LP BBL BBLR (Fifi - 8121013)
LP BBL BBLR (Fifi - 8121013)
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tingginya
derajat kesehatan pada suatu negara dapat ditentukan oleh beberapa indikator, Salah satu
diantaranya adalah tinggi rendahnya Angka Kematian Bayi (AKB). AKB dapat digunakan
sebagai acuan untuk tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan. Angka kematian bayi baru
lahir (Neonatal) di Indonesia masih cukup tinggi berada pada kisaran 34/1000 kelahiran
hidup (SDKI, 2011) sedangkan target MDGS (Millenium Development Goals) ke-4
diharapkan tahun 2015 yaitu 17/1000 per kelahiran hidup (Depkes, 2010). Penyebab
kematian bayi di Indonesia seperti halnya di negara lain yaitu asfiksia neonaturum 49-60%,
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500
gram (Sampai dengan 2499 gram) (Sarwono, 2004). Bayi baru lahir dengan berat kurang
dari 2500 gram mempunyai permasalahan yang serius untuk segera mendapatkan
perawatan dan pengawasan secara intensif. Hal ini dikarenakan kondisi fisik bayi masih
sangat lemah, alat-alat pernafasan belum berfungsi sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa
bayi dengan keadaan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sangatlah rentan untuk
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah
pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium,
asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem
lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik
serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita,
juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat
2. Identifikasi teori aplikasi peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan mada
pasa nifas dengan perawatan luka episiotomi
3. Identifikasi Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berat Badan
Lahir Rendah
A. Defenisi
Yang dimaksud dengan bayi baru lahir normal adalah : bayi lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >
harusmenyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke kehidupan ekstra uterine. Beralih
dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor yang
mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonates yaitu maturasi, adaptasi dan
toleransi . selain itu pengaruh kehamilan dan proses persalinan mempumyai peranan yang
penting dalam morbditas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir
yang paling dramatiuk dan cepat berlangsung adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi,
Bayi baru lahir di katakan normal jika mempunyai beberapa tanda antar lain :
apperence color ( warna kulit ), seluruh kulit kemerahan , pulse ( nadi ) atau frekuensi
jantung > 100 x/menit, grimace ( reaksi terhadap rangsangan ), menangis, batuk / bersin,
activity, ( tonus otot ), gerakan aktif , respiration ( usaha bernafas ). Bayi menangis kuat (
Ai Yeyeh,2015)
Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38 °C ) atau terlalu dingin ( kurang dari 36
°C ), warna kuning pada kulit ( tidak pada konjungtiva ), terjadi pada hari ke 2-3 tidak
biru, pucat, memar pada saat di beri makan hisapan kuat, tidak mengantuk berlebihan,
tidak muntah, tidak terlihat tanda tanda infeksi pada tallit pusat seperti kemerahan,
bengkak keluar cairan , bau busuk, berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja
lembek, sering, hijau tau, tidak ada lender atau darah pad tinja bayi tidak menggigil atau
tangisan kuat , tidak mudah tersinggung, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk,
lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus menerus. ( Ai Yeyeh, 2015
terhadap reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit, atau suara keras yang
2. Keaktifan, bayi bayi normal melakukan gerakan tangan yang simetris pada
waktu bangun. Adanya tumor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu
menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur,
terlihat simetris, benjolan seperti tumor yang lunak di belakang atas yang
kanan saja
4. Muka wajah : bayi tampak ekspresi : mata perhatikan kesimetrisan antara
mata kanan dan kiri, perhatikan adanya tanda pendarahan berupa bercak
tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi, saliva tidak terdapat pada bayi
salura pencernaan
7. Punggung : adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung dan lekukan
farices
8. Kulit dan kuku : dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kdang
terjadinya kelainan
perut yang tiba tiba membesar, tanpa keluarnya tinja ], di sertai muntah
10. Refleks : refleks rooting, bayi menoleh kea rah benda yang , menyentuh
11. Berat badan : sebaiknya di pantau penurunan berat badan lebih dari 5 %
1. WHO ( world health organization mendefenisikan berat badan lahir rendah ialah
bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( anik
maryunani 2017 )
a. Berat badan kehamilan khusus apapun sangat bervariasi dan harus di gambarkan
kehamilan
c. Berdasarkan itu bahwa 10% semua bayi ringan untuk umur kehamilan
d. Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gram pada saat lahir di namakan berat
2. berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya berat badan lahir rendah di
bedakan menjadi :
b. Berat badan lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram
c. Berat badan lahir ektreme, berat lahir kurang dari 1000 gram
Berat badan lahir rendah ( BBLR ) ialah bayi lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram ( sampai dengan 2499 gram ) ( Ai Yeyeh 2012)
2.1 Etiologi
A. Premature murni
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan masa kehamilan atau
ketergantungan alcohol, pemakaian obat narkotika. Usia ibu pada waktu hamil
2) Faktor kehamilan
3) Faktor janin
pecah dini, cacat bawaan, kelaian kromson, infeksi misalnya rubella, sifilis,
rahim
4) Faktor lain
Selain faktor ibu dan janin : faktor plasenta : plasenta previa, solusio
a. berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
i. kulit tipis dan transparan, lanugo ( bulu halus ) banyak terutama pada dahi
k. genetalia belum sempurna, wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora
c ) bayi premature mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh
belum sempurna. Oleh karena itu tindakan prepentif sudah dilakukan sejak
B. dismature
a. dismature ( IUGR ) adalah bayi berat lahir dengan berat badan kurang dari
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dada lingkar kepala dalam
b) Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena retardasi pada janin
sub akut gangguan terjadi beberapa minggu sampai bberapa hari sebelum
lahir
d) Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak
e) Bayi tampak wasted dengan tanda tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah
kulit, kulit kering keriput dan mudah di angkat bayi kelihatan kurus dan
lebih panjang
tali pusat yang tidak normal, uterus bicornis, infak plasenta, transfusi dari
budaya.
2.3 Klasifikasi
Berat badan lahir rendah ( BBLR) dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu :
37-38 minggu. Bayi mempunyai sifat premature dan mature. Beratnya seperti bayi
matur akan tetapi sering timbul masalah seperti yang dialami bayi premature
Banyak istilah yang menunjukkan bahwa bayi KMK ini dapat menderita
IUGR ) seperti pseudopremature, small for date, dysmature, fetal mal nutrition
2.4 Penatalaksanaan
terjadi pada bayi prematuritas maka pengawasan di tujukan pada pengaturan suhu ,
a) Bayi premature dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermi karena pusat pengaturan dengan cepat akan kehilangan panas badan
dan menjadi hipotermi katena pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan
baik metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas oleh karena itu
mendekati rahim
b) Lakukan perawatan kulit ke kulit di antara kedua payudara ibu atau beri
pakaian di ruangan yang hangat atau dalam humidricrib jika staff telah
menjaga bayi tetap hangat. Pertahankan suhu inti tiubuh sekitar 37,5 °C
c) Pemberian di mulai dengan 2-4 mL setiap 1-2 jam melalui pipa lambung.
Beberapa BBLSR yang aktif dapat minum dengan cangkir dan sendok atau
pipet steril. Gunakan hanya ASI jika mungkin. Jika volume 2-4 mL dapat di
terima tanpa muntah, distensi perut atau ristensi lsmbung lebih dari setengah
setiap hari.
d) Apabila tidak ada incubator bayi dapat di bungkus dengan kain dan di
sampingnya di tauh botol berisi air panas sehingga pans badannya mendekati
dalam rahim
e) Mecegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan
pemberian nutrisi harus dilakukan secara cermat. Alat pencernaan bayi belum
matang sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 kkal ;/ kg
pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit dengan frekuensi yang lebih
sering
gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu
Menurut Stright (2004), reflek-reflek pada bayi berat badan lahir rendah yaitu
berat.
2. ikterus :
a) Semua bayi premature menjadi ikterus karena sisitem enzim hatinya belum
harus sering di catat dan bilirubin di periksa bila ikterus muncul dini atau
3. pernafasan
b) pada penyakit ini tanda tanda gawat pernapasan selalu ada dalam 4 jam bayi
bayi harus di rawat terlentan atau tengkurap dalam inkubatpr dada abdomen
4. hipoglikemi
a) hipoglikemi mungkin timbul pada bayi premature yang sakit bayi berat badan
lahir rendah
5. menghindari infeksi
a) bayi prematuritas mudah sekali m infeksi mengalami infeksi berat karena daya
2.5 Prognosa
a) pragnosis berat badan bayi lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya
masalas perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa gestasi / makin
rendah berat badan bayi makin tinggi angka kematian ), asfiksia / iskemia
b) prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang
tua dan perawatan selam kehamilan persaliana dan post natal ( pengaturan
pencernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110
kal;/kgBB sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pada hari 2-3 bayi akan
mengalami penurunan berat badan sekitar 10 %, dan akan pulih kembali pada hari ke
10 (Wiknjosastro, 2005). Untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR perlu
diperhatikan asupan nutrisinya. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan
pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit. Bila faktor menghisapnya kurang
maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan
deritanya perlu diamati selanjutnya oleh karena kemungkinan bayi ini akan
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN http://forikes-ejournal.com/ojs- penelitian analitik- tenaga kesehatan lebih meningkatkan promosi
STATUS GIZI IBU BERDASARKAN 2.4.6/index.php/SF/article/ cross sectional kesehatan dengan melakukan pencegahan melalui
UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS view/8 deteksi dini kehamilan dengan pemeriksaan ANC
DENGAN JENIS BBLR sejak dini dengan standar 7T.
ASUHAN KEBIDANAN http:// deskriptif observasi semua ibu hamil mendapat pelayanan yang
KOMPREHENSIF BBL PADA BY”I” www.jurnalkesehatan.unisla.ac.i komprehensif, memperbaiki status gizi ibu hamil
DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI d/index.php/midpro/article/ dengan mengkonsumsi makanan
NASHRUL UMMAH LAMONGAN view/7 yang lebih sering atau lebih banyak dan lebih
TAHUN 2015 diutamakan makanan yang mengandung
nutrisi yang cukup, penyuluhan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam
rahim dan meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara
berkala 4 kali.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN https://journal3.uin- studi kasus berat badan bayi bertambah dari berat badan
BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY alauddin.ac.id/index.php/ sebelumnya (2200 gram) menjadi normal (2600 gram),
“I” DENGAN BERAT BADAN LAHIR jmidwifery/article/view/10538 tanda-tanda vital dalam batas normal dan telah
RENDAH (BBLR) DI RSUD SYEKH dilakukan pengkajian
YUSUF KABUPATEN GOWA
TANGGAL 23 JULI - 25 JULI 2019
4. Summary Review Prosedur Klinis Manajemen Asuhan Bayi Baru Lahir
dengan Berat Badan Lahir Rendah
1. PERSIAPAN ALAT
Baki beralas berisi :
1. Bak instrument
2. Pita meter ( metlin ) dan alat ukur LILA,Jangka Martil
3. Stetoskop
4. Pen Light
5. Termometer axilla dan rectal
6. Kom berisi tissue
7. Botol berisi air klorin dan air bersih
8. Kom berisi kapas suntik
9. Spuit 1 cc
10. Obat – obatan ( Vit K atai Vit Neo K dan vaksin Hepatitis )
11. Tetes mata / salep mata
12. Peneng bayi
13. Stempel untuk bayi
14. Celemek / skot
15. Kertas cap kaki
16. Kain bersih
17. Tempat yang datar , rata , bersih , kering , hangat dan terang
18.Alat ukur berat badan bayi dan tinggi badan
19.Nierbekken / bengkok ( 1 buah )
20.Baskom berisi air klorin
21.Tempat sampah medis ( kuning ) 1buah , kotak sampah non medis
( hitam ) 1 buah dan sefty box ( 1 buah )
2. PERSIAPAN BBL
Bayi masih dalam keadaan memakai baju sebelum dilakukan pemeriksaan
Jaga suhu ruangan agar tetap hangat
3. LANGKAH – LANGKAH PEMERIKSAAN
Mengkaji Riwayat
a. Faktor Lingkungan seperti :
Konduksi adalah kehilangan panas pada bayi yang di karenakan benda yang
menempel pada tubuh bayi dengan contoh stetoskop , timbangan , meja
tempat tidur bayi
Konveksi adalah kehilangan panas pada bayi karena suhu di ruangan lebih
dingin dari suhu tubuh bayi dengan contoh kipas angin, AC, udara dari luar
jendela
Radiasi adalah kehilangan panas bayi karena suhu di ruangan lebih dingin
dari suhu tubuh bayi
Evaporasi adalah kehilangan panas pada bayi karena tubuh bayi yang
panas dengan contoh terkena air ketuban , kencing bayi
b. Faktor Genetik
Faktor keturunan dengan contoh golongan darah, penyakit keturunan seperti DM,
Jantung, hipertensi, asma ,TB
c. Faktor Sosial terdiri dari:
Ekonomi
Budaya
Pendidikan orang tua
d. Faktor Ibu dan Perinatal sepert :
Penyakit yang menyertai saat kehamilan seperti jantung, DM, hipertensi ,
asma
Bayi lahir dengan asfiksia
d. Faktor Neonatal
4. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir , keringkan dengan kain
bersih atau biarkan mengeringkan sendiri . Kenakan sarung tangan yang bersih
5. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi . Jelaskan pada ibu bahwa sebaiknya dia
melakukan kontak mata dengan bayinya dan membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ( bukan hanya dengan jari – jarinya ) . Mintalah ibu untuk membuka baju
bayinya
6. Lihat postur , tonus dan aktivitas bayi . Bayi sehat akan bergerak aktif
7. Lihat kulit bayi , Jelaskan pada ibunya bahwa wajah , bibir dan selaput lendir harus
berwarna merah muda , tanpa bintik – bintik kemerahan atau bisul
8. Hitung pernafasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang
tidak menangis . Jelaskan pada ibunya bahwa frekuensi nafas normal 40 – 60
kali permenit. Lihat gerakan pernafasan di dada dan perut. Jelaskan bahwa
seharusnya tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam
9. Stetoskop diletakkan di dada kiri bayi setinggi apeks kordis . Hitung detak jantung
dengan stetoskop . Frekuensi detak jantung normal adalah 100 – 160 kali permenit
10. Lakukan pengukuran suhu ketiak . Jelaskan suhu normal adalah 36,5 – 37,5 º C
11. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan atau abnormalitas dan
raba ubun – ubun besar kemudian Mengukur panjang bayi dan lingkar kepala
bayi .
- Kepala di bagi menjai 3 bagian :
a. Ubun - - ubun
UUB , bentuknya segi empat
UUK, bentuknya segitiga
Daerah sinsiput , verteks , occipital
b. Sutura , Molase
Sutura Frontalis : Yang memisahkan antara kedua os frontalis
Sutura Koronia : Yang memisahkan os frontalis dan os Parientalis
Sutura Sagitalis : Yang memisahkan antara kedua os parientalis
Sutura Lambdoidea : Yang memisahkan os Occipitalis dan parientalis
5. Identifikasi Issue Ketidak Adilan Gender Yang Dapat Terjadi Pada Ibu Hamil
Sebagian besar bayi lahir mati dan kematian ibu dan bayi baru lahir, dapat
dihindari melalui penyediaan pelayanan yang aman dan berkualitas oleh
profesional kesehatan terampil yang bekerja di lingkungan yang mendukung.
Hal ini hanya dapat dicapai melalui keterlibatan semua pemangku kepentingan
dan penerapan sistem kesehatan yang komprehensif dan pendekatan berbasis
masyarakat.
Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia dimulai pada tahun 2019 untuk
meningkatkan pemahaman global tentang keselamatan pasien,
meningkatkan keterlibatan publik dalam keselamatan pelayanan kesehatan
dan mempromosikan tindakan global untuk meningkatkan keselamatan
pasien dan mengurangi bahaya pasien.
REFERENSI
1. Depkes RI.2012.Manajemen masalah bayi baru lahir untuk Dokter, Bidan, Perawat, Di
rumah sakit, jakarta : Depkes RI
2. Heryani yeni,2012. Asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui,Cv Trans info media
jakarta
3. Johriah Ema Wahyu. 2016. Buku ajar asuhan kebidanan dan bayi baru lahir .Cv Trans
info Media
4. Kemenkes RI. 2012. pelayanan kesehatan neonatal esensial,jakarta : Depkes.
5. Maryunani Anik, Puspita.2017. asuhan kegawat daruratan maternal dan neonatal.
Trans Info Media,jakarta
6. Muslihatun Wafi. 2012.Asuhan kebidanan neonatus bayu dan balita, fitramaya
7. WHO.2009. Pelayanan Kesehatan Anak Di rumah sakit. Jakarta : Depkes RI