A. IDENTITAS PEMRAKARSA
a. Jumlah Bed RSIA Restu Bunda sesuai dengan klasifikasinya adalah 100
Bed, seperti pada keterangan di bawah ini :
1. Ruang Rawat Inap Kelas III
2. Ruang Rawat Inap Kelas II
3. Ruang Rawat Inap Kelas I
4. Ruang Rawat Inap VIP
5. Ruang HCU
6. Ruang Operasi
7. Ruang VK
8. Medical Chekup
9. Hemodialisa
b. Unit Layanan Dasar
1. Ruang Operasi
2. Ruang Bersalin
3. Ruang Hemodialisa
4. Ruang Rontgen
5. Laboratorium
6. Farmasi/Apotek
7. Ruang HCU
c. Unit Layanan IGD
1. IGD
Unit IGD diharapkan mampu melayani tindakan Gawat darurat dengan tujuan
mencegah kematian atau meminimalkan kecacatan dilengkapi dengan Ruang
Operasi serta tenaga medis profesional yang selalu siap melaksanakan tindakan
terhadap pasien kurang dari 3 menit sejak pasien masuk IGD serta siap
beroperasional selama 24 jam setiap harinya.
h. Peralatan Kesehatan
Peralatan medis Peralatan medis yang akan digunakan di RSIA Restu Bunda
adalah :
Tabel 1 Peralatan Medis
Tabel 4
Rata-Rata Kondisi Iklim di Sekitar Lokasi RSIA Restu Bunda
Nilai Rata-Rata
No Bulan CH (mm) Σ Hari Suhu (oC) KA
RH (%) AA (0U)
Rata Maks Hujan Min Maks Rata (m/det)
1 Januari 392 597 28 23,0 30,4 26,1 85,9 17,2 356
2 Februari 331 531 25 23,0 31,6 26,2 85,7 16,1 350
3 Maret 264 358 24 22,7 32,0 26,6 84,6 14,9 302
4 April 197 365 20 22,8 31,9 26,4 82,7 12,5 130
5 Mei 100 162 17 23,1 32,1 26,1 85,0 12,6 105
6 Juni 137 639 21 22,1 31,6 25,5 83,0 11,7 100
7 Juli 72 154 14 21,5 31,5 25,7 75,2 13,3 152
8 Agustus 66 161 15 21,2 31,9 26,0 91,2 14,0 118
9 September 74 144 16 21,7 32,5 26,5 79,9 17,8 1488
10 Oktober 90 177 19 22,1 32,4 26,3 79,4 17,4 126
11 November 260 445 23 22,7 33,3 26,7 82,3 17,7 208
12 Desember 272 325 24 22,5 31,4 26,6 83,7 13,7 248
Jumlah 225 246 20,5 22,4 31,8 26,2 82,3 25,9 3683
Sumber : Data Primer 2016
Keterangan :
CH = Curah Hujan
RH = Kelembaban Relatif
KA = Kecepatan Angin
AA = Arah Angin
1) Curah Hujan
Rata-rata curah hujan tahunan di sekitar lokasi RSIA Restu
Bunda tergolong ti nggi (sebesar 2.255 mm/tahun), dengan jumlah hari
hujan 246 hari/tahun. Berdasarkan curah hujan rata-rata tahunan ini
dapat diklasifi kasikan ti pe iklim wilayah proyek berdasarkan Klasifi kasi
Schmidt dan Fergusson yang tergolong Tipe B, dimana dalam satu
tahun rata- rata terdapat 8 bulan basah dan 4 bulan kering. Curah
hujan terti nggi rata-rata terjadi pada bulan Januari (sebesar) 392 mm,
sedangkan curah hujan terendah rata-rata tejadi pada bulan Agustus,
yaitu sebesar 66 mm.
1) Flora
Tipe komunitas flora yang ada di lokasi kegiatan dan sekitarnya terdiri
dari jenis vagetasi dan budidaya. Vegetasi budidaya dijumpai tumbuh di
halaman-halaman rumah penduduk, sedangkan vegetasi dan budidaya diijumpai
di semak belukar dan kebun. Pada lokasi kegiatan RSIA Restu Bunda secara
umum dikelompokkan ke dalam budidaya (berupa kelapa, Kopi, pisang dan
petai).
Berdasarkan pengamatan lapangan terdapat beberapa jenis tanaman
lain seperti bungur, waru dan bamboo. Tanaman non budidaya yang tumbuh di
lokasi kegiatan dikelompokkan sebagai tanaman jenis pohon dan semak belukar,
sedangkan tanaman budidaya merupakan tanaman yang ditanam penduduk baik
di pekarangan maupun ladang. Adapun jenis flora yang ada di sekitar lokasi
dapat dilihat pada Tabel, Secara lengkap, tipe kamunitas flora yang terdapat di
lokasi kegiatan dan sekitarnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :
Tabel 5
Jenis Flora yang terdapat di sekitar RSIA Restu Bunda
No. Jenis Vegetasi Nama Ilmiah
a. Vegetasi Non Budidaya
1. Alang-alang Imperata Cylindrical
2. Bungur Langestromia Speciosa
3. Bambu Bambusa sp
4. Akasia Acacia auriculiformis
5. Sengon Parasserionthes palcataria
6. Randu Ceiba petandra
7. Rumput Teki Cyperus rotundus
8. Ciplukan Physalis minima
9. Babadotan Ambaksia poladis
b. Vegetasi Budidaya
1. Kelapa Cocos mucifera
2. Petai Parkia speciosa
3. Jambu Air Eugenia sp
4. Pisang Musa sp
2) Fauna
Dari data pengamatan lapangan terdapat satwa yang masih dijumpai di
wilayah Teluk Betung Selatan tersebut, seperti mamalia, reptile dan aves. Selain
itu, jenis satwa lain yang masih sering di temui adalah kupu-kupu, capung dan
kucing.
Adapun binatang jenis aves/aunggas yang masih ditemui seperti ayam
(galus-galus), angsa, burung gereja (paser montanus), kutilang (picnonotus
aurigaster) dan emprit. Sedangkan, jenis mamalia yang dijumpai seperti kambing
dan sapi dan tidak ditemui jenis satwa liar yang masih dilindungi oleh undang-
undang. Adapun jenis fauna tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6
Jenis Fauna Yang Terdapat di Sekitar RSIA Restu Bunda
No Nama Jenis Fauna Nama Ilmiah
1 Ayam Gailus Gailus
2 Merpati Columbia Livia
3 Kucing Felis Domesticus
4 Anjing Canus Domesticus
5 Katak Rana Sp
6 Kodok Bufa Sp
7 Tikus Rattus Sp
8 Kadal Mabouya Mutifasciata
Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2017
f. Kondisi Demografi Kecamatan Teluk Betung Selatan
Luas Wilayah Kecamatan Teluk Betung Selatan 1.032,2 Ha atau 10.322
Km2 dengan jumlah penduduk yang terdaftar hingga saat ini adalah 95.506 jiwa
No Uraian Jumlah
1. Sumur bor 557 Unit
2. Sumur gali 461 Unit
3. Tangki air bersih/PAM 1.322 Unit
No Uraian Jumlah
4. Mata Air 2 Unit
5. KK dengan jamban keluarga 2.244 KK
Sumber : Profil Puskesmas, 2015
3) Keadaan Sarana Kesehatan dan Sarana Ibadah
Keadaan sarana kesehatan dan sarana ibadah di Kecamatan Teluk Betung
Selatan dapat dilihat pada Tabel 9
No Uraian Jumlah
A. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 5 Unit
2. Rumah Bersalin - Unit
3. Apotik 2 Unit
4. Poskesdes 5 Unit
5. Posyandu Balita - Unit
6. Posyandu Lansia - Unit
B. Sarana Ibadah
1. Masjid 6 Unit
2. Mushola 3 Unit
3. Gereja Kristen Protestan 1 Unit
4. Gereja Katholik - Unit
5. Wihara - --
6. Pura - --
7. Klenteng - --
Sumber : Profil Puskesmas Kota Karang, 2015
a. Status Kesehatan
1). Angka kematian ibu. Pada tahun 2011 tidak ada kematian ibu dan
2012 ditemukan 2 kasus kematian ibu karena syok cardiogenic
perdarahan ante partum, sedangkan pada tahun 2015 tidak ada
kematian ibu.
2). Angka kematian bayi dan balita. Pada tahun 2009 terdapat 2 kasus
kematian bayi di kelurahan fajar bulan, 1 kasus kematian perinatal
pada bulan mei 2015 disebabkan oleh BBLR dan 1 kasus kematian
bayi berusia 62 hari terjadi pada bulan September 2015 karena
demam tinggi.
b. Jumlah Kunjungan Pasien dan angka kesakitan
Berdasarkan data Puskesmas Fajar Bulan tahun 2015, jumlah
kunjungan pasien rawat jalan diketahui sebanyak 7.899 kunjungan
dengan perincian laki-laki sebanyak 2.898 kunjungan dan wanita
sebanyak 5.001 kunjungan.
Sedangkan angka kesakitan yang terjadi berdasarkan data Puskesmas
tahun 2014 diketahui penyakit Gingivitis masih mendonimasi dan
menjadi urutan pertama dalam sepuluh besar penyakit, sedangkan
urutan terakhir (urutan kesepuluh) adalah penyakit Scabies.
Selengkapnya data sepuluh penyakit tahun 2015 berdasarkan data
Puskesmas Kota Karang sebagaimana terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Karang Tahun 2015
No Nama Penyakit 2015 %
1 Gingivitis dan Penyakit Periodental 474 13,9
2 Gastritis 442 13,0
3 Hipertensi 405 11,8
Penyaki pada sistem otot dan jaringan
4 pengikat 380 11,1
5 Penyakit kulit alergi 344 10,1
6 Penyakit kulit infeksi 326 9,5
7 Penyakit kulit karena jamur 300 8,7
8 Karies gigi 286 8,4
k. Penggunaan Air
Air yang digunakan untuk operasional RSIA Restu Bunda bersumber dari
sumur bor sebanyak 1 (satu) titik dengan kedalaman 80-100 meter. Dengan
asumsi penggunaan air per tempat tidur sebanyak 500 liter/hari berarti
penggunan air untuk RSIA Restu Bunda dengan Kapasitas 100 Tempat Tidur
adalah sebanyak 50.000 liter/hari = 50 m3/hari.
Dengan asumsi air yang menjadi limbah dan masuk ke IPAL sebanyak 80 % dari
penggunaan air bersih, maka jumlah air limbah yang masuk ke IPAL adalah 80% x
50 m3/hari= 40 m3/hari.
Septic Tank
10 m3/Hari
C. Tahapan Pembangunan
1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pra konstruksi meliputi pengurusan perizinan. Pada tahap ini tidak
menimbulkan dampak berarti karena lahan berstatus hak milik.
2. Tahap Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi pembangunan RSIA Restu Bunda beserta sarana
dan prasarana penunjang nya.
a. Mobilisasi Tanaga Kerja
Untuk menyelesaikan perbaikan ataupun pembangunan RSIA Restu Bunda
sesuai dengan rencana teknis, maka dibutuhkan tenaga kerja konstruksi.
Tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan keahliannya dan di prioritaskan
warga sekitar lokasi dengan Jam kerja proyek mulai dari pukul 08.00 – 16.00
WIB setiap hari kerja senin – sabtu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Pematangan Lahan
Lahan yang digunakan untuk penambahan pembangunan RSIA Restu Bunda
merupakan lahan kosong. Agar pembangunan Rumah Sakit sesuai dengan
rencana teknis, maka dilakukan pembersihan, perataan, penggalian pondasi
pada lahan kosong. Selanjutnya dilakukan kajian sondir untuk menguji
ketahanan kepadatan tanah agar dapat menentukan titik-titik pemasangan
pondasi tiang.
c. Mobilisasi Alat dan Material Bangunan
Alat yang digunakan untuk melaksanakan rencana kegiatan
pembangunan klinik beserta sarana dan prasarana dasar maupun pekerjaan
finishing sesuai rencana teknis adalah cangkul, Vibrator, Molen dan alat
bangunan sederhana lainnya. Sedangkan material yang digunakan untuk
pengerjaan pada tahap konstruksi semen, pasir, kerikil, batu belah, bata dll.
d. Pembangunan Sumber Air dan Plumbing
Sistem plumbing dimanfaatkan untuk penyediaan atau pengeluaran air
ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada ganguan atau pencemaran
terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya dalam masalah air, yakni melalui kran, kloset, wastafel, shower
dan lain-lain. Untuk bahan plumbing digunakan pipa besi tulang
(galvanize), pipa PVC, dan pipa tembaga untuk air panas.
System plumbing menggunakan sistem vertikal dan horizontal melalui
sumber air bersih dari sumur bor dengan kedalaman 100 m, untuk bangunan
berlantai disediakan bak reservoir. Untuk itu, disediakan bak penampung
sebanyak 4 buah untuk menampung air bersih sebelum di distribusikan ke
setiap ruangan yang dikhendaki. Saluran pembuangan air bekas dan air
kotor berasal dari westafel, pencucian alat, dapur dan lain-lain dialirkan
menuju IPAL (waste water treatment). IPAL ini dirancang untuk pengelolaan
limbah cair domestic dengan proses pemisahan, koagulasi, pengikatan,
pengendapan dan filterisasi sebelum di buang ke badan air penerima
x ∏d2 x t sebesar 7.850 cm3 setara 0,008 m3. Lubang bipori rencananya
akan dibuat sebanyak 70 unit di areal Rumah Sakit, dan di tempat jatuhnya air
dari saluran talang air hujan.
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
injeksi yang terkontaminasi.
f. Kegiatan Rawat Inap
Kegiatan rawat inap memberikan dampak berupa:
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair barupa air bekas kamar
mandi, WC. dan cairan sisa lnfuse.
- Penurunan estetika dan gangguan bau akibat limbah padat domestik
berupa sisa makanan.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat domestik berupa sisa
makanan dan spuit bekas pakai yang terkontaminasi penyakit
menular.
g. Kegiatan UGD
Kegiatan UGD memberikan dampak berupa:
- Penurunan kualitas air akibat lirnbah cair berupa air bekas pencucian
tangan dan sisa obat dalam kemasan.
- Penyebaran penyakit menular akibat limbah padat berupa spuit bekas
pakai yang terkontaminasi,
h. Kegiatan Kamar Bersalin
Kegiatan kamar bersalin memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air dan penyebaran penyakit akibat limbah cair
berupa air bekas pencucian tangan, cairan tubuh, dan sisa obat.
- Penyebaran penyakit akibat limbah padat medis kapas dan perban
bekas.
i. Kegiatan Ruang Sterilisator
Kegiatan ruang sterilisator memberikan dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah calr barupa alr bekas pencucian
alat yang mengandung desinfektan, air bersuhu tinggi dari steam
kondensat, dll.
- Peningkatan kebisingan
- Timbulan limbah B3 berupa pelumas bekas
3. Ukuran Dampak
Ukuran dampak yang merupakan besaran/kuantitas dampak yang diperkirakan
muncul adalah sebagai berikut :
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Pada rekrutmen tenaga keria besaran dampak diperkirakan:
- peningkatan kesempatan kerja sebanyak 50 orang baik sebagai dokter
jaga, perawat, tenaga administrasi, tenaga laboratorium, petugas
kebersihan, petugas dapur, petugas laundry, keamanan, petugas
parkir, dan sebagainya.
- Kecemburuan sosial yang akhirnya akan menimbulkan keresahan
masyarakat apabila tidak mengutamakan masyarakat sekitar dalam
rekrutmen pekerja. Pekerja diperkirakan meliputi masyarakat sekitar
proyek di wilayah Kecamatan Teluk Betung Selatan dan sekitarnya.
b. Kegiatan Administrasi
Besaran dampak yang terjadi akibat kegiatan administrasi adalah :
- Penurunan estetika akibat limbah padat berupa kertas, pita komputer
sebanyak 10 kg/bulan.
c. Kegiatan Laboratorium.
Pada kegiatan laboratorium, besaran dampak yang terjadi adalah:
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair berupa sisa sampel, bekas
cucian. sisa reagensia/bahan kimia sebanyak 10 liter/hari.
- Penyebaran penyakit akibat sisa sample dan air bekas cucian yang
terkontaminasi penyakit menular.
d. Kegiatan Apotik
Kegiatan apotik besaran dampak berupa :
- Penurunan kualitas air akibat limbah cair dan padat berupa obat
kadaluwarsa sebanyak 0,5 liter/bulan.
2. Tahap Konstruksi
masyarakat
3. Tahap Pasca Konstruksi
Penyebaran penyakit
Ledakan, kebakaran,
penurunan kualitas
udara
supplier
e. Bekerjasama dengan pihak ketiga dalam hal
incinerasi Iimbah
6. Poliklinik Penurunan kualitas air dan a. Limbah Cair: Memberikan perlakuan kimia a. Menyimpan di wadah/bak
penyebaran penyakit sesuai dengan karakter limbah, oksidasi cadangan
KMnO4 atau H2 SO4, menetraikan limbah b. Mengirimkan ke instalasi lain
asam/basa, desinfeksi, dan menyalurkan ke yang dapaf mengoiah
IPAL c. Menghentikan kegiatan
b. Limbah Padat; Mengumpulkan Simbah
sesuai dengan karakternya, limbah padat
14. Operasionat Genset Penurunan kuaiitas udara dan a. Melakukan perawatan genset secara rutin Menghentikan operasional genset
Kebislngan dan preventif maintenance
b. Melengkapi saiuran gas buang dengan
muffler
c. Mengisolasi genset dengan material
kedap suara
d. Menempatkan genset pada lokasi yang
terisolir dan jauh dari pusat kegiatan
5. Obat Kadaluwarsa/offspek Penurunan kualitas air Jumlah obat yang Gudang obat Visual, sebulan sekali
(iimbah cair/padat) kadaluwarsa/offspek.
sumber emisi dan masuk ke dalam lingkungan lab tiap 6 bulan sekali
udara ambient dipantau rumah sakit di
sebagai kualitas udara ambient: luar gedung
SO2 1 Jam: 900 pg/Nm3, CO 1
jam: 30.0G0 pg/Nm3, NO2 1 jam
: 400 pg/Nm3, O3 1 Jam: 235
M9/Hm3, HC3iam:160ug/Nm3,
PM10 24 jam : 150 Mg/Nm3,
PM 2.5 24 jam 65yg/Nm3,
TSP24jam 230pg/Mm3, Pb 24
jam: 2 pg/Nm3,
E. PELAPORAN
PERNYATAAN PELAKSANA
Berdasarkan dokumen UKL/UPL yang kami ajukan, dengan ini kami menyatakan:
1. Data dan lnformasi yang kami sajikan dalam dokumen UKL/UPL ini adalah
data yang benar dan valid.
2. Kami akan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dengan sebaik baiknya sesuai dengan dokumen UKL/UPL yang telah
kami sampaikan.
3. Kami bersedia untuk dipantau dampak dari usaha kegiatan kami dan akan
membantu petugas yang memiliki surat perintah tugas dari pejabat yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
melaksanakan tugasnya.
4. Apabila kami lalai untuk melaksanakan UKL/UPL yang telah kami
sampaikan dan/atau usaha/kegiatan kami mengakibatkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup, maka kami bersedia untuk
menghentikan operasional usaha/kegiatan kami dan bertanggung jawab
serta bersedia untuk ditindak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Kami bersedia untuk memperbaharui dokumen UKL/UPL ini bila terjadi
setiap perubahan dalam usaha/kegiatan kami (kapasitas, produksi, lokasi,
dan sebagainya) atau setiap tiga tahun sekali sejak dokuman UKL/UPL
kami ajukan pertama kali.
(Materai)