MALINKUNDANG
MALINKUNDANG
Didesa terpencil terdapat sebuah keluarga nelayan dipesisir Pantai sumatera barat, dikarenakan kondisi
keuangan yang memprihatinkan , sang ayah memutuskan untuk mancari nafkah dinegeri seberang
namun tidak pernah Kembali ke kampung halamannya, sehingga ibunya menggantikan posisi ayah untuk
mencari nafkah.
Malin : mencari kayu, sahadan menjualnya dan inilah hasilnya (sambil memberikan uang
kepada bunda)
Bunda : jika hari menjelang malam, kamu harus segera pulang malin
Nurhaida : sudahlah bunda yang penting kak malin sudah sampai rumah
Malin adalah anak yang pintar dan pekerja keras, tetapi malin juga nakal. Pagi2 bersama temannya
sultan pergi kepantai menangkap ikan, sedangkan ibu dan adiknya malin mencari kayu dan menjualnya
ke penduduk desa.
Sultan : tentu…,
Malin : baiklah
Babak 3 ( malin, bunda , nurhaida)
Bunda : aku tidak setuju,,,, lihat ayahmu merantau tetapi sampai sekarang tidak pulang
Akhirnya sultan dan malin pergi ke kota, mereka terkejut dengan keadaan dikota yang berbeda dengan
didesanya.
Sultan : kamu bisa tinggal dirumahku sampai kamu mendapatkan uang yang banyak
setelah beberapa bulan Malin bekerja dan tinggal ditempat ayahnya sultan, malin dan dewi saling
menaruh hati dan akhirnya menikah. Setelah menikah malin diberikan rumah dan harta yang banyak
sehingga dia menjadi orang kaya.
Pada suatu hari malin dan dewi berlayar kesuatu pulau, dari kejahuan ada seorang ibu dan Perempuan
muda mendekatinya,
Malin : tidak mungkin, jangan mengarang cerita,. Bundaku telah lama mati
( seketika mendung pun datang, petir menyambar malin, dan akhirrnya malin menjadi batu)
PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL DARI CERITA INI: HORMATI DAN SAYANGI IBUMU
TERIMA KASIH