Anda di halaman 1dari 29

MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK

PENYUSUN:

TIM LABORATORIUM PEMULIAAN TERNAK DAN BIOMETRIKA

MODUL PRAKTIKUM- J10B206


Rev: 2

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FEBRUARI 2020

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L1


Rev.2
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK

NAMA DOSEN :

Dr. Ir. H. Dedi Rahmat, MS


Ir. Drs. Nono Suwarno, MS
Ir. Primiani Edianingsih, M.Si
Dr. Agr. Ir. Asep Anang, M.Phil. IPU.
Dr. Ir. Dudi, S.Pt., M.Si., IPM
Dr. Heni Indrijani, S.Pt. M.Si. IPU.
Dr. Nena Hilmia, S.Pt. M.Si
Deny Andrian, S.Pt. MS
Dr. Johar Arifin, S.Pt. MP
Nadhira Yahdiyani, S.Pt.

Jatinangor, 01 Februari 2020

Menyetujui:

Dr. Heni Indrijani, S.Pt. M.Si. IPU.


Kaprodi S-1 Ilmu Peternakan

Mengesahkan:

Ir. Indrawati Yuda Asmara, S.Pt., Ph.D, IPM


Wakil Dekan 1

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L1


Rev.2
DAFTAR ISI

Bab Halaman

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………. ii


I. EVALUASI POPULASI UNTUK SELEKSI............................………. 1
II. PROGRAM SELEKSI .................................................................... 6
III. SIMULASI PROGRAM SELEKSI ...................................…………... 17

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L1


Rev.2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26

I. MATERI PRAKTIKUM 1 : (3 x Pertemuan)


EVALUASI POPULASI UNTUK SELEKSI
Seleksi bibit dalam suatu populasi diperlukan untuk keberlangsungan
usaha peternakan. Seleksi adalah memilih ternak-ternak yang akan
dikembangbiakan lebih lanjut. Seleksi adalah tindakan yang mengatur agar
individu individu tertentu dalam populasi diberi kesempatan untuk menghasilkan
keturunan lebih banyak dari individu lain (Martojo, 1992). Tindakan awal yang
harus dilakukan ketika akan melakukan seleksi adalah mengevaluasi kondisi
populasi apakah seleksi bisa dilakukan atau tidak. Pada praktikum ini sampel
yang akan dievaluasi adalah populasi ternak domba. Pemilihan ternak domba
dilakukan dengan pertimbangan :
- Domba lebih mudah dijumpai
- Pemilikan per peternak cukup banyak
- Dalam satu desa domba dapat dijumpai lebih dari 50 ekor
- Jarak antar desa yang mempunyai populasi domba cukup dekat
- Cara mengukur ukuran-ukuran tubuhnya lebih gampang
- Sebaran umur relatif homogen (banyak yang berumur 1-2-3 tahun)
- Jumlah anak sekelahiran relatif banyak
- Umur produktif relatif pendek
- Seleksi dapat dilakukan pada berat badan atau ukuran-ukuran tubuh
tertentu
-
1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS
Mahasiswa setelah mengikuti praktikum Evaluasi Populasi Untuk Seleksi
diharapkan dapat mengevaluasi (menilai) suatu populasi ternak layak tidaknya
dilakukan seleksi, serta tindakan apa selanjutnya yang dapat dilakukan
setelah dilakukan evaluasi.

1.1.1 METODE PRAKTIKUM


1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
2. Menghitung dan mengevaluasi data yang ada tentang parameter
populasi

1.1.2 TEMPAT
Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

1.1.3 BAHAN DAN ALAT


Bahan : Data Sekunder dan Ternak domba
Alat : Alat tulis, Kalkulator, kertas HVS, kertas grafik

1.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Kegiatan di Lapangan
a. Lihat jumlah populasinya banyak atau sedikit.
b. Lihat struktur populasinya. Menyangkut jenis kelamin dan umur.
c. Ambil datanya mulai dari umur satu tahun, dua atau tiga tahun (dilihat
dari pergantian gigi seri).
d. Lakukan identifikasi pada domba yang akan diukur/ditimbang untuk
diambil datanya dengan nomor kalung dileher.
e. Lakukan pengukuran ukuran-ukuran tubuh/penimbangan.
f. Catat nomor identitas domba yang telah diukur/ditimbang berikut
ukurannya, jenis kelamin, umur, nama pemilik berikut alamat pemilik.
g. Lakukan pada semua domba yang ada dalam populasi mulai umur satu
tahun ke atas dari populasi yang diamati tersebut.
h. Bila kurang jelas tanya sama asisten/dosen pembimbing.

2. Kegiatan di Laboratorium terdiri dari :


a. Masing-masing kelompok akan diberikan satu set data populasi Domba
b. Lakukan pengkoreksian data (terhadap umur satu tahun, atau dua
tahun, atau tiga tahun). Pengkoreksian hanya dilakukan terhadap umur,
karena dilapangan tidak akan ditemukan catatan umur induk, jumlah
anak yang dilahirkan atau disapih, umur sapih, berat lahir atau berat

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
sapih yang ada hanya jenis kelamin dan umur. Umur juga hanya
berdasarkan pergantian gigi seri, yang lainnya tidak ada.

1.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Cara pengkoreksian terhadap umur : Hitung dulu rata-rata populasi setiap umur.

Misal : Rata-rata umur 1 tahun Jantan = 1

Rata-rata umur 2 tahun Jantan = 2

Rata-rata umur 3 tahun Jantan = 3


Bila populasinya sedikit rata-rata populasi umur dapat menggunakan
hasil penelitian dari literatur (desertasi S3/thesis/Skripsi S1/S2)
pengkoreksiannya sebagai berikut :

Misal : Domba A umur 2 th Berat 20 kg


Domba B umur 3 th Berat 28 kg
Domba C umur 1 th Berat 18 kg
Akan dikoreksikan terhadap umur 1 tahun maka :

X1
 Domba A terkoreksi 1 th = x 20 kg  Z kg
X2

X1
 Domba B terkoreksi 1 th = x 28 kg  Ykg
X3

X1
 Domba C terkoreksi 1 th = x 18 kg  18 kg
X1

Lakukan untuk semua domba terhadap salah satu kelompok umur (dalam hal
ini umur 1 tahun).

3. Hitung populasi masing-masing untuk jantan dan betina secara terpisah,


setelah dikoreksikan pada umur yang sama.
- Rata-rata populasi (  )
- Ragam populasi (2)
- Standar deviasi ( = Sd)
- Koefisien Variasi (KV)

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
4. Hitung populasi campuran jantan dan betina (disatukan/tidak dipisahkan)
setelah dikoreksikan pada umur yang sama (umur satu tahun) yaitu antara
lain :
 Rata-rata populasi (  )
 Ragam populasi (2)
 Standar deviasi ( = Sd)
 Koefisien Variasi (KV)
 Kurva populasinya

5. Maksud menghitung rata-rata populasi adalah untuk mengevaluasi apakah


rata-rata populasi yang sedang kita hadapi lebih baik atau lebih jelek di banding
populasi lain (atau berdasarkan informasi hasil penelitian orang lain).

6. Maksud menghitung ragam populasi (2) adalah untuk melihat gambaran


kurva normalnya melebar, menyempit, atau tinggi kurus (dapat dilihat dari hasil
analisis).
 Silahkan tanya apa maksudnya kurva lebar, menyempit atau tinggi kurus
pada asisten/dosen pembimbing.

9. Maksud menghitung standar deviasi (simpangan baku) untuk melihat


sebaran data minimal dan maksimal dengan nilai rata-ratanya dari data hasil
analisis (simpangan baku merupakan simpangan dari nilai tengah contoh).

10. Maksud menghitung koefisien variasi (KV) atau koefisien keragaman (KK)
adalah untuk mengetahui gambaran keragaman dari suatu sifat yang diukur
atau membandingkan keragaman dengan kelompok populasi lain atau untuk
menentukan efektif tidaknya seleksi.

 Seleksi tidak efektif bila KK  O artinya populasi seragam.


 Populasi yang efektif dilakukan seleksi bila keragaman  10 %.
 Keragaman besar maka diferensial seleksi akan menjadi besar.
 S = (Ps - Pp)

11. Keputusan hasil evaluasi :


 Bila rata-rata populasi  populasi lain.
 Ragamnya besar.
 Standar deviasi besar
 KV  10 %

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
 Kesimpulannya baik untuk dilakukan seleksi, bila kebalikannya dari hasil
analisis di atas tidak efektif dilakukan seleksi, dapat dilakukan cara lain yaitu
:
 Out breeding
 Cross-breeding
 Grading-up
 Bergantung pada program si pemulia

12. Bila akan dilakukan seleksi tindakan selanjutnya :


 Buat ranking populasinya untuk domba jantan dan domba betina
(dipisahkan) dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Maksudnya untuk
memudahkan dalam mengambil ternak mana yang akan diambil dan berapa
jumlahnya.
 Dalam membuat perankingan jangan lupa nomor urut, nomor/nama domba,
dan ukuran tubuhnya/berat badannya.
13. Dari perankingan tersebut, buat deferensial seleksinya untuk deferensial
seleksi : 1%; 5%; 10%; 15%; 20%; 30%; 40%; 50%; 60%. Maksudnya untuk
mengetahui besarnya deferensial seleksi dan nomor ternak yang akan diambil.
Dari sini dapat dilihat pula semakin banyak ternak terambil dari ranking tertinggi
maka nilai deferensial seleksi semakin kecil, akibatnya respon seleksi pun
menjadi kecil. Sebaliknya semakin sedikit jumlah ternak yang terambil dari
rangking tertinggi maka nilai deferensial akan semakin besar, akibatnya respon
seleksi pun menjadi besar. Respon seleksi menjadi nol bila rata-rata
performans populasi terseleksi sama dengan rata-rata performans
populasi atau diferensial seleksinya sama dengan nol.

 
Dimana : S  P S  P P  0 , karena Ps = Pp

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
II. MATERI PRAKTIKUM 2 ( 2 Pertemuan)

PROGRAM SELEKSI

Dalam program seleksi kita akan membuat perencanaan program berdasarkan


informasi dari hasil analisis data.

2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum program seleksi diharapkan dapat


membuat pola breeding berdasarkan lama produksi (lama pemeliharaan), umur
produktif, jumlah populasi berdasarkan umur produktif (jantan dan betina), sex
ratio, produktivitas anak yang diharapkan serta besarnya respon seleksi.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu


2. Menganalisis dan mengevaluasi data berdasarkan kasus di populasi
(Evaluasi kasus)

2.1.2 TEMPAT
Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

2.2.3 BAHAN DAN ALAT


Alat : alat tulis, Kalkulator
Bahan : Data sekunder dan soal latihan

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


Adapun langkah-langkah membuat pola breeding :

1. Tentukan kelompok tahun atau umur produktif yang direncanakan


2. Tentukan jumlah induk per kelompok tahun produktif.
3. Tentukan jumlah pejantan per kelompok tahun produktif berdasarkan sex ratio.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
4. Hitung kira-kira produktivitas anak yang dapat dijual per tahun setelah dikurangi
untuk stock domba jantan dan betina bibit sesuai dengan perencanaan.
5. Hitung pendugaan respon seleksinya.

2.3 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Misal kita merencanakan empat kelompok tahun produktif yaitu mulai dari
kelompok umur 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun dan 5 tahun
2. Jumlah induk yang direncanakan per kelompok tahun produktif misal 40 ekor,
sehingga total induk produktif : 4 x 40 ekor = 160 ekor
3. Jantan yang diperlukan dengan sex ratio 1 : 20, jadi per kelompok tahun
produktif adalah 2 ekor sehingga total jantan : 4 x 2 ekor = 8 ekor
4. Tabel pola breeding yang direncanakan :
Pola breeding yang akan direncanakan.

Jenis Umur muda Umur Produktif  domba


Kelamin 0 1 2 3 4 5 produktif
J 2 2 2 2 2 2 8
B 40 40 40 40 40 40 160
Total 168

 Dari pola breeding di atas dapat dihitung produksi anak yang dapat dijual setiap
tahunnya menggunakan rumus :
Produktivitas Anak = A x B x C x D x E

Dimana : A = Rata-rata kelahiran per tahun


B = Jumlah anak sekelahiran
C = Lamb crop = panen anak domba
D = Fertilitas betina
E = Jumlah induk

Misalkan diketahui :

A = rata-rata kelahiran per tahun = 1,5


B = jumlah anak sekelahiran = 150 %

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
C = lamb-crop = 80 %
D = fertilitas betina = 90 %
E = jumlah induk = 160 ekor

Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 160 ekor


= 259,2 ∞ 259 ekor (dibulatkan)
Kalau dari 259 ekor ada 50% jantan dan 50% betina, jadi kira-kira diperoleh
130 ekor domba betina dan 129 ekor domba jantan.
Dari 130 ekor betina digunakan 40 ekor untuk stock bibit, sehingga betina yang
dapat dijual : 130 – 40 ekor = 90 ekor.
Dari 129 ekor jantan digunakan 2 ekor untuk stock bibit, sehingga jantan yang
dapat dijual : 129 – 2 ekor = 127 ekor.
Total jantan dan betina yang dapat dijual : 90 + 127 ekor = 217 ekor.
 Untuk menduga respon seleksi harus diketahui :
Rata-rata berat badan populasi campuran (jantan dan betina)
Simpangan baku populasi (σP)
Nilai heritabilitas (h2)
Rata-rata nilai intensitas seleksi (jantan dan betina)
Gunakan rumus : R = h2 x i x σP

 Menentukan jumlah populasi betina pada tahun ke nol


Bagaimana menentukan besarnya populasi awal (tahun ke nol) khususnya
betina induk, yang akan dijadikan bibit dari hasil seleksi populasi. Keturunannya
diseleksi untuk mendapatkan betina bibit 40 ekor dan jantan bibit 2 ekor,
sebagaimana pola breeding yang direncanakan. Berapa lama pola
perbanyakannya sampai dengan pola breeding yang direncanakan dapat
lengkap terpenuhi. Dalam memenuhi pola breeding yang telah direncanakan
(seperti di atas), tidak dapat langsung lengkap terpenuhi tetapi akan terpenuhi
secara bertahap dalam waktu beberapa tahun, periode ini disebut pola
perbanyakan populasi.

Contoh cara menentukan jumlah populasi betina dari pola breeding.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Dari pola breeding diperlukan 40 ekor domba betina bibit, dan 2 ekor domba
jantan bibit. Untuk mendapatkan 40 ekor batina bibit artinya domba 40 ekor
tersebut adalah sebagai hasil seleksi, berarti jumlah populasi sebelum
diseleksi harus lebih dari 40 ekor. Misalkan yang akan diseleksi (sebelum
diseleksi) tersebut ada sebanyak 61 ekor betina (semakin banyak semakin
baik), dalam hal ini hanya menentukan jumlah minimalnya. Kalau dari 61
ekor betina, berarti harus ada jumlah anak 2 x 61 ekor = 122 ekor (karena
ratio jantan : betina = 1 : 1). Jadi untuk menentukan jumlah minimal populasi
induk yang akan diseleksi (gunakan rumus produktivitas anak) yaitu :

Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x E

122 ekor = 1,62 E


1,62 E = 122 ekor
E = 122/1,62 = 75 ekor (dibulatkan)
E = jumlah induk = 75 ekor
 Jadi jumlah induk yang harus disediakan hasil seleksi pada populasi awal
(tahun ke nol ) adalah sebanyak 75 ekor. Induk ini dipelihara dan anak
keturunannya diseleksi, untuk mendapatkan betina 40 ekor dan jantan 2 ekor,
sesuai pola breeding yang direncanakan.
Kita uji dulu dari 75 ekor ini memenuhi atau tidak nanti keturunannya, dapat
diseleksi betina sebanyak 40 ekor dan jantan 2 ekor caranya yaitu sebagai
berikut :
Produktivitas anak = 1,5 X 150 % x 80 % x 90 % x 75 ekor
= 122 ekor (dibulatkan)
Dari 122 ekor ini dianggap mempunyai sex ratio jantan : betina = 1 : 1, jadi
diperoleh jantan 61 ekor : betina 61 ekor. Kemudian dari 61 ekor ini diseleksi
betina 40 ekor dan, dari 61 ekor jantan diseleksi 2 ekor. Artinya pendugaan
tersebut benar dapat dilakukan.
 Jadi induk yang harus diseleksi pada populasi awal (tahun ke nol) sebanyak 75
ekor.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Pola perbanyakan populasi untuk memenuhi pola breeding :

Dilakukan mulai dari populasi awal (tahun ke nol) sampai dengan pola breeding yang
direncanakan dapat terpenuhi yaitu, sebagai berikut :
Tahun Umur muda Umur produktif (tahun)
ΔF
ke 0 1 2 3 4 5  i R R/y
J 4 4 1,882
0 1,61 - -
B 75 75 0,794
J 2 4 4 2,134
1 1,61 - -
B 40 75 75 0,553
J 2 2 - 4 4 2,134
2 1,61 - -
B 40 40 - 75 75 0,553
J 2 2 2 - 4 6 2,300
3 1,92 - -
B 40 40 40 - 75 117 0,905
J 2 2 2 2 - 4 8 2,411
4 2,13 - -
B 40 40 40 40 - 75 155 1,133
J 2 2 2 2 2 - 6 2,316
5 1,95 - -
B 40 40 40 40 40 - 120 0,936
J 2 2 2 2 2 2 8 2,422
6 2,13 0,61 -
B 40 40 40 40 40 40 160 1,133

Cara menghitung jumlah populasi selama pola perbanyakan adalah sebagai


berikut :
 Perhitungan tahun ke 0 untuk menduga R anak pada tahun ke 1.
Misalkan data populasi yang akan di seleksi dipeternakan rakyat :
Jumlah populasi betina = 150 ekor
Betina yang diperlukan = 75 ekor
Jumlah populasi jantan = 60 ekor
Jantan yang diperlukan (sex ratio 1 : 20 dari betina 75 ekor) = 4 ekor
Umur domba kira-kira = 1 tahun
Rata-rata berat badan campuran (jantan dan betina) = 23 ± 4 kg
Nilai heritabilitas berat badan umur satu tahun h2 = 0,30
Jadi nilai i betina 75 dari 150 ekor i75/150 = 0,794
Nilai i jantan 4 dari 60 ekor i4/60 = 1,882
Nilai i rata-rata i = 1,338
Jadi nilai respon seleksi pada tahun ke nol (awal) :
i jan tan  i Betina 
R= . h2 . σP
2

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
R = 1,338 x 0,30 x 4 kg
R = 1,61 kg
Ramalan berat badan pada generasi pertama = 23 + 1,61 = 24,61 kg
 Perhitungan tahun ke 1 untuk menduga R pada tahun ke 2
Jumlah induk = 75 ekor
Produktivitas Anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 75 ekor = 121,5
Dibulatkan menjadi 122 ekor (jantan dan betina ratio 1 : 1) maka :
Jumlah anak jantan = 61 ekor dan jumlah anak betina = 61 ekor
Mencari nilai i jantan dan i betina dari tabel dengan interpolasi sbb :
 2,160  2,127 
Jantan diseleksi 2 ekor dari 61 ekor  i2/61 = 2,127 +  
 5 
= 2,134
 0,613  0,538 
Betina diseleksi 40 ekor dari 61 ekor  i40/61 = 0,538 +  
 5 
= 0,553

Nilai i rata-rata =
1
2,134  0,553  1,344
2
R = (1,344) (0,30) (4) = 1,61 kg
 Perhitungan tahun ke 2 = tahun ke 1, karena jumlah populasi jantan dan
betina masih sama (jantan 4 ekor dan betina 75 ekor)
 Perhitungan tahun ke 3.
Jumlah induk : 75 + 40 = 115 ekor
Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 115 ekor = 186,3
Dibulatkan menjadi 186 ekor
Ratio jantan : betina = 1 : 1   Anak jantan = 93 ekor
  Anak betina = 93 ekor

 2,308  2,288 
Jantan diseleksi 2 dari 93 ekor  i2/93 =2,288 + 3    2,300
 5 

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26

 0,921  0,881 
Betina diseleksi 40 dari 93 ekor  i40/93= 0,881  3   0,905
 5 

i=
1
2,300  0,905  1,603
2
R = (1,603) (0,30) (4) = 1,92 kg
 Perhitungan tahun ke 4
Jumlah induk : 75 + 40 + 40 = 155 ekor
 Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 155 = 251,1  251 ekor
 Ratio jantan : betina = 1 : 1   Anak jantan = 125 ekor
  Anak Betina = 126 ekor
Jantan diseleksi 2 ekor dari 125 ekor  i2/125 = 2,411
Betina diseleksi 40 ekor dari 126 ekor  i40/126 = 1,133

i =
1
2,411  1,133  1,772
2
R = (1,772) (0,30) (4) = 2,13 kg

 Perhitungan tahun ke 5
Jumlah induk : 40 + 40 + 40 = 120 ekor
Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 120 = 194,4  194 ekor
Ratio jantan : betina = 1 : 1   Anak jantan = 97 ekor
  Anak betina = 97 ekor

 2,328  2,308 
Jantan diseleksi 2 dari 97 ekor  i2/97 = 2,308 + 2    2,316
 5 
 0,958  0,921 
Betina diseleksi 40 dari 97 ekor  i40/97 = 0,921  2   0,936
 5 

i =
1
2,316  0,936   1,626
2
R = (1,626) (0,30) (4) = 1,95 kg
 Perhitungan tahun ke 6
Jumlah induk : 40 + 40 + 40 + 40 = 160 ekor

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 160 = 259,2  259 ekor
Ratio jantan : betina = 1 : 1   Anak jantan = 129 ekor
  Anak betina = 130 ekor

 2,478  2,411 
Jantan diseleksi 2 dari 129 ekor  i2/129 =2,411 + 4    2,42
 25 
 1,225  1,110 
Betina diseleksi 40 dari 130 ekor i40/130 = 1,110  5   1,133
 25 

i =
1
2,422  1,133  1,776
2
R = (1,776) (0,30) (4) = 2,131
 Cara menghitung Respon Seleksi per tahun dengan interval generasi
R
Rumus : R/Y =

J =
2 x2  2 x3  2 x4  2 x5  3,5 th
8

B =
40 x2  40 x3  40 x4  40 x5  3,5 th
160
 = 3,5 th
2,131
R/Y = R/  =  0,61kg
3,5

 Menghitung  F (Depresi Inbreeding)


Inbreeding mulai terjadi pada tahun ke-3
1 1
F per generasi  
8N M 8N F
NM = Jumlah jantan pengganti per tahun = 2 ekor
NF = Jumlah betina pengganti per tahun = 40 ekor
1 1 21
F    x 100 %  6,56 %
(8)(2) (8)(40) 320

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
1 1
Rumus :  F/tahun =  
8N m  2
m 8 N f 2f

1 1
= 2
 
8(2)(3,5) 8(40)(3,5) 2
1 1 21
=    0,0054
196 3920 3920
 0,0054 x100%  0,54%
 Kalau setiap kenaikan 10% F akan mengurangi Bobot Badan
(BB)sebesar 7% berat badan, maka :
0,54
Jadi  F BB = x7%  0,378%
10
0,378
  F (Depresi Inbreeding) terhadap Bobot Sapih = x23  0,087 kg
100
 Kemajuan genetik setelah dihitung  F pada tahun ke 6 adalah :
R/y = (23 + 0,61) kg –  F
= 23,61 – 0,087 kg = 23,52 kg
 Jadi ramalan Bobot Badan umur 1 th = 23,52 ± 4 kg
 Dari hasil pola perbanyakan selama 6 tahun, baru pada tahun ke 6 pola
breeding sesuai dengan yang direncanakan dapat terpenuhi.
 Terjadinya depresi inbreeding mulai terjadinya pada tahun ke 3 dari pola
perbanyakan.
 Depresi inbreeding yang sebenarnya, baru dapat dihitung mulai tahun ke 6,
setelah pola inbreeding terpenuhi sesuai harapan (yang direncanakan).
 Ternak sisa hasil seleksi jantan dan betina adalah produktivitas anak yang
dapat dijual, pada tahun ke 6 jantan sebanyak 129 – 2 ekor = 127 ekor, dan
betina 129 – 40 ekor = 89 ekor.
Total jantan + betina yang dapat dijual = 127 + 89 ekor = 216 ekor
 Menghitung kematian per tahun dari rencana Pola Breeding.
Misal : Kematian umur muda 0 – 2 tahun = 5 %.

Kematian umur dewasa 2 – 5 tahun = 2,5 %

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Pola Breeding Ideal :

Muda Dewasa
Jenis
kematian 5 % Kematian 2,5 %
Kelamin
0 1 2 3 4 5
J 2 2 2 2 2 2
B 40 40 40 40 40 40
100% 95% 90,25% 87,99% 85,79% 83,65%
48 46 43 42 41 40
100
Tahun ke nol jumlah ternak betina =  40 ekor = 47,83  48 ekor.
83,65

 Pendugaan tahun ke 1 dengan adanya kematian 5 %, jadi jumlah populasi


95
=  48 ekor =45,6 ekor  46 ekor.
100
 Pendugaan tahun ke 2 dengan adanya kematian 5 %, jadi jumlah populasi =
90,25
 48 ekor = 43,32  43 ekor.
100
87,99
 Pendugaan tahun ke 3 =  48 ekor = 42,24  42 ekor.
100
85,79
 Pendugaan tahun ke 4 =  48 ekor = 41,78  41 ekor.
100
83,65
 Pendugaan tahun ke 5 =  48 ekor = 40,15  40 ekor.
100
Jadi populasi ideal di atas dihitung dengan adanya kematian menjadi :

Jenis Umur muda Umur produktif


Kelamin 0 1 2 3 4 5
J 4 3 2 2 2 2
B 48 46 43 42 41 40

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
III MATERI PRAKTIMUM 3 (3 pertemuan)

SIMULASI PROGRAM SELEKSI

3.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa setelah mengikuti praktikum dapat membuat Simulasi Program


Seleksi untuk mencari model pola seleksi paling baik, dalam mendapatkan respon
seleksi per generasi (R) dan respon seleksi per tahun (R/y) yang optimal dengan
depresi inbreeding (F) serendah mungkin, dari pola seleksi yang telah dirancang
sebagai evaluasi memperbaiki pola breeding yang telah ada.

3.1.1 METODE PRAKTIKUM

1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu


2. Menganalisis dan mengevaluasi data berdasarkan kasus di populasi
(Evaluasi kasus)

3.1.2 TEMPAT
Laboratorium Pemuliaan Ternak dan Biometrika

3.1.3 BAHAN DAN ALAT


Alat : Alat tulis dan Kalkulator
Bahan : Data sekunder dan soal latihan

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


Mencoba dengan merubah-ubah lama pemeliharaan dan jumlah ternak yang
dipelihara per tahun pemeliharaan, dengan tanpa merubah jumlah total ternak
produktif keseluruhan yang telah dirancang (kecuali bila ada angka pecahan
dibulatkan). Kemudian dicari model simulasi tersebut mana yang dapat memberikan
nilai respon seleksi per generasi dan respon seleksi per tahun paling optimal
dengan depresi inbreeding paling rendah.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Pola Breeding yang telah direncanakan :

Jenis Umur muda umur produktif


R R/Y F F/Y
kelamin  ί
(kg) (%) (%)
0 1 2 3 4 5 (kg)

J 2 2 2 2 2 2 8

B 40 40 40 40 40 40 160

3.3 HASIL DAN PEMBAHASAN


Cara Menghitung komponen-komponen i, R, R/Y, dan F
Informasi data telah diketahui (hasil analisis data awal pada halaman 5 ) :
Rata-rata berat badan populasi (µ) = 23 kg
Standar deviasi populasi (σ) = 4 kg
Koefisien variasi (KV) = 17,39%
Rata-rata kelahiran pertahun = 1,5 kali/tahun
Jumlah anak sepelahiran = 150 %
Lamb crop (panen cempe) = 80 %
Fertilitas = 90 %
2
h = 0,30
Produktivitas anak = Rata-rata kelahiran per tahun x Jumlah anak sepelahiran x
Lamb crop x Fertilitas x Jumlah induk
Produktivitas anak = 1,5 x 150 % x 80 % x 90 % x 160 ekor = 259 ekor
Ratio anak jantan dan betina =1:1
Jadi jumlah anak jantan = 129 ekor
Jadi jumlah anak betina = 130 ekor
Jumlah anak jantan untuk bibit (stock bibit) = 2 ekor
Jumlah anak betina untuk bibit (stock bibit) = 40 ekor
Mencari nilai “ i “ (Intensitas Seleksi)
Jantan dari 129 ekor diambil 2 ekor, nilai i di lihat dalam tabel. Karena
angka 129 dalam tabel tidak ada. Jadi harus di interpolasi.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Caranya :

 Lihat pada baris ke-2 dari kolom antara 125 dan 150, disini terdapat
kisaran sebesar 25 kali.
 Jadi nilai i, 2 ekor dari 129 ekor = i2/129 =
 2,478  2,411 
2,411  4   2,42172  2,422
 25 

 Jadi i jantan = 2,42


Betina dari 130 ekor anak betina diambil 40 ekor. Dalam tabel angka 130
tidak ada. Jadi harus di interpolasi.

Caranya :

- Lihat pada baris ke-40 dari kolom antara 125 dan 150, disini terdapat
kisaran sebesar 25 kali.
- Jadi nilai i 40 ekor dari 130 ekor = i40/130 =
 1,225  1,110 
1,110  5    1,133
 25 

- Jadi nilai i betina = 1,133


i j  iB 2,422  1,133
- Nilai i rata-rata = i    1,772
2 2
Mencari Respon Seleksi per generasi (R)

R  i  h2  p
= (1,772).(0,30).(4) kg
= 2,13 kg

Mencari Respon Seleksi per tahun (R/y)

i  h2  p
R/ y 

  interval generasi rata-rata jantan dan betina

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Cara mencari  jantan :

J 
2  2  2  3  2  4  2  5  28  3,5 tahun
2222 8

B 
40  2  40  3  40  4  40  5  560  3,5 tahun
40  40  40  40 160

 J   B 3,5  3,5
   3,5 tahun
2 2

Jadi R / y 
1,780,304  0,61029 kg / tahun  0,61kg / tahun
3,5

Mencari Depresi Inbreeding (F)

1 1
F per generasi  
8N M 8N F

NM = Jumlah jantan pengganti per tahun = 2 ekor


NF = Jumlah betina pengganti per tahun = 40 ekor
1 1 21
F    x 100 %  6,56 %
(8)(2) (8)(40) 320

1 1
F / y  
8N M  2
m 8 N F 2F

1 1
 
823,5 840 3,52
2

1 1
   0,0054 x 100  0,54%
196 3920

Kalau setiap kenaikan 10 % inbreeding akan menurunkan bobot badan dewasa


sebesar 7 % berat badan, maka :

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
0,54
F   7%  0,378%
10

 0,378 %  23kg
 0,087 kg

Jadi kemajuan genetik setelah dihitung Depresi Inbreeding (  F)

= R/y –  F

= 0,61 – 0,087 kg

= 0,523 kg = 0,52 kg

Jadi ramalan bobot badan sebenarnya

= 23 + 0,52  4 kg

= 23,52  4 kg

Program Simulasinya sebagai berikut :


Pola breeding yang telah berjalan (direncanakan) .
Jenis Model Umur Muda Umur Produktif  R R/Y F F/Y
I
Kelamin ke 0 1 2 3 4 5 Ekor (kg) (kg) % %
J 0 2 2 2 2 2 2 8 2,42 2,1 0,61 6,5 0,54
B 40 40 40 40 40 40 160 1,11 3 6

I. Pemeliharaan kelompok jantan yang diubah-ubah, betina tetap.

Umur Muda Umur Produktif


Jenis Model  R R/Y F F/Y
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5

J 1 2,3 2,06 0,63 4,48 0,49


3 3 3 3 3 - 9
40 40 40 40 40 40 160
B 1,1

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Umur Muda Umur Produktif
Jenis Model  R R/Y F F/
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % Y%
0 1 2 3 4 5

J 2 4 4 4 4 - - 8
40 40 40 40 40 40 160
B

Umur Muda Umur Produktif


Jenis Model  R R/Y F F/Y
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5

J 3
8 8 8 - - - 8
40 40 40 40 40 40 160
B

II. Pemeliharaan kelompok betina yang diubah-ubah.

Umur Muda Umur Produktif


Jenis Model  R R/Y F F/Y
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5

J 1 2 2 2 2 2 2 8
53 53 53 53 53 -- 159
B

Umur Muda Umur Produktif


Jenis Model  R R/Y F F/Y
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5

J 2 2 2 2 2 2 2 8
80 80 80 80 - - 160
B

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Umur Muda Umur Produktif
Jenis Model  R R/Y F F/Y
i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5

J 3 2 2 2 2 2 2 8
80 80 160 - - - 160
B

III. Pemeliharaan kelompok jantan dan betina diubah-ubah.

Umur
Jenis Model Umur Produktif  R R/Y F F/Y
Muda i
Kelamin ke Ekor (kg) (kg) % %
0 1 2 3 4 5
J 1 3 3 3 3 3 - 9
B 53 53 53 53 53 - 159
2
J 3 3 4 4 - - 8
B 53 53 80 80 - - 160

J 3 3 3 8 - - - 8
B 53 53 40 - - - 160

Contoh menghitung komponen-komponen i, R, R/Y, F dan F/Y pada pemeliharaan


kelompok jantan yang diubah-ubah model 1.

1. Mencari i :
Produktivitas anak = 3/2 x 150% x 80% x 90% x 160 ekor = 259 ekor
Ratio anak jantan dan betina = 1 : 1
Jadi jumlah anak jantan = 129 ekor
Jumlah anak betina = 130 ekor
Jumlah anak jantan untuk stock bibit = 3 ekor
Nilai ijantan = i3/129 = 2,299
Jumlah anak betina untuk stock bibit = 40 ekor
Nilai ibetina = i40/130 = 1,133
iJ  iB 2,299  1,133
i    1,716
2 2

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26
Mencari R (R per generasi) :
R = (1,716) (0,30) (4) kg = 2,059 kg
2. Mencari R/Y ( R per tahun) :

i  h2  p
R

J 
3  2  3  3  3  4  3 tahun
333

B 
40  2  40  3  40  440  5  3,5 tahun
40  40  40  40
 J  B 3  3,5
     3,25
2 2
R 1,716  0,30  4
  0,634 kg
Y 3,25
3. Mencari F (F per generasi) :
1 1 1 1
F =     0,044781 x100%  4,478%
8 N m 8 N f 8  3 8  40
4. Mencari F/Y (F per tahun) :
1 1
F/Y = 
8N m  2
m 8 N f 2f

 m  3 tahun :  f  3,5 tahun

1 1
F/y = 
833 840 3,52
2

1 1
= 
216 3920
= 0,00488  100%
= 0,488 %
Tugas :
Coba Saudara hitung komponen-komponen i ; R ; R/y ; F ; F/y untuk
semua model yang belum dihitung.

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26

DATA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM ANALISIS PRAKTIKUM

BERAT BADAN DOMBA GARUT DAGING JANTAN UMUR 1 TAHUN


No. TAG BB No TAG BB No TAG BB No TAG BB No TAG BB
Urt Urt Urt Urt Urt
1 JA 34.1 38 KA 41 75 KD 28 112 SA 20.3 149 RR 36
2 KB 30 39 JH 36 76 LC 30 113 RI 31 150 RJ 46
3 LA 38 40 KC 38 77 JS 30 114 RS 28 151 SB 28
4 JB 35 41 LB 22 78 KY 27 115 SL 30 152 RT 27
5 KL 29 42 JK 32.2 79 KN 35 116 UA 22 153 SF 30
6 LM 39 43 LL 26 80 LW 43 117 RK 36 154 UD 29
7 MS 20 44 KZ 35 81 MB 38 118 SE 36.7 155 RL 23
8 JC 21 45 LX 38 82 NC 36.4 119 UB 40 156 SM 20
9 KQ 28 46 JL 29 83 JT 27 120 RY 32 157 UF 38
10 LK 27 47 KM 36.1 84 KP 26 121 SN 21 158 SD 44
11 MG 34.2 48 LR 23 85 LD 36.5 122 UC 27 159 RX 52
12 JD 27 49 MA 23.5 86 PE 25 123 RM 26 160 RN 46
13 LT 44 50 JN 20.5 87 RB 34 124 SC 28
14 ML 38 51 KT 28.1 88 JV 39 125 VB 26
15 NA 32 52 LJ 26.2 89 KR 31 126 XA 21
16 PD 25 53 ME 25.3 90 LE 37 127 RO 23
17 JE 23 54 NB 40.1 91 MF 18 128 UH 32
18 MC 30 55 JO 40.3 92 JW 50 129 SG 20
19 PF 25 56 KV 31.7 93 KS 44 130 RW 22
20 MW 27 57 LF 32.5 94 LI 40 131 VC 18
21 JF 30.2 58 MN 30.1 95 MK 30 132 SK 19
22 LS 25 59 JQ 36.2 96 NN 28 133 RQ 20
23 MD 21 60 MR 32 97 MV 21 134 TA 19
24 RA 36 61 LN 32.4 98 LG 23 135 XB 21
25 JM 31.5 62 MH 28 99 MI 25 136 SH 40
26 NE 25.4 63 JR 45 100 LH 45 137 UG 20
27 LQ 40 64 KU 40 101 NG 35 138 VD 25
28 MQ 31 65 LP 37 102 LO 18 139 R4 40
29 JP 39 66 NF 34.3 103 NH 34 140 TB 20
30 RD 31.4 67 JU 33 104 MJ 38 141 SJ 29
31 KW 32.2 68 MP 34.4 105 PB 30 142 RV 24
32 PH 46 69 PA 37 106 RC 20 143 TC 21
33 JX 31.3 70 MX 39 107 MO 27 144 XU 27
34 LU 21 71 KX 27 108 RE 25 145 ST 43
35 MT 39.2 72 JY 34 109 PG 36.6 146 XL 19
36 PC 41 73 LV 36.3 110 RH 20.3 147 VA 36
37 RF 37 74 MU 34.5 111 LZ 20.4 148 SX 24

NB :
Data di atas ditambah data hasil dari lapangan yang telah dikoreksikan ke dalam umur satu tahun

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26

DATA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM ANALISIS PRAKTIKUM

BERAT BADAN DOMBA GARUT DAGING BETINA UMUR 1 TAHUN

No. TAG BB No TAG BB No TAG BB No TAG BB No TAG BB


Urt Urt Urt Urt Urt
1 ZZ 27 38 BO 30 75 Z1 34.5 112 AE 28 149 BG 20
2 A3 29 39 ZA 27 76 Z9 18.7 113 DF 25 150 CT 28
3 B6 34 40 A7 26 77 AD 29 114 ZZ 22 151 DV 24
4 AA 35 41 Z8 25 78 BD 24 115 BE 30 152 EH 26
5 QR 20 42 ZO 22 79 CP 22 116 ZH 33 153 AG 20
6 RS 25 43 ZB 30 80 AL 18 117 CU 30 154 ZV 18.4
7 B4 22 44 B5 33 81 ZS 23 118 AF 30.2 155 AJ 16
8 ST 19 45 Z4 41 82 AH 25 119 AK 27 156 BP 21
9 ZA 24 46 AC 16 83 CO 19 120 BF 27.6 157 CJ 17
10 AM 32 47 BC 17.8 84 DE 29 121 CI 20 158 DU 17.5
11 BA 30 48 A8 25.7 85 Z3 28 122 CN 21 159 BH 18.2
12 CB 27 49 CA 20 86 B8 27 123 CV 28 160 CS 19
13 CQ 21 50 B7 28 87 ZD 20 124 DG 28.6 161 ZQ 22
14 AB 18.5 51 AN 29 88 AI 22 125 ZF 20 162 AR 34
15 BT 26 52 BL 29.5 89 BM 24 126 ZP 20.2 163 ZC 23
16 CE 16 53 CD 27.2 90 AO 19 127 AQ 25 164 BI 20
17 CH 25 54 CX 21 91 ZE 29 128 ZL 29 165 BQ 24
18 DA 21 55 BX 21.3 92 BK 26 129 BN 27.4 166 ZR 25
19 DK 16.5 56 A9 35 93 CC 20 130 ZM 15.8 167 AS 21
20 RQ 20 57 BB 30.5 94 CW 25 131 AX 16.3 168 ZK 21.7
21 B9 29 58 Z7 30 95 DI 20 132 BR 29.1 169 ZY 25
22 Z5 28 59 ZC 43 96 EB 21 133 CM 25 170 AW 26
23 A4 19.5 60 ZU 35 97 DS 20 134 DH 24 171 BJ 27
24 ZT 40 61 AP 35.4 98 EL 19 135 DT 24.4 172 CK 24
25 AY 36 62 BS 27 99 AU 33 136 AV 18.1 173 DJ 21
26 BU 33 63 BV 35.6 100 BZ 26 137 ZG 20 174 EF 25
27 CF 28 64 CG 27.3 101 DQ 21 138 AT 24 175 FH 20
28 CY 36 65 CZ 23 102 EJ 26 139 CL 25 176 DO 21.2
29 DB 45 66 DD 30 103 FB 25 140 DY 20.3 177 EQ 15
30 EA 28 67 DW 20 104 EC 24 141 ZX 24 178 MN 25
31 EO 30 68 DR 22 105 FD 23 142 DP 15 179 EE 31
32 FF 21 69 EI 20.1 106 DM 29 143 ED 18.7 180 FG 24.2
33 FA 26 70 DL 28 107 FC 24 144 DN 18.8 181 GJ 25.3
34 AZ 27 71 EM 26 108 EK 17 145 EN 25 182 ES 30.3
35 CR 32 72 GA 25 109 DX 24.5 146 FE 43 183 GK 21.5
36 DC 33 73 ER 23 110 EP 28 147 GL 30 184 MM 18.7
37 EG 30 74 GB 34 111 GI 20 148 DZ 26 185 MP 22.5

NB : Data di atas ditambah data hasil dari lapangan yang telah dikoreksikan ke dalam
umur satu tahun

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK


No. Dokumen Tanggal Berlaku Revisi Halaman
MODUL PRAKTIKUM – J10B206 01 FEBRUARI 2020 2 1 dari 26

Data untuk faktor koreksi terhadap umur :


Umur 1 tahun Jantan : X 1 = 20, 40 kg

Betina : X 1 = 14, 90 kg

Umur 2 tahun Jantan : X 2 = 24, 04 kg

Betina : X 2 = 17, 45 kg

Umur 3 tahun Jantan : X 3 = 26, 94 kg

Betina : X 3 = 21, 09 kg

Certificate Number : ID12/02189 PM-UNPAD-FPt.7.5.5/L2


Rev. 2

Anda mungkin juga menyukai