Anda di halaman 1dari 20

Menggali Ide

 Berbicara untuk mengomunikasikan ide dan gagasan


sebenarnya merupakan sebuah proses alamiah.
Kesuksesan dalam menyampaikan ide/gagasan
bergantung pada “penalaran” dan juga “rasa” yang
dituangkan dalam rangka mengajak
pembaca/pendengar terlibat dalam konten yang
dipaparkan. Penalaran merupakan kemampuan
untuk mempertimbangkan, menyusun, atau
meneguhkan keyakinan.
Imajinasi
 Ide perlu digali agar ditemukan. Untuk itu,
diharapkan dapat memulainya dengan cara
berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan
alat utama yang harus dilakukan/digunakan.
 Misalnya, jika dapat berkonsentrasi di ruang belajar,
akan mudah melihat ‘meja’ yang terdiri atas kepala
meja (bagian paling atas meja), badan meja
(rak/lemari di bawah kepala meja), dan kaki meja.
 Dari pengamatan (observasi) tersebut, buatlah
beberapa pertanyaan, yang antara lain sebagai
berikut.
 Mengapa meja memiliki kepala meja, badan meja,
dan kaki meja?
 Bagaimana apabila salah satu komponen tersebut
tidak ada, apakah mengganggu kenyamanan?
 Ada berapa jenis meja yang ada di dunia?
 Kapan meja ditemukan? Bagaimana ditemukan?
materi pembuatan meja.

 Materi apa saja yang digunakan untuk membuat


meja?
 Dari manakah asal materi-materi tersebut?
 Materi manakah yang paling disukai untuk membuat
meja? Mengapa?
Kemudian perhatikan aspek keindahan meja

 Keahlian pembuatan meja.


 Seni dalam pembuatan meja.
 Produksi massal dalam pembuatan meja.
 Bagaimana jika meja tidak pernah ditemukan? Apa
pengaruhnya terhadap rumah, sekolah, dan
kehidupan?
 Contoh di atas menunjukkan bagaimana proses kerja
pikiran kita secara alami pada saat menemukan ide.
Proses berpikir mirip dengan batu yang dilemparkan
ke kolam, riaknya dapat melebar sampai jauh. Ide
pertama katakan saja ‘batu’ tersebut, sedangkan ide-
ide berikutnya adalah ‘riak’ yang dapat melebar tak
terhingga. Jika memulai penggalian ide seperti ini,
seringkali hasilnya tak terduga. Untuk dapat
menguasai hal ini, perlu berlatih dan berlatih. Pilih
subjek yang berbeda pada hari yang berbeda, tulis
semua apa yang dipikirkan dan rasakan.
Bernalar

 Berpikir kreatif harus melalui proses penalaran. Bagian


inilah yang akan dilatih bernalar. Mempelajari
bagaimana mengerucutkan ide-ide, merancang kerangka
paparan, mengecek fakta-fakta yang digunakan, dan
mengidentifikasi informasi tambahan yang (mungkin)
masih dibutuhkan.
 Hal itu dapat memulai dengan cara berkonsentrasi,
menghasilkan ide-ide kerja nalar melalui rasa (emosi),
dan ketika ide-ide sudah tersedia, akan terasa puas atas
ide-ide tersebut. Segera coret salah satu ide itu jika ide
tersebut menimbulkan keragu-raguan.
Peta Minda

 Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir


adalah dengan menggunakan peta minda (peta
minda).
 Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974
berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan
informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
otak kita menyimpan informasi dalam sel-sel saraf
dalam bentuk cabang-cabang sehingga jika dilihat
sekilas, akan tampak seperti bentuk pohon dengan
cabang dan rantingnya.
 Peta minda membantu kita untuk memahami suatu
hal yang kompleks, cukup dengan satu gambar.
Sifatnya yang divergen dan membentuk cabang dan
ranting dalam bentuk hierarki membantu kita secara
alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran
tentang suatu hal.
 Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa
perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat
lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstal
pada komputer dan berlisensi open source, yaitu
FreeMind atau XMind.
 Menurut Buzan, metode peta minda dapat bermanfaat untuk:
1. Merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara
sinergis.
2. Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika
mengawali belajar.
3. Membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan.
4. Membuat rencana atau kerangka cerita.
5. Mengembangkan sebuah ide.
6. Membuat perencanaan sasaran pribadi.
7. Meringkas isi sebuah buku.
8. Menyenangkan dan mudah diingat.
 Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk
berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.
 Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta
minda antara lain sebagai berikut.
 Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan
pokok.
 Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu
karangan.
 Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
 Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.
Membuat peta minda untuk memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang
sulit. Berikut langkah sederhana memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga.

 Buat Subjek (Judul)


 Langkah pertama, tentukanlah subjek (judul yang
akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta
minda karena subjek ini akan menjadi center dalam
peta minda Anda.
2. Buat Cabang-Cabang Utama
 Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas yang
terkait dengan subjek, misalnya:
 Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?
 Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?
 Siapa saja yang akan diajak ikut serta?
 Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini?
 Dalam contoh berikut, dibuat 4 cabang utama yang
terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan
tujuan.
 Kembangkan Cabang-Cabang Utama
 Setelah cabang-cabang utama dibuat, langkah
selanjutnya adalah melebarkan cabang utama.
Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan
juga dapat dikembangkan jika ada ide-ide yang lebih
rinci lagi yang perlu dituangkan.

Anda mungkin juga menyukai