(54) SYSTEM FOR PREVENTING AND (54) SISTEM PENCEGAHAN DAN

CONTROLLING HEAVY METALS PENGENDALIAN LOGAM BERAT

AND METHOD FOR PREVENTING DAN METODE PENCEGAHAN DAN
AND CONTROLLING HEAVY PENGENDALIAN LOGAM
METALS USING DENGAN MENGGUNAKAN BERAT
THE SAME YANG SAMA

(71) Applicant: CHINESE RESEARCH (71) Pelamar: AKADEMI

ACADEMY OF PENELITIAN CINA
ENVIRONMENTAL ILMU LINGKUNGAN,
SCIENCES, Beijing (CN) Beijing (CN)
(72) Inventors: Lei Wang, Beijing (CN); (72) Penemu: Lei Wang, Beijing (CN);
Beidou Xi, Beijing Beidou Xi, Beijing (CN);
(CN); Jinsheng Wang, Jinsheng Wang, Beijing
Beijing (CN); Ming (CN); Ming Chang,
Chang, Beijing (CN); Beijing (CN); Yang yang
Yangyang Wang, Wang, Beijing(CN);
Beijing (CN); Tongtong Tongtong Li, Beijing
Li, Beijing (CN); Yali (CN); Yali Zhang, Beijing
Zhang, Beijing (CN); (CN); Pfui Liu, Beijing
Pfui Liu, Beijing (CN); (CN); Feng Wu, Beijing
Feng Wu, Beijing (CN); (CN); Qian Zhang,
Qian Zhang, Beijing Beijing (CN)
(CN)
(73) Penerima Tugas: AKADEMI
(73) Assignee: CHINESE PENELITIAN ILMU
RESEARCH PENGETAHUAN
ACADEMY OF LINGKUNGAN CINA,
ENVIRONMENTAL Beijing (CN)
SCIENCES, Beijing ( * ) Pemberitahuan: Tunduk pada penafian
(CN) apa pun, jangka waktu
( * ) Notice: Subject to any disclaimer, paten ini diperpanjang
the term of this patent is atau disesuaikan
extended or adjusted berdasarkan 35 U.S.C.
under 35 U.S.C. 154(b) 154(b) dalam 0 hari.
by 0 days. (21) Aplikasi. Nomor : 16/770.773
(22) PCT Diarsipkan: 12 Desember 2018
(21) Appl. No.: 16/770,773 (86) Nomor PCT:
(22) PCT Filed: Dec. 12, 2018 PCT/CN2018/120542
(86) PCT No.: PCT/CN2018/120542 § 371 (c)(1),
§ 371 (c)(1), (2) Tanggal: 8 Juni 2020
(2) Date: Jun. 8, 2020 (87) Pub PCT. Nomor: WO2019/114744
(87) PCT Pub. No.: WO2019/114744 Pub PCT. Tanggal: 20 Juni 2019
PCT Pub. Date: Jun. 20, 2019 65) Data Publikasi Sebelumnya
65) Prior Publication Data AS 2020/0399157 Al 24 Desember 2020
US 2020/0399157 Al Dec. 24, 2020 30)Data Prioritas Permohonan Lua Negeri
(30) Foreign Application Priority Data 13 Desember 2017 (CN) 201711330935.6
Dec. 13, 2017 (CN) 201711330935.6 (51) Int. Kl
(51) Int. Cl C02F 3732 (2006.01)
C02F 3732 (2006.01) C02F 3734 (2006.01)
C02F 3734 (2006.01) (Lanjutan)
(Continued) 52) CI AS.
52) U.S. CI. BPK C02F 3732 (2013.01); C02F 37341
CPC C02F 3732 (2013.01); C02F 37341 (2013.01); C02F 2101/105 (2013.01); C02F
(2013.01); C02F 2101/105 (2013.01); C02F 2101/16 (2013.01); C02F 2101/20
2101/16 (2013.01); C02F 2101/20 (2013.01) (2013.01)
(58) Field of Classification Search (58) Bidang Pencarian Klasifikasi
CPC C02F 3/32; C02F 3/341; C02F BPK C02F 32/3; C02F 3/341; C02F 2101/105;
2101/105; C02F 2101/16; C02F 2101/20;
C02F 2101/16; C02F (Lanjutan)
2101/20;
(Continued) (56) Referensi yang Dikutip
DOKUMEN PATEN A.S
(56) References Cited 6.858.142 B2 * 2'2005
U.S. PATENT DOCUMENTS Towndrow..........................C02F 3'327
6,858,142 B2 * 2'2005 210'602
Towndrow................C02F 3'327 2003'0024874 Al * 2'2003
210'602 Wallace........................C02F 3'306
2003'0024874 Al * 2'2003 210'602
Wallace....................C02F 3'306 (Lanjutan)
210'602
(Continued) DOKUMEN PATEN ASING
CN 101481194 A *7'2009
FOREIGN PATENT DOCUMENTS CN 102633362 A *8'2012
CN 101481194 A * 7'2009 CN 106111062 A *11'2016
CN 102633362 A * 8'2012 PUBLIKASI LAINNYA
CN 106111062 A * 11'2016 Terjemahan Bahasa Inggris Buatan Mesin
OTHER PUBLICATIONS CN102557348, tertanggal 2 April 2021.*
Machine-generated English Translation of (Lanjutan)
CN102557348, dated Apr. 2, 2021.* Penguji Utama Fred Prince
(Continued) (74) Pengacara, Agen, atau Firma— CBM
Primary Examiner Fred Prince Patent Consulting, LLC
(74) Attorney, Agent, or Firm— CBM
Patent Consulting, LLC
(57) ABSTRAK
Ini mengungkapkan sistem untuk
(57) ABSTRACT mengendalikan logam berat dan metode
It discloses a system for controlling heavy untuk mencegah dan mengendalikan logam
metals and a method for preventing and berat dengan menggunakan sistem yang
controlling heavy metals using the same. The
system includes a constructed wetland (3), in
which several layers of fillers are laid, so
that water is
(Continued)
sama. Sistem ini mencakup lahan basah
yang dibangun (3), di mana beberapa
lapisan bahan pengisi diletakkan, sehingga
air dapat tertampung
(Lanjutan)

dibiarkan mengalir melalui setiap lapisan

pengisi untuk menghilangkan logam berat.
allowed to flow through each layer of the Sebaiknya, dinding sandwich dibangun di
filler to remove heavy metals. Preferably, a sekitar lahan basah yang dibangun (3), dan
sandwich wall is constructed around the bahan organik (12) yang menghasilkan panas
constructed wetland (3), and organic matters melalui fermentasi diisi di dinding sandwich
(12) which generating heat through untuk memasok panas ke lahan basah yang
fermentation is filled in the sandwich wall to dibangun (3) di musim dingin. Dinding
supply heat to the constructed wetland (3) in sandwich mudah dibuat dan bahan
winter. The sandwich wall is easy to build fermentasinya murah serta mudah didapat,
and the fermentation materials are cheap and sehingga metode ini mampu secara efektif
easily available, thereby the present method mengatasi kesulitan yang terjadi dalam
is able to effectively solve the difficulties pengoperasian lahan basah yang dibangun di
occurred in the operation of constructed musim dingin.
wetland in winter.
13 Klaim, 1 Lembar Gambar
(51) Int. Kl.
13 Claims, 1 Drawing Sheet
C02F 101/10 (2006.01)
(51) Int. Cl.
C02F 101/16 (2006.01)
C02F 101/10 (2006.01)
C02F 101/20 (2006.01)
C02F 101/16 (2006.01)
(58) Bidang Pencarian Klasifikasi
C02F 101/20 (2006.01)
BPK C02F 1/283; C02F 1/281; C02F 2305/10;
(58) Field of Classification Search
C02F 2305/023; C02F 2101/30; C02F
CPC C02F 1/283; C02F 1/281; C02F 2305/10;
1/725; C02F 3/308; C02F 3/327;
C02F 2305/023; C02F 2101/30; C02F
C02F
1/725; C02F 3/308; C02F 3/327; C02F
34/3; Y02W 10/10
3/34; Y02W 10/10
USPC 210/602, 615, 616, 617, 290, 912, 913,
USPC 210/602, 615, 616, 617, 290, 912,
210/914, 906
913,
210/914, 906
Lihat file aplikasi untuk riwayat pencarian lengkap.
See application file for complete search history.
(56) Referensi yang Dikutip
(56) References Cited
DOKUMEN PATEN A.S
U.S. PATENT DOCUMENTS
2004'0031753 Al * 2'2004 Herma C02F 1'288
 210'617
2004'0031753 Al * 2'2004 Herman C02F 1'288 2012'0223029 Al * 9'2012 Smith .. C02F
210'617 1'281
2012'0223029 Al * 9'2012 Smith C02F 210'807
1'281
PUBLIKASI LAINNYA
210'807
Terjemahan Bahasa Inggris Buatan Mesin CN106111062,
OTHER PUBLICATIONS
tertanggal 5 April 2021.*
Terjemahan Bahasa Inggris buatan mesin CN101481194, tertanggal
Machine-generated English Translation of CN106111062, dated
5 April 2021.*
Apr. 5, 2021.*
Machine-generated English Translation of CN101481194, dated
* dikutip oleh pemeriksa
Apr. 5, 2021.*

* cited by examiner

SYSTEM FOR PREVENTING AND
CONTROLLING HEAVY METALS
AND METHOD FOR PREVENTING
AND CONTROLLING HEAVY
METALS USING THE SAME
TECHNICAL FIELD
The invention belongs to the field of
water recourses cycling utilization, and
particularly relates to a system for
preventing and controlling heavy metals and
a method for preventing and controlling
heavy metals using the same in the irrigation
process of extremely water-scarce farmland.
BACKGROUND ART
Water shortage has become one of the
important factors restricting China’s social
and economic development. According to
agricultural experts, agricultural water, espe-
cially irrigation water, must increase by 15%
to 20% over the next 25 years in order to
maintain the food security of a growing
world population and reduce famine and
rural poverty. Due to the shortage of water
resources, the untreated water is generally
drawn directly from the water source and
introduced into the farmland. Although this
method is simple in operation and has a large
amount of water diversion, when the water
source is contaminated, it will directly
pollute the farmland. The farmland is an
important carrier for plant growth, and the
farmland soil health directly determines the
level of food safety and greenness. If
farmland soil is contaminated, the “rice
bags” and “vegetable baskets” on which
people live will inevitably be seriously
affected.
SISTEM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN LOGAM BERAT
DAN METODE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN LOGAM
MENGGUNAKAN BERAT YANG
SAMA
BIDANG TEKNIS
Invensi ini termasuk dalam bidang
pemanfaatan siklus sumber air, dan
khususnya berkaitan dengan sistem untuk
mencegah dan mengendalikan logam berat
dan metode untuk mencegah dan
mengendalikan logam berat dengan
menggunakan metode yang sama dalam
proses irigasi di lahan pertanian yang sangat
langka air.
SENI LATAR BELAKANG
Kekurangan air telah menjadi salah
satu faktor penting yang menghambat
pembangunan sosial dan ekonomi Tiongkok.
Menurut para ahli pertanian, air pertanian,
khususnya air irigasi, harus meningkat
sebesar 15% hingga 20% selama 25 tahun ke
depan untuk menjaga ketahanan pangan
populasi dunia yang terus bertambah dan
mengurangi kelaparan dan kemiskinan di
pedesaan. Karena kekurangan sumber daya
air, air yang tidak diolah umumnya diambil
langsung dari sumber air dan dimasukkan ke
lahan pertanian. Walaupun cara ini
sederhana dalam pengoperasiannya dan
memiliki jumlah pengalihan air yang besar,
namun bila sumber air terkontaminasi maka
akan langsung mencemari lahan pertanian.
Lahan pertanian merupakan pembawa
penting bagi pertumbuhan tanaman, dan
kesehatan tanah pertanian secara langsung
menentukan tingkat keamanan pangan dan
kehijauan. Jika tanah pertanian
terkontaminasi, “kantung beras” dan
“keranjang sayur” yang menjadi tempat
tinggal masyarakat pasti akan terkena

Whether the heavy metal content in
farmland soil exceeds the standard or causes
pollution is directly related to the quality and
safety of agricultural products and the health
of humans and animals. The effective
prevention and control of heavy metal
pollution in farmland soil is undoubtedly the
content of cultivated soil quality and an
important evaluation index. The control of
irrigation water quality in extremely water-
scarce areas is the leading issue in
agriculture and environmental protection
industry today, and the content of heavy
metals is crucial in the indicators of
irrigation water quality. The prevention and
control technology of heavy metals in the
irrigation process of extremely water-scarce
farmland is a necessary means of food safety
today.
CONTENTS OF THE INVENTION
In order to solve the above problems, the
present inven- tors have conducted intensive
studies, and provide a method and a system
for preventing and controlling heavy metals
in the irrigation process of extremely water-
scarce farmland, thereby the problem of
excessive standards of heavy metals in
irrigation water is effectively solved, and the
water treatment is not affected by the
negative impact of winter and can be carried
out continuously throughout the year,
thereby reducing the serious accumulation of
heavy metals in plants, maintaining good
condition of farmland, ensuring agricultural
safety and human safety, and thus
completing the present invention.
The object of the present invention is to
provide the following technical solutions:
A system for preventing and controlling
heavy metals, wherein the system includes a
constructed wetland 3, in which several
layers of fillers are laid, so that water is
allowed to flow through each layer of the
dampak serius.
Apakah kandungan logam berat di
tanah pertanian melebihi standar atau
menyebabkan polusi, berkaitan langsung
dengan kualitas dan keamanan produk
pertanian serta kesehatan manusia dan
hewan. Pencegahan dan pengendalian
pencemaran logam berat yang efektif di
tanah pertanian tidak diragukan lagi
merupakan kandungan kualitas tanah yang
dibudidayakan dan indeks evaluasi yang
penting. Pengendalian kualitas air irigasi di
daerah yang sangat langka air merupakan isu
utama dalam industri pertanian dan
perlindungan lingkungan saat ini, dan
kandungan logam berat sangat penting dalam
indikator kualitas air irigasi. Teknologi
pencegahan dan pengendalian logam berat
dalam proses irigasi di lahan pertanian yang
sangat kekurangan air merupakan sarana
penting untuk keamanan pangan saat ini.
ISI INVENSI
Untuk mengatasi masalah di atas, para
penemu ini telah melakukan studi intensif,
dan menyediakan metode dan sistem untuk
mencegah dan mengendalikan logam berat
dalam proses irigasi di lahan pertanian yang
sangat langka air, sehingga menimbulkan
masalah standar logam berat yang
berlebihan. logam dalam air irigasi dapat
diatasi secara efektif, dan pengolahan air
tidak terpengaruh oleh dampak negatif
musim dingin dan dapat dilakukan terus
menerus sepanjang tahun, sehingga
mengurangi akumulasi serius logam berat
pada tanaman, menjaga kondisi lahan
pertanian yang baik, memastikan pertanian
keselamatan dan keselamatan manusia, dan
dengan demikian melengkapi penemuan ini.
Tujuan dari penemuan ini adalah untuk
memberikan solusi teknis berikut:
Suatu sistem untuk mencegah dan
mengendalikan logam berat, dimana sistem
tersebut meliputi lahan basah yang dibangun
3, dimana beberapa lapisan bahan pengisi
diletakkan, sehingga air dibiarkan mengalir
melalui setiap lapisan bahan pengisi untuk
filler to remove heavy metals, and preferably
the system is suitable for preventing and
controlling of heavy metals in the irrigation
process of extremely water-scarce farmland;
preferably, the constructed wetland 3 is
provided with four layers of fillers from top
to bottom:
the first layer of filler 13 is a mixed
filler of soil and functional biochar, the
mixing weight ratio is 3:(6—8), and
preferably the particle size of the filler is
0.10-0.30 cm;
the second layer of filler 14 is a mixed
filler of soil, natural zeolite and limestone,
the mixing weight ratio is 1:(2—3): (0.5—
1), and preferably the particle size of the
filler is 0.08-0.1 cm;
the third layer of filler 15 is a mixed
filler of fly ash molecular sieve, Flory
diatomaceous earth and biochar, the mixing
weight ratio is 1:(3—4):(1—1.5), and
preferably the particle size of the filler is
0.05-0.08 cm;
the fourth layer of filler 16 is a mixed
filler of pebbles and biochar, which adsorbs
heavy metals, the mixing weight ratio is 1:(1
—2), and preferably the particle size of the
filler is 0.30-0.50 cm;
more preferably a sandwich wall is built
around the constructed wetland 3 to close the
surrounding of the constructed wetland 3,
and the interior of the sandwich wall
is hollow, in which organic matters 12
which generating heat through fermentation
is filled to generate heat by fermenta- tion to
supply heat to the constructed wetland 3.
(2) A method for preventing and
controlling heavy metals by using the system
according to (1).
According to the present invention, a system
for prevent- ing and controlling heavy metals
and a method for prevent- ing and
menghilangkan logam berat, dan sebaiknya
sistem tersebut adalah cocok untuk
mencegah dan mengendalikan logam berat
dalam proses irigasi di lahan pertanian yang
sangat kekurangan air;
sebaiknya, lahan basah yang dibangun 3
dilengkapi dengan empat lapisan bahan
pengisi dari atas ke bawah:
lapisan pertama bahan pengisi (13)
adalah bahan pengisi campuran tanah dan
biochar fungsional, perbandingan berat
pencampurannya adalah 3:(6—8), dan
sebaiknya ukuran partikel bahan pengisi
tersebut adalah 0,10-0,30 cm;
lapisan kedua bahan pengisi 14 adalah
campuran bahan pengisi tanah, zeolit alam
dan batu kapur, perbandingan berat
pencampurannya adalah 1:(2—3): (0,5—1),
dan sebaiknya ukuran partikel bahan pengisi
adalah 0,08-0,1 cm ;
lapisan ketiga bahan pengisi (15) adalah
bahan pengisi campuran saringan molekuler
abu terbang, tanah diatom Flory dan biochar,
perbandingan berat pencampurannya adalah
1:(3—4):(1—1,5), dan sebaiknya ukuran
partikel bahan pengisi adalah 0,05-0,08 cm;
lapisan keempat bahan pengisi (16)
adalah bahan pengisi campuran kerikil dan
biochar, yang menyerap logam berat,
perbandingan berat pencampurannya adalah
1:(1—2), dan lebih disukai ukuran partikel
bahan pengisi tersebut adalah 0,30-0,50 cm;
lebih disukai dinding sandwich dibangun
di sekitar lahan basah yang dibangun 3 untuk
menutup sekeliling lahan basah yang
dibangun 3, dan bagian dalam dinding
sandwich
berongga, di mana bahan organik 12
yang menghasilkan panas melalui fermentasi
diisi untuk menghasilkan panas melalui
fermentasi untuk memasok panas ke lahan
basah yang dibangun 3.
(2) Cara pencegahan dan pengendalian
logam berat dengan menggunakan sistem
sebagaimana dimaksud (1).
Menurut penemuan ini, suatu sistem untuk
mencegah dan mengendalikan logam berat
serta metode untuk mencegah dan
mengendalikan logam berat yang
menggunakan sistem tersebut mempunyai
controlling heavy metals using the same efek menguntungkan sebagai berikut:
have the following beneficial effects: (1) Lahan basah yang dibangun dalam
penemuan ini dibuat dengan meletakkan
(1) The constructed wetland in the beberapa lapisan bahan pengisi, dan jenis
present invention is constructed by laying bahan pengisi, rasio dosis, ukuran partikel
multiple layers of fillers, and the types of dan tinggi pengisian bahan pengisi di setiap
fillers, dosage ratio, particle size and filling lapisan dipilih secara khusus, sehingga
height of filler in each layer are specifically adsorpsi logam berat, bahan tersuspensi
selected, so that heavy metal adsorption, filtrasi, degradasi bahan organik,
suspended matter filtration, organic matter defosforisasi dan denitrifikasi, dapat
deg- radation, dephosphorization and dilakukan secara efektif di lahan basah yang
denitrification, can be effectively realized in dibangun.
the constructed wetland. (2) Dalam penemuan ini, tanaman lahan
(2) In the present invention, specific basah tertentu ditanam di lahan basah
wetland plants are planted in the constructed buatan, yang bermanfaat untuk pengayaan
wetland, which is beneficial to the logam berat, dan tanaman air yang diperoleh
enrichment of heavy metals, and the yang diperkaya dengan logam berat dapat
obtained aquatic plants enriched with heavy digunakan kembali untuk membuat biochar
metals can be reused to prepare functional fungsional dengan efek fotokatalitik dan
biochar with photocatalytic effect and redoks elektrokimia. reaksi.
electrochemical redox reaction. (3) Bakteri denitrifikasi dan bakteri
(3) Denitrifying bacteria and pengumpul fosfor ditambahkan ke lahan
phosphorus-accumulating bacteria are added basah yang dibangun, sehingga nitrogen dan
in the constructed wetland, thereby nitro- fosfor dalam air dapat dihilangkan, dan
gen and phosphorus in water can be biofilm terbentuk pada permukaan bahan
removed, and the biofilm is formed on the pengisi, dan kandungan logam berat
surface of the filler, and the content of heavy berkurang melalui flokulasi biofilm. Selain
metals is reduced through flocculation of the itu, tabung saluran napas dimasukkan ke
biofilm. Moreover, the airway tube is dalam lahan basah buatan, yang
inserted in the con- structed wetland, which memfasilitasi udara masuk ke lapisan
facilitates air to enter into the aerobic layer aerobik lahan basah buatan dan mendorong
of the constructed wetland and promotes the reproduksi mikroorganisme aerobik.
reproduction of aerobic microorganisms. (4) Dinding sandwich dibangun di
(4) A sandwich wall is constructed sekitar lahan basah yang dibangun, dan
around the constructed wetland, and organic bahan organik yang menghasilkan panas
matters which generating heat through melalui fermentasi diisi ke dalam dinding
fermentation are filled in the sandwich wall sandwich untuk memasok panas ke lahan
to supply heat to the constructed wetland in basah yang dibangun di musim dingin.
winter. The sandwich wall is easy to build, Dinding sandwich mudah dibuat, dan bahan
and the fermentation materials are cheap and fermentasi murah serta mudah didapat,
easily available, thereby the present method sehingga metode ini mampu secara efektif
is able to effectively solve the difficulties mengatasi kesulitan yang terjadi dalam
occurred in the operation of the con- structed pengoperasian lahan basah yang dibangun di
wetland in winter. musim dingin.
(6) Water distribution pipes, water (6) Pipa distribusi air, pipa
collection pipes and water outlets are set in pengumpulan air, dan saluran keluar air
the constructed wetland, which are dipasang di lahan basah yang dibangun, yang
convenient for the formation of the winter sesuai untuk pembentukan lapisan isolasi
thermal insulation layer (ice layer-air layer). termal musim dingin (lapisan es-lapisan
Meanwhile, the smooth circulation and udara). Sedangkan kelancaran sirkulasi dan
conversion of water can be realized by
diameters of the water distribution pipe and
water collection pipe, pore density and pore
diameter.
(6) In the present invention, the system
also includes an ablation sedimentation tank
and a nano-aeration tank. The introduced
aquatic plants are converted into a carbon
sources with short carbon chains through the
acidification and degradation of the ablation
sedimentation tank and the oxidative
degradation of the nano-aeration tank.
Therefore, a carbon source can be provided
to microorganisms in the constructed
wetland to promote reproduction under the
premise that the water quality treated by the
constructed wetland meets the requirements
of irrigation.
konversi air dapat dilihat dari diameter pipa
distribusi air dan pipa pengumpul air,
kepadatan pori, dan diameter pori.
(6) Dalam penemuan ini, sistem juga
mencakup tangki sedimentasi ablasi dan
tangki aerasi nano. Tumbuhan air introduksi
diubah menjadi sumber karbon dengan rantai
karbon pendek melalui pengasaman dan
degradasi tangki sedimentasi ablasi dan
degradasi oksidatif pada tangki nano-aerasi.
Oleh karena itu, sumber karbon dapat
diberikan kepada mikroorganisme di lahan
basah buatan untuk mendorong reproduksi
dengan asumsi bahwa kualitas air yang
diolah oleh lahan basah buatan memenuhi
persyaratan irigasi.
KETERANGAN GAMBAR

DESCRIPTION OF FIGURES Gambar 1 menunjukkan diagram skema

sistem untuk mencegah dan mengendalikan
FIG. 1 shows a schematic diagram of the logam berat menurut perwujudan yang
system for preventing and controlling heavy disukai dari penemuan ini.
metals according to a preferred embodiment
of the present invention.
DESKRIPSI TANDA REFERENSI

DESCRIPTION OF THE REFERENCE

SIGNS 1—tangki sedimentasi ablasi;
2—tangki aerasi nano;
1—ablation sedimentation tank; 3—lahan basah yang dibangun;
2—nano-aeration tank; 4—perangkat pengontrol suhu;
3—constructed wetland; 5—pemeriksaan suhu
4—temperature control device; 6—tanaman lahan basah
5—temperature probe 7—lubang pembuangan lumpur
6—wetland plant 8—pengaduk
7—sludge discharge hole 9—lubang pembuangan lumpur sekunder
8—agitator 10—cakram aerasi
9—secondary sludge discharge hole 11—nano-aerator
10—aeration disk 12—masalah organik
11—nano-aerator 13—lapisan pengisi pertama
12—rganic matters 14—lapisan pengisi kedua
13—first layer of filler 15—lapisan pengisi ketiga
14—second layer of filler 16—lapisan pengisi keempat
15—third layer of filler 17—tabung saluran napas
16—fourth layer of filler
17—airway tube PERJANJIAN KHUSUS UNTUK
MELAKUKAN INVENSI
SPECIFIC EMBODIMENTS FOR
CARRYING OUT THE INVENTION Penemuan ini akan dijelaskan secara
lebih rinci melalui perwujudan dan contoh
The present invention will be described yang disukai. Melalui uraian ini, fitur dan
in more detail through preferred keunggulan penemuan ini akan menjadi
embodiments and examples. Through these lebih jelas.
descriptions, the features and advantages of
the present invention will become clearer. Istilah “teladan” yang digunakan di sini
dimaksudkan untuk “berfungsi sebagai
The term “exemplary” as used herein is contoh, perwujudan ilustratif, atau
intended to be “serving as an example, an perwujudan”. Perwujudan mana pun yang
illustrative embodiment, or an embodiment”. diuraikan di sini sebagai “contoh” tidak
Any of the embodiments described herein as perlu ditafsirkan sebagai lebih disukai atau
“exemplary” need not be construed as lebih baik daripada perwujudan lainnya.
preferred as or better than other Meskipun berbagai aspek contoh
embodiments. Although various aspects of ditunjukkan dalam gambar, kecuali
the examples are shown in the figures, unless disebutkan secara khusus, gambar tersebut
specifically noted, the figures are not tidak selalu digambarkan dalam skala.
necessarily drawn to scale. Bertujuan untuk mengatasi masalah
pencemaran air yang mempengaruhi lahan
Aiming at the problem of water pertanian selama proses irigasi di lahan
pollution affecting farm- land during the pertanian yang sangat langka air di
irrigation process of extremely water-scarce Tiongkok, diusulkan sebuah sistem untuk
farmland in China, a system for preventing mencegah dan mengendalikan logam berat
and controlling heavy metals in the irrigation dalam proses irigasi di lahan pertanian yang
process of extremely water- scarce farmland sangat langka air, seperti yang ditunjukkan
is proposed, as shown in FIG. 1, to effec- pada Gambar. 1, untuk secara efektif
tively control the content of heavy metals in mengendalikan kandungan logam berat
water fed into the farmland. dalam air yang dialirkan ke lahan pertanian.
Dalam penemuan ini, sistem tersebut
mencakup lahan basah (3) yang dibangun, di
In the present invention, the system mana beberapa lapisan bahan pengisi
includes a constructed wetland 3, in which diletakkan, sehingga air dibiarkan mengalir
several layers of fillers are laid, so that water melalui setiap lapisan bahan pengisi untuk
is allowed to flow through each layer of the menghilangkan logam berat.
filler to remove heavy metals Dalam penemuan ini, lahan basah yang
dibangun (3) dilengkapi dengan tiga sampai
In the present invention, the constructed enam lapisan bahan pengisi dari atas ke
wetland 3 is provided with three to six layers bawah, dan bahan pengisi setiap lapisan
of fillers from top to bottom, and the filler of dapat dipilih dari satu atau lebih tanah,
each layer may be selected from one or more biochar, biochar fungsional, partikel bijih
of soil, biochar, functional biochar, ore seperti kerikil, zeolit alam, batu vulkanik,
particles such as gravel, natural zeolite, kalsit, batu kapur, kerikil, dan sebagainya,
volcanic stone, calcite, lime- stone, pebbles, tanah diatom atau tanah diatom Flory.
and so on, diatomaceous earth or Flory Dalam perwujudan yang disukai, lahan
diatomaceous earth. basah yang dibangun 3 dilengkapi dengan
In a preferred embodiment, the empat lapisan bahan pengisi dari atas ke
constructed wetland 3 is provided with four bawah:
layers of fillers from top to bottom: lapisan pertama bahan pengisi (13)
adalah bahan pengisi campuran tanah dan
the first layer of filler 13 is a mixed biochar fungsional;
filler of soil and functional biochar;
the second layer of filler 14 is a mixed
filler of soil, natural zeolite and limestone;
the third layer of filler 15 is a mixed
filler of fly ash molecular sieve,
Flory diatomaceous earth and biochar;
the fourth layer of filler 16 is a mixed
filler of pebbles and biochar.
In the present invention, the first layer of
filler 13 is laid at 0-500 cm, and the first
layer of filler 13 is a mixed filler of soil and
functional biochar, and the mixing ratio is 3:
(6—8), and preferably 3:7.
Wherein, biochar is a material with
high-carbon-content obtained from biomass
after high temperature treating and deoiling
under anoxic conditions. Functional biochar
is biochar loaded with transition metals.
Functional biochar has the following
characteristics of biochar:
(1) In term of microstructure, it has
characteristics of porosity. The large pores
can ensure the aeration and water retention
capacity of the soil used with it, and also
provide a place for microorganisms to
survive and reproduce, thereby improving
the activity and reproduction rate of the
microorganisms; micropores and small pores
affect the adsorption and transfer of
molecules by biochar, and the pore structure
of biochar can reduce the rate of water
penetration and enhance the adsorption
capacity of soil for nutrients that are highly
mobile and easily leached. Thus, the porous
structure is conducive to the growth of
wetland plants on the first layer of filler.
(2)The porosity of biochar determines
its large surface area, and a large amount of
organic matters in the regional water can be
adsorbed, which is conducive to the
degradation of organic matters after
adsorption and reduce the content of organic
lapisan kedua bahan pengisi (14)
merupakan bahan pengisi campuran tanah,
zeolit alam dan batu kapur;
lapisan ketiga bahan pengisi (15)
merupakan campuran bahan pengisi dari
saringan molekuler abu terbang, tanah
diatom Flory dan biochar;
lapisan keempat filler 16 merupakan
campuran filler kerikil dan biochar.
Dalam penemuan ini, lapisan pertama
bahan pengisi (13) diletakkan pada
ketinggian 0-500 cm, dan lapisan pertama
bahan pengisi (13) adalah bahan pengisi
campuran tanah dan biochar fungsional, dan
perbandingan pencampurannya adalah 3:(6
—8), dan sebaiknya 3:7.
Dimana biochar merupakan bahan
dengan kandungan karbon tinggi yang
diperoleh dari biomassa setelah perlakuan
suhu tinggi dan penghilangan minyak dalam
kondisi anoksik. Biochar fungsional adalah
biochar yang mengandung logam transisi.
Biochar fungsional memiliki ciri-ciri biochar
sebagai berikut:
(1) Dilihat dari struktur mikronya
mempunyai ciri-ciri porositas. Pori-pori yang
besar dapat menjamin kapasitas aerasi dan
retensi air pada tanah yang digunakan, serta
menyediakan tempat bagi mikroorganisme
untuk bertahan hidup dan berkembang biak,
sehingga meningkatkan aktivitas dan laju
reproduksi mikroorganisme; mikropori dan
pori-pori kecil mempengaruhi adsorpsi dan
transfer molekul oleh biochar, dan struktur
pori biochar dapat mengurangi laju penetrasi
air dan meningkatkan kapasitas adsorpsi
tanah terhadap unsur hara yang sangat
mobile dan mudah tercuci. Dengan
demikian, struktur berpori mendukung
pertumbuhan tanaman lahan basah pada
lapisan pertama bahan pengisi.
(2) Porositas biochar menentukan luas
permukaannya yang besar, dan sejumlah
besar bahan organik di perairan regional
dapat teradsorpsi, yang kondusif bagi
degradasi bahan organik setelah adsorpsi dan
mengurangi kandungan bahan organik
dengan rantai karbon yang panjang. dalam
air.
(3) Permukaan biochar memiliki gugus
matters with long carbon chains in water.
(3)The surface of the biochar has
carboxyl, phenolic hydroxyl, and carbonyl
oxygen-containing functional groups. The
biochar has higher cation exchange capacity
because of negative surface charges
generated by the above functional groups,
and thus can effectively adsorb heavy metal
ions in basin water.
(4) In addition to the above-mentioned
characteristics of biochar, functional biochar
is loaded with transition metals (such as
nickel, cobalt and iron), therefore water
molecules or hydroxides adsorbed on the
surface of functional biochar are oxidized in
the presence of oxygen through the photo-
catalysis of transition metals to generate
active oxygen such as hydroxyl radical
( OH), and thus organic pollutants are
degraded, desulfurized (S), and
dechlorinated (CI), thereby reducing their
toxicity and odor. Meanwhile, the dissolved
metal ions are reduced to insoluble metal
atoms by the loaded transition metal through
the electrochemical oxida- tion-reduction
reaction and catalysis, and then are plated on
the surface of the functional biochar medium
to achieve heavy metal removal.
In the present invention, the first layer of
filler 13 is mainly composed of the
functional biochar, and the soil is added as
an auxiliary, which is beneficial to the
planting of the plants on the first layer of
filler 13. After experiments, it is found that
when the soil and the functional biochar
were mixed with a weight ratio of 3:(6—8),
good growth of plants could be achieved due
to the fixation of the activated carbon to the
soil, and a large amount of organic matters
can be absorbed by the filler with the
functional biochar as main part, then be
effectively degraded through the
photocatalysis of transition metal ions.
Moreover, the removal effect of heavy
metals is also significant. If the weight ratio
of soil to functional biochar is less than 3:8,
namely the ratio of soil decreases, plant
growth is affected due to lack of necessary
nutrients. If the weight ratio of soil to
functional biochar is more than 3:6, the
fungsi yang mengandung karboksil, hidroksil
fenolik, dan karbonil. Biochar memiliki
kapasitas pertukaran kation yang lebih tinggi
karena muatan permukaan negatif yang
dihasilkan oleh gugus fungsi di atas,
sehingga dapat secara efektif menyerap ion
logam berat dalam air cekungan.
(4) Selain karakteristik biochar yang
disebutkan di atas, biochar fungsional juga
mengandung logam transisi (seperti nikel,
kobalt, dan besi), sehingga molekul air atau
hidroksida yang teradsorpsi pada permukaan
biochar fungsional teroksidasi dengan
adanya oksigen. melalui fotokatalisis logam
transisi untuk menghasilkan oksigen aktif
seperti radikal hidroksil ( OH), dan dengan
demikian polutan organik terdegradasi,
didesulfurisasi (S), dan dideklorinasi (CI),
sehingga mengurangi toksisitas dan baunya.
Sementara itu, ion logam terlarut direduksi
menjadi atom logam yang tidak larut oleh
logam transisi yang dimuat melalui reaksi
oksidasi-reduksi elektrokimia dan katalisis,
dan kemudian dilapiskan pada permukaan
media biochar fungsional untuk
menghasilkan penghilangan logam berat.l.
Dalam penemuan ini, lapisan pertama
bahan pengisi (13) terutama terdiri dari
biochar fungsional, dan tanah ditambahkan
sebagai bahan pembantu, yang bermanfaat
untuk penanaman tanaman pada lapisan
pertama bahan pengisi (13). menemukan
bahwa ketika tanah dan biochar fungsional
dicampur dengan perbandingan berat 3:(6—
8), pertumbuhan tanaman yang baik dapat
dicapai karena fiksasi karbon aktif ke dalam
tanah, dan sejumlah besar bahan organik.
dapat diserap oleh pengisi dengan biochar
fungsional sebagai bagian utama, kemudian
terdegradasi secara efektif melalui
fotokatalisis ion logam transisi. Selain itu,
efek penghilangan logam berat juga
signifikan. Jika perbandingan berat tanah
terhadap biochar fungsional kurang dari 3:8
yaitu perbandingan tanah menurun maka
pertumbuhan tanaman akan terpengaruh
karena kekurangan unsur hara yang
diperlukan. Jika rasio berat tanah terhadap
biochar fungsional lebih dari 3:6, efek
fotokatalisis dan reaksi oksidasi-reduksi
effects of photocatalysis and electro-
chemical oxidation-reduction reaction are
reduced, and the porous structure decreased,
therefore the degradation effi- ciency of
organic matters and the adsorption of heavy
metal decrease.
In a further preferred embodiment, the
particle size of the filler in the first layer of
filler 13, especially of the functional biochar,
is 0.10-0.30 cm. Within this particle size
range, the support of functional biochar to
the soil is beneficial for air to enter the filler
layer, and the plant roots are effectively
contacted with air, which is beneficial to the
growth of wetland plants planted on the first
layer of filler 13. If the particle size of the
functional biochar is less than 0.10 cm, it is
unfavorable for air to enter the filler layer,
and is also unfavorable for plant growth and
degradation of organic pollutants because of
the lack of oxygen. If the particle size of the
functional biochar is greater than 0.30 cm,
the larger particle size is not conducive to the
efficiencies photoca- talysis and
electrochemical oxidation-reduction reaction
due to small surface area.
In a further preferred embodiment,
wetland plants 6, preferably canna and reed,
are planted on the first layer of filler 13.
Canna and reed show extremely high
enrichment capacity for heavy metals, and
the accumulation of heavy metals in the two
plants is more than 100 times that of
ordinary aquatic plants, while their normal
growth is not affected. Heavy metals can be
completely removed from the water body by
harvesting plants. Therefore, both of the
wetland plants are selected for planting,
which is an effective ecological method for
reducing heavy metals. Canna and reed can
grow normally in eutrophic water bodies,
showing good water purification effects.
Suspended matters in water can be
effectively reduced through plant absorption,
vola- tilization, root filtration, degradation,
stabilization and so on. In the present
elektrokimia berkurang, dan struktur berpori
menurun, sehingga efisiensi degradasi bahan
organik dan adsorpsi bahan organik
menurun. penurunan logam berat.
Dalam perwujudan yang disukai lebih
lanjut, ukuran partikel bahan pengisi pada
lapisan pertama bahan pengisi (13),
khususnya biochar fungsional, adalah 0,10-
0,30 cm. Dalam kisaran ukuran partikel ini,
dukungan biochar fungsional pada tanah
bermanfaat bagi udara untuk masuk ke
lapisan pengisi, dan akar tanaman
bersentuhan secara efektif dengan udara,
yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman
lahan basah yang ditanam di lapisan pertama
pengisi. 13. Jika ukuran partikel biochar
fungsional kurang dari 0,10 cm, maka tidak
baik bagi udara untuk masuk ke lapisan
pengisi, dan juga tidak baik bagi
pertumbuhan tanaman dan degradasi polutan
organik karena kekurangan oksigen. Jika
ukuran partikel biochar fungsional lebih
besar dari 0,30 cm, ukuran partikel yang
lebih besar tidak mendukung efisiensi
fotokatalisis dan reaksi oksidasi-reduksi
elektrokimia karena luas permukaan yang
kecil.
Dalam perwujudan lebih lanjut yang
disukai, tanaman lahan basah 6, lebih disukai
ganja dan alang-alang, ditanam pada lapisan
pertama bahan pengisi 13. Ganja dan alang-
alang menunjukkan kapasitas pengayaan
logam berat yang sangat tinggi, dan
akumulasi logam berat di kedua tanaman
tersebut lebih dari 100 kali lipat dari
tanaman air biasa, sedangkan pertumbuhan
normalnya tidak terpengaruh. Logam berat
dapat dihilangkan seluruhnya dari badan air
dengan memanen tanaman. Oleh karena itu,
kedua tanaman lahan basah tersebut dipilih
untuk ditanam, yang merupakan metode
ekologis yang efektif untuk mengurangi
logam berat. Ganja dan alang-alang dapat
tumbuh normal di perairan eutrofik,
menunjukkan efek pemurnian air yang baik.
Zat-zat yang tersuspensi dalam air dapat
dikurangi secara efektif melalui penyerapan
tanaman, penguapan, penyaringan akar,
degradasi, stabilisasi dan sebagainya. Dalam
penemuan ini, biochar fungsional pada lahan
invention, the functional biochar in the
constructed wetland 3 is prepared by
biomass enriched with heavy metals. In an
embodiment, functional biochar can be
obtained by carbonizing, activating, deoiling,
reducing and drying the wetland plants 6
(reed and canna) grown in the constructed
wetland 3.
In another embodiment, the wetland
plants 6 with heavy metal enrichment
function are cultured in the culture solu- tion
with high content of heavy metals. Wherein,
the culture solution contains copper chloride,
zinc chloride, and nickel chloride, with a
molar ratio of copper chloride:zinc chloride:
nickel chloride=32:9:9. The obtained
wetland plants 6 are enriched with copper,
zinc and nickel, and then are carbon- ized at
900-1600° C., activated by zinc chloride to
deoil, reduced by sodium borohydride and
dried to obtain func- tional biochar.
During the growth process of plants,
heavy metals are continuously absorbed, and
plant biomass that absorbs heavy metals is
burned into activated carbon, so heavy
metals are embedded in plant carbon fibers
as extremely stable connection, rather than
bonded to the carbon struc- ture. The load of
heavy metals in biochar far exceeds the
existing load mode, and biochar has higher
electric capacity and photocatalytic ability.
In the present invention, the second layer
of filler 14 is laid at 500-1000 cm, and the
second layer of filler 14 is a mixed filler of
soil, natural zeolite and limestone, with the
mixing ratio of 1:(2—3):(0.5—1), and
preferably 1:2:0.5.
Zeolite is a water-containing porous
aluminosilicate with a crystal structure
mainly composed of (SiO) tetrahedron. The
overall framework of the zeolite molecule is
formed by Al’“ and Si"“ ions and oxygen
basah buatan 3 dibuat dari biomassa yang
diperkaya dengan logam berat. Dalam suatu
perwujudan, biochar fungsional dapat
diperoleh dengan mengkarbonisasi,
mengaktifkan, menghilangkan minyak,
mereduksi dan mengeringkan tanaman lahan
basah 6 (buluh dan ganja) yang ditanam di
lahan basah. lahan basah yang dibangun3.
Dalam perwujudan lain, tanaman lahan
basah 6 dengan fungsi pengayaan logam
berat dikultur dalam larutan kultur dengan
kandungan logam berat yang tinggi. Dimana
larutan kultur mengandung tembaga klorida,
seng klorida, dan nikel klorida, dengan
perbandingan molar tembaga klorida:seng
klorida: nikel klorida=32:9:9. Tanaman
lahan basah yang diperoleh (6) diperkaya
dengan tembaga, seng dan nikel, dan
kemudian dikarbonisasi pada suhu 900-
1600°C, diaktivasi dengan seng klorida
untuk menghilangkan minyak, direduksi
dengan natrium borohidrida dan dikeringkan
untuk memperoleh biochar yang berfungsi.
Selama proses pertumbuhan tanaman,
logam berat terus-menerus diserap, dan
biomassa tanaman yang menyerap logam
berat dibakar menjadi karbon aktif, sehingga
logam berat tertanam dalam serat karbon
tanaman sebagai sambungan yang sangat
stabil, bukan terikat pada struktur karbon.
Beban logam berat dalam biochar jauh
melebihi mode beban yang ada, dan biochar
memiliki kapasitas listrik dan kemampuan
fotokatalitik yang lebih tinggi.
Dalam penemuan ini, lapisan kedua
bahan pengisi (14) diletakkan pada
ketinggian 500-1000 cm, dan lapisan kedua
bahan pengisi (14) merupakan campuran
bahan pengisi dari tanah, zeolit alam dan
batu kapur, dengan perbandingan
pencampuran 1:(2—3) :(0,5—1), dan
sebaiknya 1:2:0.5.
Zeolit adalah aluminosilikat berpori
yang mengandung air dengan struktur kristal
yang sebagian besar terdiri dari (SiO)
tetrahedron. Kerangka keseluruhan molekul
zeolit dibentuk oleh ion Al'" dan Si"" serta
atom oksigen, dan sebagian dari Si""
digantikan oleh Al'", sehingga menghasilkan
muatan negatif berlebih. Pada saat yang
atoms together, and part of Si"“ is replaced
by Al’“, resulting in excess negative charge.
At the same time, there are cavities and
channels in the zeolite framework with
certain pore size, which determines its
adsorption and ion exchange properties.
Zeolite adsorbs ammonia nitrogen and
adsorbs and fixes heavy metals with
greater advantage than other ore raw
materials.
Limestone also has more pore structures,
so it can effectively adsorb heavy metals. At
the same time, the acidity and alkalinity of
water can be effectively regulated by
limestone, and it plays an important role in
the growth of plants in the upper filler. If
microorganisms are added to the constructed
wetland to simultaneously remove other
pollutants such as nitrogen and phosphorus,
limestone also plays an important role in the
growth of plants in the reproduction of
microor- ganisms in water (phosphorus-
accumulating bacteria multiply at pH 5—pH
9, and nitrifying bacteria and denitrifying
bacteria multiply at pH 6.0—pH 8.5).
The soil also provides support for
wetland plants 6 in constructed wetlands. At
the same time, studies have shown that due
to the presence of clay minerals, oxides and
organic matters in the soil, the soil has a
tendency to enrich heavy metals, which
making its ability of adsorbing heavy metal
ions not to be underestimated.
After a lot of experimental research, the
mixing ratio of the soil, natural zeolite and
limestone in the second layer of filler 14 is 1:
(2—3):(0.5—1). Within this range, the
adsorption and fixation of most heavy metals
and the adjustment of the pH value of water
can be realized. If the proportion of soil
increases, the adsorption capacity of heavy
metals decreases due to the weaker
adsorption effect of soil to heavy metals than
those of natural zeolite and limestone. On
the contrary, nutrient reserves of plant
growth may be affected. If the proportion of
the natural zeolite increases, the adsorption
sama, terdapat rongga dan saluran pada
kerangka zeolit dengan ukuran pori tertentu,
yang menentukan sifat adsorpsi dan
pertukaran ionnya. Zeolit menyerap nitrogen
amonia dan menyerap serta mengikat logam
berat keuntungan lebih besar dibandingkan
bahan baku bijih lainnya.
Batu kapur juga memiliki struktur pori
yang lebih banyak sehingga efektif
menyerap logam berat. Pada saat yang sama,
keasaman dan alkalinitas air dapat diatur
secara efektif oleh batu kapur, dan
memainkan peran penting dalam
pertumbuhan tanaman di lapisan atas. Jika
mikroorganisme ditambahkan ke lahan basah
yang dibangun untuk secara bersamaan
menghilangkan polutan lain seperti nitrogen
dan fosfor, batu kapur juga memainkan
peran penting dalam pertumbuhan tanaman
dalam reproduksi mikroorganisme di dalam
air (bakteri pengumpul fosfor berkembang
biak pada pH 5—pH 9, dan bakteri
nitrifikasi dan bakteri denitrifikasi
berkembang biak pada pH 6,0—pH 8,5).
Tanah juga memberikan dukungan bagi
tanaman lahan basah 6 di lahan basah
buatan. Pada saat yang sama, penelitian
menunjukkan bahwa karena adanya mineral
lempung, oksida, dan bahan organik di
dalam tanah, tanah memiliki kecenderungan
untuk memperkaya logam berat, sehingga
kemampuannya dalam menyerap ion logam
berat tidak dapat dianggap remeh.
Setelah banyak penelitian
eksperimental, perbandingan pencampuran
tanah, zeolit alam dan batu kapur pada
lapisan kedua bahan pengisi 14 adalah 1:(2
—3):(0,5—1). Dalam kisaran ini, adsorpsi
dan fiksasi sebagian besar logam berat serta
penyesuaian nilai pH air dapat diwujudkan.
Jika proporsi tanah bertambah maka
kapasitas adsorpsi logam berat menurun
karena efek adsorpsi tanah terhadap logam
berat lebih lemah dibandingkan dengan
zeolit alam dan batu kapur. Sebaliknya,
cadangan nutrisi pertumbuhan tanaman
mungkin akan terpengaruh. Jika proporsi
zeolit alam meningkat maka adsorpsi logam
berat meningkat, dan jumlah tanah atau batu
kapur berkurang, yang juga mengancam
of heavy metals increases, and
correspondingly the amount of soil or
limestone decreases, which also has a threat
to plant growth or the regulation of the pH
value of water. Similarly, the increase of the
proportion of limestone is beneficial to the
adjustment of the pH value of water, but the
effect of other components is reduced
accordingly. On the contrary, the pH value
of water cannot be adjusted quickly and
effectively, thereby affecting the functional
activities of microorganisms.
In a further preferred embodiment, the
particle size of the filler in the second layer
of filler 14 is 0.08-0.1 cm. This particle size
range is chosen under considering the
coordination of gas circulation and total
metal adsorption. When the particle size is
less than 0.08 cm, although the adsorption of
heavy metals is promoted, it is not beneficial
to the phosphorus accumulation of the
phosphorus-accumulating bacteria placed in
the third layer of filler 15 due to increased
packing density, poor air circulation and low
oxygen content in water. When the particle
size is higher than 0.1 cm, air circulation is
promoted, but corresponding heavy metal
adsorption capacity is significantly reduced
compared to that with particle size of 0.08
cm.
In a preferred embodiment of the
present invention, the third layer of filler 15
is laid at 1000—1500 cm, and the third layer
of filler 15 is a mixed filler of fly ash
molecular sieve, Flory diatomaceous earth
and biochar with the mixing ratio of 1:(3—
4):(1—1.5), and preferably 1:3:1.
In the present invention, three kinds of
porous fillers, namely fly ash molecular
sieve, Flory diatomaceous earth and biochar
are used to adsorb heavy metals in the deep
layer of the constructed wetland. The
common feature of these porous fillers is the
high porosity, which is convenient for the
biofilm formation of microorganisms.
Wherein, fly ash is used as a molecular
pertumbuhan tanaman atau pengaturan nilai
pH air. Demikian pula, peningkatan proporsi
batu kapur bermanfaat untuk penyesuaian
nilai pH air, namun pengaruh komponen
lainnya akan berkurang. Sebaliknya nilai pH
air tidak dapat diatur secara cepat dan efektif
sehingga mempengaruhi aktivitas fungsional
mikroorganisme.
Dalam perwujudan yang lebih disukai
selanjutnya, ukuran partikel bahan pengisi
pada lapisan kedua bahan pengisi (14) adalah
0,08-0,1 cm. Kisaran ukuran partikel ini
dipilih dengan mempertimbangkan
koordinasi sirkulasi gas dan adsorpsi logam
total. Ketika ukuran partikel kurang dari 0,08
cm, meskipun adsorpsi logam berat
ditingkatkan, hal ini tidak bermanfaat bagi
akumulasi fosfor dari bakteri pengumpul
fosfor yang ditempatkan di lapisan ketiga
pengisi 15 karena peningkatan kepadatan
pengepakan, sirkulasi udara yang buruk. dan
rendahnya kandungan oksigen dalam air.
Ketika ukuran partikel lebih tinggi dari 0,1
cm, sirkulasi udara ditingkatkan, namun
kapasitas adsorpsi logam berat berkurang
secara signifikan dibandingkan dengan
ukuran partikel 0,08 cm.
Dalam perwujudan yang disukai dari
penemuan ini, lapisan ketiga bahan pengisi
(15) diletakkan pada jarak 1000—1500 cm,
dan lapisan ketiga bahan pengisi (15) adalah
campuran bahan pengisi dari saringan
molekuler abu terbang, tanah diatom Flory
dan biochar dengan perbandingan
pencampuran sebesar 1:(3—4):(1—1.5), dan
sebaiknya 1:3:1.
Dalam penemuan ini, tiga jenis bahan
pengisi berpori, yaitu saringan molekuler
abu terbang, tanah diatom Flory dan biochar
digunakan untuk menyerap logam berat pada
lapisan dalam lahan basah yang dibangun.
Ciri umum dari pengisi berpori ini adalah
porositasnya yang tinggi, yang memudahkan
pembentukan biofilm mikroorganisme.
Dimana fly ash digunakan sebagai penyaring
molekuler, berdasarkan fakta bahwa
komponen utama fly ash mirip dengan
penyaring molekuler. Fly ash saat ini
dijadikan limbah karena mengandung ion
logam berat seperti Cr, Hg, As dan Pb yang
sieve, based on the fact that the main
components of fly ash are similar to those of
molecular sieves. Fly ash is currently treated
as waste, because it contains heavy metal
ions, such as Cr, Hg, As and Pb, and will
pollute air, water, soil and so on. If fly ash is
used as molecular sieve, its cation exchange
characteristics and pore structure are
beneficial to achieve the adsorption of heavy
metals, thereby the source of pollution is
used effectively.
Biochar with large surface area also has
excellent heavy metal adsorption capacity.
Compared with ordinary diatomaceous
earth, Flory dia- tomaceous earth has larger
pore volume, larger specific surface area,
and stronger adsorption of heavy metals and
organic pollutants. In particular, Flory
diatomaceous earth has a depth effect, that
is, in deep filtration, the separation process
only occurs in the “inside” of the medium,
and some of the relatively small impurity
particles that pass through the surface of
Flory diatomaceous earth are blocked by the
tortuous micropore structure and the finer
pores inside diatomaceous earth. When the
particles hit the wall of the channel, it is
possible to escape from the flow. The nature
of Flory diatomaceous earth is beneficial to
the long-term retention of bacterial
microorganisms in this area, which
facilitates the placement of microorganisms.
If microorgan- isms are added to water, a
large number of biological flocculants are
generated through the biofilm formation of
microorganisms to flocculate the heavy
metals.
Since the fly ash molecular sieve, Flory
diatomaceous earth and biochar have
different adsorption advantages for different
heavy metals, the mixing ratio of fly ash
molecular sieve, Flory diatomaceous earth
and biochar is 1:(3—4): (1—1.5), which is
beneficial to the placement of microor-
ganisms, thereby improving the adsorption
of various heavy metal ions.
In a preferred embodiment, the particle
akan mencemari udara, air, tanah dan lain
sebagainya. Jika abu terbang digunakan
sebagai saringan molekuler, karakteristik
pertukaran kation dan struktur porinya
bermanfaat untuk mencapai adsorpsi logam
berat, sehingga sumber pencemaran
digunakan secara efektif..
Biochar dengan luas permukaan yang
besar juga memiliki kapasitas adsorpsi
logam berat yang sangat baik.
Dibandingkan dengan tanah diatom
biasa, tanah diatom Flory memiliki volume
pori yang lebih besar, luas permukaan
spesifik yang lebih besar, dan adsorpsi
logam berat dan polutan organik yang lebih
kuat. Secara khusus, tanah diatom Flory
memiliki efek kedalaman, yaitu pada filtrasi
dalam, proses pemisahan hanya terjadi di
“bagian dalam” medium, dan beberapa
partikel pengotor yang relatif kecil yang
melewati permukaan tanah diatom Flory
adalah terhalang oleh struktur mikropori
yang berliku-liku dan pori-pori halus di
dalam tanah diatom. Ketika partikel-partikel
tersebut membentur dinding saluran, maka
dimungkinkan untuk lepas dari aliran. Sifat
tanah diatom Flory bermanfaat bagi retensi
jangka panjang mikroorganisme bakteri di
area ini, sehingga memudahkan penempatan
mikroorganisme. Jika mikroorganisme
ditambahkan ke dalam air, sejumlah besar
flokulan biologis dihasilkan melalui
pembentukan biofilm mikroorganisme untuk
melakukan flokulasi logam berat.
Sejak saringan molekuler abu terbang,
tanah diatom Flory dan biochar memiliki
keunggulan adsorpsi yang berbeda untuk
logam berat yang berbeda, rasio
pencampuran saringan molekuler abu
terbang, tanah diatom Flory dan biochar
adalah 1:(3—4): (1—1.5), yang bermanfaat
bagi penempatan mikroorganisme sehingga
meningkatkan adsorpsi berbagai ion logam
berat.
Dalam perwujudan yang disukai,
ukuran partikel saringan molekuler abu
terbang, tanah diatom Flory dan biochar
adalah 0,05-0,08 cm. Karena porositas yang
tinggi dari ketiga bahan pengisi di atas, hal
ini bermanfaat untuk adsorpsi ion logam
sizes of fly ash molecular sieve, Flory
diatomaceous earth and biochar are 0.05-
0.08 cm. Due to the high porosity of the
above three fillers, it is beneficial to the
adsorption of heavy metal ions and the
biofilm formation of microorganisms.
In a preferred embodiment of the
present invention, the fourth layer of filler 16
is laid at 1500—2000 cm, the fourth layer of
filler 16 is a mixed filler of pebbles and
biochar with the mixing weight ratio of 1:(1
—2), and preferably 1:1. Pebbles also have
the ability of adsorbing heavy metals, and
are cooperated with biochar to
synergistically adsorb heavy metals.
Preferably, the particle size of the filler in
the fourth layer of filler 16 is 0.30-0.50 cm.
Larger gaps will be formed between the
fillers due to their larger particle size, which
is beneficial to fluid flow, collection and
transmission to con- structed wetlands.
The thicknesses of the first layer of
filler 13, the second layer of filler 14, the
third layer of filler 15 and the fourth layer of
filler 16 are all 500 cm, and the total
thickness of the fillers is 2000 cm. Said
thickness is the most preferable to
effectively implement the function of each
filler layer. The thickness of the first layer of
filler 13 is from 100 to 700 cm, the thickness
of the second layer of filler 14 is from 300 to
700 cm, the thickness of the third layer of
filler 15 is from 200 to 600 cm, and the
thickness of the fourth layer of filler 16 is
from 100 to 600 cm.
It is found that the efficient removal of
heavy metals in water can be realized by the
constructed wetland in the spring, summer,
and autumn, while in winter, the efficiency
of removing heavy metals in the constructed
wetland is significantly reduced or even not
operational because of the low temperature.
The reason lies mainly in local or most
freeze in the constructed wetland caused by
the low tem- perature in winter, and water
berat dan pembentukan biofilm
mikroorganisme.
Dalam perwujudan yang disukai dari
penemuan ini, lapisan keempat bahan
pengisi (16) diletakkan pada jarak 1500—
2000 cm, lapisan keempat bahan pengisi (16)
adalah campuran bahan pengisi kerikil dan
biochar dengan perbandingan berat
pencampuran 1:(1—2) , dan sebaiknya 1:1.
Kerikil juga memiliki kemampuan menyerap
logam berat, dan bekerja sama dengan
biochar untuk menyerap logam berat secara
sinergis. Sebaiknya, ukuran partikel bahan
pengisi pada lapisan keempat bahan pengisi
(16) adalah 0,30-0,50 cm. Kesenjangan yang
lebih besar akan terbentuk di antara pengisi
karena ukuran partikelnya yang lebih besar,
yang bermanfaat bagi aliran fluida,
pengumpulan dan transmisi ke lahan basah
yang dibangun.
Ketebalan lapisan pengisi pertama 13,
lapisan kedua bahan pengisi 14, lapisan
ketiga bahan pengisi 15, dan lapisan keempat
bahan pengisi 16 semuanya 500 cm, dan
tebal total bahan pengisi adalah 2000 cm.
Ketebalan tersebut adalah yang paling
disukai untuk menerapkan fungsi setiap
lapisan pengisi secara efektif. Ketebalan
lapisan pertama filler 13 adalah 100 sampai
700 cm, ketebalan lapisan kedua filler 14
adalah 300 sampai 700 cm, ketebalan lapisan
ketiga filler 15 adalah 200 sampai 600 cm,
dan ketebalan lapisan ketiga filler 15 adalah
200 sampai 600 cm. ketebalan lapisan
keempat pengisi 16 adalah 100 sampai 600
cm.
Ditemukan bahwa penghilangan logam
berat yang efisien dalam air dapat
diwujudkan oleh lahan basah yang dibangun
pada musim semi, musim panas, dan musim
gugur, sedangkan pada musim dingin,
efisiensi penghilangan logam berat di lahan
basah yang dibangun berkurang secara
signifikan atau bahkan tidak beroperasi
karena dari suhu rendah. Alasan utamanya
terletak pada pembekuan lokal atau sebagian
besar pembekuan di lahan basah buatan yang
disebabkan oleh suhu rendah di musim
dingin, dan air tidak dapat mengalir melalui
pengisi multi-lapis untuk menyerap logam
cannot flow through the multi-layer filler to
adsorb heavy metals. Meanwhile, the activity
of microbial enzymes in the constructed
wetland is decreased due to the low
temperature, and the growth and
reproduction are inhibited, therefore heavy
metals cannot be removed by flocculation of
the biofilm.
Based on the above, the inventors
conducted a lot of research, and provided a
heating device for realizing the operation of
the constructed wetland in winter with less
operation difficulty and lower cost.
In the present invention, a sandwich wall
is built around the constructed wetland 3 to
close the surrounding of the constructed
wetland 3. The interior of the sandwich wall
is hollow, in which organic matters 12 which
generating heat through fermentation are
filled to supply heat to the con- structed
wetland 3 in winter.
In a preferred embodiment, organic
matters 12 which generating heat through
fermentation are crop straw. There- fore,
while heat is provided to the constructed
wetland, the nutritional value and
palatability of the straw are improved
through fermentation. The products after
fermentation can be used as basic feed or
feed ingredients for animal breed- ing.
Alternatively, organic matters 12 which
generating heat through fermentation are a
mixture of feces, wetland plants and
activated sludge. Wetland plants can be
collected from the constructed wetland,
therefore the source of raw mate- rials is
convenient. Moreover, the fermentation can
be efficiently promoted by a large number of
various types of microorganisms after adding
feces and activated sludge.
In a preferred embodiment, the height of
organic matters 12 is slightly higher than that
of the second layer of filler 14 in the
constructed wetland, and does not exceed
that of the first layer of filler 13. Within this
height range, heat is concentratedly
transported to the constructed wetland 3,
berat. Sementara itu, aktivitas enzim
mikroba di lahan basah buatan menurun
karena suhu rendah, pertumbuhan dan
reproduksi terhambat, sehingga logam berat
tidak dapat dihilangkan melalui flokulasi
biofilm.
Berdasarkan hal di atas, para penemu
melakukan banyak penelitian, dan
menyediakan alat pemanas untuk
mewujudkan pengoperasian lahan basah
yang dibangun di musim dingin dengan lebih
sedikit kesulitan pengoperasian dan biaya
lebih rendah.
Dalam penemuan ini, dinding sandwich
dibangun di sekeliling lahan basah yang
dibangun 3 untuk menutup sekeliling lahan
basah yang dibangun 3. Bagian dalam
dinding sandwich berlubang, di mana bahan
organik 12 yang menghasilkan panas melalui
fermentasi diisi untuk memasok panas ke
lahan basah yang dibangun 3 di musim
dingin.
Dalam perwujudan yang disukai, bahan
organik 12 yang menghasilkan panas melalui
fermentasi adalah jerami tanaman. Oleh
karena itu, meskipun panas diberikan ke
lahan basah yang dibangun, nilai gizi dan
palatabilitas jerami ditingkatkan melalui
fermentasi. Hasil fermentasi dapat digunakan
sebagai pakan dasar atau bahan pakan
ternak. Alternatifnya, bahan organik 12 yang
menghasilkan panas melalui fermentasi
adalah campuran kotoran, tanaman lahan
basah dan lumpur aktif. Tanaman lahan
basah dapat dikumpulkan dari lahan basah
yang dibangun, oleh karena itu sumber
bahan bakunya mudah didapat. Selain itu,
fermentasi dapat dipromosikan secara efisien
oleh sejumlah besar jenis mikroorganisme
setelah penambahan feses dan lumpur aktif.
Dalam perwujudan yang disukai,
ketinggian bahan organik (12) sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan lapisan kedua
bahan pengisi (14) di lahan basah yang
dibangun, dan tidak melebihi ketinggian
lapisan pertama bahan pengisi (13). Dalam
kisaran ketinggian ini, panas diangkut secara
terkonsentrasi. ke lahan basah yang
dibangun 3, sehingga menghindari
peningkatan jumlah bahan organik 12 dan
thereby avoiding increasing the amount of
organic matters 12 and directly transporting
heat to the air due to the height exceeding
the first layer of filler 13, and also avoiding
the reduction of heavy metal removal
effectiveness due to insufficient heat supply
caused by low amount of organic matters 12.
In the present invention, the top of the
sandwich wall is open or sealed. Preferably,
the top of the sandwich wall is sealed, and an
exhaust pipe is set on the top of the sandwich
wall. The exhaust pipe is connected to the
water tank to allow hot air in the sandwich
wall to feed into the water tank, and
transport water in the water tank to the
constructed wetland 3, thereby providing
heat to the constructed wetland 3 by heating
water in the water tank. The heat entrained in
the gas produced by fermentation is
effectively used by this 60 method. More
preferably, the top of the sandwich wall is
insulated by covering wetland plants, such as
reeds, with a thickness of 0.1-0.2 m. Wetland
plants are easy to obtain, do not need to be
closed by construction, and can be opened or
closed at any time with simple operation.
In the present invention, the constructed
wetland 3 is provided with water distribution
pipes and water collection pipes on both
sides along its length. The water distribution
pipes are located at the top of the filler layer
and the water collection pipes are at the
bottom of the filler layer, and the water
collection pipe passes through the sandwich
wall to output water from the constructed
wetland 3.
In a preferred embodiment, the outlet of
the water col- lection pipe is higher than the
height of the filler layer in the constructed
wetland 3.
During the operation of the constructed
wetland in winter, water is fed from the
outlet of the water collection pipe. When
water exceeds the water distribution pipe by
about 1 m, the water intake is stopped, so
pengangkutan panas secara langsung ke
udara karena ketinggian melebihi lapisan
pertama pengisi 13, dan juga menghindari
penurunan efektivitas penyisihan logam
berat karena pasokan panas yang tidak
mencukupi yang disebabkan oleh rendahnya
jumlah bahan organik 12.
Dalam penemuan ini, bagian atas
dinding sandwich dibuka atau disegel.
Sebaiknya, bagian atas dinding sandwich
ditutup rapat, dan pipa knalpot dipasang di
bagian atas dinding sandwich. Pipa knalpot
dihubungkan ke tangki air untuk
memungkinkan udara panas di dinding
sandwich masuk ke tangki air, dan
mengangkut air di tangki air ke lahan basah
yang dibangun 3, sehingga memberikan
panas ke lahan basah yang dibangun 3
dengan memanaskan air di lahan basah yang
dibangun. tangki air. Panas yang terkandung
dalam gas yang dihasilkan oleh fermentasi
digunakan secara efektif 60 metode. Lebih
disukai lagi, bagian atas dinding sandwich
diisolasi dengan menutupi tanaman lahan
basah, seperti alang-alang, dengan ketebalan
0,1-0,2 m. Tanaman lahan basah mudah
didapat, tidak perlu ditutup oleh konstruksi,
dan dapat dibuka atau ditutup kapan saja
dengan pengoperasian yang sederhana.
Dalam penemuan ini, lahan basah yang
dibangun (3) dilengkapi dengan pipa
distribusi air dan pipa pengumpulan air pada
kedua sisi sepanjang panjangnya. Pipa
distribusi air terletak di bagian atas lapisan
pengisi dan pipa penampung air berada di
bagian bawah lapisan pengisi, dan pipa
penampung air melewati dinding sandwich
untuk mengeluarkan air dari lahan basah
yang dibangun 3.
Dalam perwujudan yang disukai, saluran
keluar pipa pengumpul air lebih tinggi dari
ketinggian lapisan pengisi di lahan basah
yang dibangun 3.
Selama pengoperasian lahan basah yang
dibangun di musim dingin, air disuplai dari
saluran keluar pipa pengumpul air. Ketika air
melebihi pipa distribusi air sekitar 1 m,
pengambilan air dihentikan, sehingga lapisan
es 0,4-0,6 m dan lapisan insulasi udara
terbentuk di luar lapisan pengisi lahan basah
that 0.4-0.6 m of an ice layer and an air
insulation layer are formed outside the filler
layer of the constructed wetland 3 (The
height of organic matter 12 is adjusted to
make the ice layer not melt). When the water
to be treated is transported by the water
distribu- tion pipe, the water is not freezed,
which is beneficial to maintain the
temperature of the water and the living
activi- ties of microorganisms. It can be seen
that the water outlet is higher than the height
of the filler layer of the constructed wetland,
thereby the length of the water collection
pipe passed through the sandwich wall can
be increased, and the temperature of the
water passed through the water collection
pipe can be improved, so that water is not
easy to freeze. When water is fed through the
water collection pipe, the height of the water
inlet is conducive to water flowing into the
constructed wetland 3.
In the present invention, both the water
distribution pipe and the water collection
pipe are made of PVC (polyvinyl chloride).
PVC is a hard material, stable to organic
acids, inorganic acids, alkalis and salts, and
has long service life in water treatment
environment, thus is suitable for the con-
structed wetland 3. Preferably, both the
water distribution pipe and the water
collection pipe are made of DN100 mm-
DN120 mm PVC (DN refers to the nominal
diameter). Water is evenly distributed by the
water distribution pipe with a hole every 10-
20 cm, and the diameter of the hole is 1-3
cm. The water collection pipe is provided
with a water collection hole along the length
of the constructed wetland 3 corresponding
to the middle section of the filler, and a
water collection hole is provided every 5-10
cm, and the diameter of the water collection
hole is 1-3 cm. The location of the water
collection hole in the water collection pipe is
used to receive water flowed through the
filler with a long path, and heavy metals in
collected water are removed to a large
extent. At the same time, the smooth
circulation and conversion of water can be
realized because of the above- mentioned
pipe diameter, hole density and diameters of
yang dibangun 3 (Ketinggian bahan organik
12 disesuaikan agar lapisan es tidak
mencair). Ketika air yang akan diolah
diangkut melalui pipa distribusi air, air tidak
membeku, sehingga bermanfaat untuk
menjaga suhu air dan aktivitas hidup
mikroorganisme. Terlihat bahwa saluran
keluar air lebih tinggi dari ketinggian lapisan
pengisi lahan basah yang dibangun, sehingga
panjang pipa pengumpul air yang melewati
dinding sandwich dapat ditingkatkan, dan
suhu air yang melewati penampung air dapat
ditingkatkan. pipa dapat diperbaiki, agar air
tidak mudah membeku. Ketika air dialirkan
melalui pipa pengumpul air, ketinggian
saluran masuk air kondusif bagi air yang
mengalir ke lahan basah yang dibangun 3.
Dalam penemuan ini, pipa distribusi air
dan pipa pengumpulan air terbuat dari PVC
(polivinil klorida). PVC adalah bahan yang
keras, stabil terhadap asam organik, asam
anorganik, alkali dan garam, dan memiliki
masa pakai yang lama di lingkungan
pengolahan air, sehingga cocok untuk
konstruksi lahan basah 3. Lebih disukai, pipa
distribusi air dan pengumpulan air pipa
terbuat dari PVC DN100 mm-DN120 mm
(DN mengacu pada diameter nominal). Air
didistribusikan secara merata melalui pipa
distribusi air yang berlubang setiap 10-20
cm, dan diameter lubang 1-3 cm. Pipa
penampung air dilengkapi dengan lubang
penampung air sepanjang lahan basah yang
dibangun 3 sesuai dengan bagian tengah
pengisi, dan lubang penampung air
disediakan setiap 5-10 cm, dan diameter
lubang penampung air adalah 1-3 cm. Letak
lubang penampung air pada pipa penampung
air digunakan untuk menampung air yang
dialirkan melalui filler dengan jalur yang
panjang, dan logam berat pada air yang
ditampung akan dikeluarkan sebagian
besarnya. Pada saat yang sama, kelancaran
sirkulasi dan konversi air dapat terwujud
karena diameter pipa, kepadatan lubang dan
diameter pipa distribusi air dan pipa
penampung air yang disebutkan di atas.
Dalam penemuan ini, dinding
sandwich, pipa distribusi air, pipa
the water distribution pipe and the water
collection pipe.
In the present invention, the sandwich
wall, the water distribution pipe, the water
collection pipe and the water outlet are set to
effectively ensure the operation of the
constructed wetland in winter, thereby the
water can be continuously processed.
As we know, in addition to heavy metal
pollution, the nitrogen content, phosphorus
content and suspended matters in water are
increased due to the discharge of domestic
sewage, and refractory organic pollutants are
increased due to the industrial discharge.
These pollutants flow into the farmland with
water, which may cause farmland
compacting and smelling bad, and affect
crop growth.
In the present invention, heavy metals,
suspended matters and organic matters can
be adsorbed layer by layer through the multi-
layer filler of the constructed wetland 3, and
organic matters with long carbon chains can
be degraded by functional biochar in the first
layer of filler 13 through photocatalysis,
thereby reducing the pollution of organic
matters to the farmland. Nitrogen and
phosphorus are essen- tial elements for
plants, and appropriate amount of phos-
phorus and nitrogen fertilizers are required
for the growth of plants. The phosphorus in
the phosphorus fertilizer and the nitrogen in
the nitrogen fertilizer are absorbed by the
plants in the form of acid radical ions.
However, only a part of the fertilizer applied
to the soil is absorbed by the crops of the
season, and the rest is fixed by the soil to
form large amount of acidic salt deposits,
causing soil compaction. Therefore, after
extensive research, the aerobic zone (the
first, second and third layers of filler zone)
and anaerobic zone (the fourth layer of filler
zone) are set up in the constructed wetland 3,
and phosphorus-accumulating bacteria and
denitrifying bac- teria are add, thereby
effectively solving the problem of excessive
nitrogen and phosphorus.
In the present invention, a polar polymer
pengumpulan air dan saluran keluar air
dipasang untuk secara efektif menjamin
pengoperasian lahan basah yang dibangun di
musim dingin, sehingga air dapat terus
diproses.
Seperti kita ketahui, selain pencemaran
logam berat, kandungan nitrogen, kandungan
fosfor dan zat tersuspensi dalam air
meningkat akibat pembuangan limbah rumah
tangga, dan polutan organik tahan api
meningkat akibat pembuangan industri.
Polutan ini masuk ke lahan pertanian
bersama air, yang dapat menyebabkan lahan
pertanian menjadi padat dan berbau tidak
sedap, serta mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
Dalam penemuan ini, logam berat,
bahan tersuspensi dan bahan organik dapat
diadsorpsi lapis demi lapis melalui pengisi
multi-lapis dari lahan basah yang dibangun
3, dan bahan organik dengan rantai karbon
panjang dapat didegradasi oleh biochar
fungsional pada lapisan pertama bahan
pengisi. 13 melalui fotokatalisis, sehingga
mengurangi pencemaran bahan organik pada
lahan pertanian. Nitrogen dan fosfor
merupakan elemen penting bagi tanaman,
dan jumlah pupuk fosfor dan nitrogen yang
tepat diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Fosfor dalam pupuk fosfor dan
nitrogen dalam pupuk nitrogen diserap oleh
tanaman dalam bentuk ion radikal asam.
Namun, hanya sebagian dari pupuk yang
diberikan ke tanah diserap oleh tanaman
pada musim tersebut, dan sisanya diikat oleh
tanah untuk membentuk sejumlah besar
endapan garam asam, yang menyebabkan
pemadatan tanah. Oleh karena itu, setelah
penelitian ekstensif, zona aerobik (lapisan
pertama, kedua dan ketiga dari zona pengisi)
dan zona anaerobik (lapisan keempat dari
zona pengisi) terbentuk di lahan basah yang
dibangun 3, dan bakteri pengumpul fosfor
dan bakteri denitrifikasi teria ditambahkan,
sehingga secara efektif memecahkan
masalah nitrogen dan fosfor yang berlebihan.
Dalam penemuan ini, film polimer
polar, seperti film polianilin, diisi antara
lapisan ketiga bahan pengisi (15) dan lapisan
keempat bahan pengisi (16). Film polianilin
film, such as polyaniline film, is filled
between the third layer of filler 15 and the
fourth layer of filler 16. The polar
polyaniline film has unique functions of
water permeability and air imper- meability.
Therefore, water and microorganisms are
allowed to circulate between the third layer
of filler 15 and the fourth layer of filler 16,
while the upper layer of oxygen-containing
gas is prevented from entering the fourth
layer of filler 16. In a preferred embodiment,
phosphorus-accumulating bacteria is added
in the third layer of filler 15 to reduce the
phosphorus content of basin water to be
purified. Said phosphorus-accumulating
bacteria are selected from one or more of
Acinetobacter, Aeromonas and
Pseudomonas, and preferably Pseudomona
alcaligenes.
Under aerobic conditions, free oxygen is
used as the electron acceptor by phosphorus-
accumulating bacteria to oxidize §-
hydroxybutyric acid (PHB) stored in cells,
and the energy generated by this reaction is
used to excessively take up phosphate from
water to synthesize the high-energy
substance adenosine triphosphate (ATP),
wherein a part of which is provided for
bacterial synthesis and life-sustaining
activities, and another part of which is used
to synthesize polyphosphate which
accumulating in bacterial cells. Under
anaerobic conditions, the phosphorus-
accumulating bacteria decompose the
polyphosphate in the body and produce ATP.
Phosphorus is released by the phosphorus-
accumulating bacteria under anaerobic
conditions. The amount of aerobic
phosphorus accumulating is greater than that
of anaerobic phosphorus releasing, thus the
phosphorus content of basin water can be
effectively controlled by inputting the phos-
phorus-accumulating bacteria.
In a further preferred embodiment, the
fourth layer of filler 16 is an anoxic or
anaerobic environment, and anaero- bic
denitrifying bacteria, preferably
heterotrophic anaerobic denitrifying bacteria,
are added to the fourth layer of filler 16. NO
can be gradually converted to NO *, NO,
polar mempunyai fungsi unik yaitu
permeabilitas air dan kedap udara. Oleh
karena itu, air dan mikroorganisme dibiarkan
bersirkulasi antara lapisan ketiga bahan
pengisi (15) dan lapisan keempat bahan
pengisi (16), sedangkan lapisan atas gas
yang mengandung oksigen dicegah
memasuki lapisan keempat bahan pengisi
(16). Dalam perwujudan yang disukai, fosfor
-bakteri pengumpul ditambahkan pada
lapisan ketiga pengisi 15 untuk mengurangi
kandungan fosfor air baskom yang akan
dimurnikan. Bakteri pengumpul fosfor
tersebut dipilih dari satu atau lebih
Acinetobacter, Aeromonas dan
Pseudomonas, dan lebih disukai
Pseudomona alcaligenes.
Dalam kondisi aerobik, oksigen bebas
digunakan sebagai akseptor elektron oleh
bakteri pengumpul fosfor untuk
mengoksidasi asam §-hidroksibutirat (PHB)
yang disimpan dalam sel, dan energi yang
dihasilkan oleh reaksi ini digunakan untuk
mengambil fosfat secara berlebihan dari air
untuk mensintesis oksigen tinggi. -zat energi
adenosin trifosfat (ATP), yang sebagian
disediakan untuk sintesis bakteri dan
aktivitas penunjang kehidupan, dan sebagian
lagi digunakan untuk sintesis polifosfat yang
terakumulasi dalam sel bakteri. Dalam
kondisi anaerobik, bakteri pengumpul fosfor
menguraikan polifosfat dalam tubuh dan
menghasilkan ATP. Fosfor dilepaskan oleh
bakteri pengumpul fosfor dalam kondisi
anaerobik. Jumlah fosfor yang terakumulasi
secara aerobik lebih besar daripada jumlah
fosfor yang dilepaskan secara anaerobik,
sehingga kandungan fosfor dalam air
cekungan dapat dikontrol secara efektif
dengan memasukkan bakteri pengumpul
fosfor..
Dalam perwujudan lebih lanjut yang
disukai, lapisan keempat bahan pengisi (16)
merupakan lingkungan anoksik atau
anaerobik, dan bakteri denitrifikasi
anaerobik, lebih disukai bakteri denitrifikasi
anaerobik heterotrofik, ditambahkan ke
lapisan keempat bahan pengisi 16. NO dapat
diubah secara bertahap menjadi NO* , NO,
LSM dan N oleh bakteri denitrifikasi, dan
NGO and N by the denitrifying bacteria, and
gets out of the water system, thereby
achieving the purpose of denitrification.
Although certain nitrifying bacteria and
denitrifying bacteria are present in basin
water, some denitrifying bacteria are added
in basin water in present invention to further
improve the denitrification efficiency.
In a further preferred embodiment, a
plurality of airway tubes 17 with vent holes
on the wall are longitudinally inserted in the
constructed wetland 3. Preferably, the airway
tube 17 is inserted into the area from the first
layer of filler 13 to the third layer of filler
15, so that gas is exchanged between the
inside of the filler layer and the outside
thereof. Moreover, oxygen-containing gas is
introduced into the area from the first layer
of filler 13 to the third layer of filler 15
through the airway tube 17, which is
beneficial to the life activities of aerobic
bacteria.
In the present invention, phosphorus-
accumulating bac- teria and denitrifying
bacteria are introduced into the con- structed
wetland 3. A carbon source is required with
the growth of microorganisms, especially a
carbon source with short chains is more
convenient for the absorption and utilization
of microorganisms. However, the content of
short-chain carbons is small in water, thus
the growth and reproduction of
microorganisms placed in the constructed
wetland 3 are bound to be affected.
Therefore, the system of the present
invention further includes an ablation
sedimentation tank 1 and a nano- aeration
tank 2, which provide organic matters with
short- chain carbon to the constructed
wetland 3, wherein, the ablation
sedimentation tank 1 and the nano-aeration
tank 2 are connected to the constructed
wetland 3 in sequence.
Water to be treated and aquatic plants,
such as duckweed and algae, are added into
the ablation sedimentation tank 1, and then
keluar dari sistem air, sehingga mencapai
tujuan denitrifikasi. Meskipun bakteri
nitrifikasi dan bakteri denitrifikasi tertentu
terdapat dalam air baskom, beberapa bakteri
denitrifikasi ditambahkan ke dalam air
baskom dalam penemuan ini untuk lebih
meningkatkan efisiensi denitrifikasi.
Dalam perwujudan lebih lanjut yang
lebih disukai, sejumlah pipa saluran napas
(17) dengan lubang ventilasi di dinding
dimasukkan secara membujur ke dalam
lahan basah yang dibangun 3. Lebih disukai,
pipa saluran napas (17) dimasukkan ke
dalam area dari lapisan pengisi pertama (13)
hingga lapisan ketiga bahan pengisi. filler
15, sehingga gas dipertukarkan antara bagian
dalam lapisan pengisi dan bagian luarnya.
Selain itu, gas yang mengandung oksigen
dimasukkan ke dalam area dari lapisan
pertama pengisi (13) hingga lapisan ketiga
pengisi (15) melalui tabung saluran napas
(17), yang bermanfaat bagi aktivitas
kehidupan bakteri aerob.
Dalam penemuan ini, bakteri pengumpul
fosfor dan bakteri denitrifikasi dimasukkan
ke dalam lahan basah yang dibangun 3.
Sumber karbon diperlukan dengan
pertumbuhan mikroorganisme, terutama
sumber karbon dengan rantai pendek yang
lebih nyaman untuk penyerapan dan
pemanfaatan. mikroorganisme. Namun,
kandungan karbon rantai pendek di dalam air
kecil, sehingga pertumbuhan dan reproduksi
mikroorganisme yang ditempatkan di lahan
basah buatan 3 pasti akan terpengaruh.
Oleh karena itu, sistem penemuan ini
selanjutnya mencakup tangki sedimentasi
ablasi 1 dan tangki aerasi nano 2, yang
menyediakan bahan organik dengan karbon
rantai pendek ke lahan basah yang dibangun
3, dimana, tangki sedimentasi ablasi 1 dan
nano-aerasi tangki 2 dihubungkan ke lahan
basah yang dibangun 3 secara berurutan.
Air yang akan diolah dan tanaman air,
seperti duckweed dan alga, ditambahkan ke
dalam tangki sedimentasi ablasi 1, kemudian
tanaman air diasamkan dan dicerna, setelah
itu supernatan diangkut ke tangki nano-
aerasi 2, dimana tanaman air tersebut dapat
diselamatkan dari air untuk dimurnikan.
aquatic plants are acidified and digested,
thereafter the supernatant is transported to Supernatan dari tangki sedimentasi
the nano-aeration tank 2, wherein, said ablasi 1 diterima oleh tangki nano-aerasi 2,
aquatic plants can be salvaged from water to dan bahan-bahan organik yang ada di dalam
be purified. supernatan tersebut terdegradasi, misalnya
The supernatant from the ablation bahan-bahan organik yang mempunyai rantai
sedimentation tank 1 is received by the nano- karbon panjang terdegradasi menjadi rantai
aeration tank 2, and organic matters in the karbon pendek, selanjutnya supernatan yang
supernatant are degraded, such as organic telah terdegradasi tersebut dimasukkan ke
matters with long carbon chains are dalam tangki sedimentasi ablasi 1.
degraded into short carbon chains, thereafter membangun lahan basah 3 untuk
the degraded supernatant is fed into the con- menyediakan sumber karbon bagi
structed wetland 3 to provide mikroorganisme.
microorganisms with carbon source. Supernatan dari tangki nano-aerasi 2
dicampur dengan air untuk diolah di lahan
basah buatan 3, dan kemudian polutan di
lahan basah buatan dihilangkan. Dalam
The supernatant from the nano-aeration penemuan ini, suhu dalam tangki
tank 2 is mixed with water to be treated in sedimentasi ablasi (1) diukur dengan
the constructed wetland 3, and then the pemeriksaan suhu (5) dari alat pengatur suhu
pollutants in the constructed wetland are (4). Lebih disukai, tangki sedimentasi ablasi
removed. In the present invention, the (1) adalah suatu wadah dengan suatu lapisan
temperature in the ablation sedimentation di antara (interlayer). Terdapat media
tank 1 is measured by a temperature probe 5 perpindahan panas di dalam interlayer,
of a temperature control device 4. sehingga suhu media perpindahan panas
Preferably, the ablation sedimentation tank 1 diukur dengan probe suhu 5 pada alat
is a container with an interlayer. There is a pengatur suhu 4 untuk mengontrol suhu di
heat transfer medium in the interlayer, so the tangki sedimentasi ablasi 1.
tempera- ture of the heat transfer medium is
measured by the tem- perature probe 5 of the Dalam penemuan ini, lubang
temperature control device 4 to control the pembuangan lumpur (7) dipasang di bagian
temperature in the ablation sedimentation bawah tangki sedimentasi ablasi (1).
tank 1. Sedimen dalam air pasti akan dibawa ke
dalam tangki sedimentasi ablasi (1) karena
In the present invention, a sludge air yang akan diolah digunakan untuk
discharge hole 7 is set at the bottom of the mendegradasi tanaman air. Selain itu,
ablation sedimentation tank 1. The sediment tumbuhan air, seperti duckweed atau alga,
in water is inevitably brought into the digunakan sebagai bahan baku nutrisi
ablation sedimentation tank 1 because water pertumbuhan bakteri, yang tentunya akan
to be treated is used to degrade aquatic menghasilkan residu limbah. Pengaturan
plants. Moreover, aquatic plants, such as lubang pembuangan lumpur 7 memudahkan
duckweed or algae, are used as raw materials pembuangan sedimen dan sisa limbah.
for bacterial growth nutrients, which will Dalam perwujudan yang disukai,
inevitably produce waste resi- due. The tangki sedimentasi ablasi (1) dilengkapi
setting of the sludge discharge hole 7 dengan pengaduk (8), sehingga tanaman air,
facilitates the discharge of the sediment and seperti rumput bebek dan alga, dapat
waste residue. dihancurkan untuk mempercepat proses
In a preferred embodiment, the ablation pengasaman dan pencernaan. Sebaiknya, bila
sedimentation tank 1 is equipped with an COD supernatan tangki sedimentasi ablasi 1
agitator 8, so that aquatic plants, such as lebih tinggi dari 200 mg/L, maka derajat
duckweed and algae, can be crushed to speed
up the acidification and digestion process.
Preferably, when the COD of the supernatant
of the ablation sedimentation tank 1 is higher
than 200 mg/L, it is considered that the
degree of decomposition of duckweed and
algae in the ablation sedi- mentation tank 1
is good.
In the present invention, an aeration disk
10 is set at the lower part of the nano-
aeration tank 2, and an oxygen- containing
fluid is introduced through the aeration disk
10 into the nano-aeration tank 2.
Furthermore, the oxygen- containing fluid is
nano-bubble water or the aqueous solu- tion
containing tiny bubbles with a size of 100—
500 nm, and dissolved oxygen amount of 10
—25 mg/L.
Due to the small size and the large
specific surface area of the bubbles in the
nano-bubble water, they can show char-
acteristics different from ordinary bubbles.
For example, the residence time of the
bubbles in the device is long due to their
small volume. When the bubbles slow rise,
both the zeta potential and the specific
surface area increase (when ordinary bubbles
rise, their volume increases and their specific
surface area decreases; while the specific
surface area of nano-bubbles increases
during they rise, due to a self-pressurizing
effect of the internal gas of nano-bubbles
because of the surface tension). Active
oxygen radicals, such as hydroxyl radicals
are generated after the bubbles collapse,
thereby efficiently degrading organic matters
with long carbon chains in water; and the
high temperature generated at the moment of
collapse is also conducive to the degradation
of organic matters with long carbon chains.
In a preferred embodiment, the diameters of
the pores on the aeration disk is nano-scale,
that is, the aeration disk 10 is a nano-aeration
disk, and it can be set to further ensure the
oxygen entering the nano-aeration tank 2 to
be nano- sized bubbles. The aeration disk 10
is connected to a nano-aerator 11 through a
penguraian duckweed dan alga di tangki
sedimentasi ablasi 1 dianggap baik.
Dalam penemuan ini, piringan aerasi
(10) dipasang pada bagian bawah tangki
aerasi nano (2), dan cairan yang
mengandung oksigen dimasukkan melalui
piringan aerasi (10) ke dalam tangki aerasi
nano (2). Selanjutnya, piringan aerasi (10)
yang mengandung oksigen dimasukkan ke
dalam tangki aerasi nano (2). cairannya
adalah air gelembung nano atau larutan encer
yang mengandung gelembung-gelembung
kecil berukuran 100—500 nm, dan jumlah
oksigen terlarut 10—25 mg/L.
Karena ukurannya yang kecil dan luas
permukaan spesifik yang besar dari
gelembung-gelembung dalam air gelembung
nano, mereka dapat menunjukkan
karakteristik yang berbeda dari gelembung
biasa. Misalnya, waktu tinggal gelembung di
dalam perangkat lama karena volumenya
yang kecil. Ketika gelembung perlahan naik,
potensial zeta dan luas permukaan
spesifiknya meningkat (bila gelembung biasa
naik, volumenya meningkat dan luas
permukaan spesifiknya berkurang;
sedangkan luas permukaan spesifik
gelembung nano meningkat seiring naiknya
gelembung, karena adanya self -efek tekanan
gas internal gelembung nano karena
tegangan permukaan). Radikal oksigen aktif,
seperti radikal hidroksil dihasilkan setelah
gelembung pecah, sehingga secara efisien
mendegradasi bahan organik dengan rantai
karbon panjang di dalam air; dan suhu tinggi
yang dihasilkan pada saat keruntuhan juga
berkontribusi terhadap degradasi bahan
organik dengan rantai karbon yang panjang.
Dalam perwujudan yang disukai, diameter
pori-pori pada disk aerasi adalah skala nano,
yaitu disk aerasi (10) adalah disk aerasi
nano, dan dapat diatur untuk lebih
memastikan oksigen memasuki tangki aerasi
nano 2 menjadi gelembung berukuran nano.
Disk aerasi (10) dihubungkan ke nano-
aerator (11) melalui pipa. Cairan yang
mengandung oksigen disuplai melalui nano-
aerator (11) ke piringan aerasi (10).
Dalam penemuan ini, lubang
pembuangan lumpur sekunder (9) dipasang
pipeline. The oxygen-containing fluid is di bagian bawah tangki aerasi nano (2) untuk
supplied through the nano-aerator 11 to the menghilangkan lumpur dalam air, sehingga
aeration disk 10. menghindari penyumbatan saluran pipa
ketika dipindahkan ke lahan basah yang
dibangun 3.
In the present invention, a secondary Dalam perwujudan yang disukai,
sludge discharge hole 9 is set at the bottom mikroorganisme ditambahkan ke dalam
of the nano-aeration tank 2 to remove the tangki nano-aerasi 2, dan mikroorganisme
sludge in water, thereby avoiding blocking tersebut adalah Stenotrophomonas sp., yang
pipelines when transferring to the termasuk dalam genus stenotrophomonas.
constructed wetland 3. Stenotrophomonas memiliki aktivitas
In a preferred embodiment, biokimia dan karakteristik metabolisme yang
microorganisms are added in the nano- unik, serta dapat menguraikan pestisida
aeration tank 2, and said microorganism is organik yang sulit terurai dan memiliki
Steno- trophomonas sp., which belongs to residu yang tinggi. Bahan organik dengan
the genus stenotropho- monas. rantai karbon panjang dimanfaatkan oleh
Stenotrophomonas has unique biochemical bakteri Stenotrophomonas sp. sebagai
activity and metabolic characteristics, and sumber karbon, sehingga penambahan
can decompose organic pesticides that are Stenotrophomonas sp. dapat mendorong
difficult to degrade and have high resi- dues. degradasi bahan organik dengan rantai
Organic matters with long carbon chains are karbon yang panjang.
used by the bacteria of Stenotrophomonas Dalam perwujudan yang disukai,
sp. as the carbon source, so the addition of bahan organik dengan rantai karbon panjang
Stenotrophomonas sp. can promote the dapat terdegradasi secara efektif dalam
degradation of organic matters with long tangki nano-aerasi 2, sehingga berat molekul
carbon chains. rata-rata bahan organik dalam air dari tangki
In a preferred embodiment, organic nano-aerasi 2 lebih rendah dari 308,24 Da,
matters with long carbon chains can be dan sebaiknya lebih rendah dari 254,50 Hari.
effectively degraded in the nano- aeration Tujuan lain dari penemuan ini adalah untuk
tank 2, so that the average molecular weight menyediakan metode untuk mencegah dan
of organic matters in water from the nano- mengendalikan logam berat dalam proses
aeration tank 2 is lower than 308.24 Da, and irigasi di lahan pertanian yang sangat
preferably lower than 254.50 Da. Another kekurangan air, sehingga dapat secara efektif
object of the present invention is to provide a mengontrol kandungan logam berat dalam
method for preventing and controlling heavy air yang dimasukkan ke dalam lahan
metals in the irrigation process of extremely pertanian melalui sistem yang dijelaskan di
water-scarce farmland, so as to effectively atas. Dalam penemuan ini, selain
control the content of heavy metals in water membangun tangki sedimentasi ablasi 1,
introduced into the farmland by the system tangki nano-aerasi 2 dan lahan basah yang
described above. In the present invention, in dibangun 3, air yang akan diolah juga diolah
addition to constructing the ablation terlebih dahulu dengan menambahkan
sedimentation tank 1, the nano-aeration tank bakteri denitrifikasi, dan lebih disukai
2 and the constructed wetland 3, water to be bakteri denitrifikasi aerobik padat, seperti
treated is also pre-treated by adding bakteri denitrifikasi. Alicaligenes faecalis
denitrifying bacteria, and preferably solid atau Thiosphaerapantotropha.
aerobic denitrifying bacteria, such as Sebaiknya, konsentrasi bakteri
Alicaligenes faecalis or denitrifikasi padat dalam air adalah 5—100
Thiosphaerapantotropha. miliar/g. Tanaman ini hanya perlu
diinokulasi satu kali ketika air baskom
Preferably, the concentration of solid digunakan untuk irigasi. Air yang akan
denitrifying bacteria in water is 5—100
billion/g. It only needs to be inoculated once
when basin water is used for irrigation.
Water to be treated will inevitably be further
purified by the addition of denitrifying
bacteria, especially aerobic denitrifying
bacteria (Biofilm flocculation and
denitrification of heavy metals).
In the present invention, wetland plants 6
planted in the constructed wetland has
extremely excellent enrichment effect on
heavy metals, so can be used to prepare
functional biochar, which may be used as a
filler for the constructed wetland.
In another embodiment, the wetland
plants 6 (such as canna and reed) with heavy
metal enrichment function are cultured in the
culture solution with high content of heavy
metal. Wherein, the culture solution contains
copper chlo- ride, zinc chloride, and nickel
chloride, with a molar ratio of copper
chloride:zinc chloride:nickel ch1oride=32:
9:9, and then the wetland plants 6 enriched
with copper, zinc and nickel are obtained.
In a preferred embodiment of the present
invention, the preparation of functional
biochar includes the following steps:
step 1, crushing the plants and
carbonizing to obtain activated carbon;
step 2, activating the activated carbon to
obtain activated carbon after activation;
step 3, reducing the activated carbon
after activation to obtain functional biochar.
In step 1, the whole plant is crushed to
particles with a length of 3-5 mm as needed.
Argon is filled in a heating vessel, such
as a tube muffle furnace, to obtain an inert
environment. After a set tempera- ture is
reached in the heating vessel, in which the
crushed plant particles are fed, thereafter the
set temperature is maintained for 120 min,
and then the temperature is reduced from the
set temperature to 20° C. within 200 min,
diolah tentunya akan dimurnikan lebih lanjut
dengan penambahan bakteri denitrifikasi,
khususnya bakteri denitrifikasi aerob
(flokulasi biofilm dan denitrifikasi logam
berat).
Dalam penemuan ini, tanaman lahan
basah 6 yang ditanam di lahan basah buatan
mempunyai efek pengayaan yang sangat
baik terhadap logam berat, sehingga dapat
digunakan untuk membuat biochar
fungsional, yang dapat digunakan sebagai
bahan pengisi untuk lahan basah yang
dibangun.
Dalam perwujudan lain, tanaman lahan
basah 6 (seperti ganja dan alang-alang)
dengan fungsi pengayaan logam berat
dibudidayakan dalam larutan kultur dengan
kandungan logam berat yang tinggi. Dimana,
larutan kultur mengandung tembaga klorida,
seng klorida, dan nikel klorida, dengan
perbandingan molar tembaga klorida:seng
klorida:nikel klorida=32:9:9, kemudian
tanaman lahan basah 6 diperkaya dengan
tembaga, seng dan nikel diperoleh.
Dalam perwujudan yang disukai dari
penemuan ini, pembuatan biochar fungsional
mencakup langkah-langkah berikut:
langkah 1, menghancurkan tanaman dan
mengarbonisasi untuk mendapatkan karbon
aktif;
langkah 2, mengaktifkan karbon aktif
untuk memperoleh karbon aktif setelah
aktivasi;
langkah 3, mereduksi karbon aktif
setelah aktivasi untuk mendapatkan biochar
fungsional.
Pada langkah 1, seluruh tanaman
dihancurkan menjadi partikel dengan
panjang 3-5 mm sesuai kebutuhan.
Argon diisi dalam bejana pemanas,
seperti tungku peredam tabung, untuk
mendapatkan lingkungan inert. Setelah suhu
yang disetel tercapai dalam bejana pemanas,
di mana partikel tanaman yang dihancurkan
dimasukkan, setelah itu suhu yang disetel
dipertahankan selama 120 menit, dan
kemudian suhu diturunkan dari suhu yang
disetel menjadi 20°C dalam waktu 200
menit. sehingga mengkarbonisasi biomassa.
Dimana suhu yang disetel adalah 900-1600°
thereby carbonizing the biomass. Wherein, C.
the set temperature is 900-1600° C.
In step 2, the activated carbon is washed
with distilled water until the water is clear
after washing. In order to activate, 30-50 wt.
% zinc chloride is added to the washed
activated carbon until the liquid level is
higher than the activated carbon, and the
mixture is stirred, microwave radiated for a
set time, and then soaked at 25° C.
overnight. The activated carbon after
activation is washed to neutral, dried and
ready for use.
Bio-oil produced by carbonization in step
1 is detached from the internal pores of the
activated carbon through the activation,
thereby preventing bio-oil from clogging the
internal pores of the activated carbon and the
decrease of the adsorption and photocatalytic
effects.
During the activation, a microwave of 300
W-700 W is used to radiate for 20—30 min.
In step 3, the activated carbon after
activation is dried, and a solution of sodium
borohydride is added dropwise at a low
temperature to reduce the metal ions in the
activated carbon, for example, ferrous ions is
reduced to iron at zero valence. Preferably,
the activation reaction is promoted by
shaking at 100-140 rpm with a shaker. The
concentration of sodium borohydride
solution is 10 mmol/L—30 mmol/L.
The activated carbon is washed with
distilled water and dried. After cooling to
room temperature, the activated carbon after
reduction is filled into a container, sealed,
and heated at 180—680° C. in an oven for
10—60 minutes, and then cooled to room
temperature to give functional biochar (that
is, in situ self-reduction supported activated
carbon).
During the growth process of plants,
Pada langkah 2, karbon aktif dicuci
dengan air suling hingga air menjadi jernih
setelah dicuci. Untuk mengaktifkan, 30-50
wt. % seng klorida ditambahkan ke karbon
aktif yang telah dicuci sampai tingkat cairan
lebih tinggi daripada karbon aktif, dan
campuran diaduk, diradiasi dengan
gelombang mikro selama waktu tertentu, dan
kemudian direndam pada suhu 25°C
semalaman. Karbon aktif setelah aktivasi
dicuci hingga netral, dikeringkan dan siap
digunakan.
Bio-oil yang dihasilkan melalui
karbonisasi pada langkah 1 dilepaskan dari
pori-pori internal karbon aktif melalui
aktivasi, sehingga mencegah bio-oil
menyumbat pori-pori internal karbon aktif
dan mengurangi efek adsorpsi dan
fotokatalitik.
Selama aktivasi, gelombang mikro 300 W-
700 W digunakan untuk memancarkan
selama 20-30 menit.
Pada langkah 3, karbon aktif setelah
aktivasi dikeringkan, dan larutan natrium
borohidrida ditambahkan tetes demi tetes
pada suhu rendah untuk mereduksi ion
logam dalam karbon aktif, misalnya, ion besi
direduksi menjadi besi pada valensi nol.
Sebaiknya, reaksi aktivasi dilakukan dengan
pengocokan pada kecepatan 100-140 rpm
dengan pengocok. Konsentrasi larutan
natrium borohidrida adalah 10 mmol/L—30
mmol/L.
Karbon aktif dicuci dengan air suling
dan dikeringkan. Setelah didinginkan hingga
suhu kamar, karbon aktif setelah reduksi
dimasukkan ke dalam wadah, ditutup rapat,
dan dipanaskan pada suhu 180—680°C
dalam oven selama 10—60 menit, dan
kemudian didinginkan hingga suhu kamar
untuk menghasilkan biochar yang berfungsi
(yaitu , reduksi mandiri di tempat didukung
karbon aktif).
Selama proses pertumbuhan tanaman,
logam berat terus-menerus diserap, dan
biomassa tanaman yang menyerap logam
berat dibakar menjadi karbon aktif, sehingga
logam berat tertanam dalam serat karbon
heavy metals are continuously absorbed, and
plant biomass that absorbs heavy metals is
burned into activated carbon, so heavy
metals are embedded in plant carbon fibers
as extremely stable connection, rather than
bonded to the carbon struc- ture. The load of
heavy metals in biochar far exceeds the
existing load mode. After the biochar is
activated, the ash tar on its surface is
removed, and the metal ions are exposed and
then is reduced by sodium borohydride,
thereby obtaining activated carbon loaded
with heavy metals, which not only has
inherent performances of activated carbon,
such as regulating urban hydraulics,
increasing soil fertility, maintaining nutrient
and improving microbial habitat, but also has
the functions of electric capacity and
catalysis.
As shown in FIG. 1, the system for
preventing and controlling heavy metals is
provided, and the system is used to control
heavy metals in water. An ablation
sedimentation tank, a nano-aeration tank and
a constructed wetland are provided to
connect in sequence. Water to be treated and
algae are fed into the ablation sedimentation
tank, then the supernatant (the COD is
higher than 200 mg/L) is transported to the
nano-aeration tank after acidification and
digestion. Wherein, nano-bubble water with
dissolved oxygen amount of 10—25 mg/L is
fed into the nano-aeration tank, and the
amount of dissolved oxygen in the
nanoaeration tank is maintained at 4-6 mg/L,
thus the organic matter is further degraded in
the aerobic environment of the nano-aeration
tank. The water supernatant after treatment
in the nano-aeration tank is fed into the
constructed wetland. There are four layers of
fillers in the flow constructed wetland: the
first layer of filler at 0-500 cm is a mixed
filler of soil and functional biochar, wherein
the mixing ratio is 3:7 and the particle size of
the filler is 0.10-0.30 cm, and the wetland
plants, canna and reed, are planted on it; the
second layer of filler at 500-1000 cm is a
mixed filler of soil, natural zeolite and
limestone, wherein the mixing ratio is
tanaman sebagai sambungan yang sangat
stabil, bukan terikat pada struktur karbon.
Beban logam berat pada biochar jauh
melebihi mode beban yang ada. Setelah
biochar diaktifkan, abu tar pada
permukaannya dihilangkan, dan ion logam
diekspos dan kemudian direduksi oleh
natrium borohidrida, sehingga memperoleh
karbon aktif yang mengandung logam berat,
yang tidak hanya memiliki kinerja yang
melekat pada karbon aktif, seperti: mengatur
hidrolika perkotaan, meningkatkan
kesuburan tanah, menjaga nutrisi dan
memperbaiki habitat mikroba, tetapi juga
memiliki fungsi kapasitas listrik dan
katalisis.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
1, disediakan sistem untuk mencegah dan
mengendalikan logam berat, dan sistem
tersebut digunakan untuk mengendalikan
logam berat di dalam air. Tangki sedimentasi
ablasi, tangki aerasi nano, dan lahan basah
yang dibangun disediakan untuk
dihubungkan secara berurutan. Air yang
akan diolah dan alga dimasukkan ke dalam
tangki sedimentasi ablasi, kemudian
supernatan (COD lebih tinggi dari 200
mg/L) diangkut ke tangki nano-aerasi setelah
pengasaman dan pencernaan. Dimana, air
gelembung nano dengan jumlah oksigen
terlarut 10—25 mg/L dimasukkan ke dalam
tangki aerasi nano, dan jumlah oksigen
terlarut dalam tangki nanoaerasi
dipertahankan pada 4-6 mg/L, sehingga
bahan organik selanjutnya terdegradasi
dalam lingkungan aerobik tangki aerasi
nano. Supernatan air setelah pengolahan
dalam tangki nano-aerasi dimasukkan ke
dalam lahan basah yang dibangun. Terdapat
empat lapisan bahan pengisi pada aliran
lahan basah yang dibangun: lapisan bahan
pengisi pertama pada ketinggian 0-500 cm
merupakan bahan pengisi campuran tanah
dan biochar fungsional, dimana
perbandingan pencampurannya adalah 3:7
dan ukuran partikel bahan pengisinya adalah
0,10- 0,30 cm, tanaman lahan basah, ganja
dan alang-alang ditanam di atasnya; lapisan
pengisi kedua pada ukuran 500-1000 cm
merupakan bahan pengisi campuran tanah,
1:2:0.5 and the particle size of the filler is
0.08-0.1 cm; the third layer of filler at 1000-
1500 cm is added phosphorus-accu-
mulating bacteria Pseudomona alcaligenes,
and the third layer of filler is a mixed filler
of fly ash molecular sieve (Henan Mingze
Environmental Protection Technology Co.,
Ltd., 13x molecular sieve), Flory
diatomaceous earth and biochar, wherein the
mixing ratio is 1:3:1 and the particle size of
the filler is 0.05-0.08 cm; the fourth layer of
filler at 1500-2000 cm is added anaerobic
denitrifying bacteria and phosphorus-
accumulating bacteria Pseudomona alcali-
genes, and the fourth layer of filler is a
mixed filler of pebbles and biochar, wherein
the mixing ratio is 1:1 and the particle size of
the filler is 0.30-0.50 cm. Between the third
and the fourth layers of filler is filled a polar
polymer polyaniline film (obtained
according to “Wang Hui. Elec- trochemical
synthesis of polyaniline film photoelectric
prop- erties [J]. Journal of Xi’an Jiaotong
University, 1999, (08):
Example 2—18
Similar to Example 1, with the differences are shown in Table 1
below.
TABLE 1
Differences from Example 1 (the substance
Example and order related to the ratio is the same as
number those in Example 1)
The filler in first layer is
Example 2
soil
The mixing ratio in the first layer of filler is
Example 3
1:1
The particle size of the filler in first layer is
Example 4
0.01-0.08 cm
The particle size of the filler in first layer is
Example 5
5-30 mm
Example 6 The second layer of filler is soil and
zeolit alam dan batu kapur, dengan
perbandingan pencampuran 1:2:0,5 dan
ukuran partikel bahan pengisi 0,08-0,1 cm;
lapisan ketiga bahan pengisi pada ketinggian
1000-1500 cm ditambahkan bakteri
penimbun fosfor Pseudomona alcaligenes,
dan bahan pengisi lapisan ketiga merupakan
bahan pengisi campuran saringan molekuler
abu terbang (Henan Mingze Environmental
Protection Technology Co., Ltd., 13x
molekuler saringan), tanah diatom Flory dan
biochar, dengan perbandingan pencampuran
1:3:1 dan ukuran partikel bahan pengisi
0,05-0,08 cm; lapisan keempat filler pada
ketinggian 1500-2000 cm ditambahkan
bakteri denitrifikasi anaerobik dan bakteri
penimbun fosfor Pseudomona alcaligenes,
dan lapisan keempat filler merupakan
campuran filler kerikil dan biochar, dimana
perbandingan pencampurannya adalah 1:1
dan Ukuran partikel pengisi 40 adalah 0,30-
0,50 cm. Di antara lapisan pengisi ketiga dan
keempat diisi film polianilin polimer polar
(diperoleh menurut “Wang Hui. Sintesis
elektrokimia sifat fotolistrik film polianilin
[J]. Jurnal Universitas Xi'an Jiaotong, 1999, (
08):
Contoh 2—18
Mirip dengan Contoh 1, perbedaannya ditunjukkan pada Tabel 1 di
bawah ini.
TABLE 1
Perbedaan dengan Contoh 1 (zat dan
susunannya terkait dengan rasionya sama
Nomor contoh dengan yang ada pada Contoh 1)
Bahan pengisi pada lapisan pertama adalah
Contoh 2
tanah
Perbandingan pencampuran pada lapisan
Contoh 3
pengisi pertama adalah 1:1
Ukuran partikel bahan pengisi pada lapisan
Contoh 4
pertama adalah 0.01-0.08 cm
Ukuran partikel bahan pengisi pada lapisan
Contoh 5
pertama adalah 5-30 mm
Lapisan pengisi kedua adalah tanah dan batu
Contoh 6
kapur aslinya
Lapisan pengisi kedua adalah tanah dan
Contoh 7
zeolit alam dalam proporsi aslinya
Rasio pencampuran pada lapisan kedua filler
Contoh 8
adalah 1:1:2 T
 limestone in original Ukuran partikel pengisi pada lapisan kedua
Contoh 9
adalah 0,01-0,05
The second layer of filler is soil and natural
Example 7
zeolite in original proportion Ukuran partikel pengisi pada lapisan kedua
Contoh 10
adalah 1-10 mm
The mixing ratio in the second layer of filler
Example 8
is 1:1:2 T Lapisan pengisi ketiga adalah saringan
Contoh 11 molekuler fly ash dan biochar dalam
he particle size of the filler in second layer is proporsi asli
Example 9
0.01-0.05

Example The particle size of the filler in second layer

10 is 1-10 mm

Example The third layer of filler is fly ash molecular TABLE 1

11 sieve and biochar in original proportion
Beda dengan Contoh 1 (zat dan susunan yang
berkaitan dengan perbandingan sama dengan
Contoh Contoh 1)

Lapisan pengisi ketiga adalah saringan

Contoh 12 molekuler fly ash dan tanah diatom Flory
TABLE 1 dalam proporsi asli

Example Differences from Example 1 (the substance Rasio pencampuran pada lapisan ketiga filler
and order related to the ratio is the same as Contoh 13
adalah 1:1:1
number those in Example 1)
Ukuran partikel bahan pengisi pada lapisan
The third layer of filler is fly ash molecular Contoh 14
Example ketiga adalah 0,005-0,03
sieve and Flory diatomaceous earth in
12
original proportion Contoh
Pengisi lapisan keempat adalah kerikil
15
Example The mixing ratio in the third layer of filler is
13 1:1:1 Ukuran partikel bahan pengisi pada lapisan
Contoh 16
keempat adalah O. OO 1-0 . d HAI Cm
Example The particle size of the filler in third layer is
14 0.005-0.03 Tidak ada bakteri pengumpul fosfor yang
Contoh 17
masuk ke lapisan pengisi ketiga dan keempat
Example
The filler of fourth layer is pebbles
15 Tidak ada bakteri denitrifikasi anaerobik yang
Contoh 18 dimasukkan ke dalam lapisan pengisi
Example The particle size of the filler in fourth layer is
keempat
16 O. OO 1-0 . d O Cm

Example No phosphorus-accumulating bacteria is fed

17 in the third and the fourth layers of filler

Example No anaerobic denitrifying bacteria is fed in

18 the fourth layer of filler
Contoh Eksperimental

Dampak metode pengendalian polutan

Experimental Example
The effects of the pollutant control
methods in Examples 1—18 are evaluated
by measuring the content of heavy metals,
CODcr, total phosphorus, total nitrogen and
pH in the water before and after the
treatment. The results are shown in Table 2.
The water used for evaluation is
collected from water of Qingshui River
(Baoding City). Pb(NO ) , Zn(NO ) , 25 Na
POS and NaNO are added to the water, so
that the concentration of Pb in the water is
pada Contoh 1-18 dievaluasi dengan
mengukur kandungan logam berat, CODcr,
fosfor total, nitrogen total, dan pH dalam air
sebelum dan sesudah pengolahan. Hasilnya
ditunjukkan pada Tabel 2.
Air yang digunakan untuk evaluasi
diambil dari air Sungai Qingshui (Kota
Baoding). Pb(NO ) , Zn(NO ) , Na POS 25
dan NaNO ditambahkan ke dalam air,
sehingga konsentrasi Pb dalam air adalah
1,56 mg/L, konsentrasi Zn adalah 3,48 mg/L,
dan konsentrasi Zn adalah 3,48 mg/L.
kandungan total P sebesar 8,36 mg/L,
kandungan N total sebesar 23,30 mg/L,
konsentrasi CODcr sebesar 242 mg/L, dan
1.56 mg/L, the concen- tration of Zn is 3.48 nilai pH sebesar 7,22. Air yang telah diolah
mg/L, and the total content of P is 8.36 dialirkan langsung ke lahan basah yang
mg/L, the total content ofN is 23.30 mg/L, dibangun dengan laju aliran masuk sebesar
the concentration of CODcr is 242 mg/L, 2,5 L/menit dan laju aliran keluar sebesar 2,5
and the pH value is 7.22. The treated water is L/menit. Waktu pengolahan adalah 12 jam,
fed directly into the constructed wetland dan kualitas air diukur setelah 12 jam.
with the infiowing rate of 2.5 L/min and the TABLE 2
outfiowing rate is 2.5 L/min. The treatment
Total Total
time is 12 h, and the water quality is Pb Zn
COD P N
(qg/ (mg/ pH
measured after 12 h. Nomor
L) L)
E (mg/ (mg/
Contoh L) L)

Contoh 7.1
70 1.37 74 1.42 4.02
1 9
TABLE 2 Contoh 7.2
95 1.73 160 1.8 4.23
2 1
Total Total
Pb Zn
Examp COD P N Contoh 7.1
(qg/ (mg/ pH 75 1.48 83 1.56 4.4
le E (mg/ (mg/ 3 4
L) L)
number L) L)
Contoh 6.7
Examp 7.1 45 1.3 63 2.02 4.53
70 1.37 74 1.42 4.02 4 9
le 1 9
Examp 7.1
Examp 7.2 83 1.54 98 1.5 413
95 1.73 160 1.8 4.23 le 5 2
le 2 1
Examp
Examp 7.1 206 2.55 78 1.59 3.92 7.3
75 1.48 83 1.56 4.4 le 6
le 3 4
Examp 6.1
Examp 6.7 28 0.37 83 2.23 4.78
45 1.3 63 2.02 4.53 le 7 1
le 4 9
Examp 7.3
Examp 7.1 127 2.2 75 1.54 4.13
83 1.54 98 1.5 413 le 8 1
le 5 2
Examp 7.2
Examp 26 0.79 82 2.03 4.6
206 2.55 78 1.59 3.92 7.3 le 9 3
le 6
Examp
Examp 6.1 78 1.66 75 1.78 4.29 7.2
28 0.37 83 2.23 4.78 le 10
le 7 1
Examp 7.1
Examp 7.3 82 1.43 77 2.08 4.54
127 2.2 75 1.54 4.13 le 11 6
le 8 1
Examp
Examp 7.2 101 1.31 64 1.76 4.2 7.3
26 0.79 82 2.03 4.6 le 12
le 9 3
Examp 7.2
Examp 89 1.49 87 1.96 4.36
78 1.66 75 1.78 4.29 7.2 le 13 3
le 10
Examp 7.2
Examp 7.1 58 1.23 68 1.67 4.09
82 1.43 77 2.08 4.54 le 14 6
le 11 6
Examp
Examp 105 1.55 71 1.7 4.19 7.2
101 1.31 64 1.76 4.2 7.3 le 15
le 12
Examp 7.2
Examp 7.2 98 1.38 74 1.82 4.38
89 1.49 87 1.96 4.36 le 16 3
le 13 3
Examp 7.3
Examp 7.2 79 1.47 90 2.63 4.56
58 1.23 68 1.67 4.09 le 17 9
le 14 6
Examp 7.2
Examp 65 1.41 95 2.16 5.48
105 1.55 71 1.7 4.19 7.2 le 18 9
le 15

Examp 7.2
le 16
98 1.38 74 1.82 4.38
3 Terlihat pada Tabel 2, penurunan proporsi
Examp 7.3 biochar fungsional pada lapisan pertama
79 1.47 90 2.63 4.56
le 17 9 filler terutama berdampak pada adsorpsi
Examp 65 1.41 95 2.16 5.48 7.2 logam berat dan penurunan nilai COD.
le 18 9 Ketika ukuran bahan pengisi menjadi lebih

As can be seen from Table 2, the decrease
in the propor- tion of functional biochar in
the first layer of filler mainly affects the
adsorption of heavy metals and the reduction
of COD values. When the size of the filler
becomes smaller, it is beneficial to the
adsorption of heavy metals, because it 60
may affect the air entering the water, thereby
reducing the ability of microorganisms to
dephosphorize and denitrify.
When the size of the filler becomes
larger, the dephospho- rization and the
denitrification of microorganisms are pro
moted, thus the content of phosphorus and
nitrogen decreases, but it has certain adverse
effect on heavy metal adsorption.
The decrease in the proportion of
natural zeolite in the second layer of filler
mainly affects the adsorption and fixation of
heavy metals, which causing higher content
of heavy metals in the treated system. The
pH value in the system is affected by the
decrease in the proportion of limestone, and
the efficiency of the de hosphorization and
the denitrification of microorganisms IS
reduced, causing higher contents of total
nitrogen and total phosphorus in the water.
The decrease in the particle size of the filler
can significantly improve the adsorption of
heavy metals, but it is unfavorable for the
regulation of COD, total nitrogen and total
phosphorus due to the obstruction of gas
flow.
In the third layer of filler, Flory
diatomaceous earth is beneficial to
microorganisms and its dephosphorization
and denitrification, and thus the effect of
dephosphorization and denitrification
decreases as the proportion of Flory
diatoma- ceous earth decreases. The removal
of biochar with excellent adsorption
performance has certain impact on the level
of heavy metals. And the adsorption of
heavy metals can be significantly improved
by decreasing the particle size of filler.
In the fourth layer of filler, the level of
heavy metals is slightly increased by
replacing activated carbon with pebbles,
since activated carbon has better adsorption
kecil, hal ini bermanfaat untuk adsorpsi
logam berat, karena dapat mempengaruhi
udara yang masuk ke dalam air, sehingga
mengurangi kemampuan mikroorganisme
untuk melakukan defosforisasi dan
denitrifikasi.
Ketika ukuran pengisi menjadi lebih
besar, defosforisasi dan denitrifikasi
mikroorganisme meningkat, sehingga
kandungan fosfor dan nitrogen menurun,
namun hal ini memiliki efek buruk pada
adsorpsi logam berat.
Penurunan proporsi zeolit alam pada
lapisan kedua filler terutama mempengaruhi
adsorpsi dan fiksasi logam berat, sehingga
menyebabkan kandungan logam berat yang
lebih tinggi pada sistem yang diolah. Nilai
pH dalam sistem dipengaruhi oleh
penurunan proporsi batu kapur, dan efisiensi
dehosforisasi dan denitrifikasi
mikroorganisme berkurang, menyebabkan
kandungan total nitrogen dan total fosfor
dalam air lebih tinggi. Penurunan ukuran
partikel pengisi dapat meningkatkan adsorpsi
logam berat secara signifikan, namun tidak
menguntungkan bagi pengaturan COD,
nitrogen total, dan fosfor total karena
terhambatnya aliran gas.
Pada lapisan pengisi ketiga, tanah diatom
Flory bermanfaat bagi mikroorganisme serta
defosforisasi dan denitrifikasinya, sehingga
efek defosforisasi dan denitrifikasi menurun
seiring dengan berkurangnya proporsi tanah
diatom Flory. Penghapusan biochar dengan
kinerja adsorpsi yang sangat baik memiliki
dampak tertentu pada kadar logam berat.
Dan adsorpsi logam berat dapat ditingkatkan
secara signifikan dengan mengurangi ukuran
partikel bahan pengisi.
Pada lapisan pengisi keempat, kadar
logam berat sedikit ditingkatkan dengan
mengganti karbon aktif dengan kerikil,
karena karbon aktif memiliki adsorpsi yang
lebih baik terhadap logam berat
dibandingkan kerikil. Kinerja adsorpsi dapat
ditingkatkan dengan mengurangi ukuran
partikel pengisi, namun pengemasan yang
rapat tidak bermanfaat bagi defosforisasi dan
denitrifikasi mikroorganisme. Oleh karena
itu, kadar fosfor total dan nitrogen total
to heavy metals than pebbles. The adsorption
performance can be enhanced by decreasing
the particle size of the filler, but close
packing is not beneficial to the
dephosphorization and the denitrification of
microorganisms. Therefore, the total
phosphorus and total nitrogen levels increase
slightly as the particle size of the filler in
fourth layer decreases.
Anaerobic denitrifying bacteria and
phosphorus-accumu- lating bacteria have the
functions of denitrification and
dephosphorization, respectively. For the
above reason, the total nitrogen and total
phosphorus in the water body are
significantly increased when both of them
are not added to the water.
In the description of the present
invention, it should be noted that the
orientation or positional relationship
indicated by the terms “over”, “under”,
“inner”, “outer”, “front” and “rear” is based
on the working state of the present invention.
and is only for the convenience of describing
the present invention and simplifying the
description, rather than indi- cating or
implying that the device or element referred
to must have a specific orientation, be
constructed and operated in a specific
orientation, and therefore cannot be
construed as limiting the present invention.
The present invention has been
described in detail with reference to specific
embodiments and exemplary examples, but
these descriptions should not be construed as
limiting the present invention. Those skilled
in the art should understand that, without
departing from the spirit and scope of the
present invention, various equivalent
replacements, modifi- cations, or Yang diklaim adalah:
improvements can be made to the technical 1. Sistem pengendalian logam berat yang
solution and its implementation of the
present invention, all of which fall within the
scope of the present invention. The
protection scope of the present invention is
subject to the appended claims.
What is claimed is:
1. A system controlling heavy metals
sedikit meningkat seiring dengan
berkurangnya ukuran partikel bahan pengisi
pada lapisan keempat.
Bakteri denitrifikasi anaerobik dan
bakteri pengumpul fosfor masing-masing
mempunyai fungsi denitrifikasi dan
defosforisasi. Karena alasan di atas, total
nitrogen dan total fosfor dalam badan air
meningkat secara signifikan bila keduanya
tidak ditambahkan ke dalam air.
Dalam uraian penemuan ini, perlu
diperhatikan bahwa orientasi atau hubungan
posisi yang ditunjukkan dengan istilah
“atas”, “bawah”, “dalam”, “luar”, “depan”
dan “belakang” didasarkan pada cara kerja.
keadaan penemuan ini. dan hanya untuk
kemudahan menguraikan penemuan ini dan
menyederhanakan uraiannya, bukan
menunjukkan atau menyiratkan bahwa
perangkat atau elemen yang dimaksud harus
mempunyai orientasi tertentu, dibuat dan
dioperasikan dalam orientasi tertentu, dan
oleh karena itu tidak dapat ditafsirkan
sebagai membatasi penemuan ini.
Penemuan ini telah dijelaskan secara
rinci dengan mengacu pada perwujudan
spesifik dan contoh-contoh contoh, namun
uraian ini tidak boleh ditafsirkan sebagai
membatasi penemuan ini. Mereka yang ahli
dalam bidang ini harus memahami bahwa,
tanpa menyimpang dari semangat dan ruang
lingkup penemuan ini, berbagai penggantian,
modifikasi, atau perbaikan yang setara dapat
dilakukan terhadap solusi teknis dan
penerapannya terhadap penemuan ini, yang
semuanya termasuk dalam kategori ini.
dalam lingkup penemuan ini. Ruang lingkup
perlindungan penemuan ini tunduk pada
klaim terlampir.
meliputi:
lahan basah yang dibangun (3) dilengkapi
dengan empat lapisan pengisi dari atas ke
bawah:
lapisan pengisi pertama (13) merupakan
campuran bahan pengisi tanah dan biochar
fungsional, perbandingan berat
pencampuran adalah 3:(6—8), dan ukuran
 comprising:
a constructed wetland (3) is provided
with four layers of fillers from top to
bottom:
the first layer of filler (13) is a mixed
filler of soil and functional biochar, the
mixing weight ratio is 3:(6—8), and the
particle size of the filler is 0.10-0.30 cm;
the second layer of filler (14) is a mixed
filler of soil, natural zeolite and
limestone, the mixing weight ratio is 1:(2
—3):(0.5—1), and the particle size of the
filler is 0.08-0.1 cm;
the third layer of filler (15) is a mixed
filler of fly ash molecular sieve, Flory
diatomaceous earth and biochar, the
mixing weight ratio is 1:(3—4):(1—1.5),
and the particle size of the filler is 0.05-
0.08 cm;
the fourth layer of filler (16) is a mixed
filler of pebbles and biochar, which
adsorbs heavy metals, the mixing weight
ratio is 1:(1—2), and the particle size of
the filler is 0.30-0.50 cm.
2. The system according to claim 1,
characterized in that, a sandwich wall is
built around the constructed wetland (3)
to close the surrounding of the
constructed wetland (3), and the interior 3. Sistem menurut klaim 2, dicirikan bahwa,
of the sandwich wall is hollow, in which
organic matters (12) which generating
heat through fermentation is filled to
generate heat by fermentation to supply
heat to the constructed wetland (3).
3. The system according to claim 2,
characterized in that, the height of
organic matters (12) in the sandwich wall 4. Sistem menurut klaim 2, ditandai dengan
is slightly higher than that of the second
layer of filler (14) in the constructed
wetland, and does not exceed that of the
first layer of filler (13). 5. Sistem menurut klaim 4, dicirikan bahwa,
4. The system according to claim 2,
partikel bahan pengisi adalah 0,10-0,30
cm;
bahan pengisi lapisan kedua (14)
merupakan bahan pengisi campuran tanah,
zeolit alam dan batu kapur, perbandingan
berat pencampurannya adalah 1:(2—3):
(0,5—1), dan ukuran partikel bahan
pengisi adalah 0,08-0,1 cm;
lapisan ketiga bahan pengisi (15)
merupakan bahan pengisi campuran
saringan molekuler abu terbang, tanah
diatom Flory dan biochar, perbandingan
berat pencampurannya adalah 1:(3—4):(1
—1.5), dan ukuran partikel bahan pengisi
adalah 0,05-0,08 cm;
lapisan keempat bahan pengisi (16)
merupakan campuran bahan pengisi
kerikil dan biochar yang mengadsorpsi
logam berat, perbandingan berat
pencampuran 1:(1—2), dan ukuran
partikel bahan pengisi 0,30-0,50 cm.
2. Sistem menurut klaim 1, dicirikan bahwa,
dinding sandwich dibangun di sekitar
lahan basah yang dibangun (3) untuk
menutup sekeliling lahan basah yang
dibangun (3), dan bagian dalam dinding
sandwich berlubang, di mana bahan
organik hal (12) yang menghasilkan panas
melalui fermentasi diisi untuk
menghasilkan panas melalui fermentasi
untuk memasok panas ke lahan basah
yang dibangun (3).
ketinggian bahan organik (12) di dinding
sandwich sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan lapisan pengisi
kedua (14) di lahan basah yang dibangun,
dan tidak melebihi ketinggian bahan
organik di dinding sandwich. lapisan
pengisi pertama (13).
bagian atas dinding sandwich terbuka atau
tertutup.
ketika bagian atas dinding sandwich
disegel, pipa knalpot dipasang di bagian
 characterized in that, the top of the
sandwich wall is open or sealed.
5. The system according to claim 4,
characterized in that, when the top of the
sandwich wall is sealed, an exhaust pipe
is set on the top of the sandwich wall,
wherein the exhaust pipe is connected to
a water tank to allow hot air in the
sandwich wall to feed into the water tank
and transport water in the water tank to 6. Sistem menurut klaim 1, dicirikan bahwa,
the constructed wetland (3), thereby
providing heat to the constructed wetland
(3) by heating water in the water tank.
6. The system according to claim 1,
characterized in that, the constructed
wetland (3) is provided with water distri-
bution pipes and water collection pipes
on both sides along its length, wherein
the water distribution pipes are located at
the top of the filler layer and the water 7. Sistem menurut klaim 6, dicirikan bahwa
collection pipes are at the bottom of the
filler layer, and the water collection pipes
pass through a sandwich wall to output
water from the constructed wetland (3).
7. The system according to claim 6,
characterized in that, outlet of the water
collection pipes is higher than the height
of the filler layer in the constructed
wetland (3); during operation of the
constructed wetland (3) in winter, water
is fed from the outlet of the water
collection pipes, and when water exceeds
the water distribution pipes by about 1 m,
the water feeding is stopped, so that 0.4-
0.6 m of an ice layer and an air insulation 8. Sistem menurut klaim 6, dicirikan bahwa,
layer are formed outside the filler layer of
the constructed wet- land (3); and then
water to be treated is transported by the
water distribution pipes.
atas dinding sandwich, dimana pipa
knalpot dihubungkan ke tangki air untuk
mengalirkan udara panas. di dinding
sandwich untuk dimasukkan ke dalam
tangki air dan mengangkut air dalam
tangki air ke lahan basah yang dibangun
(3), sehingga memberikan panas ke lahan
basah yang dibangun (3) dengan
memanaskan air di dalam tangki air.
lahan basah yang dibangun (3) dilengkapi
dengan pipa distribusi air dan pipa
pengumpulan air di kedua sisi sepanjang
panjangnya, dimana pipa distribusi air
terletak di bagian atas. lapisan pengisi dan
pipa penampung air berada di bagian
bawah lapisan pengisi, dan pipa
penampung air melewati dinding
sandwich untuk mengeluarkan air dari
lahan basah yang dibangun (3).
saluran keluar dari pipa pengumpulan air
lebih tinggi dari ketinggian lapisan pengisi
di lahan basah yang dibangun (3); selama
pengoperasian lahan basah yang dibangun
(3) di musim dingin, air disuplai dari
saluran keluar pipa pengumpul air, dan
ketika air melebihi pipa distribusi air
sekitar 1 m, pasokan air dihentikan,
sehingga 0,4-0,6 m dari lapisan es dan
lapisan insulasi udara terbentuk di luar
lapisan pengisi lahan basah yang dibangun
(3); kemudian air yang akan diolah
disalurkan melalui pipa distribusi air.
baik pipa distribusi air maupun pipa
pengumpulan air (55) terbuat dari PVC
(polivinil klorida).

8. The system according to claim 6, 9. Sistem menurut klaim 8, dicirikan bahwa

characterized in that, both the water pipa distribusi air dan pipa pengumpulan
distribution pipes and the water collection air terbuat dari PVC DN100 mm-DN120
55 pipes are made of PVC tpolyvinyl mm; air didistribusikan secara merata
chloride). melalui pipa distribusi air yang berlubang
setiap 10-20 cm, dan diameter lubang 1-3
9. The system according to claim 8,
characterized in that, the water
distribution pipes and the water collection
pipes are made of DN100 mm-DN120
mm PVC; water is evenly distributed by
the water distribution pipes with a hole
every 10-20 cm, and the diameter of the
hole is 1-3 cm; the water collection pipes
are provided with a water collection hole
along the length of the constructed 10. Sistem menurut klaim 1, dicirikan
wetland (3) corresponding to the middle
section of the filler, and the water collec-
tion hole is provided every 5-10 cm, and
the diameter of the water collection hole
is 1-3 cm.
10. The system according to claim 1,
characterized in that, a polar polymer film
is filled between the third layer of filler
(15) and the fourth layer of filler (16), so
that anaerobic or anoxic environment is
formed in the area where the fourth layer
of filler (16) is located; phosphorus-
accumulating bacteria is added in the
third layer of filler (15) for
dephosphorization of water; phosphorus-
accumulating bacteria and anaerobic
denitrifying bacteria are added to the 11.Sistem menurut klaim 10, ditandai
fourth layer of filler (16) for
dephosphorization and denitrification of
water;
a plurality of airway tubes (17) with vent
holes on a wall are longitudinally inserted
in the constructed wetland (3).
11. The system according to claim 10,
characterized in that, the airway tubes 12.Sistem menurut klaim 10, dicirikan
(17) are inserted into the area from the
first layer of filler (13) to the third layer
of filler (15), so that gas is exchanged
between the inside of the filler layer and
the outside thereof.
12. The system according to claim 10,
characterized in that, the polar polymer
film is polyaniline film.
13. The system according to claim 1,
characterized in that, functional biochar langkah
in the first layer of filler (13) is prepared
from wetland plants enriched with the
cm; pipa pengumpul air dilengkapi
dengan lubang penampung air sepanjang
lahan basah yang dibangun (3) sesuai
dengan bagian tengah pengisi, dan lubang
penampung air disediakan setiap 5-10 cm,
dan diameter pipa penampung air
disediakan. lubang penampung air 1-3 cm.
bahwa, film polimer polar diisi antara
lapisan pengisi ketiga (15) dan lapisan
pengisi keempat (16), sehingga terbentuk
lingkungan anaerobik atau anoksik di area
di mana lapisan pengisi keempat (16)
berada; bakteri pengumpul fosfor
ditambahkan pada lapisan ketiga pengisi
(15) untuk defosforisasi air; bakteri
pengumpul fosfor dan bakteri denitrifikasi
anaerobik ditambahkan ke lapisan
keempat pengisi (16) untuk defosforisasi
dan denitrifikasi air;
sejumlah tabung saluran napas (17)
dengan lubang ventilasi di dinding
dimasukkan secara membujur ke dalam
lahan basah yang dibangun (3).
dengan tabung saluran napas (17)
dimasukkan ke dalam area dari lapisan
pengisi pertama (13) hingga lapisan
pengisi ketiga (15), sehingga terjadi
pertukaran gas antara bagian dalam
lapisan pengisi dan bagian luarnya.
bahwa film polimer polar adalah film
polianilin.
13.Sistem menurut klaim 1, dicirikan bahwa,
biochar fungsional pada lapisan pertama
pengisi (13) dibuat dari tanaman lahan
basah yang diperkaya dengan logam berat,
dan sistem tersebut mencakup langkah-
langkah berikut:
1, tanaman lahan basah
dibudidayakan dalam larutan kultur
dengan logam berat, dan larutan
 heavy metals, and the system includes the
following steps:
step 1, wetland plants are cultured in a
culture solution with the heavy metals,
and the culture solution contains copper
chloride, zinc chloride, and nickel
chloride with a molar ratio of 32:9:9,
and then the wetland plants enriched
with copper, zinc and nickel are
obtained;
step 2, the plants are crushed, and then
maintained at 40 900-1600° C. for 120
min in an inert environment, thereafter
the temperature is reduced from 1200°
C. to 20° C. within 200 min, thereby
carbonizing to obtain activated carbon;
step 3, the activated carbon is washed with
distilled water until the water is clear
after washing, thereafter 30-50 wt. %
zinc chloride is added to the washed
activated carbon until a liquid level is
higher than the activated carbon, then
the mixture is stirred, radiated with a
microwave of 300 W-700 W for 20—30
min and soaked at 25° C. overnight,
thereby obtaining the activated carbon
after activation;
step 4, the activated carbon after activation is
dried, and a 10 mmol/L—30 mmol/L
solution of sodium borohy- dride is
added dropwise to reduce the metal ions
in the activated carbon, and then the
activated carbon is washed with distilled
water and dried, thereby obtain- ing
functional biochar.
kultur tersebut mengandung tembaga
klorida, seng klorida, dan nikel
klorida dengan perbandingan molar
32:9:9, kemudian tanaman lahan
basah diperkaya dengan tembaga,
seng dan nikel diperoleh;
langkah 2, tanaman dihancurkan, dan
kemudian dipertahankan pada suhu
40°900-1600°C selama 120 menit
dalam lingkungan lembam, setelah itu
suhu diturunkan dari 1200°C menjadi
20°C dalam waktu 200 menit,
sehingga menghasilkan karbonisasi
untuk memperoleh karbon aktif;
langkah 3, karbon aktif dicuci dengan air
suling sampai air jernih setelah
dicuci, setelah itu 30-50 wt. % seng
klorida ditambahkan ke dalam karbon
aktif yang telah dicuci hingga kadar
cairan lebih tinggi dari karbon aktif,
kemudian campuran diaduk, diradiasi
dengan microwave 300 W-700 W
selama 20—30 menit dan direndam
pada suhu 25°C semalaman ,
sehingga memperoleh karbon aktif
setelah aktivasi;
langkah 4, karbon aktif setelah aktivasi
dikeringkan, dan larutan natrium
borohidrida 10 mmol/L—30 mmol/L
ditambahkan tetes demi tetes untuk
mereduksi ion logam dalam karbon
aktif, dan kemudian karbon aktif
dicuci dengan sulingan. air dan
dikeringkan, sehingga memperoleh
biochar fungsional.