Contoh: UU No. 24 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 8 Tahun 2011
Tentang Mahkamah Konstitusi dapat mengesampingkan UU No. 40 Tahun 2009 Tentang
Kekuasaan Kehakiman.
Lihat Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan:
4. Ex aequo et bono
“Perjanjian yang dibuat para pihak, tidak berlaku mengikat bagi pihak ketiga”
8. Nebis in idem
“seseorang tidak dapat diadili untuk kedua kalinya dalam perkara yang sama”
“Perjanjian internasional dapat mengikat pihak ke tiga, apabila isi perjanjian itu
diturunkan/diwahyukan dari hukum kebiasaan internasional dan hukum maniter internasional”
“Apabila hakim mengalami keraguan dalam menjatuhkan sanksi terhadap terdakwa, maka hakim
menjatuhkan sanksi yang paling meringankan terdakwa”
14. Asas legalitas (Pasal 1 ayat (1) KUHP) – nullum delictum nula poena sine praevia lege
poenali, mengandung 3 prinsip dasar :
c. Nullum crimen sine poena legali (tiada perbuatan pidana tanpa undang-undang pidana yang
terlebih dulu ada).
“UU itu tidak memaksakan seorangpun untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin / tidak
masuk akal untuk dilakukan”