Anda di halaman 1dari 12

TM3211

TEKNIK RESERVOIR II
PR 3

Nama : Azriel Naufal Fadilah


NIM : 12220022
Dosen : Prof. Ir. Asep Kurnia Permadi, M.Sc., Ph.D.
Asisten : 1. Thariq Kemal 12219002
2. Putri Diyanadira 12219057
3. Shirley 12219058
4. Iqbal Tri Wibitama 12219086

TANGGAL PENYERAHAN: 7 Februari 2023

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2023
Question 1

Attached is a FORTRAN code to compute Laplace Transform inversion numerically using


Stehfest Algorithm. The code has been equipped by a FUNCTION representing Eq. (10) in the
paper written by Agarwal–Al-Hussainy–Ramey (copied along with this homework
documentation). Your tasks are to:

a) Run the computer program and compare your results with Table 4 and/or Table 8 of the paper,
i.e. the Case where s = 20 with C = 100. Why are your results very close to each other? Hint:
Short-time & long-time approximation.
b) Repeat Task (a) with the new case where s = 5 with C = 100. Confirm your result with Table
6 of the paper. Investigate the effect of skin on the flowing pressure by comparing the result
with that of Task (a)!
c) Repeat Task (a) and (b) using the number of terms in Stehfest Sum N = 8, N = 10, N = 12, N
= 14, N = 16, N = 18, and N = 20. Compare the results to each other for the same case. What
are your conclusions?
d) Modify the code so that it can be used to compute Eq. (8) of the paper by Agarwal–Al-
Hussainy–Ramey. Show your modification in the program clearly as well as your result of its
run. Hint: Change the definition of FUNCTION at the end of the code.

Answer:

a) FORTRAN code to compute Laplace Transform inversion numerically using Stehfest Algorithm is
attached. The code has been equipped by a FUNCTION representing Eq. (10) in the paper written by
Agarwal – Al-Hussainy – Ramey (copied along with this homework). Equation (10) in the paper:

Dengan menggunakan program FORTRAN yang sudah disediakan di mana terdapat perhitungan
Laplace Transform Inversion Numerically menggunakan Stehfest Algorithm dalam bentuk
FUNCTION:

Dengan menginisiasi kode program furngsi FORTRAN persamaan (10) pada soal (a) sebagai berikut.
Sesudah dilakukan build up dan run program, maka diperoleh keluaran sebagai berikut.
Sedangkan pada tabel yang tersedia pada paper Agarwal – Al-Hussainy – Ramey yaitu Table 4
dan/atau Table 8 sebagai berikut.

Dari hasil program FORTRAN yang sudah dilakukan build and run, diperoleh hasil yang mendekati
dengan data PwD yang tersedia pada Table 4 dan/atau Table 8. Pada program FORTRAN, digunakan
long-term approximation, sedangkan pada Table 4 dan Table 8 digunakan short-term approximation.
Jadi, hal ini berarti short-term approximation dapat digunakan untuk menentukan karakteristik aliran
fluida dari reservoir untuk long-term approximation.
b) Dengan menggunakan program FORTRAN yang sudah disediakan di mana terdapat perhitungan
Laplace Transform Inversion Numerically menggunakan Stehfest Algorithm dalam bentuk
FUNCTION, akan tetapi dilakukan perubahan pada nilai S dan C yaitu s=5 dan C=100:

Dengan menginisiasi kode program furngsi FORTRAN persamaan (10) pada soal (b) diatas, berikut
fungsi kodenya.

Sesudah dilakukan build up dan run program, maka diperoleh keluaran sebagai berikut.
Sedangkan tabel yang pada paper Agarwal – Al-Hussainy – Ramey yaitu Table 6 sebagai berikut.
Dari hasil program FORTRAN yang sudah dilakukan build and run, maka diperoleh hasil yang
mendekati dengan data PwD yang terdapat pada Table 6. Penjelasan mengenai short-term dan long-
term approximation sama seperti jawaban pada poin a.

Dimensionless pressure drop within wellbore (PwD ) merepresentasikan tekanan pada lubang sumur.
Jika hasil PwD poin (b) dibandingkan dengan poin (a), maka dapat dilihat bahwa dengan nilai skin
yang lebih kecil yaitu s = +5, diperoleh nilai PwD yang lebih kecil dibandingkan nilai PwD dengan
nilai skin, s = +10. Hal ini terjadi akibat nilai skin yang apabila nilainya semakin besar, maka semakin
tinggi pula tingkat kerusakan (damage) sumur atau wellbore, sehingga nilai pressure drop semakin
tinggi pula. Begitupun sebaliknya.

c) Dengan menggunakan program serta nilai s dan C yang sama pada poin (a) dan (b), maka kemudian
dilakukan perubahan nilai N pada program FORTRAN seperti dibawah ini.

i. s = +20 dan C = 100


Berdasarkan gambar yang terlampir diatas, N menunjukkan banyaknya iterasi yang dilakukan
dalam menyelesaikan numerik Laplace Transform Inversion. Dari hasil yang diperoleh di atas,
maka disimpulkan bahwa semakin besar nilai N atau semakin banyak langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan metode numerik tersebut, maka semakin stabil data hasil perhitungan yang
diperoleh. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ada suatu batasan nilai N untuk mendapatkan nilai
yang akurat dan optimal.

ii. s = +5 dan C = 100


Berdasarkan gambar yang terlampir diatas, N menunjukkan banyaknya iterasi yang dilakukan dalam
menyelesaikan numerik Laplace Transform Inversion. Dari hasil yang diperoleh di atas, maka
disimpulkan bahwa semakin besar nilai N atau semakin banyak langkah yang dilakukan untuk
menyelesaikan metode numerik tersebut, maka semakin stabil data hasil perhitungan yang diperoleh.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa ada suatu batasan nilai N untuk mendapatkan nilai yang akurat dan
optimal.

d) Dilakukan modifikasi dengan mengubah persamaan atau equation yang digunakan pada program
FORTRAN yaitu Eq. (10), dengan Eq. (8) yang tertera pada paper Agarwal – Al- Hussainy – Ramey
sebagai berikut.

FUNCTION pada program diubah menjadi sebagai berikut:


Lalu hasil dari program FORTRAN untuk persamaan 8 (Agarwal, Al-Hussainy, & Ramey Jr, 1970)
dengan kondisi skin (s) = +20 dan wellbore storage (𝐶̅) = 100 dan N = 14.

Gambar diatas merupakan hasil fungsi modifikasi FORTRAN untuk persamaan 8, skin = +20,
wellbore storage = 100, N = 14.

Gambar diatas merupakan hasil fungsi modifikasi FORTRAN untuk persamaan 8, skin = +5,
wellbore storage = 100, N = 14
REFERENSI

Agarwal, R. G., Al-Hussainy, R., & Ramey Jr, H. J. (1970). An Investigation of Wellbore Storage
and Skin Effect in Unsteady Liquid Flow : I. Analytical Treatment. Society of Petroleum Engineers
Journal, 279-289.

Anda mungkin juga menyukai