PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
PENERAPAN SANKSI TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG MELAKUKAN PELANGGARAN JABATAN MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010
TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tesis
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
TESIS
Komisi Penasehat,
Mengetahui
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini
hasil karya orang lain, saya brsedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Yang menyatakan,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah – Tuhan YME, karena hanya
atas hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Thesis dengan
judul : PENERAPAN SANKSI TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG
MELAKUKAN PELANGGARAN JABATAN MENURUT PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN.
Thesis ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
pemungutan retribusi karena persoalan yang terjadi tidak hanya pada aspek
pihak penyusunan thesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan lancar.
Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis dengan tulus menyampaikan ucapan
kepada yang terhormat Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.B.,Sp.BO selaku
Rektor Universitas Hasanuddin Makassar dan Prof. Dr. Marthen Arie, S.H.,
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
berbagai kritik, saran dan masukan sangat Penulis harapkan dari berbagai
karya ilmiah berupa Tesis ini dapat memberikan manfaat dalam upaya
hukum.
9
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 52
Lampiran-Lampiran.
BAB I
PENDAHULUAN
10
Untuk mewujudkan amanat Undang Undang Dasar Negara
11
Untuk mengetahui masyarakat suatu Negara maka lihatlah
kemakmuran.
12
Menurut Aritoteles Negara yang baik adalah Negara yang
konstitusi
belum terwujud.
13
Pegawai Negeri Sipil sebagai alat Pemerintah (aparatur
menurun.
14
persoorangan atau pribadi yang dilakukan oleh Pegawai Negeri
15
pelanggarannya. Dalam undang-Undang RI nomor 43 Tahun 1999
sipil diatur pada pasal 23 ayat (5) huruf (c), yaitu; “Pegawai
16
Pemerintahan di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan,
17
pidana yang tegas sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
18
1. Untuk mengetahui sejaumana Penerapan Sanksi bagi Pegawai
D. Kegunaan Penelitian
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
secara jelas dicantumkan dan ada pula hanya dalam penjelasan dari
Negara hukum.
Negara hukum lahir dan tumbuh dari pemikiran umat manusia yang
sebab itu asumsi dari muncul dan berkembangnya suatu Negara hukum
hukum yang pernah ada yaitu tipologi Negara hukum nomokrasi islam
20
(Qur’an dan Sunnah), Negara hukum eropa continental (rechtsstaat),
konsep negara hukum Anglo Saxon (rule of law), konsep negara hukum
lain.
21
Menurut Achmad Ali (2009:212) “ teori timur” tentang tujuan hukum
bagi aparat administrasi Negara dalam doktrin diberikan suatu hak untuk
22
adalah untuk memberikan batasan-batasan yang sifatnya normatif bagi
diistilakan dalam dunia kemiliteran yang berbunyi Not the gun, the man
behind the gun, yaitu bukan senjata yang panting melainkan manusia
arti apa apa apabila manusia yang dipercaya mengguanakan senjata itu
23
Pegawai Negeri sipil menurut Kamus umum bahasa Indonesia
Pegawai negeri sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau
1) Pengertian Stipulatif
pasal satu angka (1) dan pasal (3) ayat (1) Undang-Undang nomor 43
tahun 1999. Pengertian yang terdapat pada pasal (1) angka (1) berkaitan
sedangkan pada pasal (3) ayat (1) berkaitan dengan Pegawai negeri
berikut; Pasal (1) angka (1) ; Pegawai negeri adalah setiap warga negara
oleh pejabat yang berwewenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
24
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional,
defenisi lain.
2) Pengertian Ekstensif
sementara. Jadi orang yang diserahi jabatan publik itu belum tentu
25
dianggap dan diperlakukan sama dengan Pegawai negeri, khusus
disebut dalam KUHP jadi pengertian ini tidak termasuk alam hukum
kepegawaian.
Korupsi.
26
namun pada akhirnya dapat menjelaskan maksud pemerintah dalam
puluh lima ) tahun dibuktikan dengan akte kelahiran dan foto copy
27
e. Tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri atau calon pegawai
negeri sipil.
wewenangnya pada para menteri atau pejabat lain, dan para menteri
28
masing. Wewenang pengangkatan dan pendelegasian tersebut diatur
tugas dalam suatu jabatan negeri maupun tugas negara lainnya. Ada
Negara.
pegawai negeri tidak lagi dibebani dengan pemikiran akan masa depan
29
yang layak dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sehingga bisa bekerja
kenaikan gaji berkela dan kenaikan gaji istimewa. Kenaikan gaji istimewa
hanya diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah nyata menjadi
30
Undang nomor 43 tahun 1999 pasal 2 ayat 2 , pegawai negeri sipil dibagi
43 tahun 1999 pasal 3 ayat (1), yaitu pegawai negeri sipil sebagai unsur
31
penyelenggaraan tugas negara, Pemerintahan dan Pembangunan.
rakyat.
Pegawai Negeri sebagai abdi Negara juga wajib setia dan taat
a. Wajib setia, dan taat kepada Pancasila dan Undang Undang dasar
4).
32
c. Wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas
33
Sebagaimana diatur pada pasal 7-10 Undang-Undang No 43
memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan
dan tanggung jawabnya. Gaji yang diterima Pegawai Negeri sipil harus
gaji diatur dengan dengan peraturan Pemerintah. Hak lain yang diberikan
pegawai Negeri sipil antara lain hak cuti hak atas perawatan dan
tunjangan dan uang duka bagi yang ditimpa oleh suatu kecelakaan atau
34
mengamanatkan ditetapkannya peraturan pemerintah mengenai disiplin
PNS.
berusaha tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa yang akan
datang.
35
disiplin. Hal ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat yang
Pemerintah ini.
36
pangkat, penurunan pangkat, pemindahan sebagai hukuman,
menyatakan bahwa :
1) Teguran lisan.
2) Teguran tertulis.
tahun.
37
3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1(satu) tahun.
Sipil.
2. Pelanggaran Disiplin.
pelanggaran disiplin.
38
pidana, PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman
dunia.
karena :
atau;
39
karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman
atau;
40
sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai
dengan hormat.
organisasi merupakan :
41
1. Wadah atau tempat terselenggaranya administrasi.
masing.
daerah tidak terlepas dari apa yang telah ditentukan melalui Undang-
42
Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
meliputi :
6. Penyelenggaraan pendidikan.
undangan.
43
D. Tindak Pidana Jabatan / Kejahatan jabatan
negeri. Agar tindak pidana yang dilakukan oleh para pegawai negeri itu
dapat disebut tindak pidana jabatan, maka tindak pidana tersebut harus
tindak pidana yang dilakukan oleh pegawai negeri yang dapat dimasukan
Landrecht yang dibentuk ahir abad ke - 18, jenis tindak pidana yang
44
pengertian CrimineelWetboek voor het Konikrijk Holland tahun 1809,
yang sebanarnya adalah tetap terbatas, walaupun dalam pasal 324 dari
negeri yang tidak diatur didalam bab ke –XXII Crimineel Wetboek diatas.
negeri yang dalam melaksanakan tugas jabatan mereka yang tidak diatur
dalam bab ke XXII akan dijatuhi pidana yang dapat dijatuhkan bagi orang
45
bahwa jika seorang pegawai negeri karena tindak pidana yang ia
seperti tiga.
pidana yang diatur dalam pasal 52 KUHP tidak berlaku bagi tindak
seperti dimaksud dalam buku ke –II Bab ke-XXVIII KUHP itu hanya dapat
46
Sifat sebagai seorang pegawai negeri ini, didalam buku yang lain,
Oleh Prof. Simons juga telah disebut sebagai een bepaald eigenschap
Kata-kata sifat yang tertentu itu oleh Prof. Pompe ternyata telah
yang tertentu menurut prof.simons itu oleh Prof. Pompe telah disamakan
didalam buku buku tentang hukum pidana lazim disebut unsur subyektif
berlaku umum bahwa yang yang disebut kejahatan jabatan hanya dapat
47
Menurut Prof.van Hamel, Prof Simons, dan Prof. Zevenbergen,
pegawai negeri.
Barang siapa tidak dapat menjadi seorang pelaku lansung karena ia tidak
tindak pidana, dengan sendirinya ia juga tidak dapat menjadi pelaku tidak
lansung dari tindak pidana tersebut. Sebagai contoh; seorang yang tidak
pegawai itu juga tidak dapat menjadi seorang pelaku tindak pidana
kejahatan jabatan.
antara lain; Apa sebabnya orang tidak dapat menyuruh dalam arti
sebabnya orang juga tidak dapat turun melakukan dalam arti secara
48
lansung turut melakukan suatu kejahatan jabatan yang dilkukan seorang
pembuat undang-undang.
telah disebut sebagai een bepaald eigenschap atau sebagai suatu sikap
telah benar itu menjadi keliru, karena pengertian kata kata sifat yang
tertentu itu yang kemudian telah beliau kaitkan dengan ketentuan pidana
49
Kiranya kitapun masih ingat bahwa unsur unsurn subyektif dari
5. Perasaan takut atau vress seperti yang dimaksudkan dalam pasal 308
KUHP.
Adapun unsur - unsur obyektif dari suatu tindak pidana itu, disamping
50
Menurut Memorie van toelichting yang dipandang sebagai
seorang pegawai negeri itu dapat menyuruh orang lain melakukan suatu
itu,barang siapa tidak mempunyai sifat pribadi, dimana sifat pribadi itu
51
E. Kejahatan Jabatan Menurut Ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
Ada beberapa pasal yang diatur dalam ketentuan Pidana terkait dengan
Pegawai Negeri, Pasal, 435 KUHP Pegawai Negeri dengan sengaja turut
52
termasuk perbuatan yang menghambat pembangunan Nasional, oleh
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
tahun dan paling lama 20 (dua Puluh) tahun dan denda paling sedikit
a. Korporasi
hukum.
53
b. Pegawai Negeri
Hukum Pidana.
orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau
daerah. Orang Yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi
orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
masyarakat.
c. Setiap Orang
orang.
54
pada pasal, 209, pasal, 210, pasal, 387, pasal, 388, pasal, 415, pasal,
416, pasal, 417, pasal, 418, pasal, 419 pasal,420, pasal, 423, pasal, 425
dan pasal 435 KUHP. selain itu lebih khusus diatur didalam Undang-
diatur di luar KUHP, norma primairnya tetap ada dalam KUHP. Baru pada
tahun 2001 melalui UU 20 Tahun 2001 semua tindak pidana korupsi yang
ada dalam KUHP yang sebelumnya tetap ada dalam KUHP ditarik
dinyatakan tidak berlaku lagi. Perhatikan Pasal 5 dan Pasal 43B UU No.
negara ini sifatnya telah masif dan endemik maka butuh penanganan
khusus. Ordinary crimes that need extraordinary efforts to combat it. Kira-
55
Pandangan kedua menganggap korupsi memang merupakan
masyarakat, dan karena itu semua maka tindak pidana korupsi tidak lagi
apa yang menjadi ketentuan dan rumusan didalam KUHP itu yang
dimaksud.
56
G. Skema Kerangka Berpikir
Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
Kepegawaian Daerah
Pasal, 129,130,,135) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004
Terlaksanananya Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
Menurut PP 53 tahun 2010
57
H. Defenisis Operasional
melakukan Pelanggaran.
58
antara unified System dan separated system, artinya ada bagian
4. Pasal 129 menurut undang –Undang nomor 32 tahun 2004 ini, ayat
dan pengendalian.
kepada gubernur.
59
6. Pasal 135 undang –Undang nomor 32 tahun 2004, pasal (1)
Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur. Pasal (2) Stndar
Pemerintah.
disiplin.
60
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian.
Banggai Kepulauan.
penelitian kualitatif.
62
C. Jenis Dan Sumber Data
data primer.
63
E. Teknik Analisis Data
deskriptif kualitatif
64
BAB IV
A. Hasil Penelitian
disiplin mulai dari hukman disiplin ringan, sedang dan berat sesuai
Negeri Sipil.
kenaikan pangkat selama satu tahun, lebih rendah selama satu tahun.
65
diberikan sanksi penurunan pangkat setingtkat lebih selama tiga
Sipil.
pemberian sanksi bagi pegawai negeri sipil yang tidak masuk kerja
66
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dikabupaten
Banggai Kepulauan.
67
tindajk pidana korupsi sebagaimana telah dimaksudkan dalam
sebenarnya ialah kejahatan yang diatur didalam buku ke-II Bab ke-
kejahatan yang diatur dalam bab - bab yang lain dalam KUHP, yang
dilakukan oleh pegawai negeri sipil yang karena memenuhi salah satu
sepertiganya.
diatur dalam pasal, 209, 210, 387, 388, 415, 416, 417, 418, 419, 420,
423, 425 dan pasal 436 KUHP, yakni sesuai ketentuan ketentuan
pidana yang diatur didalam pasal 3 dari Undangt Undang yang sama
penjara paling singkat satu tahun dan paling lama dua puluh tahun.
68
penerapan sanksi atas pelanggaran berat, seperti pada Kasus
antara lain
A. Absolut
Sipil
B. Limitatif
C. Dampak
Negeri Sipil.
berikut ini ;
69
1. Absolut
70
bawahannya tidak dengan sengaja
Memberikan dukungankepada calon
presiden/wakil presiden, DPR, DPD
atau DPRD dengan cara :
a. Ikut serta sebagai pelaksana
kampanye Sedang
b. Menjadi Peserta Kampanye dengan
8
menggunakan atribut partai atau Sedang
atribut PNS
c. Sebagai Peserta Kampanye dengan Sedang
menggunakan PNSLain
d. Sebagai peserta kampanye dengan
menggunakan fasilitas Negara Berat
Memberikan dukungan kepada calon
anggota DPD atau Calon Kada/Wakil
Kada dengan cara memberikan surat
9 Sedang
dukungan disertai foto kopi KTP atau
SKTP sesuai perturan perundang-
undangan
Memberikan dukungan kepada calon
Kada/wakil Kada dengan cara:
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye
untuk mendukung calon Kada /Wakil Sedang
kada
b. Menggunakan fasilitas yang terkait
dengan jabatan dalam kegiatan Sedang
kampanye
c. Mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada keberpihakan Sedang
10 terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
sebelum,sesudah masa kampanye
meliputi ajakan , himbauan, seruan,
atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya
anggota keluarga dan masyarakat
d. Membuat keputusan dan/atau
tindkan yang menguntungkan atau Berat
merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye.
Memberikan Dukungan kepada Sedang
Presiden/wakil presiden dengan cara :
a. Mengadakan kegiatan yang
11
mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum
71
selama dan sesudah masa
kampanye meliputi
ajakan,himbauan,seruan atau
pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit
kerjanya,anggota keluarga dan Berat
masyarakat
b. Membuat Keputusan atau tindakan
yang menguntungkan atau
merugikan salahb satu pasangan
calon selama masa kampanye
2. Limitatif
72
3. Dampak
73
pemerintah terutama
bidang
keamanan,keuangan
dan materil
Menggunakan dan Unit Kerja Ringan
memelihara barang Instansi (Kedinasan) Sedang
9 barang milik negara Pemerintah/Negara Berat
dengan sebaik
baiknya
Mentaati Peraturan Unit Kerja Ringan
10
kedinasan yang Instansi (Kedinasan) Sedang
ditetapkan oleh pejabat Pemerintah/Negara Berat
yang berwewenang
74
Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang Jenis
2. Menyalagunakan wewenang,
75
6. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada
siapapun baik lansung atau tidak lansung dan dengan dalih apapun
76
417.472.299 (empat ratus tujuh belas juta empar ratus tujuh puluh dua
ribu dua ratus sembilan puluh sembilan rupiah) dengan ketentuan jika
hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan
(delapan Bulan).
77
keuangan Negara, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) Tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) Tahun dan atau denda paling
sedikit Rp.50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah dan paling
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)”
Koorporasi
wewenang” adalah “species “ nya. Hal ini bukan berarti bahwa delik
78
Parameter melawan Hukum formil adalah bertentangan dengan
keadilan masyarakat.
dengan hukum dalam pengertian yang umum akanb tetapi juga dapat
1365 BW), dan untuk padannya dalam hukum pidana menurut Pompe
79
Berdasarkan urain diatas kerena terbukti secara sah dan
B. Pembahasan
80
negera a Republik Indoensia Tahun 1945, setia kepada negara
melaksanakan tugas.
Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari tujuh (VII) Bab, lima puluh satu (51)
Pegawai Negeri Sipil, diatur dalam pasal 3 dan 4 yang memuat tujuh
berat.
81
pelanggaran Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan Di Banggai
tercatat sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, hanya terdapat
yakni terdiri dari 1 kasus pelanggaran ringan yaitu tidak masuk kerja
tidak masuk kerja diatas 10 hari sampai dengan 20 hari kerja dan 5
82
negeri Sipil bahkan menjadi atasan lansungn pembantu bendahara,
hukum.
pidana itu hanya berlaku bagi orang atau yang membantu itu sendiri,
83
adalah Hukman berat, menurut ketentuan PP nomor 53 Tahun 2010
dimaksud.
dilkasanakan..
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
85
Pengadilan yang menangani Perkara pidana. Seperti dalam Kasus
Kebijakan di Daerah.
B. Saran
86
tentang Disiplin Pegawai Negeri dapat berjalan dengan lebih maksimal,
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tetap taat dan patuh
keadilan.
87
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Ali, 2009 Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan, Prenada
Media Group, Jakarta
Bernad. I. Tanya, dkk, 2013 Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas
Tuang dan Generasi GENTA Publishing Yogyakarta.
IGM Nurdjana, Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi “ Perspektif
Tegaknya Keadilan Melawan Mafia Hukum” Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
88