1 - 200110210144 - Muhamad Ikram Dani
1 - 200110210144 - Muhamad Ikram Dani
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
MODUL-1 PRAKTIKUM PENGOLAHAN FISIK
TEKNOLOGI PAKAN
TEKNOLOGI PAKAN
Penimbangan kunyit halus untuk maserasi Penambahan air pada kunyit halus
TEKNOLOGI PAKAN
Pembahasan :
Diketahui:
- Ekstrak kental : 75 ml
- Berat simplisa awal : 33 gram (kunyit halus) + air (150 ml) : 183
TEKNOLOGI PAKAN
Maserasi merupakan sebuah metode ekstraksi di mana bahan direndam dalam pelarut
yang sesuai dengan senyawa aktif yang hendak diekstrak, tanpa memerlukan pemanasan
intens. Proses ekstraksi ini dipengaruhi oleh beberapa variabel, termasuk waktu, suhu,
jenis pelarut, rasio antara bahan dan pelarut, serta ukuran partikel. Salah satu keunggulan
dari metode maserasi ini adalah menjaga kelestarian senyawa aktif yang diekstrak.
Selama proses perendaman, sel-sel dinding dan membran dapat mengalami pemecahan
akibat perbedaan tekanan antara luar dan dalam sel, memungkinkan metabolit sekunder
dalam sitoplasma larut dalam pelarut organik. Biasanya, maserasi dilakukan pada suhu
ruang, tetapi hal ini kadang-kadang menghasilkan ekstraksi yang kurang sempurna karena
beberapa senyawa mungkin tidak larut sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan
penyesuaian suhu untuk mengoptimalkan proses ekstraksi.
Pada praktikum, kelompok 1 melakukan maserasi kunyit dengan pelarut air sebanyak 150
ml pada kunyit halus 33 gram. Setelah maserasi selama 24 jam, dilakukan pemerasan
ekstrak kunyit dan didapatkan hasil ekstrak sebanyak 75 ml. Sehingga dapat dihitung
bahwa rendemen yang diperoleh sebanyak 41%.
TEKNOLOGI PAKAN
Daftar Pustaka
Chairunnisa, S., Wartini, N. M., & Suhendra, L. (2019). Pengaruh suhu dan waktu
maserasi terhadap karakteristik ekstrak daun bidara (Ziziphus mauritiana L.)
sebagai sumber saponin. Jurnal Rekayasa Dan groindustri ISSN, 2503, 488X.