SKRIPSI
Oleh
Rizky Teguh Sudaryanto
3450407097
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pelayanan Publik Di Kota Semarang” yang disusun oleh Rizky Teguh Sudaryanto
telah diserujui pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi, pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Pujiono, S.H., M.H. Drs. Sugito, S.H., M.H.
NIP. 19680405 199803 1 003 NIP. 19470805 197603 1 001
Mengetahui
ii
PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Ketua, Sekretaris,
Penguji Utama,
Penguji I Penguji II
iii
PERNYATAAN
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
Semarang, 19 - 9 - 2011
Penulis
iv
Motto :
Hidup itu harus ada perjuangan, apabila hidup kita tidak ada perjuangan
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang kita raih, namun kegagalan
yang telah kita hadapi dan keberanian yang membuat kita tetap perjuangan
walaupun hal tersebut tidak sesuai apa yang anda inginkan. Karena hal
v
6. Dosen-dosenku.
7. Alamamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
skripsi yang berjudul “Efektifitas Produk Perjanjian Kerjasama BRT (Bus Rapid
Pelayanan Publik Di Kota Semarang“ sebagai salah satu untuk mencapai gelar
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, dengan segala kerendahan hati penulis
Semarang;
Semarang;
5. Drs. Sugito, S. H., M. H., yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan
vii
7. Bapak Ibu Dosen dan segenap Staf Fakultas Hukum Universitas Negeri
Kota Semarang;
9. Joko Umboro Jati, S.E, selaku Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang yang
10. Suhartono, selaku Direktur Operasional SDM dan Teknik PT Trans Semarang
11. Ruhudini Nurchayati, S.H. selaku Staf Dokumentasi dan Publikasi Hukum
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
Penulis
viii
ABSTRAK
Teguh, Rizky. 2011. Efektifitas Produk Perjanjian Kerjasama BRT (Bus Rapid
Transit) Antara DISHUBKOMINFO (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika) Kota Semarang Dengan PT Trans Semarang Guna Meningkatkan
Pelayanan Publik di Kota Semarang. Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang. Dosen Pembimbing 1: Pujiono S.H, M.H dan Dosen Pembimbing 2:
Drs. Sugito S.H, M.H.
Kata Kunci: Efektifitas BRT ( Bus Rapid Transit), Perjanjian Kerjasama BRT,
Pelayanan Publik.
BRT (Bus Rapid Transit) merupakan alat angkutan umum yang disediakan
oleh Pemerintah Kota Semarang guna mengurangi kemacetan. Pemerintah Kota
Semarang menunjuk DISHUBKOMINFO Kota Semarang untuk mengelola BRT,
yang dalam hal ini DISHUBKOMINFOP Kota Semarang bekerja sama dengan
PT Trans Semarang melakukan perjanjian kerja sama dalam pengelolaan BRT.
Perjanjian tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan operasional
BRT. Adapun jangka waktu perjanjian tersebut telah ditentukan selama 92 hari
oleh Pemerintah Kota Semarang yang disesuaikan dengan APBD yang ada.
Kedua belah pihak harus menjalankan semua program yang telah disepakati
dalam jangka waktu 92 hari tersebut.
Permasalahaan yang dikaji dalam skripsi ini adalah 1) apakah dengan
pemeliharaan dan perawatan armada BRT yang dikelola oleh kedua belah pihak
dapat meningkatkan pelayanan publik di kota Semarang,2) hambatan-hambatan
apa saja yang dialami pihak DISHUBKOMINFO Kota Semarang dengan pihak
PT Trans Semarang selama melakukan kerjasama dalam mengelola BRT, dan 3)
apakah pada jangka waktu 92 hari perjanjian kerjasama BRT antara
DISHUBKOMINFO Kota Semarang dengan PT Trans Semarang dapat efektif
dalam meningkatkan pelayanan publik di Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, spesifikasi
penelitiannya deskripsi kualitatif, kemudian tekhnik pengumpulan data dengan
cara: wawancara dan metode dokumentasi. Adapun fokus penelitian adalah
pemeliharaan dan perawatan armada BRT yang dikelola oleh kedua belah pihak
dapat meningkatkan pelayanan publik di Kota Semarang dan hambatan-hambatan
yang dialami pihak pengelola selama melakukan kerjasama pengelolaan BRT
serta pelaksanaan perjanjian kerjasama BRT antara DISHUBKOMINFO Kota
Semarang dengan PT Trans Semarang yang dilakukan dalam jangka waktu 92
hari.
Hasil yang diperoleh dari skripsi ini, terkait tentang pemeliharaan dan
perawatan armada BRT yang dikelola oleh kedua belah pihak dapat meningkatkan
pelayanan publik dikota semarang apabila armada BRT yang dioperasionalkan
oleh kedua belah pihak dapat memberikan rasa kenyamanan, kebersihan dan
ix
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
xi
xii
3.5.2 Observasi............................................................................ 57
Transit)
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan ........................................... 34
Tabel 4.1 Tabel Standar Perawatan dan Pergantian Suku Cadang (Spare Part)
Tabel 4,2 Databese Factor (BRT) Bus Rapid Transit Trans Semarang Bulan
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Skema Efektifitas Perjanjian BRT .................................................... 25
Bagan 3.1 Perbandingan Apa yang Dikatakan Orang Didepan Umum dengan
Bagan 3.2 Perbandingan Hasil Wawancara dengan Isi Suatu Dokumen ........... 60
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan adanya transportasi,
pesat baik dalam bidang teknologi maupun pada sistem pengaturan berlalu
lintas, salah satu contohnya adalah BRT (Bus Rapid Transit). BRT (Bus
Rapid Transit) atau bahasa populer yang sering kita dengar adalah bus way.
bus way, istilah populer dari moda BRT (Bus Rapid Transit) ini, memang
bukan yang baru di Indonesia. Namun sejauh ini baru 3 Kota yang
ke 6 yang baru pengadakan BRT (Bus Rapid Transit) pada bulan Mei tahun
kemacetan yang ada di Kota Semarang. Karena BRT (Bus Rapid Transit)
1
2
permasalahan yang ada pada lalu lintas diKota Semarang, seperti : kepadatan
eksisting, yang mana operator BRT (Bus Rapid Transit) atau operator
menjual pelayanan dan biaya operasi operator BRT (Bus Rapid Transit)
3
permasalahan yang ada didalam BRT (Bus Rapid Transit) namun bentuk
kedua yaitu PT. Trans Semarang yang antara lain gabungan antara organisasi
pelelangan ini semua pihak berhak mencalonkan untuk berkerja sama dengan
Semarang dalam pengelola BRT (Bus Rapid Transit). Tetapi diambil salah
satu pihak yang telah memenuhi persyaratan oleh panitia pengadaan barang
dan jasa untuk bisa bekerjasama dalam pengelola BRT (Bus Rapid Transit).
dan jasa telah melakukan evaluasi sesuai dengan dokumen pelelangan umum
4
hari.
Di dalam pasal 1320 buku III bab II KUHPerdata yang berbunyi, supaya
5
dalam perjanjian.
Kota Semarang dengan PT. Trans Semarang mengacu pada suatu peraturan-
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Pasal 4 adalah “Untuk
mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, cepat, lancar, tertib
dan teratur, nyaman dan efisien”, serta peraturan yang berada dibawah
6
Kota Semarang yaitu selama jangka waktu 92 hari. Pada sistem jangka waktu
BRT (Bus Rapid Transit) yang efektif, efesien dan dapat memacu kinerja dari
pihak pengelola BRT (Bus Rapid Transit) agar dapat menyelesaikan semua
program BRT (Bus Rapid Transit) sesuai dengan isi perjanjian yang nantinya
serta mempunyai program kerja jangka pendek yang jelas dan terukur.
lama, lalu yang lebih mengkhawatirkan apabila sistem kontrak itu habis dan
pengelolah BRT (Bus Rapid Transit) maka operasional BRT (Bus Rapid
Transit) akan berhenti. Jadi diperlukan suatu sistem jangka waktu yang ideal
7
efektif atau tidak dapat dilihat dari indikator yang ada, yaitu :
tidak efektif. .
efektif dalam mengelolah BRT (Bus Rapid Transit). Dalam hal ini
8
ditinjau secara yuridis menarik untuk dikaji lebih dalam, oleh sebab itu dalam
9
Semarang.
Rapid Transit). Sehingga Pada sistem perjanjian kerjasama yang ada di Kota
jangka waktu 92 hari, yang mana dalam jangka waktu 92 hari tersebut pihak
efektikah produk perjanjian kerja sama BRT (Bus Rapid Transit) dalam
terfokus, tidak kabur dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan pada
10
transit) ?
Kota Semarang ?
memperoleh data normatif dan sosiologis tentang suatu produk hukum yang
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
11
Transit).
Semarang.
sebagai berikut :
produk perjanjian kerja sama, khususnya bagi para pihak yang terkait
di Kota semarang.
12
Transit).
Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang. Skripsi ini terdiri dari lima bab
13
penutup.
14
analisis data.
4. Bab 4 berisikan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini akan
pelayanan publik.
Bagian akhir dari skripsi ini tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perjanjian
para pihak yang membuatnya, karena kontrak yang mereka buat adalah
sumber hukum formal, asal kontrak tersebut adalah kontrak yang sah.
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
lain. Ini berarti dari suatu perjanjian lahirlah suatu kewajiban atau prestasi
15
16
dari satu atau lebih orang (pihak) lainnya, yang berhak atas prestasi
suatu perjanjian akan selalu ada dua pihak, dimana satu pihak adalah pihak
yang wajib berprestasi (debitor) dan pihak lainnya adalah pihak yang
dapat terdiri dari satu orang atau lebih, bahkan dengan berkembangnya
ilmu hukum, pihak tersebut dapat juga terdiri dari satu atau lebih badan
hukum.
hukum dimana dua orang atau lebih saling berjanji dan mengikatkan diri
yang mengikatkan diri adalah kedua belah pihak atau para pihak yang
17
sepakat yang merupakan unsur utama dari empat syarat dalam suatu
Cakap untuk melakukan perbuatan hukum secara sah dalam hal ini.
Perjanjian yaitu harus sudah dewasa, dengan akal pikiran dan tidak
perbuatan tertentu.
dalam perjanjian tersebut harus telah ditentukan dan disepakati atau apa
itu pasti maka objek dari perjanjian itu sendiri harus jelas.
telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau terlarang, tidak
18
digolongkan ke dalam:
dari para pihak yang berjanji, dan kecakapan dari pihak-pihak yang
diperjanjikan dan causa dari objek yang berupa prestasi yang disepakati
batal demi hukum (dalam hal tidak terpenuhinya unsur objektif ), karena
tujuan para pihak untuk membuat suatu perjanjian menjadi batal, hal ini
19
20
ini tidak hanya dalam perjanjian tersebut, tetapi meliputi juga setiap
individu yang merupakan pihak ketiga diluar para pihak yang melakukan
21
kedua, pihak yang tidak cakap, dan atau wakilnya yang sah untuk
22
23
syarat Objektif dari sahnya suatu perikatan. Pada setiap pihak yang
sehingga walaupun sebenarnya perjanjian itu terbit dari suatu causa yang
suatu perjanjian yang diperkenalkan oleh hukum. Dalam hal ini yang
terpenting adalah pelaksanaan pretasi oleh salah satu atau lebih pihak
berlaku untuk individu orang perorang tertentu saja; dan disebut dengan
24
Suatu perjanjian yang dapat dibatalkan dapat saja berlaku relatif atau
menyoroti dari tujuan yang ingin dicapai dari suatu kaidah hukum”
(Soekanto,1988: 2),
(2006: 137):
25
1 2
3 3
Keterangan :
26
Bagan 2.1. Skema efektifitas perjanjian BRT (Sumber: hasil analisis teori
efektifitas hukum dari Donald Black yang dikaitkan dengan
efektifitas Perjanjian BRT).
Keterangan :
1. Surat perjajian Pekerjaan Pemborong
BRT.
kriteria :
27
sehingga perjanjian tersebut dapat berjalan sesuai dengan target apa yang
2.2 Produk
benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun idea. Produk yang
tersebut adalah :
28
konsep yang telah dijelaskan di atas ada pula konsep yang lain
itu atau dapat pula dikatakan sebagai aspek atau manfaat terknis
akhir.
operasional industri.
29
kapasitas organisasi serta daya beli”. Istilah lain yang dapat dipakai untuk
dengan produk adalah segala sesuatu yang berwujud barang atau jasa yang
skripsi ini bahwa perjanjian BRT termasuk kedalam idea dan jasa, yang
mana idea dari kedua belah pihak itu dituangkan dalam perjanjian yang
Semarang
Perjanjian BRT (Bus Rapid Transit) adalah suatu persetujuan antara pihak
Kota Semarang dengan PT. Trans Semarang mengenai pengelolaan BRT (Bus
30
belah pihak terikat kontrak selama jangka waktu 92 hari untuk mengelolaah
Pada sistem pelelangan ini semua pihak berhak mencalonkan untuk berkerja
Tetapi diambil salah satu pihak yang telah memenuhi persyaratan oleh panitia
pengadaan barang dan jasa untuk bisa bekerjasama dalam pengelola BRT
panitia pengadaan barang dan jasa telah melakukan evaluasi sesuai dengan
31
No. 027/16.091/2010.
jangka waktu perjanjian kerjasama BRT (bus rapid transit) telah ditetapkan
32
Adapun tujuan dari kontrak ini telah disebutkan dalam Pasal 1 Surat
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) surat
tugas kepada pihak kedua dan pihak kedua menerima tugas tersebut yaitu
2. Standar pramudi
Sementara itu mengenai nilai kontrak yang disepakati oleh kedua belah
price atau kontrak harga satuan, nilai atau harga kontrak pekerjaan
33
ini adalah harga dasar penawaran pihak kedua (PT Trans Semarang)
adalah Rp. 6.200,- (enam ribu dua ratus rupiah) untuk 20 (dua puluh)
2. Dalam jumlah harga kontrak pekerjaan tersebut dalam ayat (1) diatas
contrak, yang merupakan harga satuan yang pasti tetap untuk setiap
Pada jenis pekerjaan yang wajib dijalankan oleh pihak kedua adalah
lampiran kontrak.
34
3. Pemutusan kontrak.
35
adalah menghasilkan barang dan jasa sedang tujuan badan usaha adalah
nelayan dan jala, maka jala-nya adalah perusahaan dan nelayannya adalah
badan usaha. Jala digunakan untuk menangkap ikan, dan nelayan berusaha
badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik swasta (BUMS),
36
37
ekonomis.
38
mencari laba.
dalam negeri).
daerah.
bentuk saham.
39
(http://blog.re.or.id/badan-usaha-milik-negara-dan-badan-usaha-milik-
sebagai berikut:
40
41
1) Karaketeristik BUMS:
42
43
Semarang.
oleh pemerintah dan swasta. Misalnya, PT. Bank Central Asia. (Nurhadi
dkk, 2008:288)
44
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
2009:18).
berikut:
45
hasil layanan.
berbagai faktor.
46
Sudrajat 2009:18).
harapan, sikap dan tindakan yang baik dan benar berdasarkan nilai-
2. Departemen
47
48
masing pihak.
prinsip-prinsip :
berbelit-belit.
masyarakat.
49
penyelenggaran pelayan.
sepenuh hati.
50
BAB 3
METODE PENELITIAN
didasarkan pada efektifitas produk perjanjian, yang berkaitan dengan sistem dari
dari perjanjian kerjasama BRT (bus rapid Trasit) dalam meningkatkan pelayanan
mampu mengupas tuntas bentuk dari pemeliharaan dan perawatan yang dapat
51
52
kerjasama dalam mengelola BRT (Bus Rapid Transit) dan mengapa pelaksanaan
perjanjian kerjasama BRT (Bus Rapid Transit) Terminal Mangkang dengan PT.
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis maupun lisan dari
dapat diperoleh dari hasil wawancara dan pengambilan data kepada pihak
fokus adalah:
Kota Semarang.
53
selama 92 hari.
lokasi penelitian yaitu agar diketahui secara jelas obyek penelitian. Adapun
54
beberapa data yang akan jadikan sumber data dalam penelitian ini, yaitu :
responden yaitu penumpang BRT (Bus Rapid Transit) dan hasil dari
55
diperoleh dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari dua sumber yaitu :
1. Informan
Semarang.
No.21, Semarang.
56
Semarang.
Timur, Semarang.
Semarang.
Semarang.
: 161). “Sumber tertulis dapat terbagi atas sumber buku dan majalah
57
60-61).
58
tema penelitian ini merupakan dokumen resmi yang didapat dari data
pemerintahan; dan
59
1 2
Keterangan :
tersebut disimpulkan.
berkaitan.
60
1 2
Keterangan :
1) Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa responden
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
61
1. Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai
2. Reduksi Data
3. Penyajian Data
62
pada “reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas
masalah yang diangkat dalam penelitian” (Miles, 1992: 92). Berikut ini
BAB 4
angkut.
Berdasarkan hal tersebut, maka BRT (bus rapid transit) atau bahas
populernya bus way adalah salah satu alat trasportasi darat yang mempunyai
sistem angkutan cepat (rapid transit) yang terpadu. Umumnya ditandai ciri-
ciri berikut:
2. Bus khusus.
masyarakat dapat menggunakan alat transportas ini. BRT (Bus Rapid Transit)
juga mempunyai prinsip yang berbeda dengan angkutan umum lainnya, yaitu
63
64
menjadi operator BRT (Bus Rapid Transit), yang mana orientasi benefit atau
operasi operator BRT (bus rapid transit) dipenuhi oleh pemerintah melalui
standar pelayanan ( load factor, headway, frekuensi, waktu henti shelter, time
jaringan.
lantai bus desain tinggi lebih kurang 70 sentimeter sesuai tinggi halte, ramah
penumpang cacat).
card yaitu apabila penumpang ingin menggunakan BRT maka harus membeli
65
(sebelum memasuki bus) yaitu apabila penumpang ingin berpindah dari satu
shelter ke shelter yang lain diperbolehkan tanpa membeli tiket lagi, asalkan
tidak keluar dari halte BRT. Disamping itu Jalur yang digunakan merupakan
bus line ( lajur prioritas bus) dengan menggunakan marka khusus bus, yang
tujuannya agar bus tidak melaju ke jalur yang lain. Seperti masuk kejalur
bahwa:
dahulu supaya dalam pembayaran BRT teratur dan pada kendaraan armada
prosedur yang telah ditentukan oleh pihak pengelola. Seperti pembelian tiket,
yang telah ditentukan. Kemudian kapitas pada kendaraan BRT sekitar 50- 60
orang...”
66
ada...”
mengenai profil BRT (Bus Rapid Transit) terkait sistem pengelolaan dan
pengoperasionalan BRT (Bus Rapid Transit) dilakukan oleh dua pihak. Pihak
dilapangan dengan pihak kedua adalah PT. Trans Semarang sebagai operator,
yang masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda tetapi tetap
Transit), kendaraan BRT (Bus Rapid Transit) diberangkatkan mulai dari jam
proses pengunaan armada BRT (Bus Rapid Transit) juga mempunyai sistem
yang teratur seperti apabila penumpang ingin mengunakan armada BRT (Bus
Rapid Transit) maka terlebih dahulu membeli tiket yang disediakan oleh
kapasitas tempat duduk pada armada BRT (Bus Rapid Transit) yaitu 50 kursi,
biasanya kursi tersebut penuh antara pagi dan sore. Fasilitas yang disediakan
di dalam kendaraan pun cukup baik seperti tempat duduk yang baik, AC (Air
67
September 2011)
wawancara dan observasi dengan profil BRT ( Bus Rapid Transit) adalah
sesuai sehingga bisa dikatakan antara fasilitas dan sistem operasional BRT
(Bus Rapid Transit) yang berada dilapangan sesuai apa yang dicantumkan
Kemudian terdapat alur dari pola pergerakan lalu lintas yang dijadikan
68
4.1.2 Pemeliharahaan dan Perawatan Armada BRT (bus rapid transit) yang
Dikelola Oleh kedua belah pihak Dapat Meningkatkan Pelayanan Publik
di Kota Semarang.
kepada pihak kedua (PT Trans Semarang) dalam memenuhi suatu perjanjian
yang ada. Pada pemeliharaan dan perawatan armada BRT ini sangatlah
fisik seperti mengcek (service) armada BRT pada waktu yang ditentukan,
perawat kursi kendaraan dan lain sebagainya. Sementara itu, tidak hanya
lebih bersifat fisik tapi non fisk juga sangat dibutuhkan dalam pemeliharaan
Pada pedoman teknis yang terdapat pada penjelasan dari isi perjanjian
69
rencana anggaran biaya yang telah disetujui baik pemeliharaan yang bersifat
oleh kedua belah pihak dapat menciptakan kualitas armada BRT yang lebih
baik sehingga Armada BRT dapat digunakan dengan baik oleh penumpang.
Setahu saya, pemeliharaan dan perawatan armada BRT yang dikelola oleh
BRT yang rutin dan berkala, seperti mengecekan mesin kendaraan dengan
Transit) yang dikelola oleh kedua belah pihak dapat memberikan rasa
70
2011).
Sementara itu, di tempat dan waktu yang sama pendapat berbeda juga di
“ya, Pemeliharaan dan perawatan yang dikelola oleh kedua belah pihak
dan perawatan BRT maka sama saja tidak bisa meningkatkan pelayanan
publik. Seperti contoh kendaraan BRT dirawat secara rutin tapi dalam pihak
yang merawatnya tidak baik, maka sama saja kendaraan tersebut akan
Agustus 2011).
71
2011).
Sementara itu, ditempat dan waktu yang berbeda juga. Saya mewawancai
selaku Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang yaitu Joko Umboro Jati
menyatakan bahwa:
armada BRT yang baik, yang merupakan salah satu bentuk yang diberikan
menyatakan bahwa:
72
akan menjadi nyaman, yang secara otomatis pelayanan publik menjadi lebih
selaku Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang yaitu Joko Umboro Jati
menyatakan bahwa:
“...Bentuk dari pemeliharaan dan perawatan armada BRT itu sendri, kita
1. Pemeliharaan dan
2. Pemeliharaan dan
(air conditioner), body mobil, ban serta kursi-kursi yang ada. kesemuanya itu
73
Joko Umboro Jati, Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang, pada tanggal 15
Agustus 2011).
menyatakan bahwa:
yaitu kita melakukan mengecekan pada armada BRT setiap hari pada 7-8
malam, kemudian kita nilai apakah kendaraan tersebut layak atau tidak untuk
2011).
perawatan armada BRT (Bus Rapid Transit) yang dikelola oleh PT. Trans
alasan pemeliharaan dan perawatan armada BRT yang kelola oleh PT. Trans
Semarang dapat berjalan dengan baik dan perawatanya sesuai dengan kondisi
lebih baik, aman, nyaman, dan bersih. Kemudian pihak pengelola juga
mempunyai sistem pemeliharaan dan perawatan armada BRT yang rutin dan
74
perawatan armada BRT (Bus Rapid Transit) yang dikelola oleh PT. Trans
dengan alasan pemeliharaan dan perawatan armada BRT belum tentu dapat
BRT tetapi aspek lain juga harus diperhatikan seperti pelayanan yang baik,
sarana dan prasarana yang memadai serta tarif yang terjangkau oleh semua
kalangan.
perawatan armada BRT (bus rapid transit) yang dikelola oleh PT. Trans
75
Disamping itu juga terdapat konsep dari pemeliharaan dan perawatan armada
BRT :
perjanjian antara para pihak, dan bahkan yang sangat fatal ialah para pihak
kepuasan kepada pihak pertama”. Sementara itu, telah dijelaskan dalam Pasal
2 ayat (1) berbunyi “Pihak pertama memberikan tugas kepada pihak kedua
dan pihak kedua menerima tugas tersebut yaitu dengan ruang lingkup
76
yang muncul dari pihak itu sendiri. Akan tetapi juga terkadang muncul dari
yang masih kurang, serta kurangnya trasnparan satu pihak dengan pihak lain”.
77
2011).
bahwa:
2011).
hambatan yang dialami oleh kedua belah pihak dalam mengelola BRT,
menyatakan bahwa:
78
serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih minim, yang mana kedua hal
2011).
lain :
selaku Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang yaitu bapak Joko Umboro
BRT meliputi :
semua program.
79
Operasional SDM dan Teknik PT. Trans Semarang, pada tanggal 16 Agustus
2011).
seharusnya disetor dalam jangka waktu 1 minggu sekali tetapi di setor oleh
80
BRT.
BRT.
selama kedua belah pihak melakukan pengelolaan BRT lebih bersifat teknis,
yang dalam hal ini dapat menggangu pelaksanaan perjanijan antara kedua
81
1. Bersifat Teknis :
pengoperasionalkan BRT.
pihak.
keberadaan BRT.
1. Pelayanan
82
4.1.4 Pada jangka waktu 92 hari perjanjian BRT (Bus Rapid Transit) antara
DISHUBKOMINFO (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika) Kota Semarang dengan PT. Trans Semarang dapat efektif
dalam meningkatkan pelayanan publik dikota Semarang.
Pada perjanjian kerjasama BRT yang dilakukan oleh pihak
yang telah disepakati oleh kedua belah yang telah dituangkan pada Surat
(sembilan puluh dua) hari, Agar adanya suatu penjaminan pendanaan oleh
dua) hari, yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Semarang (PEMKOT).
Sehingga kedua belah pihak harus mengikuti aturan yang ada. Tetapi apakah
83
tidaklah efektif, sebab masa yang telalu pendek sehingga tidak dapat
sangat efektif. Karena dengan jangka waktu tersebut, terlalu singkat untuk
hari. Karena dengan jangak waktu tersebut, kedua belah pihak dituntut agar
84
program yang ada serta dituntut agar lebih profesional dalam pengelola BRT.
Kemudian saya lihat dari bentuk kinerjanya cukup bagus seperti pelayanan di
2011).
lain :
85
selaku Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang yaitu bapak Joko Umboro
“... dengan jangka waktu 92 hari menurut saya kurang efektif dalam
mengelola BRT dan menjalankan semua program yang ada, tetapi kita juga
harus melihat pada anggaran yang ada. kemudian mengenai anggaran dalam
Belanja Daerah) sesuai dengan Perpres Nomor 80 Tahun 2003 dan Peraturan
defisit anggaran bahkan pada pengoperasionalan BRT yang stagna. Untuk itu
sekitar 5 (lima) tahun agar ada penjaminan biaya pada pengelolaan BRT. ...”.
“...Untuk saat ini saya nilai kurang efektif, karena dengan jangka waktu
92 hari terlalu singkat untuk menyelesaikan seluruh program. Dalam hal ini
juga kami ingin memberikan hal yang terbaik untuk mengelola BRT tetapi
86
Operasional SDM dan Teknik PT. Trans Semarang, pada tanggal 16 Agustus
2011).
anggaran yang ada sehingga sejalan dengan program yang akan dicanangkan.
SH, Staf Dokumentasi dan Publikasi Hukum pada Bagian Hukum Setda Kota
Semarang).
waktu perjanjian tersebut, dengan alasan: Supaya kedua belah pihak dituntut
semua program yang ada dalam jangka waktu yang 92 hari dan dilihat dari
bentuk kinerjanya sudah cukup bagus serta dituntut agar lebih profesional
87
yang dilakukan selam 92 hari terlalu singkat untuk bisa meyelesaikan semua
Dalam melakukan penelitian ini, dapat diambil hasil pada jangka waktu
Semarang. adalah:
88
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemeliharaan dan Perawatan Armada BRT (Bus Rapid Transit) yang
operasi.
89
pengemudi yang salah adalah kecepatan dan rpm (rit bus meter) yang
BRT sehingga dengan adanya suatu metode yang terstuktur dan berkala
90
2) Standar Pramudi.
3) Standar Pemeliharaan dan Perawatan.
4) Standar Prosedur Administrasi.
1. Persyaratan umum
haus .
91
diantaranya :
kendaraan.
92
2) Pekerjaan tune-up.
4) Pekerjaan pelumasan.
2) Peralatan tune-up.
4) Peralatan pelumasan.
4.1 Tabel standar perawatan dan pergantian suku cadang (spare part)
angkutan bus trans metro Semarang
1. Service Kecil
- Oli Mesin 19
5.000 Liter
2. Service Besar
93
- Oli mesin
- Oli Gardan 20
20.000
- Oli Tranmisis 20.000 6 Liter
- Pelumas dan Gemuk 20.000 6 Liter
- Filter Oli 20.000 1 Liter
- Filter Solar 20.000 1 Kg
- Minyak Rem 20.000 1 Pcs
- Filter Udara 20.000 1,5 Pcs
20.000 1 Liter
3. Ban Pcs
- Ukuran 1000 + 16
21.000 6
4. Pergantian dan Perawatan Paket
Oli
- Pelumas dan Perseling
1
- Pelumas dan Gardan
20.000 Paket
- Pelumas dan stir
20.000
- Pelumas kopling
35.000
- Pelumas rem
35.000
- Gemuk
35.000
- Kampas rem
22.000
- Clutch disc
22.000
- Clucth discover
30.000
- Van belt
60.000
15.000
5. Perwatan AC
- Freon
1
- Receiver 3.000
Paket
- Drier 3.000
- Oli compresor 3.000
- Magnetic clutch 3.000
- Expation falf 20.000
94
5. Persyaratan Teknis
mekanik.
perawatan pada armada BRT dilakukan secara berkala dan rutin, dapat
95
4.000 km/rit.
km/rit.
Lalu pada setiap hari armada BRT pada jam 7-9 malam dilakukan
pengecekan untuk setiap armada BRT, yang nantinya dinilai oleh pihak
pemeliharaan yang berkala dan rutin sehingga armada BRT layak untuk
96
usaha milik daerah (BUMD) dengan PT. Trans Semarang selaku Badan
berbunyi :
97
saat ini harga suku cadang (spare part) sangat mahal. Sehingga harus
BRT.
dan perawatan.
98
1. Faktor Teknis
armada BRT.
kebutuhaan.
99
armada BRT yang dikelola oleh kedua belah pihak dapat meningkatkan
suatu perjanjian antara para pihak, dan bahkan yang sangat fatal ialah para
terduga oleh kedua belah pihak. Dari hasil penelitian, peneliti dapat
100
101
diluar kekuasaan dan bukan kesalahan para pihak, serta para pihak
102
yang berbunyi :
103
“Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini dan
dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur dalam addendum serta
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
104
pelayanan jasa dibidang trasportasi darat yang terpadu dan sistematis, yang
105
106
tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat serta indikator kinerja yang ingin
dicapai; (b) penetapan prioritas kegiatan dan perhitungan beban kerja, serta
hari apakah produk perjanjian tersenut dinilai efektif dalam pengelola BRT
(2006: 137) :
107
1. 0 % - 30 % = Tidak efektif
2. 30 % - 60 % = Kurang efektif
3. 60 % - 100% = efektif
4.2 Tabel Databese Factor (BRT) Bus Rapid Transit Trans Semarang Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Oktober
1 2010 31 20 10 30 83 123,165 23.93%
Nopember
2 2010 30 20 10 30 83 119,738 24.04%
Desember
3 2010 31 20 10 30 83 126,423 24.57%
108
1.
= 0,2393412 23,93%
2.
= 0,24043378 24,04%
3.
= 0,2456724 24,57%
109
buru.
110
boros.
disesuaikan pada teori yang ada bahwa sistem perjanjian BRT antara
111
dan lain-lain.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Pemeliharahaan dan Perawatan Armada BRT (bus rapid transit) yang
perawatan armada BRT (Bus Rapid Transit), berupa service berkala pada
service berskala besar 8.000 km/rit sehinga ada ukuran dalam melakukan
pengecekan armada BRT (Bus Rapid Transit) dilakukan setiap hari pada
111
112
5.1.3 Pada jangka waktu 92 hari perjanjian BRT (bus rapid transit) antara
dengan PT. Trans Semarang dalam mengelola BRT (Bus Rapid Transit)
113
5.2 Saran
ramah lingkungan.
114
terhadap permasalahan yanga ada serta konsilidasi kedua belah pihak lebih
dipererat lagi.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Djumialdji, FX. 2005. Perjanjian Kerja (Edisi Revisi). Jakarta: Sinar grafika.
Fuady, Munir. 2002. Hukum Bisnis, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
(cetakan kedua)
Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2004. Perikatan Yang Lahir dari
Perjanjian, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
115
116
B. UNDANG-UNDANG
117
Peraturan walikota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Pola Tata Kelola
Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal
Mangkang Kota Semarang. (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2010
Nomor 13).
C. SUMBER LAIN
http://blog.re.or.id/badan-usaha-milik-negara-dan-badan-usaha-milik-