Anda di halaman 1dari 2

Paracetamol

Parasetamol atau dengan nama lain asetaminofen merupakan obat analgesik dan juga
antipretik yang digunakan sebagai pereda nyeri, sakit kepala, dan juga demam yang dianggap
paling aman untuk terapi dengan dosis yang sesuai, sehingga obat ini dijual bebas tanpa
resep.
resep. Kar
Karena
ena pen
penjua
jualan
lan nya yang
yang bebas
bebas dan juga
juga mud
mudah
ah didapa
didapatka
tkan,
n, penyal
penyalahg
ahguna
unaan
an
paracetamol menjadi lebih besar (Mayasari, 2007). Penyalahgunaan paracetamol ini dapat
berakibat timbulnya efek samping yang tidak diinginkan, diantaranya ialah efek hepatotoksik
yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel hati (Sheen et al., 2002). Hati merupakan organ
yang sangat penting dalam tubuh manusia (Guyton & Hall, 2006) (Jurnalis et al., 2015).
Paraset
Parasetamo
amoll memili
memiliki
ki metabo
metabolit
lit mayor
mayor yaitu
yaitu sulfat
sulfat dan glu
glucor
coroni
onida
da (Pr
(Presco
escott,
tt, 2000).
2000).
Kerusakan hati oleh parasetamol secara berlebihan terjadi karena terbentuknya metabolit
re
reak
akti
tiff toks
toksik
ik NA
NAPQ
PQII (N-a
(N-aset
setil
il-p
-p-b
-ben
enzo
zoqu
quin
inon
on)) dan
dan radi
radika
kall be
beba
bass mela
melalu
luii pros
proses
es
biotransformasi oleh enzim sitokrom P450 dengan bantuan isoenzim CYP2EI. Metabolit
reaktif toksik dan radikal bebas dapat mengganggu integritas membran sel, berlanjut menjadi
kerusakan hepar selanjutnya gagal ginjal (Kumala et al., 2016).

Pada dosis terapi, metabolit parasetamol yang sifat hepatotoksik dapat di detoksifikasi
oleh glutation membentuk asam merkapturi yang bersifat non-hepatotoksik. kemudian di
ekskresi kan melalui urine. Namun pada dosis yang berlebih produksi metabolit hepatotoksik
melebi
melebihi
hi kemamp
kemampuan
uan glu
glutat
tation
ion untuk
untuk men
mendet
detoks
oksifik
ifikasi,
asi, sehing
sehingga
ga seny
senyawa
awa ini bereak
bereaksi
si
dengan sel-sel hati lalu terjadi nekrosis sentrolobuler (Lusiana, 2002). Adanya kerusakan
pada hati dapat diketahui melalui peningkatan enzim-enzim transaminase dalam serum yang
te
terd
rdir
irii da
dari
ri As
Aspa
part
rtat
atee Am
Amin
ino
o Tran
Transam
samin
inas
asee / Gl
Glut
utam
amate
ate Ox
Oxal
aloa
oace
cetat
tatee Tran
Transam
samin
inas
asee
(AST/GOT) dan Alanine Amio Transferase / Glutamate Pyruvate Transaminase (ALT/GPT)
(Sunarto,
(Sunarto, 1993). Radikal bebas dapat di netralisir
netralisir oleh senyawa antioksidan
antioksidan (Ardh
(Ardhie,
ie, 2011
2011))
(Nagara, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Ardhie, A. M. (2011) Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan,
MEDICI
MEDICINUS
NUS:: Scient
Scientific
ific Journa
Journall of Pha
Pharma
rmaceu
ceutica
ticall Develo
Developme
pment
nt and Med
Medica
icall
Application.

Guyton,
Guyton, A. C. and Hall, J. E. 2006. Textbook of Medica
Medicall Physiolog
Physiology,
y, Textbook of Medic
Medical
al
Physiology. doi: 10.1136/pgmj.51.599.683-c
10.1136/pgmj.51.599.683-c

Jurnal
Jurnalis,
is, Y. D., Sayoet
Sayoeti,
i, Y. and Morisk
Moriska,
a, M. 201
2015.
5. Kel
Kelain
ainan
an Hati
Hati akibat
akibat Penggu
Penggunaa
naan
n
Antipiretik‘, jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), pp. 978–987.

Kumala,
Kumala, N., Mas
Masfuf
fufatu
atun
n and D.R
D.R,, emilia
emilia.. 2016.
2016. POTENS
POTENSII EKSTRA
EKSTRAK
K DAUN
DAUN KELOR
KELOR
(Morin
(Moringa
ga Ole
Oleifer
ifera)
a) SEB
SEBAGA
AGAII HEPATO
HEPATOPRO
PROTE
TEKTO
KTOR
R PADA
PADA TIKUS
TIKUS PUT
PUTIH
IH
(R
(Rat
attu
tuss Nove
Noverg
rgic
icus
us)) PO
POTE
TENT
NTIA
IAL
L EXTR
EXTRAC
ACT
T OF Mori
Moring
ngaa Olei
Oleife
fera
ra AS
HEPATOPROTECTIVE IN WHITE RATS (Rattus novergicus) INDUCED TOXIC
DOSES OF‘, 5(dose C), pp. 58–66

Mayasari,
Mayasari, S. 2007. Pengaruh
Pengaruh pemberian asetamino
asetaminofen
fen berbagai
berbagai dosis terhadap kadar ureum
dan kreatinin serum tikus wistar‘, Group, pp. 1–23.

Nagara, B. P. S. 2019. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KLUWIH


(Artocarpus
(Artocarpus caman
camansi)
si) TERH
TERHADAP
ADAP PENURUNAN
PENURUNAN AKTIV
AKTIVITAS
ITAS SGPT TIKU
TIKUS
S
PUTIH
PUTIH (Ra
(Rattu
ttuss nor
norveg
vegicu
icus)
s) JAN
JANTA
TAN
N GAL
GALUR
UR WIS
WISTAR
TAR YAN
YANG
G DII
DIINDU
NDUKSI
KSI
PARASETAMOL DOSIS TINGGI. JURNAL AGRI-TEK: Jurnal Penelitian Ilmu-

Ilmu Eksakta, 20(1), 37-40.

Lusiana. 2002. Diagnosis dan Terapi Intoksikasi Salisilat dan Parasetamol‘, Jkm, 2(1), pp.
30–38

Pr
Pres
esco
cott
tt,, L. F. 20
2000
00.. Pa
Para
race
cetam
tamol
ol,, al
alco
coho
holl an
and
d th
thee li
live
ver‘
r‘,, Brit
Britis
ish
h Jour
Journa
nall of Clin
Clinic
ical
al
Pharmacology, pp. 291–301. doi: 10.1046/j.1365
10.1046/j.1365-2125.2000.00
-2125.2000.00167.x.
167.x.

Sheen, C. L. et al. 2002. QJM to the health-care system‘, Oxford University Press, 95(9), pp.
609–619.

Sunarto. 1993. Modul Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Kesehatan Lingkungan‘,
14(4), pp. 1–37

Anda mungkin juga menyukai