Oleh
AUDY RAHMAT
B 111 10 273
Oleh
AUDY RAHMAT
B 111 10 273
SKRIPSI
i
PENGESAHAN SKRIPSI
AUDY RAHMAT
B 111 10 273
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
An. Dekan
Wakil Dekan Bidang Akademik,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam ujian skripsi pada
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir
Program Studi.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
terbukti atau dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan ini hasil karya
Yang Menyatakan,
Audy Rahmat
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang maha mulia atas segala
Tak lupa Shalawat dan salam terhaturkan untuk Sang Baginda Rasulullah
mendampingi dalam sukda dan duka. Tak lupa juga kepada Alm. Kakek
(Kak Nita, Kak Smith, dan Kak Nia) yang menjadi penyemangat hidup
sehari-hari bagi Penulis dan selalu membantu dalam hal materi dan juga
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., selaku Rektor
viii
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Djafar Saidi, S.H., M.H. selaku
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Razak, S.H.,M.H., Prof. Dr. Marthen Arie,
sangat bermanfaat.
ix
selalu menemani penulis baik dalam kegiatan organisasi
S.H., Muh. Fauzan Aries, S.H., Sultani Zatri, S.H. Iman, S.H., A.
Febriani Arief, S.H., Mulfa Indah Sari, S.H., Nurhadi Halim, S.H,
S.H., Veny Pratama, S.H., Ria, S.H., Tri Bakti, S.H., Muh.
A.K.A Dimaemon,
A.K.A Oneng)
x
12. Kakak-kakak dan adik-adik Bengkell Seni Dewi Keadilan
(BSDK) FH-UH.
Ratnasari, S.H.
namanya.
Kak Fadil S.H., Kak Iswam, S.H., Kak Saldi, S.H., Kak Ippang
xi
Luwu (Arni, Kak fajri, Aldes, Fikar, Lisa, Sam, Atun, Nawir, Tri),
Gadjah Mada 2012 (Dewi, Wawan, Aso, Qya, Vira, Inay, Kak
Inul, Kak Vita, Fadhlan, Anti, Ismi, Dian, Dwi, Juwita, dan Dede)
Abdi, Gadis, Akbar, Richard, Dian, Fenty, Ika, Nini, Fenny, Eko,
Arham, Anggy).
masa depan.
Audy Rahmat
xii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
xiii
1. Pengertian Reklamasi........................................... 29
A. Lokasi Penelitian................................................... 39
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................... 70
B. Saran .................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
km2 dari 7.827.087 km2). Hingga saat ini wilayah pesisir memiliki
daerah yang selama ini terlupakan, yaitu pantai (coastal zone) yang
1
Ruchyat Deni Djakapermana, Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan,
hlm. 1.
1
memanfaatkan lahan atau habitat yang sudah ada, seperti perairan
susun.2
2
Ibid., hlm. 2.
2
Dalam pasal 34 menjelaskan bahwa hanya dapat dilaksanakan jika
manfaat sosial dan ekonomi yang diperoleh lebih besar dari biaya
3
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
pasal 1 butir 23.
3
daerah telah sering banjir karena pasang laut atau air hujan
berbagai aktifitas.5
sebagainya.
4
Moch. Choirul Huda, 2013. Pengaturan Perizinan Reklamasi Pantai Terhadap Perlindungan
Lingkungan Hidup, Surabaya, hlm. 126.
5
Ibid.
4
Kebutuhan dan juga manfaat reklamasi dapat dilihat dari
6
Ibid., hlm 127.
5
pengurugan. Ketiga, Tahap Pasca Konstruksi, yaitu kegiatan
pemeliharaan lahan.7
Dari sisi lingkungan banyak biota laut yang mati baik flora maupun
atau rob karena genangan air yang banyak dan lama. Ketiga,
7
Ibid., hal. 127.
8
Ibid.
6
dampak negatif dari proses reklamasi pada lingkungan meliputi
9
Ibid.
7
Hidup, Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
diminimalisir.10
baku mutu air laut, kriteria baku kerusakan laut dan status mutu
laut.11
10
Olivianty Rellua, 2013. Proses Perizinan dan Dampak LingkunganTerhadap Reklamasi Pantai,
hlm. 158.
11
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pencemaran dan/atau Perusakan Laut.
8
Izin pelaksanaan reklamasi pantai harus berdasarkan pada
terus berkurang.12
12
http://daerah.sindonews.com/read/2013/25/731820/dampak-reklamasi-pulau-lae-lae-
menyusut.
9
lingkungan yang mempengaruhi kondisi alam ke arah yang
semakin memburuk.13
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Peneliitan
13
Op Cit., Olivianty Rellua, hlm. 159.
10
Pembahasannya kemudian diharapkan untuk:
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengawasan
12
pelaksanaan kegiatan pokok organisasi itu telah berjalan dengan baik.17
agar maksud atau tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Oleh karena
a. Pengawasan Langsung
17
Op cit. hlm 59.
18
Victor M Situmorang, 1998. Aspek Hukum Pengawasan Melekat dalam Ligkungan Aparatur
Pemerintah. Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 27.
13
sendiri di tempat pekerjaan dan menerima laporan-
a. Pengawasan Preventif
b. Pengawasan Represif
a. Pengawasan Intern
14
pengawasan harus dilakukan oleh pucuk pimpinan
sendiri.
b. Pengawasan Ekstern
1. Pengawasan Melekat
19
Ibid. hlm. 29.
15
efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan
2. Pengawasan Fungsional
3. Pengawasan Masyarakat
melalui media.
4. Pengawasan Legislatif
16
kewenangan hukum, Ridwan HR mengutip pendapat F.A.M Storink dan
20
Ridwan HR, 2002. Hukum Administrasi Negara, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, Edisi Revisi,
hlm. 99.
17
berarti kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan secara
keseluruhan.21
dari transaksi hukum (hak dan kewajiban),22 lebih lanjut Hans Kelsen
21
Ibid.
22
Hans Kelsen, 2010. Pure Theory of Law (Teori Hukum Murni), Edisi Indonesia, Terjemahan oleh
Rasiul Mauttaqien, Cetakan Ketujuh, PT. Nua Media, hlm. 165.
23
Ibid., hlm. 168.
18
yang memiliki kepentingan, serta antara individu dengan yang
24
Ibid., hlm. 243.
25
Philippus M Hadjon, 1993. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta, hlm. 130-131.
19
C. Tinjauan Umum Perizinan
1. Pengertian Perizinan
beragam.28
izin (vergunning).29
26
Sajchran Basah, 1995. Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Hukum Administrasi, Makalah pada
Penataran Hukum Administrasi dan Lingkungan di Fakultas Hukum Unair, Surabaya, hlm. 1-2.,
dikutip dari Adrian Sutedi, 2010. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta, hlm.
167.
27
E. Utrecht, Pengantar dalam Hukum Indonesia, (Jakarta: Ichtiar 1957), hlm. 187.
28
Ibid,, hlm. 186.
29
Adrain Sutedi, 2010. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta, hlm. 167.
20
Sebelum menyampaikan beberapa defenizi izin dari pakar,
larangan.33
30
Ridwan HR,, 2006. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, hlm. 205.
31
Ibid.
32
Ibid.
33
Sjachran Basah, disunting Adrian Sutedi,2011. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik,
Jakarta, hlm. 168.
21
Menurut Sjachran Basah, izin adalah perbuatan hukum
undangan.34
34
Ibid., hlm. 170
35
Ibid.
36
Ibid.
37
N.m.Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, disunting Helmi, 2010. Hukum Perizinan Lingkungan Hidup,
Jakarta, hlm. 77.
22
2. Unsur-unsur Perizinan
a. Instrumen Yuridis
38
Ridwan HR,, 2006. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, hlm. 210.
23
oleh seseorang yang namanya tercantum dalam
b. Peraturan Perundang-undangan
peraturan perundang-undangan.
c. Organ Pemerintah
24
instansinya) pemberi izin, yang didasarkan pada jabatan
d. Peristiwa Konkret
25
3. Fungsi dan Tujuan Perizinan
lingkungan).
39
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, 2009. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan
Pelayanan Publik, Bandung, hlm. 92.
40
Ibid., hlm. 217
41
Ibid., hlm. 218
26
d. Izin hendak membagi benda-benda yang sedikit (izin
syarat tertentu).
4. Sifat Izin
42
Adrian Sutedi,2011. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta, hlm. 173.
27
c. Izin yang bersifat menguntungkan, merupakan izin
yang bersangkutan.
kepadanya.
lingkungan.
28
h. Izin yang bersifat kebendaan, merupakan izin yang
D. Reklamasi Pantai
1. Pengertian Reklamasi
bangunan atau dan puing-puing, seperti batu dam krikil dan bekas
digunakan lagi.44
43
Hasni, 2010. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah, Jakarta, hlm. 351.
44
Ibid.
29
daerah genangan dikeringkan untuk kemudian dimanfaatkan.
2. Tujuan Reklamasi
30
dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan
47
Modul Terapan Perncanaan Tata Ruang Wilayah Reklamasi Pantai, hlm. 16.
31
perlindungan daratan lama dari ancaman abrasi serta untuk
48
http://perencanaankota.blogspot.com/p/daftar-isi.html
49
Modul Terapan Perncanaan Tata Ruang Wilayah Reklamasi Pantai, hlm. 11.
32
pengeprasan bukit atau pengeprasan pulau untuk material
timbunan). 50
lingkungan di sekitarnya.51
sekitar.52
33
ini tentunya akan mengganggu lingkungan di sekitar quarry. Cara
dasar laut di tengah laut dalam. Pilihlah kawasan laut dalam yang
reklamasi.53
berikut:54
53
Ibid.
54
Ibid.,hlm. 18
55
Ibid.
34
kawasan reklamasi) dan Rencana Detail Tata Ruang
(studi investasi);
lain.
lain :
35
2) Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
lainnya.
gelombang.
lain di atasnya.
36
6) Teknis pemantauan penurunan (settlement) lapisan
diatasnya.
reklamasi.
pengetahuan
kerja.
56
Ibid., hlm 19.
37
Persyaratan Bangunan Penahan Gelombang, Metode
pemadatan.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
dalam masalah.
39
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
responden.
b. Data Sekunder
lainnya.
2. Sumber Data
sebagai berikut :
a. Responden
Kota Makassar
40
b. Dokumen
penelitian penulis.
D. Metode Analisis
41
BAB III
PEMBAHASAN
Kota Makassar
ini yaitu pelaksanaan kegiatan reklamasi pantai dan laut. Hal ini diatur
42
Wilayah Kota Makassar 2005-2015 (selanjutnya disebut RTRW kota
Makassar). Hal ini dijelaskan di dalam Pasal 12 hurup m angka (5), yaitu
Mitigasi pantai tanah tumbuh dan Pantai Losari dan memanfaatkan ruang
fungsi kawasan hanya pada fungsi bisnis yang berskala global, serta
43
dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. Begitupula dijelaskan
Pulau-Pulau Kecil bahwa tata cara penerbitan Izin Lokasi dan Izin
perizinan reklamasi harus memiliki dasar hukum yang jelas. Dalam hal ini
44
memiliki dasar hukum meskipun alur koordinasi pelaksanaan perizinannya
wajib memiliki izin lokasi dan izin pelaksanaan reklamasi. Berikut ini
2007 tentang Tata Ruang Pasal 35 dan Pasal 37 Ayat (1). Dalam Pasal 35
45
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Seteleh izin
(2).
46
KP/ 2013 tentang Perizinan Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
pulau-pulau kecil;
dan;
pulau kecil;
masyarakat.
47
4) Pengambilan sumber material reklamasi di pulau kecil paling
lingkungan di sekitar tempat galian (quarry). Cara lain yang relatif lebih
Memilih kawasan laut dalam yang memiliki material dasar yang memenuhi
syarat gradasi dan kekuatan bahan sesuai dengan yang diperlukan oleh
penghidupan masyarakat.
48
Tahun 2010-2030 Pasal 15, Pemerintah Kota Makassar sendiri telah
Tamalate;
Tamalanrea;
Biringkanaya;
49
8. Kawasan Riset dan Pendidikan Tinggi Terpadu, yang berada
Tamalate;
lokasi dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun wajib menyusun
50
Sumber : Data Bappeda Kota Makassar Tahun 2010-2030
apabila izin lingkungan mengenai kegiatan reklamasi telah terbit, hal ini
satu dokumen atau izin yang harus dipenuhi sebelum diterbitkannya izin
pelaksanaan reklamasi.
Makassar maka salah satu dokumen yang harus dipenuhi dalam izin
pelaksanaan reklamasi telah terpenuhi. Hal ini diatur dalam Lebih lanjut
51
dijelaskan pada Pasal 18 Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012
dilengkapi dengan:
1) izin lokasi; .
3) izin lingkungan;
Lingkungan.
lingkungan hidup. Izin pembuangan limbah cair, dan izin limbah bahan
52
Nomor 23 Tahun 1997, keputusan kelayakan lingkungan hidup diurus di
mengurus izin pembuangan limbah cair dan B3. Sekarang ketiga izin itu
tentang Amdal dinyatakan tidak berlaku lagi. Dalam PP ini Izin Lingkungan
yaitu izin yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang melakukan usaha
meliputi :
53
3. Permohonan penerbitan izin lingkungan.
hidup (PPLH). Izin ini berbeda dengan izin lingkungan. Izin lingkungan
dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL. Izin lingkungan ini akan menjadi
kegiatan.
hidup. Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional. Izin PPLH antara
lain :
d. Pengumpulan limbah B3
54
e. Pemanfaatan limbah B3
f. Pengolahan limbah B3
g. Penimbunan limbah B3
lingkungan.
(2).
administratif seperti :
55
a. Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan dengan perda yang
serta pengenaan sanksi. Dijelaskan lebih lanjut dalam Pasal 36 dan Pasal
56
Pemerintah Kota Makassar sendiri telah menetapkan alur perizinan
57
maksimal 2 (dua) tahun. Rekomendasi ini dikenal juga dengan
izin prinsip.
tupoksinya.
penguasaan lahan.
58
berlaku maksimal 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 5
(lima) tahun.
59
penguasaan lahan, rencana induk (masterplan) dan RTBL,
Kota Makassar.
tatanan hukum kepada individu atau badan hukum. Mengenai siapa yang
undang-undang.
60
pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-
hanya mengacu pada Perpres Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi
Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar 2005-
tentang alur perizinan reklamasi dan merupakan suatu hal yang keliru
61
apabila hal tersebut dijadikan suatu landasan hukum terhadap
Makassar
yang ketat oleh pejabat atau instatnsi yang mengeluarkan izin tersebut.
dengan lokasi yang tertera dalam izin yang telah dikeluarkan dimana
lokasi tersebut berada dalam rencana tata ruang wilayah yang telah
62
ditetapkan. Kemudian apakah dalam pelaksaan reklamasi ini, pihak
63
meniliti secara langsung sesuai dengan yang dilaporkan.”
atau diperluas dari apa yang telah ditentukan bahkan telah melakukan
begitu besar akibat dari kegiatan tersebut baik dari sisi penataan
Kota Makassar sekarang ini yang sampai saat ini belum memiliki
64
karena belum memiliki dasar hukum yang jelas dan apabila izin-izin
penimbunan laut maka hal tersebut sudah pasti ilegal. Segala bentuk
bahwa:
65
”Untuk saaat ini Pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan 2
yang telah ada kepada PT. GMTD dan PT. Pelabuhan Indonesia
WITA)
66
Dari hasil wawancara penulis dengan Kasubid. Tata Bangunan
mengatakan bahwa:
terlebih dahulu apalagi jika hal tersebut tidak sesuai dengan konsep
bahwa:
67
“Untuk saat ini tidak ada satupun investor yang mengantongi izin
WITA )
68
walikota yang diperintahkan dalam Pasal 21 Perpres Nomor 122
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hal tersebut.
70
pelaksanaan reklamasi yang dikeluarkan sebab belum adanya
makasimal.
B. Saran
71
perizinan reklamasi pantai oleh Pemerintah Kota Makassar
72
DAFTAR PUSTAKA
Surabaya.
Jakarta
Kelsen. Hans. 2010. Pure Theory of Law (Teori Hukum Murni). Edisi
Makassar.
73
Ridwan, H. Juniarso dan Achmad Sodik S. 2009. Hukum Administrasi
Jakarta
Sumber Hukum:
Ruang Nasional
74
Peraturan Menteri PU No. 40/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Makassar 2010-2030
Sumber lain :
http://daerah.sindonews.com/read/2013/25/731820/dampak-reklamasi-
pulau-lae-lae-menyusut.http://indonesia.go.id/in/sekilas-
indonesia/geografi-indonesia.html.
Ruang .
75