Ujian Akhir Dikpus KAT ITB 2021: Kebudayaan Dan Pemosision Kebudayaan (3T)
Ujian Akhir Dikpus KAT ITB 2021: Kebudayaan Dan Pemosision Kebudayaan (3T)
* Wajib
Frensip berasal dari daerah Giriwarsa. Masyarakat daerah tersebut memiliki tradisi untuk menikahkan
anak perempuannya sebelum berusia 20 tahun. Jika tradisi tersebut tidak dilakukan, terdapat sanksi sosial
berupa dikucilkan bahkan bisa lebih buruk. Semenjak Frensip menginjak usia remaja dan lebih memahami
dirinya, ia merasa kurang setuju dengan tradisi tersebut, tetapi ia belum memiliki alasan yang pasti
mengapa hal tersebut tidak sesuai baginya. Orang tua Frensip sendiri merupakan orang tua yang cukup
teguh memegang tradisi, tetapi masih bisa diajak untuk berdiskusi mengenai tradisi-tradisi yang ada.
Suatu hari, Frensip merantau ke daerah Jatarupa untuk menempuh pendidikan tinggi. Di tempat ini, Frensip
mendapatkan informasi baru mengenai nilai-nilai yang selama ini berbeda dari apa yang masyarakat
Giriwarsa pegang, seperti bahwa setiap manusia memiliki kebebasan untuk memilih, termasuk juga
berkaitan apakah ia ingin menempuh pendidikan, menikah, dan keputusan lainnya selagi hal tersebut
dipertanggungjawabkan oleh orang yang bersangkutan (tidak ada paksaan atas sesuatu). Setelah
mendapat informasi ini, Frensip merasa bingung apakah seharusnya tradisi yang dilakukan masyarakat
Giriwarsa ini tetap dilakukan atau tidak. Ditambah pula, usia Frensip yang sudah mendekati usia 20 tahun.
Artinya, ia akan segera ditanya oleh orang tuanya untuk memikirkan masalah pernikahan.
1. Tatanan
Sebagai orang luar, yang tidak saya setujui adalah aturan yang mewajibkan seluruh
perempuan untuk melakukan pernikahan dini. Setiap manusia memiliki hak untuk
menentukan pilihan hidupnya sendiri tanpa selama tidak merugikan orang lain. Oleh
karena itu, tradisi pernikahan dini sebenarnya tetap dapat dilakukan selama tidak
memaksakan untuk semua perempuan
Sebagai orang luar, saya tidak setuju dengan arturan yang mewajibkan seluruh perempuan
untuk melakukan pernikahan dini. Setiap manusia memiliki hak untuk menentukan hidupnya
selama dia tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu, tradisi pernikahan dini sebenarnya
tetap dapat dilakkan selama tidak memaksa untuk si perempuan tersebut.
Kembali Berikutnya
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. Laporkan Penyalahgunaan - Persyaratan Layanan - Kebijakan
Privasi
Formulir