Anda di halaman 1dari 3

MALINKUNDANG

BABAK 1 ( bunda, nurhaida, malin)

Didesa terpencil terdapat sebuah keluarga nelayan dipesisir Pantai sumatera barat, dikarenakan kondisi
keuangan yang memprihatinkan , sang ayah memutuskan untuk mancari nafkah dinegeri seberang
namun tidak pernah Kembali ke kampung halamannya, sehingga ibunya menggantikan posisi ayah untuk
mencari nafkah.

Bunda : maling dimana kamu?

Nurhaida : kak malin mencari kayu dihutan bunda

Bunda : ini sudah malam, kenapa malin tidak segera pulang

(Dengan tergesa gesa)

Malin : malin sudah pulang bunda

Bunda : dari mana saja kamu malin?

Malin : mencari kayu, sahadan menjualnya dan inilah hasilnya (sambil memberikan uang
kepada bunda)

Bunda : jika hari menjelang malam, kamu harus segera pulang malin

Nurhaida : sudahlah bunda yang penting kak malin sudah sampai rumah

Babak 2 ( sultan, malin )

Malin adalah anak yang pintar dan pekerja keras, tetapi malin juga nakal. Pagi2 bersama temannya
sultan pergi kepantai menangkap ikan, sedangkan ibu dan adiknya malin mencari kayu dan menjualnya
ke penduduk desa.

Sultan : hai… malin.

Malin : iya ( sambal menoleh kearah sultan)

Sultan : Aku mau pulang kekota, apakah kau mau ikut?

Malin : Boleh saja, disana banyak pekerjaan bukan?

Sultan : tentu…,

Malin : baiklah.. kapan kita berangkat

Sutlan : bagaimana kalau esok hari

Malin : baiklah
Babak 3 ( malin, bunda , nurhaida)

Sesampainya dirumah malin pun bercerita pada ibu dan adiknya.

Malin : bunda malin ingin merantau kekota dengan sultan

Bunda : aku tidak setuju,,,, lihat ayahmu merantau tetapi sampai sekarang tidak pulang

Malin : tidak bisa! Aq akan tetap pergi besuk bunda

Nurhalida : jangan kak, kasihan bunda

Malin : aq tidak peduli, aq akan tetap pergi ke kota

Babak 4 (malin, sultan, dewi , rosita)

Akhirnya sultan dan malin pergi ke kota, mereka terkejut dengan keadaan dikota yang berbeda dengan
didesanya.

Malin : inikah yang Namanya kota…. Banyak lampu kelap kelip

Sultan : kamu bisa tinggal dirumahku sampai kamu mendapatkan uang yang banyak

(Sultan memanggil kedua adiknya dan memperkenalkan kepada malin)

Sultan : Dewi , rosita kemarilah,,,,,, perkenalkan ini temanku malin

Dewi & Rosita : senang bertemu dengamu

Babak 5 ( nurhaida, dewi, bunda, malin)

setelah beberapa bulan Malin bekerja dan tinggal ditempat ayahnya sultan, malin dan dewi saling
menaruh hati dan akhirnya menikah. Setelah menikah malin diberikan rumah dan harta yang banyak
sehingga dia menjadi orang kaya.

Pada suatu hari malin dan dewi berlayar kesuatu pulau, dari kejahuan ada seorang ibu dan Perempuan
muda mendekatinya,

Nurhalida : Kak malin…………………….., benarkah ini kak malin?

Dewi : sepertinya ada yang mengenalimu.. Siapa Dia?

Malin : aku tak mengenalnya sungguh …

Nurhaida : ini aku kak adikmu ( sambil menangis)

Bunda : Nur ada apa? Siapa dia?

Nurhalida : kak malin sudah Kembali bunda..

Bunda : apa benar kamu malin anakku?


Malin : tidak !!!! kau siapa ibu tua….. aku tak mengenalmu!!!!

Bunda : aku ibumu nak…., aku yang mengandung dan melahirkanmu

Malin : tidak mungkin, jangan mengarang cerita,. Bundaku telah lama mati

Nurhaida : kak malin telah melupakan kita bunda ( sambil menangis)

Dewi : malin siapa sebenarnya mereka??

Malin : aku tidak tahu … aku tak mengenalnya

Bunda : dasar kau anak durhaka malin….

“ TERKUTUKLAH KAU MALIN, HATIMU TELAH JADI BATU”

( seketika mendung pun datang, petir menyambar malin, dan akhirrnya malin menjadi batu)

DEMIKIAN AKHIR CERITA SIMALIN KUNDANG

PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL DARI CERITA INI: HORMATI DAN SAYANGI IBUMU

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai