Anda di halaman 1dari 56

REVISI DOKUMEN UKL UPL

2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

 Nama Perusahaan : PT. BINA MEDIKA UTAMA


 Nama Penanggung Jawab : dr. Hi. Ruskandi M., SP.A

 Alamat : Jl. KH Hasyim Azhari No. 73 Kelurahan


Gedung Pakuon, Kec. Teluk Betung
Selatan, Kota Bandar Lampung, Provinsi
Lampung
 No. Hp : (0721) 482432, (0721) 484158
B. USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Usaha dan/Atau Kegiatan : RSIA RESTU BUNDA

2. Lokasi Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan


RSIA Restu Bunda akan didirikan di lokasi yang ada di Kecamatan Teluk
Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lebih Tepat nya beralamat di Jl. KH
Hasyim Azhari No. 73 Kelurahan Gedung Pakuon, Kec. Teluk Betung Selatan,
Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Seperti pada gambar berikut ini :

3. Skala/Besaran Perubahan Usaha Dan/Atau Kegiatan


RSIA Restu Bunda merupakan unit usaha di bidang Kesehatan yang
direncanakan akan mengikuti klasifikasi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Type
C, dengan unit pelayanan yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan dan
kapasitas tempat tidur yang disiapkan adalah ± 100 TT. Yang pada dokumen
sebelumnya atau sebelum dilakukan perubahan terhadap bangunan adalah 30
TT. Perbubahan atau penambahan bangunan RSIA Restu Bunda direncanakan
dibangun diatas lahan seluas 1.645 m2, dengan status lahan adalah hak milik.
Adapun perubahan luas bangunan rumah sakit yang direncanakan adalah
± 1.247 m2.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


1
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Dengan rencana penambahan/perubahan kegiatan yang ada pada RSIA

Restu Bunda seperti pada keterangan sebagai berikut :

a. Jumlah Bed RSIA Restu Bunda sesuai dengan klasifikasinya adalah 100
Bed, seperti pada keterangan di bawah ini :
1. Ruang Rawat Inap Kelas III
2. Ruang Rawat Inap Kelas II
3. Ruang Rawat Inap Kelas I
4. Ruang Rawat Inap VIP
5. Ruang HCU
6. Ruang Operasi
7. Ruang VK
8. Medical Chekup
9. Hemodialisa
b. Unit Layanan Dasar
1. Ruang Operasi
2. Ruang Bersalin
3. Ruang Hemodialisa
4. Ruang Rontgen
5. Laboratorium
6. Farmasi/Apotek
7. Ruang HCU
c. Unit Layanan IGD
1. IGD
Unit IGD diharapkan mampu melayani tindakan Gawat darurat dengan tujuan
mencegah kematian atau meminimalkan kecacatan dilengkapi dengan Ruang
Operasi serta tenaga medis profesional yang selalu siap melaksanakan tindakan
terhadap pasien kurang dari 3 menit sejak pasien masuk IGD serta siap
beroperasional selama 24 jam setiap harinya.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


2
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

d. Unit Pelayanan Rawat Jalan


1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Penyakit Dalam
3. Poliklinik Bedah
4. Poliklinik Kandungan & Kebidanan
5. Poliklinik Anak
6. Poliklinik Gigi & Mulut
7. Polikllinik Mata
8. Poliklinik THT
9. Poliklinik Kulit & Kelamin

e. Unit Layanan Lainnya


Cover Charge layanan ini meliputi : Jasa Rumah Sakit, Pelayanan Fisik
oleh Dokter Umum/Spesialis, Laboratorium dan Radiologi
f. Unit Layanan Penunjang
1. Parkir Area (Mobil)
2. Parkir Area (Motor)
3. Main Gate/ Pos Jaga
4. IPAL
5. Mesin Genset
6. Mushola
g. Unit Layanan Operasional
1. Ruang Direktur
2. Ruang Komisaris
3. Ruang Komite Medis
4. Ruang Rapat/Aula
5. Ruang Medical Record
6. Ruang Staff Administrasi
7. Ruang Bagian Keuangan
8. Ruang Pendaftaran
9. Ruang BPJS/ Askes

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


3
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

10. Instalasi Gizi


11. Ruang Tunggu/Lobby
12. ATM Center

h. Peralatan Kesehatan
Peralatan medis Peralatan medis yang akan digunakan di RSIA Restu Bunda
adalah :
Tabel 1 Peralatan Medis

No. Alat Keterangan


1. Tensi meter Ruang dokter
2. Stetoskop Ruang dokter
3. Timbangan Pendaftaran, Ruang dokter
4. Bak sarung tangan Ruang dokter, ruang tindakan,
Laboratorium
5. Sarung tangan Ruang dokter, ruang tindakan,
Laboratorium
6. Termometer Ruang dokter
7. Alat suntik Ruang dokter, ruang tindakan
8. Dental kit Ruang dokter
9. Penlight Ruang dokter
10. Hammer buck Ruang dokter
11. Hammer reflex Ruang dokter
12. IUD Ruang dokter
13. Spekulum hidung Ruang dokter
14. Spekulum telinga Ruang dokter
Sumber : RSIA Restu Bunda,2017

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


4
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

i. Peralatan Penunjang Medis


Untuk memudahkan kerja dokter dalam mendiagnosa pasien diperlukan
alat bantu lainnya sebagai penunjang alat medis, yaitu :

Tabel 2 Alat Penunjang Medis

No. Alat Keterangan


1. Baki logam Ruang dokter
2. Kain balut segitiga Ruang dokter
3. Kursi Ruang dokter, ruang tunggu,
ruang tindakan, laboratorium,
apotik, kamar, dll
4. Lemari alat-alat Ruang dokter, ruang tindakan
Laboratorium
5. Lampu senter Ruang dokter
6. Standar infuse Ruang tindakan, ruang
Perawatan
7. Tabung oksigen Ruang tindakan
8. Tempat tidur pasien ruang dokter, ruang tindakan,
ruag perawatan
9. Handuk Ruang dokter, ruang tindakan,
ruang perawatan
10. Lemari obat Ruang dokter, Apotik
11. Spektrofotometer Laboratorium
12. USG Ruang dokter SP.OG
13. Rontgen Ruang radiologi
14. Ambulance Non-ruangan
Sumber : RSIA Restu Bunda, 2017

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


5
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

j. Peralatan Non Medis


Sedangkan peralatan non medis yang dapat menunjang kegiatan RSIA Restu
Bunda antara lain :

Tabel 3 Peralatan Non-Medis

No. Alat Keterangan


1. Tong sampah medis Ruang dokter, laboratorium
2. Genset Ruangan genset
3. Meteran Ruang dokter
4. AC Ruang dokter, ruang perawatan, ruang
tindakan, laboratorium
5. Komputer Kantor, laboratorium, apotik
6. Tong sampah biasa Seluruh ruangan
Sumber : RSIA Restu Bunda 2017

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


6
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandar Lampung Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kabupaten Bandar Lampung Tahun 2011-
2021. Secara umum lokasi proyek pembangunan RSIA Restu Bunda termasuk
dalam Kelurahan Gedung Pakuon Kecamatan Teluk Betung Selatan dengan
peruntukan Kawasan Strategis Provinsi. Sedangkan dalam hal ini Kawasan
Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi,
sosial, budaya dan/atau lingkungan. Perekonomian melalui perdagangan, dan
pariwisata serta fungsi pendukung sebagai jasa umum. Kegiatan sosial wilayah
Jadi kegiatan RSIA Restu Bunda telah sesuai dengan peruntukkan lokasi kegiatan.
Selain itu kawasan yang direncanakan akan dibangun proyek RSIA Restu Bunda
juga terletak di salah satu wilayah yang cukup padat penduduk sehingga
merupakan pusat kegiatan baik perekonomian, perdagangan maupun
transportasi di Kota Bandar Lampung yang termasuk di dalam sistem prasarana
trasnportasi yang termuat di Perda Tentang RT/RW Kabupaten Bandar Lampung
Tahun 2011-2021, Seperti pada peta yang tercantum di bawah ini :

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


7
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Gambar 1 Peta Provinsi Lampung

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


8
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

5. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan


Di Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup mengisyaratkan
bahwa seluruh kegiatan usaha yang menghasilkan dampak terhadap lingkungan
harus mengelola lingkungan wajib melampirkan izin lingkungan hidup dan
komitmen pengelolaan, yang dalam hal ini terdapat dalam dokumen revisi
Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) RSIA Restu
Bunda.
Melalui telah terbitnya Izin Pendahuluan Membangun Nomor ;
645/0/208/30.4/III.27.8/VI/2016. Izin pendahuluan ini merupakan salah satu
legalitas yang harus dipenuhi manakala sebuah perusahaan akan membangun
atau mengembangkan unit usahanya khususnya di Kota Bandar Lampung, yang
mewajibkan sebuah bangunan untuk memiliki perizinan berupa Izin
Pendahuluan Membangun sebelum terbitnya Izin Mendirikan Bangunan dan
perizinan lainnya diterbitkan.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


9
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

6. Uraian Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak


Lingkungan
Kegiatan RSIA Restu Bunda. disamping manfaatnya bagi
masyarakat luas, ti dak dapat dipungkiri pula besarnya dampak negati f
yang dapat ti mbul terhadap masyarakat dan lingkungan hidup
disekitarnya apabila ti dak dikelola secara baik, karena RSIA Restu
Bunda dapat menjadi sumber penularan penyakit (pencemaran
biologis) dan juga dapat menimbulkan pencemaran fi sik dan kimia.
Dokumen UKL/UPL ini diperlukan sebagai arahan/pedoman bagi
pihak RSIA Restu Bunda selaku pemrakarsa kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan agar dampak-dampak pasiti f maupun dampak-
dampak negati f yang mungkin ti mbul dapat dikelola dengan baik.
Penyusunan UKL/UPL ini mengacu kepada Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pembuatan Dokumen Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup. Dalam dokumen UKL/UPL ini tersaji lnformasi
mengenai identi tas pemrakarsa, uraian kegiatan, dampak yang akan
terjadi. serta program pengelolaan dan pemantauan.
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan dokumen UKL/
UPL ini adalah :
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun
2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang
wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Pembuatan Dokumen Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun
2010 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan hidup dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


10
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Air


dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah Nomar 19 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-
Syarat Pengawasan Kualitas Air
Kondisi rona lingkungan awal dalam suatu kegiatan mempunyai
arti yang sangat penti ng, karena dengan tersedianya data lingkungan
awal maka perubahan keadaan kompanen lingkungan akibat suatu
kegiatan dapat diukur/dibandingkan. Rona lingkungan yang disajikan
adalah rona lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak atau
rona lingkungan yang akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.
A. IKLIM MIKRO
Untuk mengetahui kandisi iklim rata-rata di sekitar lokasi RSIA
Restu Bunda digunakan data iklim dari lokasi pengukuran terdekat
yang didapatkan dari hasil pencatatan pada Stasiun Meteorologi Branti
selama 10 tahun (2006-2016) yang disajikan Seperti pada tabel berikut
ini :

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


11
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Tabel 4
Rata-Rata Kondisi Iklim di Sekitar Lokasi RSIA Restu Bunda
Nilai Rata-Rata
No Bulan CH (mm) Σ Hari Suhu (oC) KA
RH (%) AA (0U)
Rata Maks Hujan Min Maks Rata (m/det)
1 Januari 392 597 28 23,0 30,4 26,1 85,9 17,2 356
2 Februari 331 531 25 23,0 31,6 26,2 85,7 16,1 350
3 Maret 264 358 24 22,7 32,0 26,6 84,6 14,9 302
4 April 197 365 20 22,8 31,9 26,4 82,7 12,5 130
5 Mei 100 162 17 23,1 32,1 26,1 85,0 12,6 105
6 Juni 137 639 21 22,1 31,6 25,5 83,0 11,7 100
7 Juli 72 154 14 21,5 31,5 25,7 75,2 13,3 152
8 Agustus 66 161 15 21,2 31,9 26,0 91,2 14,0 118
9 September 74 144 16 21,7 32,5 26,5 79,9 17,8 1488
10 Oktober 90 177 19 22,1 32,4 26,3 79,4 17,4 126
11 November 260 445 23 22,7 33,3 26,7 82,3 17,7 208
12 Desember 272 325 24 22,5 31,4 26,6 83,7 13,7 248
Jumlah 225 246 20,5 22,4 31,8 26,2 82,3 25,9 3683
Sumber : Data Primer 2016

Keterangan :
CH = Curah Hujan
RH = Kelembaban Relatif
KA = Kecepatan Angin
AA = Arah Angin
1) Curah Hujan
Rata-rata curah hujan tahunan di sekitar lokasi RSIA Restu
Bunda tergolong ti nggi (sebesar 2.255 mm/tahun), dengan jumlah hari
hujan 246 hari/tahun. Berdasarkan curah hujan rata-rata tahunan ini
dapat diklasifi kasikan ti pe iklim wilayah proyek berdasarkan Klasifi kasi
Schmidt dan Fergusson yang tergolong Tipe B, dimana dalam satu
tahun rata- rata terdapat 8 bulan basah dan 4 bulan kering. Curah
hujan terti nggi rata-rata terjadi pada bulan Januari (sebesar) 392 mm,
sedangkan curah hujan terendah rata-rata tejadi pada bulan Agustus,
yaitu sebesar 66 mm.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


12
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

2) Suhu Udara dan Kelembaban Relati f


Fluktuasi suhu udara rata-rata di sekitar lokasi RSIA Restu
Bunda berkisar antara 25,5 – 26, 0 C, dengan kelembaban relati f
berkisar antara 75,2% sampai dengan 85,9 %.
3) Kecepatan dan Arah Angin
Kecepatan angin disekitar lokasi RSIA Restu Bunda umumnya
berkisar antara 11,7-17,8 m/deti k. Arah angin pada bulan November -
Maret angin berti up dari arah barat daya hingga barat laut dengan
kecepatan 13,7 - 17,2 m/deti k, sedangkan pada bulan April -Oktober
umumnya angin berti up dari arah tenggara dengan kecepatan 11,7 -
17,8 m/deti k.
b. Fisiografi
1) Fisiografi dan Topografi
Daerah studi terletak pada keti nggian antara 100 - 150 meter
diatas permukaan laut dengan kondisi fi siografi dataran, Berdasarkan
kondisi fi siografi yang ada, daerah ini didominasi oleh topagrafi datar
hingga landai dengan kemiringan lereng 0-8%.
2) Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bandar Lampung skala
I : 250.000, dan hasil pengamatan lapangan. daerah studi merupakan
daerah dataran rendah yang berada ± 1 Km dari bibir pantai. Geolagi
daerah ini tarsusun oleh tutupan endapan gunungan api muda (Qhv)
yang berumur holosen, Endapan gunung api muda ini terdiri dari lava
(andesit dan basalt), breksi dan ti va hasil erupsi pada gunung yang ada
di bukit barisan. Berdasarkan komposisi batuan yang ada tampak
bahwa daerah ini didominasi oleh batuan yang bersifat rapuh dan
mudah pecah pada bagian atas tanah sedangkan pada bagian bawah
tanah batuan masih bersifat konti ynu.
3) Tanah

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


13
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Berdasarkan Peta Satuan Lahan dan Jenis Tanah Lembar Bandar


Lampung skala 1: 250.000, dan hasil pengamatan lapangan, jenis
tanah daerah ini adalah Dystropepts. Jenis tanah ini memiliki kondisi
fi sik yang cukup baik dan ti ngkat kesuburan yang relati f. Hal ini
ditunjukkan oleh permeabilitas tanah yang lambat. bobot isi yang
cukup ti nggi, dan tekstur tanah yang banyak mengandung liat (> 40 %),
Kansekuensi logis dari hal ini adalah kemampuan tanah untuk
menahan air yang rendah, sehingga tanah mudah tererosi apabila
pengelolaannya ti dak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah.
c. Kualitas Air Tanah
Kondisi air tanah disekitar lokasi RSIA Restu Bunda masih
tergolong cukup baik, karena dari hasil pengamatan pada air sumur
penduduk secara visual dl lapangan kandisinya masih Jernih dengan
kedalaman bervariasi antara 7 sampai 10 metar pada musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau berkisar antara 10-12
meter. Untuk mengetahui kualitas air sumur yang ada di sekitar lokasi
RSIA Restu Bunda, dilakukan analisa laboratorium terhadap air sumur
penduduk sekitar RSIA Restu Bunda.
Dari hasil analisa laboratorium, air sumur gali penduduk yang diuji
menunjukkan masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan menurut
PERMENKES Nomor : 416/MENKES/PER/1X11990 .

d. Kualitas Air Permukaan


Saluran drainase dari kegiatan RSIA Restu Bunda yang bermuara ke
sungai/drainase yang berada di dekat lokasi RSIA Restu Bunda. Karena itu,
penting untuk diketahui kondisi kualitas air sungai yang secara signifikan akan
mendapat dampak akibat operasional RSIA Restu BundaBerdasarkan data hasil
analisa laboratorium diatas, secara umum kualitas air drainase yang menuju
sungai disekitar lokasi RSIA Restu Bunda masih memenuhi baku mutu kualitas air
sungai.
e. FLORA DAN FAUNA

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


14
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

1) Flora
Tipe komunitas flora yang ada di lokasi kegiatan dan sekitarnya terdiri
dari jenis vagetasi dan budidaya. Vegetasi budidaya dijumpai tumbuh di
halaman-halaman rumah penduduk, sedangkan vegetasi dan budidaya diijumpai
di semak belukar dan kebun. Pada lokasi kegiatan RSIA Restu Bunda secara
umum dikelompokkan ke dalam budidaya (berupa kelapa, Kopi, pisang dan
petai).
Berdasarkan pengamatan lapangan terdapat beberapa jenis tanaman
lain seperti bungur, waru dan bamboo. Tanaman non budidaya yang tumbuh di
lokasi kegiatan dikelompokkan sebagai tanaman jenis pohon dan semak belukar,
sedangkan tanaman budidaya merupakan tanaman yang ditanam penduduk baik
di pekarangan maupun ladang. Adapun jenis flora yang ada di sekitar lokasi
dapat dilihat pada Tabel, Secara lengkap, tipe kamunitas flora yang terdapat di
lokasi kegiatan dan sekitarnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :

Tabel 5
Jenis Flora yang terdapat di sekitar RSIA Restu Bunda
No. Jenis Vegetasi Nama Ilmiah
a. Vegetasi Non Budidaya
1. Alang-alang Imperata Cylindrical
2. Bungur Langestromia Speciosa
3. Bambu Bambusa sp
4. Akasia Acacia auriculiformis
5. Sengon Parasserionthes palcataria
6. Randu Ceiba petandra
7. Rumput Teki Cyperus rotundus
8. Ciplukan Physalis minima
9. Babadotan Ambaksia poladis
b. Vegetasi Budidaya
1. Kelapa Cocos mucifera
2. Petai Parkia speciosa
3. Jambu Air Eugenia sp
4. Pisang Musa sp

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


15
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

5. Pepaya Carica papaya


6. Nangka Autocarpus integra
7. Jambu Biji Psidium guajava
8. Rambutan Eugenium aguea
9. Jengkol Nephelium lapaceum
10. Kopi Caffea sp
11. Kunyit Cucuma domestika
Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2017

2) Fauna
Dari data pengamatan lapangan terdapat satwa yang masih dijumpai di
wilayah Teluk Betung Selatan tersebut, seperti mamalia, reptile dan aves. Selain
itu, jenis satwa lain yang masih sering di temui adalah kupu-kupu, capung dan
kucing.
Adapun binatang jenis aves/aunggas yang masih ditemui seperti ayam
(galus-galus), angsa, burung gereja (paser montanus), kutilang (picnonotus
aurigaster) dan emprit. Sedangkan, jenis mamalia yang dijumpai seperti kambing
dan sapi dan tidak ditemui jenis satwa liar yang masih dilindungi oleh undang-
undang. Adapun jenis fauna tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6
Jenis Fauna Yang Terdapat di Sekitar RSIA Restu Bunda
No Nama Jenis Fauna Nama Ilmiah
1 Ayam Gailus Gailus
2 Merpati Columbia Livia
3 Kucing Felis Domesticus
4 Anjing Canus Domesticus
5 Katak Rana Sp
6 Kodok Bufa Sp
7 Tikus Rattus Sp
8 Kadal Mabouya Mutifasciata
Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2017
f. Kondisi Demografi Kecamatan Teluk Betung Selatan
Luas Wilayah Kecamatan Teluk Betung Selatan 1.032,2 Ha atau 10.322
Km2 dengan jumlah penduduk yang terdaftar hingga saat ini adalah 95.506 jiwa

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


16
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

dengan kepadatan penduduk 155 jiwa/ha. Kecamatan Teluk Betung Selatan


terbagi atas 11 kelurahan.
Secara administrasi Kecamatan Teluk Betung Selatan memiliki batas wilayah
administrasi sbb :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat dan
Kecamatan Tanjung Karang Pusat;
- Sebelah Selatan berbatasan Teluk Lampung dan Kecamatan Bumi Waras;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Barat dan
Kecamatan Teluk Betung Timur;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara.
1) Keadaan Penduduk
Penduduk Kecamatan Teluk Betung Selatan tahun 2016 berjumlah
33.190 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 7.886 jiwa. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Jumlah Penduduk di Kecamatan Teluk Betung Selatan

No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (jiwa)


1. Laki-laki 48.383
2. Perempuan 47.123
Jumlah 95.506
Sumber : Monografi Kecamatan, 2016

2) Prasarana air bersih dan sanitasi masyarakat


Keadaan prasarana air bersih dan sanitasi masyarakat Kecamatan Teluk
Betung Selatan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Prasarana Air Bersih dan Sanitasi Masyarakat

No Uraian Jumlah
1. Sumur bor 557 Unit
2. Sumur gali 461 Unit
3. Tangki air bersih/PAM 1.322 Unit

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


17
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

No Uraian Jumlah
4. Mata Air 2 Unit
5. KK dengan jamban keluarga 2.244 KK
Sumber : Profil Puskesmas, 2015
3) Keadaan Sarana Kesehatan dan Sarana Ibadah
Keadaan sarana kesehatan dan sarana ibadah di Kecamatan Teluk Betung
Selatan dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9 Keadaan Sarana Kesehatan dan Sarana Ibadah

No Uraian Jumlah
A. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 5 Unit
2. Rumah Bersalin - Unit
3. Apotik 2 Unit
4. Poskesdes 5 Unit
5. Posyandu Balita - Unit
6. Posyandu Lansia - Unit

B. Sarana Ibadah
1. Masjid 6 Unit
2. Mushola 3 Unit
3. Gereja Kristen Protestan 1 Unit
4. Gereja Katholik - Unit
5. Wihara - --
6. Pura - --
7. Klenteng - --
Sumber : Profil Puskesmas Kota Karang, 2015

4) Kondisi Kesehatan Masyarakat


Berdasarkan data Puskesmas Kota Karang dengan wilayah kerjanya,
kondisi kesehatan masyarakat diketahui sebagai berikut :

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


18
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

a. Status Kesehatan
1). Angka kematian ibu. Pada tahun 2011 tidak ada kematian ibu dan
2012 ditemukan 2 kasus kematian ibu karena syok cardiogenic
perdarahan ante partum, sedangkan pada tahun 2015 tidak ada
kematian ibu.
2). Angka kematian bayi dan balita. Pada tahun 2009 terdapat 2 kasus
kematian bayi di kelurahan fajar bulan, 1 kasus kematian perinatal
pada bulan mei 2015 disebabkan oleh BBLR dan 1 kasus kematian
bayi berusia 62 hari terjadi pada bulan September 2015 karena
demam tinggi.
b. Jumlah Kunjungan Pasien dan angka kesakitan
Berdasarkan data Puskesmas Fajar Bulan tahun 2015, jumlah
kunjungan pasien rawat jalan diketahui sebanyak 7.899 kunjungan
dengan perincian laki-laki sebanyak 2.898 kunjungan dan wanita
sebanyak 5.001 kunjungan.
Sedangkan angka kesakitan yang terjadi berdasarkan data Puskesmas
tahun 2014 diketahui penyakit Gingivitis masih mendonimasi dan
menjadi urutan pertama dalam sepuluh besar penyakit, sedangkan
urutan terakhir (urutan kesepuluh) adalah penyakit Scabies.
Selengkapnya data sepuluh penyakit tahun 2015 berdasarkan data
Puskesmas Kota Karang sebagaimana terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Karang Tahun 2015
No Nama Penyakit 2015 %
1 Gingivitis dan Penyakit Periodental 474 13,9
2 Gastritis 442 13,0
3 Hipertensi 405 11,8
Penyaki pada sistem otot dan jaringan
4 pengikat 380 11,1
5 Penyakit kulit alergi 344 10,1
6 Penyakit kulit infeksi 326 9,5
7 Penyakit kulit karena jamur 300 8,7
8 Karies gigi 286 8,4

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


19
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

9 ISPA 261 7,6


10 Scabies 204 5,9
Jumlah 3422 100
Sumber : Dokumen Profil , Puskesmas Kota Karang, 2015

k. Penggunaan Air
Air yang digunakan untuk operasional RSIA Restu Bunda bersumber dari
sumur bor sebanyak 1 (satu) titik dengan kedalaman 80-100 meter. Dengan
asumsi penggunaan air per tempat tidur sebanyak 500 liter/hari berarti
penggunan air untuk RSIA Restu Bunda dengan Kapasitas 100 Tempat Tidur
adalah sebanyak 50.000 liter/hari = 50 m3/hari.
Dengan asumsi air yang menjadi limbah dan masuk ke IPAL sebanyak 80 % dari
penggunaan air bersih, maka jumlah air limbah yang masuk ke IPAL adalah 80% x
50 m3/hari= 40 m3/hari.

Sumur Bor Sumur Bor IPAL


50 m3/Hari 50 m3/Hari 40 m3/Hari

Septic Tank
10 m3/Hari

Gambar 2 Neraca Penggunaan Air RSIA Restu Bunda

l. Kebutuhan Penggunaan Listrik


Pasokan listrik untuk pemenuhan kebutuhan rumah sakit disuplai dari PLN
dengan kapasitas tersampung sebesar 170 kVA yang terdiri dari 2 Kapasitas, yang
terdiri dari :

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


20
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Kapasitas I : 200 kVA (dengan 1 Unit trafo 200 kVA)


Sedangkan Daya genset yang akan digunakan dan dioperasikan oleh RSIA
Restu Bunda adalah mesin genset dengan kapasitas 215 KVA (daya max.operasi
genset = daya genset x 80% , pemakaian aman operasional engine).
Berdasarkan standar dari Kemenkes kebutuhan listrik rumah sakit tipe C
adalah minimal sebesar 2 kVA per tempat tidur. Dengan jumlah tempat tidur saat
ini sebanyak 100 TT maka daya listrik minimal yang dibutuhkan RS adalah
sebesar 200 kVA. Sehingga dengan adanya perhitungan kebutuhan listrik
tersebut dapat tergambar bahwa kebutuhan listrik RSIA Restu Bunda Sudah
Terpenuhi baik melalui suplai dari PLN ataupun daya cadangan melalui mesin
genset.

C. Tahapan Pembangunan
1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pra konstruksi meliputi pengurusan perizinan. Pada tahap ini tidak
menimbulkan dampak berarti karena lahan berstatus hak milik.
2. Tahap Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi pembangunan RSIA Restu Bunda beserta sarana
dan prasarana penunjang nya.
a. Mobilisasi Tanaga Kerja
Untuk menyelesaikan perbaikan ataupun pembangunan RSIA Restu Bunda
sesuai dengan rencana teknis, maka dibutuhkan tenaga kerja konstruksi.
Tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan keahliannya dan di prioritaskan
warga sekitar lokasi dengan Jam kerja proyek mulai dari pukul 08.00 – 16.00
WIB setiap hari kerja senin – sabtu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


21
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

b. Pematangan Lahan
Lahan yang digunakan untuk penambahan pembangunan RSIA Restu Bunda
merupakan lahan kosong. Agar pembangunan Rumah Sakit sesuai dengan
rencana teknis, maka dilakukan pembersihan, perataan, penggalian pondasi
pada lahan kosong. Selanjutnya dilakukan kajian sondir untuk menguji
ketahanan kepadatan tanah agar dapat menentukan titik-titik pemasangan
pondasi tiang.
c. Mobilisasi Alat dan Material Bangunan
Alat yang digunakan untuk melaksanakan rencana kegiatan
pembangunan klinik beserta sarana dan prasarana dasar maupun pekerjaan
finishing sesuai rencana teknis adalah cangkul, Vibrator, Molen dan alat
bangunan sederhana lainnya. Sedangkan material yang digunakan untuk
pengerjaan pada tahap konstruksi semen, pasir, kerikil, batu belah, bata dll.
d. Pembangunan Sumber Air dan Plumbing
Sistem plumbing dimanfaatkan untuk penyediaan atau pengeluaran air
ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada ganguan atau pencemaran
terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya dalam masalah air, yakni melalui kran, kloset, wastafel, shower
dan lain-lain. Untuk bahan plumbing digunakan pipa besi tulang
(galvanize), pipa PVC, dan pipa tembaga untuk air panas.
System plumbing menggunakan sistem vertikal dan horizontal melalui
sumber air bersih dari sumur bor dengan kedalaman 100 m, untuk bangunan
berlantai disediakan bak reservoir. Untuk itu, disediakan bak penampung
sebanyak 4 buah untuk menampung air bersih sebelum di distribusikan ke
setiap ruangan yang dikhendaki. Saluran pembuangan air bekas dan air
kotor berasal dari westafel, pencucian alat, dapur dan lain-lain dialirkan
menuju IPAL (waste water treatment). IPAL ini dirancang untuk pengelolaan
limbah cair domestic dengan proses pemisahan, koagulasi, pengikatan,
pengendapan dan filterisasi sebelum di buang ke badan air penerima

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


22
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

(lingkungan). Sedangkan, pembuangan tinja berasal dari kloset dialirkan


menuju septic tank biofilter.
Bak penampung berfungsi untuk menampung air limbah cair (inlet).
Mesin IPAL akan mengolah air limbah yang ditampung dalam bak penampung
selama 1 jam. Kemudian air limbah dialirkan secara gravitasi ke bak lumpur
atau bak pengendapan lumpur. Setelah itu, air limbah di bak lumpur dialirkan
melalui sistem filterasi sehingga menghasilkan air bersih dalam bak hasil
(outlet) yang kadar pencemarnya sudah di bawah baku mutu yang ditetapkan
pemerintah.
e. Pembangunan Sumur Resapan dan Biopori

Sumur resapan akan dibuat dengan ukuran 2 m3 sesuai dengan SNI.


Sumur resapan yang akan dibuat sebanyak 4 unit yang akan dibangun pada
titik-titik limpasan air hujan di areal bangunan kedap air khususnya di areal
parkir. Disamping sumur resapan dibuat juga lubang biopori dengan
diameter 10-30 cm dan tinggi/kedalaman 100 cm, sehingga volume biopori ¼

x ∏d2 x t sebesar 7.850 cm3 setara 0,008 m3. Lubang bipori rencananya
akan dibuat sebanyak 70 unit di areal Rumah Sakit, dan di tempat jatuhnya air
dari saluran talang air hujan.

f. Pembangunan Sarana Persampahan


Pembangunan sarana persampahan yang dibuat secara semi permanen
dan non-permanen. Tong sampah yang tidak permanen akan disiapkan pada
masing- masing ruangan dengan terpilah tong sampah organik dan anorganik.
g. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS B3)
Tempat penyimpanan sementara limbah B3 atau lebih dikenal dengan

nama TPS B3 dibangun dengan ukuran 3 x 5 m. Dengan luas 15 m2 TPS B3


dapat menampung limbah B3 baik cair dan padatan baik medis maupun non
medis di simpan secara terpisah yang dihasilkan dari kegiatan Rumah Sakit.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


23
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

TPS B3 disesuaikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku dilengkapi


dengan fasilitas pendukung lainnya.
h. Pembangunan Septic Tank
Septic tank dibuat sesuai standar yang disyaratkan agar tidak
menyebabkan bau dan tidak mengalami kebocoran yang menyebabkan
penurunan kualitas air tanah. Septic tank yang dibuat merupakan bioseptic
yang memiliki sifat secara biologi. Septic tank ini dirancang dapat menampung
semua limbah buangan tinja yang dihasilkan dari pasien, pengunjung dan
karyawan.
i. Pemasangan Alat Pemadam Kebakaran
Penyediaan dan pemasangan alat pemadam kebakaran digunakan
APAR. Pemasangan APAR berkapasitas 6 Kg sebanyak 20 unit diletakkan di
tempat startegis di seluruh bagian ruangan. Selain itu, dibuatkan jalur darurat
evakuasi bencana dan alarm peringatan bahaya.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


24
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

3. Tahap Pasca Konstruksi


Kegiatan Operasional RSIA Restu Bunda terdiri dari :
a. Penggunaan Air Bersih
Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan klinik
bersumber dari sumur bor kedalaman 80-100 m sebagai sumber air bersih. Air
dari sumur akan di tampung dalam bak penampung reservoir bervolume 80

m3, kemudian dialirkan ke segala penjuru sesuai dengan keperluan melalui


pipa distribusi. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk pasien rawat inap
diperkirakan mencapai 500 l/bed/hari dan. Sehingga dapat diperkirakan
kebutuhan air bersih untuk kegiatan rumah sakit adalah 50 m3 dikarenakan
jumlah tempat tidur RSIA Restu Bunda direncanakan sebanyak 100 TT.
b. Timbulan Limbah Cair Domestik
Limbah cair yang dihasilkan berasal dari aktivitas MCK, pencucian,
penyiraman, dan fasilitas umum lainnya. Dapat diperkirakan timbulan
limbah cair domestik adalah 80 % dari jumlah total kebutuhan air sebesar
50 m 3 , maka jumlah limbah yang dihasilkan adalah 40 m 3 . Untuk
pengelolaan limbah cair diharuskan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) baik secara fisika-kimia dan biologi. Sedangkan, limbah cair medis,
laboratorium, dan sterilisasi peralatan medis di tampung dalam jerigen untuk
pengelolaanyan dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin
pengolah dan pemusnah limbah B3 medis.
c. Timbulan Limbah Padat/Sampah
Timbulan sampah RSIA Restu Bunda diperkirakan jika setiap orang baik
karyawan dan pasien poli menghabiskan 0,54 Kg/org/hari, maka limbah padat
yang ditimbulkan dari 100 orang karyawan dan 100 orang pasien adalah ± 54
Kg/hari. Sedangkan limbah padat dari kegiatan rawat inap volume sampah
yang hasilkan dari kegiatan rumah sakit sebesar 7,86 lt/bed/hari setara
7,86 Kg/bed/hari. Maka limbah padat dari kegiatan rawat inap sebesar 786
Kg/hari. Sampah tersebut ditampung dalam tong sampah terpilah organik dan
anorganik yang tersebar di setiap ruangan dan luar ruangan. Sedangkan limbah

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


25
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

padat/sampah B3 termasuk limbah padat medis di kelola bekerjasama dengan


Pihak ke 3 atau dibakar menggunakan incinerator.
d. Timbulan Limbah B3
Timbulan limbah B3 sebagian besar berasal dari aktivitas laboratorium,
perawatan kulit dan pelayanan persalinan dengan penggunaan bahan
kimia, darah nifas, obat-obatan dan lain-lain baik padatan maupun cairan serta
sisa oli bekas dari genset. Timbulan limbah B3 padat seperti pecahan kaca, pial,
botol bekas, bekas kemasan, alat suntikan, jarum suntik, alumunium foil, obat-
obat-obatan lain-lain diperkirakan mencapai 100 Kg/bulan. Sedangkan limbah
B3 cair seperti oli bekas dan sisa bahan kimia diperkirakan sebesar 15 L/bulan.
Timbulan limbah B3 harus dikelola secara khusus dan
penampungannya ditempatkan pada TPS B3 sebagai tempat penyimpanan
sementara limbah B3. Adapun untuk pengelolaan limbah B3 ini harus
dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah dan pemusnah
limbah B3 atau dibakar dengan menggunakan incinerator.
e. Penangan Bahaya Radiasi
Bahaya radiasi sinar-X dapat di timbulkan dari kegiatan pelayanan
radiologi. Oleh karena itu, bahaya radiasi yang ditimbulkan harus ditangani
dengan baik mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku, yaitu
Kepmenkes RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan. Dari struktur
bangunan dinding ruangan menggunakan bata merah di tembok dan di plester
dengan tebal minimal 30 cm dilapisi timbal (Pb) setebal 2 mm dari mulai
lantai sampai platfond, termasuk pintu dilapisi Pb dan jendela dengan kaca
timah agar bahaya radiasi tidak menyebar ke luar ruangan.
f. Penggunaan Sumber Energi
Sumber energy sangat penting dalam penerangan dan penggunaan
prangkat alat dan perkantoran. Penggunaan sumber energy listrik berasal dari
PLN dengan daya sebesar 200 KVA dan sumber energy listrik cadangan
menggunakan genset kapsitas 200 KVA. Untuk mengoperasikan genset tersebut

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


26
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

dibutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar sebanyak 100


l/bulan. Solar ditampung dalam jerigen dan terpakai habis.
g. Potensi Kebakaran
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Rumah Sakit telah di
sediakan APAR kapasitas 6 Kg sebanyak 20 unit yang dipasang di setiap
ruangan. Selain itu, dipasangnya CCTV sebanyak 40 unit sebagai pengontrol
keamanan dini untuk memudahkan melakukan pengawasan di seluruh ruang
areal rumah sakit. Disamping itu, jugan dibuatkan jalur evakuasi dan alarm
peringatan sebagai upaya penyelamatan pertama ketika terjadi bencana.
h. Aspek Transportasi
Aspek transportasi akan melibatkan semua pihak baik karyawan maupun
pasien Rumah Sakit. Rata-rata diperkirakan penggunaan alat transportasi
yang digunakan berjenis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2.
Mobilisasi transportasi baik karyawan dan pasien rumah sakit akan
meningkatkan bangkitan lalu lintas di jalan, yang merupakan jalan Provinsi yang
padat dan sering pada jam tertentu dilewati kendaraan-kendaraan besar,
karena adanya aktivitas warga Untuk itu, pihak managemen rumah sakit
akan mengelola parkir dengan adanya petugas parkir untuk mengatur keluar
masuk kendaraan ke lokasi kegiatan.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


27
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

D. DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI


1. Kegiatan Yang Menjadi Sumber Dampak
Tahap Pra Konstruksi
Tidak ada dampak terjadi
Tahap Konstruksi
a. Rekutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen tenaga kerja dengan spesifikasi tukang batu dan tukang kayu
serta asistennya (kenek) dilakukan dengan mengambil dari masyarakat
sekitar lokasi perumahan yang memiliki keahlian dibidangnya. Untuk
pelaksanaan proyek akan dibutuhkan tenaga kerja kasar sebanyak kurang
lebih 50 orang.
b. Pembangunan Direksi Keet
Setelah lahan siap dibuatkan Direksi keet sabagai pusat pengendali
kegiatan di lapangan dan gudang semipermanen dengan ukuran
disesuaikan kebutuhan.
c. Mobilisasi Material
Mobilisasi material pada tahap ini terutama material bahan bangunan
berupa pasir, batu bata, besi, batu kapur, dll. Material didatangkan dari
Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan dan sekitarnya dan diangkut
dengan menggunakan dump truk melalui jalan-jalan utama dengan
rnemperhatikan kepadatan lalu lintas Kapasitas 9-10 m3/rit.
d. Mobilitas Alat Berat
Alat berat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah mobil crane,
mobil beton mollen, dan truk berkapasitas besar untuk angkutan
kebutuhan proyek seperti tiang pancang, besi konstruksi, besi beton, dan
lainnya. Peralatan-peralatan tersebut didatangkan dari Bandar Lampung
dan Jakarta.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


28
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Tahap Pasca Konstruksi


Kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber timbulnya dampak terhadap
lingkungan hidup pada tahap operasional adalah :
- Rekrutmen Tenaga Kerja
- Administrasi
- Laboratorium
- Apotik
- Pelayanan Medik/Poliklinik
- Rawat inap
- Unit Gawat Darurat (UGD)
- Kamar Bersalin
- Ruang Sterilisator
- Dapur
- Ruang operasi
- Laundry
- Operasianal Genset
2. Jenis Dampak yang Terjadi
Tahap Prakonstruksi
Pada tahap ini tidak ada dampak terhadap lingkungan.
Tahap Konstruksi
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen tenaga kerja memberikan dampak positif berupa peningkatan
kesempatan kerja. Namun bila tidak dapat mengakomodir keinginan
masyarakat sekitar untuk menjadi pekerjanya, dampak positif tersebut
dapat berubah menjadi dampak negatif berupa kecemburuan sosial
masyarakat.
b. Mobilisasi Material dan Mobilisasi Alat Berat
Pada kegiatan mabilisasi material, dampak yang mungkin terjadi adalah :
- Peningkatan kebisingan, pencemaran udara/debu akibat lalu
lalangnya kendaraan pengangkut material di sepanjang jalur

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


29
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

transportasi terutama dekat pemukiman penduduk.


- Kemacetan lalu lintas terutama pada jalan akses masuk ke lokasi
pekerjaan (Jln. KH. Hasyim Azhari No.73 Teluk Betung Selatan Bandar
Lampung).
- Kerusakan jalan akibat muatan yang melebihi kemampuan jalan dan
ceceran tanah dari proyek pada Jl. KH. Hasyim Azhari No. 73 Teluk
Betung Selatan Bandar Lampung .
- Turunan dari dampak-dampak tersebut adalah keresahan masyarakat.
Tahap Pasca Konstruksi
a. Rekrutment Tenaga Kerja
Pada rekrutment tenaga kerja, dampak yang mungkin terjadi adalah :
- Paningkatan kesempatan kerja
- Peningkatan kesempatan berusaha
- Kecemburuan social.
b. Kegiatan Administrasi
Dampak yang terjadi akibat kegiatan administrasi adalah :
- Penurunan estetika akibat limbah padat berupa kertas, pita
computer.
c. Kegiatan Laboratorium
Pada kegiatan laboratorium, dampak yang mungkin terjadi adalah :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa sisa sample, bekas
cucian, sisa reagensia/bahan kimia, dll.
- Penyebaran penyakit akibat sisa sample dan air bekas cucian yang
terkontaminasi penyakit menular.
d. Kegiatan Apotik
Kegiatan apotik memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair dan padat berupa obat
kadaluwarsa.
e. Kegiatan Pelayanan Medik/Poliklinik
Kegiatan pelayanan mediki poliklinik memberikan dampak berupa :

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


30
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
injeksi yang terkontaminasi.
f. Kegiatan Rawat Inap
Kegiatan rawat inap memberikan dampak berupa:
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair barupa air bekas kamar
mandi, WC. dan cairan sisa lnfuse.
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat limbah padat domestik
berupa sisa makanan.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat domestik berupa sisa
makanan dan spuit bekas pakai yang terkontaminasi penyakit
menular.
g. Kegiatan UGD
Kegiatan UGD memberikan dampak berupa:
- Penurunan kualitas air akibat lirnbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
pakai yang terkontaminasi,
h. Kegiatan Kamar Bersalin
Kegiatan kamar bersalin memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit akibat limbah cair
berupa air bekas pencucian tangan, cairan tubuh, dan sisa obat.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat medis kapas dan perban
bekas.
i. Kegiatan Ruang Sterilisator
Kegiatan ruang sterilisator memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah calr barupa alr bekas pencucian
alat yang mengandung desinfektan, air bersuhu tinggi dari steam
kondensat, dll.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


31
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

- Penurunan kualitas udara akibat llmbah uap/gas yang mangandung


desinfektan.
j. Kegiatan Dapur
Kegiatan dapur memberikan dampak berupa :
- penurunan kualitas air akibai limbah cair berupa sir bekas cucian
dapur.
- Penurunan estetika, bau, dan penyebaran penyakit akibat limbah
padat domestik (sisa-sisa makanan).
- Penurunan kualitas udara akibat limbah gas berupa sisa pembakaran
dapur.
k. Kegiatan Kamar Operasi
Kegiatan kamar operasi memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit akibat limbah cair
dari air bekas cuci tangan, bekas cairan tubuh, darah. dll.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat medis berupa spuit, kapas,
perban, jaringan tubuh, sisa obat, dll.
- Penurunan kualitas udara akibat kebocoran gas N 2O pada unit
anesthesi,
- Terjadinya bahaya ledakan dan kebakaran akibat kebocoran gas
oksigen.
l. Kegiatan laundry
Kegiatan laundry memberikan dampak berupa:
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas cucian
linen, penggunaan detergan, desinfekten, dll.
- penyebaran penyakit menular akibat limbah cair bekas pencucian
linen yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh.
- Penurunan kualitas udara akibat pembakaran pada boiler untuk
pembangkitan steam.
m. Operasional Genset
Operasianal genset memberikan dampak berupa ;

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


32
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

- Peningkatan kebisingan
- Timbulan limbah B3 berupa pelumas bekas
3. Ukuran Dampak
Ukuran dampak yang merupakan besaran/kuantitas dampak yang diperkirakan
muncul adalah sebagai berikut :
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Pada rekrutmen tenaga keria besaran dampak diperkirakan:
- peningkatan kesempatan kerja sebanyak 50 orang baik sebagai dokter
jaga, perawat, tenaga administrasi, tenaga laboratorium, petugas
kebersihan, petugas dapur, petugas laundry, keamanan, petugas
parkir, dan sebagainya.
- Kecemburuan sosial yang akhirnya akan menimbulkan keresahan
masyarakat apabila tidak mengutamakan masyarakat sekitar dalam
rekrutmen pekerja. Pekerja diperkirakan meliputi masyarakat sekitar
proyek di wilayah Kecamatan Teluk Betung Selatan dan sekitarnya.
b. Kegiatan Administrasi
Besaran dampak yang terjadi akibat kegiatan administrasi adalah :
- Penurunan estetika akibat limbah padat berupa kertas, pita komputer
sebanyak 10 kg/bulan.
c. Kegiatan Laboratorium.
Pada kegiatan laboratorium, besaran dampak yang terjadi adalah:
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa sisa sampel, bekas
cucian. sisa reagensia/bahan kimia sebanyak 10 liter/hari.
- Penyebaran penyakit akibat sisa sample dan air bekas cucian yang
terkontaminasi penyakit menular.
d. Kegiatan Apotik
Kegiatan apotik besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair dan padat berupa obat
kadaluwarsa sebanyak 0,5 liter/bulan.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


33
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

e. Kegiatan Pelayanan Medik/Poliklinik


Kegiatan pelayanan medik/poliklinik besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan sebanyak 50 liter/hari.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
injeksi yang terkontaminasi sebanyak 0,3 kg/hari,
f. Kegiatan Rawat Inap
Kegiatan rawat inap besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair, berupa air bekas kamar
mandi dan WC, dan cairan sisa infuse sebanyak 80% x 100 TT x 500
liter/hari = 50.000 liter/hari= 50 m3/hari.
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat limbah padat domestik
berupa sisa makanan sebanyak 10 kg/hari.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat domestik berupa sisa
makanan dan spuit bekas pakai yang terkontaminasi penyakit
menular.
g. Kegiatan UGD
Kegiatan UGD besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan sebanyak 500 liter/hari = 0,5
m3 /hari.
- Penyebaran penyaklt menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
pakai yang terkontaminasi sebanyak 1 kg/hari.
h. Kegiatan Kamar Bersalin
Kegiatan kamar bersalin besaran dampak berupa:
- Penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit akibat limbah cair
berupa air bekas pencucian tangan, cairan tubuh, dan sisa obat
sebanyak 10 liler/hari.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat medis berupa kapas dan
perban bekas sebanyak 0,5 kg/hari.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


34
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

i. Kegiatan Ruang Sterilisator


Kegiatan ruang sterilisator besaran dampak berupa ;
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas pencucian
atau yang mengandung desinfektan sebanyak 25 liler/hari, dan air
bersuhu tinggi dari steam kondensal ( > 900).
- Penurunan kualitas udara akibat limbah uap/gas yang mengandung
desinfektan.
j. Kegiatan Dapur
Kegiatan dapur besaran dampak berupa :
- penurunan kualilas air akibat limbah cair berupa air bekas cucian
dapur sebanyak 5 m3/hari.
- Penurunan estetika bau dan penyebaran penyakit akibat limbah padat
domestic (sisa-sisa makanan) sabanyak 10 kg/hari.
- Penurunan kualitas udara akibat limbah gas berupa sisa pembakaran
dapur.
k. Kegiatan Kamar Operasi
Kegiatan kamar operasi besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit akibat limbah cair
dari air dalam penggunaan nya di ruang operasi.
- bekas cuci tangan, bekas cairan tubuh, darah sabanyak 10 liter/hari.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat rnedis berupa spuit, kapas,
perban, jaringan tubuh, sisa obat sebanyak 0,5 kg/hari.
- penurunan kualitas udara akibat kebocoran gas N 2O pada unit
anesthesia.
- Terjadinya bahaya ledakan dan kebakaran akibat kebocoran gas
oksigen.
l. Kegiatan Laundry
Kegiatan laundry memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas cucian
linen, penggunaan detergent, desinfektan sebanyak 20 liter/hari x 100

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


35
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

TT = 2000 liter/hari= 2 m3/hari.


- Penyebaran penyakit menular akibat limbah cair bekas pencucian
linen yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh.
- Penurunan kualitas udara akibat pembakaran pada boiler untuk
pembangkitan steam.
m. Operasional Genset
Operasional genset memberikan dampak berupa :
- Peningkatan kebisingsn (> 70 dBA)
- Timbulan limbah B3 berupa pelumas bekas 2 L/bulan (sesuai
kebutuhan)
Ringkasan dampak lingkungan yang akan terjadi dalam kegiatan RSIA Restu
Bunda dapat dilihat pada tabel matriks sebagai berikut ini:

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


36
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Tabel 11 Matriks Ringkasan Dampak Lingkungan yang Akan Terjadi

SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET

1. Tahap Pra Konstruksl tidak ada dampak

2. Tahap Konstruksi

a. Rekrutmen Tenaga Kerja  Peningkatan  50 orang


tenaga kerja  Sekitar lokasi
 Kecemburuan kegiatan
sosial  Sekitar lokasi
 Keresahan kegiatan
masyarakat

b. Pembongkaran Bangunan  Peningkatan  > 70 dBA


Lama dan Pembangunan kebisingan  > 230 µg/Nm3
Bangunan Baru  Peningkatan  Sekitar lokasi
debu kegiatan
 Penurunan muka  Sekitar lokasi
air tanah kegiatan
 Keresahan
masyarakat

c. Mobilisasi Material dan  Peningkatan  > 70 dBA


Alat Berat kebisingan  > 230 ug/Nm3
 Peningkatan  Sepanjang jalur
debu pengangkutan
 Kerusakan jalan  Sepanjang jalur
pengangkutan
 Kemacetan jalan  Sekitar lokasi
kegiatan
 Keresahan

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


37
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

masyarakat
3. Tahap Pasca Konstruksi

a. Rekrutrnen Tenaga Kerja  Peningkatan  50 orang


kesernpatan kerja  Sekitar lokasi
 Kecemburuan kegiatan
sosial  Sekitar lokasi
 Keresahan kegiatan
masyarakat

b. Kegiatan Administrasi  Penurunan  10kg/bulan


estetika

c. Kegiatan Laboratorium  Penurunan  10 liter/hari Merupakan


kualitas air potensi limbah B3
 Penyebaran infektif
penyakit

d. Kegiatan Apotik  Penurunan  0,5 liter/bulan Merupakan


kualitas air potensi
limbah B3

e. Kegiatan Poliklinik  Penurunan  50 liter/hari Merupakan


kualitas air  0,3 kg/hari potensi
 Penyebaran limbah B3 infektif
penyakit

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


38
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK KET.

f. Kegiatan Rawat Inap  Penurunan kualitas  50.000 liter/hari  Spuit bekas


air  10 kg/hari potensi limbah B3
 Gangguan estetika. infektif
penyebaran
penyakit
g. Kegiatan UGD  Penurunan kualitas  500 liter /hari  Merupakan
air  1 kg/hari potensi limbah B3
 Penyebaran penyakit infektif
h. Kegiatan Kamar  Penurunan kualitas  10 liter/hari  Merupakan
Bersalin air  0.5 kg/hari potensi limbah B3
 Penyebaran penyakit infektif

i. Kegiatan Ruang  Penurunan kualitas  25 liter/hari  Limbah cair


Sterilisator air  Suhu > 90°C rnengandung
 Penurunan kualitas desinfektan
udara

j. Kegiatan Dapur  Penurunan kualitas  5000 liter/hari


air  10 kg/hari
 Gangguan estetika,
penyebaran
penyakit, bau
 Penurunan kualitas
udara

k. Kegiatan  Penurunan kualitas  10 liter/hari  B3 infektif dan B3


KamarOperasi air, penyebaran  0,5 kg/hari berbahaya
penyakit

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


39
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

 Penyebaran penyakit
 Ledakan, kebakaran,
penurunan kualitas
udara

l. Kegiatan Laundry  Penurunan kualitas  10000 liter/hari  Merupakan


air. penyebaran potensi limbah B3
penyakit infektif
 Penurunan kualitas
udara

m. Operasional Genset  Peningkatan  70 dBA


kebisingan
 Penurunan kualitas
air

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


40
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

4. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


a. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program-program yang akan dilakukan sebagai upaya mencegah dan mengelola dampak yang timbul disajikan pada tabel berikut.
Tabel 12 Matriks Program Pengelolaan Lingkungan Hidup

No. SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN RENCANA DARURAT


1. Rekrutmen Tenaga Kerja Peningkatan kesempatan - Memprioritaskan masyarakat sekitar dalam
kerja rekrutment tenaga kerja dan kesempatan
berusaha di pasar
- Membayar upah/gaji sesuai dengan Upah
Minimum Kota
- Menjalankan program Coorporate Social
Responsibility (CSR) dengan prioritas pada
pengembangan potensi ekonomi lokal
- Bekerja sama dengan aparat desa/
kecamatan dalam rekrutment tenaga kerja
2. Seluruh Tahapan Kegiatan Keresahan masyarakat - Melakukan sasialisasi tentang manfaat
proyek pada masyarakaf
- Pendekatan dengan tokoh/pimpinan

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


41
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

informal masyarakat sekitar


- Menjalankan program Coorporate Sociai
Responsibility (CSR) dengan prioritas pada
pengembangan potensi ekonomi lokal
- Ikut berperan serta menjaga lingkungan
yang bersih, aman, dan kondusif
- Menangani dampak primer secara tepat dan
cepat

No. SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN RENCANA DARURAT


3. Kegiatan Administrasi Penurunan estetika Mengumpulkan dan menjual/memberikan a. menyimpan di gudang

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


42
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

kepada pemulung b. dibuang ke TPA


4. Kegiatan laboratorium Penurunan kualitas air, a. menggunakan bahan kimia secara efisien a. menyimpan di wadah/bak
penyebaran penyakit b. menghabiskan bahan dalam setiap cadangan
kemasan b. mengirimkan ke instalasi iain yang
c. menampung limbah cair sesuai dengan jenis dapat mengoiah limbah medis
dan karakteristiknya c. menghentikan kegiatan
d. memberikan perlakuan kimia sesuai dengan
karakter limbah
e. menetralkan limbah asam/basa, dan
melakukan desinfeksi
f. menyalurkan limbah ke IPAL
5. Kegiatan Apotik Penurunan kualitas air a. Memesan obat sesuai kebutuhan a. Menyimpan di wadah/bak
b. Mengecek tanggal kadaluwarsa obat saat cadangan
dikirim dan menggunakan prinsip first in b. Mengirimkan ke instalasi lain yang
first out dapat mengolah
c. Mengumpuikan obat kadaluwarsa dalam c. Menghentikan kegiatan
wadah khusus
d. Mengirimkan kembaii obat kadaluwarsa ke

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


43
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

supplier
e. Bekerjasama dengan pihak ketiga dalam hal
incinerasi Iimbah
6. Poliklinik Penurunan kualitas air dan a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan kimia a. Menyimpan di wadah/bak
penyebaran penyakit sesuai dengan karakter limbah, oksidasi cadangan
KMnO4 atau H2 SO4, menetraikan limbah b. Mengirimkan ke instalasi lain
asam/basa, desinfeksi, dan menyalurkan ke yang dapaf mengoiah
IPAL c. Menghentikan kegiatan
b. Limbah Padat; Mengumpulkan Simbah
sesuai dengan karakternya, limbah padat

No. SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN RENCANA DARURAT


medis dibakar di incinerator, limbah padat
non medis dibuang di TPA
7. Kegiatan Rawat (nap Penurunan kuaiitas air, a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan a. Menyimpan di wadah/bak
penyebaran penyakit kimia sesuai dengan karakter limbah, cadangan
oksidasi KMnO4 arau H2 SO4, b. Mengirimkan ke instaiasi lain yang

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


44
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

menetralkan limbah asam/basa, dapat mengolah


desinfeksi, dan menyaurkan ke IPAL c. Menghentikan kegiatan
b. Limbah Padat: Mengumpulkan limbah
sesuai dengan karakternya, limbah padat
medis dibakar di incinerator (atau
pihak3), limbah padat non medis dibuang
di TPA
8. Kegiatan UGD Penurunan kualitas air a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan a. Menyimpan di wadah/bak
kimia sesuai dengan karakier iimbah, cadangan
oksidasi KMnO4 afau H2 SO4, b. Mengirimkan ke instalasi Sain yang
menetralkan limbah asam/basa, dapat mengolah
desinfeksi, dan menyalurkan ke IPAL c. Menghentikan kegiatan
9. Kegiatan Kamar Bersalin Penurunan kualitas air dan a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan
penyebaran penyakit kimia sesuai dengan karakier limbah,
oksidasi KMnO4 atau H2 SO4,
menetralfcan limbah asam/basa,
desinfeksi, dan menyalurkan ke IPAL
b. Limbah Padat: Mengumpulkan limbah

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


45
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

sesuai dengan karakternya, limbah padat


medis dibakar di incinerator, limbah
padat non medis dibuang di TPA

No. SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN RENCANA DARURAT


10. Kegiatan Ruang Sterilisator Penurunan kualitas air, a. Limbah Cair: Penghilangan kandungan
penurunan kualitas udara desinfektan dan menyalurkan ke IPAL
b. Limbah Gas: Penggunaan dosis yang
tepat, menggunakan SOP yang ketat,
menggunakan cerobong yang tinggi
11. Kegiatan Dapur Pencemaran air, gangguan a. Limbah Cair: Menyalurkan ke IPAL a. Menyimpan di wadah/bak
estetika, dan penyebaran b. Limbah Padat: Mengumpulkan limbah cadangan
penyakit, serta penurunan padat dalam TPS yang tertutup, b. Mengirimkan ke instalasi lain yang
kualitas udara mengangkut sampah minimal sehari dapat mengolah

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


46
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

sekali atau setiap 3/4 wadah terisi, c. Menghentikan kegiatan


pengendalian serangga, tikus, dan hewan
pengganggu lain, pengangkutan ke TPA
12. Kegiatan Ruang Operasi Pencemaran air, gangguan a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan a. Menyimpan di wadah/bak
estetika, penyebaran kimia sesuai dengan karakter limbah, cadangan
penyakit oksidasi KMnO4 atau H2 SO4, b. Mengirimkan ke instalasi lain yang
menetralkan fimbah asam/basa, dapat mengolah
desinfeksi, dan menyalurkan ke IPAL c. Menghentikan kegiatan
b. Limbah Padat: Mengumpulkan limbah
sesuai dengan karakternya, limbah padat
medis (Pihak 3/dibakar di incinerator),
limbah padat non medis dibuang di TPA

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


47
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

No. SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK UPAYA PENGELOLAAN RENCANA DARURAT


13. Kegiatan Laundry Pencemaran air, penyebaran a. Limbah Cair: Penghilangan kandungan a. Menyimpan di wadah/bak
penyakit, penurunan kuaiitas desinfekian, menyaiurkan ke IPAL, cadangan
udara penggunaan detrgen jenis bubuk b. Mengirimkan ke instalasi lain yang
b. Limbah Gas : Penggunaan udara ekses, dapat mengolah
menggunakan cerobong yang tinggi, dan c. Menghentikan kegiatan
penghijauan

14. Operasionat Genset Penurunan kuaiitas udara dan a. Melakukan perawatan genset secara rutin Menghentikan operasional genset
Kebislngan dan preventif maintenance
b. Melengkapi saiuran gas buang dengan
muffler
c. Mengisolasi genset dengan material
kedap suara
d. Menempatkan genset pada lokasi yang
terisolir dan jauh dari pusat kegiatan

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


48
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

b. Program Pemantauan Lingkungan Hidup


Program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka pemantauan terhadap dampak yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Matriks Program Pemantauan Lingkungan Hidup

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


49
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

LOKASl CARA DAN PERIODE


No SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK TOLOK UKUR DAMPAK DASAR HUKUM
PENGHIJAUAN PEMANTAUAN
1. Kesempatan Kerja dan Jumlah karyawan 50 Kec. Teluk Betung Observasi,
Peluang Berusaha orang pada tahap Selatan dan wawancara, 3
konstruksi dan 50 sekitarnya bulan sekali
pada tahap
operasional
2. Keresahan Masyarakat Tidak terjadi - Kec. Teluk Betung Observasi,
keresahan/ protes Selatan dan wawancara, 3
masyarakat sekitarnya bulan sekali
3. Libah padat kertas Penurunan estetika Jumlah kerias yang dihasiikan - Ruangan Visual dipantau setiap
Kegiatan administrasi administrasi hari
4. Limbah cair Penurunan kualitas Suhu : 30°C, BOD : 33 mg/L, Peraturan Outlet IPAL Sampling dan analisis di
Kegiatan laboratorium, air, gangguan estetika, COD ; 50 mg/L, TSS : 80 mg/L, Gubernur Lampung lab tiap sebulan sekaii
pelayanan medik, rawat penyebaran penyakit PO"*= : 2 mg/L, pH : 6-9, No. 07/2010
inap, dapur, ruang operasi, NH3bebas : 0,1 mg/L.
dan laundry M&L:5mg/L, Ci2 bebas: 0,5
mg/L, Total coii: 10.000
MPN/100 ml

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


50
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

5. Obat Kadaluwarsa/offspek Penurunan kualitas air Jumlah obat yang Gudang obat Visual, sebulan sekali
(iimbah cair/padat) kadaluwarsa/offspek.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


51
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

LOKASl CARA DAN PERIODE


No SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK TOLOK UKUR DAMPAK DASAR HUKUM
PENGHIJAUAN PEMANTAUAN
6. Limbah padat medis Penurunan kualitas Jumlah limbah padat medik Permenkes 1204 Masing-masing Visual sehari sekali
Kegiatan pelayanan medik, air, gangguan estetika, tertangani Tahun 2004 kegiatan sumber
rawat inap, laboratorium, penyebaran penyakit limbah
UGD, ruang operasi
7. Limbah padat non medic Penurunan kualitas Jumlah limbah, jumlah vector - Dapur, IPS Visual, sehari sekali
Dapur, ruang rawat inap air, gangguan estetika, penyakit (nyamuk, lalat tikus)
penyebaran penyakit
8. Limbah gas Penurunan kualitas Baku mutu udara Kep Sumber emist Sampling, analisis lab
Operasiona! genset dan udara emisi/genset/incinerator: 53/MenLH/3/1995 (genset) tiap 6 bulan sekali
incinerator NH3:0,5 mg/Nm3, Ch: 10
mg/Nm3, HCi:5mg/Nm3, HF: 10
mg/Nm3, NO2:1000 mg/Nm5,
Opassitas : 35 % mg/Nm3,
Partikei: 350 mg/Nm3, SO2:800
mg/Hm3, TRS(H2S): 35 mg/Nm3,
Hg : 5 mg/Nm3, HS : 8 mg/Nm3 ,

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


52
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

Sb: 8 mg/Nm3, Cd : 8 mg/Nm3,


Zn : 50 mg/Nm3, Pb: 12 mg/Nm3

LOKASl CARA DAN PERIODE


No SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK TOLOK UKUR DAMPAK DASAR HUKUM
PENGHIJAUAN PEMANTAUAN
9. Limbah gas Penurunan kualitas Adanya kebocoran gas Sumber emisi Sampling dan analisis
Kegiatan sterilisasi udara mengandung desinfektan di (ruang sterilisasi) lab tiap 6 bulan sekali
udara (terintegrasi dengan
pemantauan udara
ambient)
10. Limbah Gas Penurunan kualitas Adanya kebocoran gas N2O di Sumber emisi Sampling dan analisis
Kegiatan anesthesia udara udara {ruang lab tiap 6 bulan sekafi
anesthesia) {terintegrasi dengan
pemantauan udara
ambient)
Seluruh gas yang keluardari PP 41/1999 Udara ambient Sampling dan analisis

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


53
REVISI DOKUMEN UKL UPL RSIA RESTU BUNDA BANDAR
2017 LAMPUNG

sumber emisi dan masuk ke dalam lingkungan lab tiap 6 bulan sekali
udara ambient dipantau rumah sakit di
sebagai kualitas udara ambient: luar gedung
SO2 1 Jam: 900 pg/Nm3, CO 1
jam: 30.0G0 pg/Nm3, NO2 1 jam
: 400 pg/Nm3, O3 1 Jam: 235
M9/Hm3, HC3iam:160ug/Nm3,
PM10 24 jam : 150 Mg/Nm3,
PM 2.5 24 jam 65yg/Nm3,
TSP24jam 230pg/Mm3, Pb 24
jam: 2 pg/Nm3,

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


54
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

E. PELAPORAN

Pelaporan pelaksanaan UKL/UPL akan disampaikan kepada Badan


Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung
dan instansi terkait lain yang dianggap perlu setiap 6 (enam) bulan sekali pada
bulan Juni dan Desember tahun berjalan.

Materi laporan terdiri dari :


1. Ringkasan UKL dan UPL yang berisi : identitas pemrakarsa, rencana
usaha/kagiatan. dampak yang terjadi, program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
2. Pelaksanaan UKL dan UPL.
3. Evaluasi pelaksanaan UKL dan UPL berisi : evaluasi terhadap dampak yang
terjadi, pelaksanaan program Pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
4. Lampiran berupa kompilasi data-data laboratarium, foto-foto. dan lain-
lain.

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


55
REVISI DOKUMEN UKL UPL
2017 RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

PERNYATAAN PELAKSANA

Berdasarkan dokumen UKL/UPL yang kami ajukan, dengan ini kami menyatakan:
1. Data dan lnformasi yang kami sajikan dalam dokumen UKL/UPL ini adalah
data yang benar dan valid.
2. Kami akan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dengan sebaik baiknya sesuai dengan dokumen UKL/UPL yang telah
kami sampaikan.
3. Kami bersedia untuk dipantau dampak dari usaha kegiatan kami dan akan
membantu petugas yang memiliki surat perintah tugas dari pejabat yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
melaksanakan tugasnya.
4. Apabila kami lalai untuk melaksanakan UKL/UPL yang telah kami
sampaikan dan/atau usaha/kegiatan kami mengakibatkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup, maka kami bersedia untuk
menghentikan operasional usaha/kegiatan kami dan bertanggung jawab
serta bersedia untuk ditindak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Kami bersedia untuk memperbaharui dokumen UKL/UPL ini bila terjadi
setiap perubahan dalam usaha/kegiatan kami (kapasitas, produksi, lokasi,
dan sebagainya) atau setiap tiga tahun sekali sejak dokuman UKL/UPL
kami ajukan pertama kali.

Bandar Lampung, April 2017


RSIA RESTU BUNDA

(Materai)

dr. Ruskandi M, Sp.A


Penanggung Jawab

RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG


56

Anda mungkin juga menyukai