Tugas 1 SMT 2 Komunikasi Bisnis
Tugas 1 SMT 2 Komunikasi Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA - Harga telur dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan tajam,
sehingga berimbas pada nasib para peternak yang dihadapkan tingginya harga pakan. Kepala
Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi merespons soal harga telur yang anjlok
dalam beberapa hari terakhir. Dia menyebut penurunan harga telur saat ini adalah hal yang wajar
jika merujuk siklus harga telur tahun lalu. "Dari tren biasanya, dua bulan ke depan harga [telur]
bergerak turun," kata Arief saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).
Menyitir data panel harga pangan, Bapanas, rata-rata harga telur secara nasional pada 30 Agustus
2023 sebesar Rp29.320 per kilogram atau turun 4,9% menjadi Rp30.840 per kilogram. Begitupun
harga rata-rata pada Juli 2023 sebesar Rp30.760 per kilogram dan Juni 2023 sebesar Rp30.460
per kilogram.
Arief mengatakan bahwa harga telur yang cenderung stabil dalam tiga bulan sebelumnya
disebabkan oleh adanya program bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 1,7 juta
keluarga risiko stunting. Oleh karena itu, Arief memandang bahwa hilirisasi menjadi langkah
tepat menstabilkan harga telur di tingkat peternak. "Harus didorong dengan kegiatan hilirisasi,
saya akan coba," tutur Arief.
Sumber:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20230831/12/1690067/harga-telur-ayam-anjlok-begini-respons-
bapanas
Nama : Rina Suryani NIM : 048450402
Pertanyaan:
Proses komunikasi merupakan unsur terpenting dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang menjadi tujuan utama dari
komunikasi. Berdasarkan artikel berita di atas:
a) Coba Anda jelaskan implementasi skema proses komunikasi dari Thill, Bovee, Keller &
Moran!
Jawaban : Skema proses komunikasi dari Thill, Bovee, Keller, dan Moran terdiri dari beberapa
komponen utama, yaitu:
a. Pengirim (Sender)
Pengirim adalah pihak yang memiliki informasi atau pesan yang ingin disampaikan
kepada pihak lain.
Pengirim harus memiliki kemampuan untuk mengkodekan pesan dengan baik agar
dapat dipahami oleh penerima.
Pengirim pesan dalam implementasi ini adalah Kepala Badan Pangan Nasional
(Bapanas), Arief Prasetyo Adi, yang memberikan informasi terkait harga telur kepada
penerima pesan.
b. Pesan (Message)
Pesan adalah informasi atau ide yang akan disampaikan oleh pengirim kepada
penerima.
Pesan dapat berupa verbal (lisan atau tulisan) atau non-verbal (bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dll).
Pesan yang disampaikan adalah mengenai penurunan harga telur dalam beberapa hari
terakhir, faktor-faktor yang memengaruhi penurunan harga, serta langkah-langkah
yang akan diambil untuk mengatasi hal tersebut.
c. Saluran (channel)
Saluran adalah media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim kepada penerima.
Contoh saluran komunikasi antara lain telepon, email, surat, presentasi, dan lain-lain.
Saluran komunikasi yang digunakan adalah melalui wawancara langsung dengan
media, di mana Arief memberikan penjelasan mengenai harga telur kepada media
yang kemudian disampaikan kepada masyarakat.
d. Penerima (receiver)
Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim.
Nama : Rina Suryani NIM : 048450402
b) Berdasarkan kasus di atas, coba identifikasi siapa yang berperan sebagai sender, message dan
receiver?
Jawaban : Dalam kasus di atas, dapat diidentifikasi peran masing-masing sebagai sender,
message, dan receiver sebagai berikut:
a) Sender (Pengirim):
Pengirim adalah pihak yang memiliki informasi atau pesan yang ingin disampaikan
kepada pihak lain.
Pengirim harus memiliki kemampuan untuk mengkodekan pesan dengan baik agar
dapat dipahami oleh penerima.
Sender dalam konteks ini adalah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief
Prasetyo Adi. Arief Prasetyo Adi memberikan informasi dan tanggapan terkait
penurunan harga telur kepada publik, termasuk mengenai tren harga telur, faktor-
Nama : Rina Suryani NIM : 048450402
faktor yang mempengaruhi harga, dan langkah-langkah yang diambil untuk
mengatasi masalah tersebut.
b) Message (Pesan):
Pesan adalah informasi atau ide yang akan disampaikan oleh pengirim kepada
penerima.
Pesan dapat berupa verbal (lisan atau tulisan) atau non-verbal (bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dll).
Message dalam kasus ini adalah informasi terkait penurunan harga telur, tren harga
telur, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Pesan yang disampaikan meliputi penjelasan mengenai penurunan harga telur yang
dianggap wajar berdasarkan siklus harga telur tahun sebelumnya, data harga telur
secara nasional, serta upaya hilirisasi sebagai langkah untuk menstabilkan harga telur
di tingkat peternak.
c) Receiver (Penerima):
Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim.
Penerima harus memiliki kemampuan untuk menerima, memahami, dan
menginterpretasikan pesan yang diterima.
Receiver dalam kasus ini adalah masyarakat umum, peternak telur, pelaku usaha di
sektor peternakan, dan pihak terkait lainnya yang tertarik atau terdampak oleh
informasi terkait penurunan harga telur.
Mereka menerima informasi yang disampaikan oleh Kepala Bapanas dan dapat
merespons atau mengambil tindakan berdasarkan informasi tersebut.