DisusunOleh:
KetuaKelompok :
Wahyu Aprianto (2031062)
Anggota :
2. Sindia (2031072)
3. Andre RayhanSaputra(2031108)
4. OfiHeftianda (2031109)
6. FeryApriadi (2031111)
DosenPengampu :
Ir.H.LindawatiMz,ST.MT
AsistenDosen :
Nevi Rani Darise, S.T
1
KATA PENGANTAR
Pujisyukur sennatiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami sebagai penuilis dan penyusun dapat menyelesaikan
laporan praktikum ini guna memenuhi tugas matakuliah Praktek Mekanika Tanah I, dengan
judul : Laporan Praktikum Mekanika Tanah II
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami milki sebagai
penulis dan penyusun. Oleh karena itu, kami mengucapkan minta maaf jika ada salah kata
dalam penulisan.Kami berharap semoga Laporan Praktikum ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan pada dunia pendidikan
Penulis
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 7
1. Penetratition Test (Sondir )…………...………………………………… 7
1. Maksud……………………………………………………………….. 7
2. Alatpenguji…………………………………………………………... 7
3. ProsedurKerja………………………………………………………... 7
4. Pencatatan…………………………………………………………….. 8
5. Pelaporan……………………………………………………………... 8
6. GambarAlat………………………………………………………….. 8
Tabel…………………………………………………………. 9
Grafik………………………………………………………... 11
2. Kadar Air………………………………………………………………… 12
1. Maksud……………………………………………………………….. 12
2. AlatPenguji…………………………………………………………... 12
3. Prosedurkerja………………………………………………………… 12
4. Pencatatan…………………………………………………………….. 13
5. Pelaporan……………………………………………………………... 13
6. Gambaralat…………………………………………………………… 13
Tabel Kadar Air……………………………………………. . 14
Grafik Kadar Air…………………………………………….. . 15
3. AnalisaSaringan…………………………………………………..…….. . 16
1. Maksud……………………………………………………………….. 16
2. AlatPenguji…………………………………………………………… 16
3. ProsedurKerja………………………………………………………… 16
4. Pencatatan…………………………………………………………...... 16
5. Pelaporan……………………………………………………………… 16
6. GambarAlat…………………………………………………………... 17
TabelAnalisisSaringan ..…………………………………..... 18
GrafikAnalisisSaringan …………..……………………….. 19
4. PengujianNilai Batas - Batas Atterberg………………………..…….. 20
1. Maksud………………………………………………………………. 20
2. AlatPenguji………………………………………………………….. 20
3
3. ProsedurKerja……………………………………………………….. 21
4. Pencatatan…………………………………………………………… 22
5. Pelaporan…………………………………………………………… 22
6. GambarAlat…………………………………………………………. 23
TabelPengujianNilai Batas – Batas Atterberg……….…… 25
GrafikPengujianAtterberg……………………………….... 25
5. CBR Laboratorium………………………………………………….….. 26
1. Maksud………………………………………………………………. 26
2. AlatPenguji………………………………………………………….. 26
3. ProsedurKerja……………………………………………………….. 26
4. Pencatatan………………………………………………….………… 29
5. Pelaporan………………………………………………….…………. 29
6. GambarAlat…………………………………………………………. 39
TabelPemeriksaan CBR Laboratorium……….……….…… 31
GrafikPemeriksaan CBR Laboratorium…………………… 31
LAMPIRAN……...…………………………………………………….……….... 32
DOKUMENTASI………………………………………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 35
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Di dalam perencanaan konstruksi bangunan sipil (jembatan,jalan raya, dam,bangunan
gedung dan sebagainya).diperlukan data tanah dasar atau lapisan tanah sebagai tempat
kedudukan pondasi baik secara visual maupun secara analisa atau pengujian. Yang dimaksud
secara visual ialah pengamatan secara melalui pengujian atau tes, yang hasilnya berupa
informasi mengenai warna tanah, kekenyatan, jenis tanah secara kasar dan muka air tanah.
Informasi ini tidak dapat digunakan sebagai data perhitungan, namun hanya sebagai data
pedoman pengujian selanjutnya.
Adapun yang dimaksud dengan cara analisa atau pengujian ialah pengukuran nilai
propertis maupun stuktual dari tanah melalui pengujian (tes). Pengujian dapat dilakukan di
lapangan (langsung dilokasi) maupun di laboratorium ( pengujian terhadap contoh tanah).
Rangkaian pekerjaan ini menyediakan tanah (baik di lapangan maupu di laboraturium), untuk
penyelidikan tanah di lapangan di kenal metode-metode sebagai berikut :
1. Drilling (pengeboran)
2. Trial Pits (sumur percobaan)
3. Sampling (pengambilan contoh tanah)
4. Penetration Test (pencobaan penestrasi)
5. Vane Test
Dalam memenuhi kurikulum Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas
Baturaja pada mata Kuliah. Mekanika Tanah ialah Praktikum penyelidikan tanah di lapangan
dan di luar laboratorium.
5
2. Penyelidikan tanah di Laboratorium
a. Disturbed Sample
Natural Water content(Wn)
Moistures Specific Gravity(Ym)
Dries Specific Gravity(Ya)
Consolidation Test
Adapun hasil Penyelidikan pada laporan ini tidak digunakan sebagai data perhitungan.
Walaupun akan digunakan harus lebih detal lagi mengingat pada penyelidikan di tekankan
pada pengenalan alat. Cara menggunakan alat dan proses perhitungan serta pelaporan.
6
BAB II
Sondir (Duth Core Penetrometer) adalah suatu alat penetrometer yang banyak di gunakan
di indonesia. Alat Sondir di gunakan untuk menyelidiki tingkatan kekerasan/ kepadatan
suatu lapisan tanah serta hambatan geser/pelekat (skin friction).
I. 2. Alat Penguji
I. 3. Cara kerja
Untuk membedakan PK dan JK, di lihat pada waktu menekan stang dalam (Secara
konstang)
7
Gerakan konstan adalah nilai PK
Gerakan meloncat adalah nilai JK
Setelah itu, tekan lagi stang luar untuk 20cm, selanjutnya tekan stang dalam serta
baca manometer,
Bila stang sudah habis agar di sambung lagi dan lanjutkan pengujian hingga
mencapai lapisan keras.
Penelitian dilakukan pada setiap kedalam 20 cm hingga mencapai tanah keras atau
PK=175 kg/km2. Untuk sondir ring atau 400kg/cm2 untuk sondir berat atau pada kedalaman
25 meter untuk sondir berat dapat juga penyondoran di hentikan jika jumpah hambatan
pelekat (JHL)2500 kg/cm2.
I. 4. Pencatatn
I. 5. Pelaporan
Sketsa lokasi titik sondir titik berikut elevasinya dan muka air tanah,
Nilai PK dan JK,
Perhitungan
a. Hambatan lekat (HL)= JP-PK kg/cm2
b. Hambatan lekat (HL)=HL x 20/10 kg/cm2
c. Jumlah hambatan lekat (JHL)kg/cm2 yang merupakan kumulatif dan HL
Buat grafik hubungan antara :
Kedalaman dengan nilai PK
Kedalaman dengan nilai JHL.
I. 6 Gambar Alat
8
Penyelidikan Lapangan Dengan Sondir
Hambata HL x Hambatan
Kedala Perlawananpenet Jumlahperl nlekat (20 / JumlahHamba setempat
man rasikonus (PK) awanan (JP) (HL) HL 10) tanLekat HS=HL
(m) [kg/cm2] [kg/cm2] = JP – PK [kg/c [kg/cm] /10
[kg/cm] m2] [kg/cm2]
0,00 0 0 0 0 0 0
0,20 25 30 5 10 10 1
0,40 33 37 4 8 18 1.8
0,60 27 31 4 8 26 2.6
0,80 25 28 3 6 32 3.2
1,00 32 36 4 8 40 4
1,20 45 49 4 8 48 4.8
1,40 28 33 5 10 58 5.8
1,60 23 26 3 6 64 6.4
1,80 30 35 5 10 74 7.4
2,00 32 37 5 10 84 8.4
2,20 27 31 4 8 92 9.2
3,20 29 33 4 8 140 14
3,40 36 41 5 10 150 15
3,60 42 47 5 10 160 16
3,80 40 45 5 10 170 17
9
4,00 33 38 5 10 180 18
8,40 66 73 7 14 400 40
8,60 70 75 5 10 410 41
10
9,40 70 76 6 12 454 45.4
Grafik
4
hambatan lekat
3 Series 1
Series 2
2 Series 3
1
0
0 01 .2 .8 .4 3 6 2 8 4 6 6 2 8 4 9 6
1 1 2 3. 4. 4. 5. 6. 7. 7. 8. 9.
0 00
0 0
0 00
0 00
60
0.
11
2. KADAR AIR
2.2 Maksud
Oven pemanas
Cawan
Timbangan
Desikator
12
2.5 Pencatatan
2.6 Pelaporan
Oven neraca
cawan
13
Tabel Perhitungan Kadar Air
Rata-rata = 71,32
2. Berat air = (berat cawan + sample basah) – (berat cawan = sample kering)
3.
14
Grafik Kadar Air
350
300
250
200
Column1
sample tanah 3
150 sample tanah 2
100
50
0
11.7 91.4 104.1 93.3 10.9 8.5
15
3. Analisa Saringan (Sieve Analysis)
3.1 Maksud
Maksud percobaan adalah untuk menganalisa susunan butiran dari partikel tanah yang
akan di uji yaitu dengan membandingkan antara berat butir tanah dengan cara pengayakan
Palang penggantung
Penggantung saringan
Saringan
Kondensot
Motor penggerak
Saklar
Sabuk pemutar
Ambil tanah yang sudah di keringkan 24 jam lalu tumbuk halus tanah tersebut
Timbangan tanah sebanyak 200 gram lalu masukkan dalam saringan nomor 3/8
Guncang saringan dengan menggunakan sieve shear selama 15 menitdengan
menggunakan tangan.
Masukkan tanah yang ada di dalam, timbang kedalam wadah/cawan/mangkok
menurut nomor saringan masing – masing.Kemudian timbang tanah yang tertahan
pada masing-masing ssaringan.
3.4 Pencatatan
3.5 Pelaporan
Hitung berat kumulatif butir yang tertahan pada setiap saringan,yaitu penjumlahan
berat butiran yang tertahan di saringa tersebut ditambah dengan berat butiran yang
tertahan di atasnya.
Hitung persentase kumulatif butiran yang tertahan dengan rumus berat butir
kumulatif yang tertahan di bagi berat tanah kering
16
Hitung persentase kumulatif butir yang lolos, yaitu = 100% - % butir yang tertahan
Buat persentase susunan butir yang lolos pada setiap saringan (gradasi)
Buat grafik gradasi, yaitu hubungan antara % yang lolos setiap saringan.
17
Uji Analisa Saringan
Ukuransaringan
18
grafik
1200
1000
400
200
0
2.00 1.18 0.850 0,6 0,425 0,25 0,18 0,15 0,075
19
4. Pengujian Nilai Batas – Batas Atterberg
Pengujian ini terdiri dari 2 macam percobaan yaitu:
1).pengujian batas cair ( Liquid Limit)
2) Percobaan batas plastis (Plastic Limit)
4.1 Maksud
Pengujian nilai batas atterberg adalah menentukan besarnya kadar air pada suatu
kondisi tanah yaitu kadar air pada batas plastis dan cair dan kadar air pada batas
bawah daerah plastis, dimana :
Batas cair yaitu kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan plastis ,
ditentukan dengan memakai alat atterberg pada pukulan 25 kali.
Batas plastis yaitu kadar air pada batas bawah daerah plastis, ditentukan dengan
cara menggiling tanah pada plat kaca sehingga nol dari batang tanah yang digiling
mencapai 1/8 inchi dan permukaanmya retak – retak.
20
Botol air suling
Oven
Gelas ukur
Spatula
Cawan kedap air
Mangkuk porselen
Batang pengaduk
21
o kadar air gilingan dilakukan secara ganda dimana, kadar air rata – rata dari
pemeriksaan diatas adalah permukaan batas plastis.
4.4 Pencatatan
a. pencatatan batas cair, meliputi banyaknya pukulan dari setiap test dan kadar air
tanah dari setiap test
b. pencatatan batas plastis, meliputi penggilingan kecepatan harus tepat, apabila
tanahnya mengalami keretakan harus diulang lagi hingga mencapai diameter 3
mm
4.5 Pelaporan
a. Pelaporan batas cair, yaitu banyaknya pukulan dari kadar air pada suatu kurva
atterberg dan h ubungan satu sama lain hingga menjadi sebuah garis lurus, tarik
pada pukulan 25 hingga memotong garis lurus dan tarik ke sisa kadar air, hitung
kadar air yang diperlukan pada 25 pukulan dengan menggunakan skala
perbandingan (misal α%), jadi LL = α
b. Pelaporan batas plastis,
o Nilai PL = kadar dari sample (misal b%), PL = b
o Dari hasil pengujian di atas dapat dicari secara perhitungan aljabar, yaitu
nilai indeks (PI) dan inilah indeks kecairan (LI), dengan rumus :
PI = LL – PL,
LI = (W – PL) / (LL – PL) = (W – PL)/ PI
Dimana W adalah kadar air asli
Catatan : didalam persyaratan kualitas mineral sebagai bahan konstruksi, banyak
menggunakan persyaratan PI.
22
4.6 Gambar alat
Alat atteberg batas cair
Kasa Grande
Lufing Tool
Cawan Porselen
Spatula
23
Alat Atterberg Batas Plastis
Cawan Timbangan
Pengaduk Cawan
24
TabelAtterberg Limit
Liquid
Plastis Limit
Limit
No
. BanyakPukulan 25 30 60 80
NomorCawan 1 1 2 3
BeratCawan +
1 80 68 86 57
ContohBasah
BeratCawan +
2 60 54 66 46
ContohKering
3 Berat Air 20 14 20 11
4 BeratCawan 15 15 15 15
25
9000
8000
7000
6000
5000
Series 3
Series 2
4000
Series 1
3000
2000
1000
0
25 1 80 60 20 15 53 37.73
5. CBR Laboratorium
5.1 Maksud
Pengujian ini dimasukkan untuk menentukan nilai CBR ( California Bearing Ration)
tanah dan campuran tanah agregat yang di dapat di laboratorium pada kadar air tertentu
yang digunakan untuk perencanaan pembangunan jalan baru dan lapangan terbang
5.2 Peralatan
Mesin penetrasi
CBR mold ( cetakan )
Piring pemisah
Palu penumbuk
Alat pengukur pengembangan ( swelling )
Piston penetrasi
Keping beban lubang baut
Talam
Keping beban lubang alur
Pisau
Pengukur beban dan penetrasi
Bak perendam
Alat pengukur contoh ( Extuder mould )
Timbangan 20 kg
26
5.3 Prosedur Kerja
1) Ambil contoh tanah kering udara serta seperti digunakan pada percobaan
pemadatan, sebanyak 3 contoh dengan berat masing-masing (4-5) kg.
2) Campurkan bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum. Untuk mencapai
kadar air optimum tersebut dipermukaan penambahan air dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Penambahan air : 4000 x rumus
Dimana: A = Kadar air asli (%)
B = Kadar air optimum (%)
27
Angkat cetakan dari dalam air, buang genangan air didalamnya dengan cara
memiringkan cetakan selama 15 menit. Angkat alat pengukur pengembang dan
keping kemudian mould lainya ditimbang kembali.
28
Permukaan air selama perendama harus tetap (kira-kira 2,5 cm)diatas permukaan
contoh.
Bila contoh sudah tidak mengalami pengembangan sebelum 4x24 jam, proses
perendaman dihentikan. Catat pembacaan pada akhir perendaman.
Angkat cetakan dari dalam air, buang genangan air didalamnya dengan cara
memiringkan cetakan selama 15 menit. Angkat alat pengukur pengembang dan
keping kemudian mould lainya ditimbang kembali.
9) Pasang kembali keping beban sebesar 10 lbs, diatas permukaan benda Letakoan
mould diatas piringan penekan pada alet penestrasi CBR.
10) Atur piston penetrasl supaya nenyentuh pemukaan benda uji, kemudian penetrasi
sampei arioji beban penunjukan beben pemukaan permukaan sebesar 4,5 Kg atou 10
Ibs. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang
sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban
dan arloji pengukur penestrasi di nol kan.
11) Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati
kecepatan 1,27 mmimenit atau 0,05 menit.
12) Catat beban maksimum dan penetrasi apabila pembebarnan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 0,5.
13) Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air sekurang-Kufangnya 100
gram untuk tanah bulir hallus, untuk tanah berbutir kasar Sekurang-Kurangnya 500
gram.
5.5 Pencatatan
5.6 Pencatatan
Terampir
29
• Mesin Penetrasi
• Piring pemisah
• Palu penumbuk
• Piston penetrasi
• Talam
• Pisau
• Bak perendam
• Timbangan 20kg
30
30 Tumbukan
Waktu Penurunan psi
PembacaanArloji Load
10,00 0,2500 25 62
65 Tumbukan
Waktu Penurunan
PembacaanArloji Load
psi
(menit) (inchi) (div) (lb)
31
8,00 0,2250 13 105 34.518
140
120
100
80
PENURUNAN
LOAD
60 PSI
40
20
0
0.25 0.5 1 1.5 2 3 4 6 8 10
6. LAMPIRAN
Dokumentasi
32
Dokumentasi atterbag limit
33
Dokumentasi 2 Analisa Saringan
34
DAFTAR PUSTAKA
35
https://dokumen.tips/documents/bab-1-laporan-mekanika-tanah.html
http://www.rundawateknik.co.id/2020/07/metode-pemboran-metode-hand-bor-tujuan-hand-
boring-landasan-teori-hand-boring-deskripsi-visual-hand-boring-prosedur-hand-boring-jual-
hand-bor-supplier-hand-bor-0813-2006-6151-biand-lab-teknik-biand-lab-teknik-sipil-
supplier-alat-laboratorium-teknik-s.html
https://sci-geoteknik.blogspot.com/2013/08/cara-menentukan-kadar-air-tanah.html?m=1
https://www.pengelasan.net/neraca-ohaus/
https://d3sipilunj2013.wordpress.com/2016/05/17/pengujian-analisis-saringan-agregat-
halus/b
https://jualbuisbeton.com/analisa-saringan-agregat/m
https://helm-proyeku.blogspot.com/2018/01/contoh-laporanprosedur-praktikum_71.html
http://digilib.polban.ac.id/download.php?id=37625
https://id.scribd.com/doc/117664015/KUAT-TEKAN-BEBAS
36