Anda di halaman 1dari 1

URGENSI WACANA MASA JABATAN PRESIDEN TIGA PERIODE DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF

HANNA PRAMUDYA WARDHANI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

EMAIL : HANNADHIA2000@GMAIL.COM

ABSTRAK

Presiden dan wakil presiden dipilih melalui mekanisme pemilihan umum. Berdasarkan aturan konstitusi
memiliki kesempatan menjabat 2 periode. Adanya wacana untuk mengusung kembali Joko Widodo
sebagai salah satu kandidat presiden dalam Pilpres 2024 dianggap bertentangan dengan Pasal 169
huruf n dan Pasal 227 huruf i UU No. 7 Tahun 2017. Wacana tiga Periode merupakan wacana yang lebih
mengedepankan aspek politis dari pada aspek legalitas sehingga perlu pengkajian secara menyeluruh.
Pembatasan periode jabatan Presiden merupakan suatu amanat reformasi dan apabila periode jabatan
tidak dibatasi akan menghilangkas aspek demokrasi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian
normatif yang menggunakan tiga pendekatan, yakni Pendekatan perundang-undangan , Pendekatan
Historis , dan Pendekatan Konseptual . Kesimpulan dari penelitian ini adalah wacana penambahan masa
jabatan presiden yang semula dua periode menjadi tiga periode belum urgen untuk dilaksanakan
karena aspek historis dan legalitas dalam peraturan perundangan di Indonesia, sehingga wacana tiga
periode perlu untuk dilakukan kajian ulang.

KATA KUNCI : INDONESIA, KONSTITUSI, MASA JABATAN PRESIDEN

Anda mungkin juga menyukai