Anda di halaman 1dari 6

TERM OF REFERENCE

PEMBICARA SEMINAR NASIONAL ONLINE


TENTANG WACANA MASA JABATAN PRESIDEN 3 PERIODE :
RELEVANKAH MENGUBAH MASA JABATAN PRESIDEN ?
Surakarta, 24 Juni 2021

DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2021
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Kadipiro, Surakarta - www.fh.unisri.ac.id

TERM OF REFERENCE (TOR)


SEMINAR NASIONAL ONLINE
“WACANA MASA JABATAN PRESIDEN 3 PERIODE :
RELEVANKAH MENGUBAH MASA JABATAN PRESIDEN ?”

A. NAMA KEGIATAN
Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi, dengan tema : “Wacana
Masa Jabatan Presiden 3 Periode : Relevankah Mengubah Masa Jabatan Presiden ?”

B. LATAR BELAKANG
Periodisasi masa jabatan presiden dan wakil presiden telah diatur dalam Pasal 7
Undang-Undang Dasar 1945. Sebelum amandemen pasal 7 UUD 1945 berbunyi
“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali”. Kemudian sesudah amandemen Pasal 7 UUD 1945
berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa
jabatan”. Pasal tersebut merupakan amanat reformasi, perubahan pasal tersebut tentu ada
beberapa alasan. Jika menelisik sejarah, periodisasi masa jabatan presiden yang tanpa
batas akan melahirkan kepemimpinan yang otoriter, pemimpin juga bisa saja
menyalahgunakan kekuasaan, dan bisa menyebabkan tidak berkembangnya generasi.
Baru-baru ini banyak tersebar isu mengenai jabatan presiden 3 periode. Banyak
perbincangan mengenai wacana presiden 3 periode ini dari kalangan penguasa, politikus,
artis, masyarakat, mahasiswa dan berbagai kelompok tertentu. Dalam pasal 7 Undang-
Undang Dasar 1945 telah menegaskan bahwa, masa jabatan presiden dan wakil presiden
maksimal selama 2 periode, baik dilakukan secara berturut-turut ataupun tidak.
Implikasinya, wacana penambahan jabatan presiden menjadi 3 periode dapat dilakukan
lewat adanya perubahan terhadap ketentuan konstitusi. Namun, yang perlu menjadi
catatan tebal, pilihan perubahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode ini perlu
melihat dimensi sejarah. Masih teringat jelas, bahwa pilihan pembatasan masa jabatan
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Kadipiro, Surakarta - www.fh.unisri.ac.id
presiden maksimum selama 2 periode telah menjadi resultante atau kesepakatan politik
dalam amendemen UUD 1945 pada tahun 1999-2002 yang ditujukan untuk mewujudkan
semangat konsitusionalisme atau pembatasan kekuasaan terhadap presiden.
Adanya isu ini tentu membuat masyarakat menjadi bertanya-tanya mengenai hal ini,
apa benar bahwa akan terjadi presiden 3 periode? Bisakah terjadi presiden 3 periode?
Dampak apa yang timbul jika terjadi presiden 3 periode? Apakah dengan adanya presiden
3 periode ini akan menjadikan Indonesia lebih tertata dan lebih baik atau justru membuat
Indonesia lebih mundur dari negara- negara lain?
Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dan latar belakang diatas, maka Fakultas
Hukum Universitas Slamet Riyadi bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional
dengan tema “Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode : Relevankah Mengubah Masa
Jabatan Presiden ?”. Seminar nasional ini bermaksud untuk menghasilkan berbagai
pikiran yang solutif mengenai isu presiden 3 periode. Dalam seminar ini juga akan
dibahas mengenai kerelevanan masa jabatan presiden 3 periode, serta akan membahas
pula mengenai sudut pandang dari sisi hukum tata negara, hukum administrasi negara dan
juga pandangan dari sisi politik tentang kerelevanan masa jabatan presiden 3 periode ini.
Hal tersebut akan dibahas oleh beberapa pembicara yang ahli dalam bidangnya masing-
masing. Dibutuhkannya peran aktif dari berbagai pihak dalam rangka memberikan
sumbangan terhadap keberlangsungan ketatanegaraan negara serta persatuan dan kesatuan
negara.

C. TUJUAN KEGIATAN
Seminar nasional ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui perlu atau tidak mengubah UUD demi terlaksananya masa jabatan
presiden 3 periode,
b. Mengetahui apakah rencana ini relevan dengan kondisi demokrasi di negara kita
atau tidak,
c. Mengetahui apakah dengan masa jabatan presiden 3 periode menyebabkan
kerusakan pada nilai-nilai demokrasi atau tidak,
d. Menumbuhkan peran dan pemikiran kritis generasi milenial di bidang politik
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Kadipiro, Surakarta - www.fh.unisri.ac.id
e. Mengetahui dampak apa yang ditimbulkan jika terealisasikan presiden 3 periode

D. PELAKSANAAN
Seminar nasional ini akan diselenggarakan pada :
Hari, tanggal : Kamis, 24 Juni 2021
Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi
Surakarta (Melalui Aplikasi Zoom Online)

E. PESERTA
Sasaran kegiatan seminar nasional ditujukan kepada Mahasiswa Universitas Slamet
Riyadi dan Masyarakat Umum.

F. TARGET DAN ARAHAN MATERI


Beberapa hal yang akan di bahas oleh pemateri, yaitu :
1) Pembicara 1 : Drs Bandung Joko Suryono, S.H.,M.H
(Tenaga Ahli DPRD Surakarta)
- Materi : Apa 2 periode kurang? Mengapa harus ada wacana 3
periode? (Dari sudut pandang Politik)
2) Pembicara 2 : Prof. Martitah, M.Hum
(Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang)
- Materi : Bagaimana dampak jika MPR menyetujui UU mengenai
perubahan masa jabatan presiden? (Dari sudut pandang HAN)
3) Pembicara 3 : Waluyo Slamet Pradoto, SH.,MH
(Kaprodi Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi
Surakarta)
- Materi : Apakah MPR perlu mengadakan sidang istimewa untuk
megubah UUD, demi terlaksananya presiden 3 periode?
(Dari sudut pandang HTN)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Kadipiro, Surakarta - www.fh.unisri.ac.id
4) Pembicara 4 : Dr. Eviandi Ibrahim, S.H., M.Hum., M.M
(Ketua STIH Putri Maharaja Payakumbuh)
- Materi : Dampak masa jabatan 3 Periode jika benar-benar diterapkan di
Indonesia (Dari sudut pandang HTN)
5) Pembicara 5 : Karyono Wibowo
(Direktur Eksekutif Indonesia Publik Institut (IPI) )
- Materi : Masa jabatan presiden 3 periode apakah berpotensi menjadi
saksi penyalahgunaan kekuasaan? (Dari sudut pandang
Pengamat Politik)

6) Pembicara 6 : Tegar Pan Dhadha


(Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi)
- Materi : Pandangan Mahasiswa terkait Wacana Masa Jabatan Presiden
3 Periode. (Dari sudut pandang Mahasiswa)

G. SUSUNAN ACARA

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab Keterangan


07.00 - 09.00 Persiapan Panitia Korlap
09.00 - 09.05 Pembukaan Seminar MC
Nasional
09.05 - 09.15 Menyanyikan Indonesia MC
Raya
“Dirijen : Nadila Sekar”
09.15 - 09.20 Doa Korlap
“Dari UKMI”
09.20 - 09.30 Sambutan ketua DEM Korlap, MC
“Ilham Mahendrajati”
Sambutan Ketua Pelaksana
“Khorrie Nanditta N”
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Sumpah Pemuda 18, Joglo, Kadipiro, Surakarta - www.fh.unisri.ac.id
09.30 - 09.40 Sambutan Dekan Korlap, MC
“Dr. Lusia Indrastuti,
S.H,.M.Si,.M.H”
09.40 - 09.50 Sambutan WR Korlap, MC
“Dr. Sutoyo, M.Pd.,”
09.50 - 10.15 Pembicara 1 Sie Acara
“Drs Bandung Joko
Suryono, S.H.,M.H”
10.15 - 10.40 Pembicara 2 Sie Acara
“Prof. Martitah, M.Hum”
10.40 - 11.05 Pembicara 3 Sie Acara
“Dr. Eviandi Ibrahim, S.H.,
M.Hum., M.M”
11.05 - 11.30 Pembicara 4 Sie Acara
“Waluyo Slamet Pradoto,
SH.,MH”
11.30 - 11.55 Pembicara 5 Sie Acara
“Karyono Wibowo”
11.55 - 12.20 Pembicara 6 Sie Acara
“Tegar Pan Dhadha”
12.20 - 12.40 Sesi Tanya Jawab Moderator
12.40 - 12.45 Penutup MC

H. PENUTUP
Demikianlah Term of Reference (TOR) tentang kegiatan Seminar Nasional Dewan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi dengan tema
“Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode : Relevankah Mengubah Masa Jabatan
Presiden?”, semoga bisa menjadi acuan terlaksanakannya kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai