Anda di halaman 1dari 5

Malin kundang

Pemeran :

Malin: arga

Bunda: Diana

Nur: eka

Saudagar: rasya

Linda: tya

Pembantu: diva

Murdin pengawal: firman

Madun pengawal 2: akbar

Lagu+menari(pembukaan)

Di suatu pagi yang cerah selepas melaut malin berjalan puang malin bertemu dengan para gadis, namun
salah satu dari para gadis itu ada wanita yang sudah lama ia sukai bernama linda

Malin: alhamdulilah bisa makan enak ( menjunjung ikan hasil tangkapan)

Lindah: eh miskin dari mana nih?

Malin: eh neng linda, cantik banget hari ini

Lindah: iuhh gak sudi di aku di bilang cantik sama cowok miskin kayak kamu, duhh miskin liat laki2 lain
sudah sukses merantau disana. Sedangkan kau? Disini ,menjaga ibumu yang penyakitan dan bau tanah.

(laguu sedih) /malin berjalan dengan hati sedih dan marah meninggalkan

Malin: bundo malin pulang

Bundo: kau sudah pulang nak..

Malin: malin dapat ikan banyak bundo untuk kito makan hari ini

Bundo: alhamdulilah sana cepat ganti baju, bundo akan memasaknya

Teringat cacian linda dan risma malin membranikan diri untuk meminta izin ke bunda nya untuk
merantau
Malin: bundo emmm malin izin merantau ya?

Bundo: /batuk / apa? Apa kamu tega meninggalkan bundo?

Malin: bukan begitu bundo maksudku…

Bundo: sudah2 lamjutkan makan mu dulu

{lagu}

{malin} Andai aku jadi kaya

Punya uang berjuta juta akan ku ajak bunda tercinta

{bundo} kemana?

{malin} kemana aja kan namanya juga orang kaya

Duh enaknya jadi orang kaya beli apa aja bisa pergi kemana aja bisa. Bisa kaya gak ya kita

{bundo} bisa pasti bisa asal kita rajin bekerja bisa pasti bisa asal rajin mencapai cita

Malin: bundo berarti malin boleh mrantau?

Bundo: sudahlah gausah jauh2 merantau, bundo takut engkau seperti ayahmu

Malin: malin janji kembali , percayalah.

Dengan berat hati bundo egizinkan malin dan berharap dia menepati janjinya

Di kota malin bekerja padasudagar yang sangat kaya , saudagar memiliki putri bernama nur, ternyata
nur jatuh cinta pada malin

Nur: ayah ini nur buatkan the

Saudagar: makasih nak

Nur: ayah pria itu siapa?

Saudagar: ada apa nak?

Nur: gapapa yah

Saudagar: kamu menyukainya?mau ayah kenalkan, dia pria tampan dan baik

Nur: mau ayah!

Saudagar: malin bisakah kau kesini

Malin: baik tuan


Saudagar: malin kenalkan dia nur putriku

{bersalaman}

Malin: maaf tuan apakah saya sudah boleh kembali bekerja?

Saudagar: hum iya sana

Malin di undang makan malam oleh saudagar atas dasar permintaan nur dan membahas pernikahan
menjodohkan malin dan nur

Malin: wahh besar sekali rumahnya

Murdin: ada keperluan apa kamu?

Madun: kau tidak boleh masuk apabila tidak ada janji

Malin: saya di unang makan malam oleh saudagar

[membukakan gerbang]

Saudagar: wah sudah datang kau malin

Nur: apa kabar malin?

Malin: baik tuan, nona

Lagu

[pembantu] tuan ini makan nya

[saudagar] ini makanan apa?

[pembantu] rendang

[saudagar] itu namanya apa

[nur] tempe

[malin] ada rending padang ada tempe bacem semuanya asli padang

Saudagar: malin apakah kamu sudah menikah?

Malin: belum tuan

Sudagar: bagaimana kalau kau dan nur ku nikahkan

Malin : jika nur setuju akupun setuju

Pernikahan pun di langsungkan


Hari berganti dan 2 tahun kemudian terjadilah percakapan antara malin dan nur

Nur: malin, kita kan sudah lama menikah, apakah sebaiknya kita mengujungi kampungmu, aku juga ingin
menemui ibu mertuaku

Malin: eh apa, buat apa, ibuku kan sudah tidak ada

Nur: gapapa aku cuman ingin melihat rumahmu yang kau bilang sebesar lapangn bola

Malin: gausah ya disini aja

Nur: ada yang kau sembunyikan ya?

Malin: iya deh iya ayo

Dengan perasaan cemas malin terpaksa meng iyakan ajakan nur, keesokan harinya mereka berangkat

Kapal malin bersandar di dermaga, ibu malin yang sedang berjualan menyadari bahwa ada kapal besar
yang bersandar berpikir bahwa itu malin

Bundo: malin malin

Nur: siapa itu malin?

Malin: gatau tuh orgil mungkin

Bundo: aku ibumu nakk

Nur: hah ibumu? Pantas saja kau tidak mau ku ajak pulang ke kampungmu, inikah yang kau sembunyikan

Laguuu

[nur] inikah yang kau sembunyikan kau bilang ayah ibuu mu kaya raya

[malin] dia bukan ibu ku, ibuku sudah tiada

[nur] rumahmu semewah istana hhahah masa wanita itu yang kau sebut bunda

[malin] ibuku sudah tiada mewariskan ku kuasa dan harta

Bundo: bicara apa kau nak aku ibumu

Lagu:

[nur] lihat yang mengaku bundamu bajunya begitu lusuh tak mungkin dia sama dengan kaum kuu

[malin] dia bukan ibuku, andai dia masih ada tak mungkin seburuk itu rupanya
Bundo: ya allah berilah mukjiat mu balaslah perbuatan anakku ya allah kutuklah dia menjadi batu karang
agar dia menyatu dengan laut, dan agar dia tidak menyakiti hati ku lagi

Malin dan nurberanjak meninggalkan tempat

/petir da badai menyambar kapal malin

Madun: tuan tolong tuan kapalnya tersambar petir

Murdin: tuan layar kapalnya patah kita akan segera tenggelam tuan

Kapal malin terombang ambing dan tenggelam

Malin: huhh kenapa badan ku kaku sekali tolongg tolong ibu maafkan malin ibuuu

Anda mungkin juga menyukai