Anda di halaman 1dari 21

KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen PO-BPM-01

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman i dari iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tim Penyusun Modul
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) yang dibiayai
anggaran DIPA Tahun Anggaran 2022 telah menyelesaikan tugas penyusunan Modul, untuk
memenuhi Kurikulum Pelatihan di Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi.

Dengan telah tersusunnya Modul tersebut diharapkan kepada seluruh tenaga pengajar
khususnya Widyaiswara PPSDM Migas dapat memanfaatkannya sebagai referensi dan
menyempurnakannya sesuai dengan perkembangan kebijakan dan teknologi, khususnya di Sub
Sektor Minyak dan Gas Bumi.

Kepada Tim Penyusun, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jerih payah
dan dedikasinya dalam mewujudkan Modul yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar
di PPSDM Migas. Kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan Modul ini saya
mengucapkan terima kasih.

Mudah-mudahan hasil karya kita dapat memberikan manfaat dalam mewujudkan visi dan misi
Pusdiklat Migas serta mendapatkan Ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Cepu, 2022
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi,

Waskito Tunggu Nusanto, S.Kom., M.T.


NIP. 19690124 199103 1 001

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen PO-BPM-01

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman ii dari iii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ................................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran.............................................................................. 1
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ....................................................... 2
E. Petunjuk Belajar ..................................................................................... 2
BAB II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ................................................. 3
A. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar .................................................... 3
B. Kecelakaan Karena Listrik ...................................................................... 9
C. Bahaya-bahaya lainnya ........................................................................ 14
D. Peralatan Bantu Las ............................................................................. 15
E. Rangkuman .......................................................................................... 17
F. Latihan ................................................................................................. 17

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen PO-BPM-01

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman iii dari iii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pelindung Muka ................................................................................ 7
Gambar 2.2. Sarung Tangan ................................................................................. 8
Gambar 2.3. Apron ................................................................................................ 8
Gambar 2.4. Bilik Las............................................................................................ 9
Gambar 2.5. Pemegang Elektroda ........................................................................ 12
Gambar 2.6. Gerinda Tangan .............................................................................. 15
Gambar 2.7. Palu Las .......................................................................................... 16
Gambar 2.8. Sikat Kawat .................................................................................... 16

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 1 dari 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini teknik las telah dipergunakan secara luas dalam
penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan
konstruksi mesin. Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena
bangunan dan mesin yang dibuat dengan mempergunakan teknik
penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga lebih
sederhana, sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangan luas,
meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa saluran, dan
lain sebagainya.

B. Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membahas tentang pengetahuan Keselamatan kerja bagi


juru las yang disajikan dengan menggunakan metode pelatihan yang
meliputi ceramah, tanya jawab dan diskusi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan mata diklat ini diharapkan peserta dapat
menggunakan pengetahuan keselamatan kerja dalam pekerjaannya
sebagai juru las.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta dapat:
a. Mengidentifikasi potensi bahaya dalam proses pengelasan.

b. M e n g i d e n t i f i k a s i d a n Menggunakan peralatan keselamatan sesuai


dengan potensi bahaya yang ada.
Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 2 dari 17

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Diskripsi Singkat
1.3. Tujuan Pembelajaran
1.4. Materi Pokok dan Sub Materi
II. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
2.1. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar
2.2. Kecelakaan Karena Listrik
2.3. Bahaya-bahaya lainnya
2.4. Peralatan Bantu Las

E. Petunjuk Belajar

Modul ini hanya memberikan informasi terkait dengan pengetahuan, sehingga


perlu ditunjang dengan pembelajaran terkait dengan Kesehatan dan
keselamatan kerja pengelasan. Dalam mempelajari modul ini, cukup pahami
setiap bagian dengan baik dan kerjakan setiap soal latihan dan evaluasi.
Apabila anda memahami setiap studi kasus yang diberikan dan mampu
mengerjakan semua soal latihan dan evaluasi, maka selamat anda sudah
berhasil mencapai kriteria keberhasilan dalam materi tersebut. Selamat
bersenang-senang dan selalu Semangat!

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 3 dari 17

BAB II
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pekerjaan konstruksi las sekarang ini banyak sekali digunakan, sehingga


pelaksanaan pekerjaan las juga menjadi makin besar dan dengan sendirinya
kecelakaan-kecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan juga semakin
banyak. Kecelakaan-kecelakaan tersebut pada umumnya disebabkan karena
kurang kehati-hatian, cara memakai alat yang salah, pemakaian pelindung
yang kurang baik dan kesalahan-kesalahan lainnya.

A. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar


Selama proses pengelasan akan timbul cahaya dan sinar yang dapat
membahayakan juru las dan pekerja lain yang ada di sekitar pengelasan.
Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak,
sinar ultraviolet dan sinar inframerah. Karena hal ini maka pencegahan
terhadap bahaya dari cahaya harus dipersyaratkan

1. Sinar Ultraviolet.

Sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap,


tetapi sinar ini mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi kimia yang
terjadi di dalam tubuh. Bila sinar ultraviolet yang terserap oleh lensa
dan kornea mata melebihi jumlah tertentu maka pada mata akan
terasa seakan-akan ada benda asing didalamnya. Dalam waktu 6
sampai 12 jam kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai
24 jam. Pada umumnya rasa sakit ini akan hilang setelah 24 jam.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 4 dari 17

2. Cahaya Tampak

Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa
dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan
menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin akan menjadi sakit. Rasa
lelah dan sakit ini sifatnya juga sementara.

3. Sinar Inframerah

Adanya sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena


itu sinar ini lebih berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat
dan tidak terasa. Pengaruh sinar inframerah terhadap mata sama
dengan pengaruh panas, yaitu menyebabkan pembengkakan pada
kelopak mata, terjadinya penyakit cornea, presbiopia yang terlalu dini
dan terjadi kerabunan. Jelas disini bahwa akibat dari sinar inframerah
jauh oelh berbahaya daripada kedua cahaya lainnya.

4. Pelindung Mata

Pelindung mata atau gogel harus mampu menurunkan kekuatan


pancaran cahaya tampak dan harus dapat menyerap atau
melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah.
Untuk keperluan ini maka pelindung mata harus mempunyai warna
transmisi tertentu, misalnya abu-abu, coklat atau hijau. Dalam negara-
negara tertentu sudah dilakukan persyaratan pelindung mata terhadap
kemampuannya menahan sinar ultraviolet dan inframerah. Di Jepang
pengaturan ini terdapat dalam JIS T 8141 – 1970.

Dokumen ini milik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk digandakan atau
disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 5 dari 17

Didalam pemilihan gogel atau kacamata untuk pengelasan mempunyai


kriteria sebagai berikut :

- Daya penerus terhadap cahaya tampak jelas.


- Mampu menahan cahaya dan sinar yang bercahaya.
- Tidak melelahkan mata.
- Tahan lama dan tidak berubah.
- Memberikan rasa nyaman.

Tabel 1. Kaca Pelindung Menurut Standard JIS. T8141.70

Pengelasan atau Pengelasan atau


No.
pemotongan pemotongan dengan
Warna dengan busur las gas
1,5
1,7 Untuk bias atau sinar samping −
2
2,5
3 − Untuk cahaya
4 rendah

5 Untuk las busur sampai 30 Untuk cahaya


6 Ampere sedang

7 Untuk las busur 30 ÷ 75 Ampere Untuk cahaya kuat


8
9
10 Untuk las busur 75 ÷ 200 Ampere −
11
12 Untuk las busur 200 ÷ 400 Ampere −
13
14 Untuk las busur diatas 400 −
Ampere

Dokumen ini milik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk digandakan atau
disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 6 dari 17

Pada berbagai macam proses pengelasan, diperlukan nomor kaca yang


sesuai.

Tabel 2. Nomor Kaca sesuai penggunaan las

OPERATION NOMER KACA


Soldaring 2
Las potong (karbit),
Benda kerja setebal 1” 3 atau
sampai 4
1” – 6” 4 atau
5
6” ke atas 5 atau
6
Las karbit (gas
welding), Benda kerja 1/8”
1/8” – 1/2” 4 atau
5
1/2” ke atas 5 atau
6
Shield Metal Arc Welding (las listrik),
Untuk elektroda berdiameter 10
1/16”, 3/32” 1/8”, 5/32”
Gas tungsten arc welding (non ferous)
Gas Metal Arc. Welding (non ferous) 11
Untuk elektroda O 1/16”, 3/32”, 1/18”,
5/32”
Shield Metal Arc Welding (las listrik), 12
O elektroda 3/16”, 7/32”, 1”, 5/16”, 14
3/8”
Atomic Hydrogen Welding 10 sampai
Carbon Arc Welding 14
14

Dokumen ini milik Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk digandakan atau
disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi “PUSDIKLAT MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 7 dari 17

5. Pelindung Muka

Pelindung muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap


kebakaran kulit sebagai akibat dari cahaya busur, percikan dan lain-
lain, yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung
mata saja. Bentuk dari pelindung muka bermacam- macam, dapat
berbentuk helmet dan dapat berupa pelindung yang harus dipegang.

Gambar 2.1. Pelindung Muka

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 8 dari 17

6. Pelindung Kulit

Percikan las dan terak bila mengenai kulit dapat menyebabkan luka
bakar. Untuk melindungi kulit tangan, juru las harus memakai sarung
tangan dari kulit. Bila memakai sarung tangan kulit, tangan menjadi
berkeringat maka untuk menghindari bahaya listrik bagian dalamnya
harus dilapisi dengan sarung tangan katun.

Gambar 2.2. Sarung Tangan

Badan juru las dilindungi terhadap percikan las dengan memakai apron.

Gambar 2.3. Apron

Untuk melindungi kaki terhadap percikan dan benda jatuh dan untuk
menghindari bahaya listrik juru las harus memakai sepatu safety.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 9 dari 17

7. Pelindung lainnya

Untuk melindungi pekerja lainnya biasanya tempat mengelas di


bengkel harus dipisahkan dari tempat pekerjaan yang lain. Bila
pengelasan dilakukan di tempat yang berpindah- pindah, maka harus
digunakan tabir mata.

Gambar 2.4. Bilik Las

B. Kecelakaan Karena Listrik

Banyak sekali jenis kecelakaan yuang ditimbulkan oleh listrik dan


akibatnya dapat sampai pada kematian. Kadang-kadang kejutan listrik yang
kecilpun dapat menyebabkan kematian. Misalnya bila orangnya terkejutlalu
jatuh dari tempat yang tinggi.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 10 dari 17

Besarnya kejutan yang timbul karena listrik tergantung pada besarnya arus
dan keadaan badan manusia. Tingkat dari kejutan dan hubungannya dengan
besar arus adalah sebagai berikut :
- Arus 1 mA hanya menimbulkan kejutan kecil saja dan tidak
membahayakan
- Arus 5 mA akan memberikan stimulasi yang cukup tinggi pada
otot dan menimbulkan rasa sakit
- Arus 10 mA akan menyebabkan rasa sakit yang hebat
- Arus 20 mA akan menyebabkan pengerutan otot sehingga orang yang
terkena tidak dapat melepaskan dirinya tanpa bantuan orang lain
- Arus 50 mA sudah sangat berbahaya
- Arus 100 mA akan menyebabkan kematian

1. Penggunaan mesin dengan tegangan kedua yang rendah

Kemungkinan kejutan listrik disebabkan karena sentuhan antara juru


las atau pekerja lainnya dengan elektroda atau pemegang elektroda dari
mesin las yang sedang tidak berbeban. Untuk menghindari hal ini maka
dianjurkan untuk menggunakan mesin dengan tegangan kedua
serendah mungkin. Berdasarkan standar JIS dipersyaratkan agar
tegangan ini setinggi-tingginya 95 V.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 11 dari 17

Bila sentuhan tersebut terjadi, besarnya arus yang melalui badan


manusia dapat dihitung sebagai berikut :

E
I
R1 R2 R3

Dim
ana :
I = arus yang mengalir ke badan
E = tegangan kedua
R1 = tahanan antara tangan dan pemegang
R2 = tahanan badan manusia
R3 = tahanan antara kaki dan tanah

Harga besaran-besaran listrik tersebut kira-kira adalah


sebagai berikut : E = 95 V
R1 = 20.000 Ω dalam keadaan kering
R2 = antara 500 sampai 1000 Ω
R3 = 3000 Ω dalam keadaan kering

Bila harga-harga tersebut dimasukkan kedalam persamaan, maka


besarnya arus kira-kira
2 mA, tidak akan membahayakan. Tetapi bila tangan dan kaki sedang
berkeringat, maka besar arus bisa naik sampai 12 kali dan dalam
keadaan basah akan naik 25 kali. Bila keadaan ini terjadi kejutan listrik
yang timbul akan sangat membahayakan.

2. Penggunaan pemegang elektroda berisolator

Dalam hal ini pemegang elektroda hampir seluruhnya tertutup oleh


isolator kecuali pada bagian yang berhubungan dengan elektroda.
Pemegang elektroda berisolasi biasanya dikelas-kelaskan berdasarkan
garis tengah elektroda yang boleh digunakan. Pengkelasan berdasarkan
JIS C 9302-1976.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 12 dari 17

Tabel 3. Klasifikasi pemegang elektroda (JIS C 9302-1976)

Penggunaan
Luas
Diameter Penampang
Klasifikasi Wakt
Teganga Elektroda Kabel
u Arus
n
Kerja Las (mm2
Busu
No. 100 70 100 25 1,2 ; 3,2 22

No. 200 70 200 30 2,0 ; 5,0 38

No. 300 70 300 30 3,2 ; 6,4 50

No. 400 70 400 30 4,0 ; 8,0 60

No. 500 70 500 30 5,0 ; 9,0 80

Gambar 2.5. Pemegang Elektroda

3. Penggunaan kabel pengelasan yang sesuai

Kecelakaan yang disebabkan oleh kabel pada umumnya adalah karena


adanya kerusakan isolator kabel. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh
alat-alat atau benda-benda yang ada dalam tempat mengelas atau
karena penggunaan arus yang terlalu besar sehingga timbul panas
pada kabel. Untuk menghindari hal ini maka tempat mengelas harus
diatur dan harus menggunakan kabel yang sesuai dengan persyaratan.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 13 dari 17

Untuk mencari ukuran kabel yang cocok dengan penggunaan, lihat


tabel di bawah ini dan ada beberapa item yang dapat membantu
yaitu:

1. Arus las
2. Duty cycle dan faktor operator
3. Panjang keseluruhan dan sirkuit las

Tabel 4. Ukuran Kabel

Tipe Arus Panjang kabel dalam feet (ukuran


Las Las 50 ft. 100 150 200 300 400
Manual atau 75 6 ft.6 ft.4 ft.3 ft.2 ft.1

semi 100 4 4 3 2 1 1/0


otomatis
(Duty cycle 150 3 3 2 1 2/0 2/0
60 % atau 200 2 2 1 1/0 3/0 3/0
kurang 250 2 2 1/0 2/0 4/0
300 1 1 2/0 3/0
Semi atau 400 1/0 1/0 3/0
oto-
matis (Duty 450 2/0 2/0 4/0
cycle 60 % - 500 3/0 3/0 4/0
100 % 400 4/0 4/0 -
800 2– 2– -
1200 4/0
3– 4/0
3– -
1600 4/0
4– 4/0
4– -
4/0 4/0

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 14 dari 17

4. Penghindaran terjadinya kecelakaan listrik


Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan untuk menghindari
terjadinya kecelakaan listrik adalah sebagai berikut :
1. Juru las harus memakai sarung tangan dan sepatu yang berisolator
dan memakai pakaian kerja. Bila berkeringan harus berhenti dan
mengeringkan keringan terlebih dahulu sebeum melanjutkan
mengelas.
2. Menggunakan kabel dan pemegang elektroda yang berisolator
sempurna.
3. Rumah mesin las harus diketanahkan dengan baik
4. Penggantian elektroda harus dilakukan dengan hati-hati
5. Dalam keadaan istirahat atau tidak mengelas, mesin las harus
dimatikan

C. Bahaya-bahaya lainnya

1. Bahaya Ledakan

Dalam mengelas tangki, sebelum dilakukan pengelasan, tangki harus


bersih dari minyak, gas yang mudah terbakar dan cat yang dapat
terbakar. Apabila dalam hal ini pembersihannya kurang sempurna
akan terjadi ledakan. Untuk mencegah hal ini sebelum pengelasan
dilakukan harus diadakan pemeriksaan terlebih dahulu untuk
memastikan tidak akan terjadi ledakan. Karena itu pemeriksaannya
tidak boleh berdasarkan perkiraan saja, tetapi harus dengan alat
deteksi untuk gas yang mudah terbakar.

2. Bahaya Kebakaran

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, bahan-bahan yang mudah


terbakar seperti bensin, solar, minyak, cat, kayu dan bahan lainnya
harus ditempatkan di tempat yang tidak akan terkena percikan las.

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 15 dari 17

Bahaya kebakaran juga dapat terjadi karena kabel yang menjadi panas
yang disebabkan oleh hubungan yang kurang baik, kabel yang tidak
sesuai atau adanya kebocoran listrik karena isolasi yang rusak

3. Bahaya Jatuh
Didalam pekerjaan pengelasan dimana ada pengelasan di tempat yang
tinggi akan selalu ada bahaya terjatuh dan kejatuhan. Bahaya ini dapat
menimbulkan luka-luka berat atau kematian, karena itu usaha
pencegahannya harus benar-benar deperhatikan. Untuk menghindari
bahaya jatuh, hal-hal berikut ini harus dilakukan :
− Pekerja di tempat tinggi harus memakai tali pengaman
− Semua pekerja harus memakai topi pengaman untuk melindungi
kepala terhadap bahaya terjatuh atau kejatuhan.
− Alat dan bahan yang digunakan pada pengerjaan tinggi harus diikat
atau diletakkan di tempat yang aman

D. Peralatan Bantu Las

1. Gerinda Tangan
Gerinda tangan ini berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di
las berupa penyiapan kampuh las. Gerinda ini juga digunakan untuk
membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan
lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis
berikutnya. gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam
memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam
persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi.

Gambar 2.6. Gerinda Tangan

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 16 dari 17

2. Palu Las

Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las


pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada
daerah las. Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias
karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan
lainnya.

Gambar 2.7. Palu Las

3. Sikat kawat

Bahan serabut sikat terbuat dari kawat-kawat baja yang tahan


terhadap panas dan elastis, dengan tangkai dari kayu yang dapat
mengisolasi panas dari bagian yang disikat.

Gambar 2. 8. Sikat Kawat

Digunakan untuk :
a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas,
b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh
pukulan palu las

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”
PO-BPM-01
KESELAMATAN KERJA PENGELASAN Dokumen

No. Revisi 0

JURU LAS 2 Tanggal

PPSDM MIGAS Halaman 17 dari 17

E. Rangkuman
1. Potensi bahaya karena proses pengelasan, anatara lain :
 Cahaya dan Sinar
 Tersengat listrik
 Kebakaran
 Ledakan
 Jatuh
2. Alat Pelindung Diri terdiri dari :.
 Pelindung mata
 Pelindung muka
 Pelindung kulit
 Pelindung lainnya
3. Peralatan bantu las antara lain :
 Gerinda tangan
 Palu las
 Sikat kawat

F. Latihan

1. Identifikasikan bahaya apa saja yang terdapat pada proses pengelasan!


2. Sebutkan alat pelindung diri yang digunakan oleh seorang juru las /
welder?
3. Jelaskan fungsi masing-masing alat pelindung diri yang digunakan
seorang juru las / welder!
4. Sebutkan peralatan bantu yang dibutuhkan welder!

Dokumen ini milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”, isi dari dokumen ini tidak diperkenankan untuk
digandakan atau disalin seluruh atau sebagian tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi “PPSDM MIGAS”

Anda mungkin juga menyukai