PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
ASA MUTIARA SARI
NIM : 1904010003
OLEH :
ASA MUTIARA SARI
NIM :1904010003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial Humaniora
Universitas Bina Insan
ii
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI PROPOSAL
Pada hari Rabu tanggal 11 Bulan Januari Tahun 2023 Telah dilaksanakan sidang
proposal skripsi oleh Program Studi Hukum Universitas Bina Insan.
Komisi Penguji
Mengetahui,
Kepala Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Bina Insan
iii
KATA PENGANTAR
program Sarjana (S-1) pada Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Ekonomi dan
Sosial Humaniora Universitas Bina Insan Lubuklinggau Shalawat dan salam tak
lupa juga saya sampaikan kepada ajunjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Yang memimpin umat manusia dalam alam jahiliyah menuju alam yang penuh
ilmu.
Dalam penulisan Proposal Skripsi ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna, masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun
dari segi materi yang dimuat. Oleh karena itu, penulisan selalu membuka diri
untuk menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam hal
yaitu :
Lubuklinggau.
iv
3. Dr. Dheo Rimbano, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan
skripsi.
6. Kedua Orang tua yang telah memberi dukungan berbentuk moril maupun
materil.
Empat Lawang.
v
DAFTAR ISI
Halaman
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 9
3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
5. Sistematika Penulisan ............................................................................... 10
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Literatur ................................................................................................... 11
2. Kerangka Teori ........................................................................................ 20
3. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 26
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian ......................................................................................... 30
2. Metode Pendekatan Penelitian .................................................................. 30
3. Spesifikasi Penelitian ............................................................................... 30
4. Tempat dan waktu Penelitian .................................................................... 31
5. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 32
6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 33
7. Teknik Analisis Data ................................................................................ 34
vi
IMPLEMENTASI HUKUM PERAN KEJAKSAAN NEGERI
EMPAT LAWANG TERHADAP SENGKETA LAHAN DI
KABUPATEN EMPAT LAWANG
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanah sebagai salah satu sumber daya alam merupakan salah satu
karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia
bahkan tanah dan manusia tidak dapat dipisahkan dari semenjak manusia
lahir hingga manusia meninggal dunia. Manusia hidup dan berkembang biak
dengan tanah. 1
Tanah adalah salah satu objek yang diatur oleh Hukum Agraria. Tanah yang
diatur oleh hukum agraria itu bukanlah tanah dalam berbagai aspeknya, akan
tetapi tanah dari aspek yuridisnya yaitu yang berkaitan langsung dengan hak
atas tanah yang merupakan bagian dari permukaan bumi sebagaimana diatur
dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA, yang menentukan: “Atas dasar hak menguasai
macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah yang dapat diberikan
1
M Arba. 2015. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, Hlm 7.
1
2
dasar 1945 yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
dalam mengatur bidang pertanahan terutama dalam hal lalu lintas tanah,
penetapan hak-hak atas tanah jelas telah merupakan wewenang Negara yang
peraturan perundang-undangan. 3
cara pun diterapkan. Jika terjadi demikian maka perselisihan yang mengarah
ditemui dalam kenyataan, yaitu sengketa mengenai hak atas tanah. Itu karena
tanah semakin hari kian banyak sementara luas tanah tidak mengalami
kehidupan masyarakat terutama pada bagian yang berkaitan dengan hak atas
tanah, dalam bentuk negara serta demikian penduduk sering kali memiliki
4
Abdul Mutalib Saranani,2020. Tinjauan Hukum Tentang Pembuktian Sertifikat
Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah.Vol 1,No 3. Hlm 173- 174. Diakses pada tanggal 20
November 2022 pukul 19:43
5
Mustofa, & Suratman. 2022. Penggunaan hak atas tanah untuk industri. Bumi
Aksara.Hlm 27
4
Sengketa hak atas tanah bisa saja dapat diselesaikan secara mudah,
tanpa perlu melibatkan orang lain, dalam hal terjadi perdamaian untuk
mengatur pembagian hak atas tanah secara adil menurut kesepakatan para
pihak, namun sering kali pula penyelesaiannya dilakukan dalam waktu yang
lama, jika kedua belah tidak menemukan jalan terbaik dalam menyelesaikan
sengketa hak atas tanah tersebut. dalam hal tidak ditemukan titik temu untuk
menyelesaikan sengketa hak atas tanah, maka cara yang ditempuh oleh para
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan : “Bumi dan air dan
didalam konstitusi tidak dinyatakan secara jelas mengenai tanah, namun kita
sekali diatur secara tegas pada tahun 1960, yaitu sejak lahirnya Undang-
hukum yaitu adanya pengaturan dengan sistem hukum adat, dan ada yang
6
Abdul Mutalib Saranani, Op.Cit, Hlm 175
7
Lihat Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
5
begitu penting bagi kehidupan manusia, maka setiap orang akan selalu
konflik merupakan dua hal yang secara konseptual berbeda atau sama dan
lebih luas dari pada sengketa, pihak di dalam konflik yang belum dapat
diidentifikasi dengan jelas dan istilah sengketa lebih relevan dari pada istilah
Kasus pertanahan itu sendiri dibedakan menjadi tiga bagian antara lain:
8
Fingli A. Wowor,2014. Fungsi Badan Pertanahan Nasional Terhadap Penyelesaian
Sengketa Tanah. Hlm 95-96.
9
Takdir Rahmadi,2014. Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat,
dalam Asmawati, “Mediasi Salah Satu Cara dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan”, Jurnal
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi, Hlm 55, diakses pada 27 November 2022 pukul
19:55
6
dalam bidang perdata dan Tata Usaha Negara (TUN), selaku Jaksa Pengacara
pertimbangan hukum dan tindakan hukum lain. Jaksa selaku penuntut umum
waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan untuk datang pada
kepentingan umum dan penegakan hak asasi manusia 11. Pergaulan hidup
hanya mencakup aspek hukum pidana saja, melainkan juga dalam aspek
hukum perdata dan Tata Usaha Negara.12 Konflik pertanahan yang berkaitan
penguasaan diatas tanah tertentu yang tidak atau belum dilekati hak (tanah
Negara) maupun yang telah dilekati oleh hak oleh pihak tertentu.
selesai hingga saat ini yakni kasus sengekta lahan antara Warga Desa Tanjung
Kupang dan PT. SMS (Sawit Mas Sejahtera) yang mana dari kasus tersebut
10
Simanjuntak, J. (2018). Kajian Yuridis Pemberian Bantuan Hukum Jaksa
Pengacara Negara dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN). Lex
Administratum, Hlm 6. . diakses pada 27 November 2022 pukul 20:08
11
Lasmadi, S. (2014). Peran Advokat Dalam Pendampingan Hukum. Inovatif| Jurnal
Ilmu Hukum, Vol 7, Hlm 2. . diakses pada 27 November 2022 pukul 20:14
12
Alfia, G. F. (2019). Peran Jaksa Pengacara Negara di Bidang Perdata Untuk
Mewakili Instansi Pemerintah Daerah Pada Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Riau).Hlm 4 . diakses pada 27 November 2022 pukul 20:17
8
menyebabkan keributan antara warga desa Tanjung Kupang dan pegawai atau
satpam dari PT. SMS. Keributan tersebut dipicu oleh adanya permasalahan
sengketa lahan. Puluhan warga dari Desa Tanjung Kupang Baru Kecamatan
Desa Tanjung Kupang Baru Kecamatan Tebing Tinggi. Puluhan warga ini
(Perkim) Darno Bakar dan Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Empat
Tinggi. Belum ada titik temu mengenai permasalahan sengketa lahan ini,
Permasalahan ini pun hingga saat ini masih menemui jalan buntu. Pihak
Empat Lawang”.
13
https://www.ampera.co/baca/sengketa-lahan-warga-mengadu-ke-pemkab-empat-
lawang/ di akses pada 31 oktober 2022, pukul 19:53
9
2. Rumusan Masalah
Empat Lawang ?
3. Tujuan Penelitian
masalah adalah :
Empat Lawang.
Lawang
10
4. Manfaat Penelitian
tanah.
bagi para pihak yang terkait dan sebagai bahan informasi dalam
5. Sistematika Penulisan
d. Bab IV Merupakan bab inti yaitu bahasan utama dalam proposal skripsi
1. Literatur
14
Sulchan Yasyidn, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Serta Ejaan yang
Disempurnakan dan Kosa Kata Baru, Amanah, Surabaya, 1998, hlm 327.
11
12
pelaksanaannya15
15
Muhammad Joni, Efektifitas Penerapan Hukum (Online),
http://www.mjoni.com/opini/artikelhukum/efektifitas-penerapan-hukum.html (diakses pada 11
Desember 2022)
16
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta,
1989, hlm 521.
17
Lantaeda, S. B., Lengkong, F. D., & Ruru, J. (2017). Peran Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rpjmd Kota Tomohon. Jurnal
Administrasi Publik, vol 4, Hlm 48.
13
Adhyaksa. Sebutan ini juga dipakai untuk gelar pendeta paling tinggi di
administrasi.
pelaksanaannya.
19
Yuhdi, M. 2016. Tugas Dan Wewenang Kejaksaan Dalam Pelaksanaan Pemilihan
Umum. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Halaman 27.
20
Silitonga, P. S. (2018). Tugas Dan Fungsi Kejaksaan Dalam Melakukan
Pemberantasan Tinak Pidana Korupsi. Lex Privatum, Hlm 6(4). diakses pada 27 November 2022
pukul 20:19
15
kejaksaan.
undangan.
luar negeri.
pembinaan
kepada negara agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
pengadaan tanah. 22
Badan Pertanahan Nasional. Hal ini diatur pada Peraturan Menteri Agraria
b. Pengaduan Masyarakat”
apapun, harus dilandasi hak atas tanah yang disediakan oleh hukum
tanah nasional, yaitu hak milik, hak guna usaha, atau hak pakai.
21
http://www.bpn.go.id/Layanan-Publik/Program/Penanganan-kasus-pertanahan
diakses pada tanggal 26 Desember 2022 Pukul 22.20.
22
Supriadi. 2010. Hukum Agraria, Sinar Grafika. Jakarta hal. 3
17
ada yang sudah jelas kepemilikannya pun masih ada yang diperubutkan,
hal ini terjadi karena masyarakat sadar akan kepentingan dan haknya,selain
itu harga tanah yang semakin meningkat. Timbulnya sengketa hukum yang
bermula dari pengaduan sesuatu pihak (orang atau badan) yang berisi
hukum) yang berisi kebenaran dan tuntutan terhadap suatu keputusan Tata
23
Labobar, F. M., Wanma, G. F., & Kehek, F. 2017. Penyelesaian Sengketa Tanah
Adat Pada Suku Tehit. Patriot, Hlm 13. diakses pada 27 November 2022 pukul 20:22
18
koreksi serta merta dari Pejabat yang berwenang untuk itu. Kewenangan
pertanahan. 24
tentang hak-hak atas tanah, air, dan udara. Hal tersebut juga meliputi
pemanfaatan atas tanah, air, dan udara harus dilakukan berdasarkan asas
makmur.25
diatur dalam Pasal 385 ini adalah kejahatan yang disebut dengan kejahatan
dari tahap mediasi yang dianggap tidak berhasil. Dalam tahap ini
25
https://www.rumah.com/panduan-properti/kenali-uu-no-5-tahun-1960-lebih-dekat-
18542 ( di akses pada 5 januari 2023 )
26
https://business-law.binus.ac.id/2019/03/03/tafsir-atas-delik-pertanahan-pasal-167-
dan-385-kuhp/( di akses pada 5 januari 2023 )
20
alat bukti yang terdiri surat, saksi, persangkaan, pengakuan dan sumpah,
merupakan alat bukti yang menjadi standar acuan bagian setiap hakim di
dianggap berbeda. Penilaian alat bukti surat tidak sama dengan penilaian
kekuatan pembuktian.28
2. Kerangka Teori
27
Varesa, D., Asmara, R., & Husni, H. 2022. Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti
Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Studi Putusan Nomor: 214/Pid. B/2019/Pn.
Bna). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh,vol 4, Hlm 3. diakses
pada 27 November 2022 pukul 20:30
28
Saranani, A. M. 2022. Tinjauan Hukum Tentang Pembuktian Sertifikat Dalam
Penyelesaian Sengketa Tanah. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya,
Teknologi, Dan Pendidikan, 1(3), Hlm 184. diakses pada 27 November 2022 pukul 20:33
21
pelanggaran.
29
Philipus M. Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia.
Surabaya: Bina Ilmu. Hlm. 38
22
berikut :30
Administrasi Negara.
pemerintah.
30
Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: UI Press. Hlm. 10
23
dari subjek dan objek hukumnya, yaitu aparat BPN dan para memegang
hak atas tanah, objeknya adalah tanah yang dimiliki atau yang dikuasai
kepastian subyek.31
31
Djoko Prakoso dan Budiman Adi Purwanto. 1999. Eksistensi Prona Sebagai
Pelaksana Mekanisme Fungsi Agraria. Jakarta: Ghalia. Hlm. 71
32
Salim HS. 2010. Perkembangan Teori dalam Ilmu Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.
Hlm.81
24
1) Konsultasi
2) Negosiasi
3) Mediasi
4) konsiliasi; atau
sengketa.
33
Rusmadi Murad. 1991. Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah. Bandung:
Almuni. Hlm. 2
34
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani. 2013. Penerapan Teori Hukum pada
Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm.30
25
Hal ini dimaksud agar pihak yang bersengketa maupun warga masyarakat
yang terlibat dalam sengketa tanah tidak dirugikan serta tidak dibebani
35
Yan Aldi Ayyubie, 2018, Kedudukan Jaksa Pada Kejaksaan Negeri Sebagai
Jaksa Pengacara Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang
Kejaksaan Republik Indonesia (Studi Penelitian Pada Kejaksaan Negeri Serang) , HLM 53-54. Di
akses pada 28 November 2022 pukul 19:11 wib.
26
oleh para pihak yang bersengketa dan putusan perkara sengketa yang
dilakukan oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara. Pada hari sidang
yang telah ditetapkan, hakim ketua sidang yang didampingi oleh hakim
untuk umum. Terhadap asas terbuka untuk umum ini ada pengecualiannya
alasanalasan penting menurut hakim yang dimuat dalam berita acara atas
tertutup.36
36
Abdul Mutalib Saranani,Op.Cit, Halaman 180.
27
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang
sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah yang
diterbitkan secara sah atas nama orang atau badan hukum, Tanah
waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak ada yang
per are kepada pihak yang berhak. 2) Adapun kendala dalam upaya
29
1. Jenis Peneltitan
metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian
fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau lembaga
pemerintah. 37
empiris
3. Spesifikasi Penelitian
37
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian, 2016 Hukum (Jakarta: Raja
Grafindo Persada) halaman 83.
30
31
Empat Lawang.
a. Tempat Penelitian
Selatan 31453
b. Waktu Penelitian
38
Ibid. Halaman 93.
32
1. Data Primer
secara tertutup.39
2. Data Sekunder
dan hasil penelitian orang lain yang digunakan bahan-bahan seperti studi
hasil penelitian atau teori ahli tentang topik yang dibahas, sebagai
ini. 40
39
Pramiyati, T., Jayanta, J., & Yulnelly, Y. 2017. Peran Data Primer Pada Pembentukan
Skema Konseptual Yang Faktual (Studi Kasus: Skema Konseptual Basisdata Simbumil). Simetris:
Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 8(2), Hlm 686.
40
Martono, N. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (sampel halaman gratis). RajaGrafindo Persada.
33
3. Data Tersier
yakni data primer dan data sekunder. Data ini diperoleh melalui kamus,
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
1. Wawancara
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan
41
Widagdo, R., & Rokhlinasari, S. 2017. Dampak Keberadaan Pariwisata Religi
terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Cirebon. Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syari'ah, Hlm 9.
42
Purnomo, B. H. 2011. Metodedan teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan
kelas (classroomaction research). Jurnal Pengembangan Pendidikan, Hlm 8.
34
2. Dokumentasi
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisa, gambar atau
Empat Lawang.
43
Soegijono, M. S. 1993. Wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan
data. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Hlm3(1).
44
Yuliani, W. 2018. Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan
dan konseling. Quanta, 2(2),Hlm 83.
DAFTAR PUSTAKA
35
36
LAMPIRAN