dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Periode Januari 2019-Juni 2019
LAPORAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
PT. VAKSINDO SATWA NUSANTARA
INDUSTRI PRODUK FARMASI UNTUK HEWAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Lampiran IV Tentang
Pedoman penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Bersama ini kami sampaikan Laporan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) periode Januari 2019 –
Juni 2019 sebagai berikut :
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
Luas Areal
Jenis Penggunaan Ket.
M2 %
(I). Lahan tertutup bangunan/material kedap air :
- Kantorr, Lab, Produksi 1 2800.00 13,30
- Gedung Lantai 1 528.00 2,51
- Kantor Teknik Lt. 2 - -
- LABB QAFF LT. 1 330.00 1,57
- LABB QAFF LT. 2 - -
- Quail Bleeding 197.00 0,94
- R. Percobaan 219.00 1,04
- Kandang Hewan Percobaan 179.00 0,85
- Water Treatment 44.00 0,21
- Incenerator 23,40 0,11
- Killing Tank 2 19,25 0,09
- Killing Tank 1 52,00 0,25
- Produk Vaksin 459,00 2,18
- Penetasan 144,00 0,68
- WTP 180,00 0,85
- Mushola 225,00 1,07
- IPAL 100,00 0,47
- Hewan perccobaan BSL 2 47,00 0,22
- Kantor Lab Produksi 2 LT. 1 1512,00 7,18
- Kantor Lab Produksi 2 LT. 2 - -
- Pos Security 42,00 0,20
- Koperasi 24,00 0,11
- Killing Tank 3 32,00 0,15
- Kantor Lab Produksi 3 LT. 1 648,00 3,08
Kantor Lab Produksi 3 LT. 2 - -
Gudang B3 8,00 0,04
Gudang Kardus 8,00 0,04
Bangunan Utiliti, R Boiler R genset R teknik R 600,00 2,85
diesel Gudang GA, Gudang Tehnik dan
Workshop LT. 1
Bangunan Utiliti, R Boiler R genset R teknik R - -
diesel Gudang GA, Gudang Tehnik dan
Workshop LT. 2
E O Gas 18,00 0,09
Reservoir 17,00 0,08
Container Cold Room 14,40 0,07
Container SML 14,40 0,07
Kandang Isolator 120,00 0,57
TPS 12,00 0,06
R. Kimia 9,60 0,05
Limbah B3 8,00 0,04
Gas Room 6,00 0,03
Pos Jaga 4,00 0,02
Jumlah 8,644,05 41,06
(II) Jalan dan Tempat Parkir
- Jalan Perkerasan Aspal dan Area Parkir 4,269,95 20,28
C. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Deskripsi Kegiatan :
• Produk yang dihasilkan pada saat ini oleh PT.Vaksindo Satwa Nusantara diantaranya, telur untuk
bahan baku pembuatan vaksin dan vaksin obat hewan. Perkiraan dampak yang ditimbulkan dari
hasil produksi tersebut diantaranya limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat berasal dari kotoran ayam, kerabang telur, kertas, sisa kemasan dan sampah dari
kegiatan domestik.
Sementara limbah cair berasal dari pencucian telur, alat-alat laboratorium, cairan allantois tidak
lulus uji serta limbah cair dari kegiatan domestik.
• Untuk pengujian Laboratorium dan pengujian udara dan kebisingan kami sudah melakukan
beberapa kali pengujian air limbah untuk mengetahui kinerja IPAL.
• Perusahaan PT.Vaksindo Satwa Nusantara tersertifikasi saat ini dengan :
a. ISO 9001-2015
b. GMP (Good Manufacturing Practices) Vaksin & Obat Hewan
c. CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik)
• Kegiatan Internal yang sudah dilakukan :
1) Pembuatan selokan / sanitasi sepanjang pagar vaksindo sebagai penghubung buangan air
hujan dari depan untuk di alirkan ke sungai dibelakang pabrik.
2) Penanaman rumput di area lahan vaksindo sebagai pembantu penyerapan air hujan.
3) Penanaman Pohon diarea Lahan vaksindo, untuk mendukung penghijauan.
4) Penanaman pohan dan tanaman hias di depan pintu gerbang masuk vaksindo, untuk
memperindah landscape.
5) Melakukan pembibitan tanaman pohon hias untuk menambah kelengkapan data tanaman.
6) Perbaikan dan maintenance rutin terkait WWTP IPAL untuk menjaga mesin dapat
berfungsi dengan baik.
7) Melakukan medical chek up untuk karyawan sebagai bentuk perhatian terhadap
pencegahan dini terhadap penyakit.
8) Pemberian susu untuk karyawan untuk menunjang kesehatan karyawan ( pemberian susu
dilakukan 3 kali dalam seminggu.
• Kegiatan CSR
1) Bantuan Paket Gizi untuk kegiatan posyandu di RW 01, 03,05 Ds.Cicadas, Gunung Putri.
2) Pemberian air bersih untuk warga sekitar pada saat musim kemarau
3) partisipasi kegiatan keagamaan masyarakat di lingkungan Desa Cicadas & Wanaherang.
4) Partisipasi kegiatan sosial & olahraga masyarakat di lingkungan Desa Cicadas &
Wanaherang.
A. Produksi
No. Jenis Alat Jumlah Unit Kondisi (%) Negara Asal Energi Jenis Dampak
Penggerak
1 2 3 4 5 6 7
1 Incubator Telur 18 85 Jepang Listrik Bising
2 Incubator Media 15 85 Jepang Listrik -
3 Refrigenerator 9 90 Jepang Listrik Dingin
4 Ultra Low Freezer 7 85 Jepang Listrik Dingin
5 Cool room 12 85 Indonesia Listrik Dingin
6 Mixing tank 11 90 Indonesia Listrik Bising, Getar
7 Magnetic Stimer 94 85 Jepang Listrik -
8 Autoclave 19 85 Jepang Listrik Panas
9 Dry Heat Sterlizer 3 85 ndonesia Listrik Panas
10 Egg Decapper 5 85 ndonesia Listrik -
11 Laminar Air flow 19 85 ndonesia Listrik Bising, Getar
12 Bio Safety Cabinet 8 85 Jepang Listrik Bising, Getar
13 Centrifuge 10 85 Jepang Listrik Bising, Getar
28 Produksi, 28 IPAL/WWTP 28
Pencucian
Alat,
pencucian
kandang
Sumur Bor
11,6 Boiler Sirkulasi
(80,96)
16 16
Mandi & Cuci
15
15
Kakus Septic Tank
Saluran
Umum/Kolam
Resapan
(55m³/bulan)
10.4
Penyiraman Taman
Meresap ke dalam
tanah
A. Limbah Padat :
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari kerabang telur, kertas sisa kemasan dan kotoran ayam.
Upaya pengelolaan yang dilakukan diantaranya untuk limbah padat dan kerabang telur yang sudah di
Dekontaminasi akan dikirim ke perusahaan pengolah limbah yang sudah memiliki izin dari MENLH,
sedangkan untuk limbah padat kertas sisa kemasan dan kotoran ayam akan dibakar di incinerator setiap
limbah tersebut ada, sampah domestik dibuang ke tempat penampungan sampah, selanjutnya diambil
oleh petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor seminggu sekali.
B. Limbah Cair :
Limbah cair berasal dari pencucian telur, alat-alat laboratorium, cairan alantois tidak lulus uji, limbah cair
domestik dan oli bekas. Limbah cair dari proses pencucian telurm alat-alat laboratorium, cairan alantois
tidak lulus uji diolah terlebih dahulu dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang ke
kolam lingkungan pabrik, sedangkan untuk limbah cair domestik dialirkan kedalam saluran yang tertutup,
selanjutnya dibuang ke badan air penerima. Oli bekas ditampung dalam drum, selanjutnya dikirim ke
perusahaan pengolah limbah yang memiliki izin dari MENLH.
C. Debu :
Partikel-partikel debu di dalam ruangan berasal dari proses produksi, sedangkan diluar ruangan berasal
dari seluruh aktivitas disekitar lokasi dan di luar lokasi pabrik. Sifatnya berbahaya. Upaya pengelolaan
diantarannya dengan pemasangan ventilasi udara/ exhaust fan serta penghijauan disekitar lokasi
pabrik.
D. Gas :
Berasal dari proses produksi (di dalam ruangan) serta seluruh aktivitas disekitar lokasi dan diluar lokasi
pabrik (di luar ruangan) yang sifatnya berbahaya. Upaya pengelolaan yang dilakukan diantaranya
pemakaian masker untuk karyawan dan pemasangan ventilasi udara/exhaust fan, serta penghijauan
disekitar lokasi pabrik.
E. Kebisingan :
Sumber kebisingan berasal dari proses produksi (di dalam ruangan) dan seluruh aktivitas disekitar lokasi
dan di luar lokasi pabrik (di luar ruangan), tetapi berbahaya.
Upaya pengelolaan yang dilakukan diantaranya pemakaian ear plug( didalam ruangan) dan penghijauan
( di luar ruangan ).
F. Timbal balik warga sekitar terhadap perusahaan, yaitu menjaga dan merawat fasilitas umum yang
dibangun oleh perusahaan seperti pembangunan dan pengadaan sumur air bersih, memberikan
sumbangsih terhadap keamanan lingkungan sekitar pabrik.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan semester 1 (pertama) tahun 2015 ini diantaranya :
1. Hasil analisa yang dilakukan di lokasi PT Vaksindo Satwa Nusantara diantaranya kualitas
2. Hasil analisa kualitas udara diantaranya Sulfur Dioksida(SO2), Karbon monoksida (CO),
Nitrogen Dioksida (NOX), Amoniak (NH3), Oksidan (OX) untuk di luar dan di dalam
3. Hasil analisa kualitas debu untuk di dalam ruangan dan di luar ruangan masih memenuhi
baku mutu lingkungan (BML). Di dalam ruangan 0,50 µg/Nm³ dan di luar ruangan
12,8 µg/Nm³. Partikel-partikel debu di dalam ruangan berasal dari proses produksi,
sedangkan diluar ruangan berasal dari aktivitas disekitar lokasi dan di luar lokasi pabrik
dengan pemakaian masker dan pemasangan ventilasi udara/exhaust fan serta penanaman
4. Hasil analisis kualitas kebisingan untuk didalam masih memenuhi BML. Kualitas kebisingan
di dalam ruangan rata-rata 51,1 dBA (BML = 85) sedangkan di luar ruangan 56,4 dBA (BML
sedang adanya proyek pembuatan gedung baru disekitar lokasi kegiatan perusahaan.
5. Limbah padat yang dihasilkan berasal dari produksi, sludge dan sampah. Kerabang telur
dan sampah sifatnya tidak berbahaya, sludge sifatnya berbahaya. Upaya penanganan yang
dilakukan diantaranya : Limbah padat (kerabang telur) dibakar dalam incenerator, sludge
dikeringkan selanjutnya dikirim ke pihak ketiga yang memiliki izin MENLH. Sedangkan
diambil oleh Petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor untuk
6. Limbah cair dari proses pencucian telur, kandang dan alat-alat lab., cairan allantois tidak
lulus uji selanjutnya diolah dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hasil analisis
kualitas air limbah (outlet) masih memenuhi baku mutu lingkungan yang ditetapkan
berdasarkan SK. Gubenur Jawa Barat Nomor. 6 tahun 1999 Golongan I, sedangkan limbah
cair dari kegiatan domestik dibuang ke badan air penerima (selokan) dan oli bekas
ditampung dalam drum selanjutnya dikirim ke pihak ketiga yang memiliki izin dari MENLH.