Tugas 2 - EKMA4159
Tugas 2 - EKMA4159
E-Commerce Tokopedia diretas hacker. 91 juta data akun pengguna dan 7 juta akun
merchant dikabarkan bocor dan dijual di Dark Web. Pada 2019, Tokopedia mengklaim
memiliki 91 juta pengguna. Kasus ini terungkap ke publik oleh akun twitter
@underthebreach yang mengklaim dirinya sebagai layanan pengawasan dan pencengahan
kebocoroan data asal Israel.
Awalnya peretas dengan nama akun Whysodank menawarkan 15 juta data akun pengguna
Tokopedia di forum RaidForums. Hacker berbagi data untuk meminta bantuan peretas lain
membuka kunci algoritma password akun tersebut karena masih di-hash.
Data yang ditawarkannya berupa User ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomor ponsel dan password tersandi. Ia mengklaim data ini dari peretasan yang
terjadi pada 20 Maret 2020.
"Saya memutuskan untuk membagi data bagian dari timbunan data Tokpedia [yang diretas]
Maret 2020 dan akan membagikan 15 juta dari banyak lagi," tulisnya pada ReidForums,
seperti dikutip Senin (4/5/2020).
Sehari kemudian, hacker mengumumkan telah menjual 91 juta data seharga US$5.000 atau
setara Rp 75 juta. Ia menjuadlnya di Empire Market, pasar gelap di Dark Web.
Manajemen Tokopedia sendiri sudah mengakui akan adanya upaya pencurian data
pengguna Tokopedia namun informasi penting seperti password tetap berhasil terlindungi.
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi,
kami anjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara
berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar VP of Corporate Communication
Tokopedia, Nuraini Razak.
Nuraini menambahkan Tokopedia menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan OTP
yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun. Mereka pun selalu
mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan
untuk alasan apapun.
"Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan
semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO di
Tokopedia tetap terjaga keamanannya," ujar Nuraini Razak dalam keterangan pers, Minggu
(3/5/2020).
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200504063854-37-155936/cerita-lengkap-
bocornya-91-juta-data-akun-tokopedia
Secara keseluruhan, kasus ini menunjukkan pentingnya etika bisnis dalam menjaga kepercayaan
dan loyalitas pelanggan. Perusahaan harus selalu berusaha untuk melindungi data pelanggan dan
menjaga transparansi dalam operasional mereka. Jika terjadi pelanggaran, mereka harus
bertanggung jawab dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi.
2. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh Tokopedia untuk mencegah terjadinya
pelanggaran etika bisnis seperti kasus di atas: