Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN MEKANISME PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Disusun oleh : Kelompok 1

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO 2011

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat, Hidayah dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul MEKANISME PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. Peraturan Daerah disusun dengan mekanisme yang sudah jelas diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Penyusunan peraturan daerah pada prakteknya melalui prosedur yang panjang dan melibatkan pihak yang tidak sedikit. Melalui proposal penelitian ini penulis bermaksud meneliti kesesuaian proses pembentukan peraturan daerah dengan ketentuan penyusunannya dalam Peraturan Perundang-undangan. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Junus, S.H., M. Hum. Selaku Dekan Fakultas Hukum, dan kepada Bapak Heriwanto, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan berbagai macam bimbingan dan arahan kepada penulis atas tersusunnya proposal ini. Tidak lupa terima kasih juga terucap kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu atas tersusunnya proposal ini. Sebagai manusia yang tidak luput dari segala bentuk kesalahan, penulis sadar bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya penulis menerima segala macam kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan penelitian yang akan penulis buat. Semoga bermanfaat bagi kita semuaAmiiin.

Penulis

HALAMAN PENGESAHAN

Mengetahui, Sekretaris Ketua

PUTU BAGUS ADITYA

MUHAMMAD

Dosen Pembimbing

Dekan

HERIWANTO, S.H., M.H.

JUNUS, S.H., M.Mum NIDON. 07 2606 5801

ii

MOTTO

SEGALANYA MUNGKIN KALAU TIDAK DIKERJAKAN SENDIRIAN

iii

SUSUNAN KELOMPOK

KETUA

: MUHAMMMAD

WAKIL KETUA : M. IRSYAD SEKRETARIS BENDAHARA ANGGOTA : PUTU BAGUS ADITYA : LUSY RETNANINGSIH : 1. SUYANAH 2. M. DAVID R 3. KODIM 4. WAHYU SUHARTATIK 5. MURTADLO 6. M. TAUFIQ H. 7. FASICHATUS SADIYAH 8. SUTARWADI 9. SUWOTO EDI S. 10. YAN ASMI PUTRA 11. GALIH W. P. P. 12. UMMU ROSIDAH

iv

DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR ........................................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... MOTTO .................................................................................................................................. SUSUNAN KELOMPOK ..................................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 1.4 Keaslian Penelitian ........................................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 1.6 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 2.1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang-undangan... 2.2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2.4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah . BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian ............................................................................. 3.2 Data Penelitian .................................................................................................. 3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 3.4 Sumber Data ..................................................................................................... 3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 3.6 Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 5 5 5 5 6 6 7 8 4 3 4 i ii iii iv v 1 1 2 2 2 2 2 3 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan telah memberikan pedoman agar pembentukan peraturan perundang-undangan harus memenuhi asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik. Demikian juga halnya untuk Peraturan Daerah yang dalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 disebutkan sebagai hierarki terbawah dari Peraturan Perundang-Undangan. Peraturan Daerah disusun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah, Peraturan Daerah memuat materi penyelenggaraan otonomi Daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus Daerah serta menjabarkan lebih lanjut isi dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Ketentuan penyusunan Peraturan Daerah tidak hanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 namun juga dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004. namun dalam prakteknya, penyusunan peraturan daerah terkadang melewatkan prosedur yang ditetapkan. dalam Penjelasan Pasal 30 UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 disebutkan bahwa rancangan peraturan Daerah juga disebarluaskan, misalnya melalui Televisi Republik Indonesia, Radio Republik Indonesia, internet, media cetak seperti surat kabar, majalah, dan edaran di Daerah yang bersangkutan, sehingga khalayak ramai mengetahui adanya rancangan peraturan Daerah yang sedang dibahas di Dewan Perwakilan rakyat Daerah yang bersangkutan. Dengan demikian masyarakat dapat memberikan masukan atas materi rancangan peraturan Daerah yang sedang dibahas tersebut. Pada prakteknya hal ini seringkali terlewatkan dan tidak terlaksana sepenuhnya. Dengan dilatarbelakangi oleh hal tersebut diatas, peneliti menyusun penelitian Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembetukan Peraturan Perundang-Undangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH Agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka masalah harus dirumuskan.sehubungan dengan hal itu maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Sejauh mana kewenangan pemerintah daerah dalam pembentukan Peraturan Daerah? 2. Bagaimana mekanisme pembentukan peraturan daerah? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Setiap peneliti tentu mempunyai tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan penulis proposal ini, peneliti bertujuan : 1. Untuk mengetahui Sejauh mana kewenangan pemerintah daerah dalam pembentukan Peraturan Daerah ; 2. Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme pembentukan peraturan daerah. 1.4 KEASLIAN PENELITIAN Sepanjang sepengetahuan peneliti, penelitian dengan permasalahan seperti yang

dikemukakan dalam penelitian ini, belum pernah dilakukan sebelumnya. Setidak-tidaknya di daerah yang akan dipilih menjadi lokasi peneliti, penelitian yang sejenis belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Jadi, sejauh ini dapat dikatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian yang asli. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan memperluas dan menambah pengetahuan dalam bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan khususnya Peraturan Daerah serta dapat digunakan sebagai masukan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan khususnya di bidang Hukum. 1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian diagnostik, yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu gejala tertentu dan bersifat deskriptif yang bertujuan untuk untuk memberikan data yang seteliti mungkin dengan menggambarkan gejala tertentu Metode pendekatan yang dipergunakan adalah metode penelitian survei. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi, dengan alat pengumpul data utama adalah kuesioner.
2

BAB II TINJAUAN TEORITIK

2.1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudangundangan Untuk mewujudkan negara hukum diperlukan tatanan yang tertib antara lain di bidang pembentukan Peraturan perundang-undangan. Undang-Undang ini pada dasarnya

dimaksudkan untuk membentuk suatu ketentuan yang baku mengenai tata cara Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta untuk memenuhi perintah Pasal 22A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 6 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan. Dalam Undang-Undang ini, pada tahap perencanaan diatur mengenai Program Legislasi Nasional dan Program Legislasi Daerah dalam rangka penyusunan Peraturan perundangundangan secara terencana, bertahap, terarah, dan terpadu. Untuk menunjang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, diperlukan peran tenaga perancang Peraturan perundang-undangan sebagai tenaga fungsional yang berkualitas yang mempunyai tugas menyiapkan, mengolah, dan merumuskan rancangan Peraturan perundang-undangan. 2.2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penyelenggara pemerintahan daerah dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggungjawabnya serta atas kuasa peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat menetapkan kebijakan daerah yang dirumuskan antara lain dalam peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan ketentuan daerah lainnya. Kebijakan daerah dimaksud tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum serta peraturan Daerah lain. Peraturan daerah dibuat oleh DPRD bersama-sama Pemerintah Daerah, artinya prakarsa dapat berasal dari DPRD maupun dari Pemerintah Daerah. Khusus peraturan daerah tentang APBD rancangannya disiapkan oleh Pemerintah Daerah yang telah mencakup keuangan DPRD, untuk dibahas bersama DPRD. Peraturan daerah dan ketentuan daerah lainnya yang bersifat mengatur diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah.
3

Peraturan daerah tertentu yang mengatur pajak daerah, retribusi daerah, APBD, perubahan APBD, dan tataruang, berlakunya setelah melalui tahapan evaluasi oleh Pemerintah. Hal itu ditempuh dengan pertimbangan antara lain untuk melindungi kepentingan umum, menyelaraskan dan menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan/atau peraturan Daerah lainnya, terutama peraturan daerah mengenai pajak daerah dan retribusi daerah. 2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kedudukan DPRD sebagai lembaga pemerintahan daerah mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama dengan Pemerintah Daerah dalam membangun dan mengusahakan dukungan dalam penetapan kebijakan Pemerintahan Daerah, yang dapat menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga kebijakan dimaksud dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam hal ini, DPRD menjembatani Pemerintah Daerah dengan rakyat dan mengusahakan kesepakatan maupun dukungan terhadap sistem politik secara keseluruhan maupun terhadap kebijakan spesifik tertentu. DPRD menjadi mitra Pemerintah Daerah dengan memberikan atau mengusahakan dukungan yang diperlukan dalam rangka optimalisasi Otonomi Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2.4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah Penyeragaman prosedur penyusunan Produk hukum daerah perlu dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudangundangan. Produk hukum daerah yang bersifat pengaturan disusun berdasarkan prolegda. Produk hukum daerah dalam bentuk Peraturan Daerah yang telah ditetapkan dan diberi nomor harus diundangkan dalam Lembaran Daerah.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 PENENTUAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan di Pemerintah Kota Mojokerto khususnya pada Bagian Hukum dan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto sebagai Satuan Kerja pengolah Produk Hukum Pemerintah Kota Mojokerto. 3.2 DATA PENELITIAN Jenis data yang dikumpulkan menurut sifat data adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Menurut cara memperoleh data, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data skunder. Data primer yang dikumpulkan diperoleh langsung dari responden, meliputi : karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, status kawin, jenis pekerjaan dll. Sedang data sekunder yaitu jenis alat yang dipergunakan, dalam hal ini kuesioner. yang dikumpulkan pada dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini. Data sekunder juga dikumpulkan dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Alat (instrumen) pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner, pedoman wawancara, dan alat perekam suara/gambar. 3.3 POPULASI DAN SAMPEL Sebelum penelitian dilakukan perlu diterapkan terlebih dahulu metode pengumpulan data yang digunakan. Hal ini bertujuan agar suatu penelitian mendaptkan data yang benar dan menunjang tercapainya tujuan. 1. Populasi merupakan kumpulan dari seluruh individu dengan kualitas dan ciri yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah person yang ada di Pemerintah Kota Mojokerto khususnya pada Bagian Hukum dan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto. 2. Sampel merupakan penelitian yang dilakukan terhadap sebagian kecil populasi yang dipelajari, dicatat atau dikenai penelitian. Penulis dalam pengumpulan data ini merencanakan sampel sebanyak 1 responden yaitu personil yang ditugaskan untuk menjawab kuesioner kami pada Bagian Hukum dan Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto.

3.4 SUMBER DATA Penelitian pada dasarnya adalah usaha mencari data yang diperlukan untuk menguji hipotesa dan untuk memecahkan suatu bpersoalan tertentu atau sekedar ingin mengetahui apakah ada persoalan atau tidak. Oleh karena itu, agar penelitian dapat berhasil dengan baik sesuai dengan apa yang penulis inginkan, maka data yang dikumpulkan harus baik pula. Menurut sumbernya data dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Penelitian dapat menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung, menggunakan informasi, kuesioner dll. Data primer pada penelitian ini adalah jawaban atas kuesioner dari peneliti. 2. Data Sekunder Adalah data yang diusahakan pengumpulannya oleh peneliti dengan cara studi perpustakaan dengan mengumpulkan data yang dilakukan dengan mempelajari, mencatat, menelaah dan menganalisa literatur yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang diteliti. Data sekunder pada penelitian ini adalah : a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudangundangan; b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah c. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ; 3.5 METODE PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini, penulis mengambil data dengan tiga cara, yaitu : 1. Obsevasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung tentang kegiatan, keadaan umum dan kejadian-kejadian yang ada dalam obyek penelitian dengan pencatatan secara sistematis.
6

2. Interview Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan narasumber terkait masalah yang diteliti. 3. Sumber Pustaka Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui bahan bacaan, untuk memperoleh data tambahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.6 WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 3 Juli 2011 sampai dengan tanggal 4 Juli 2011 dengan jadwal pelaksanaan penelitian : 1. Sebelum ke lapangan - Penjajakan ke lapangan - Pembuatan kuesioner - Uji coba kuesioner : tanggal 27 Junli 2011 : tanggal 28 Juni 2011 : tanggal 29 Juni 2011

- Penyempurnaan kuesioner : tanggal 29 Juni 2011 2. Di lapangan Pengumpulan data 3. Setelah dari lapangan - Edit bahasa - Tabulasi data - Analisa data : tanggal 5 Juli 2011 : tanggal 6 Juli 2011 : tanggal 7 Juli 2011 : tanggal 3 s/d 4 Juli 2011

- Pembuatan draf Penelitian : tanggal 8 s/d 12 Juli 2011

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang-undangan; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;

Anda mungkin juga menyukai