Anda di halaman 1dari 4

102-10-12/PHPU.

DPR-DPRD/XVII/2019

Jakarta, 2 September 2019

Kepada Yth.

Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Jalan Medan Merdeka Barat No. 6

Jakarta 10110

Dengan hormat,

1. Nama : Ir. H. Suharso Monoarfa


Jabatan : Ketua Umum DPP PPP
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Jalan Diponegoro Nomor 60 Jakarta Pusat – 10310

Nomor Induk Kependudukan : 3271013110540002

2. Nama : H. Arsul Sani, SH. M.Si


Jabatan : Sekretaris Jenderal DPP PPP
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Jalan Diponegoro Nomor 60 Jakarta Pusat - 10310
Nomor Induk Kependudukan : 3171070801640002

Bertindak mewakili dan atas nama Partai PPP; Untuk selanjutnya secara keseluruhan para pemohon
tersebut disebut sebagai PEMOHON;

Para Pemohon dengan ini mengajukan Permohonan Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019.
A. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

1. Bahwa berdasarkan Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (selanjutnya disebut UUD 1945), Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final, antara lain, untuk memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum;
2. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (selanjutnya disebut UU
MK) dan Pasal 29 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman, Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum;
3. Bahwa berdasarkan Pasal 474 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum (selanjutnya disebut UU Pemilu), bahwa dalam hal terjadi perselisihan penetapan
perolehan suara hasil Pemilu anggota DPR dan DPRD secara nasional, peserta Pemilu anggota
DPR dan DPRD dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan
perolehan suara oleh KPU kepada Mahkamah Konstitusi.

B. KEUDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON

1. Bahwa berdasarkan Pasal 74 ayat (1) huruf c UU MK, Pemohon adalah Partai Politik peserta
pemilihan umum dan berdasarkan Pasal 74 ayat (2) huruf c UU Mahkamah Konstitusi,
permohonan hanya dapat diajukan terhadap penetapan hasil pemilihan umum yang dilakukan
secara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum;
2. Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 2 Tahun 2018
tentang Tata Beracara Dalam Penyelesaian Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (selanjutnya disebut PMK
2/2018), Pemohon dalam perkara PHPU anggota DPR dan DPRD adalah partaipolitik peserta
Pemilu/perseorangan calon anggota untuk pengisian keanggotaan DPR dan DPRD;
3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing)
untuk mengajukan permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
1315/PL.01.8-Kpt/06/KPU/VIII/2019 tentang Perubahan Atas Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum
Presiden Dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Dewan Perwakilan Daerah Provinsi, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Secara
Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 bertanggal 31 Agustus 2019.

C. POKOK PERKARA

1. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/V/2019


tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional Dalam Pemilihan Umum
Tahun 2019 bertanggal 21 Mei 2019, sepanjang menyangkut perolehan suara untuk Calon
Anggota DPRD Kabupaten Dapil Bekasi 2;
2. Memerintahkan Termohon (Komisi Pemilihan Umum) untuk melakukan penyandingan data pada
Formulir C1 dengan formulir Model C1 Plano untuk TPS-TPS di Desa Telaga Murni, Kecamatan
Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, yang belum dilakukan penyandingan data sesuai dengan
kesepakatan tanggal 23 April 2019, dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengucapan
putusan ini;
3. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum untuk membuat rekapitulasi perolehan suara secara
keseluruhan dengan menggabungkan hasil penyandingan data di 75 TPS, ditambah dengan TPS-
TPS yang sebelumnya belum dilakukan penyandingan data Formulir C1 dengan Formulir C1
Plano di Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, yang kemudian
dibuat rekapitulasi secara keseluruhan perolehan suara untuk Calon Anggota DPRD Kabupaten
Dapil Bekasi 2;

D. PETITUM

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;


2. Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1315/PL.01.8-Kpt/06/KPU/VIII/2019
tentang Perubahan Atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil
Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi, Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019
bertanggal 31 Agustus 2019, sepanjang Perolehan suara Pemilihan Anggota DPRD Kabupaten
Bekasi Dapil Bekasi 2;
3. Menyatakan batal perolehan suara suara untuk Calon Anggota DPRD Kabupaten Dapil Bekasi 2
di Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi sepanjang 40 TPS yang
tidak sesuai antara C1 Hologram dan C1 Plano dan 41 TPS yang tidak ditemukan C1 Plano
dan/atau C1 Hologram.

Demikian permohonan pengajuan Permohonan Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Umum


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019.

Pemohon,

Ir. H. Suharso Monoarfa

H. Arsul Sani, SH. M.Si

Anda mungkin juga menyukai