benar-benar sempurna dan siap
untuk proses selanjutnya.
8. RPH yang tidak memiliki fasilitas 2,00
hoist, setelah hewan ternak benar-benar
mati, hewan dipindahkan ke atas
keranda/ penyangga karkas (cardle)
dan siap untuk dilakukan proses
selanjutnya
Sub Total 20,00
5. Tahap Pengulitan
1. Sebelum proses pengulitan dilakukan, 2,50
terlebih dahulu harus dilakukan
pengikatan pada saluran makan di leher
dan anus, sehingga isi lambung dan
feses tidak keluar dan mencemari
karkas
2. Pengulitan dilakukan bertahap, diawali 1,75
dengan irisan panjang pada kulit
sepanjang garis dada dan bagian perut
3. Irisan dilanjutkan sepanjang 1,25
permukaan dalam (medial) kaki.
135

Lanjutan Lampiran 2
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
4. Kulit dipisahkan mulai dari bagian 1,25
tengah ke punggung
5. Pengulitan harus hati-hati tidak terjadi 1,25
kerusakan pada kulit dan terbuangnya
daging
Sub Total 7,50
6. Pengeluaran Jeroan
1. Rongga perut dan rongga dada dibuka 2,50
dengan membuat irisan sepanjang garis
perut dan dada
2. Organ-organ yang ada di rongga perut 5,00
dan dada dikeluarkan dan dijaga agar
rumen dan alat pencernaan lainnya
tidak pecah/robek
3. Dilakukan pemisahan antara jeroan 5,00
merah (hati, jantung, paru-paru, limpa,
ginjal dan lidah) dan jeroan hijau
(lambung, usus dan esophagus)
Sub Total 12,50
7. Pemerikasaan Postmortem
1. Pemeriksaan postmortem dilakukan 3,00
oleh dokter hewan atau petugas yang
ditunjuk di bawah pengawasan dokter
hewan
2. Pemeriksaan postmortem dilakukan 3,00
terhadap kepala, isi rongga dada dan
perut serta karkas
3. Karkas dan organ yang dinyatakan 3,25
ditolak atau dicurigai harus segera
dipisahkan untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut
4. Apabila ditemukan penyakit hewan 3,25
menular dan zoonosis, maka dokter
hewan/petugas yang ditunjuk di bawah
pengawasan dokter hewan harus segera
mengambil tindakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
Sub Total 12,50
8. Pembelahan Karkas
1. Karkas dibelah dua sepanjang tulang 4,00
dengan kampak yang tajam atau mesin
yang disebut automotic cattle splitter
2. Pembelahan karkas dapat dilakukan 3,50
menjadi dua/empat sesuai kebutuhan

Sub Total 7,50


9. Pelayuan (aging)
1. Karkas yang telah dipotong/dibelah 3,75
disimpan diruang yang dingin (<10 oC)
2. Karkas selanjutnya siap diangkut ke 1,25
pasar
Sub Total 5,00
10. Pengangkutan Karkas
1. Karkas/daging harus diangkut dengan 3,00
angkutan khusus daging yang didesain
dengan boks tertutup, sehingga dapat
mencegah kontaminasi dari luar
2. Jeroan dari hasil sampingannya 1,25
diangkut dengan wadah dan atau alat
angkut yang terpisah dengan alat
angkut karkas/daging
136

Lanjutan Lampiran 2
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
3. Karkas/daging dan jeroan harus 1,25
disimpan dalam wadah/kemasan
sebelum disimpan dalam boks alat
angkut
4. Untuk menjaga kualitas daging 2,00
dianjurkan alat angkut karkas/daging
dan jeroan dilengkapi dengan alat
pendingin (refrigerator)
Sub Total 7,50
TOTAL KOMULATIF 100,00

Petunjuk pengisian :
Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian
NKV untuk :
MN = Penyimpangan Minor
MY = Penyimpangan Mayor
SR = Penyimpangan Serius
KT = Penyimpangan Kritis
OK = Tidak ada Penyimpangan

1. Jumlah Penyimpangan
a). Penyimpangan Minor ..................... penyimpangan
b). Penyimpangan Mayor ..................... penyimpangan
c). Penyimpangan Serius ..................... penyimpangan
d). Penyimpangan Kritis ..................... penyimpangan

2. Level/ Tingkat Unit Usaha


Jumlah Penyimpangan
Level/Tingkat MN MY SR KT
I 0 0 0 0
II <7 <8 <5 0
III NA < 15 < 10 <4
IV NA NA NA <4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha


1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori
sangat baik (kualifikasi ekspor)
2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik
(menuju kualifikasi ekspor)
3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori
cukup
4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk
memperoleh NKV
137

Lampiran 3 Check list Sistem Jaminan Halal(SJH) Pemotongan Hewan di RPH


FORM SJH PEMOTONGAN HEWAN DI RPH

Nama RPH : ………………………………………….


Alamat : ………………………………………….
Tanggal Pengambilan : ………………………………………….
Jam Pengambilan : ………………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai
dengan keadaan pengamatan di lapangan

No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket


Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
1 Sumber Daya 20,00
1.1 Sumber daya manusia
1. Umum
a. Personel yang melaksanakan pekerjaan 0,50
berhubungan status kehalalan harus
memiliki kompetensi yang sesuai
meliputi petugas pemingsanan,
penyembelihan dan supervisor halal.
b. Personel harus mengikuti pelatihan 0,50
atau melakukan tindakan lain untuk
mencapai kompetensi yang diperlukan
c. Manajemen RPH harus memelihara 0,50
rekaman mengenai pelatihan,
keterampilan dan pengalaman personel
d. Personel harus dikontrol dan di 0,50
supervisi oleh LPPOM MUI atau
Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui
e. Personel halal tidak boleh merangkap 0,50
sebagai pekerja/karyawan pada RPH
Babi
2. Petugas Penyembelih
a. Beragama Islam 1.00
b. Berumur minimal 18 tahun 0,50
c. Berbadan dan berjiwa sehat 0,50
d. Taat menjalankan ibadah wajib 1.00
e. Memahami tata cara penyembelihan 1.00
sesuai Syari’at Islam
f. Lulus pelatihan penyembelihan halal 1.00
yang dilakukan oleh Lembaga
Sertifikasi Halal
g. Memiliki kartu identitas sebagai 0,50
penyembelih halal dari Lembaga
Sertifikasi Halal yang diakui oleh MUI
atau lembaga yang berwenang
h. Jumlah petugas penyembelih harus 0,50
memadai dengan jumlah hewan yang
disembelih per hari
3. Petugas Pemingsanan
a. Berbadan dan berjiwa sehat serta 0,50
memiliki catatan kesehatan
b. Memahami tata cara pemingsanan 1.00
sesuai dengan persyaratan halal
c. Memiliki keahlian sebagai petugas 0,50
pemingsanan dan telah mengikuti
pelatihan petugas pemingsanan.
4. Supervisior Halal
a. Beragama Islam 1.00
138

Lanjutan Lampiran 3
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
b.
Berumur minimal 18 tahun 0,50
c.
Berbadan dan berjiwa sehat 0,50
d.
Taat menjalankan ibadah wajib 1.00
e.
Memahami tata cara penyembelihan 1.00
sesuai Syari’at Islam
f. Disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi 0,50
Halal yang bekerjasana dengan instansi
terkait
g. Memiliki kemampuan dalam 0,50
memeriksa proses pemotongan, mulai
dari pra-penyembelihan hingga
penyimpanan
h. Jumlah petugas supervisior halal harus 0,50
memadai dengan jumlah hewan yang
disembelih per hari
1.2 Prasarana
1. Lokasi dan fasilitas RPH
a. Pada satu RPH hanya dikhususkan 0,50
untuk produksi daging hewan halal
b. Lokasi RPH harus terpisah dari 1,00
RPH/peternakan babi (minimal radius
2 km) dan tidak terjadi kontaminasi
silang antara RPH halal dan RPH/
peternakan babi
c. Fasilitas RPH dirancang sedemikian 0,50
rupa agar produk tidak terjadi
kontaminasi dengan produk non halal
maupun dengan barang haram dan
najis
d. Tidak terjadi penggunaan fasilitas, 0,50
mesin dan alat secara bersama-sama
antara RPH halal dan RPH babi
2. Alat Penyembelih
a. Harus tajam 0,50
b. Bukan berasal dari kuku, gigi/taring 0,25
atau tulang
c. Ukuran dari alat penyembelih harus 0,25
disesuaikan dengan ukuran dari leher
hewan yang akan dipotong
d. Alat penyembelih tidak diasah di 0,50
depan hewan yang akan disembelih
2 Penyembelihan Hewan 50,00
2.1 Pra Penyembelihan
1. Umum
a. Hewan yang akan disembelih harus 1,25
mempunyai waktu istirahat yang cukup
dan mengikuti kaidah kesejahteraan
hewan yang berlaku
b. Dilakukan pemeriksaan ante mortem 1,25
oleh lembaga yang berwenang
c. Rekaman hewan mati sebelum sempat 1,00
disembelih harus disimpan dan
dipelihara
2. Tanpa Pemingsanan
a. Pengendalian hewan harus seminimal 1,25
mungkin hewan stress dan kesakitan
b. Bila menggunakan sarana 1,25
pengendalian (restraining box),
termasuk pengendalian secara mekanis,
harus dipastikan berfungsi baik dan
dioperasionalisasikan secara efektif
139

Lanjutan Lampiran 3
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
c. Sesegera mungkin dilakukan 1,50
penyembelihan bila hewan telah
terkendali dengan baik dan tenang
3. Dengan pemingsanan (Stunning)
a. Stunning hanya menyebabkan hewan 1,50
pingsan sementara, tidak
menyebabkan hewan mati sebelum
disembelih
b. Tidak menyebabkan cidera permanen 1,50
atau merusak organ hewan yang
dipingsankan, khususnya sistem syaraf
pusat (SSP)
c. Tidak menyebabkan hewan kesakitan 1,25
d. Bertujuan untuk mempermudah 1,00
penyembelihan
e. Metode/ peralatan stunning harus 1,00
divalidasi untuk menjamin
terwujudnya syarat pada poin a,b,c dan
d.
f. Peralatan stunning tidak digunakan 1,00
antara hewan halal dan non halal
g. Petugas pemingsanan harus 1,00
memastikan peralatan stunning dalam
kondisi baik setiap akan memulai
proses penyembelihan
h. Supervisior Halal harus melakukan 1,00
verifikasi secara berkala untuk
memastikan pelaksanaan stunning
sesuai dengan metode dan parameter
yang telah disetujui pada syarat e.
i. Supervisior Halal harus memastikan 1,00
bahwa pemingsanan tidak
menyebabkan kematian pada hewan
sebelum disembelih dengan
memastikan pergerakan hewan
j. Harus dibuat rencana pemeliharaan 1,00
peralatan stunning
k. Harus dilakukan validasi untuk 1,00
menjamin efektivitas dari peralatan
stunning dengan menggunakan
instrumen yang telah terkalibrasi
l. Esophagus plug dapat dipasang pada 1,00
kerongkongan sepanjang tidak melukai
hewan
m. Rekaman pemingsanan hewan yang 1,00
tidak sesuai dengan persyaratan harus
disimpan dan dipelihara.
2.2 Proses Penyembelihan (Slaughtering)
a. Penyembelihan mengucapkan 5,00
“Bismillaahi Allahu Akbar” atau
“Bismillaahi Rahmaanir Rahim” yang
diucapkan untuk individu hewan
b. Posisi hewan ketika disembelih bisa 2,00
dalam posisi terbaring atau tergantung,
dengan syarat penyembelihan harus
dilakukan dengan cepat.
c. Wajib terpotongnya 3 (tiga) saluran yaitu, 2,50
pembuluh darah (wadajain/vena jugularis
dan arteri carotis disisi kiri dan kanan),
saluran makanan (mari’/esophagus), dan
saluran pernafasan (hulqum/trachea).
140

Lanjutan Lampiran 3
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
d. Proses penyembelihan harus dilakukan 1,50
secara cepat dan tepat sasaran tanpa
mengangkat pisau.
e. Proses penyembelihan dilakukan dari 1,50
leher bagian depan dan tidak memutus
tulang leher
f. Jika ada proses pemingsanan, 1,50
penyembelihan harus dilakukan sebelum
hewan sadar (maksimal 40 detik).
g. Supervisior Halal harus memastikan 1,00
terpotongnya tiga saluran, serta darah
hewan berwarna merah dan mengalir
deras saat disembelih
h. Hewan yang akan disembelih disarankan 2,00
untuk dihadapkan ke kiblat
2.3 Pasca Penyembelihan
a. Harus dilakukan pemeriksaan untuk 2,00
memastikan hewan mati sebelum
dilakukan penanganan atau proses
selanjutnya
b. Waktu minimal antara pemotongan 1,25
dengan proses selanjutnya adalah 45
detik
c. Ruang/lokasi penanganan karkas dan 1,50
jeroan harus dipisah
d. Karkas dan jeroan yang berasal dari 2,00
hewan yang disembelih tidak memenuhi
persyaratan halal harus diperlakukan
sebagai non halal
e. Pemeriksaan post mortem harus 1,50
dilakukan oleh petugas yang berwenang
f. Rekaman karkas dan jeroan yang tidak 1,00
memenuhi persyaratan harus disimpan
dan dipelihara
g. Khusus untuk pengunaan alat 1,00
pemingsanan mekanis (percussive
pneumatic stun/mushroom head stun)
harus dilakukan pemeriksaan broken skull
serta rekamannya harus disimpan dan
dipelihara
h. Electrical stimulation yang digunakan 1,00
untuk mempercepat keluarnya darah dan
menghindari gerakan hewan yang
membahayakan bagi penyembelih
diperbolehkan sepanjang tidak
mematikan.
3 Penanganan dan Penyimpanan
a. Karkas/daging/jeroan halal dan non halal 3,00
harus ditangani dan disimpan pada
tempat yang terpisah
b. Karkas/daging/jeroan halal harus 3,00
ditangani dan disimpan dengan baik
untuk menghindari kontaminasi silang
dengan bahan dan cemaran lainnya
c. Ruang/gudang penyimpanan harus bebas 2,75
dari produk non halal
d. Jika di RPH menghasilkan produk halal 2,50
dan non halal, maka harus dilakukan
penandaan sehingga memudahkan untuk
penelusuran balik atas produk yang
bersangkutan
141

Lanjutan Lampiran 3
No Parameter Bobot Pengamatan Penilaian NKV Ket
Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK
e. Jika di RPH menghasilkan produk halal 2,50
dan non halal, maka penyimpanan
dilakukan secara baik dengan cara
memberi warna rak yang berbeda antara
rak untuk produk halal dan non halal
serta mencantumkan tanda “Halal” dan
“Non Halal” dimasing-masing rak
f. Rekaman karkas/daging/jeroan non halal 1,25
harus disimpan dan dipelihara
4 Pengemasan dan Pelabelan
a. Kemasan harus memiliki identitas halal, 2,50
seperti logo halal atau barcode, untuk
menandai kehalalal dari produk, sehingga
memudahkan untuk penelusuran balik
(traceability) atas produk yang
bersangkutan
b. Pemberian identitas halal dicantumkan 2,00
pada kemasan produk sebelum memasuki
ruang/gudang penyimpanan
c. Label harus secara spesifik menjelaskan 1,50
perbedaan halal dan non halal (jika ada)
d. Proses pengiriman daging/jeroan harus 2,00
disertai dengan label, mulai dari
penyiapan (pengepakan dan pemasukan
kedalam kontainer), pengangkutan
(pengapalan/shipping) hingga penerimaan
e. Label sekurang-kurangnya harus memuat 2,00
informasi logo halal, tanggal
penyembelihan, nama dan/atau nomor
RPH beserta alamat dan negara asal RPH,
serta berat bersih
5 Transportasi
a. Alat pengiriman harus khusus (dedicated) 3,00
untuk membawa atau mengangkut daging
halal saja, tidak boleh digunakan bersama
atau bergantian untuk mengangkut
produk babi/daging non halal
b. Alat pengiriman harus bebas dari najis 2,00
(filth) dan cemaran lain
TOTAL KOMULATIF 100,00

Petunjuk pengisian :
Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian
NKV untuk :
MN = Penyimpangan Minor
MY = Penyimpangan Mayor
SR = Penyimpangan Serius
KT = Penyimpangan Kritis
OK = Tidak ada Penyimpangan

1. Jumlah Penyimpangan
a). Penyimpangan Minor ..................... penyimpangan
b). Penyimpangan Mayor ..................... penyimpangan
c). Penyimpangan Serius ..................... penyimpangan
d). Penyimpangan Kritis ..................... penyimpangan
142

Lanjutan Lampiran 3

2. Level/ Tingkat Unit Usaha


Jumlah Penyimpangan
Level/Tingkat MN MY SR KT
I 0 0 0 0
II <7 <8 <5 0
III NA < 15 < 10 <4
IV NA NA NA <4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha


1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori
sangat baik (kualifikasi ekspor)
2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik
(menuju kualifikasi ekspor)
3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori
cukup
4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk
memperoleh NKV
143

Lampiran 4 Standar penilaian warna daging sapi berdasarkan SNI 3932:2008

Sumber : BSN (2008)

Anda mungkin juga menyukai