HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Disusun oleh:
Nadia Syahraniah
11/320014/EK/18667
YOGYAKARTA
2015
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
HALAMAN PERSETUJUAN
3
HALAMAN PERNYATAAN
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua tuntunan,
terima kasih atas bimbingan, ketelitian, arahan, inspirasi dan pesan berharga yang
telah mendidik Penulis bukan hanya pada penulisan skripsi ini tetapi juga untuk
kehidupan kedepannya.
1. Bapak Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu
skripsi;
3. Bapak Wisnu Setiadi Nugroho, S.E., M.Sc. selaku dosen penguji skripsi;
4. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FEB UGM terutama staf perpustakaan
dan bagian akademik yang telah sangat membantu studi saya di FEB
UGM;
5. Ibu, Ayah, Niko, dan Ado yang selalu berdoa dan memberi dukungan dari
jauh;
5
7. Afnan, Ajeng, Nadfit, Mita, Reno, dan semua teman-teman Ilmu Ekonomi
2011.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat membuka wawasan pembaca dan
Nadia Syahraniah
6
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ucapan syukur dan terimakasih saya untuk Allah SWT Yang Maha Besar,
Maha Pengasih, dan Maha Mengetahui. Saya percaya bahwa atas lindungan,
kasih sayang, dan tuntunan-Mu saya bisa berada di titik ini, menyelesaikan
skripsi ini.
Untuk Ibu dan Ayah, terima kasih atas dukungan, doa, dan kepercayaan yang
diberikan untuk Ala. Semoga ini bisa membuat Ibu dan Ayah bangga. Ala
sangat sayang Ibu dan Ayah. Semoga Ibu dan Ayah masih bisa melihat
pencapaian Ala berikutnya. Untuk Niko dan Ado, kaka sayang sekali sama
kalian, jangan nakal-nakal terus ya.
Untuk Bapak Imansyah, ini untuk Bapak. Ala ingin Bapak lihat Ala jadi
sarjana, seperti apa yang selalu Bapak inginkan. I believe we could still sharing
our happiness, through different place, different time, different world. I truly
loves you to the infinity and beyond.
Untuk Rendi Febriyadi, terima kasih untuk dukungan dan pengertian selama
Nadia buat skripsi ini. Thank you for all the laugh, the love, and the meaning
you gave to me throughout this journey. I may not start this thesis in the first
place if it’s not because of you. You are the warmest shelter to my soul.
To my little darling, you are the reason why I will never ask for, or even
imagine, another life, some other existence. I am simply happy because I ever
had you, R.
Untuk Afnan, Nadfit, Reno, Ajeng, dan Mita, terima kasih untuk komen-komen
yang terlalu jujur, kadang berarti kadang tidak, tapi selalu membuat tawa.
Terima kasih untuk segalanya teman-teman, I will be forever indebted of your
kindness.
Untuk Julian, Dyah Intan, Yuti, dan Eyang Putri, terima kasih telah
memberikan tempat tinggal yang hangat dan nyaman.
Untuk Agnes Gita Cahyandari dan Mbak Sri, terima kasih selalu menyediakan
tempat untuk bermalam di Purbonegaran, makanan enak Mbak Sri, dan
keceriaan yang diberikan.
7
Untuk Aray, Danun, Ola, Ratna, Juanita, Bram, Rusyad, Aqsa, Fajar, Aziz,
Ghifari, Amanda, Nieke, Iki, Citra, Laras, Fika, Acca, Debby, Monik, Kiki,
Ikhwan dan seluruh teman-teman Ilmu Ekonomi 2011, saya bersyukur telah
dipertemukan dengan kalian semua. Semoga kita dapat mencapai mimpi kita
masing-masing.
Dan untuk semua orang, untuk semua hal, untuk semua hambatan, harapan,
doa, dukungan, pelajaran,yang dipertemukan semesta dengan hidup saya dan
proses pembuatan skripsi ini, semoga semesta dan saya dapat membalas
kebaikan kalian semua.
8
DAFTAR ISI
9
3.3. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 50
3.4. Alat Analisis ............................................................................................... 51
3.4.1. Ordinary Least Square (OLS) .............................................................. 51
3.4.2. Analisis Regresi Data Panel ................................................................ 53
3.4.3. Uji Goodness of Fit.............................................................................. 55
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56
4.1. Indeks Globalisasi ...................................................................................... 56
4.2. Hasil Plot Globalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan
Pendapatan, dan Kemiskinan ............................................................................ 60
4.3. Statistik Deskriptif...................................................................................... 65
4.4. Hasil Uji Penentuan Model ........................................................................ 69
4.4.1. Uji Chow Model Pertumbuhan Ekonomi ............................................ 69
4.4.2. Uji Chow Model Ketimpangan Pendapatan ........................................ 70
4.4.3. Uji Chow Model Tingkat Kemiskinan ................................................ 71
4.5. Analisis Hasil Estimasi............................................................................... 72
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................................ 80
B. Saran .......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 86
10
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR TABEL
12
ANALISIS PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI, TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN, DAN TINGKAT
KEMISKINAN: STUDI KASUS DI NEGARA ASEAN+3 PERIODE 1980-
2009
ABSTRAK
13
THE ANALYSIS OF THE EFFECT OF GLOBALIZATION ON
ECONOMIC GROWTH, INCOME INEQUALITY, AND POVERTY
RATE: CASE STUDY IN ASEAN+3 COUNTRIES DURING 1980-2009
By: Nadia Syahraniah (Ilmu Ekonomi-11/320014/EK/18667)
Thesis Supervisor: Denni Puspa Purbasari, M.Sc., Ph.D.
ABSTRACT
14
BAB 1 PENDAHULUAN
I assumed that the world was round, but what I encountered in the real India
profoundly shook my faith in that notion. Columbus accidentally ran into America
but thought he had discovered part of India. I actually found India and thought
many of the people I met there were Americans. Some had actually taken
American names, and others were doing great imitations of American accents at
call centers and American business techniques at software labs. I returned home
and shared my discovery only with my wife and only in a whisper. “Honey”, I
bahwa “the playing field is being leveled”. Maksud Nikelani adalah globalisasi
15
berkembang akan menjadi negara maju. Oleh karena itu, globalisasi dapat
Flattening of the world adalah salah satu aspek dari fenomena globalisasi
Friedman, dimulai sejak tahun 1492 hingga sekitar tahun 1800-an. Faktor
pendorong utama Globalization 1.0 adalah kekuatan yang dimiliki setiap negara
kedua adalah Globalization 2.0 yang terjadi pada 1800 hingga 2000, diselingi oleh
the Great Depression dan Perang Dunia I dan II. Pada era ini, kekuatan
uap, kereta api, telepon, dan generasi pertama komputer. Kini, kita sedang
menjalani era ketiga, yaitu Globalization 3.0. Faktor pendorong utama dari
perusahaan, dan penjelajah dari Barat. Akan tetapi, Globalization 3.0 didorong
oleh individu dari kelompok yang lebih beragam, contohnya adalah individu yang
tidak termasuk kelompok kulit putih dan tidak berasal dari negara-negara Barat.
1
Thomas L. Friedman, Ibid., halaman 9-11.
16
Globalisasi, dalam fenomena flattening of the world menurut Friedman, terjadi
dalam jangka waktu yang cepat dan menyentuh lebih banyak individu di seluruh
dunia.
contohnya adalah Jerry Rao. Jerry Rao adalah orang asli Mumbai yang memiliki
perusahaan bernama Mphasis. Rao memiliki tim akuntan India yang mengerjakan
pekerjaan akunting dari berbagai daerah di Amerika Serikat dan dari pemerintah
federal Amerika Serikat. Perusahaan milik Rao juga terikat dengan beberapa
perusahaan akuntan publik skala kecil dan sedang di Amerika. Perusahaan milik
penghasilan, laporan stok saham, bonus, dan berbagai berkas keuangan milik
mengenai identitas klien yang datanya sedang ia kerjakan sehingga klien seolah-
olah adalah anonim. Inti dari semua proses ini adalah mengoper pekerjaan
proses seperti ini, bukan berarti akuntan di Amerika tidak melakukan apa-apa.
17
Perusahaan milik Rao hanya mengerjakan ‘pekerjaan kasar’ dari keseluruhan
proses akunting.
bisnis yang bernama Ohmae & Associates. Yang dikerjakan perusahaan Ohmae di
membuat program perangkat lunak yang dapat mengambil data yang telah
dipindai dan memecah data ini menjadi beberapa paket data. Paket data ini
dibutuhkan untuk diketik ulang menjadi basis data digital. Pekerja di Tiongkok
menerima dokumen tulisan tangan berbahasa Jepang yang dikirim dari Jepang ke
Tiongkok melalui faks atau surat elektronik setelah dipindai terlebih dahulu.
Jepang sehingga menjadi basis data digital. Setelah menjadi basis data digital,
paket data ini disatukan kembali di kantor pusat perusahaan di Tokyo. Perusahaan
dalam bidang terminologi medis dan ilmu hukum. Ibu rumah tangga yang
Jepang, jasa data entry, dan jasa lainnya. Pekerjaan-pekerjaan ini adalah
18
dan Amerika Serikat. Walaupun pada awalnya penduduk Tiongkok terlihat hanya
mengerjakan pekerjaan kasar dari perusahaan Jepang dan Amerika, itu adalah cara
penduduk Tiongkok untuk terus belajar. Pada tahap awal penduduk Tiongkok
mempelajari semua tahap dan proses, mereka bisa membuat perusahaan perangkat
negara terhadap negara lain dalam hal perekonomian. Kegiatan produksi pada
memerlukan input berupa tenaga kerja, modal, dan teknologi. Upah tenaga kerja
karakteristik labor-insentive, seperti data entry dan call center, hampir tidak bisa
dilakukan di negara maju karena tingginya upah tenaga kerja. Adanya globalisasi
membuat proses produksi dapat mencari input yang efisien dengan biaya yang
negara berkembang, selain membuat alokasi sumber daya menjadi lebih efisien
akuntan India yang merupakan sarjana muda dan minim pengalaman. Dengan
19
pekerja di Dalian. Dengan mengerjakan pekerjaan kasar dalam proses
lunak. Ketika mereka sudah mempelajari semua tahap dan prosesnya, mereka siap
meningkatkan partisipasi wanita dalam angkatan kerja. Hal ini sejalan dengan
lingkungan yang lebih baik untuk kaum perempuan yang bisa diukur diantaranya
mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini sejalan Mankiw (2012)
yaitu modal fisik (physical capital), kualitas sumber daya manusia (human
kualitas sumber daya manusia dan pengetahuan teknologi. Oleh karena itu,
20
dan becak motor melewati jalanan yang rusak. Ketika Friedman memasuki
gerbang Infosys, yang ia lihat adalah kondisi yang benar-benar berbeda dengan
tinggi perkantoran dan juga beragam fasilitas, seperti berbagai restoran, pusat
kebugaran, dan kolam renang seukuran kolam renang hotel bintang lima. Yang
dapat ditangkap dari pengalaman Friedman adalah adanya dualisme dalam proses
globalisasi. Hal ini membuat Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana kue
masyarakat yang mendapat bagian paling sedikit dari kue pertumbuhan ekonomi.
kemiskinan, yaitu rasio jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan
dikaji oleh beberapa studi empiris, salah satunya yang dilakukan oleh Agénor
semakin kecil dan nilai variabel FDI yang semakin besar. Agénor (2004)
kemiskinan.
21
Terdapat beberapa studi empiris yang sudah menggunakan indeks
(Dreher dan Gaston 2008), dan pengaruh globalisasi terhadap kemiskinan (Bergh
dan Nilsson 2014). Negara yang menjadi objek penelitian studi empiris yang
negara Eropa, dan beberapa negara maju di Asia, seperti Korea Selatan. Belum
ada studi empiris yang menggunakan indeks globalisasi untuk meneliti pengaruh
Penulis merasa perlu melakukan studi lebih lanjut mengenai pengaruh variabel
Countries yang ditulis oleh Björn Kaunder dan Niklas Potrafke pada tahun 2015.
penting penyusun keadilan sosial dalam penelitian Kaunder dan Potrafke (2015).
22
tingkat kemiskinan. Merujuk pada Kaunder dan Potrafke (2015), penelitian ini
teknik analisis yang sama dengan yang digunakan oleh Kaunder dan Potrafke
secara merata. Penelitian ini penting untuk menganalisis seberapa jauh suatu
negara dapat terlibat dalam proses globalisasi. Secara spesifik, jalur globalisasi
apa saja yang memberikan dampak baik dan buruk terhadap pertumbuhan
kemiskinan.
23
1.3. Pertanyaan Penelitian
ketimpangan, tingkat kemiskinan, dan variabel lainnya berasal dari World Bank
database. Sampel penelitian ini adalah 9 negara yang terdiri dari 6 negara anggota
ASEAN dan 3 negara Asia lainnya, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina,
menggunakan data tahunan dalam periode waktu 30 tahun sejak 1980 hingga
2009.
dan dua komponen penyusunnya, yaitu indeks globalisasi ekonomi KOF dan
indeks globalisasi sosial KOF. Penelitian ini hanya menggunakan dua dari tiga
politik KOF karena jurnal acuan utama, yaitu Kaunder dan Potrafke (2015), tidak
24
penyusun indeks globalisasi politik KOF tidak relevan dengan variabel dependen
satu variabel tapi suatu indeks yang terdiri dari beberapa variabel. Pertumbuhan
Tingkat kemiskinan diukur dengan rasio jumlah penduduk yang berada dibawah
mengenai peran globalisasi dan jalur yang dilalui globalisasi dalam pengaruhnya
kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I membahas latar belakang penulisan penelitian ini. Selain itu, Bab I juga
25
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II memaparkan landasan teori dan studi empiris yang mendasari penelitian
ini. Landasan teori yang akan dibahas di Bab II adalah mengenai konsep
konsep tingkat kemiskinan. Bab II juga akan membahas interaksi dari tiap konsep
yang dibahas tadi. Studi empiris yang dipaparkan pada Bab II adalah studi empiris
tingkat kemiskinan. Bab III juga menjelaskan jenis dan sumber data yang
dan spesifikasi model ekonometrika serta definisi teknis variabel yang digunakan.
Bab IV membahas interpretasi hasil estimasi regresi linier berganda pada tiga
persamaan yang diolah dengan data panel. Selain itu, bab ini juga membahas
BAB V KESIMPULAN
Bab V berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini yang didasarkan pada
hasil analisis.
26
BAB 2
KAJIAN LITERATUR
2.1.1. Globalisasi
pasar global. Maksud Rodrik (2012) adalah sebuah perekonomian dunia dimana
perdagangan dan arus modal internasional. Ini berarti perekonomian suatu negara
seperti tariff, restriksi impor, dan pembatasan arus modal. Negara juga harus
barang dan jasa, modal, manusia, informasi dan ide melewati batas-batas teritori
lebih luas. Awal mula fenomena globalisasi masih menjadi perdebatan di antara
gelombang globalisasi pada tahun 1990-an hanyalah kelanjutan dari proses jangka
dimulai sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Sen (2002) juga menolak anggapan
27
yang mengasosiasikan globalisasi dengan westernization karena bangsa barat
tahun 2002 dan terus diperbaharui hingga tahun 2014. Penelitian ini menggunakan
sebagai multi konsep yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan, misalnya, satu
PDB riil per kapita tumbuh pada periode waktu yang cukup panjang (Mankiw
negara di dunia. Berdasarkan Rostow, transisi suatu negara dari kategori negara
dijelaskan melalui rangkaian tahap yang harus dilalui semua negara. Model tahap
pertumbuhan Rostow terdiri dari lima tahap (Todaro dan Smith 2011), yaitu:
28
4. Tahap menuju kedewasaan (the drive to maturity);
5. Tahap era konsumsi tingkat tinggi (the age of high mass consumption).
Rostow mengkategorikan negara maju sebagai negara yang sudah melewati tahap
lepas landas sedangkan negara kurang maju (underdeveloped) adalah negara yang
masih pada tahap masyarakat tradisional atau tahap pra-kondisi untuk lepas
landas.
dan Smith 2011). Bentuk sederhana dari persamaan teori pertumbuhan ekonomi
∆𝑌 𝑠
= (2.1)
𝑌 𝑐
sebagian dari PDB. Semakin banyak yang ditabung dan diinvestasikan maka
dihasilkan oleh setiap tambahan satu unit investasi dapat diukur dengan invers
29
adalah tingkat produktivitas dari investasi baru. Besarnya tingkat kenaikan
koeksistensi dua situasi atau fenomena, yang satu diinginkan dan yang lain tidak,
adalah hasil kontribusi penting Solow (1956) dan Swan (1956). Teori
physical capital):
𝐾̇ = 𝐼 − 𝛿𝐾 = 𝑠 ∙ 𝐹(𝐾, 𝐿, 𝑡) − 𝛿𝐾 (2.2)
kedua sisi pada Persamaan (2.2) dibagi dengan 𝐿 maka akan didapatkan:
30
𝐾 ⁄𝐿 = 𝑠 ∙ 𝑓(𝑘) − 𝛿𝑘
𝑑(𝐾⁄𝐿 )
𝑘̇ ≡ 𝑑𝑡 = 𝐾 ⁄𝐿 − 𝑛𝑘,
dimana 𝑛 = 𝐿̇⁄𝐿. Apabila hasil ini disubstitusikan ke 𝐾 ⁄𝐿, akan didapatkan hasil
sebagai berikut:
𝑘̇ = 𝑠 ∙ 𝑓(𝑘) − (𝑛 + 𝛿) ∙ 𝑘 (2.3)
sehingga:
𝑠 ∙ 𝑓(𝑘 ∗ ) = (𝑛 + 𝛿) ∙ 𝑘 ∗ (2.4)
(𝑛), dan perubahan tingkat depresiasi (𝛿) akan berdampak pada perubahan
pertumbuhan per kapita pada kondisi steady state (Barro dan Sala-i-Martin 1999).
faktor, yaitu modal fisik (physical capital), kualitas sumber daya manusia (human
(technological knowledge) (Mankiw 2012). Modal fisik adalah stok peralatan dan
bangunan yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Kualitas sumber
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Sumber daya alam adalah input produksi
barang dan jasa yang disediakan oleh alam, seperti lahan, sungai, dan barang
31
tambang. Pengetahuan teknologi adalah pemahaman masyarakat mengenai cara
yang lebih luas dan ini membuat penciptaan bahan input baru menjadi
tidak seimbang di antara rumah tangga di suatu wilayah tertentu (Todaro and
dua cara utama, yaitu dengan ukuran distribusi pendapatan dan faktor distributif
akan diteliti dari pendapatan paling kecil hingga pendapatan paling besar. Seluruh
32
Ukuran yang biasanya dipakai untuk mengukur ketimpangan pendapatan
adalah rasio Kuznets. Rasio Kuznets adalah rasio pendapatan yang diterima oleh
negara.
Lorenz. Kurva Lorenz adalah sebuah grafik yang menggambarkan varians ukuran
Lorenz dapat dilihat pada Gambar 2.1. Presentase kumulatif jumlah penerima
dan presentase total pendapatan yang benar-benar mereka terima selama periode
sempurna (perfect equality). Semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal,
33
Gambar 2.1. Kurva Lorenz
membagi luas area antara garis diagonal dan kurva Lorenz dengan luas total
bagian kanan garis diagonal diagram Lorenz. Cara menghitung koefisien Gini
dapat dilihat pada Gambar 2.2. Semakin besar nilai koefisien Gini, semakin
34
Gambar 2.2. Menghitung Koefisien Gini
kemiskinan relatif adalah pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-
kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah penjumlahan dari garis
disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan
dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi. Garis kemiskinan non makanan
kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis
35
komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan. Selanjutnya kriteria
garis kemiskinan menurut World bank adalah orang yang hidup kurang dari $1,25
atau $2 per hari diukur dalam Purchasing Power Parity (PPP) dollar.
Landasan empiris utama yang melandasi penelitian ini adalah penelitian yang
antara globalisasi dan keadilan sosial. Data globalisasi berasal dari indeks
sosial, dan ekonomi dari globalisasi. Penelitian Kaunder dan Potrafke (2015)
dilakukan dengan metode ordinary least squares (OLS). Dari 31 negara anggota
kemiskinan, kohesi sosial dan kesetaraan, dan keadilan antar-generasi. Dari hasil
uji robustness ditemukan juga bahwa hanya indeks globalisasi ekonomi KOF dan
sosial sedangkan indeks globalisasi politik KOF sama sekali tidak berhubungan
rata lima tahunan pertumbuhan ekonomi. Owen, et al., (2009) menggunakan data
36
oleh Owen, et al., (2009) adalah log pendapatan awal, log tingkat investasi, log
nilai awal rata-rata durasi pendidikan angkatan kerja, dan log pertumbuhan jumlah
approach dan ordinary least squares (OLS). Owen, et al., (2009) menemukan
pengaruh signifikan pendapatan awal periode, tingkat investasi, dan nilai awal
Koefisien variabel log pendapatan awal bernilai negatif yang berarti negara
dengan pendapatan awal yang lebih rendah akan tumbuh lebih tinggi. Ini
pertumbuhan PDB.
ini adalah penelitian Jantti, et al., (2010) dan Lee, et al., (2007). Penelitian Jantti,
37
Singh-Maddala. Variabel independen utama yang digunakan adalah tingkat
pengangguran dan tingkat inflasi. Penelitian Jantti, et al., (2010) tidak menemukan
pendapatan.
data panel 60 negara pada 1970-1994 dengan teknik estimasi ordinary least
squares (OLS) model fixed effect. Lee, et al., (2007) menggunakan variabel
adalah PNB per kapita, dummy dualisme sektor ekonomi, tingkat pertumbuhan
populasi, dan rasio secondary scholl enrollment. Lee, et al., (2007) menemukan
pendapatan.
38
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Empiris Sebelumnya
Jenis Penelitian
Peneliti dan Judul Teknik
No. dan Sampel Ukuran Variabel Hasil
Penelitian Analisis
Penelitian
1. Björn Kaunder dan Jenis: Variabel dependen: Ordinary Least Penelitian ini menemukan bahwa tingkat globalisasi
Niklas Potrafke Penelitian Social justice indicator Squares (OLS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keadilan
(2015) empiris sosial. Sub-indikator keadilan sosial yang
Variabel independen: dipengaruhi oleh tingkat globalisasi adalah
Globalization and Sampel: Rata-rata KOF
Social Justice in OECD Data tahunan 31 penanggulangan kemiskinan, kohesi sosial dan
globalization index
Countries negara OECD, ketidaktimpangan, dan keadilan antar-generasi.
periode 1991-2007
1991 - 2007 Selain itu, kenaikan real GDP per capita juga secara
Review of World Variabel penjelas lainnya: signifikan meningkatkan keadilan sosial.
Economics Volume Rata-rata governmet
151, Issue 2 ideology periode 1991-
2007
Rata-rata log real GDP
per capita
Legal origin variables
2. Ann L. Owen, Julio Jenis: Variabel dependen: Finite-mixture Penelitian ini menemukan bahwa negara-negara di
Videras, dan Lewis Penelitian empiris Rata-rata pertumbuhan approach dan dunia tidak mengikuti tahapan proses pertumbuhan
Davis PDB riil per kapita ordinary least ekonomi yang sama. Faktor pembeda pertumbuhan
(2009) Sampel: squares (OLS)
ekonomi ini dipengaruhi oleh kondisi awal
Data tahunan 74 Variabel independen:
Do all countries follow negara; 1970- perekonomian beberapa tahun sebelumnya. Log PDB
Log pendapatan awal
the same growth 1975, 1975-1980, Log rata-rata rill per kapita pada tahun awal, log rata-rata tingkat
process? 1980-1985, 1985- pertumbuhan jumlah investasi, dan log rata-rata durasi pendidikan
1990, 1990-1995, populasi angkatan kerja terbukti signifikan mempengaruhi
Journal of Economic dan 1995-2000 Log rata-rata tingkat pertumbuhan. Pertumbuhan ini yang akan
39
Growth 14 investasi; membedakan negara-negara sampel menjadi dua
Log nilai awal rata-rata bagian yang memiliki proses pertumbuhan ekonomi
durasi pendidikan yang berbeda.
angkatan kerja.
3. G. Agiomirgianakis, D. Jenis: Variabel dependen: Estimasi mean Penelitian ini menemukan bahwa koefisien tingkat
Asteriou, dan V. Penelitian empiris Pertumbuhan PDB per group (MG) pertumbuhan kapital per kapita bernilai positif
Monastiriotis (2002) pekerja dan pooled signifikan mempengaruhi pertumbuhan PDB per
Sampel: mean group
pekerja. Yang lebih penting lagi dari temuan pada
Human Capital and Data tahunan 93 Variabel independen: (PLG)
Economic Growth negara dengan penelitian ini adalah semua variabel human capital
Tingkat pertumbuhan
Revisited: A Dynamic periode 28 tahun investasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif
Panel Data Study sejak 1960 hingga Primary school terhadap pertumbuhan PDB. Nilai koefisien human
1987 enrollment capital juga semakin besar seiring semakin tingginya
International Advances Secondary school variabel tingkat pendidikan. Implikasinya adalah
in Economic Research enrollment semakin baik kualitas pendidikan berhubungan
Volume 8 Tertiary school dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
enrollment pula.
4. Markus Jäntti dan Jenis: Variabel dependen: Estimasi SUR Dalam penelitian ini, tidak ditemukan pengaruh
Stephen P. Jenkins Penelitian empiris Distribusi pendapatan signifikan inflasi dan pengangguran terhadap
(2010) ketimpangan pendapatan. Regresi yang dihasilkan
Variabel independen: penelitian ini tidak menunjukkan pola yang stabil
The impact of Tingkat pengangguran
macroeconomic Sampel: sehingga diduga terdapat masalah non-stastioneritas.
Pertumbuhan PDB
conditions on income Data tahunan Di sisi lain, tingkat pertumbuhan ekonomi yang
Tingkat suku bunga
inequality Inggris, 1961- nominal besar terbukti sedikit berpengaruh terhadap
1999 Tingkat inflasi peningkatan ketimpangan pendapatan.
Claimant rate
Journal of Economic
Employment rate
Inequality 8
Non-employment rate
40
5. Cheol-Sung Lee, Jenis: Variabel dependen: Ordinary least Penelitian ini menemukan bahwa PNB per kapita
Franҫois Nielsen, dan Penelitian empiris Koefisien Gini squares (OLS) berpengaruh signifikan meningkatkan ketimpangan.
Arthur S. Alderson dengan model Terdapat hubungan U-terbalik antara PNB per kapita
(2007) Sampel: Variabel independen: fixed effect
dan koefisien gini yang berarti terdapat fenomena
Data tahunan 60 PNB per kapita
Income inequality, negara, 1970- kurva Kuznets dalam penelitian ini. Hasil penelitian
Dualisme sektor
global economy and the 1994 ekonomi ini juga mengungkapkan bahwa peningkatan
state Presentase tenaga kerja populasi, dualisme sektor ekonomi, dan secondary
di sektor pertanian school enrollment berpengaruh signifikan terhadap
Social Forces Volume Tingkat pertumbuhan ketimpangan. Secondary school enrollment
86 No. 1 populasi berpengaruh menurunkan ketimpangan.
Rasio secondary
school enrollment
Struktur perdagangan
luar negeri
6. Imran Sharif Chaudhry, Jenis: Variabel dependen: Ordinary least Variabel independen yang terbukti signifikan
Shahnawaz Malik, dan Penelitian empiris Tingkat kemiskinan squares (OLS) mempengaruhi tingkat kemiskinan pada penelitian
Muhammad Ashraf pedesaan ini adalah variabel indeks harga konsumen, variabel
(2006) Sampel:
indeks keterbukaan perdagangan, varabel tingkat
Data tahunan Variabel independen:
Rural poverty in Pakistan, 1963- pengangguran, dan variabel pendapatan per kapita.
Tingkat pertumbuhan
Pakistan: some related 1999 sektor pertanian Variabel independen lain dalam model tidak terbukti
concepts, issues, and Pertumbuhan PDB signifikan mempengaruhi tingkat kemiskinan.
empirical analysis Indeks harga Koefisien indeks harga konsumen dan tingkat
konsumen pengangguran bernilai positif meningkatkan tingkat
Pakistan Economic and Indeks keterbukaan kemiskinan. Selanjutnya koefisien pendapatan per
Social Review Vol. 44 perdagangan kapita bernilai negatif sehingga menurunkan tingkat
Tingkat pengangguran kemiskinan.
Remittances
Pendapatan per kapita
Koefisien Gini
41
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
tingkat ketimpangan pendapatan, dan tingkat kemiskinan.. Penelitian ini menggunakan data
panel dengan unit time series sebanyak 30, yaitu sejak 1980 hingga 2009. Unit cross section
yang digunakan sebanyak 9 negara untuk analisis pertumbuhan ekonomi dan tingkat
ketimpangan pendapatan dan sebanyak 6 negara untuk analisis tingkat kemiskinan. Penelitian
ini merujuk pada Kaunder dan Potrafke (2015) yang menggunakan indeks globalisasi
keadilan sosial. Seperti halnya Kaunder dan Potrafke (2015), penelitian ini melakukan
estimasi menggunakan teknik ordinary least square (OLS) dengan robust standar eror.
Kamboja, Jepang, Korea Selatan, dan China. Pada persaman tingkat kemiskinan, yang
menjadi sampel penelitian hanya negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia,
𝐺𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑖 adalah rata-rata indeks globalisasi KOF periode 1970-2007. ∑𝑘 𝑋𝑖𝑘 berisi
enam variabel kontrol. Penelitian Kaunder dan Potrafke (2015) menggunakan data cross
42
section untuk 31 negara. Penelitian tersebut menggunakan teknik estimasi ordinary least
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi model yang digunakan
dalam Kaunder dan Potrafke (2015). Penelitian ini melakukan analisis mengenai tingkat
ketimpangan pendapatan dan tingkat kemiskinan yang mana kedua variabel ini merupakan
indikator keadilan sosial. Penelitian ini juga menambahkan analisis pertumbuhan ekonomi.
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan pada awal periode penelitian dan rata-rata tingkat
pertumbuhan ekonomi. Kualitas pendidikan diwakili oleh variabel primary school enrollment
dan secondary school enrollment. Model pertumbuhan ekonomi pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 + 𝛽2 𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖,𝑡−𝑇 +
𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑡 : rata-rata lima tahunan pertumbuhan Pendapatan Nasional
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi KOF pada tahun awal interval lima tahunan
43
𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖,𝑡−𝑇 : PNB per kapita pada tahun awal interval lima tahunan
𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat primary school enrollment pada tahun awal
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh komponen indeks globalisasi
𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑡 : rata-rata lima tahunan pertumbuhan PNB per kapita
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi ekonomi KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi sosial KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖,𝑡−𝑇 : PNB per kapita pada tahun awal interval lima tahunan
44
𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat primary school enrollment pada tahun awal
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
Lee, et al., (2007) dan Jantti, et al., (2010). Variabel pendapatan per kapita dan secondary
school enrollment berasal dari model yang digunakan pada penelitian Lee, at al., (2007).
Variabel inflasi dan tingkat pengangguran berasal dari model pada penelitian Jantti, et al.,
𝐺𝑖𝑛𝑖 𝑖𝑡 =
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi KOF pada tahun awal interval lima tahunan
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
45
Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh komponen indeks globalisasi
𝐺𝑖𝑛𝑖𝑖𝑡 =
(3.5)
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi ekonomi KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi sosial KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
Model tingkat kemiskinan pada penelitian ini menggunakan variabel pendapatan per
kapita, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran seperti yang digunakan Chaudhry (2006).
Selain itu, model ini juga menambahkan variabel pendidikan. Model tingkat kemiskinan
46
𝑝𝑜𝑣𝑒𝑟𝑡𝑦 𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 + 𝛽2 𝑃𝑁𝐵 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑡 + 𝛽3 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑖𝑡 +
𝑖 = 1,2, … . ,6; yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi KOF pada tahun awal interval lima tahunan
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : Tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh komponen indeks globalisasi
𝑖 = 1,2, … . ,6; yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi ekonomi KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
𝑔𝑙𝑜𝑏𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑖,𝑡−𝑇 : indeks globalisasi sosial KOF pada tahun awal interval lima
tahunan
47
𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑖𝑡 : Tingkat inflasi
𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝑠𝑐ℎ𝑜𝑜𝑙 𝑒𝑛𝑟𝑜𝑙𝑙𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑖,𝑡−𝑇 : tingkat secondary school enrollment pada tahun awal
Berikut adalah deskripsi variabel dependen yang digunakan pada persamaan (3.2) hingga
persamaan (3.7):
1. Variabel rata-rata pertumbuhan PNB per kapita pada persamaan (3.2) dan persamaan
(3.3) diukur dalam nilai rata-rata lima tahunan dan dinyatakan dalam satuan persen.
2. Variabel koefisien gini pada persamaan (3.4) dan persamaan (3.5) diukur dalam nilai
tahunan. Nilai koefisien gini yang semakin besar menunjukkan tingkat ketimpangan
yang tinggi. Data koefisien gini didapatkan dari The UNU-WIDER World Income
Inequality Database.
3. Variabel rata-rata tingkat kemiskinan pada persamaan (3.6) dan persamaan (3.7)
diukur dalam nilai tahunan. Garis kemiskinan yang dipakai adalah garis kemiskinan
World Bank $2 purchasing power parity (PPP) per hari. Data berasal dari World Bank
Database.
Penelitian ini menggunakan nilai indeks globalisasi pada tahun awal interval lima
tahunan. Cara ini dipilih karena dampak globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat
ketimpangan pendapatan, dan tingkat kemiskinan tidak bisa dilihat secara instan melainkan
butuh waktu yang relatif panjang. Sehingga penulis memilih interval waktu lima tahun untuk
48
melihat dampak globalisasi. Indeks globalisasi memiliki skala 1 hingga 100. Semakin besar
nilai indeks globalisasi menunjukkan tingkat globalisasi yang lebih lanjut. Penjelasan ini juga
berlaku untuk indeks globalisasi ekonomi dan indeks globalisasi sosial. Indeks globalisasi
Berikut adalah deskripsi variabel independen penjelas yang digunakan pada persamaan (3.2)
1. Variabel PNB per kapita adalah data tahunan Pendapatan Nasional Bruto (PNB)
dibagi dengan jumlah populasi pada tengah tahun. Variabel PNB per kapita diukur
dalam nilai riil dengan tahun dasar 2005 dan kapita dinyatakan dalam nilai dollar US.
Persamaan (3.2) dan (3.3) menggunakan nilai PNB per kapita pada awal tahun interval
lima tahunan. Ini dilakukan untuk melihat pengaruh pendapatan terhadap pertumbuhan
(3.6), dan persamaan (3.7) menggunakan nilai PNB per kapita untuk periode waktu
berjalan. Data PNB per kapita berasal dari World Bank Database
2. Variabel rata-rata gross capital formation pada persamaan (3.2) dan (3.3) diukur
dalam nilai rata-rata lima tahunan. Gross capital formation dinyatakan dalam
presentase terhadap nilai Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Variabel rata-rata gross
3. Variabel tingkat inflasi mengukur inflasi diukur menggunakan indeks harga konsumen
(IHK). Tingkat inflasi dinyatakan dalam satuan persen. Persamaan (3.4), persamaan
(3.5), persamaan (3.6), dan persamaan (3.7) menggunakan nilai tingkat inflasi untuk
49
4. Variabel tingkat pengangguran mengukur jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja
tetapi mampu untuk bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran
dinyatakan dalam satuan persen. Persamaan (3.4), persamaan (3.5), persamaan (3.6),
dan persamaan (3.7) menggunakan nilai tingkat pengangguran untuk periode waktu
5. Variabel primary school enrollment adalah data tahunan presentase jumlah penduduk
yang terdaftar pada pendidikan dasar terhadap jumlah populasi. Persamaan (3.2) dan
(3.3) menggunakan nilai primary school enrollment pada awal tahun interval lima
dan human capital. Persamaan (3.2) hingga (3.7) menggunakan nilai secondary school
enrollment pada awal tahun interval lima tahunan untuk melihat pengaruh pendidikan
kemiskinan beberapa tahun setelahnya. Data berasal dari World Bank Database.
Berdasarkan model penelitian yang digunakan maka Penulis menyusun hipotesis sebagai
berikut:
50
3.4. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan alat analisis ordinary least square (OLS) data panel.
Bagian ini akan menjelaskan metode ordinary lest square (OLS), robust standard error, uji
Metode ordinary least square (OLS) atau metode kuadrat terkecil adalah metode
untuk menaksir parameter dari suatu populasi dengan nilai residual sekecil mungkin dalam
sebuah model regresi linier (Gujarati (2003) dan Widarjono (2009)). Metode ini juga dikenal
dengan metode Gaussian. Metode ordinary least square (OLS) dibangun dengan asumsi-
asumsi, yaitu:
1. Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah linier dalam
parameter.
2. Variabel 𝑋 adalah variabel tidak stokastik yang nilainya tetap. Nilai 𝑋 adalah tetap
5. Tidak ada serial korelasi antara variabel gangguan 𝑒𝑖 atau gangguan 𝑒𝑖 tidak saling
Asumsi 1 hingga 5 dikenal dengan model regresi linier klasik. Teorema Gauss-
Markov (Gauss-Markov theorem) mengatakan bahwa dengan asumsi model regresi linier
klasik (asumsi klasik), metode OLS akan menghasilkan estimator yang mempunyai sifat tidak
bias, linier, dan mempunyai varian yang minimum. Estimator OLS yang dihasilkan dengan
mengikuti asumsi klasik ini disebut BLUE (best linear unbiased estimators).
51
Untuk mendapatkan estimator yang bersifat BLUE, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik. Uji asumsi klasik yang umum digunakan adalah uji normalitas2, uji
autokorelasi pada penelitian ini diatasi oleh estimasi dengan robust standard error. Masalah
perfect collinearity pada penelitian ini diatasi dengan kajian secara konsep ekonomi antar
variabel independen.
cross-section. Metode ini memperlakukan regresi panel sebagai regresi multivariat (setiap unit
cross-section memiliki sebuah persaman tersendiri). Metode ini menghitung robust standard
error dari sistem persamaan ini. Koefisien kovarians estimator dapat ditulis sebagai berikut:
𝑁∗
(𝑁∗−𝐾∗) (∑𝑡 𝑋𝑡′ 𝑋𝑡 )−1 (∑𝑡 𝑋𝑡′ 𝜖̂𝑡 𝜖̂𝑡′ 𝑋𝑡 )(∑𝑡 𝑋𝑡′ 𝑋𝑡 )−1 (3.8)
Estimator bersifat robust terhadap korelasi antar persamaan cross-section dan robust terhadap
heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan robust standard error jenis White Cross
Section untuk mengatasi masalah pelanggaran asumsi klasik pada model OLS.
2
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residual model OLS memiliki distribusi normal. Pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial melalui uji t dan secara serempak melalui uji F
dapat dipercaya hasilnya bila residual model OLS memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang dilakukan
pada penelitian ini adalah yang dikembangkan oleh Jarque-Bera (J-B).
3
Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana varian variabel gangguan tidak konstan. Adanya heteroskedastisitas
menyebabkan estimator yang dihasilkan tidak lagi mempunyai varian yang minimum (no longer best) jika
menggunakan metode OLS.
4
Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lainnya yang berlainan
waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel
gangguan dengan variabel gangguan yang lain. Konsekuensi adanya autokorelasi adalah estimator metode OLS
tidak lagi mempunya varian yang minimum (no longer best).
5
Multikolinieritas dapat didefinisikan sebagai adanya hubungan linier sempurna diantara beberapa atau seluruh
variabel penjelas dalam model regresi. Adanya multikolinieritas masih bisa menghasilkan estimator bersifat
BLUE tetapi estimator memiliki varian yang besar. Varian yang besar akan membuat interval estimasi akan
cenderung lebih lebar dan nilai hitung t statistik akan kecil sehingga membuat variabel independen secara
statistic tidak signifikan.
52
3.4.2. Analisis Regresi Data Panel
Berdasarkan Gujarati (2003), terdapat tiga jenis data yang secara umum digunakan
untuk analisis empiris, yaitu time series, cross-section, dan panel. Pada data time series, kita
mengamati nilai satu variabel atau lebih untuk periode waktu tertentu. Pada data cross-
section, nilai satu variabel atau lebih pada satu titik waktu tertentu dikumpulkan untuk
beberapa unit sampel. Pada data panel, data-data unit cross-section tersebut disurvei untuk
periode waktu tertentu. Data panel mempunyai dimensi ruang dan waktu.
Apabila setiap unit cross-section memiliki jumlah observasi time series yang sama,
maka data panel tersebut disebut data panel seimbang (balanced panel). Sedangkan jika antar
unit cross section tidak memiliki jumlah observasi time series yang sama maka data panel
tersebut disebut data panel tidak seimbang (unbalanced panel). Terdapat tiga pendekatan
yang biasanya digunakan untuk mengestimasi regresi data panel, yaitu pendekatan common
Model common effect mengestimasi data panel dengan hanya menggabungkan data
time series dan cross-section. Dalam model common effect diasumsikan bahwa perilaku antar
individu sama dalam berbagai kurun waktu. Model common effect juga biasa disebut sebagai
Pooled Least Square (PLS). Bentuk persamaan model common effect adalah sebagai berikut:
Model fixed effect menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan
intersep antar unit cross-section. Pengertian fixed effect didasarkan pada perbedaan intersep
antar individu tetapi intersepnya sama antar waktu (time invariant). Untuk lebih jelasnya,
53
𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0𝑖 + 𝛽1 𝑋1𝑖𝑡 + 𝑒𝑖𝑡 (3.10)
Karena dalam model fixed effect digunakan variabel dummy, model fixed effect juga
dikenal sebagai model least-squares dummy variable (LSDV). Namun, adanya variabel
dummy dalam model ini dapat mengurangi degree of freedom yang selanjutnya menurunkan
Dalam model random effect, perbedaan antar unit cross-section diakomodasi oleh
residual individu (𝑒). Adapun bentuk persamaan model dengan pendekatan random effect
dimana
Model random effect berasal dari pengertian bahwa variabel gangguan 𝑣𝑖𝑡 terdiri dari
dua komponen, yaitu variabel gangguan secara individu, 𝜇𝑖 , dan variabel gangguan kombinasi
Dari ketiga pendekatan regresi data panel perlu dilakukan pemilihan terhadap model
terbaik yang akan digunakan. Terdapat tiga uji yang dapat dilakukan guna menemukan model
estimasi panel terbaik, yakni uji F (Chow test), uji Lagrange Multiplier (LM test), dan uji
Uji F (Chow test) digunakan untuk memilih antara model common effect atau model
fixed effect. Selanjutnya, uji Lagrange Multiplier (LM test) digunakan untuk memilih antara
model common effect atau model random effect. Terakhir, untuk memilih antara model fixed
54
Karena penelitian ini menggunakan robust standard error dengan metode White Cross
Section, uji Hausman tidak dapat digunakan. Konsekuensinya adalah hanya model common
effect dan fixed effect yang dapat dibandingkan dengan uji F (Chow test)6. Hasil uji F
menunjukkan bahwa semua analisis pada penelitian ini lebih cocok diestimasi dengan model
fixed effect.
Analisis regresi biasanya menggunakan empat macam kriteria ketepatan (goodness of fit),
yaitu: uji signifikansi individual (t-test)7, uji signifikansi simultan (f-test)8, koefisien
determinasi (R2 dan adjusted R2)9 dan kriteria informasi (AIC dan SIC)10.
6
Hasil pengujian ini mengikuti distribusi F dengan nilai tabel F(N-1,NT-N-K). Hipotesis null adalah model common
effect lebih tepat digunakan. Jika nilai hasil uji F-statistik lebih besar dari F tabel maka H 0 ditolak, model fixed
effect lebih baik digunakan. Apabila H0 tidak ditolak, model common effect lebih baik digunakan. Rumus uji F
(Chow test) adalah:
(𝑅𝑅𝑆𝑆 − 𝑈𝑅𝑆𝑆)/(𝑁 − 1)
𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 =
𝑈𝑅𝑆𝑆/(𝑁𝑇 − 1 − 𝐾)
Di mana RSS adalah Restricted Residual Sum Square (sum of square residual yang diperoleh dari estimasi
model common effect), URSS adalah Unrestricted Residual Sum Square (sum of square residual yang diperoleh
dari estimasi model fixed effect) N adalah jumlah data cross-section, T adalah jumlah data time series, dan K
adalah jumlah variabel penjelas.
7
Uji t (t-test) digunakan untuk mengestimasi pengaruh variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan hipotesis dua sisi (two-tailed) atau satu sisi (one-tailed). Uji t
dilakukan dengan membuat hipotesis null dan hipotesis alternatif. Hipotesis null biasanya menyatakan bahwa
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Selanjutnya adalah menghitung nilai t
statistik dan membandingkan nilainya dengan tabel t sesuai dengan derajat kebebasan (degree of freedom) dan
derajat kepercayaan (α) yang dipilih. Apabila nilai t statistik lebih besar daripada tabel t, hipotesis null ditolak
yang berarti variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel independen.
8
Uji f (f-test) digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Uji f dilakukan dengan membuat hipotesis null dan hipotesis alternatif lalu menghitung nilai F
statistik.
Nilai F statistik dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan derajat kepercayaan (α) dan derajat kebebasan
yang besarnya ditentukan oleh numerator (k-1) dan denumerator (n-k). Apabila nilai F statistik lebih besar
daripada nilai F tabel maka hipotesis null ditolak yang berarti variabel independen secara keseluruhan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
9
Koefisien determinasi (R2 dan adjusted R2) digunakan untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi
variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen. Nilai koefisien determinasi yang semakin
mendekati 1 menunjukkan bahwa modelnya semakin baik. Akan tetapi nilai R2 akan terus meningkat seiring
bertambahnya jumlah variabel independen. Adjusted R2 mengatasi masalah ini dengan menyesuaikan nilai R2
dengan derajat kebebasan (degree of freedom). Untuk kepentingan membandingkan model satu dan lainnya,
adjusted R2 lebih baik digunakan daripada R2 (Gujarati, 2003).
10
Kriteria informasi yaitu nilai AIC dan SIC digunakan untuk membandingkan antara model satu dan yang
lainnya. Model yang memiliki nilai AIC dan SIC adalah model yang lebih baik.
55
BAB 4
yang mencakup 207 negara dan 23 variabel dalam periode 1970 – 2011. Indeks globalisasi
KOF menggambarkan dimensi ekonomi, sosial dan politik dari globalisasi. Masing masing
1. Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi ditunjukkan oleh arus barang, modal, dan jasa jarak jauh serta
2. Globalisasi sosial
Globalisasi sosial didefinisikan sebagai persebaran ide, informasi, gambar, dan manusia.
3. Globalisasi Politik
Setiap dimensi indeks globalisasi disusun oleh beberapa variabel. Daftar variabel yang
menyusun indeks globalisasi beserta bobot setiap variabel dalam perhitungan indeks
56
Gambar 4.1. Komponen dan Bobot Penyusun Indeks Globalisasi KOF
Sumber: KOF Globalization Index (2015), diolah
57
Indeks globalisasi KOF mengukur globalisasi dalam skala 1-100, dimana
semakin besar nilai indeks maka semakin tinggi tingkat globalisasinya. Dalam
skala 0 sampai 10. Semakin besar nilainya menunjukkan semakin tinggi tingkat
globalisasi. Ketika semakin besar nilai suatu variabel menunjukkan semakin tinggi
𝑉𝑖 −𝑉𝑚𝑖𝑛
(𝑉 ) × 10 (4.1)
𝑚𝑎𝑥 −𝑉𝑚𝑖𝑛
Sebaliknya apabila semakin besar nilai suatu variabel menunjukkan semakin rendah
𝑉𝑚𝑎𝑥 −𝑉𝑖
(𝑉 ) × 10 (4.2)
𝑚𝑎𝑥 −𝑉𝑚𝑖𝑛
Tidak semua variabel tersedia untuk semua negara setiap tahun. Dalam
menghitung indeks, dilakukan interpolasi linear terhadap data. Data kosong pada ujung
tahun penelitian diisi dengan data terbaru, bukan dengan teknik ekstrapolasi linear.
58
Tabel 4.1.
Nilai Indeks Globalisasi Negara ASEAN+3, 2009
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa diantara negara ASEAN+3 yang diteliti, negara
dengan nilai indeks globalisasi terbesar hingga terkecil adalah Malaysia, Jepang,
Malaysia memiliki nilai indeks globalisasi paling besar yang berarti Malaysia adalah
negara dengan tingkat globalisasi paling tinggi diantara 8 negara lain. Indonesia
59
4.2. Hasil Plot Globalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan
Pendapatan, dan Kemiskinan
periode 1980-2009 yang dibagi per lima tahun sehingga terdapat 6 bagian plot untuk
tiap variabel. Gambar 4.2 menampilkan plot variabel globalisasi terhadap variabel
60
membentuk pola tertentu sehingga garis plot berbentuk datar. Ini menunjukkan pada
periode ini secara rata-rata tidak ditemukan hubungan antara globalisasi terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pada periode 1985-1989, garis plot mengarah ke kanan atas
negara sampel penelitian. Selanjutnya pada periode 1990-1994, garis plot mengarah ke
kanan atas tetapi lebih landai dibandingkan pada periode sebelumnya. Ini menunjukkan
bahwa pada periode ini secara rata-rata globalisasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dengan derajat kenaikan yang lebih kecil daripada pada periode sebelumnya. Pada
periode 1995-1999, garis plot globalisasi mengarah ke kanan bawah yang menunjukkan
hubungan negatif globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada periode ini, secara
2000-2004, garis plot tetap mengarah ke kanan bawah tetapi lebih landai dibandingkan
periode sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pada periode ini secara rata-rata
kecil daripada periode sebelumnya. Periode terakhir yaitu 2005-2009, garis plot
mengarah ke kanan bawah dan semakin landai. Pada periode ini, secara rata-rata
61
Gambar 4.3. Plot Globalisasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan
Negara-negara ASEAN+3, 1980-2009
ketimpangan pendapatan. Pada periode 1980-1984, garis plot mengarah ke kanan atas
Selanjutnya pada periode 1985-1989, periode 1990-1994, dan periode 1995-1999, garis
plot mengarah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa secara rata-rata globalisasi
meningkatkan ketimpangan pendapatan. Akan tetapi pada periode 2000-2004, garis plot
62
globalisasi terhadap ketimpangan pendapatan mengarah ke kanan bawah dengan bentuk
yang landai. Pada periode ini, secara rata-rata globalisasi menurunkan ketimpangan
pendapatan. Pada periode terakhir, yaitu periode 2004-2009, garis plot globalisasi
terhadap ketimpangan pendapatan kembali mengarah ke kanan atas. Ini berarti pada
63
Bagian ini juga menampilkan plot variabel globalisasi terhadap tingkat
kemiskinan yang dapat dilihat pada Tabel 4.4. Pada periode pertama, yaitu 1980-1984,
garis plot mengarah ke kanan bawah yang menunjukkan hubungan negatif globalisasi
terhadap tingkat kemiskinan. Ini menunjukkan pada periode ini secara rata-rata
garis plot globalisasi terhadap tingkat kemiskinan masih mengarah ke kanan bawah. Ini
kemiskinan. Pada periode terakhir, yaitu periode 2005-2009, garis plot mengarah ke
64
4.3. Statistik Deskriptif
penelitian ini:
Indeks Globalisasi
Tabel 4.2. merupakan ringkasan statistik semua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini. Ringkasan ini mencakup jumlah observasi, nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi
65
dampak globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan, dan
tingkat kemiskinan sehingga terdapat tiga variabel dependen pada penelitian ini, yaitu rata-
rata pertumbuhan PNB per kapita, koefisien Gini, dan tingkat kemiskinan. Semua variabel
diestimasi selama periode 30 tahun. Variabel rata-rata pertumbuhan PNB per kapita dan
per kapita menggunakan nilai rata-rata lima tahunan sehingga jumlah observasinya sebanyak
54. Variabel koefisien Gini dan variabel tingkat kemiskinan menggunakan nilai berjalan
sehingga jumlah observasi masing-masing variabel sebanyak 270 dan 180. Variabel rata-rata
pertumbuhan PNB per kapita memiliki nilai rata-rata sebesar 3,99 dan nilai standar deviasi
sebesar 3,24. Rasio nilai standar deviasi terhadap nilai rata-rata variabel ini sangat besar.
Variabel rata-rata pertumbuhan PNB per kapita memiliki nilai minimum sebesar -3,63 yang
merupakan rata-rata pertumbuhan PNB per kapita Vietnam periode 1980-1984. Nilai
maksimum variabel rata-rata pertumbuhan PNB per kapita sebesar 10,83 merupakan nilai
rata-rata pertumbuhan PNB per kapita Tiongkok periode 2005-2009. Variabel koefisien Gini
memiliki nilai rata-rata sebesar 38,1 dan nilai standar deviasi sebesar 5,85. Nilai minimum
variabel koefisien Gini sebesar 22,4 merupakan nilai koefisien Gini Tiongkok pada tahun
1984 sedangkan nilai maksimum sebesar 50,5 merupakan nilai koefisien Gini Malaysia pada
tahun 1980. Variabel tingkat kemiskinan memiliki nilai rata-rata sebesar 50,05 dan nilai
standar deviasi sebesar 28,19. Nilai minimum variabel tingkat kemiskinan sebesar 2,27
merupakan tingkat kemiskinan Malaysia pada tahun 2009 sedangkan nilai maksimum sebesar
Variabel independen indeks globalisasi memiliki nilai rata-rata sebesar 43,67 yang
berarti secara rata-rata tingkat globalisasi seluruh negara sampel penelitian berada pada nilai
66
43,67 dalam skala 1-100. Variabel indeks globalisasi memiliki standar deviasi sebedar 14,1.
Nilai minimum variabel indeks globalisasi sebesar 20 merupakan nilai indeks globalisasi
Vietnam pada tahun 1980 sedangkan nilai maksimum sebesar 76,1 merupakan nilai indeks
globalisasi Malaysia pada tahun 2005. Penelitian ini menggunakan dua komponen indeks
globalisasi, yaitu indeks globalisasi ekonomi dan indeks globalisasi sosial. Variabel indeks
globalisasi ekonomi memiliki nilai rata-rata sebesar 47,66 dan nilai standar deviasi sebesar
13,25. Nilai minimum variabel indeks globalisasi ekonomi sebesar 18,9 merupakan nilai
indeks globalisasi ekonomi Tiongkok pada tahun 1980 sedangkan nilai maksimum sebesar
76,66 merupakan nilai indeks globalisasi ekonomi Malaysia pada tahun 2007. Selanjutnya
variabel indeks globalisasi sosial memiliki nilai rata-rata sebesar 33,39 and nilai standar
deviasi sebesar 17,33. Variabel indeks globalisasi sosial memiliki nilai minimum sebesar 6,85
yang merupakan nilai indeks globalisasi sosial Indonesia pada tahun 1980 sedangkan nilai
maksimum sebesar 76,18 merupakan nilai indeks globalisasi sosial Malaysia pada tahun 2008.
Penelitian ini menggunakan 6 variabel penjelas lainnya dalam semua model penelitian.
Variabel PNB per kapita memiliki nilai rata-rata sebesar 5848,38, nilai standar deviasi sebesar
9974,59, nilai minimum sebesar 246,5, dan nilai maksimum sebesar 38423,06. Selanjutnya
adalah variabel rata-rata gross capital formation. Variabel rata-rata gross capital formation
mengestimasi nilai rata-rata lima tahunan untuk periode 30 tahun di 9 negara sampel
penelitian sehingga jumlah observasinya sebanyak 54. Variabel rata-rata gross capital
formation memiliki nilai rata-rata sebesar 27,06, nilai standar deviasi sebesar 7,83, nilai
Variabel tingkat inflasi memiliki jumlah observasi sebanyak 270, nilai rata-rata
sebesar 5,51, nilai standar deviasi sebesar 6,63, nilai minimum sebesar -1,71, dan nilai
67
observasi sebanyak 270, nilai rata-rata sebesar 3,82, nilai standar deviasi sebesar 2,23, nilai
minimum sebesar 0,1, dan nilai maksimum sebesar 11,9. Variabel primary school enrollment
dan variabel secondary school enrollment menggunakan nilai pada tahun awal interval lima
tahunan sehngga jumlah observasinya sebanyak 54. Variabel primary school enrollment
memiliki nilai rata-rata sebesar 108,68, nilai standar deviasi sebesar 17,85, nilai minimum
sebesar 92,69, dan nilai maksimum sebesar 204,14. Variabel secondary school enrollment
memiliki nilai rata-rata sebesar 59,51, nilai standar deviasi sebesar 24,71, nilai minimum
68
4.4. Hasil Uji Penentuan Model
Uji Chow digunakan untuk memilih menggunakan model common effect atau fixed
effect. Berdasarkan uji Chow untuk model pertumbuhan ekonomi dan globalisasi, maka
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model pertumbuhan ekonomi dan globalisasi pada Tabel 4 memiliki nilai F statistik
2,61 dengan numerator = 8 dan denumerator = 48. Nilai F statistik ini lebih besar daripada F-
tabel pada 𝛼 = 5% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
Tabel 4.4. Uji Chow Model Pertumbuhan Ekonomi dan Komponen Globalisasi
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model pertumbuhan ekonomi dan komponen globalisasi pada Tabel 4 memiliki
nilai F statistik 3,06 dengan numerator = 8 dan denumerator = 47. Nilai F statistik ini lebih
besar daripada F-tabel pada 𝛼 = 1% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
69
4.4.2. Uji Chow Model Ketimpangan Pendapatan
Uji Chow untuk model ketimpangan pendapatan dan globalisasi, memperoleh hasil
sebagai berikut:
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model ketimpangan pendapatan dan globalisasi pada Tabel 4 memiliki nilai F
statistik 34 dengan numerator = 8 dan denumerator = 264. Nilai F statistik ini lebih besar
daripada F-tabel pada 𝛼 = 1% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model ketimpangan pendapatan dan globalisasi pada Tabel 4 memiliki nilai F
statistik 33,83 dengan numerator = 8 dan denumerator = 263. Nilai F statistik ini lebih besar
daripada F-tabel pada 𝛼 = 1% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
70
4.4.3. Uji Chow Model Tingkat Kemiskinan
Setelah dilakukan uji Chow pada model tingkat kemiskinan dan globalisasi, didapatkan hasil
sebagai berikut:
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model ketimpangan pendapatan dan globalisasi pada Tabel 4 memiliki nilai F
statistik 147 dengan numerator = 5 dan denumerator = 174. Nilai F statistik ini lebih besar
daripada F-tabel pada 𝛼 = 1% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
Tabel 4.8. Uji Chow Model Tingkat Kemiskinan dan Komponen Globalisasi
Degree of
Effect Test Statistic Probability
Freedom
Uji Chow model ketimpangan pendapatan dan globalisasi pada Tabel 4 memiliki nilai F
statistik 126,27 dengan numerator = 5 dan denumerator = 173. Nilai F statistik ini lebih besar
daripada F-tabel pada 𝛼 = 1% sehingga model yang dipilih adalah model fixed effect.
71
4.5. Analisis Hasil Estimasi
Bagian ini akan menampilkan hasil estimasi dampak globalisasi terhadap pertumbuhan
ekonomi (Tabel 4.9a), dampak globalisasi terhadap tingkat ketimpangan pendapatan (Tabel
Globalisasi 0.06
(0.05)
Globalisasi ekonomi 0.14***
(0.03)
Globalisasi sosial -0.06
(0.05)
Variabel Penjelas Lainnya
PNB per kapita awal -0.0003** -0.0003***
(constant 2005 USD) (0.00) (0.00)
Investasi terhadap PDB (%) 0.25*** 0.20***
(0.047) (0.05)
Jumlah Observasi 54 54
F-statistics 6.00 6.49
Adjusted 𝑅2 0.55 0.59
AIC 4.61 4.52
SIC 5.12 5.08
Keterangan:
***, **, * menunjukkan tingkat signifikansi pada level 1%, 5%, dan 10%
Angka di dalam tanda kurung menunjukkan nilai robust standard error
Hasil estimasi pengaruh globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada
Tabel 4.9a Model (1). Variabel yang mewakili globalisasi adalah nilai indeks globalisasi KOF
pada awal tahun interval lima tahunan. Berdasarkan Model (1) Tabel 4.9a, penelitian ini tidak
72
Variabel PNB per kapita dan variabel investasi terbukti secara statistik signifikan
mempengaruhi variabel pertumbuhan PNB per kapita, masing masing pada 𝛼=5% dan 𝛼=1%.
Koefisien variabel PNB per kapita memiliki tanda negatif dan signifikan. Koefisien variabel
PNB per kapita sebesar -0,0003 menandakan setiap kenaikan 1 US Dollar PNB per kapita
pada awal periode akan menurunkan rata-rata lima tahunan pertumbuhan PNB per kapita
sebesar 0,0003 poin persentase, ceteris paribus. Hasil ini mengindikasikan terjadinya
conditional convergence, yaitu proses dimana negara yang relatif miskin tumbuh lebih cepat
daripada negara-negara yang relatif kaya (Mathur 2005:186). Hasil ini juga sejalan dengan
hasil penelitian Owen, et al., (2009) yang menemukan hubungan negatif antara tingkat
pendapatan awal dengan pertumbuhan ekonomi. Koefisien variabel investasi terhadap PDB
memiliki tanda positif dan signifikan. Koefisien variabel investasi terhadap PDB sebesar 0,25
berarti setiap kenaikan rata-rata lima tahunan investasi terhadap PDB sebesar 1 persen PDB
akan meningkatkan rata-rata lima tahunan pertumbuhan PNB per kapita sebesar 0,25 poin
persentase, ceteris paribus. Hasil ini sejalan dengan model pertumbuhan Solow-Swan, yaitu
akumulasi kapital akan meningkatkan pertumbuhan per kapita. Hasil ini juga sejalan dengan
hasil penelitian Owen, et al., (2009) yang menemukan hubungan positif tingkat investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini tidak menemukan bukti pengaruh variabel
penjelas lainnya, yaitu primary school enrollment dan secondary school enrollment, terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Model (1) memiliki nilai F-statistik yang lebih besar daripada F-tabel pada 𝛼=1%.
Berdasarkan hasil ini, seluruh variabel independen pada Model (1) secara statistik signifikan
menunjukkan bahwa 55 persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Model (1) memiliki nilai AIC sebesar 4,61 dan nilai SIC sebesar 5,12.
73
Selain indeks globalisasi secara keseluruhan, penelitian ini juga mengestimasi
pengaruh komponen indeks globalisasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 4.9a Model (2). Dari kedua variabel komponen indeks globalisasi, hanya
variabel globalisasi ekonomi yang terbukti berpengaruh signifikan pada 𝛼=1% terhadap
variabel rata-rata pertumbuhan PNB per kapita. Nilai koefisien variabel globalisasi ekonomi
sebesar 0,14 menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai indeks globalisasi ekonomi sebesar 1
satuan maka nilai rata-rata lima tahunan pertumbuhan PNB per kapita akan meningkat sebesar
0,14 poin persentase, ceteris paribus. Indeks globalisasi ekonomi disusun oleh berbagai
variabel yang mewakili keterbukaan sektor perdagangan dan sektor finansial. Hasil ini
mengindikasikan bahwa semakin terbuka kegiatan ekonomi suatu negara maka pertumbuhan
ekonominya akan meningkat. Dari kedua komponen indeks globalisasi, yang berpengaruh
Sama halnya dengan Model (1), variabel independen lain yang secara statistik
signifikan pada Model (2) adalah variabel PNB per kapita dan variabel investasi terhadap
PDB. Koefisien variabel PNB per kapita bernilai negatif sedangkan koefisien variabel
investasi terhadap PDB bernilai positif. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa kenaikan
PNB per kapita pada awal periode dan kenaikan investasi terhadap PDB akan menurunkan
dan meningkatkan rata-rata lima tahunan pertumbuhan PNB per kapita, ceteris paribus.
Berdasarkan nilai F-statistik Model (2), diketahui bahwa seluruh variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan pada 𝛼=1% terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R2
menunjukkan bahwa 59 persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
74
Tabel 4.9b. Dampak Globalisasi terhadap Tingkat Ketimpangan Pendapatan
Regresi Fixed Effect ASEAN+3, 1980-2009
Variabel Independen Variabel dependen: Koefisien Gini
(3) (4)
0.21***
Globalisasi
(0.03)
Globalisasi ekonomi 0.13***
(0.03)
Globalisasi social 0.05**
(0.02)
Variabel Penjelas Lainnya
PNB per kapita -0.0004*** -0.0004***
(constant 2005 USD) (0.0001) (0.0001)
Tingkat inflasi (%) -0.06** -0.06***
(0.02) (0.02)
Keterangan:
***, **, * menunjukkan tingkat signifikansi pada level 1%, 5%, dan 10%
Angka di dalam tanda kurung menunjukkan nilai robust standard error
pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.9b. Model (3). Variabel globalisasi terbukti
bernilai positif dan signifikan pada 𝛼=1% mempengaruhi variabel koefisien Gini.
meningkatkan nilai koefisien Gini sebesar 0,21 poin ceteris paribus atau dengan
75
kata lain kenaikan indeks globalisasi akan meningkatkan tingkat ketimpangan
pendapatan.
pengaruh menurunkan koefisien Gini atau dengan kata lain kenaikan PNB per
dengan penelitian Lee, at al., (2007) yang menemukan bahwa PNB per kapita
dengan penelitian Jantti, et al., (2010) yang tidak menemukan pengaruh signifikan
mempengaruhi koefisien gini. Hal ini sejalan dengan apa yang ditemukan pada
koefisien Gini sebesar 0,13 poin, ceteris paribus. Selanjutnya koefisien variabel
Gini sebesar 0,05 poin, ceteris paribus. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan
76
globalisasi ekonomi dan globalisasi sosial secara bersama-sama berdampak
pendapatan.
Model (3) dan Model (4) memiliki nilai F statistik yang signifikan pada
𝛼=1%. Ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam model secara simultan
persen pada Model (3) dan Model (4). Model (3) memiliki nilai AIC dan SIC yang
kemiskinan yang ditunjukkan pada Tabel 4.9c Model (5) dan Model (6). Hasil
estimasi pada Tabel 4.9c Model (5) menunjukkan bahwa variabel globalisasi
terbukti bernilai negatif dan signifikan pada 𝛼=1% mempengaruhi variabel tingkat
bahwa secara rata-rata setiap kenaikan indeks globalisasi sebesar 1 satuan akan
penurunan tingkat kemiskinan oleh globalisasi ini juga telah dibuktikan pada
independen lain pada Model (5) yang secara statistik signifikan mempengaruhi
tingkat kemiskinan adalah variabel PNB per kapita dan variabel secondary school
77
Tabel 4.9c. Dampak Globalisasi terhadap Tingkat Kemiskinan
Regresi Fixed Effect ASEAN, 1980-2009
Variabel Independen Variabel dependen: Tingkat kemiskinan
(5) (6)
-1.21***
Globalisasi
(0.14)
Globalisasi ekonomi -0.85***
(0.06)
Globalisasi social -0.80
(0.18)
Variabel Penjelas Lainnnya
PNB per kapita 0.01*** 0.001
(constant 2005 USD) (0.001) (0.002)
Tingkat inflasi (%) -0.08 -0.08
(0.12) (0.09)
Tingkat pengangguran (%) -0.15 -0.20
(0.27) (0.38)
Secondary school enrollment (%) -0.20*** -0.23***
(0.06) (0.06)
Keterangan:
***, **, * menunjukkan tingkat signifikansi pada level 1%, 5%, dan 10%
Angka di dalam tanda kurung menunjukkan nilai robust standard error
78
penjelas lainnya yang terbukti secara signifikan mempengaruhi tingkat
Model (5) dan Model (6) pada Tabel 4.9c memiliki nilai F-statistik yang
signifikan pada 𝛼=1%. Variabel independen pada Model (5) dan Model (6) secara
simultan berpengaruh pada variabel dependen. Nilai adjusted R2 Model (5) dan
Model (6) sebesar 95 persen. Model (5) dan Model (6) memiliki nilai AIC dan
akan tetapi tidak ada bukti kuat pada pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ekonomi. Secara singkat, analisis hasil regresi yang telah dijelaskan diatas dapat
Globalisasi 0 + −
Globalisasi Ekonomi + + −
Globalisasi Sosial 0 + 0
79
BAB 5
A. Kesimpulan
selama periode 30 tahun sejak 1980 hingga 2009. Teknik estimasi yang digunakan
memburuk. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dreher dan Gaston (2006).
berkurang. Hasil ini sejalan dengan penelitian Bergh dan Nilsson (2014).
Lebih spesifik lagi, penelitian ini juga menggunakan dua komponen indeks
globalisasi, yaitu indeks globalisasi ekonomi dan indeks globalisasi sosial. Terkait
80
2. Menemukan bukti pengaruh positif globalisasi ekonomi dan terhadap
ketimpangan pendapatan.
(2004).
B. Saran
periode penelitian maupun model dan teknik estimasi yang berbeda untuk
dampak globalisasi.
81
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penciptaan lapangan
82
DAFTAR PUSTAKA
83
Mathur, Somesh K. (2005). Economic Growth & Conditional Convergence: Its
Speed for Selected Regions for 1961-2001. Indian Economic Review, New
Series, 40, 185-208.
Naím, Moisés. (2009). Globalization. Foreign Policy, 17, 28-34.
Norberg, J. (2003). In defense of global capitalism. Washington, DC: Cato
Institute.
Owen, Ann L., et al. (2009). Do All Countries Follow the Same Growth Process?.
Journal of Economic Growth, 14, 265-286.
Rodrik, Dani. (2012). Globalization Dilemmas & the Way Out. The Indian
Journal of Industrial Relations, 47, 393-404.
Sato, Sumie and Mototsugu Fukushige. (2009). Globalization and Economic
Inequality in the Short Run and Long Run: The Case of South Korea 1975-
1995. Journal of Asian Economics, 20, 62-68.
Sen, A. (2002). Globalisation: past and present. Lecture 1, Ishizaka Lectures.
Dalam: www.ksg.harvard.edu/gei/text/Sen-Pubs/Sen_Globalization_past-
present.pdf. (Diakses pada 12 Mei 2015).
Todaro, Michael P., and Stephen C. Smith. (2011). Economic Development (11th
ed.). Pearson Education Limited.
UNU-WIDER. (2014). World Income Inequality Database V3.0B. Dalam:
http://www.wider.unu.edu/research/WIID3-0B/en_GB/database/. (Diakses
pada 2 April 2015).
Widarjono, Agus. (2009). EKONOMETRIKA: Pengantar dan Aplikasinya (3rd
ed.). Yogyakarta: Ekonisia.
World Bank. (2014). World Bank Database Indonesia. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/indonesia. (Diakses pada 2 April 2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Malaysia. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/malaysia. (Diakses pada 2 April 2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Thailand. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/thailand. (Diakses pada 2 April 2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Philippines. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/philippines. (Diakses pada 2 April
2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Vietnam. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/vietnam. (Diakses pada 2 April 2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Cambodia. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/cambodia. (Diakses pada 2 April 2015).
World Bank. (2014). World Bank Database Japan. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/japan. (Diakses pada 2 April 2015).
84
World Bank. (2014). World Bank Database Korea Republic. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/korea-republic. (Diakses pada 2 April
2015).
World Bank. (2014). World Bank Database China. Dalam:
http://data.worldbank.org/country/china. (Diakses pada 2 April 2015).
85
LAMPIRAN
86
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: GROWTH_ECONSOC
Test cross-section fixed effects
87
1.2. Hasil Uji Chow Model Ketimpangan Pendapatan
88
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: GINI_ECON
Test cross-section fixed effects
89
1.3. Hasil Uji Chow Model Tingkat Kemiskinan
90
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: POVERTY_ECONSOC
Test cross-section fixed effects
91
2. Hasil Regresi Model Pertumbuhan Ekonomi
2.1. Hasil Regresi Pertumbuhan Ekonomi dan Globalisasi dengan fixed effect
Effects Specification
92
2.2. Hasil Regresi Pertumbuhan Ekonomi dan Komponen Globalisasi dengan
fixed effect
Effects Specification
93
3. Hasil Regresi Model Ketimpangan Pendapatan
effect
Effects Specification
94
3.2. Hasil Regresi Ketimpangan Pendapatan dan Komponen Globalisasi
Effects Specification
95
4. Hasil Regresi Model Tingkat Kemiskinan
4.1. Hasil Regresi Tingkat Kemiskinan dan Globalisasi dengan fixed effect
Effects Specification
96
4.2. Hasil Regresi Tingkat Kemiskinan dan Komponen Globalisasi dengan
fixed effect
Effects Specification
97