Disusun oleh :
Kelompok : 3
Kelas : 1 MRK 4
Daftar Isi……………………………………………………………………….... i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………. i
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………......... 2
1.3 Tujuan Praktikum………………………………………………......... 2
1.4 Manfaat Praktikum………………………………………………...... 2
KELOMPOK 3
2.4.5 Penentuan Dan Pengukuran Titik Detail Untuk Pembuatan
Garis Kontur……………………………..………….…………………….26
Bab 3 Metedologi
3.1 Waterpass………………………………………………........................ 28
3.1.1 Waktu dan Tempat………………………………………………... 28
3.1.2 Langkah Kerja………………………………………………......... 28
3.2 Total Station………………………………………………................... 30
3.2.1 Waktu dan Tempat………………………………………………... 30
3.2.2 Langkah Kerja………………………………………………......... 30
Bab 4 Analisis
5.1 Kesimpulan………………………………………………..................... 39
5.2 Saran………………………………………………............................... 39
Daftar Pustaka………………………………………………........................... 40
Lampiran……………………………………………….................................... 41
KELOMPOK 3
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat sebagai bukti telah menyelesaikan praktikum Ilmu Ukur Tanah 2
tentang pengukuran detail untuk Pemetaan Topografi, berlokasi di kampus
Politeknik Negeri Malang.
Kelompok :3
Kelas : 1 MRK 4
Mengetahui,
KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah tertuju kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
nikmat, dan karunia yang telah diberikan selama ini sehingga kita bisa
menyelesaikan laporan “Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2“ dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tetap senantiasa
Istiqomah dijalan-Nya.
Penyelesaian laporan ini atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya serta
penghargaan yang setulusnya kepada:
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa mendatang. Kami juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis
KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu Geodesi, yang merupakan
suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikannya dalam
bentuk tertentu. Ilmu Geodesi ini berguna bagi pekerjaan perencanaan yang
membutuhkan data-data koordinat dan ketinggian titik lapangan Berdasarkan
ketelitian pengukurannya, ilmu Geodesi terbagi atas dua macam, yaitu :
1. Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan
kelengkungan bumi atau kondisi sebenarnya. Geodetic Surveying ini digunakan
dalam pengukuran daerah yang luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu
bidang lengkung (bola/ellipsoid).
2. Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi
dan mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane Surveying ini digunakan
untuk pengukuran daerah yang tidak luas dengan menggunakan bidang hitung
yaitu bidang datar.
Dalam praktikum ini kita memakai Ilmu Ukur Tanah (Plane Surveying) . Ilmu
Ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi semua
metoda untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi
dan lingkungan fisik bumi yang menganggap bumi sebagai bidang datar, sehingga
dapat ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah
didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini mahasiswa akan berlatih melakukan
pekerjaan-pekerjaan survey, dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang didapat
dibangku kuliah dapat diterapkan di lapangan, dengan demikian diharapkan
mahasiswa dapat memahami dengan baik aspek diatas.
Dengan praktikum ini diharapkan dapat melatih mahasiswa melakukan
pemetaan situasi teritris. Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta situasi pada
umumnya diperlukan untuk berbagai keperluan perencanaan teknis atau
keperluan-keperluan lainnya yang menggunakan peta sebagai acuan.
Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dari
teori-teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan oleh praktikan di bangku
kuliah seperti poligon, alat dan penggunaannya, sampai pada pembuatan peta.
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah sbb:
Praktikan dapat memahami cara menentukan jarak optis patok utama dan
detail,
Memahami cara menentukan beda tinggi,
Memahami cara menentukan koreksi kesalahan,
Memahami cara menentukan tinggi patok, dan
Memahami cara mentukan kemiringan patok
a. Beda Tinggi
Beda tinggi antara dua titik adalah jarak terpendek antara dua
bidang nivo yang melintasi kedua titik tersebut. Secara teoritis, bidang
nivo adalah suatu bidang dimana pada tiap titiknya dilalui garis yang
tegak lurus terhadap arah gaya berat, karena arah gaya berat menuju
pusat bumi, maka bidang nivo tersebut merupakan bidang yang
melengkung, tertutup, melingkupi bumi dan antara bidang nivo yang satu
dengan yang lain saling tidak berpotongan sehingga tidak sejajar.
𝐻𝐵 = 𝐻𝐴 + ∆ℎ
1. Waterpass
2. Meteran gulung
Roll meter terbut dari fiberglass dengan panjang 30-50
meter dan dilengkapi tangkai untuk mengukur jarak antara poligon
satu dengan poligon yang lain
4. Palu
Palu digunakan untuk menancapkan paku keedalam tanah.
5. Tripoid
Tripod berfungsi sebagai penyangga waterpass
6. 2 Rambu Ukur
Rambu ukur mempuyai bentuk penampang segi empat
panjang yang berukuran ± 3-4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300
cm, bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm. Ujung atas
Keterangan :
∆ℎ = Beda tinggi (𝑚)
𝛿ℎ =Koreksi elevasi(𝑚)
𝑓ℎ = Formula (𝑚)
𝐻 = Elevasi (𝑚)
𝑑 = Jarak (𝑚)
a. Total Station
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi
dalam satu unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan
processor sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda
tinggi secara langsung tanpa perlu kalkulator lagi.
c. Jalon
Jalon merupakan tongkat dengan ujung runcing, berguna
sebagai penanda titik yang akan di tembak sudutnya, jalon
merupakan pasangan alat theodolit Jalon berfungsi untuk
membantu dalam Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan
Asesmen Jalon berfungsi untuk membantu dalam pengukuran di
lapangan sebagai pelurusan dalam mengukur.
e. Palu
Palu digunakan untuk menancapkan paku keedalam tanah.
f. Tripoid
Tripod berfungsi sebagai penyangga total station
Pada pengukuran titik detil kali ini, perhitungan jarak dan beda
tinggi dilakukan dengan cara tachimetri. Dengan cara tachimetri maka
beda tinggi titik-titik yang di ukur dan jarak datar dilakukan dengan cara
tidak langsung karena yang diukur adalah sudut miring atau sudut zenith
dan jarak optis.
Keterangan gambar:
DAB : jarak horisontal dari titik A ke titik B
h : sudut helling
ba : benang atas
bb : benang bawah
bt : benang tengah
tA : tinggi alat
Cara ini hanya dapat dilakukan dengan alat teodolit tipe repetisi
atau teodolit yang mempunyai sumbu vertikal ganda. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
METODOLOGI
3.1 WATERPASS
ANALISIS
Rambu Muka
BA = ,1.906
BT = 1.718
BB = 1.530
Dapat mengetahui jarak (d)
Jarak (d) = 100 x (BA-BB)
= 100 x (1.906- 1.530)
= 37.600
Rambu Muka
BA = 2,145
BT = 1.960
BB =1.776
Dapat mengetahui jarak (d)
Jarak (d) = 100 x (BA-BB)
= 100 x (2.145- 1.776)
= 36.900 m
∆h
BT Rambu Belakang- BT Rambu Muka
Stand 1
= 0.618-1.718
= -1.100 m
Rata-rata ∆h
( −1.100 + (− 1.091))
=
2
= −1.096
𝑓ℎ
= ∑ Rata-rata ∆h
= - 0.051 m
Dari pengukuran didapat tinggi alat,tinggi target pembacaan horizontal biasa dan
luar biasa,serta Jarak.
Derajat Bacaan horizontal biasa A.J
= 296+(9/60)+(52/3600)
= 296.164
Derajat bacaan horizontal luar biasa A.J
=116+(11/60)+(49/3600)
=116.197
Derajat Bacaan horizontal biasa A.B
= 128+(10/60)+(41/3600)
= 128.178
Derajat bacaan horizontal luar biasa A.B
=308+(10/60)+(51/3600)
=308.181
Sudut Horizontal
B = ((derajat A.B) -(derajat A.J) )+ 360 (jika sudut yang dihasilkan
negatif)
b) Mencari Azimuth:
63.122 + 224.6 = 287.582
c) Mencari ∆𝑥
Diket :
a. bacaan vertikal
90 0 26
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini kami dapat mengambil kesimpulan, bahwa
ilmu ukur tanah ini sangat berhubungan erat dengan permukaan bumi
(topografi) maksudnya ilmu ini mempelajari penggambaran bentuk
permukaan bumi dalam suatu peta dengan segala yang ada dipermukaan
bumi tersebut.
Pengukuran data menggunakan waterpass menghasilkan data untuk
menghitung beda tinggi, azimuth, beta, elevasi dan koordinat. Pengukuran
data menggunakan total station menghasilkan data untuk menghitung beda
tinggi, elevasi, dan koordinat serta menghasilkan gambar kontur.
5.2 SARAN
Dalam perhitungan dan pengukuran data-data diperlukan prinsip-
prinsip pengukuran untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi.
Susunan dalam laporan harus mengikuti metodologi yang baik dan
pengumpulan data dari berbagai sumber.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi,
maka tugas pengukuran harus berdasarkan pada prinsip-prinsip
pengukuran, yaitu :
a. Perlu adanya pengecekan terpisah
b. Tidak adanya kesalahan-kesalahan pada pengukuran
Pada saat melakukan kegiatan praktikum usahakan agar selalu
berkonsentrasi agar data hasil pengukuran tepat dan dapat diolah dengan
baik saat pengukuran.
1) Sasongko, Rinto, 2017, Ilmu Ukur Tanah 1, Modul Ajar, Politeknik Negeri
Malang
2) Sasongko, Rinto, 2018, Ilmu Ukur Tanah 2, Modul Ajar, Politeknik Negeri
Malang
3) Wongsicitro, Sutomo, 1974, Ilmu Ukur Tanah, Penerbit Swadaya, Jakarta.
4) Mulyono, Tedjo, M. Mukhlisin. Setio Utomo. 1996, Petunjuk Praktikum
Ukur Tanah I. Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik Bandung.
5) https://nolisindosurta2013.wordpress.com/2016/12/27/pengertian-total-
station-sejarah-dan-cara-pengoprasian-tutorial-total-station/
6) https://www.surveyorjatim.com/2016/08/definisi-dan-sejarah-survey-
pemetaan_13.html
7) https://id.wikipedia.org/wiki/Total_station
8) https://id.wikipedia.org/wiki/Waterpass
DOKUMENTASI PELAKSANAAN