Anda di halaman 1dari 19

TINJAUAN YURIDIS PENDAFTARAN TANAH

SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TERHADAP


PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN
JUAL-BELI LISAN

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna melanjutkan
penyusunan Skripsi pada Program Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh:
NAMA : INDRA SUTRISNO ABIDIN
NPM 1710631010100
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Proposal Skripsi TINJAUAN YURIDIS PENDAFTARAN TANAH


SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TERHADAP
: PERALIHAN HAK ATAS TANAH
BERDASARKAN JUAL BELI LISAN.

Oleh :
Nama Lengkap : INDRA SUTRISNO ABIDIN
No. Pokok Mahasiswa 1710631010100

Program Studi : ILMU HUKUM


Telah Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Ujian Proposal
Skripsi guna melanjutkan penelitian dalam penulisan skripsi
pada program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Singaperbangsa Karawang
Karawang,........................2021
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Aslan Noor, S.H., M.H. Pamungkas Satya Putra, S.H., M.H.
Mengetahui,
Koordinator Program Studi S-1 Ilmu Hukum

H. Deni Nuryadi, SH.,MH


NIDN. 0401116001

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kenikmat-Nya
yang begitu besar sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Lantunan
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang telah membawa perubahan besar dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang jauh lebih beradab dan selalu dinanti syafaatnya dihari akhir kelak, serta
segenap keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya yang konsisten menjalankan
dan mendakwahkan ajaran-ajaran yang dibawanya.
Adapun pertolongan, karunia dan hidayah-Nya, Alhamdulillah penyusun
mampu menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini dengan judul :
“TINJAUAN YURIDIS PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS
LENGKAP (PTSL) TERHADAP PERALIHAN HAK ATAS TANAH
BERDASARKAN JUAL-BELI LISAN”
Meskipun demikian, penyusun adalah manusia biasa yang tidak sempurna
dan tentu banyak kekurangan atau kesalahan yang sangat mungkin terjadi,
kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak senantiasa diharapkan. Berkaca pada proses, maka penyusun
proposal skripsi ini tidak lepas dari do’a, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit
Tharieq Wassalamualikum Wr.Wb.
Karawang, 6 Januari 2021
Penulis

INDRA SUTRISNO ABIDIN


1710631010100

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................0
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
E. Kerangka Pemikiran........................................................................................6
F. Metode Penelitian...........................................................................................10
G. Lokasi Penelitian............................................................................................12
H. Sistematika Penulisan.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
TINJAUAN YURIDIS PENDAFTARAN TANAH
SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TERHADAP
PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN
JUAL-BELI LISAN

A. Latar Belakang Masalah


Tanah merupakan hal penting bagi Warga Negara Indonesia dalam
keberlangsungan hidupnya dan memiliki nilai strategis baik dari segi Hukum,
sosial, politik, ekonomi serta budaya. Tanah tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan masyarakat. disamping itu tanah adalah aset berharga yang dipunyai
oleh suatu negara. Mengingat akan pentingnya tanah bagi kehidupan manusia,
maka tanah dapat dijadikan sarana untuk mencapai kesejahteraan hidup bangsa
Indonesia, sehingga perlu campur tangan negara untuk mengaturnya. Hal ini
berdasarkan amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagaimana tercantnun pada Pasal 33 ayat (3) bahwa, “Bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Berdasarkan bunyi pasal
4 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok
Agraria Tanah adalah bagian terluar dari bumi atau kulit bumi yang diatasnya
diberikan hak-hak aatas tanah bagi perorangan ataupun badan hukum. Atau
permukaan bumi yang di atas sekali1. Dari apa yang dikemukakan di atas
dapatlah disimpulkan bahwa Negara selaku badan penguasa berusaha
semaksimal mungkin untuk memanfaatkan pengelolaan fungsi bumi, air, dan
ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya demi
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 maka
disebutkan bahwa, “Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah

1
H.Deni Nuryadi,SH.,MH. 2011. Hukum Agraria. Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa
Karawang.

1
2

diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut


ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah”. Ketentuan tersebut
merupakan ketentuan yang ditujukan kepada pemerintah untuk
menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia. Menurut
Boedi Harsono pendaftaran tanah adalah Suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Negara/Pemerintah secara terus-menerus dan teratur, berupa
pengumpulan keterangan atau data tertentu mengenai tanah-tanah tertentu yang
ada di wilayah-wilayah tertentu, pengolahan, penyimpanan dan penyajiannya
bagi kepentingan rakyat, dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum
di bidang pertanahan, termasuk penerbitan tanda buktinya dan
pemeliharaannya.2
Para pemegang hak-hak atas tanah yang bersangkutan harus mendaftarkan
tanahnya masing-masing dalam rangka memperoleh surat tanda bukti hak atas
tanah yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat pemegangan hak atas
tanah. Kegiatan pendaftaran tanah ini dilaksanakan berdasarkan asas-asas
pendaftaran tanah yaitu sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka.
Diharapkan dengan penerapan asas ini dapat mempermudah akses bagi
masyarakat yang akan mendaftarkan kepemilikan hak atas tanahnya.
Berdasarkan hal tersebut pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional dalam
rangka melaksanakan kebijakan di bidang pertanahan senantiasa berupaya
untuk membina dan mengembangkan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan
pengelolaan administrasi pertanahan, termasuk di dalamnya meliputi
pendaftaran tanah secara konseptional dan terpadu serta progam lainnya yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Tujuan dari pendaftaran tanah adalah untuk
memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak
atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar
agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan, untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang

2
Chika Zafa Librasti, muhammad basri, dan aminuddin, “implementasi program sertifikasi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kelurahan Gunung Jati Kota Kendari” Jurnal
Publicuho Vol. 3 No. 1 (2020) diakses pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 15:30 WIB.
3

berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh


data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-
bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar dan untuk
terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.3
Kata-kata ”suatu rangkaian kegiatan” menunjuk kepada adanya berbagai
kegiatan dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah, yang berkaitan satu
dengan yang lain, berurutan menjadi satu kesatuan rangkaian yang bermuara
pada tersedianya data yang diperlukan dalam rangka memberi jaminan
kepastian hukum di bidang pertanahan bagi rakyat. Kata-kata ”terus-menerus”
menunjuk kepada pelaksanaan kegiatan, yang sekali dimulai tidak akan ada
akhirnya. Data yang terkumpul dan tersedia harus selalu terpelihara, dalam arti
disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi kemudian,hingga tetap
sesuai dengan keadaan terakhir. Kemudian, pada kata ”teratur” menunjukkan,
bahwa semua kegiatan harus berlandaskan peraturan perudang-undangan yang
sesuai karena hasilnya akan merupakan data bukti menurut hukum, biarpun
daya kekuatan pembuktiannya tidak selalu sama dengan hukum negara-negara
yang menyelenggarakan pendaftaran tanah.
Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional dalam rangka
mewujudkan program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) dengan
menerbitkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No 6 Tahun 2018
tentang Pendaftaran tanah sistematis lengkap , dimana menurut Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional No 6 Tahun 2018
Tentang Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) adalah
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak
yang meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam suatu
wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang
meliputi pengumpulan data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa
objek Pendaftaran Tanah untuk keperluan pendaftarannya.4

3
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran tanah
4
Permen Agraria dan tata ruang / Badan Pertanahan Nasional No 6 tahun 2018 Tentang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
4

Dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional mempunyai tanggungjawab


penuh atas efektifitas program ini dalam mengatasi permasalahan masyarakat
dalam mendaftarkan tanah mereka serta mendapatkan hak-hak mereka atas
kepemilikan tanah. Selanjutnya pemerintah memberikan informasi kepada
masyarakat akan pentingnya surat tanda bukti kepemilikan tanah (sertifikat)
dan proses penyelesaian pendaftaran tanah dapat secara efektif, efisien dan
cepat dapat dipertanggungjawabkan (Acountable). Kegiatan Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ditujukan kepada masyarakat yang
mempunyai permasalahan tanah yang belum memiliki sertifikat dengan sasaran
yang telah memiliki dasar-dasar penguasaan pemilikan tanah.5
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dalam skripsi yang hasilnya dituangkan dalam judul : “TINJAUAN YURIDIS
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)
TERHADAP PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN
JUAL-BELI LISAN”

5
Chika Zafa Librasti, muhammad basri, dan aminuddin, “implementasi program sertifikasi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kelurahan Gunung Jati Kota Kendari” Jurnal
Publicuho Vol. 3 No. 1 (2020) diakses pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 15:30 WIB.
5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah di uraikan pada Latar Belakang Masalah
tersebut yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan peralihan hak atas tanah
berdasarkan jual-beli lisan dalam Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) ?
2. Bagaimana kepastian Hukum terhadap peralihan hak atas tanah
berdasarkan jual-beli lisan dalam Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) ?
3. Upaya apa sajakah yang dapat dilakukan oleh Kantor Agraria dan Tata
Ruang / Badan pertanahan Nasional Kabupaten Purwakarta terhadap
bukti alas hak yang tidak lengkap dalam Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai
penulis sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seperti apa mekanisme pelaksanaan peralihan hak
atas tanah berdasarkan jual-beli lisan dalam Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL).
2. Untuk mengetahui kepastian Hukum terhadap peralihan hak atas tanah
berdasarkan jual-beli lisan dalam Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL).
3. Untuk mengetahui apa sajakah yang dapat dilakukan oleh Kantor
Agraria dan tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Purwakarta terhadap bukti alas hak yang tidak lengkap dalam
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

D. Manfaat Penelitian
Di dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan
kegunaan yang dapat diambil dari penelitian tersebut.
6

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:


1. Manfaat teoritis
a) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi ilmu
pengetahuan khususnya dibidang ilmu hukum tentang mekanisme
pelaksanaan peralihan hak atas tanah berdasarkan Jual-Beli lisan dan
kepastian hukum terhadap peralihan hak atas tanah berdasarkan Jual-
Beli lisan dalam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di
kantor Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Purwakarta.
b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai
literatur maupun referensi untuk dijadikan acuan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a) Mengembangkan penalaran serta pola pemikiran yang sistematis dan
dinamis untuk penelitian dalam suatu karya tulis ilmiah.
b) Memberikan pengetahuan baru bagi penulis dalam menjawab
persoalan tentang mekanisme pelaksanaan dan kepastian hukum
terhadap peralihan hak atas tanah berdasarkan Jual-Beli lisan dalam
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di kantor Agraria dan
Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Purwakarta.

E. Kerangka Pemikiran
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional melalukan
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sesuai dengan
Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan alas hak atas
tanah sebagai bukti kepemilikannya. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
adalah kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan secara serentak yang
meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam suatu
wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Objek
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ini meliputi seluruh bidang
7

tanah tanpa terkecuali, baik yang belum bersertifikat ataupun yang bersertifikat
(tetapi belum terpetakan) sehingga tercipta peta lengkap.
Sejumlah konsep yang perlu dijelaskan sebagai landasan teoritis dalam
pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teori Jual-Beli
a. Jual-beli Menurut Hukum Perdata
Jual beli pada KUHPerdata diatur pada Buku III tentang
Perikatan (Van Verbintenissen) Bab 5, sehingga jual beli
merupakan suatu perjanjian. Perjanjian jual-beli adalah suatu
perjanjian timbal-balik, dimana pihak yang satu (penjual)
berjanji akan menyerahkan suatu barang, dan pihak lain
(pembeli) akan membayar harga yang telah dijanjikan (Pasal
1457 KUHPerdata). Unsur pokok perjanjian jual beli adalah
“barang dan harga”. Perjanjian jual beli bersifat konsensual
yang ditegaskan dalam Pasal 1458 KUH-Perdata, yang
berbunyi: “Jual beli dianggap sudah terjadi setelah mereka
mencapai kata sepakat tentang barang dan harga, meskipun
benda tersebut belum diserahkan dan harga belum dibayar.”6
Definisi yang diberikan Pasal 1457 KUHPerdata intinya
pada unsur esensialia perjanjian jual beli, ini didasarkan pada
suatu pemikiran bahwa unsur benda bertalian dengan levering
atau penyerahan, sedangkan unsur harga berkait dengan
pembayaran, yang keduanya merupakan kewajiban pokok dari
para pihak yang sama-sama harus dipenuhi supaya hak masing-
masing pihak terealisasi sebagai ujud konkrit keuntungan yang
dikejar.7

6
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
7
Siswadi, S.Ag., S.Pd., M.Pd.I, “Jual-beli dalam perspektif Islam” jurnal Ummul Qura Vol. 3
No. 2 (2013) diakses pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 15:30 WIB.
8

b. Jual-Beli Menurut Hukum Islam


Pada Hukum Islam jual beli masuk pada pembahasan
masalah mu’amalah, hukum asalnya adalah boleh dan halal.
Tidak ada larangan dan tidak berstatus haram, sampai
didapatkan dalil dari syariat yang menetapkannya. Beraneka
ragam definisi ulama fikih tentang kata jual beli, jual beli adalah
proses tukar menukar harta, atau suatu manfaat/jasa yang halal
untuk ditukar dengan hal yang serupa dengannya untuk masa
yang tak terbatas, dengan cara-cara yang dibenarkan. Ini adalah
definisi jual beli dalam istilah ilmu fikih. Sedangkan arti kata
jual beli secara etimologi (bahasa) Arab memilki definisi yang
lebih umum dibanding dengan definisinya secara terminologi.
Yang dimaksud dengan harta pada definisi jual beli di atas
adalah : Setiap benda yang kemanfaatannya halal walau tanpa
ada keperluan atau kondisi darurat. Harta ini bertujuan
membedakan benda yang manfaatnya dihalalkan, namun hanya
dalam kondisi tertentu yaitu kondisi darurat.8
Pada intinya Jual-Beli akan terlaksanakan dengan
terpenuhinya syarat sah perjanjian. Sebagaimana diatur dalam
pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, untuk
sahnya suatu perjanjian diperlukan 4 syarat :
1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2) Kecakapan dalam membuat suatu perikatan
3) Suatu hal tertentu
4) Suatu sebab yang Halal 9
2. Teori Kepastian Hukum
Kepastian adalah perihal (keadaan) yang pasti, ketentuan
atau ketetapan. Hukum secara hakiki harus pasti dan adil. Pasti

8
Siswadi, S.Ag., S.Pd., M.Pd.I, “Jual-beli dalam perspektif Islam” jurnal Ummul Qura Vol. 3
No. 2 (2013) diakses pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 15:30 WIB.
9
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
9

sebagai pedoman kelakukan dan adil karena pedoman kelakuan itu


harus menunjang suatu tatanan yang dinilai wajar. Hanya karena
bersifat adil dan dilaksanakan dengan pasti hukum dapat
menjalankan fungsinya. Kepastian hukum merupakan pertanyaan
yang hanya bisa dijawab secara normatif, bukan sosiologi.
Kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu
peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur
secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak menimbulkan
keragu-raguan (multi tafsir) dan logis. Jelas dalam artian ia
menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak
berbenturan atau menimbulkan konflik norma. Kepastian hukum
menunjuk kepada pemberlakuan hukum yang jelas, tetap, konsisten
dan konsekuen yang pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang sifatnya subjektif. Kepastian dan keadilan
bukanlah sekedar tuntutan moral, melainkan secara factual
mencirikan hukum. Suatu hukum yang tidak pasti dan tidak mau
adil bukan sekedar hukum yang buruk.10
Pemerintah telah memberikan jaminan kepastian hukum
dan perlindungan hukum bagi masyarakat untuk menguasai tanah
yaitu melalui pendaftaran tanah. Salah satu hak penguasaan atas
tanah menurut Hukum Tanah Nasional yaitu hak perseorangan atas
tanah yang meliputi hak-hak atas tanah, wakaf tanah hak milik, hak
tanggungan, dan hak milik atas satuan rumah susun. Hak
perseorangan atas tanah merupakan hak atas tanah sebagai hak
individual yang semuanya secara langsung ataupun tidak langsung
bersumber pada hak bangsa. Upaya pemerintah untuk memberikan
kepastian hukum terhadap penguasaan tanah kepada individu yaitu
melalui pendaftaran tanah yang diatur dalam Undang-Undang

10
Mohammad, “Kebijakan Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap di kota Manado” Jurnal
Eksekutif Vol. 1 No. 1 (2018) diakses pada tanggal 24 Januari 2021 pada pukul 15:00 WIB.
10

Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis


Lengkap (PTSL).11

F. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian agar terlaksana dengan maksimal,
maka peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1. Pendekatan Penelitian
Dalam usaha memperoleh data dan informasi Penelitian ini
mengunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan yang
dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan pustaka yang berupa
literatur, teori-teori, data-data tertulis yang relevan dengan masalah
yang dihadapi melalui buku-buku, diktat-diktat kuliah maupun
dokumen-dokumen yang diperoleh baik materi ilmiah atau sejenisnya
dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas, dalam hal ini adalah yang berkaitan
dengan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terhadap
peralihan hak atas tanah berdasarkan Jual-Beli lisan.
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan
gambaran secara rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan Pendafataran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) terhadap peralihan hak atas tanah berdasarkan Jual-
Beli lisan dengan menggambarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang
menyangkut permasalahan diatas.

11
Mohammad, “Kebijakan Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap di kota Manado” Jurnal
Eksekutif Vol. 1 No. 1 (2018) diakses pada tanggal 24 Januari 2021 pada pukul 15:00 WIB.
11

3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa Data
Primer. Data Primer adalah data yang diperoleh secara lisan dari pihak-
pihak yang terkait dalam penelitian ini melalui wawancara.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengunakan teknik
wawancara tanya jawab/meminta keterangan secara langsung dan
dihubungkan dengan pertanyaan tertulis, kepada Pihak Pegawai kantor
Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Purwakarta. Hal ini dilakukan Guna mengetahui peralihan hak atas
tanah berdasarkan Jual-Beli lisan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sebagai konsekuensi dari pilihan pendekatan diatas maka urutan
uraianya adalah sebagai berikut. Pertama, metode dokumentasi
(documentary method). Metode ini cocok untuk menelaah sumber data
sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, dan bahan hukum tersier. Kedua, metode penelitian lapangan
(field research). Tentang metode yang satu ini diperlukan penjelasan
yang lebih jauh. Istilah field research baru menunjukan tempat tetapi
belum menunjukan metode dalam arti yang sebenarnya.12 Dalam
penulisan proposal skripsi ini juga digunakan metode wawancara
(interview) dan penelitian lapangan atau observasi dalam proses
pengumpulan datanya. Walaupun tidak sebanyak yang berasal dari
sumber kepustakaan akan tetapi wawancara dan observasi ini tetap
diperlukan untuk menambah sumber-sumber data yang telah ada di
kepustakaan. Hal ini dilakukan dengan beberapa pegawai yang ada di
kantor Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Purwakarta.

12
Nico Ngani, Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum, (Yogyakarta: penerbit
Pustaka Yustisia, 2012), hlm, 180.
12

5. Teknik Analisis Data


Data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber baik yang
berasal dari studi kepustakaan maupun yang banyak dilakukan dengan
cara melakukan wawancara dengan berbagai sumber, khususnya dalam
penulisan proposal skripsi ini adalah melakukan proses wawancara
dengan pegawai kantor Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Purwakarta yang selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan metode analisis yuridis kualitatif yakni analisa yang
bertitik tolak pada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan
yang ada sebagai norma hukum positif. Dari analisis tersebut
selanjutnya disusun secara sistematis dan dituangkan dalam bentuk
kalimat atau uraian tanpa mengguanakan formula atau angka-angka.
Adapun metode lain yang digunakan dalam hal pengelolaan data ini
adalah dengan menggunakan metode Deskriptif, yaitu suatu metode
pengolahan yang dilakukan dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dari kepustakaan dan kenyataan-kenyataan yang telah terjadi
di masyarakat dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Data-data
yang telah terkumpul tersebut selanjutnya diambil beberapa
kesimpulan yang tepat.13
G. Lokasi Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan berkaitan dengan Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terhadap peralihan hak atas tanah
berdasarkan Jual-Beli lisan di fokuskan di kantor Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Purwakarta.

13
Ibid, hlm 181.
13

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam pembuatan skripsi ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam BAB I merupakan bentuk kerangka
dan penulisan isi dari skripsi ini. BAB I
berisikan latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kerangka pemikiran, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN
LANDASAN YURIDIS TERHADAP
PERALIHAN HAK ATAS TANAH
BERDASARKAN JUAL-BELI LISAN
DALAM PENDAFTARAN TANAH
SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)
Dalam BAB II ini membahas penjelasan
pokok permasalahan yang ada relevansinya
dengan teori hukum dan aturan yang
mengatur yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas dalam penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM KASUS POSISI
Dalam BAB III ini akan mendeskripsikan
secara umum mengenai gambaran tentang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL) terhadap peralihan hak atas tanah
berdasarkan Jual-Beli lisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam BAB IV membahas tentang
Bagaimana mekanisme pelaksanaan dan
Kepastian Hukum terhadap peralihan hak
atas tanah berdasarkan Jual-Beli lisan serta
14

upaya apa yang dapat dilakukan oleh Badan


Pertanahan Nasional Kabupaten Purwakarta
terhadap bukti alas hak yang tidak lengkap
dalam program Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL).
BAB V PENUTUP
Dalam BAB V ini berisikan tentang
kesimpulan penulisan mengenai permasalah
yang dibahas dalam skripsi ini, selain itu
juga berisikan saran yang diberikan penulis
terhadap permasalahan pada skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
H. Deni Nuryadi, SH., MH., Hukum Agraria.
Nico Ngani, Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum, Pustaka
Yustisia, , Yogyakarta, 2012.
B. Makalah, artikel, dan lain-lain
Chika Zafa Librasti, muhammad basri, dan aminuddin, “implementasi
program sertifikasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kelurahan
Gunung Jati Kota Kendari” Jurnal Publicuho Vol. 3 No. 1 (2020)
Siswadi, S.Ag., S.Pd., M.Pd.I, “Jual-beli dalam perspektif Islam” jurnal
Ummul Qura Vol. 3 No. 2 (2013)
Mohammad, “Kebijakan Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap di kota
Manado” Jurnal Eksekutif Vol. 1 No. 1 (2018)
C. Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Nomor 6 tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Kitab Undang-undang Hukum Perdata

15

Anda mungkin juga menyukai