Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Buku Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang disusun oleh :
Kelompok 27:
Kristyadi Retra Dinata (190217922/TS)
Telah diperiksa oleh Asisten Praktikum Pengukuran dan Pemetaan dan disetujui oleh Dosen
Pembimbing Praktikum Pengukuran dan Pemetaan Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
ii
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN
Semester Gasal 2020/2021
KELOMPOK : 27
ASISTEN : Michael Herdi Briliarta
NO NAMA NPM
2 17922 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kristyadi Retra D
3 Dwi Sus Rini 17931 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 17947 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Raymundus G H
5 Virginia Lorensa N 17948 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
iii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
v
2.2.1 Alat-alat ……………………………………………………22
3.3. Alat-ala………………………………………………………….…..27
4.4. Pelaksanaa.…………………………………………………………32
vi
4.8. Lampiran ………………………………………………………..…38
vii
7.6. Pembahasan ……………………………………………………….53
GAMBAR ALAT
DAFTAR PUSTAKA
viii
TAHAP I
BAB I
RENCANA CAMPURAN ADUKAN BETON
1.1. Maksud
Membuat rencana campuran adukan beton berdasar SNI 7656:2012
tentang Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan
Beton Massa dengan ketentuan :
1. Kuat tekan beton yang diisyaratkan adalah 25 MPa.
2. Jenis lingkungan khusus pembetonan :
• Untuk beton dalam ruangan bangunan sekeliling non-korosif.
• Beton di luar ruangan terlindung dari hujan dan terik matahari langsung.
3. Beton digunakan untuk plat, balok kolom, dan dinding dengan tebal
minimum 120 mm dan jarak bersih minimum antar batang tulangan atau
berkas tulangan adalah 70 mm. Cetakan beton yang digunakan adalah
berukuran : diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
1.3. Alat-alat
1. Alat untuk menentukan SSD pasir.
• Corong kerucut kecil
1
Praktikum Teknologi Bahan Bangunan 2
- atas : 1,5 ”
- bawah : 3,5 ”
- tinggi :3“
• Alat penumbuk berat : 1,6 kg
2. Alat untuk menetukan SSD krikil / kricak.
• Ember dengan air secukupnya.
• Kain lap untuk mengeringkan krikil / kricak.
3. Alat untuk menentukan slump
• Corong kerucut “Abrams”
- atas : 10 cm
- bawah : 20 cm
- tinggi : 30 cm
• Tongkat penusuk
- Diameter () : 1,6 cm
- Panjang : 60 cm
4. Cetakan silinder 1 :
• Diameter ( ) : 14,90 cm
• Tinggi : 30,07 cm
• Berat : 10,90 kg
5. Cetakan silinder 2 :
• Diameter () : 14,90 cm
• Tinggi : 30,06 cm
• Berat : 10,80 kg
6. Alat-alat lain :
• Kaliper • Gelas ukur 500cc
• Penggaris siku • Pipet
• Piring • Palu
• Bak adukan beton • Oli
• Cetok • Kuas
• Timbangan elektrik
2.1. Maksud
Menentukan kandungan zat organik di dalam pasir untuk adukan beton.
22
Praktikum Teknologi Bahan Bangunan 23
200 cc
NaOH 3%
130 cc
Pasir
3.1. Maksud
Menentukan kandungan lumpur dalam pasir.
3.2. Bahan
1. Pasir kering tungku yang berasal dari kali Progo dengan berat 100 gram.
2. Air jernih yang berasal dari sumur Laboratorium Bahan Konstruksi
Teknik Prodi TS FT-UAJY.
27
LAMPIRAN
TAHAP II
BAB IV
PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA BETON
4.1 Maksud
Menetapkan :
1. Batas sebanding
2. Batas luluh atas dan bawah
3. Batas regangan pada offset 0,1% dan 0,2%
4. Keliatan (regangan pada tiap panjang 1 cm, % regangan pada 8” atau 20
cm atau 5,64√F dengan F = luas (cm2), % kontraksi luas di tempat
patah)
5. Kuat tarik
6. Modulus elastik
7. Modulus kenyal
8. Wujud dan jenis patah
= 0,97 cm
31
4.3 Alat-Alat
1. Universal Testing Machine atau mesin UTM merk “Shimadzu”
2. Extensometer merk “IDF”
3. Kaliper
4. Devider (jangka)
5. Stopwatch
6. Mistar
7. Palu
8. Paku
4.4 Pelaksanaan
1. Mengukur panjang benda secara keseluruhan, menentukan panjang
benda di bagian yang kecil dengan ketelitian 0,01 mm.
2. Mengukur diameter baja dengan ketelitian 0,01 mm di bagian yang besar
dan di bagian yang kecil, dengan cara mengambil rata-rata dari masing-
masing 3 kali pengukuran pada tempat yang berbeda.
3. Menentukan titik 0 (nol), sampai dengan titik 20 dengan menggunakan
mistar.
4. Menentukan lubang pada baja dengan menggunakan gergaji pada titik-
titik yang telah ditentukan.
5. Mengukur jarak titik 0-1, 0-2, …, 0-20 yang telah berlubang dengan
kaliper.
6. Memasang benda uji pada extensometer.
7. Menentukan panjang ukur awal (p02) dari as ke as extensometer.
8. Benda uji beserta extensometer dipasang pada mesin UTM.
9. Menjalankan mesin, stopwatch dinyalakan dan mencatat besar
pertambahan panjang baja pada extensometer, untuk setiap pertambahan
beban 100 kgf.
10. Membaca beban dan pertambahan panjang serta saat terjadi luluh atas
dan luluh bawah.
11. Mematikan stopwatch dan mencatat waktunya pada saat peristiwa luluh
selesai.
12. Menghentikan sementara pembebanan setelah peristiwa luluh selesai,
lalu melepas extensometer.
13. Menetapkan kembali panjang ukur awal (p02) dengan menggunakan
devider dan kaliper.
14. Menetapkan pertambahan panjang dengan menggunakan devider yang
dimulai dengan 11,5 cm dan seterusnya dengan pertambahan 0,5 cm
sampai baja patah.
15. Devider dipasang pada baja pada saat pembebanan dimulai kembali.
Stopwatch dihidupkan kembali.
16. Mencatat beban pada saat panjang ukur yang dikehendaki telah tercapai.
17. Mencatat beban maksimum dan beban patah.
18. Mencatat waktu patah.
19. Memeriksa tempat patah dan menentukan jenis patah.
20. Mengukur kembali diameter pada tempat terjadinya kontraksi.
21. Mengukur kembali jarak titik 0-1, 0-2, …, 0-20 dengan kaliper.
22. Mengukur panjang ukur 5,64F.
23. Menghitung keliatan.
24. Sketsa benda uji setelah diuji :
Sketsa 4.2 Benda Uji Setelah Patah (patah pada titik ke 0-1)
LAMPIRAN
BAB V
PENGUJIAN KUAT DESAK BETON DENGAN MESIN DESAK
5.1 Maksud
1. Menetapkan batas sebanding.
2. Menetapkan batas regang 0,01 (pada 0,01 % offset).
3. Menetapkan kuat desak.
4. Menetapkan modulus elastik awal.
5. Menetapkan modulus kenyal.
6. Menetapkan modulus elastik sekan pada tegangan 25, 50, 75 dan 100
(kg/cm²).
7. Menetapkan berat tiap m³ beton.
5.3 Alat-Alat
1. Mesin desak, merk "Shimadzu"
2. “Kompressometer” merk : Exceed dengan faktor kali 0,001 mm.
3. Kaliper
39
4. Timbangan.
5. Stopwatch.
6. Mesin desak merk “ELE”
5.4 Pelaksanaan
a Catat untuk setiap benda uji/asal bahan susun, perbandingan
volume/berat, fas, slump , tanggal pembuatan dan tanggal uji, cara
penyimpanan, mesin yang dipakai.
b Mengukur dimensi benda uji (ketelitian sampai 0,05 mm), yaitu :
diameter,panjang rata-rata dan beratnya.
c Mengamati cara kerja kompressometer dan mencatat Po.
d Menjalankan mesin dengan kecepatan ± 0,05 inch per menit, pada tiap
penambahan beban 500 kgf mencatat perpendekannya (∆p) dari
pembacaan dial indicators. Setelah mencapai kira-kira ¾ dari beban
maximum (menanyakan kuat desak yang diperkirakan pada
petugas),kemudian melepaskan kompressometer,setelah itu membebani
terus menerus sampai pecah.
e Menskets benda uji sebelum dan sesudah diuji.
LAMPIRAN
BAB VI
PENGUJIAN DESAK BETON DENGAN HAMMERTESTER
6.1 Maksud
a. Menentukan nilai kuat desak beton.
b. Menentukan nilai faktor koreksi hammertester.
30.52 cm
6.3 Alat-alat
a. Hammertester merek ELE no.c 1819011 Mod, sudut tembak 0
b. Amplas
c. Mesin desak merk “ELE” sebagai penjepit
6.4 Pelaksanaan
a. Menggosok kedua muka benda uji silinder (yang bebas dari pasta semen)
dengan amplas sampai tekstur kelihatan.
b. Memasang benda uji silinder pada mesin desak
45
c. Menembak kedua muka benda uji tersebut dengan alat hammertester
untuk silinder muka I 10x, muka II 10x.
d. Mengamati/mencatat “R”-nya pada setiap tembakan-tembakan yang
tertera pada alat hammertester.
e. Menghitung jumlah rata-rata “R”-nya dari silinder.
f. Sket/gambar alat hammertester dan diagram tegangan pada alat
hammertester:
70 8,5
60 8,0
50 7,5
40 7,0
30 6,5
20 6
20 25 30 35 40 45 50 55
Gambar 9.3 grafik hammertester
LAMPIRAN
BAB VII
PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH BETON
DENGAN MESIN DESAK
7.1 Maksud
1. Menentukan nilai kuat tarik belah beton .
2. Membandingkan nilai kuat desak beton dengan kuat tarik belah beton.
t = 30,52 cm
2. Bahan susun
Semen portland, merk : Gresik
Pasir ,asal : Progo
Kricak , asal : Merapi
Air , asal : LSBB Prodi TS FT-UAJY
3. Faktor air semen : 0,4
4. Nilai slump : 8 cm
5. Dibuat tanggal : 13 Oktober 2020
Diuji tanggal (umur) : 17 Desember 2020 (66 hari)
7.3 Alat-Alat
1. Mesin desak ELE, sebagai penjepit
51
Praktikum Teknologi Bahan Bangunan 52
2. Kaliper
3. Timbangan
7.4 Pelaksanaan
1. Catat untuk setiap benda uji: asal, bahan susun, fas, slump, tanggal
pembuataan dan tanggal uji, cara penyimpanan dan mesin yang dipakai.
2. Mengukur dimensi benda uji ( sampai ketelitian 0,01 mm)
3. Memasang benda uji silinder pada mesin desak. Mesin dijalankan,
pembebanan dijalankan sampai silinder uji mengalami pecah, beban
maksimum dicatat.
7.6 Pembahasan
Nilai kuat tarik beton hanya berkisar 9%-15% saja dari kuat
tekannya. Pada penggunaan sebagai komponen struktural bangunan,
umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang
dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya terutama pada
bagian yang menahan gaya tarik (Dipohusodo, 1994).
Kuat tarik belah benda uji silinder beton adalah nilai kuat tarik tidak
langsung dari benda uji beton berbentuk silinder yang diperoleh dari hasil
pembebanan benda uji tersebut yang diletakkan mendatar sejajar dengan
permukaan meja penekan mesin uji tekan (Metode Pengujian Kuat Tarik
Belah Beton, SK SNI M60-1990-03).
Benda uji hasil pencetakan harus memenuhi ketentuan yang meliputi
:
1. Ukuran dan perawatan benda uji silinder beton dari hasil pencetakan
harus memenuhi ketentuan yang berlaku dalam standar buku Metode
Pembuatan Benda Uji Beton dilaboratorium (SK SNI M 62-1990-03-F)
2. Ketelitian ukuran diameter benda uji tidak boleh lebih dari 0,1 mm
3. Ketelitian ukuran panjang benda uji tidak boleh lebih dari 1 mm
4. Setelah benda uji dikeluarkan dari tempat perawatan harus segera
dibungkus dengan kain penyerap yang basah agar benda uji dapat diuji
dalam keadaan lembab.
Khusus untuk benda uji beton ringan yang harus diuji pada umur 28
hari dalam kondisi kering udara, sebelumnya harus dirawat selama 7 hari
dalam kondisi lembab dan kemudian dilanjutkan dengan perawatan selama 2
hari dalam suhu udara 23C 2C dengan kelembaban nisbi 50% 5%.
7.7 Kesimpulan
Pengujian silinder beton B dengan mesin desak ELE menghasilkan
2,080 MPa dengan pembebanan maksimum sebesar 150 KN = 15295,74 kg
7.8 Lampiran
1. Laporan Sementara
2. Hitungan
\
CETAKAN SILINDER
Sebagai cetakan untuk pembuatan
beton silinder
CETOK
Untuk mengaduk campuran beton
GELAS UKUR
Untuk mengukur kebutuhan air
dalam campuran beton
Untuk mengukur bleeding yang
terjadi pada beton
EMBER
Untuk wadah menimbang material
Untuk merendam krikil
PIPET
Untuk mengambil air akibat bleeding
KALIPER
Untuk mengukur dimensi cetakan
beton
Untuk mengukur dimensi benda uji
Untuk mengukur jarak antar titik
pada baja
KERUCUT ABRAMS
Untuk mengukur nilai slump
KUAS
Untuk mengoleskan oli pada cetakan
beton
OVEN
Untuk tempat mengeringkan benda uji
TIMBANGAN
Untuk menimbang alat dan benda uji
PIRING
Untuk meletakan benda uji yang
dimasukan oven
PLASTIK
Untuk menutup gelas ukur saat
pengujian kandungan zat organik
dalam pasir
MISTAR
Untuk mengukur benda uji
Untuk mengukur nilai slump
PAKU
Untuk memberi tanda garis aksial,
radial, dan tangensial
GERGAJI
Untuk memotong benda uji
Untuk memberi tanda pada baja
MESIN AMPLAS
Untuk mengetahui jumlah gelang
tahun pada kayu
Untuk menghilangkan semen pada
permukaan beton
Untuk menghilangkan semen pada
rusuk beton
STRAINOMETER MERK
MITUTOYO
Untuk membaca perpendekan pada
kayu
TANGGEM
Untuk menjepit benda uji yang akan
dipotong
DEVIDER
Untuk mengukur pertambahan panjang
tiap 0,5 cm
KOMPRESOMETER MERK
EXCEED
Untuk mengukur perpendekan pada
beton
HAMMERTESTER
Untuk mengetahui kuat desak beton
tanpa menghancurkan beton