Anda di halaman 1dari 3

Saudagar: Kebetulan saya sedang mencari 2orang pekerja,maka maukah kalian menjadi pekerja ku?

(malin dan hayanto berdiskusi singkat)

Hayanto: Tentu saja kami mau tuan,jadi kapan kami dapat memulai bekerja di tempat tuan?

Saudagar: Kalian bisa mulai bekerja besok pagi

Malin: Memang nya rumah tuan dimana?

Saudagar: Tidak jauh dari sini,mari saya tunjukkan

(Malin,hayanto,dan saudagar pergi keluar panggung dan setelah itu narator masuk)

Malin dan hayati pergi tinggal di rumah saudagar .Dan keesokan nya hari nya mereka mulai bekerja di
rumah saudagar tersebut .saudagar itu memiliki seorang anak Bernama putri.putri diam diam
memperhatikan malin yang lebih giat bekerja dari pada hayanto.dan putri langsung jatuh cinta pada
pandangan pertama.

(Sang saudagar menyuruh malin untuk mengangkat ngangkat barang)

Putri: Ayah 3X

Saudagar: Kenapa anakku?

Putri: Siapa nama karyawan baru itu?(sambil menunjuk si malin)

Saudagar: Karyawan yang mana anakku

Putri :Yang itu loh yah

Sudagar: Oh yang itu,Itu malin kundang,yang ayah perhatikan sejak awal yang kerja nya sangat bagus

Puri: Hmm…bolehkah ayah perkenalkan kepada ku.

Saudagar: Ha? kamu tertarik?

Putri: Hmm..mungkin iya ayah.

(Malin,hayato,saudagar,dan anaknya pergi keluar panggung berganti dengan narator.)

Sejak hari itu putri semakin kagum dan cinta kepada malin kundang,secara diam diam pun dia selalu
memperhatikan malin kundang.sudah 2 tahun lamanya malin bekerja kepada saudagar,hingga ia
menjadi orang yang sangat kaya sedangkan hayanto dipulangkan karena kemalasan nya,karena putri
dan malin kundang yang sangat dekat akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.setelah beberapa
lama mereka menikah malin pun berdagang di sebuah desa. Disebuah pantai air manis.

(Fatimah masuk sambil membawa barang jualannya,malin dan isrinya juga masuk.)

Putri: ih bau apa ini.aku tidak mau aku tidak mau pergi di tempat seperti ini

Malin: sabar istriku sehabis aku berdagang di sini aku akan mengajak mu melihat pemandangan di sini
Putri: tapi jangan lama-lama suamiku .aku tidak betah di tempat seperti ini

Malin:iya istriku

(malin menghampiri Fatimah.)

Malin : yang ini berapa harganya? (sambil memegang salah satu jualan Fatimah)

Fatimah:yang ini? Malin!(dengan ekspresi kaget), kamu sudah pulang sejak kapan kamu pulang

Malin: kau siapa? aku tidak mengenal mu

Fatimah: Aku Fatimah Malin teman kamu yang kamu suruh untuk menjaga adek dan bundamu Malin,
selagi kamu pergi merantau.

Bunda Malin:Malin! Malin Kundang, anakku sudah pulang.

Adek malin:Kakak Malin kenapa kamu tidak pernah memberi kabar

(bunda malin mendekati Malin)

Bunda Malin: Bunda sangat merindukan mu nak

Malin: Apa kau gila? Aku tidak mengenal mu.

Putri: Siapa kalian berani mengaku mengenal suami ku

Malin: Apa apaan ibuku tu sudah mati, lag pula aku tidak memiliki ibu yang miskin seperti kamu

Bunda Malin:Nak kenaa kau jadi seperti ini, aku yang melahirkan dan membesarkan mu nak

Malin; ah sudahlah menyingkir Saja dasar Wanita tua (sambil mendorong bundanya sendiri)

Fatimah:Apa yang terjadi pada mu Malin kundang

Adek Malin; ini bunda mu Malin

Malin: Ayo istri ku kita pergi saja dari sini aku sudah muak.

Narator

Itu dia sang ibu menangis sedih karena anaknya yang telah dilahirkan dan dibesarkannya telah menolak

Bunda Malin: Ya tuhan engkau lah saksiku malin kundang adalah anak kandungku aku yang
melahirkannya dan membesarkan dia, berilah dia teguranmu ya tuhan , sesungguhnya dia adalah anak
durhaka(sambil menangis),malin anakku

Ketika malin dan istrinya berjalan menuju kapal.tiba – tiba malin mnyesali akan perbuatannya

Putri: ibu. apa benar tadi itu ibumu

Malin: bukan.bukan begitu maksudku istriku.maksudku aku tidak ingin kau mengecewakan ku

Putri: kau tau malin aku sudah menerimamu semenjak aku menikah dengan mu

Malin: tapi istriku


Putri: ah. Sudah lah.saya tidak mau bersama kamu lagi

Malin: ah kenapa semuanya menjadi seperti ini.apa yang telah aku pebuat. Bundo-bundo maafkan aku
bundo. Kenapa semua menjadi seperti ini .kenapa kenpa badan menjadi susah bergerak kenapa ini.ya
allah ampunilah hamba ya allah. Bundo maaf kan aku bundo

Narator

Pada saat itu juga berubahlah malin kundang menjadi batu. Dia menjadi batu selama salamanya teman
teman semua dapat mengambil hikmah

Anda mungkin juga menyukai