Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.2 Hasil Penelitian


Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian di CV Moral Flat
Jakarta Selatan dengan jumlah responden adalah karyawan di CV Moral Flat.
Penyebaran kuesioner dilakukan selama 14 hari, hasil pengumpulan data berupa
google form yang telah diisi dan memenuhi syarat. Setiap responden memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penulis melakukan pengelompokan
dengan karakteristik tertentu. Karakteristik yang digunakan pada penelitian ini
adalah jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir. Berikut ini hasil
pengelompokan responden berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar.
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

4.2.4 Analisis Statistik Deskriptif

Sebelum pembuktian hipotesis secara deskriptif akan dijelaskan


mengenai kondisi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Deskriptif statistik merupakan bagian dari statistik yang digunakan untuk
menyimpulkan dan mempresentasikan data yang mempunyai tujuan menjelaskan
atau menggambarkan karakteristik dari data yang digunakan.
Menurut Ghozali dalam Rahani (2022:63) Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kortosis, dan
skewness. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala
likert yaitu angka 1 sampai 5. Deskriptif jawaban akan dibuat interval kelas
menjadi lima kategori yakni sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju,
sangat setuju. Inerval class yang digunakan adalah :

nilai tertinggi−nilai terendah 5−1


interval kelas : = =0 , 8
jumlah kelas 5

1. Analisa Hasil Kuesioner Variabel Motovasi (X1)


Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada butir
pernyataan variabel motivasi (X1) yang diberikan sebagai berikut:
Tabel 4.
Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi

Kriteria
Skor Mean
No Pernyataan SS S RR TS STS Sampel
Total Skor
5 4 3 2 1
1 2 20 16 16 3 57 173 3.04
2 2 24 18 12 1 57 185 3.25
3 1 31 10 14 1 57 188 3.30
4 2 27 13 14 1 57 186 3.26
5 1 20 17 13 6 57 168 2.95
6 2 19 12 23 1 57 169 2.96
7 3 25 17 11 1 57 189 3.32
8 3 28 15 9 2 57 192 3.37
9 0 29 11 13 4 57 179 3.14
10 2 32 9 12 2 57 191 3.35
Total 18 255 138 137 22 570 1820 3.19
Persentase (%) 3.2 44.7 24.2 24.0 3.9 100

Berdasarkan tabel di atas, terdapat tanggapan responden atas pernyataan


pada variabel motivasi (X1) diperoleh nilai total rata-rata skor sebesar 3,19 yang
artinya skor tersebut mendapatkan kategori kurang baik (KB) karena termasuk ke
dalam rentang skala 2,61 – 3,20. Kemudian mayoritas tanggapan responden pada
variabel motivasi berada pada alternatif jawaban setuju (S) yaitu sebesar 44,7%.
Dari hasil perolehan tersebut dapat kita lihat nilai tertinggi dari variabel tersebut
berada pada pernyataan ke 10 dengan nilai rata-rata sebesar 3,35. Untuk nilai
terendah dari variabel tersebut berada pada pernyataan ke 5 dengan nilai rata-rata
sebesar 2,95.

2. Analisa Hasil Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja (X2)


Tabel 4.
Distribusi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja
Kriteria
Skor Mean
No Pernyataan SS S RR TS STS Sampel
Total Skor
5 4 3 2 1
1 0 24 13 18 2 57 173 3.04
2 1 31 8 15 2 57 185 3.25
3 2 15 18 15 7 57 161 2.82
4 1 16 19 18 3 57 165 2.89
5 2 20 12 18 5 57 167 2.93
6 1 17 13 23 3 57 161 2.82
7 1 21 15 18 2 57 172 3.02
8 1 24 21 11 0 57 186 3.26
9 4 29 13 9 2 57 195 3.42
10 5 28 12 12 0 57 197 3.46
Total 18 225 144 157 26 570 1762 3.09
Persentase (%) 3.2 39.5 25.3 27.5 4.6 100

Berdasarkan tabel di atas, terdapat tanggapan responden atas pernyataan


pada variabel lingkungan kerja (X2) diperoleh nilai total rata-rata skor sebesar
3,09 yang artinya skor tersebut mendapatkan kategori kurang baik (KB) karena
termasuk ke dalam rentang skala 2,61 – 3,20. Kemudian mayoritas tanggapan
responden pada variabel lingkungan kerja berada pada alternatif jawaban setuju
(S) yaitu sebesar 39,5%. Dari hasil perolehan tersebut dapat kita lihat nilai
tertinggi dari variabel tersebut berada pada pernyataan ke 10 dengan nilai rata-
rata sebesar 3,46. Untuk nilai terendah dari variabel tersebut berada pada
pernyataan ke 3 dan 6 dengan nilai rata-rata sebesar 2,82.
3. Analisa Hasil Kuesioner Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4.
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan
Kriteria
Skor Mean
No Pernyataan SS S RR TS STS Sampel
Total Skor
5 4 3 2 1
1 1 27 9 17 3 57 177 3.11
2 1 25 18 7 6 57 179 3.14
3 3 22 18 12 2 57 183 3.21
4 2 18 11 21 5 57 162 2.84
5 1 24 18 11 3 57 180 3.16
6 2 20 13 18 4 57 169 2.96
7 1 23 19 12 2 57 180 3.16
8 1 17 17 19 3 57 165 2.89
9 1 20 17 18 1 57 173 3.04
10 1 19 13 22 2 57 166 2.91
Total 14 215 153 157 31 570 1734 3.04
Persentase (%) 2.5 37.7 26.8 27.5 5.4 100

Berdasarkan tabel di atas, terdapat tanggapan responden atas pernyataan


pada variabel kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai total rata-rata skor sebesar 3,04
yang artinya skor tersebut mendapatkan kategori kurang baik (KB) karena
termasuk ke dalam rentang skala 2,61 – 3,20. Kemudian mayoritas tanggapan
responden pada variabel kinerja berada pada alternatif jawaban setuju (S) yaitu
sebesar 37,7%. Dari hasil perolehan tersebut dapat kita lihat nilai tertinggi dari
variabel tersebut berada pada pernyataan ke 3 dengan nilai rata-rata sebesar 3.21.
Untuk nilai terendah dari variabel tersebut berada pada pernyataan ke 4 dengan
nilai rata-rata sebesar 2,84.

4.2.5. Uji Validitas


Dalam penelitian ini untuk mengetahui indeks validitas jawaban
responden secara umum digunakan rumus korelasi product moment dengan SPSS
versi 26. Pengajuan validitas pada penelitian ini menggunakan analisis product
moment correlation dari pearson. Variabel dinyatakan valid jika r hitung >r tabel
dengan taraf signifikan 5%. Pada penelitian ini derajat kebebasan (df) = (N – 2) =
59 – 2 = 57 = 0,2564.
Pada penelitian ini variabel yang akan di uji validitasnya terdiri dari
variabel independen yaitu pelatihan dan lingkungan kerja, sedangkan variabel
dependennya adalah kinerja karyawan. Pada variabel pelatihan terdapat 10 butir
pernyataan, lingkungan kerja 10 butir pernyataan dan untuk kinerja 10 butir
pernyataan. Berikut hasil uji validitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
1. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
Tabel 4.
Uji Validitas Variabel Motivasi
Disiplin Kerja R hitung R tabel Keterangan
X1.1 0.722 0.2609 VALID
X1.2 0.720 0.2609 VALID
X1.3 0.641 0.2609 VALID
X1.4 0.549 0.2609 VALID
X1.5 0.741 0.2609 VALID
X1.6 0.770 0.2609 VALID
X1.7 0.728 0.2609 VALID
X1.8 0.616 0.2609 VALID
X1.9 0.690 0.2609 VALID
X1.10 0.650 0.2609 VALID

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil validitas variabel


motivasi adalah valid, yakni ditunjukkan dengan pernyataan pada butir X1.1
sampai X1.10 yang memiliki nilai r hitung > r tabel (0,2609), sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut layak digunakan sebagai
instrumen untuk mengukur data penelitian ini.
2. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.
Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja R hitung R tabel Keterangan
X1.1 0.671 0.2609 VALID
X1.2 0.647 0.2609 VALID
Lingkungan Kerja R hitung R tabel Keterangan
X1.3 0.694 0.2609 VALID
X1.4 0.561 0.2609 VALID
X1.5 0.703 0.2609 VALID
X1.6 0.460 0.2609 VALID
X1.7 0.755 0.2609 VALID
X1.8 0.704 0.2609 VALID
X1.9 0.707 0.2609 VALID
X1.10 0.656 0.2609 VALID

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil validitas variabel


lingkungan kerja adalah valid, yakni ditunjukkan dengan pernyataan pada
butir X1.1 sampai X1.10 yang memiliki nilai r hitung > r tabel (0,2609), sehingga
dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut layak digunakan sebagai
instrumen untuk mengukur data penelitian ini.
3. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Tabel 4.
Uji Validitas Variabel Kinerja
Kinerja Karyawan R hitung R tabel Keterangan
X1.1 0.699 0.2609 VALID
X1.2 0.712 0.2609 VALID
X1.3 0.593 0.2609 VALID
X1.4 0.780 0.2609 VALID
X1.5 0.660 0.2609 VALID
X1.6 0.761 0.2609 VALID
X1.7 0.663 0.2609 VALID
X1.8 0.743 0.2609 VALID
X1.9 0.597 0.2609 VALID
X1.10 0.827 0.2609 VALID

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil validitas variabel


kinerja adalah valid, yakni ditunjukkan dengan pernyataan pada butir X1.1
sampai X1.10 yang memiliki nilai r hitung > r tabel (0,2609), sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut layak digunakan sebagai
instrumen untuk mengukur data penelitian ini.
4.2.6. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha >
0,6 pada signifikansi 5%. Sehingga data tersebut bisa digunakan untuk
pengukuran dan meneliti selanjutnya. Hasil pengujian dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel dibawah :
1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi
Tabel 4.
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
0.873 10

Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai cronbach alpha sebesar


0,873 yang artinya variabel tersebut dapat dikatakan reliabel karena nilai
0,873 > 0,6. Maka alat ukur tersebut termasuk dalam kategori reliablitias
tinggi.
2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.
Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
0.851 10

Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai cronbach alpha sebesar


0,851 yang artinya variabel tersebut dapat dikatakan reliabel karena nilai
0,851 > 0,6. Maka alat ukur tersebut termasuk dalam kategori reliablitias
tinggi.
3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja
Tabel 4.
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
0.887 10

Berdasarkan tabel di atas di dapatkan nilai cronbach alpha sebesar


0,887 yang artinya variabel tersebut dapat dikatakan reliabel karena nilai
0,887 > 0,6. Maka alat ukur tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas
tinggi.

4.2.7. Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertjuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresiyang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Pada pengujian ini menggunakan analisa statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non
parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Suatu data dikatakan berdistribusi
normal apabila Asymp.Sig (2tailed) lebih besar dari 0,05. Hasil uji dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 57
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.39801608
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .071
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Pada tabel di atas menunjukkan hasil uji statistik non parametrik


Kolmogrov-Smirnov menyatakan bahwa Asymp.Sig (2tailed) sebesar 0,200
sedangkan tingkat signifikansi yang dinyatakan adalah 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data yang berdistribusi
normal, karena nilai Asymp.Sig (2tailed) lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05).
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.
Uji Miltikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant 2.344 3.212 .730 .469
)
X1.total .300 .129 .284 2.320 .024 .497 2.012
X2.total .598 .134 .545 4.456 .000 .497 2.012
a. Dependent Variable: Y.total

Pada tabel di atas menunjukkan nilai tolerance untuk variabel


motivasi dan lingkungan kerja masing-masing sebesar 0,508. Nilai tolerance
yang diperoleh pada variabel tersebut lebih dari 0,10 serta nilai VIF untuk
variabel pelatihan dan lingkungan kerja masing-masing sebesar 1,968. Dimana
nilai VIF pada variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan nilai tersebut
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala miltikolinieritas pada model
regresi tersebut.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
yang tidak adanya masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi
memnggunakan Durbin Watson (DW). Selanjutnya nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai pada tabel Durbin Watson dengan signifikansi 5%.
Berikut adalah hasil output uji autokorelasi.
Tabel 4.
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .773 .598 .583 4.479 2.300
a. Predictors: (Constant), X2.total, X1.total
b. Dependent Variable: Y.total

Berdasarkan hasil tabel di atas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar


2.300 dimana nilai tersebut berada pada kriteria 1.550 – 2.460 dengan
keterangan tidak ada autokorelasi. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
gejala autokorelasi, sehingga analisis regresi linier dapat dilanjutkan.
4. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar berikut bahwa titik-titik menyebar di atas dan
dibawah atau di sekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul hanya pada
bagian bawah saja dan penyebaran titik-titik tidak berpola. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah pada heteroskedastisitas, jadi model
regresi yang baik dan ideal dapat dipenuhi.

4.2.8 Analisis Kuantitatif


1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga untuk menunjukkan arah dan
hubungan antara variabel dependen dan independen (Imam Ghozali, 2018) .
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau
lebih variabel indepen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai varaibel independen
mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara
varaibel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif. Dalam penelitian ini menggunakan
dua vairabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Bentuk regresi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.
Analaisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.344 3.212 .730 .469
X1.total .300 .129 .284 2.320 .024 .497 2.012
X2.total .598 .134 .545 4.456 .000 .497 2.012
a. Dependent Variable: Y.total

Berdasarkan dari data pada tabel 4.45 adalah hasil nilai coefficienst dalam
penelitian ini untuk melihat persamaan regresi linier berganda. Persamaan regresi
di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Y = 2,334 + 0,300 (X1) + 0,598 (X2)

Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :


1. Konstanta sebesar 2,334 (Y) menunjukkan bahwa jika motivasi (X1) dan
lingkungan kerja (X2) tidak ada atau bernilai nol maka kinerja karyawan
hanya sebesar 2,334.
2. motivasi memiliki nilai koefisien sebesar 0,300 hail ini menunjukkan bahwa
jika nilai pelatihan mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka nilai kinerja
juga akan naik sebesar 0,300.
3. Lingkungan kerja memiliki nilai koefisien sebesar 0,598 hal ini
menunjukkan bahwa jika nilai lingkungan kerja mengalami kenaikan sebasar
1 satuan maka nilai kinerja juga akan naik sebesar 0,598.
2. Analisis Koefisien Korelasi
A. Koefisien Sederhana
Korelasi sederhana merupakan Statistik yang dipergunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel dan juga untuk dapat mengetahui
bentuk hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya
kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud disini adalah
apakah hubungan tersebut ERAT, LEMAH, ataupun TIDAK ERAT
sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear
Positif ataupun Linear Negatif.
Tabel 4.
Koefisien Korelasi Variabel X1 terhadap Y
Correlations
MOTIVASI KINERJA
MOTIVASI Pearson Correlation 1 .671**
Sig. (2-tailed) .000
N 57 57
KINERJA Pearson Correlation .671** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien Pelatihan sebesar 0.671
berdasarkan nilai interpretasi korelasi nilai berada pada rentang 0.600 – 0.799
yang berarti tingkat hubungan motivasi terhadap Kinerja Karyawan termasuk
pada tingkat hubungan yang kuat.
Tabel 4.
Koefisien Korelasi Variabel X2 terhadap Y
Correlations
LINGKUNGAN
KERJA KINERJA
LINGKUNGAN KERJA Pearson Correlation 1 .747**
Sig. (2-tailed) .000
N 57 57
KINERJA Pearson Correlation .747** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan table di atas nilai koefisien Lingkungan Kerja sebesar


0.747 berdasarkan nilai interpretasi korelasi nilai berada pada rentang 0.600 –
0.799 yang berarti tingkat hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.
B. Koefisien Berganda
Korelasi berganda adalah bentuk korelasi yang digunakan untuk
melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Korelasi berganda berkaitan
dengan interkorelasi variable-variabel independen sebagaimana korelasi
mereka dengan variabel dependen.
Tabel 4.
Koefisien Kolerasi Berganda
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .773a .598 .583 4.479 2.300
a. Predictors: (Constant), X2.total, X1.total
b. Dependent Variable: Y.total
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0.773 artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel Motivasi
(X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada CV
Moral Flat.
3. Analisis Koefisien Determinasi
A. Variabel Motivasi Terhadap Kinerja
Tabel 4.
Uji R2 Motivasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .671 .450 .440 5.190
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI
b. Dependent Variable: KINERJA

Pada tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0.450 ini berarti kontribusi motivasi mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 45%. Sedangkan sisanya sebesar 55% (100-45) dipengaruhi oleh
variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
B. Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Tabel 4.
Uji R2 Lingkungan Kerja
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .747a .558 .550 4.654
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA
b. Dependent Variable: KINERJA

Pada tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0.558 ini berarti kontribusi lingkungan kerja mempengaruhi kinerja
karyawan sebesar 55,8%. Sedangkan sisanya sebesar 44,2% (100-55,8)
dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.
C. Variabel Motivasi, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Tabel 4.
Uji R2 Motivasi dan Lingkungan Kerja
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .773 .598 .583 4.479
a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI
b. Dependent Variable: KINERJA

Pada tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0.598 ini berarti kontribusi motivasi dan lingkungan kerja
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 59,8%. Sedangkan sisanya sebesar
40,2% (100-59,8) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.

4.2.9 Uji Hipotesis


1. Pengujian Secara Parsial (Uji T)
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
untuk melakukan uji t dapat dilihat dari tabel coefficient pada kolom Sig.
Apabila nilai Sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan ada pengaruh secara
signifikan, dan apabila nilai Sig. tepat diangka 0,05 maka untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dapat menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel. Untuk mencari nilai t tabel
yaitu menggunakan rumus (df) = (α/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 57-2-1) = (0,025 ;
54). Berikut adalah hasil uji t dalam penelitian ini :
Tabel 4.
Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant 2.344 3.212 .730 .469
)
X1.total .300 .129 .284 2.320 .024 .497 2.012
X2.total .598 .134 .545 4.456 .000 .497 2.012
a. Dependent Variable: Y.total

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


a. Pada variabel motivasi (X1) memperoleh nilai t hitung (2,320) > t tabel (2,005)
dan nilai signifikansi sebesar 0,024 < 0,05 yang artinya H 01 ditolak dan
H a 1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV Moral Flat.
b. Pada variabel lingkungan kerja (X2) memperoleh nilai t hitung (4,456) > t tabel
(2,005) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya H 02 ditolak
dan H a 2 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV Moral Flat.
2. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Ghozali dalam Rahani
(2022:78). Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan H a diterima
dapat dengan melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari 0,05
atau 5% (Bawono, 2022:79), dan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
Untuk mencari nilai F tabel menggunakan rumus (df) = (k ; n-k-1) = (2 ; 57-2-1)
= (2 ; 54). Berikut adalah hasil dari uji F dalam penelitian ini :
Tabel 4.
Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1610.712 2 805.356 40.149 .000b
Residual 1083.183 54 20.059
Total 2693.895 56
a. Dependent Variable: Y.total
b. Predictors: (Constant), X2.total, X1.total

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung (40,149) > F tabel
(3,17) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya H 03 ditolak dan
H a 3 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dan lingkungan kerja
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada CV Moral Flat.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh motivasi
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan pengujian yang
telah dilakukan peneliti menggunakan alat bantu SPSS 26 diperolah hasil sebagai
berikut:
4.3.1 Pengaruh motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai persaman regresi Y = 2,334 +
0,300 (X1) yang artinya jika nilai motivasi mengalami kenaikan sebesar 1 satuan
maka nilai kinerja juga akan naik sebesar 0,300. Pada uji t (parsial) yang memiliki
nilai t hitung (2,320) > t tabel (2,005) dengan tingkat signifikansi 0,024 < 0,05 yang
artinya H 01 ditolak dan H a 1 diterima. Pada koefisien korelasi menghasilkan nilai
(R) sebesar 0,671 dimana terdapat hubungan yang kuat antar variabel. Pada nilai
koefisien determinasi ( R2) sebesar 0,450 dimana hal ini merupakan kontribusi
pengaruh Motivasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,450 atau 45%.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara
motivasi terhadap kinerja karyawan pada CV Moral Flat.
4.3.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai persaman regresi Y = 2,334 +
0,589 (X2) yang artinya jika nilai lingkungan kerja mengalami kenaikan sebesar 1
satuan maka nilai kinerja juga akan naik sebesar 0,589. Pada uji t (parsial) yang
memiliki nilai t hitung (4,456) > t tabel (2,005) dengan tingkat signifikansi 0,000 <
0,05 yang artinya H 0 2 ditolak dan H a 2 diterima. Pada koefisien korelasi
menghasilkan nilai (R) sebesar 0,747 dimana terdapat hubungan yang kuat antar
variabel. Pada nilai koefisien determinasi ( R2) sebesar 0,558 dimana hal ini
merupakan kontribusi pengaruh Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan sebesar 0,558 atau 55,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan secara parsial antara lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada CV Moral Flat.
4.3.3 Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai persaman regresi Y = 2,334 +
0,300 (X1) + 0,598 (X2). Pada uji F (simultan) yang memiliki nilai f hitung (40,149)
> f tabel (3,17) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya H 0 3 ditolak
dan H a 3 diterima. Pada koefisien korelasi menghasilkan nilai (R) sebesar 0,773
dimana terdapat hubungan yang kuat antar variabel. Pada nilai koefisien
determinasi ( R2) sebesar 0,598 dimana hal ini merupakan kontribusi pengaruh
Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan sebesar
0,598 atau 59,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
secara bersama-sama antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada CV Moral Flat.

Anda mungkin juga menyukai