Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN IBADAT SABDA DI KELUARGA KATOLIK

PEMBUKA
Tanda Salib Dan Salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus


U Amin

P Semoga Tuhan bersamamu


U Dan bersama rohmu

Tobat
P Mari kita awali ibadat ini dengan mengakui segala dosa dan kesalahan kita: Saya
mengaku
UP kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah
berdosa dengan pikiran dan
perkataan dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab
itu saya mohon kepada Santa perawan Maria, kepada para malaikat dan orang Kudus,
dan kepada saudara
sekalian supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

P Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
mengantar kita ke hidup yang
kekal.
U Amin

Doa Pembuka
P Marilah berdoa: (Hening sejenak)
Allah Bapa Maha setia, Engkau mengasihi kami. Semoga kami pun mengasihi Engkau
dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan kami.
Dengan perantaraan
Yesus Kristus putra-Mu Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan
berkuasa Allah sepanjang segala masa.
U Amin
MENDENGARKAN SABDA ALLAH
Mari kita mendengarkan sabda Allah

Bacaan

Yohanes 6:52-59
"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar
minuman."

6:52 Orang-orang Yahudi g bertengkar antara sesama mereka h dan berkata:


"Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk
dimakan." 6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging i Anak Manusia j dan minum
darah-Nya, k kamu tidak mempunyai hidup di dalam
dirimu. 6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku 1 , ia
mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. l 6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku
adalah benar-benar minuman. 6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan
minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. m 6:57 Sama
seperti Bapa yang hidup mengutus Aku n dan Aku hidup oleh Bapa, demikian
juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 6:58 Inilah roti
yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya. o " 6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika
Ia mengajar di rumah ibadat.
Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan siswa/siswi yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan
Harian Jumat 19 April 2024.

Dalam Bacaan Injil Yohanes 6:52-59 hari ini mengisahkan tentang "Daging-Ku adalah benar-benar
makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."
“Roti Hidup” merupakan salah satu pengajaran Yesus yang terpenting dan tersulit, namun Yesus
tetap mengajarkan-Nya meskipun pada saat ia mengajarkan hal ini banyak pengikut-Nya
meninggalkan Dia. (lih. Yoh. 6: 66).

Ajaran Yesus ini menimbulkan pertentangan dikalangan orang Yahudi. Bahkan sebagian para murid
dan para pengikutNya pun tidak mengerti.
Karena itu Yesus menggunakan bahasa simbolis bahwa Ia adalah Roti Hidup yang turun dari surga.
Roti Hidup itu adalah Tubuh dan Darah Yesus sendiri yang dikorbankan di atas salib untuk menebus
dosa umat manusia.

Manusia telah mati karena dosa, namun oleh korban Yesus di Salib dan kebangkitan-Nya manusia
memperoleh hidup dan keselamatan.
Yesus sendiri memberi teladan bagaimana berbagi hidup dengan yang lain yakni dengan
menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri.

Yesus memberikan DiriNya sebagai makanan karena Ia tidak mau manusia menjadi lemah, bahkan
jatuh kedalam dosa karena melanggar perintah-perintah Allah.
Yesus Kristus tidak akan membiarkan manusia berjuang sendiri dengan segala yang akan
dihadapinya didunia ini.
Tubuh dan Darah merupakan lambang kehidupan. Oleh karena itu siapapun yang makan dan
minum darahNya berarti membiarkan Yesus hidup di dalam diri kita tentunya dalam setiap segi
kehidupan kita.
Dalam Ekaristi kita dapat menyambut Tubuh dan darahNya secara nyata kita telan. Dengan cara ini
kita dapat bersatu dengan Nya.
Dia tinggal dalam diri kita dan kita semua tinggal dalam diriNya. Ekaristi adalah puncak dan sumber
iman kristiani yang menjadi pusat dari seluruh liturgi Gereja.

Doa Umat

L Mari kita berdoa bagi wadah pendidikan ini


Sembuhkanlah kami dari sikap egois yang menghalangi kami untuk bekerja sama
dalam mengatasi wabah
penyakit ini. Sembuhkanlah kami dari rasa sombong yang menganggap diri kebal
terhadap penyakit yang
sesungguhnya bisa menyerang siapa saja. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P Tuhan Yesus sang penyembuh agung, tinggalah bersama kami, sertailah kami,
sehingga di tengah
kecemasan ini, kami tetap merasakan damai-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan
Pengantara kami, kini dan
sepanjang masa. Amin.

Bapa Kami, Salam Maria 3x


PENUTUP
Doa Penutup
P Allab Bapa Mahakasih, Engkau telah menyatukan kami dalam ibadat bersama ini.
Semoga kami makin
mampu membangun persaudaraan kasih dengan semua orang yang sedang
mengalami keprihatinan ini,
sambil menantikan kedatangan kembali Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, dan
Pengantara kami. Amin
Berkat Dan Tanda Salib
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita
ke hidup yang kekal.
U Amin.

P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.


U Amin
P Dengan ini ibadat kita telah selesai.
U Syukur kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai