Anda di halaman 1dari 4

Bab 11

AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA’


DAN ISTISHNA’ PARALEL

SOAL-SOAL LATIHAN:
A. Soal Teori
1. Jelaskanlah definisi jual beli Istishna’!
2. Jelaskan perbedaan antara jual beli istishna’ dengan jual beli murabahah dan jual beli
salam!
3. Jelaskanlah rukun transaksi istishna’
4. Untuk keperluan apakah transaksi istishn’a sangat cocok untuk digunakan?
5. Jelaskan perbedaan antara istishna’ dengan istishna’ paralel!
Jawab :
1. Jual beli Istishna merupakan kontrak jual beli dalam bentuk pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan ( pembeli,
mustahni’ ) dan penjual ( pembuat, shani’ ). Barang yang diperjualbelikan biasanya
adalah barang manufaktur, adapun dalam hal pembayaran, transaksi istishna’ dapat
dilakukan di muka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa
yang akan datang.
2. a). Istishna adalah jual beli barang yang dimana barang tersebut diserahkan
dikemudian hari namun pembayarannya bertahap sampai barang yang dipesan diterima
oleh pihak pembeli.
b). Jual beli salam adalah suatu transaksi dimana pembeli membayar terlebih dahulu
dengan menginkan syarat dari kualitas, kuantitas barang sesuai pembeli, namun barang
tersebut akan diterima dikemudian hari dan telah disepakati bersama.
c). Transaksi murabahah adalah dimana transaksi jual beli barang disertai dengan adanya
keuntungan dari penjual tetapi keuntungan tersebut telah diberitahukan kepada pihak
yang akan membeli dan pembeli pun menyepakatinya.
3. Rukun transaksi Istishna :
a). transaktor yakni pembeli (muslam) dan penjual (muslam ilaih), seorang transaktor
haruslah seseorang yang sudah baligh dan berakal. Dan seorang penjual diperbolehkan
memberikan barang yang dipesan oleh pembeli lebih cepat dari waktu yang telah
disepakati sebelumnya.

b). objek akad salam berupa barang dan harga yang diperjualbelikan dalam transaksi
salam, haruslah ada suatu kejelasan terutama dari spesifikasi barang yang diinginkan oleh
si pembeli agar memudahkan si penjual untuk mencari barang sesuai yang diinginkan
oleh pembeli tersebut.

c). ijab dan kabul yang menunjukkan pernyataan kehendak jual beli secara salam, baik
berupa ucapan atau perbuatan, serta dalam ijab dan kabul haruslah ada kesepakatan
antara pihak penjual dan pembeli agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak tertentu.

4. Jual beli Istishna sangat cocok digunakan untuk teknik jual beli yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari hari, contohnya seperti menjahit di tukang jahit.

5. Istishna adalah transaksi yang sudah disepakati oleh keduanya namun objek atau
wujud barang belum tersedia, dan akan tersedia dikemudian hari. Sedangkan Istishna
paralel adalah bentuk akad antara seorang nasabah dengan pihak bank, kemudian untuk
memenuhi kewajibannya kepada nasabah, bank syariah memerlukan pihak lain sebagai
Shani’ (produsen/pengrajin barang).

B. Soal Kasus
Pada tanggal 5 Maret 20XA sebuah bank syariah mendapat pesanan dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dengan kontrak istishna’ untuk pembelian 10 unit rumah
untuk karyawannya dengan total nilai kontrak Rp 600.000.000, dengan spesifikasi luas
bangunan 75m2 bahan batu bata dan kayu bengkire.
Lama penyelesaian : 5 bulan (paling lambat tanggal 5 Agustus)
Mekanisme panagihan : 3 termin sebesar Rp 200.000.0000 per termin mulai
tanggal 5 Agustus
Mekanisme pembayaran : setiap 10 hari setelah tanggal penagihan
Untuk pengadaan rumah tersebut, pada tanggal 10 Maret bank bekerjasama dengan PT.
Mentari Prima Karsa dengan menggunakan kontrak istishna’ dengan nilai kontrak Rp
560.000.000 untuk 10 unit rumah.
Lama penyelesaian : 4 bulan 20 hari (paling lambat tanggal 30 Juli)
Mekanisme penagihan kontraktor : dua termin pada saat penyelesaian 50% dan 100%.
Mekanisme pembayaran oleh bank : dibayar tunai 5 hari setelah tanggal tagihan dari
kontraktor.
Buatlah jurnal untuk kasus berikut, adapun metode pangakuan pendapatan menggunakan
metode persentase penyelesaian!
a. tanggal 2 Maret 20XA, untuk keperluan survey dan pembuatan desain bangunan
yang akan dijadikan acuan spesifikasi barang, Bank Syariah telah mengeluarkan kas
hingga Rp 5.000.000. Jurnal untuk mengakui transaksi ini adalah sebagai berikut:
b. Tanggal 5 Maret 20XA disepakati akad transaksi istishna pembuatan 10 unit rumah
antara bank syariah dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat akad,
beban praakad diakui sebagai biaya istishna’
c. Tanggal 20 Mei, PT. Mentari Prima Karsa menyelesaikan 50% pembangunan dan
menagih pembayaran termin pertama sebesar Rp 280.000.000 (50% x Rp
560.000.000) kepada Bank Syariah.
d. Diakui pendapatan istishna’ saat penyelesaian 50%
e. Tanggal 25 Mei 20XA, Bank Syariah membayar tagihan PT Mentari Prima Karsa
sebesar yang ditagihkan
f. Tanggal 30 Juli, PT. Mentari Prima Karsa menyelesaikan 100% pembangunan dan
menagih pembayaran termin kedua sebesar Rp 280.000.000 kepada Bank Syariah.
g. Diakui pendapatan istishna’ saat penyelesaian 100%
h. Tanggal 4 Agustus 20XA, Bank Syariah membayar tagihan PT Mentari Prima
Karsa sebesar yang ditagihkan.
i. Tanggal 5 Agustus 20XA bank syariah melakukan penagihan termin pertama
pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
j. Tanggal 15 Agustus 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar
tagihan istishna’ termin pertama sebesar Rp 200.000.000.
k. Tanggal 5 September 20XA bank syariah melakukan penagihan termin kedua
pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
l. Tanggal 15 September 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar
tagihan istishna’ termin kedua sebesar Rp 200.000.000.
m. Tanggal 5 Oktober 20XA bank syariah melakukan penagihan termin ketiga pada
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
n. Tanggal 15 Oktober 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar
tagihan istishna’ termin ketiga sebesar Rp 200.000.000.

Jawab :

No Tanggal Keterangan Debit Kredit


a 2 Maret Beban praakad yang ditangguhkan Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
b 5 Maret Biaya istishna’ Rp. 5.000.000
Beban praakad yang ditangguhkan Rp. 5.000.000
c 20 Mei Aset istishna dalam penyelesaian Rp.
280.000.000
Hutang istishna Rp.
280.000.000
e

f 30 Juli Aset istishna dalam penyelesaian


Hutang istishna

Anda mungkin juga menyukai