Anda di halaman 1dari 2

4

Baik, di sini ada yang tau apa itu gerakan mikro dan makro tubuh? gerakan mikro
contohnya memasukan benang ke bang jarum, sedangkan makro adalah
menendang, berlari dan lain-lain. Nah untuk mencari kreatifitas, otak kita layaknya
otot yang harus berlatih untuk bisa membuat gerakan mikro. Caranya gimana?

EXERCISE 1 : SERING-SERING BUANG SAMPAH


Biar otak kita bersih, makanya sampah-sampahnya harus dibuang. Apa yang
dimaksud dengan sampah di sini? yaitu ide-ide yang tidak terpakai.

Saya yakin dari jutaan ide yang pernah kita buat mulai dari lahir sampai saat ini,
mungkin tidak lebih dari 1000 yang teralisasi. Sangat sedikit yang terjadi atau
terealisasi. Sama dengan dalam hal membuat ide desain, jadi kalau sedang
merancang desain promosi atau desain lainnya, buang sampah ide yang tidak
terpakai dengan cara selalu tuangkan ide di kertas dulu. Tiap ide yang terlintas di
coret-coret di kertas supaya otak punya ruang untuk berpikir.

EXERCISE 2 : BUANG IDE PERTAMA


Kalau orang gali sumur, air pertama itu biasanya lumpur jadi harus dibuang. Nah
sama halnya dalam desain, kalau saya minta teman-teman untuk mendesain poster
musik, apa yang terlitas di pikiran teman-teman? Ayok coba dijawab jujur.
Jawabanya gambar piano, gambar orang pakai headset dengerin musik? Bener itu
ya?

“IDE PERTAMA SELALU IDE SEJUTA UMAT, BUANG LAH, ORANG


LAIN PUNYA, JADI GAK SPESIAL”
5

EXERCISE 3 : BIKIN 5 IDE TIAP HARINYA


Buat 5 ide tiap hari, apapun itu. Bahkan ketika turun tangga punya ide desain “harusnya
tangganya dari kaca biar artistik” gak masalah untuk dicatat.

“TULIS 5 IDE TIAP HARI, APAPUN, GAK HARUS DESAIN,


BAIK ATAU BURUK”

EXERCISE 4 : TENGGELAMKAN DIRI DI TEMPAT UNIK


Tidak harus tempat fisik, boleh sering searching di google desain unik, boleh sering nonton
youtube desain unik, atau yang paling gampang follow akun yang ngepost desain unik di
Instagram.

Baik mungkin untuk materi pertama cukup dampai di sini, semoga berguna dan bisa
merubah mindset kita.

“Dalam desain itu tidak ada yang sempurna,


tapi dengan terus belajar dan mencoba setidaknya
kita sudah mendekatkan kepada kesempurnaan”
-Utfa Yunianto

Anda mungkin juga menyukai