Diajukan oleh:
NIM : 19071074
Program Studi : Ilmu Hukum
Peminatan : Hukum Tata Negara
Diajukan oleh:
i
PERSETUJUAN PIMPINAN FAKULTAS
Diajukan oleh:
NIM :19051074
Program Studi : Ilmu Hukum
Peminatan : Hukum Tata Negara
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
PERUNDANG-UNDANGAN”.
Penulisan proposal skripsi ini menjadi pemenuhan salah satu syarat untuk
dapat melanjutkan penulisan skripsi yang merupakan tugas akhir bagi mahasiswa
sarjana hukum. Selama penelitian dan penulisan proposal skripsi ini banyak
hambatan yang penulis alami. Berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Manado;
3. Annita T.S.F. Mangundap, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum
4. Dr. Primus Aryesam, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum
6. Dr. Steven Pailah, S.H., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama Proposal
Skripsi;
Manado;
semua pihak yang turut memberikan semangat dan doa bagi penulis.
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat, pemerintah, dan kedaulatan yang diakui oleh negara lain, dalam suatu
negara tentunya memiliki aturan, tujuan dan konsep yang berbeda dari negara lain
begitu juga bentuk dari negara. Hal itu selaras dengan definisi negara yang diyakini
Ada berbagai bentuk negara yang ada didunia, setidaknya dikenal tiga bentuk
negara, yaitu bentuk negara kesatuan, bentuk negara federasi, dan bentuk negara
pemerintahan republik dan sebagai negara kesatuan yang bertumpuh pada sistem
negara hukum. Hal ini telah ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Negara hukum sendiri merupakan negara yang dibatasi oleh hukum dan
hukum. Hukum yang dimaksud terutama merujuk pada hukum yang telah nyata
undangan. Hal itu tidak lepas dari budaya barat yang membawa konsep negara
hukum Eropa Kontinental (rechtstaat) masuk ke dalam Indonesia dan dianut hingga
1
Putera Astomo, Ilmu Negara (Depok: PT RajaGrafindo Perseda, 2021), 13.
1
2
sekarang. Konsep negara hukum Eropa Kontinental yang ditinggalkan penjajah ini
membawa pengaruh besar terhadap hukum yang ada di Indonesia. Hukum tersebut
Indonesia sebagai negara kesatuan yang memiliki banyak wilayah dengan hak
masyarakat setempat.3
peraturan daerah menjadi salah satu aturan dalam pembentukan suatu peraturan
Undang P3) Pasal 98 ayat (2), perlu dikeluarkan Peraturan Pemerintah Republik
2
Lintje A. Marpaung, Hukum Tata Negara Indonesia (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2018), 3-4.
3
Yunus P.S. Bureni dan Rudy H. Pakpahan, Peraturan Daerah Berkeadilan Substantif (Malang: Setara
Press, 2021), 2-3.
3
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018
daerah merupakan satu hal yang sangat penting untuk menjamin kepastian hukum
peraturan yang lebih tinggi atau setingkat untuk memberikan kepastian hukum yang
adalah peraturan daerah tentang APBD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2022 yang
4
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, “Pentingnya Harmonisasi Untuk Meningkatkan Kualitas
Perundang-undangan,” Diakses 5 Mei 2023,
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17490&menu=2.
4
tidak melalui proses pengharmonisasian namun telah berlaku. Hal ini tentu
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN”.
B. Rumusan Masalah
Perundang-Undangan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak terlepas dari
Peraturan Perundang-Undangan;
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
skripsi. Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi
hukum. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
masing.
2. Manfaat praktis
tambahan wawasan bagi masyarakat awam dan setiap pihak yang memiliki
kepentingan di bidang ilmu hukum. Hasil ini juga dapat menjadi bahan
masukan bagi para pihak yang memiliki kepentingan di bidang Hukum Tata
peraturan daerah.
6
E. Keaslian Penulisan
melakukan pencarian dan menemukan bahwa ada penelitian yang sudah pernah
menemukan bahwa pembahasan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini berbeda
ini, Fahira meneliti sinkronisasi dan harmonisasi dalam salah satu aturan yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengharmonisasian
Kata harmonisasi sendiri berakar dari kata harmoni yang berasal dari kata
bahasa Yunani, harmonia, yang memiliki arti “terikat secara serasi dan sesuai.”5
juga untuk menciptakan peraturan yang berkualitas sesuai dengan sistem hukum
yang berlaku.
5
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia di Sumatera Utara, “Harmonisasi
dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,” Diakses 5 Mei 2023,
https://sumut.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/harmonisasi-dalam-pembentukan-peraturan-
perundang-undangan.
6
Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring, s.v. “Harmonisasi,” diakses 8 Mei 2023,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/harmonisasi.
8
9
Peraturan daerah terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu peraturan dan daerah. Pertama
kata peraturan, yang dalam KBBI, berarti, “tataan (petunjuk, kaidah, ketentuan)
yang dibuat untuk mengatur”.7 Kata daerah didefinisikan sebagai “suatu wilayah
yaitu pertama, peraturan daerah provinsi yang dibentuk oleh DPRD Provinsi
bersama Bupati/Walikota.
merupakan petunjuk, kaidah, dan ketentuan yang mengatur di suatu wilayah yang
dibentuk oleh Pejabat atau lembaga yang berwenang di daerah sebagai bagian dari
C. Pengertian Undang-Undang
negara yang dibuat oleh pemerintah (menteri, badan eksekutif, dan sebagainya),
7
Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring, s.v. “Peraturan,” diakses 8 Mei 2023,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/peraturan.
8
Naja Sarjana, “Definisi Wilayah Lengkap dengan Konsep dan Pembagiannya,” diakses 8 Mei 2023,
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6669567/definisi-wilayah-lengkap-dengan-konsep-dan-
pembagiannya.
10
yang dibuat pemerintah, lebih tepatnya dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang
undangan adalah Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
perundang-undangan. 10
9
Badan Pengambangan dan Pembinaan Bahasa, KBBI Daring, s.v. “Undang-undang,” diakses 10 Mei
2023, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/undang-undang.
10
Syihabudin, “Kajian terhadap Jenis dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Indonesia,”
Jurnal Hukum 10, no. 23 (2003): 49-51, https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/download/4754/4192/7525.
11
1. Kejelasan tujuan;
2. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
3. Kesesuaian antara jenis, hirarki, dan materi muatan;
4. Dapat dilaksanakan;
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. Kejelasan rumusan; dan
7. Keterbukaan.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sebagai berikut “Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan
penelitian hukum adalah “sebuah kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode,
sistematika, dan pemikiran tertentu, dengan tujuan untuk mempelajari sesuatu atau
Penelitian hukum memiliki dua jenis penelitian yaitu penelitian normatif dan
empiris. Penelitian normatif atau penelitian dogmatik adalah penelitian hukum yang
sebagai bahan kajiannya. 12 Penelitian empiris, di sisi lain, adalah penelitian hukum
11
Muhaimin, Metode Penelitian Hukum (Mataram: Mataram University Press, 2020), 18.
12
Muhaimin, Penelitian Hukum, 45-46.
13
Muhaimin, Penelitian Hukum, 83.
12
13
yang membahas tentang doktrin, asas dan aturan dari ilmu hukum, serta
penelitian ini sangat cocok untuk meneliti permasalahan yang diangkat oleh
penulis.
B. Sumber Data
Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan pendekatan perundang-
tertentu digunakan dalam penelitian ini sebagai instrumen untuk memberi contoh
Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang didapatkan dari wawancara, survei,
dan penelitian langsung ke lapangan. Di sisi lain, sumber data sekunder adalah
sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan buku-buku, jurnal, dan aturan
yang ada. Penelitian hukum ini menggunakan sumber data sekunder, yang tak lain
yuridis.
1. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mempunyai otoritas, yaitu
sebagai berikut:
14
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Kencana, 2021), 136-137.
14
a. Peraturan Perundang-undangan;
b. Peraturan Menteri.
2. Bahan hukum sekunder merujuk pada semua publikasi tentang hukum yang
merupakan dokumen yang berisi penelitian dan interpretasi yuridis dalam objek
3. Bahan hukum tersier mengacu pada bahan penelitian yang menjadi pelengkap
dan memberikan petunjuk yang melengkapi penjelasan dari bahan hukum primer
C. Pengumpulan Data
Setelah ditetapkan isu hukum apa yang menjadi permasalahan hukum dalam
penulisan penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dilakukan oleh penulis
teknik ini untuk mengkaji dan menganalisis informasi mengenai permasalahan yang
diteliti, sehingga nantinya dapat penulis mendapat informasi yang dibutuhkan untuk
15
Marzuki, Penelitian Hukum, 181.
16
Muhaimin, Penelitian Hukum, 62.
17
Muhaimin, Penelitian Hukum, 64.
15
berikut:
dengan permasalahan hukum yang hendak diteliti. Hal ini merujuk pada aturan
sesuai dengan asas lex specialis derogat legi generali (hukum yang khusus
mengesampingkan hukum yang umum), asas lex superior derogat legi inferiori
rendah tingkatannya), asas lex posterior derogat legi priori (hukum yang baru
permasalahan hukum yang diteliti. Nantinya dengan bahan hukum ini dapat
penulis. 18
tersier adalah dengan mengidentifikasi istilah pada bahan hukum primer juga
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis
diangkat.19 Setidaknya ada tiga langkah dalam menerapkan metode analisis ini.
Pertama, penulis mengumpulkan dan memeriksa kembali bahan hukum yang akan
18
Marzuki, Penelitian Hukum, 182-183.
19
Muhaimin, Penelitian Hukum, 67-71.
17
menyusun data penelitian secara sistematis dan logis. Ketiga, penulis menjelaskan
yaitu:
1. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
2. Bab II Tinjauan Pustaka berisi analisis tentang kata-kata kunci yang akan
3. Bab III Metode Penelitian berisi jenis penelitian, sumber data, pengumpulan
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/harmonisasi.
kanwil/berita-utama/harmonisasi-dalam-pembentukan-peraturan-perundang-
undangan.
OFFSET, 2018.
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17490&menu=2.
6669567/definisi-wilayah-lengkap-dengan-konsep-dan-pembagiannya.
18
19
https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/download/4754/4192/7525.
Peraturan Perundang-undangan.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 22
undangan.