Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Industri

Teknik Kimia Industri


Fakultas Vokasi ITS

Cooling Tower
Yustia Dwi Fitria S*, Renaldi Kusuma N, Najwa Millah Rosyadah*, Tafazya Qurani E. A
Ir. Agung Subyakto, M.S.
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
03 November 2022

ABSTRAK
Air adalah ….. (TNR 10, line spacing 1)

Kata Kunci : Air

PENDAHULUAN
Cooling tower dewasa ini sangat diperlukan diseluruh sektor industri, cooling tower digunakan
sebagai upaya dalam efesiensi dan konversi energi dalam sirkulasi air pendingin di industri. Karena
dalam proses produksi mesin di industri dibutuhkan tingkat efesiensi dan temperatur yang sesuai agar
dapat bekerja secara optimal. Maka untuk dapat menghasilkan suhu yang diinginkan peralatan yang
akan digunakan juga harus memenuhi kapastas yang sesuai dengan beban pendingin yang dimiliki
oleh mesin yang digunakan [1]. Air pendingin yang merupakan air dari sistem penukar panas yang
kemudian didinginkan dimenara pendingin dengan cara mengontakkannya dengan udara yang
dilewatkan secara berlawanan arah. Prinsip kerja dari cooling tower adalah zat cair panas dikontakkan
dengan gas tak jenuh berupa udara, maka sebagian dari zat cair tersebut akan menguap dan suhu dari
zat cair akan turun. Adapun fungsi dari cooling tower adalah memproses air panas yang berasal dari
sistem heat exchanger untuk menjadi air dingin sehingga dapat digunakan kembali [2].
Fluida yang keluar dari hasil proses pendinginan pada mesin di industri, memiliki suhu yang
tinggi. Sehingga diperlukannya pendinginan supaya fluida dari proses mesin tersebut dapat digunakan
kembali dengan suhu yang stabil. Pada proses ini fluida yang dimaksud adalah air, karena air memiliki
kemampuan dalam memindahkan kalor dengan baik [3]. Adapun cara kerja cooling tower secara
terperinsi adalah dengan mengekstraksi panas dari fluida dan mengemisikannya ke atmosfer. Setelah
melalui kondenser, temperatur air akan naik karena menyerap sejumlah kalor dari refrigerant di
kondenser. Fluida panas ini lalu masuk melalui hot water inlet port pada cooling tower untuk
seterusnya naik kebagian atas dari cooling tower. Fluida yang keluar melalui lubang-lubang pada
sprinkler, yang berputar sembari melepaskan air dan mendistribusikannya secara merata dibagian atas
cooling tower. Fluida keluar dari sprinkler ini kemudian masuk ke water coloumn dan bersinggungan
dengan aliran udara masuk yang berlawanan arah. Pada saat bersinggungan (fluida dan udara),
sejumlah kalor akan dilepaskan oleh fluida yang bertemperatur lebih tinggi ke udara yang
bertemperatur lebih rendah. Sehingga mengakibatkan temperatur fluida akan turun. Temperatur fluida
yang sudah dingin ini kemudian ditampung dibagian bawah cooling tower (basin) untuk kemudian
disirkulasikan lagi menuju kondenser agar dapat menyerap kalor lagi.

1
Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Industri
Teknik Kimia Industri
Fakultas Vokasi ITS

Gambar 1. Cooling Tower

Adapun tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk menentukan hasil evaluasi sistem proses
pendingin yang ditinjau dari faktor kualitas air dan memberikan rekomendasi metoode pengolahan air
yang tepat berdasarkan hasil analisa tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
COOLING WATERCooling water merupakan salah satu komponen utama dalam suatu
proses produksi. Cooling water berfungsi sebagai pendingin proses yang kebanyakan
digunakan pada condenser di setiap tower destilasi maupun pada suatu sistem heat exchanger.
Dalam pengoprasiannya, sistem cooling water harus dilakukan beberapa treatment untuk
menjaga kualitas dari cooling water [4]. Kualitas cooling water sangat perlu untuk
diperhatikan, Penggunaan cooling water secara terus menerus dengan menggunakan air daur
ulang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan timbulnya korosi, kerak, pengendapan, dan
lainlain, oleh karena itu harus terus dilakukan pengontrolan agar tidak terjadi gangguan yang
tidak diinginkan. Cooling water treatment perlu dilakukan untuk kenyamanan dalam proses
pendinginiang dalam setiap sistem. Keuntungan penggunaan Cooling Water Treatment yaitu
dapat melakukan pengontrolan skala, pengontrolan korosi, dan pengontrolan microbial guna
menghasilkan permukaan perpindahan panas yang bersih sehingga menghasilkan operasional
yang lebih besar dengan biaya keseluruhan yang rendah untuk customer. Ada tiga macam
sistem pendingin yang biasa digunakan dalam industri yaitu sistem pendingin sekali lewat
(once through system) , sistem pendingin tertutup (closed recirculating system), sistem
pendingin terbuka (open recirculating system). Pada proses pendinginan air melalui cooling
water, terjadi proses evaporasi. Evaporasi adalah proses dimana air panas yang kembali dari
proses heat exchanger ke cooling tower di uapkan ke atmosfer sehingga air menjadi dingin,
kemudian air digunakan kembali untuk mendinginkan alat di proses heat exchanger[5].

SCALING DAN KOROSI PADA COOLING WATER


Scaling merupakan mineral yang ada di dalam cooling water yang pada kondisi
normal akan larut dan pada kondisi tertentu mineral tersebut melewati batas kelarutannya
2
Laboratorium Teknologi Pengolahan Air Industri
Teknik Kimia Industri
Fakultas Vokasi ITS

kemudian akan menjadi keras dan mengkristal. Beberapa kerak yang terbentuk umumnya
merupakan pengendapan dari CaCO3, CaPO4, garam Mg, dan Si. Banyak faktor yang
mempengaruhi scaling antara lain konsentrasi mineral, temperatur, pH air, total suspended
solid, dan lain-lain. Korosi adalah proses elektrokimia dimana logam kembali ke bentuk
alamniya. Sebagai contoh logam besi murni adalah Fe, pada kondisi alaminya dimana ada
udara dan air adalah campuran besi dengan oksigen atau Fe2O3 ( karat ). Proses pembuatan
baja adalah dengan menghilangkan oksigen untuk mendapatkan besi murni. Faktor-faktor
penyebab korosi yaitu zat-zat yang ada di air, temperatur, dan juga pH.

METODOLOGI PERCOBAAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 di Laboratorium Sistem Operasi
Proses, Teknik Kimia Industri ITS.
1. Variable Percobaan
Variabel Percobaan dalam praktikum ini adalah….
2. Alat dan Bahan Percobaan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah batang pengaduk, beaker glass, erlenmeyer,
gelas ukur, …….
3. Prosedur Percobaan
3.1 …
4. Diagram Alir Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN


pH yang dihasilkan cenderung asam………... praktikum(12) (contoh penulisan sitasi)

KESIMPULAN

Laporan resmi max 10 halaman diluar daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai