Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UTS MICRO TEACHING

NAMA : NUR KHAMID

NIM : 176010005

KELAS/SEM. : B1/7

PROGDI : TARBIYAH

FAKULTAS : AGAMA ISLAM

A. Langkah-langkah dalam melakukan Ice Breaking

Dalam proses mengajar terkadang para murid merasa bosan dengan apa yang
disampaikan, dimana ini normal terjadi, karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Maka dari itu, untuk mencairkan suasana dibutuhkan
sebuah ice breaking atau pemecah kebekuan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.

1. Persiapan
Untuk teknik berikut bisa dikatakan tidak bisa dilakukan secara
spontan, karena semua orang yang melakukan ice breaking ini sebelumnya
sudah merencanakan hal tersebut. Pilihlah bentuk ice breaking yang tepat
dan anda kuasai.
Tidak hanya sekedar memilih, tapi anda harus berfikir relevansi dari
bentuk ice breaking dengan topik pelajaran yang anda lakukan tadi. Jika
anda mau bekerja keras, kami yakin anda bisa menemukan bentuk yang
paling tepat untuk anda gunakan.

2. Perencanakan
Apapun bentuk yang bakal anda gunakan dalam membuat ice breaking,
semua ini butuh perencanaan yang matang. Anda harus merencanakan
kapan dan dimana anda menggunakan ice breaking.
Rasanya bakal sangat sulit jika anda tiba-tiba berimprovisasi, sekalipun
berhasil namun terkadang hal tersebut tidak berjalan lancar sesuai dengan
harapan anda. Kecuali jika hal ini digunakan untuk humor, bagi anda yang
memiliki selera humor tinggi maka anda bisa mengimporvisasi ice
breaking ini kapan saja.

3. Perlu Latihan
Setelah anda sudah memilih dengan tepat bentuk ice breaking dan
sudah merencanakannya dalam sebuah pembelajaran, maka langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah melatihnya. Hal ini sangat
penting, agar ice breaking yang dilakukan berjalan natural, menguasai
setiap detailnya sangat penting.

4. Pastikan Semua Audiens Terlibat


Cara melakukan ice breaking dalam presentasi selanjutnya, pastikan
semua audiens yang ada dalam presentasi anda ini terlibat. Jika misalnya
jumlah audiens anda ini berjumlah besar, maka untuk mempermudahnya
anda bisa buat mereka menjadi sebuah kelompok.
Gunakan games maupun nyanyian dan gerakan mungkin bisa
melibatkan para audiens, namun bagaimana jika ice breaking yang kita
gunakan ini berjenis humor? Untuk hal ini kemungkinan tidak akan
melibatkan audiens bergerak maupun berinteraksi satu sama lain seperti
games, nyanyian, maupun gerakan.

5. Efisien
Penting untuk di ingat, dalam melakukan ice breaking ini jangan
sampai anda memakan terlalu banyak waktu dalam pembelajaran yang
dibuat. Dikhawatirkan jika ini terjadi, waktu presentasi habis malah
membuat kerugian untuk anda sendiri.

6. Sesuai Dengan Tema pembelajaran


Dalam melakukan teori public speaking, apapun yang akan anda
tampilkan kepada seseorang idealnya harus sesuai dengan topik
pembahasan. Dengan begini, maka anda usahakan dalam melakukan ice
breaking ini pun juga disesuaikan dengan topik pemebelajaran yang anda
lakukan.

7. Kreatif
Inilah hal yang paling sulit dan mungkin menantang untuk
mengeluarkan kemampuan anda dalam melakukan ice breaking. Membuat
sebuah ice breaking kejutan ini memang bukan perkara murah, anda
membutuhkan latihan, inovasi, serta butuh kreasi agar nantinya ice
breaking anda sukses membuat audiens terkejut dan hasilnya bakal
memuaskan.
- Games atau Permainan
Games saat ini juga bisa jadi alternative untuk memecah kebekuan
dalam sebuah acara, biasanya hal ini dilakukan oleh para presenter,
dosen, guru, maupun pelatih untuk membuat presentasi mereka jadi
menyenangkan.
- Lagu atau Nyanyian yang Disertai Gerak Tubuh
Bentuk ketiga dalam ice breaking yang bisa anda lakukan adalah
nyanyian atau lagi yang disertai gerak tubuh. Untuk hal ini anda bisa
melakukannya kepada audiens yang berjumlah banyak, sehingga
mereka tidak akan tegang mendengarkan presentasi dan bisa
bersemangat lagi nantinya.

B. CONTOH ICE BREAKING


Duck Game (Permainan Bebek)

cara bermainnya:

- Buatlah lingkaran yang bisa terdiri dari banyak orang namun idealnya
terdiri dari belasan orang. Masing-masing berdiri di lingkaran ini dan
anda sebagai instruktur berada di tengahnya.
- Perintahkan untuk mengepalkan tangan kiri dan angkat sampai sejajar
bahu kiri. Kepalan tangan dibuka, sehingga telapak tangan
menengadah ke atas. Sedangkan jari telunjuk tangan kanan ditaruh di
atas telapak tangan kiri dari teman yang ada di sebelah kanannya.
Sudah kebayang kan? Tangan kiri kita terbuka dan di situ ada tangan
kanan orang lain. Sedangkan jari telunjuk tangan kanan kita ada di
telapak tangan kiri orang lain.
- Setelah formasi ini siap, permainan bisa dimulai. Aturannya adalah
anda sebagai instruktur akan bercerita mengenai bebek. Karanglah
cerita apapun yang ada kata bebek-nya. Ketika dalam cerita tersebut
anda menyebutkan kata bebek, maka peserta harus menangkap jari
telunjuk teman sebelahnya dengan kanan kirinya dan di saat yang sama
harus mengangkat jari telunjuk tangan kanannya agar tidak tertangkap
oleh orang lain.

Akan lebih baik jika anda melakukan ujicoba terlebih dahulu untuk
membiasakan dengan aturan permainan. Uji coba misalnya: katakan “bebek”
maka semua orang menangkap dengan tangan kirinya dan mengangkat tangan
kanannya.
Ketika sudah terbiasa, lakukan simulasi cerita misalnya “Pada suatu
hari, saya diminta oleh ibu untuk pergi ke pasar untuk membeli be.. besek.
Setelah itu saya bertemu dengan penjual be.. bebek!” Nah ketika anda
menyebut kata bebek tersebut maka peserta harus menangkap jari tangan
orang lain, tapi di saat yang sama harus menghindari tankapan orang lain.
Bagi peserta yang jarinya tertangkap maka dia harus menjadi instruktur
dan berdiri di tengah lingkaran dan harus mulai bercerita. Instruktur baru bisa
bercerita mengenai apa saja dengan kata kunci apa saja.
Kemudian, formasi diganti. Tangan kanan dan kiri bertukar peran.
Tangan kanan yang telapaknya terbuka ada di sebalah bahu kanan, dan
telunjuk jari kiri ada di telapak tangan kanan pada kawan sebelahnya.
Kerumitan permainan ini ada pada jebakan cerita. Buatlah cerita yang rumit
dan tiba-tiba anda mengucapkan kata kunci. Bagi peserta yang tidak
konsentrasi dan larut dalam cerita maka bisa dipastikan dia akan terkena
hukuman terus dengan menggantikan peran instruktur.

Tujuan game, pemainan, atau ice breaker ini adalah untuk:


o Melatih konsentrasi pikiran dan melatih gerak motorik yang
responsif. Sehingga tidak mengantuk pada sesi training,
seminar, atau apa saja.
o Melatih kemampuan berbicara di depan umum
o Melatih membuat cerita yang terstruktur dan rumit secara
spontan.
o Yang yang paling penting, membuat kita tertawa lepas

Anda mungkin juga menyukai