Modul Praktikum Multimedia
Modul Praktikum Multimedia
MULTIMEDIA
KATA PENGANTAR
Atas rahmat, karunia dan hidayah-NYA, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga materi multimedia ini dapat diselesaikan. Modul ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pengembang, peneliti, pengajar atau orang yang
berminat dan berkecimpung dibidang Multimedia. Penulis sadar ada banyak kekurangan dalam
modul ini , jauh dari kesempurnaan maka saran kritik dari pembaca sangatlah diharapkan demi
sempurnanya materi ini.
Harapan para penulis materi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk mengembangkan
dan meneliti multimedia lebih lanjut, referensi yang dapat memberikan wawasan luas dalam bidang
Informasi Teknologi.
PENGESAHAN
Disusun Oleh Diperiksa & Dikendalikan Disetujui oleh
Oleh
Tonny Hidayat
Tim Asisten
Sekprodi Kaprodi
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar dan Pengesahan
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
Modul #1:
Mengolah Suara dengan Adobe Audition
A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pengeditan suara menggunakan Adobe
Audition.
Karena stereo maka pada Waveform Display akan terlihat bentuk waveform
yang terdiri dari dua bagian. Bagian atas menunjukkan channel kiri dan bawah
berarti channel kanan.
Waveform Display
3. Menggunakan Zoom
Berikut latihan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana mengatur
tampilan waveform agar dapat melihat waveform secara lebih detil. Secara
umum Anda dapat mengontrol tampilan waveform secara horisontal dan vertikal.
Secara horisontal Anda dapat menggunakan tombol Horisontal Zoom di bagian
bawah layar, dan secara vertikal dengan tombol Vertical Zoom di bagian kanan
layar.
Horisontal Zoom: (atas) Zoom In, Zoom Out, Zoom Full, (bawah) Zoom to Selection, Zoom to Left of
Selection, Zoom to Right of Selection
Setelah itu gunakan Time Ruler di bagian bawah layar atau Display Range
Bar di bagian atas layar untuk menggeser tampilan waveform secara horisontal.
Kebalikan dari Zoom In, Zoom Out berguna untuk mengembalikan tampilan
waveform. Klik Zoom Out beberapa kali. Dan Zoom Full berguna untuk
menampilkan seluruh waveform.
Zoom to Selection berguna untuk memperbesar tampilan waveform pada
bagian yang terseleksi saja. Anda dapat menyeleksi waveform dahulu, kemudian
klik tombol Zoom to Selection. Zoom to Left of Selection/ Zoom to Right of
Selection berguna untuk memperbesar tampilan bagian kiri/ kanan waveform
yang terseleksi.
6. Menyeleksi Waveform
Berikutnya Anda dapat menyeleksi sebagian waveform dengan klik tombol
kiri dan drag ke kanan atau kiri. Maka akan terlihat blok dengan warna lain.
Tekan tombol Play lagi untuk memainkan sebagian waveform. Anda dapat pula
menyeleksi sebagian waveform pada salah satu channel dengan cara sama.
Arahkan pointer ke bagian atas channel kiri untuk memilih channel kiri saja, atau
bagian bawah channel kanan untuk memilih channel kanan saja.
Dan untuk dapat memilih semua channel lagi, klik pada bagian tengah antara
channel kiri dan kanan.
8. Cut
Anda dapat menyeleksi sebagian waveform, misalnya bagian akhir.
Dan kemudian gunakan menu Edit > Cut. Maka bagian waveform yang
terseleksi akan hilang, dan perhatikan panjang waveform setelah dipotong. Dan
tekan tombol Play untuk mendengarkan hasilnya.
9. Paste
Berikutnya Anda dapat memindahkan data dari internal clipboard pada satu
titik tertentu atau menggantikan bagian waveform yang terseleksi. Anda dapat
memindahkan pointer ke posisi ke 0:05.000. Kemudian gunakan menu Edit >
Paste.
C. Tugas
Edit sebuah lagu menjadi berdurasi 30 detik.
(Waktu pengerjaan selama 10 menit, dan dikumpulkan ke server. Hubungi
asisten untuk format nama file dan penyimpanannya. Selamat mengerjakan).
Modul #2:
Merekam Suara dan Memberi Efek Suara dengan Adobe Audition
A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan proses perekaman suara dan mengolah hasil
rekaman tersebut menggunakan Adobe Audition.
B. Langkah - Langkah
1. Merekam suara
Latihan berikut akan menunjukkan langkah-langkah untuk merekam suara
menggunakan Edit Waveform View. Langkah pertama adalah mengatur
peralatan untuk merekam. Pastikan kabel Mic telah terpasang pada soundcard
dengan benar telah diaktifkan. Kemudian membuat file baru dengan menu File >
New.
Atur settingnya sesuai dengan sumber suaranya dan akhiri dengan menekan
tombol OK. Berikutnya Anda dapat memulai merekan dengan menekan tombol
Record di bagian bawah layar. Dan hentikan dengan menekan tombol Record
sekali lagi.
Setelah itu Anda dapat menyimpan hasilnya: File > Save As.
2. Mengurangi Noise
Kadang pada saat merekam suara ternyata muncul suara yang tidak
diharapkan, misalnya suara kipas angin atau AC. Anda dapat melihat bagian
awal klip terdapat noise yang akan menimbulkan suara berisik ketika dimainkan.
Untuk itu Anda dapat menguranginya dengan cara menyeleksi bagian yang
hanya terdapat noise yang akan dihilangkan dan tidak terdapat suara lainnya.
Kemudian gunakan menu Effects > Noise Reduction > Noise Reduction.
Klik Get Noise Profile From Selection untuk mengambil informasi dari sample
yang Anda seleksi. Akhiri dengan Close Kemudian pilihlah seluruh klip dengan
menu Edit > Select entire wave atau sebagian waveform saja.
Kemudian gunakan menu Effects > Noise Reduction > Noise Reduction.
Amplify Dialog
Echo Dialog
Kemudian Anda dapat memilih Robotic pada Presets. Lalu tekan tombol
Preview untuk mendengarkan hasilnya. Akhiri dengan menekan tombol OK.
Anda telah berhasil menambah efek suara robot, berikutnya Anda dapat
mencoba efek yang lain pada menu yang sama. Untuk itu Anda dapat
membatalkan perintah terakhir dengan Undo.
C. Tugas
Buatlah rekaman suara yang berisi informasi mengenai biodata anda dan
berikan efek pada hasil rekaman sehingga menjadi lebih menarik.
(Waktu pengerjaan selama 10 menit, dan dikumpulkan ke server. Hubungi
asisten untuk format nama file dan penyimpanannya. Selamat mengerjakan).
Modul #3:
Membuat Komposisi Suara dengan Adobe Audition
A. Tujuan
Mahasiswa memahami penggunaan multitrack dalam membuat komposisi suara
menggunakan Adobe Audition
B. Langkah-Langkah
1. Membuat Komposisi dengan Adobe Audition
Salah satu kelebihan Adobe Audition adalah kemudahan untuk
menggabungkan beberapa track suara yang bersifat non-destructive pada
Multitrack View. Informasi waveform yang digunakan dalam Multitrack View dan
informasi lainnya disimpan dalam sebuah Session.
3. Membuat Session
Latihan dimulai dengan membuat session baru. File > New Session
6. Menggeser waveform
Anda dapat menggeser waveform dalam satu track maupun berpindah track
dapat Anda lakukan dengan Drag tombol kanan.
7. Memotong waveform
Anda dapat memotong waveform menjadi beberapa bagian. Untuk itu
arahkan pointer pada bagian tengah salah satu waveform.
Arahkan pointer
Maka waveform akan terbagi menjadi dua bagian terpisah. Anda dapat
menggeser salah satu bagiannya ke tempat lain.
Video window
Maka Anda akan berpindah ke Edit Waveform View, dan terdapat satu
waveform yang merupakan hasil penggabungan dari Multitrack View. Selain itu
Modul Mata Kuliah : Multimedia [DM098] Hal. 18 dari 76
Universitas AMIKOM Yogyakarta
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika
Anda dapat menggunakan cara lain menu File > Save Mixdown As atau File >
Save Mixdown to Video As. Pilihan yang kedua ini akan menghasilkan file
video. OK, Selamat mencoba.
C. Tugas
Tambahkan suara hasil rekaman anda dengan sebuah musik dan video,
kemudian gabungkan menjadi satu file.
Modul #4:
Membuat Animasi dengan Adobe AfterEffects
A. Tujuan
Mahasiswa memahami dasar animasi dan membuat file video dengan
menggunakan AfterEffect
B. Langkah-Langkah
1. Sekilas tentang Adobe After Effects
Adobe After Effects adalah salah satu software compositing yang populer dan
telah digunakan secara luas dalam pembuatan video, multimedia, film dan web.
After Effects terutama dipakai dalam penambahan efek khusus seperti efek petir,
hujan, salju, ledakan bom, dan efek khusus lainnya. After Effects telah membantu
para praktisi perfilman Hollywood dalam menghasilkan film-film dengan efek
khusus yang spektakuler. Spawn, Titanic, Deep Rising, The Jackal adalah
beberapa judul film yang telah memanfaatkan potensi After Effects.
Sekilas cara kerja After Effects: A. Source footage B. Project window C. Composition window D.
Timeline window E. QuickTime Player
Kemudian tekan tombol Play, dan Anda akan melihat satu balon yang
bergerak dari kecil menjadi besar dan berputar dengan latar belakang berupa
awan yang juga bergerak. Kemudian diikuti dengan balon-balon lainnya, dan
diakhiri dengan teks “BALLOONS”.
4. Membuat project
Langkah pertama adalah dengan membuat Project dengan menu: File > New
> New Project
5. Mengimpor footage
Kemudian menyiapkan bahan-bahan yang dapat berupa digital video,
animation, still-image, dan sound dengan menu Import. Langkah ini dapat pula
dilakukan belakangan bila ingin menambahkan file lainnya. File-file yang telah
disisipkan dalam Project window ini pada dasarnya hanya semacam daftar saja.
File-file ini tetap terpisah dan berada di luar dokumen After Effects. Sehingga
salah satu keuntungannya adalah dapat menghemat ukuran file dokumen After
Effects. Untuk menyisipkan file dapat dilakukan dengan menu: File > Import >
File
Sebagai latihan pilihlah file Sky.AVI yang berupa file video dan Intro.AIF
yang berupa file suara. Kemudian akhiri dengan klik tombol Open.
Selanjutnya ulangi langkah yang sama dan pilihlah file Balloons.PSD. Namun
karena file yang disisipkan berupa dokumen Adobe PhotoShop (PSD) yang berisi
beberapa layer terpisah, maka pada pilihan File of type pilihlah Photoshop
(*.pdf,*.psd) dan pada pilihan Import As pilihlah Composition – Cropped Layer
dan akhiri dengan klik tombol Open.
Dan hasilnya dapat Anda lihat pada Project window yang berisi daftar
beberapa file yang telah Anda sisipkan. Perhatikan pada folder Ballons Comp 1
yang terdiri dari tiga layer terpisah.
6. Membuat composition
Langkah selanjutnya adalah membuat composition. Langkah ini dapat pula
dilakukan sebelum langkah penyisipan file. Dalam satu Project Anda dapat
membuat lebih dari satu Composition. Dan masing-masing Composition dapat
diberi nama sesuai kebutuhan. Pada composition ini Anda dapat menentukan
ukuran frame animasi (Frame Size), kecepatan animasi (Frame Rate) dan durasi
animasi (Duration). Untuk membuat Composition gunakan menu: Composition >
New Composition
7. Memindahkan footage
Langkah berikutnya adalah memindahkan footage item dari Project window
ke Timeline window atau Composition window. Anda dapat memilih salah satu
footage item di Project window dengan Selection tool kemudian menggesernya
(drag) ke Timeline window atau Composition window. Sebaiknya mulailah
dengan memilih footage item yang nantinya akan diletakkan pada urutan paling
bawah dalam Timeline window.
Sebagai latihan mulailah dengan memindahkan Sky. AVI kemudian folder
Balloons. Khusus untuk folder Balloons, supaya masing-masing layernya dapat
Modul Mata Kuliah : Multimedia [DM098] Hal. 23 dari 76
Universitas AMIKOM Yogyakarta
Fakultas Ilmu Komputer - Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika
dimodifikasi secara terpisah maka bukalah Opener (klik pada simbol segitiga
kecil) di sebelah kiri folder Balloons pada Project window.
Kemudian akan muncul tiga layer sesuai dengan jumlah layer pada
Adobe PhotoShop. Pindah ketiga layer berisi gambar balon udara satu persatu
atau bersama-sama ke Timeline window. Hasilnya kurang lebih akan sama
seperti pada gambar di samping.
8. Menyimpan pekerjaan
Bila semuanya telah disiapkan ada baiknya untuk menyimpan pekerjaan
Anda dengan menu: File > Save As
Perhatikan ekstension AEP di belakang nama file dari dokumen After Effects.
Menu Save As adalah untuk penyimpanan pertama kali, dan untuk penyimpanan
selanjutnya cukup dengan menu: File > Save
9. Mengatur preview
Apabila semua langkah di atas telah dilakukan maka cobalah untuk melihat
Preview-nya dengan menekan tombol Play pada Time Controls palette.
Perhatikan gerakan Time Marker pada Timeline window dari kiri ke kanan. Dan
juga perhatikan tampilan pada Composition window di mana terlihat gambar
langit yang bergerak pada latar belakang dan gambar ketiga balon dalam
keadaan diam sepanjang waktu. Loop berguna untuk mengulangi preview secara
terus menerus.
Untuk melihat Preview secara real time maka tekanlah tombol RAM
Preview pada Time Controls palette. Namun bila hardware Anda tidak memadai
maka Preview tidak akan ditampilkan secara utuh.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan mengurangi
resolusi tampilan composition window. Terdapat empat pilihan untuk
menampilkan Preview pada Composition window yaitu Full, Half, Third dan
Quarter.
Control palette. Kemudian tekan opener yang berupa simbol segitiga di sebelah
kiri nama layer Balloon3. Muncul tiga kelompok property, yaitu Mask, Effects, dan
Transform. Pilihlah opener di sebelah kiri Transform, dan kemudian muncul lima
property, yaitu Anchor Point, Position, Scale, Rotation, dan Opacity.
Anchor Point property berguna untuk mengatur titik pusat suatu layer.
Sementara Position property berguna untuk mengatur letak suatu layer dalam
composition window. Scale property berguna untuk mengatur besar kecil suatu
layer. Position property berguna untuk memutar suatu layer. Dan Opacity
property berguna untuk mengatur penampakan suatu layer. Anda dapat
mengatur berbagai property ini secara numerik pada Timeline window atau
secara manual melalui composition window.
Tarik lagi time marker ke detik 8 kemudian uba ukurannya menjadi lebih kecil
dari ukuran normal. Tekan tombol rewind kemudian play untuk melihat hasil.
Tarik time marker ke detik 5 kemudian ubah angka “0” menjadi 10. Play untuk
melihat hasil animasi.
Tekan tombol play maka anda akan melihat object beranimasi menghilang.
17. Rendering
Rendering merupakan langkah mengubah project yang kita buat menjadi
sebuah file video atau file animasi lainnya agar bisa dijalankan pada player. Agar
player bisa menjalankan file ini dengan baik, perlu ada beberapa pengaturan
sebelum merender project seperti resolusi, kompresor, audio dan lainnya. Ini
dimaksudkan agar ukuran file yang dihasilkan nanti tidak terlalu besar atau
kualitas yang dihasilkan tidak terlalu jelek atau sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut, simpan file
project anda. Masuk menu composition – make movie. Beri nama file anda jika
anda disuruh memberi nama file, jika tidak maka anda langsung masuk ke
jendela Render Queue
Klik pada “current setting” maka akan muncul jendela render setting.
Pada jendela ini property yang perlu diatur adalah Quality : ubah menjadi Best,
kemudian Resolution ubah menjadi Full, OK.
Klik pada Lossless maka akan muncul jendela Output Module setting. Klik
pada property Format Option. Disini merupakan property pemilihan compressor
yang nantinya akan berpengaruh pada ukuran dan kulitas file. Pilih compresor
Microsoft Windows Media Video 9, OK.
Pastikan property “Audio Output” sudah ter check list, karena jika tidak
maka nati file video yang dihasilkan tidak akan bersuara. Ok.
Jika anda pada awal tadi belum memasukkan nama file maka anda bisa
klik pada bagian Ouput To. “Comp 1.avi” kemudian ganti menjadi nama file
anda. Tekan tombol “render” dan anda akan melihat semacam progression bar,
tunggu sampai selesai. Cari file tersebut krmudian gunakan Windows Media
Player atau Winamp untuk menjalankannnya.
C. Tugas
Buatlah animasi sederhana dengan menggerakkan tangan gambar wayang
(arjuna.psd).
(Waktu pengerjaan selama 20 menit, dan dikumpulkan ke server. Hubungi
asisten untuk format nama file dan penyimpanannya. Selamat mengerjakan).
Modul #5:
Membuat Efek Khusus dengan Adobe AfterEffect
A. Tujuan
Mahasiswa mampu menguasai penggunaan layer solid dan menambahkan
special effect pada project.
B. Langkah-langkah
1. Menyiapkan bahan dan project
Buat Project baru (File > New > New Project) dengan Composition Setting
Medium 320X240 (Composition > New Composition). Kemudian Import beberapa
file (file > import > file) Final baloons.avi
2. Integrasi ke timeline
Drag item yang sudah dimport ke timeline kemudian atur ukuran gambar agar
tidak terlalu besar. Dan buatlah sebuah layer solid dengan cara pilih layer new
solid, akan muncul jendela solid footage settings tekan tombol make comp size
lalu OK.
Atur letak Origin dan Direction berbeda-beda setiap 2 second pada timeline.
Lakukan test play dengan menggunakan RAM Preview
Selanjutnya klik juga icon segitiga pada effect > Lens Flare ,
lalu cari Flare Center
Klik icon jam pada Flare Center, lalu ubah letak Flare Center disetiap
2 detik yang berbeda pada timeline. Lakukan test play dengan menggunakan
RAM Preview
C. Tugas
Buatlah sebuah animasi berdurasi 10 detik yang menganimasikan suasana
cuaca bersalju gunakan efek-efek lain juga yang ada.
Modul #6:
Membuat Transparancy dengan Adobe AfterEffects
A. Tujuan
Mahasiswa memahami penggunaan transparacy dengan Adobe AfterEffects.
B. Langkah-Langkah
1. Transparacy menggunakan Matte
Matte adalah area transparan yang didefinisikan oleh sebuah layer pada
layer itu sendiri atau layer lainnya. Sebagai latihan siapkan dua file yaitu
Aquarium.PSD yang berupa image hitam putih dan layer Dolphins.AVI yang
berupa file video.
Aquarium.PSD Dolphins.AVI
Lalu ubah track matte pada Timeline. Klik pada tombol track matte pada
layer Dolphins.AVI yang saat ini keadaan none. Pada latihan ini Anda dapat
memilih Luma Matte atau Luma Inverted Matte.
Bila Anda melihat stopwatch pada Mask Shape, maka berarti property ini
dapat dianimasikan. Sebagai latihan buatlah beberapa keyframe di waktu yang
berbeda untuk mengikuti gerakan lumba-lumba. Gunakan Selection Tool untuk
menggeser Path.
Selanjutnya Anda dapat menambahkan Mask Shape lagi pada layer yang
sama. Kemudian Bentuk Mash Shape dapat pula Anda ubah ke bentuk lainnya,
yaitu Rectangle dan Ellipse.
Anda dapat mengatur property yang lain, misalnya Mask Feather untuk
memperhalus batas Path. Sebagai latihan coba ubah nilai Mask Feather menjadi
50 pixel.
A. Tugas
Modul #7:
Membuat 3D Layer dengan Adobe AfterEffect
A. Tujuan
Mahasiswa mampu menguasai penggunaan, camera dan 3d layer
B. Langkah-langkah
1. Menyiapkan bahan dan project
Buat Project baru (File > New > New Project) dengan Composition Setting
Medium 320X240 (Composition > New Composition).
Kemudian Import beberapa file (file > import > file) antara lain Amikom.ai,
lingkaran.ai, dasi.jpg, dan twisted reality.mp3.
2. Integrasi ke timeline
Drag masing masing item yang sudah dimport ke timeline dengan posisi
amikom.ai berada di atas lingkaran.ai, kemudian atur ukuran gambar agar tidak
terlalu besar.
Pada timeline bagian switches/mode, terdapat ikon 3D layer yang berfungsi
untuk memanipulasi layer menjadi 3 dimensi. Klik pada ikon tersebut untuk setiap
item bahan yang ada di timeline.
Switches/ mode
Buatlah sebuah Camera dengan cara pilih layer new camera, akan
muncul jendela Camera setting, ok.
Camera Settings
Aktifkan layar Composition pertama, kemudian pilih menu view > switch
3d Views > Active Camera. Sedangkan untuk layar composition yang kedua
lakukan hal yang sama hanya saja untuk tampilan 3d Views pilih tampilan dari
atas (top).
Perhatikan pada layar composition 2, kenali masing masing item dengan cara
klik dan drag sambil dilihat perubahan yang terjadi pada layar composition 1.
Putar posisi amikom.ai dan dasi.jpg dengan sumbu Y manjadi tegak lurus
terhadap item lingkaran.ai. Gunakan Rotation tool untuk memutarnya atau
melalui Transform > Y Rotation.
4. Animasi 3d Layer
Animasikan masing masing item dengan cara klik tanda stop watch position
pada timeline. Tarik posisi amikom.ai dari atas ke bawah tembus melewati
lingkaran.ai animasi dari detik 0 sampai detik 6, sambil dilihat hasilnya pada layar
1. Tarik sedikit posisi dasi.jpg dari bawah ke atas hingga posisinya sejajar
dengan posisi akhir amikom.ai, waktu animasi dari detik 5 sampai 6.
detik 0 sampai 2 ubah animasikan posisi camera agak keatas arah kanan,
kemudian detik 2 sampai 6 ubah posisi point of interestnya mengikuti arah
jalanya tulisan amikom.
Point of
A. Tugas
Buatlah sebuah jinggle sederhana untuk pembukaan acara TV menggunakan
3D layer.
Modul #8:
Membuat Model 3D dengan Adobe After Effect 3D Invigorator
A. Tujuan
Mahasiswa mampu menguasai penggunaan efek 3D invigorator sebagai
efek yang menghasilkan objek 3D dalam after effect.
B. Langkah-langkah
1. Menyiapkan bahan dan project
Buat Project baru (File > New > New Project) dengan Composition Setting
Medium 320X240 (Composition > New Composition). Dan buat layer solid baru
dengan ukuran sama dengan composition
Muncul menu pilihan 3D Invigorator, Pada latihan kali ini kita akan
membuat objeck teks 3D maka klik Create 3D Text.
Setelah Create 3D Text klik maka akan muncul jendela Invigorator Text,
lalu ketikan teks Invigorator dan ubah size menjadi 100, lalu klik OK.
Maka akan muncul jendela Effect Control, didalam jendela effect control
terdapat scene preview, toolbars, dan Animation Control . Didalam jendela ini
terdapat objek yang juga terdapat didalam Comp window.
Scene Preview
Atur posisi text dengan cara klik pada camera tab lalu gunakan
Dibawah scene preview klik tombol kecil yang bergambar bola merah
untuk membuka Set-Up window. Muncul jendela Set-Up window, didalam jendela
ini akan diedit warna, cahaya dan bentuk dari objek, kali ini kita hanya akan
mengubah warna dari teks dengan cara sebagai berikut.
Seleksi terlebih dahulu objek teks, klik tombol lalu drag kursor pada
objek teks hingga objek teks terseleksi semua. Lalu drag Objek Styles ke objek
teks. Maka objek teks akan berubah warna, lalu klik OK
Klik tombol lalu klik juga tombol maka akan mucul option
pengaturan kamera
Masih pada posisi play head pada detik ke 5, klik icon jam pada option
(O,H) Camera Tumble Left
Geser play head pada detik ke 9 lalu masukan angka 1430 pada option
(O,H) Camera Tumble Left
Setelah memasukan angka diatas maka timeline akan terlihat seperti
dibawah
5. 5. Render animasi
Setelah animasi dirasa jadi dan rapi sesuai keinginan maka tahap terakhir
adalah merender project, pada bab ini tidak akan terlalu dijelaskan secara detail
mengenai langkah-langkah dari rendering.
Pilih menu Composition > Make Movie. Maka akan muncul jendela Render
Queue
Atur parameter didalam jendela render queue yang dijelaskan pada bab
C. Tugas
Buatlah sebuah opening acara TV dengan menggunakan 3D Invigorator
Modul #9:
Capture dengan Adobe Premiere Pro
A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan proses capturing dari hasil rekaman shooting
yang mereka lakukan.
B. Langkah-Langkah
1. Mengenal piranti capture
Capture Video atau biasa disebut transfer video dari kaset ke media lain.
Media yang biasa digunakan saat ini adalah CD. Proses capture sendiri
sebenarnya adalah suatu proses menangkap gambar dari kaset maupun media
lain (Televisi) kemudian di pindahkan ke dalam format digital. Dalam format ini
sebuah kaset dapat dirubah menjadi sebuah file yang dapat diolah menggunakan
perangkat lunak (software) yang terdapat dalam sebuah komputer.Proses
capture sendiri tidak dapat dilakukan oleh komputer standar. Hal ini dikarenakan
tidak terdapatnya input device video/audio (masukan video/audio). Untuk itu
diperlukan sebuah piranti tambahan. Untuk dapat melakukan capturing video dan
suara dapat menggunakan 2 piranti, yaitu video capture card dan fire wire.
Video capture card sampai saat ini masih tergolong sangat mahal. Harganya
diatas 5 juta rupiah. Video capture card paling banyak digunakan oleh Production
house karena gambar yang dihasilkan sangat bagus dan jernih. Contoh dari merk
video capture card ialah MIRO DC 30 dan Matrox.
Firewire sebenarnya tidak hanya dapat digunakan untuk capturing video saja,
akan tetapi dapat juga untuk transfer data maupun file lain. Harga firewire
sangatlah murah dan sangat terjangkau. Harganya berkisar antara Rp
150.000,00 sampai dengan Rp 500.000,00 tergantung dari kualitan dan pabrik
pembuatnya. Dengan menggunakan piranti ini video yang dihasilkan lumayan
bagus bahkan suara juga sudah ikut terekam. Selain itu menggunakan Fire wire
kita dapat mengendalikan Camera recorder dengan menggunakan komputer.
bisa berjalan di sistem operasi windows Xp. Berikut adalah cara memulai project
menggunakan premiere pro.
Buka Adobe Premiere Pro, maka akan muncul tampilan awal, pilih new
project karena kita akan membuat project baru
Setelah memilih project baru maka anda harus memilih project setting
sekaligus memberi nama file anda. Pada Avaliable presets pilih DV – PAL
dengan pilihan model Standart 48 kHz. Ini artinya kita memilih model kaset yang
akan ditransfer DV , formatnya PAL dengan standar system dan 48 kHz Audio
dan menggunakan firewire.
Apabila sudah tekan tombol OK maka akan muncul lembar kerja project
baru. Kurang lebih seperti gambar berikut.
e
b
d
f
c
Keterangan :
(a) Menu Bar. Disini terdapat sekumpulan perintah perintah utama dari Adobe
Premiere dalam bentuk teks seperti File, Edit, Project, Clip, Timeline dan Help
dimana didalam perintah tersebut terdapat lebih banyak komponen perintah
lainnya.
(b) Project Window. Disini merupakan tempat dari file-file yang akan kita
pergunakan. Baik file video, gambar maupun file suara.
(c ) Timeline. Merupakan tempat kita menyusun file agar sesuai dengan
keinginan kita. Disini merupakan kita dapat mengatur file – file tersebut mulai dari
pewaktuan, transisi dsb.
(d) Monitor. Berguna untuk menampilkan isi dari file video yang telah kita
masukan ke dalam timeline. Melalui monitor inilah kita dapat melihat hasil
sementara.
(e) Efek Control. Dipergunakan untuk menganimasikan object.
(f) Tool. Merupakan kumpulan diri peralatan yang dipakai untuk berbagai proses
dalam pengopreasian object.
3. Persiapan alat
Pastikan peralatan untuk capturing sudah siap, antara lain Camera recorder,
Komputer yang sudah terinstal Fire Wire dan ruang hardisk yang cukup.
Nyalakan Camera recorder masuk menu play/ edit, siapkan bagian rekaman
yang akan dicapture, kemudian hubungkan Camera recorder dengan komputer
yaitu dari DV output Camera recorder ke fire wire in dengan menggunakan kabel
fire wire, tunggu hingga device terdeteksi.
4. Capturing
Buka Premiere Pro, buat project baru pilih standart PAL 48 KHz, beri nama
file > ok. Kemudian plih File >Capture >Movie Capture, akan muncul jendela
capturing. Pilih folder tempat untuk menyimpan hasil capture nantinya, untuk
seting folder yang lain biarkan sesuai dengan folder penyimpanan.
Setting
folder
Play Record
Tekan tombol play kemudian langsung tekan tombol record. Selama proses
ini jangan menekan tombol apapun di keyboard atau mouse, kecuali jika anda
ingin menghentikan proses capturing.
5. Menyimpan file
Setelah selesai tekan tombol stop, kemudian mundul jendela saving. Simpan
nama file anda dan project anda, kemudian anda bisa tutup jendela capturing
dan file siap untuk di edit.
C. Tugas
Gunakan kamera yang tersedia di Lab, kemudian rekam biodata Anda
selama kurang lebih 1 menit kemudian transfer ke komputer anda. Selamat
bekerja.
Modul 10:
Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro
A. Tujuan:
Mahasiswa mampu melakukan proses editing, pemberian efek transisi, dan
memproduksi file video dengan menggunakan Premiere Pro.
2. Integrasi ke timeline
Drag video yang tadi sudah diimportkan ke timeline, tempatkan pada channel
video 2, jika sudah maka akan terlihat pada layar monitor.
Ch. Video
Zoom
Gunakan Zoom Tool untuk mengatur tampilan agar tampak lebih besar, atau
dengan cara menggunakan menarik kerah kanan kiri zoom bar.
3. Memotong video
Untuk memotong video caranya cukup mudah, pertama pilih tool yang
bernama razor tool pada jendela tool. Klik video pada timeline, tepatnya pada
durasi yang anda inginkan maka video sudah terpotong. Dan untuk
membuktikannya ganti tool menjadi selection tool, kemudian geser salah satu
bagian video, maka anda akan mendapati video anda sudah menjadi dua.
Misalnya video anda berdurasi 30 detik dan anda ingin membuang bagian
video pada detik ke 10 sampai 20, maka anda tinggal menggunakan razor tool
kemudian potong(klik) pada detik ke 10 dan 20, maka video anda akan menjadi 3
bagian. Pilih bagian yang ingin anda potong menggunakan selecton tool
kemudian tekan del pada keyboard.
Potong Potong
Razor Tool
Delete
Untuk ruang sisa antar bagian 1 dan ketiga bisa dihilangkan dengan cara
pilih bagian tersebut, kemudian klik kanan pilih ripple delete.
Overlap
Buka jendela efek (window>effect), maka akan muncul jendela efek, biasanya
sudah jadi satu dengan jendela project. Buka folder efek transition , kemudian
pilih salah satu folder jenis efek, misal 3D Motion> cube spin. Drag cube spin
tersebut ke bagian overlaping antara 2 video, untuk mengatur setting transisi
tersebut, aktifkan transisi tersebut, kemudian atur di jendela effect control
(Window>Effect Control). Play untuk melihat hasil, kemudian simpan.
5. Merender
Merender adalah langkah terakhir pada Premiere, ini merupakan langkah
untuk merubah video yang sudah diedit tersebut menjadi file yang siap untuk
diputar pada player - player video.
Buka file>export> timeline akan muncul jendela export Movie, beri nama file
video kemudian masuk setting (Jangan tekan save dulu), maka akan muncul
Export Movie Setting.
Pada jendela ini ada beberapa settingan yang harus dirubah antara lain
a. General
File Type : Microsoft AVI
Range : Work Area bar
Pastikan Export Video dan Export Audio ter checklist
b. Video
Compressor : Microsoft Windows Media Video 9
Yang lainkan biarkan sesuai sandart DV PAL
C. Tugas
Edit File video hasil rekaman anda menjadi durasi 30 detik, kemudian Render
ulang.
Modul #11:
Membuat Animasi dan Efek Khusus dengan Adobe Premiere Pro
A. Tujuan:
Mahasiswa mampu membuat animasi dasar dan effect dengan
menggunakan Adobe Premiere Pro.
Disini akan ditanyakan tentang layer apa saja yang akan dimasukkan ke
dalam project. Jika anda ingin semua layer tergabung menjadi satu dan tidak
dipisahkan lagi maka pilih Merged Layer, akan tetapi jika tidak semua layer ingin
dimasukkkan atau hanya layer tertentu saja, maka pilih Choose Layer kemudian
pilih nama layer. Untuk Option Footage Dimension merupakan pilihan untuk
ukuran layer yang akan dimasukkan, sesaui ukuran kanvas (dokument size) atau
seukuran layer itu sendiri (layer size). Akan tetapi jika ingin semua layer masuk
secara terpisah, bisa digunakan Import As : Sequence. Untuk import kali ini anda
gunakan bisa gunakan pilihan sequence.
2. Integrasi ke Timeline
Setelah dimportkan dengan menggunakan option sequence, maka file yang
diimportkan akan berbentuk sebuah folder, buka folder tersebut maka akan
terlihat semua layer - layer yang ada dalam file tersebut.
3. Animasi
Untuk langkah penganimasianya tidak dilakukan pada Timeline seperti di
After Effect, di Premiere Pro animasi dilakukan pada jendela effect Control
(Window > Effect Control). Biasanya jendela ini jadi satu dengan jendela monitor,
anda bisa memisahkanya jika perlu untuk mendapatkan tampilan yang lebih luas.
Untuk kali ini kita akan menganimasikan pesawatnya saja, dari detik 0
kemudian sampai detik 4 naik keatas, kemudian turun sampai detik 8. klik motion
pada effect control kemudian posisikan pesawat ke sebelah kiri layar. Klik toggle
animation (gbr stopwatch) disebelah kiri position kemudian tarik play head
sampai detik 4 lalu pindahkan tarik posisi pesawat ke atas. Tarik play head ke
detik 8 kemudian tarik posisi pesawat ke bawah. Tekan tombol play untuk
melihat hasilnya.
Toggle animation
4’
0’
Untuk animasi dengan mengunakan scale caranya hampir sama hanya saja
yang membedakan adalah ketika play head sudah ditarik ke detik tertentu, anda
tinggal mengubah properti angka disebelah kanan scale. Sedangkan untuk
properti lainnya sama caranya dengan scale. Simpan file anda.
Pilih salah satu effect yang tersedia kemudian tarik ke jendela Effect Control,
pastikan anda sudah mengaktifkan layer yang ingin diberi effect pada time line.
Lakukan animasi dengan cara yang hampir sama dengan animasi motion
maupun opacity, hanya saja kali ini setelah ditentukan waktunya maka atur
properti dan lihat perubahan effect yang terjadi. Jika anda ingin mengapus effect
tersebut anad cukup menekan del di keyboard. Untuk 1 layer bisa dimasukan
lebih dari 1 effect. Tekan play untuk melihat hasil.
C. TUGAS
Tambahkan satu properti lagi yang bisa mendampingi pesawat terbang,
animasikan dan beri effect yang mendukung.
Modul 12:
Membuat Title dengan Adobe Premiere PRO
A. Tujuan
Mahasiswa mampu menguasai penggunaan title didalam adobe premiere pro.
Pada monitor sequence1 akan terlihat video ukuran tidak sama dengan
layar, maka untuk memperbesar agar video ukuranya sama besar maka klik
effect pada layar sebelah kiri layar sequence1
dan klik motion , setelah itu akan muncul garis
seleksi pada video, tarik hingga video ukurannya sama dengan layar.
Akan terlihat tampilan video WASH_DC.avi pada layer. Pada latihan ini kita
akan memanfaatkan template yang telah ada, caranya klik tombol atau
tekan Ctrl+j pada key board, maka akan muncul jendela Template. Didalam
jendela template terdapat banyak pilihan title yang disediakan. Pada latihan kali
ini pilih Professional > corporate > corp lower 3 rd_7 lalu tekan apply.
Muncul beberapa elemen pada layar terdapat teks dan grafik yang dapat kita
edit. Pada latihan kali ini kita akan mengedit text tersebut caranya klik tombol
lalu klik pada teks Corporate Title dan blok semua teks lalu ketikan Still title
dan multimedia 2006 untuk teks dibawahnya
Setelah selesai maka title harus disimpan, pilih menu file > save , lalu beri
nama still. Tutup jendela adobe title designer. Secara otomatis title yang kita
simpan tadi akan berada pada jendela project. Drag file still title.prtl tadi kedalam
time line dan tempatkan pada video 2. diatas video WASH_DC.avi
Atur panjang title tersebut agar sama panjang dengan file WASH_DC.avi.
Lakukan test dengan menekan tombol play pada layar monitor sequence1.
Klik tombol lalu klik pada layar dan drag secukupnya untuk membuat
frame teks. Ketikan naskah pada layar Sample Title Roll multimedia2006 by
Warna dari title dapat diubah juga dengan cara klik pada objek styles > fill >
color , klik pada tombol pilih warna yang kontras dengan video. Pilih menu
Title > Roll/Crawl Option , akan muncul jendela Roll/Crawl option lalu cheklist
pada Start off screen dan End off screen
Lalu simpan title tersebut dengan nama roll. Secara otomatis title yang kita
simpan akan berada pada jendela project , lalu drag ke timeline tepat di atas
video CAMPUS02.avi
Atur panjang title tersebut agar sama panjang dengan file CAMPUS02.avi.
Lakukan test dengan menekan tombol play pada layar monitor sequence1
Klik Rectangle Tool atau tekan tombol R pada keyboard. Buat objek
kotak memanjang dari kiri kekanan dan ubah warnanya menjadi merah
Klik tombol lalu klik diatas kotak yang telah dibuat tadi. Ketikan naskah
pada layar Sample Title Crawl multimedia2006 by team multimedia special
thanks to : Dosen, Asisten, Teman-teman. Akan terlihat teks lebih panjang dari
kotak.
Setelah selesai mengetikan naskah maka seleksi kotak dan atur lebar kotak
tersebut agar sama dengan teks. Seleksi teks, agar teks lebih kontras maka
klik/pilih salah satu styles yang ada pada bawah layar title
Warna dari teks dan kotak dapat diubah juga dengan cara klik pada objek
styles > fill > color , klik pada tombol pilih warna yang kontras dengan
video. Pilih menu Title > Roll/Crawl Option, akan muncul jendela Roll/Crawl
option lalu cheklist pada Start off screen dan End off screen
Lalu simpan title tersebut dengan nama Title Crawl. Secara otomatis title
yang kita simpan akan berada pada jendela project, lalu drag ke timeline tepat di
atas video CAMPUS05.avi
Atur panjang title tersebut agar sama panjang dengan file CAMPUS05.avi.
Lakukan test dengan menekan tombol play pada layar monitor sequence1
C. Tugas
Ubahlah title yang sudah Anda buat dengan identitas Anda, kemudian
renderlah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan, T., 2004, Multimedia: Making It Work, McGrawHill
2. Suyanto, M., 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Penerbit Andi
3. Suyanto, M., 2004, Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Penerbit Andi
4. Suyanto, M., 2005, Strategi Perancangan Periklanan Televisi Perusahaan Top Dunia, Penerbit
Andi
5. Senn, J. A., 1998, Information Technology in Business: Principles , Practice and Opportunities,
second edition, Prentice Hall International, Inc.
6. Suyanto, M., 2004, Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, Penerbit Andi
7. Kasali, R., 1992, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Pustaka
Utama Grafiti
8. Larson, Kris., 2009. How to Become an Animator. AnimationMentor.com.
9. Kelly, Shawn., 2008. Animation Tips & Tricks. AnimationMentor.com.
10. Kelly, S., Baena, C., Sintay, K., Gilman, A. dan Gilbert, W., 2008. Animation Tips & Tricks Vol
2. AnimationMentor.com.
11. Harrington, Richard dan Jago, Maxim., 2014. Adobe Premiere Pro CC Classroom in a Book.
California: Peachpit.
12. Gyncild, Brie dan Fridsma, Lisa., 2016. Adobe After Effects CC Classroom in a Book (2015
Release). California: Peachpit.
13. Rouse, Richard., 2005. Game Design: Theory & Practice. Texas: Wodware Publishing.
14. Williams, R. 2012. The Animator's Survival Kit: A Manual of Methods, Principles and Formulas
for Classical, Computer, Games, Stop Motion and Internet Animators. New York: Farrar, Straus,
and Giroux.
15. Dancyger, K. 2007. The Technique of Film and Video Editing:History, Theory, and Practice.
Burlington: Elsevier
16. Bhatnagar, G., Shikha Mehta, S., dan Mitra, S. (Eds.). 2002. Introduction to Multimedia Systems
San Diego: Academic Press