Pada hari ini, di Yogyakarta,20 Februari 2024 dengan dihadiri oleh pihak-pihak
dibawah ini :
Dalam hal ini bertindak atas nama direksi Warunk Sushi Indonesia
yang berkedudukan di Jl. Bongso Ijoyo, Dabag, Condongcatur,
Depok, Sleman dan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dalam Perjanjian Kerja ini kedua belah pihak bersepakat dan setuju untuk
mengikatkan diri dalam PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU yang
mana PIHAK PERTAMA menyatakan sebagai Pemberi Kerja dan PIHAK
KEDUA menyatakan sebagai penerima kerja serta menyetujui atas pernyataan
PIHAK PERTAMA tersebut. Perjanjian kerja ini akan diatur dengan ketentuan
dan syarat sebagai berikut:
Ayat 1
PIHAK PERTAMA menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai
karyawan tidak tetap di Warunk Sushi Indonesia yang berkedudukan di
Bogor/Yogyakarta/Solo/Bekasi/Malang dan PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan kesediaannya.
Ayat 2
Perjanjian kerja ini berlaku untuk jangka waktu 6 bulan terhitung sejak
PKWT ini di tanda tangani kedua belah pihak.
Ayat 3
Bilamana Pihak Kedua bermaksud tidak memperpanjang hubungan kerja
sebelum perjanjian ini berakhir, maka Pihak Kedua wajib menyampaikan
secara resmi dalam tenggang waktu 1 bulan sebelumnya.
Ayat 4
Pihak Kedua wajib bekerja sampai adanya karyawan pengganti yang
ditunjuk oleh perusahaan.
Ayat 5
Pihak Kedua wajib melakukan serah terima jabatan secara rinci dan
disahkan oleh perusahaan, dan bersedia mengganti rugi apabila ada
kerugian yang disebabkannya kepada perusahaan.
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN
Ayat 1
Ayat 2
PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan hasil yang maksimal dari
pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA;
Ayat 3
Selama Pihak Kedua terikat pada perusahan PIHAK PERTAMA, wajib
mentaati segala tata tertib dan atau peraturan di Warunk Sushi Indonesia
dan apabila Pihak Kedua melakukan pelanggaran yang ditetapkan oleh
Ayat 4
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:
a. Menjaga rahasia perusahaan selama bekerja di Warunk Sushi Indonesia
b. Tidak menyebarluaskan data-data milik perusahaan.
PASAL 3
TATA TERTIB
Ayat 1
PIHAK KEDUA menyatakan kesediaannya untuk mematuhi serta
mentaati seluruh peraturan tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan
PIHAK PERTAMA.
Ayat 2
Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut di atas dapat
mengakibatkan PIHAK KEDUA dijatuhi:
1. Surat Peringatan, atau
2. Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK), atau
3. Hukuman dalam bentuk lain dengan merujuk kepada Peraturan
Pemerintah yang mengaturnya.
PASAL 4
JAM KERJA
Ayat 1
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, jam kerja efektif
perusahaan ditetapkan 8 (delapan) jam setiap satu minggu dengan jumlah
hari kerja 6 (enam) hari setiap satu minggu.
Ayat 2
Jam masuk adalah jam 15.00 (lima belas kosong kosong) dan jam pulang
adalah jam 23.00 (dua puluh tiga kosong kosong).
PASAL 5
UPAH KERJA
Ayat 2
Pembayaran Upah Kerja akan dilakukan oleh perusahaan pada tanggal 1
(satu) disetiap bulannya.
PASAL 6
LEMBUR
Ayat 1
PIHAK KEDUA diharuskan masuk kerja lembur jika tersedia pekerjaan
yang harus segera diselesaikan atau bersifat mendesak (urgent).
Ayat 2
Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, PIHAK PERTAMA akan
membayar PIHAK KEDUA sebesar 1/173XGaji PokokXJumlah jam
lembur sesuai peraturan perundang-undangan.
Ayat 3
Pembayaran upah lembur akan disatukan dengan pembayaran gaji yang
akan diterima PIHAK PERTAMA pada tanggal terakhir setiap bulan.
PASAL 7
PENGOBATAN
PASAL 8
KERJA RANGKAP
Ayat 1
Selama masa berlakunya ikatan perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan melakukan kerja rangkap di perusahaan lain manapun juga
dengan mengemukakan dalih atau alasan apa pun juga.
PASAL 9
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEUR)
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau
situasi yang memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang,
huru-hara, kerusuhan, Peraturan Pemerintah atau apapun yang
mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.
PASAL 10
PENGHAGAAN (REWARD)
Ayat 1
Reward dalam konteks kontrak PIHAK KEDUA merujuk pada
pengakuan dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai
bentuk motivasi dan apresiasi terhadap kontribusi positif mereka
terhadap PIHAK PERTAMA .
Ayat 2
Perusahaan dapat memberikan reward berupa bonus finansial, tunjangan
kesejahteraan, atau pengakuan non-finansial seperti penghargaan PIHAK
KEDUA bulan ini.
Ayat 3
Penetapan reward didasarkan pada kriteria kinerja yang jelas, seperti
pencapaian target individu atau kelompok, inovasi, atau kontribusi yang
menciptakan nilai tambah bagi PIHAK PERTAMA.
Ayat 4
Penetapan reward dilakukan secara transparan dan adil. Tim manajemen
sumber daya manusia (SDM) bertanggung jawab untuk menilai dan
menetapkan reward sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ayat 5
Pembayaran reward dapat dilakukan secara bulanan, kuartalan, atau
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Ayat 7
Jika terdapat pelanggaran etika atau kebijakan PIHAK PERTAMA oleh
PIHAK KEDUA, perusahaan berhak mencabut atau menunda reward
yang telah ditetapkan.
Ayat 8
PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan pemberitahuan kepada
PIHAK KEDUA mengenai reward yang diterima, dan menjelaskan dasar
serta kriteria yang menjadi pertimbangan.
Ayat 9
Kebijakan reward ini diharapkan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat direvisi jika ada perubahan hukum
yang signifikan.
PASAL 11
SANKSI
Ayat 1
PIHAK KEDUA diwajibkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati, serta mematuhi peraturan
dan kebijakan PIHAK PERTAMA.
Ayat 2
Setiap pelanggaran terhadap kewajiban yang tercantum dalam kontrak kerja
dapat menjadi dasar bagi pemberlakuan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam pasal ini.
Ayat 3
Sanksi dapat berupa peringatan tertulis, penundaan kenaikan gaji,
pengurangan bonus, atau tindakan disipliner lainnya yang sesuai dengan
tingkat pelanggaran.
Ayat 4
Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara sepihak sebelum masa
kontrak kerja berakhir sebagaimana tercantum dalam perjanjian ini, maka wajib
untuk membayar PINALTI/denda sebesar sisa bulan bekerja dikalikan take
home pay atau total upah yang diberikan PIHAK PERTAMA.
Ayat 7
Dalam kasus pelanggaran serius dan berulang, PIHAK PERTAMA berhak
mencabut kontrak kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
berdasarkan pertimbangan hukum.
Ayat 8
PIHAK KEDUA yang merasa sanksi yang diberikan tidak adil memiliki hak
untuk mengajukan prosedur banding yang akan dievaluasi oleh tim
manajemen perusahaan.
Ayat 9
Jika PIHAK KEDUA berhasil membuktikan bahwa sanksi yang diberikan tidak
beralasan, PIHAK PERTAMA berkomitmen untuk membatalkan sanksi
tersebut dan mengembalikan hak-hak yang telah dikurangkan.
Ayat 10
Proses pemberian sanksi ini diharapkan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat direvisi jika ada perubahan hukum yang
signifikan.
PASAL 11
PERUBAHAN DAN TAMBAHAN
Ayat 1
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja waktu tertentu ini, akan
diatur kemudian oleh kedua belah pihak dan menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari perjanjian kerja ini;
[ ------------------------- ] [ ------------------------ ]
Besaran Upah
Gaji Pokok : Rp.1.000.000
Tunjangan Jabatan : Rp.
Tunjangan Kehadiran : Rp. 360.000
Tunjangan Disiplin : Rp. 180.000
Tunjangan Makan : RP. 260.000 +
THP : Rp.1.800.000