Tugas 2 - ESPA4314
Tugas 2 - ESPA4314
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Investasi di Indonesia menghadapi masalah Struktural seperti 20
sentralisasi kekuasaan. Hal ini menyebabkan pembangunan hanya
dinikmati oleh sebagian bangsa saja. Tentukanlah penyebab terjadinya
kesenjangan antara pemerintah daerah dan pusat dalam meningkatkan
investasi di indonesia?
1. Tingkat investasi yang tinggi di Indonesia, sementara tingkat kemiskinan juga masih
cukup signifikan, memang menjadi permasalahan yang perlu dicermati. Berikut beberapa
faktor yang dapat menyebabkan kesenjangan antara pemerintah daerah dan pusat dalam
meningkatkan investasi di Indonesia:
1. Fokus pada Hilirisasi: Pemerintah sering kali lebih fokus pada menyerap investasi
di sektor hilirisasi, yang cenderung padat modal dan padat teknologi. Akibatnya,
investasi yang muncul kurang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja. Penting
bagi pemerintah untuk memastikan bahwa investasi juga masuk ke sektor-sektor
yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama industri yang padat karya.
2. Perbedaan Birokrasi: Perbedaan birokrasi antara pemerintah pusat dan daerah
dapat mempengaruhi investasi. Ketidakselarasan dalam regulasi, prosedur, dan
kebijakan antara kedua entitas dapat menghambat investasi yang efisien dan merata
di seluruh wilayah.
3. Ketimpangan Pendapatan: Terjadi ketimpangan pendapatan yang cukup ekstrem
antara kelas atas yang bergerak di sektor komoditas tambang dan perkebunan dengan
masyarakat miskin. Selama periode harga komoditas yang tinggi, pendapatan para
pemilik perusahaan meningkat, tetapi hasil ekspor mereka sering ditempatkan di
negara lain demi imbal hasil yang stabil. Hal ini mengurangi dampak positif investasi
pada kesejahteraan masyarakat lokal.
4. Alokasi Investasi Publik: Alokasi investasi publik yang tidak merata antara daerah
juga dapat menyebabkan kesenjangan. Faktor-faktor seperti konsentrasi kegiatan
ekonomi, mobilitas barang, dan alokasi investasi publik dan swasta lintas daerah
memainkan peran penting dalam menentukan ketimpangan pendapatan antar daerah.
5. Rendahnya Mobilitas Sosial: Rendahnya mobilitas sosial juga dapat memperkuat
kesenjangan. Jika individu sulit berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain untuk
mencari peluang kerja yang lebih baik, maka kesenjangan ekonomi akan semakin
terasa.
• Modal:
o Masalah: Koperasi sering menghadapi kendala dalam memperoleh modal yang
cukup untuk mengembangkan usahanya.
o Solusi: Kolaborasi dengan lembaga keuangan, pemerintah, dan sektor swasta
untuk memperoleh akses ke sumber modal. Peningkatan kesadaran anggota
koperasi tentang pentingnya menyisihkan modal juga perlu dilakukan.
• Manajerial:
o Masalah: Kurangnya pemahaman tentang tata kelola dan manajemen koperasi.
o Solusi: Meningkatkan tata kelola dan manajemen koperasi melalui pelatihan,
pengawasan, dan penerapan praktik terbaik. Pengelolaan keuangan, risiko, dan
strategi bisnis harus diperkuat.
• Rendahnya Kesadaran Anggota:
o Masalah: Anggota koperasi seringkali kurang aktif dan tidak memahami peran serta
tanggung jawab mereka.
o Solusi: Kampanye edukasi dan komunikasi yang lebih efektif kepada anggota
koperasi. Meningkatkan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan dan
kegiatan koperasi.
• Pengelolaan Arsip Koperasi:
o Masalah: Pengelolaan arsip yang kurang efektif dapat menghambat transparansi
dan akuntabilitas.
o Solusi: Menerapkan sistem pengelolaan arsip yang baik, termasuk pengarsipan
digital. Ini akan membantu memudahkan akses informasi dan memastikan
keberlanjutan koperasi.
• Perubahan Digital:
o Masalah: Koperasi perlu beradaptasi dengan era digital.
o Solusi: Melakukan transformasi digital, termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi untuk mempercepat proses bisnis, pemasaran, dan layanan
kepada anggota.
• Pengawasan dan Penegakan Hukum:
o Masalah: Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap koperasi
bermasalah.
o Solusi: Penguatan peran Badan Pengawas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (BP-KUMKM) serta kerjasama dengan kepolisian dan kejaksaan untuk
mengatasi koperasi ilegal dan penipuan.
• Komitmen Pemerintah:
o Masalah: Perhatian dan komitmen pemerintah terhadap koperasi masih dirasa
belum maksimal.
o Solusi: Pemerintah perlu memberikan dukungan kebijakan, insentif, dan fasilitas
bagi koperasi. Mendorong kemitraan antara koperasi dan sektor swasta juga
penting.
1. Kinerja BUMN: Departemen Keuangan melakukan penelitian pada tahun 1989 dan
menemukan bahwa sebagian besar BUMN tidak beroperasi dalam kondisi sehat.
Hanya sekitar 78,10% BUMN yang beroperasi dalam keadaan sehat, sedangkan
sisanya mengalami masalah kesehatan keuangan.
2. Misi Ganda BUMN: BUMN sering kali mengalami kerugian karena dibebani
dengan misi ganda, yaitu mencari keuntungan optimal dan mengembangkan daerah-
daerah terbelakang. Melalui privatisasi, fokus BUMN hanya pada satu tujuan:
mencari keuntungan seoptimal mungkin.
3. Ketidakmampuan Bersaing: BUMN menghadapi kesulitan bersaing dengan
perusahaan swasta. Privatisasi memungkinkan perusahaan swasta mengambil alih
dan mengelola BUMN yang tidak efisien.
4. Prinsip Demokrasi Ekonomi: Privatisasi juga dilakukan dalam rangka mewujudkan
prinsip demokrasi ekonomi Pancasila, khususnya sila ke-5 "Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia".
Dampak Privatisasi:
Pembentukan KPK merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk mengurangi
korupsi dan memperkuat integritas lembaga-lembaga pemerintahan serta masyarakat secara
keseluruhan.
5. Setidaknya ada tiga solusi alternatif yang dapat ditempuh untu kmengurangi beban utang
luar negeri yang saat ini sedang melilit Indonesia.
Alternatif pertama adalah penundaan pembayaran angsuran pokok utang (debt
rescheduling). Kedua, pengalihan kewajiban membayar angsuran pokok utang menjadi
kewajiban melaksanakan suatu program tertentu (debt swap), dan ketiga adalah pengurangan
pokok utang melalui suatu mekanisme yang dikenal sebagai Inisiatif untuk Negara-negara
Miskin Yang Terjebak Utang (HIPC Inisiative) (Baswir, 2001:67).
Sumber :
BMP ESPA4314,
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230125115412-4-408098/penyebab-investasi-ri-
pecah-rekor-tapi-kemiskinan-tinggi
https://ejurnal.dpr.go.id/index.php/jurnalbudget/article/download/101/89/120
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/penyebab-kesenjangan-ekonomi
https://www.kuelap.id/id/permasalahan-koperasi-di-indonesia/
https://www.kompasiana.com/nurulannisah4603/6366f12ba4d94b3d8102fde2/koperasi-di-
indonesia-dan-permasalahannya
https://blog.investree.id/marketplace-lending/perkembangan-dan-tantangan-yang-dihadapi-
koperasi-di-era-digital/
https://www.antaranews.com/berita/3381852/solusi-mengatasi-koperasi-bermasalah-di-
indonesia
https://adoc.pub/bab-i-pendahuluan-sejarah-privatisasi-di-indonesia-dimulai-d.html