Anda di halaman 1dari 3

JENIS-JENIS ICE BREAKING1

1. Tepukan tangan
2. Yel-yel/Sapaan
3. Bernyanyi
4. Gerakan anggota tubuh
5. Bernyanyi dan bergerak
6. Permainan/Game
7. Cerita-cerita lucu/humor
8. Tebak-tebakan
9. Sulap
10. Board Game (Papan Permainan)

Berbagai jenis Ice Breaking tersebut dapat disesuaikan penggunaannya berdasarkan kebutuhan yang
ada. Adapun penjelasan terkait jenis-jenis Ice Breaking diatas adalah sebagai berikut:

1. Tepukan tangan

Sebuah aktivitas yang bisa dilakukan oleh segala usia. Tepuk tangan menjadi salah satu pilihan aktivitas
Ice Breaking karena simpel dan sederhana. Saat ini berbagai referensi bentuk variasi tepuk tangan bisa
diperoleh dengan mudah melalui YouTube Channel, sehingga siapapun yang mau menggunakan bisa
mencari referensi yang tepat atau kemudian mengembangkannya dengan berbagai variasi-variasi
tambahan. Jenis tepukan tangan ini bisa dilakukan secara sendiri, dalam kelompok atau bersama
dengan seluruh peserta. Beberapa macam bentuk tepukan tangan dapat dilihat dalam lampiran di
akhir bagian buku ini.

2. Yel-yel

Adalah jenis aktivitas yang juga paling sering digunakan. Yel-yel kerap dilakukan dengan maksud
membangun konsentrasi dan menumbuhkan semangat pada peserta kegiatan. Yel-yel juga sangat
efektif untuk menanamkan jiwa esprit de corp dalam diri peserta. Model Yel-yel yang sederhana
adalah model salam-sapa-jawab, dimana seorang Ice Breaker memberikan salam dan menyapa
kemudian peserta menjawab. Bentuk ini juga bisa digunakan untuk mengkampanyekan atau
menanamkan nilai-nilai atau target tertentu yang akan dicapai oleh sebuah lembaga/perusahaan
kepada karyawannya.

Melalui Yel-yel atau dalam yang palig sederhana dalam bentuk salam-sapa-jawab ini seringkali tanpa
disadari seorang Ice Breaker sedang menancapkan ‘anchor’ ke peserta.

Anchor dalam bahasa Indonesia berarti jangkar, dimaknai sebagai sebuah kapal yang berlabuh dan
menurunkan jangkar agar tidak bergeser karena arus laut, demikian juga dalam proses Ice Breaking,
teknik anchoring merupakan teknik yang digunakan oleh Ice Breaker untuk meletakan jangkar emosi
ke para peserta yang ada melalui kata-kata yang baik dan tepat secara berulang-ulang. Bahasa yang
digunakan oleh Ice Breaker menjadi subjek dalam penerapan teknik anchoring ini, pikiran bawah sadar
(subconscious mind) peserta yang menjadi objeknya, dan Ice Breaker sebagai fasilitatornya. Jangkar

1
Rahul Rahman dan Adi Waluyo, Amazing Ice Breaker (Yogyakarta: Orbit, 2020)
emosi tersebut adalah sugesti positif yang mudah diterima oleh pikiran bawah sadar peserta. Sugesti
adalah kata-kata yang diprogramkan ke dalam jiwa.

Pemilihan kata untuk salam-sapa-jawab ini bisa dikembangkan oleh Ice Breaker sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan.

3. Bernyanyi

Menjadi salah satu jenis Ice Breaking yang juga disukai. Banyak lagu yang bisa digunakan sebagai
sarana Ice Breaking baik lagu-lagu yang sudah umum sering didengar maupun lagu yang diciptakan
sendiri. Contoh lagu yang bisa digunakan sebagai Ice Breaking antara lain adalah Burung Kakak Tua
dan Topi Saya Bundar. Kedua lagu akan menjadi menarik dan lucu ketika dinyanyikan secara bersama-
sama oleh peserta yang telah dibagi menjadi 2 bagian kelompok besar. Apalagi bila dinyanyikan
dengan penuh semangat dan dibuat tantangan agar kedua kelompok tersebut bisa menyanyikan
lagunya dengan lebih keras dibanding kelompok yang lain. Jenis Ice Breaking ini juga bisa dilakukan
dengan menambahkan alat pendukung laptop dan infocus projector untuk menampilkan lirik lagu
yang akan dinyanyikan bersama-sama.

4. Gerakan anggota tubuh

Jenis Ice Breaking ini bisa dilakukan dengan memadukan konsep peregangan dan pemanasan sebelum
beraktifitas. Gerakan-gerakannya bisa mengambil dari gerakan-gerakan peregangan dalam olahraga
pada umumnya. Berbagai bentuk aktivitas peregangan bisa diperoleh juga melalui YouTube Channel
untuk dipergunakan dan tentu dikembangkan dengan variasi-variasi yang menarik dan
menyenangkan.

5. Bernyanyi dan bergerak

Jenis ini merupakan perpaduan antara jenis Ice Breaking bernyanyi dan Ice Breaking gerakan anggota
tubuh. Aktivitas ini menjadi lebih menarik karena banyak lagu yang bisa menjadi bahan materi Ice
Breaking dan berbagai gerakan anggota tubuh bisa dieksplorasi untuk mengiringi nyanyian.

6. Permainan

Hampir semua orang di segala usia senang bila diajak bermain. Bermain bisa menjadi sebuah aktivitas
Ice Breaking yang juga menyenangkan. Berbagai jenis permainan bisa dilakukan sebagai bahan materi
Ice Breaking, hanya tinggal memastikan bentuk permainan yang tepat dan sesuai dengan kondisi
peserta dan kebutuhan yang ada.

7. Cerita yang lucu/Stand Up Comedy

Humor juga merupakan salah satu cara untuk mencairkan suasana dalam sebuah program
acara/kegiatan. Salah satu cara penyampaian humor adalah dengan bentuk cerita. Jenis Ice Breaking
ini menuntut kekuatan karakter dari Ice Breaker dalam menyampaikan isi cerita. Bahasa tubuh,
susunan dan pemilihan kata serta intonasi menjadi faktor penentu keberhasilan dari jenis Ice Breaking
ini. Para komedian biasanya pandai melakukan aktivitas ini dan selalu berhasil membawa situasi
menjadi riang gembira hanya dalam hitungan menit.

8. Tebak-tebakan

Siapa yang tidak mengenal tebak-tebakan? Hampir semua usia mengetahui aktivitas ini. Tebak-
tebakan bisa juga menjadi sebuah Ice Breaking yang seru dan terkadang malah membawa peserta
menjadi geregetan karena terbawa situasi atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Ice Breaker. Jenis
Ice Breaker ini biasanya digunakan untuk mengajak peserta menjadi lebih fokus karena mengajak
peserta untuk sedikit berpikir walau mungkin dengan pertanyaan yang sederhana.

9. Sulap

Trik-trik sulap sederhana dan tidak berbahaya bisa digunakan untuk mencairkan suasana dalam
sebuah program acara/kegiatan. Trik sulap bisa sangat terlihat “wow” di depan mata peserta yang
tidak mengetahui rahasianya. Berbagai trik sulap saat ini juga bisa diperoleh melalui YouTube Channel,
sehingga dapat menambah perbendaharaan trik bilamana ingin menggunakan sulap sebagai jenis Ice
Breaking yang akan dilakukan.

10. Board Game (Papan Permainan)

Berbagai Board Game (Papan Permainan) juga dapat digunakan sebagai Ice Breaking yang
menyegarkan dalam sebuah program acara/kegiatan. Contoh sederhana Board Game yang biasa
ditemui adalah permainan monopoli, halma, ular tangga, dan lain sebagainya. Penggunaan Board
Game juga bisa untuk menstimulus kinerja otak khususnya terhadap kemampuan kognitif dalam
pemecahan sebuah tantangan dan pengambilan keputusan.

Board Game juga dapat menstimulus manusia dalam menurunkan tingkat stress, membantu peserta
dalam membangun kedekatan serta bonding dengan peserta lainnya, karena setiap bermain Board
Game akan membutuhkan bantuan dari peserta lain untuk bisa menyelesaikan tugas dantantangan
dari permainan yang ada. Berbagai rujukan Board Game bisa kita temui di internet, bahkan kini telah
banyak produsen Board Game yang menyediakan berbagai macam jenis Board Game sesuai
kebutuhan Ice Breaking yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai